Anda di halaman 1dari 26

Pemeriksaan Jenazah

Perempuan di Duga
Mengalami Kematian
Mendadak
AMANDA DAMAYANTI PABISA

102013265
IDENTIFIKASI ISTILAH

RUMUSAN MASALAH
Skenario 3
– Seorang perempuan 60 tahun ditemukan meninggal
di ruang tengah rumahnya. Perempuan tersebut
tinggal seorang diri di rumahnya. Mayat perempuan
tersebut kemudian dibawa ke Ins. Forensik untuk
dilakukan otopsi.
Olah TKP Keterangan Saksi

– Rumahnya terkunci dari dalam – Tidak melihat orang lain yang masuk atau
– Tidak ada kerusakan pada pintu atau keluar rumah
jendela – Perempuan trsebut tinggalnya seorang diri
– Tidak ada barang berharga yang hilang – Setiap pagi rutin membersihkan halaman
dan genteng dari daun-daun kering
– Kondisi rumah rapih
– Perempuan tersebut tidak memiliki
– Genteng dan plafon kamar tidur tampak
riwayat penyakit kronik
rusak
Mind Map Olah TKP

Visum et
repertum RM Identitas

Thanalogi
prosedur medikolegal
• Tata-cara/prosedur penatalaksanaan dan berbagai aspek
yang berkaitan pelayanan kedokteran untuk kepentingan
hukum
• Mengacu : peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia, beberapa bidang : sumpah dokter dan etika
kedokteran.
prosedur medikolegal
KEWAJIBAN DOKTER MEMBANTU PERADILAN
 Pasal 133 KUHAP  Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradila
menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga
karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan
permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter
dan atau ahli lainnya.

PERMINTAAN SEBAGAI SANKSI AHLI


 Pasal 179 KUHAP : setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli
kehakiman/dokter/ahli lain wajib memberi keterangan ahli demi keadilan
prosedur medikolegal
ALAT BUKTI SAH
 Pasal 183 KUHAP : Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-
kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan
bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannnya.
 Pasal 184 KUHAP
 (1) Alat bukti yang sah adalah:
– Keterangan saksi
– Keterangan ahli
– Surat
– Pertunjuk
– Keterangan terdakwa
 (2) Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan.
prosedur medikolegal
KETERANGAN AHLI
– Pasal 186 KUHAP – secara lisan
– Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan
– Pasal 187 KUHAP – secara tertulis
– Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan
keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta
secara resmi dari padanya.
SANKSI BAGI PELANGGAR KEWAJIBAN DOKTER
• Pasal 222 KUHP
• Barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan
pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
• Pasal 224 KUHP
• Barang siapa yang dipanggil menurut undang-undang untuk menjadi saksi, ahli atau
juru bahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban yang menurut
undang-undang ia harus melakukannnya:
• Dalam perkara pidana dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 bulan.
• Dalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 6 bulan.
• Pasal 522 KUHP
Barang siapa menurut undang-undang dipanggil sebagai saksi, ahli atau juru bahasa,
tidak datang secara melawan hukum, diancam dengan pidana denda paling banyak
sembilan ratus rupiah
Persiapan autopsi
• Autopsi → auto yaitu sendiri dan opsis yaitu melihat
• Pemeriksaan tubuh mayat (pem.luar dan dalam)
• Tujuan → menemukan proses penyakit dan atau cedera, interpretasi penemuan tsb
& terangkan penyebab dan hubungan sebab akibat antara kelainan yang di temukan
dengan penyebab kematian
• Autopsi diminta oleh penyidik kepada keluarga korban dengan maksud dan tujuan
• Autopsi dapat dilakukan jika keluarga setuju atau keluarga tidak memberi tanggapan
dalam 2 hari. (pasal 134)
Identifikasi Forensik
– Identifikasi forensik merupakan Identifikasi forensik terdiri dari :
usaha untuk mengetahui identitas 1. Visual
seseorang yang ditujukan untuk
2. dokumen
kepentingan forensik, yaitu
kepentingan proses peradilan. 3. pakaian dan perhiasan
4. identifikasi medis
5. gigi (odontologi)
6. sidik jari
7. serologi
8. metode eksklusi
Thanatologi
– Tanatologi → thanatos (yang berhubungan Tanda pasti kematian:
dengan kematian) dan logos (ilmu) 1. Lebam Mayat (Livor Mortis)
– Bagian dari Ilmu Kedokteran Forensik yang
2. Kaku Mayat (Rigor Mortis)
mempelajari kematian dan perubahan yang
terjadi setelah kematian serta faktor yang 3. Penurunan Suhu tubuh (Algor Mortis)
mempengaruhi perubahan tersebut. 4. Pembusukan (Decompose)
– Salah satu fungsi mempelajari tanatologi
adalah dapat diperkirakannya waktu
kematian
Tanda pasti kematian

