Anda di halaman 1dari 19

TUBERKULOSIS PARU PADA

ORANG DEWASA
SKENARIO 3
Seorang laki-laki berusia 56th datang ke poliklinik RS dengan keluhan batuk darah
sekitar setengah gelas air mineral sejak 1 hari lalu.
MIND MAP Anamnesis
Prognosis PF
DD
Penatalaksanaan

Seorang laki-laki berusia


56 tahun batuk darah
Komplikasi sekitar setengah gelas PP
air mineral sejak 1 hari
yang lalu

Gejala WD
Klinis

Patogenesis Etiologi
Epidemiologi
ANAMNESIS
1. Identitas pasien : nama,umur,alamat,pekerjaan
2. Keluhan utama : Batuk berdarah
3. Riwayat penyakit sekarang : batuk sejak 4 bulan, demam hilang timbul, sedikit
dahak, berat badan menurun
4. Pengobatan : Belum pernah melakukan pengobatan sebelumnya
5. Riwayat Penyakit Keluarga : -
6. Riwayat Pribadi : Tidak merokok
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum tampak sakit ringan
Kesadaran compos mentis
Palpasi Normal
TTV:
Suhu: 36,5c Perkusi Sonor
Tek.Darah : Normal Auskultasi
Nadi : Normal
Suara nafas : bronkovesikuler,
Nafas: Normal
Ronkhi+/-,
Inspeksi
Mata : kunjungtiva anemis, sklera tidak ikhterik. Wheezing -
Bentuk toraks : Normal Cor : Murmur (-), Gallop (-)
lesi (-)
benjolan (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
Hb 10 g/dL
Ht 30%
Leukosit 9.900/uL
LED 70 mm/jam
WORKING DIAGNOSIS

TUBERKULOSIS
PARU
DIFFERENTIAL DIAGNOSE
TB Paru ABSES PARU Pneumonia CA PARU
Etiologi Mycobacterium infeksi bakteri pyogenik • Streptococcus Rokok
tuberculosis terutama anaerob, mikobakteria, • Mycoplasma Genetik
jamur, parasit dan komplikasi pneumonia, Mutagen
penyakit paru lain seperti • Adenoviruses, Diet
keganasan primer atau • Rhinovirus, Proses karsinogenik
metastasis • Influenza virus,
• Respiratory
Syncytial Virus
(RSV)
• Parainfluenza
Virus
Gejala Demam, keringat malam, demam, batuk produktif, Demam, menggigil, Asimtomatik
Klinik batuk, berat badan turun, kehilangan berat badan, nyeri batuk produktif, Ada Tumor
anoreksia, diare persisten, dada, rasa berat di dada dan malaise Invasi
pembesaran kelenjar limfe
malaise Metastasis
superfisialis.

Tatalaksana INH, rifampisin, Antibiotik: penisilin, Ertitromisin, Radioterapi


pirazinamid, kloramfenikol, klindamisin azitromisin, Kemoterapi
streptomisin, etambutol, Postural drainase klaritromisin,
imunisasi BCG, DOTS. Pembedahan : jika abses klindamisin, penisilin
menahun G, vankomisin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen
Darah lengkap
Analisa sputum
Pewarnaan BTA
Biopsi
Bilasan lambung
Kultur
Gene expert
MGIT
WORKING DIAGNOSIS
Tuberkulosis Paru
Etiologi :
Bakteri Mycobacterium tuberculosis
Bakteri batang tahan asam, gram (+),
pleomorfik, tidak bergerak, tidak berspora
Penularan: langsung (droplet) menyebar melalui udara
bebas. (batuk,bersin) ventilasi rumah, lembab atau tidak
EPIDEMOLOGI

• Sebagian besar dari kasus TB ini (95%) dan


kematiannya (98%) terjadi di negara-negara
yang sedang berkembang.
• Indonesia adalah negeri dengan prevalensi
TB ke-3 tertinggi di dunia setelah China dan
India.
MANISFESTASI KLINIK
Tatalaksana (Medikamentosa)
Dosis obat antituberkulosis (OAT)

Obat Dosis harian Dosis 2x/minggu Dosis 3x/minggu


(mg/kgbb/hari) (mg/kgbb/hari) (mg/kgbb/hari)
INH 5-15 (maks 300 mg) 15-40 (maks. 900 mg) 15-40 (maks. 900 mg)
BB < 50 kg ( 450 mg)
Rifampisin 10-20 (maks. 600 mg) 15-20 (maks. 600 mg)
BB >50 kg ( 600 mg )
Pirazinamid 20-35 (maks. 3 g) 50-70 (maks. 4 g) 15-30 (maks. 3 g)
Etambutol 15-25 (maks. 2,5 g) 50 (maks. 2,5 g) 15-25 (maks. 2,5 g)
Streptomisin 15-40 (maks. 1 g) 25-40 (maks. 1,5 g) 25-40 (maks. 1,5 g)

Pengobatan TB pada orang dewasa


1.    Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
), dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin 3x dalam seminggu. Selama 2 bulan minum
obat INH, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif (tahap lanjutan).
Diberikan kepada: Penderita baru TB paru BTA positif dan Penderita TB ekstra paru (TB di luar paru-
paru) berat.
2.    Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada: Penderita kambuh, Penderita gagal terapi dan Penderita dengan pengobatan setelah
lalai minum obat.
3.    Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada: Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung.
PENCEGAHAN & TATALAKSANA
(NON MEDIKAMENTOSA)
Strategi DOTS (DIRECTLY OBSERVED SHORTCOURSES)
Imunisasi BCG pada anak balita, diberikan sejak waktu kecil
Bila ada yang dicurigai sebagai penderita TBC maka harus segera diobati sampai
tuntas agar tidak menjadi penyakit yang lebih berat dan terjadi penularan.
Pencegahan terhadap penyakit TBC dapat dilakukan dengan tidak melakukan kontak
udara dengan penderita.
Menjaga standar hidup yang baik dengan makanan bergizi, lingkungan yang sehat,
berolahraga dan tidak merokok
Rumah harus baik ventilasi udaranya dimana sinar matahari pagi masuk ke dalam
rumah
KOMPLIKASI
Penyakit tuberculosis paru bila tidak ditangani dengan benar akan
menimbulkan komplikasi.
 Komplikasi Dini : Pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis, usus,
poncet’s arthropathy.
 Komplikasi Lanjut : Obstruksi jalan napas → SOFT (Sindrom
Obstruksi Pasca Tuberkulosis), kerusakan parenkim berat → fibrosis
paru, cor pulmonal, karsinoma paru, sindrom gagal napas dewasa
(ARDS), sering terjadi pada TB milier dan kavitas TB.
PROGNOSIS
Umumnya baik jika pasien mendapat pengobatan yang cepat & tepat dan
pasien disiplin dalam pengobatan
KESIMPULAN
Tuberkulosis paru adalah suatu infeksi bakteri menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yang utama menyerang organ paru manusia, melalui
inhalasi droplet. Sebaiknya pencegahan awal dilakukan untuk mengelakkan dari
terkena TB dan dilakukan pemeriksaan dini supaya dapat dirawat sehingga
penyembuhan total.

Anda mungkin juga menyukai