– Lebam Mayat (Livor Mortis)


– Kematian klinis → eritrosit menempati tempat terbawah akibat gravitasi,
mengisi vena dan venula, membentuk bercak warna merah ungu (livide)
pada bagian terbawah tubuh, kecuali pada bagian tubuh yang tertekan
alas keras.
– 20-30 menit post mortem
– Menetap 8-12 jam (Sebelum waktu ini, lebam mayat masih hilang jika di
tekan dan dapat berpindah jika posisi mayat diubah)
Tanda pasti kematian
Kaku Mayat (Rigor Mortis)
– Rigor mortis atau kaku mayat terjadi akibat hilangnya ATP. ATP digunakan untuk
memisahkan ikatan aktin dan myosin sehingga terjadi relaksasi otot
– Rigor mortis akan mulai muncul 2 jam postmortem semakin bertambah hingga mencapai
maksimal pada 12 jam postmortem. Kemudian setelah itu akan berangsur-angsur
menghilang sesuai dengan kemunculannya. Pada 12 jam setelah kekakuan maksimal (24
jam postmortem) kaku mayat sudah tidak ada lagi.
Tanda pasti kematian
– Kekakuan mayat menyerupai kaku mayat : Kekakuan mayat menyerupai kaku mayat :
• Cadaveric spasm (instantaneous rigor) •Heat stiffening
– Kekakuan otot yang terjadi pada saat Akibat koagulasi protein otot oleh panas.
kematian dan menetap Dijumpai : korban mati terbakar, tersiram
– Kaku mayat → timbul dengan intensitas air panas, dan jenazah yang dibakar.
sangat kuat tanpa didahului relaksasi primer •Cold stiffening
– Sebab : cadangan glikogen dan ATP habis Akibat lingkungan dingin→ pembekuan
pada mati klinis (kelelahan/emosi hebat) cairan tubuh, termasuk cairan sendi,
– Kepentingan medikolegalnya → pemadatan jaringan lemak subkutan dan
otot, sehingga bila sendi ditekuk akan
menunjukkan sikap terakhir masa hidupnya. terdengar bunyi pecahnya es dalam
(tangan yang menggenggam erat benda rongga sendi.
yang diraihnya pada kasus tenggelam)
Tanda pasti kematian
– Penurunan suhu tubuh (Algor Mortis) Pembusukan (Decomposition)
– Terjadi karena proses pengeluaran panas dari Terjadi : proses degradasi jaringan oleh
tubuh bakeri
– Metabolisme tubuh berhenti → dingin Mulai : 24 jam postmortem
– Kecepatan penurunan suhu dipengaruhi : Mulai: kehijauan daerah sekum → seluruh
– suhu udara, pakaian, aliran udara dan dinding perut dan berbau busuk karena
kelembaban, keadaan tubuh korban, aktifitas,
terbentuk gas seperti HCN, H2S dan lain-lain.
dan sebab kematian.
Pemeriksaan Luar dan dalam
Pemeriksaan Luar Pemeriksaan Dalam
Dilakukan pemeriksaan tubuh mayat Pemeriksaan dalam adalah
sebelah luar, untuk kepentingan pemeriksaan pada organ tubuh
forensik, pemeriksaan harus dilakukan korban demi kepentingan forensik.
dengan cermat, meliputi segala Pada pemeriksaan dalam, organ
sesuatu yang telihat, tercium maupun tubuh diambil satu persatu dengan
teraba, baik terhadap benda yang hati-hati dan dicatat. Harus
menyertai mayat, pakaian, perhiasan, diperhatikan mengenai ukuran,
sepatu dan lain-lain juga terhadap bentuk, permukaan, konsistensi, daya
tubuh mayat itu sendiri. regang antar jaringan pada organ.
Pemeriksaan & Interpretasi Temuan
• Pemeriksaan Luar
• Ditemukan luka lecet pada lengan bawah kanan dan kiri diperkirakan terjadi akibat cedera pada
epidermis yang bersentuhan dengan benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing.
Misalnya pada kejadian kecelakaan lalu lintas, akibat jatuh atau terbentur jalanan.
• Pada telapak tangan kiri ditemukan luka terbuka tepi tidak rata berukuran 4x3 cm diperkirakan
luka terbuka karena benda tumpul , biasanya tepi tidak rata khasnya didapatkan ada jembatan
jaringan pada luka.
• Pada dada kanan didapatkan memar dengan ukuran 3x2 cm yang kemungkinan disebabkan oleh
karena terjatuh dan terbentur dengan keras.

• Pemeriksaan Dalam
• Pada pembuluh coroner jantung ditemukan penebalan (atherosclerosis) sebesar 80% :
diperkirakan kelainan fatal yang bisa menyebabkan infark miocard.
• Pada Apex dan otot jantung ditemukan resapan darah : diperkirakan merupakan tanda makro
pada miokard infark akut
Cara mati dan penyebab
kematian
Sebab Kematian
Penyakit atau luka cedera yang bertanggung jawab atas terjadinya kematian.
Pada kasus scenario ini, pada kasus ini penyebab kematiannya adalah atherosclerosis dimana
terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah jantung.

Mekanisme kematian
Gangguan fisiologis dan atau biokimiawi yang ditimbulkan oleh penyebab
kematian sedemikian rupa sehingga seseorang tidak dapat terus hidup.
Pada kasus ini mekanisme kematiannya akibat adanya sumbatan pada pembuluh
darah di jantung menyebabkan otot di jantung mengalami kekurangan oksigen
sehingga terjadi kematian otot jantung, lalu menyebabkan terjadinya gangguan
fungsi jantung sehingga timbul kematian.

Cara kematian
adalah macam kejadian yang menimbulkan penyebab kematian. Pada kasus ini cara kematian
korban adalah kematian mendadak
Mekanisme Kematian

Penyakit Jantung Koroner


Penyakit jantung koroner adalah salah satu
penyebab dari kematian mendadak pada Menimbulkan
sistem kardiovaskular. Dan dapat kematian
menyebabkan infark miokard Gangguan mendadak
irama jantung
Gagal jantung

Terjadi Penyempitan Gangguan pengiriman


arteri coroner yang oksigen bagian yang
disebabkan dialiri arteri koroner Terjadi infark Daerah yang Terjadi
artherosclerosis pada otot yang mengalami tamponade
di perdarahi infark dapat jantung
ruptur
Visum et repertum
Format visum et repertum
– Visum et Repertum adalah keterangan tertulis
1. Pembukaan:
yang dibuat oleh dokter, berisi temuan dan – Kata “Pro Justisia” artinya hanya untuk peradilan. Tidak
pendapat berdasarkan keilmuannya tentang dikenakan materai
hasil pemeriksaan medis terhadap manusia 2. Bagian pendahuluan: kata pendahuluan tidak di tulis di visum
atau bagian dari tubuh manusia, baik hidup et repertum.
maupun mati, atas permintaan tertulis (resmi) Isinya uraian identitas dokter pemeriksa
dan penyidik yang berwenang (atau hakim instansi pemeriksa,
untuk visum et repertum psikiatrik) yang tempat dan waktu pemeriksaan,
dibuat atas sumpah atau dikuatkan dengan
instansi peminta visum et repertum,
sumpah untuk kepentingan peradilan.
nomor dan tanggal surat permintaan ,
serta identias yang di periksa
Visum et repertum
3. Bagian pemberitaan 4. bagian kesimpulan
– Isinya kesimpulan dari pemeriksaan dengan
– Isinya hasil pemeriksaan barang
berdasarkan keilmuannya atau keahilannya
bukti yang di tuliskan secara
5. Bagian Penutup
sistematis. Terdiri dari 3 bagian :
– Bagian ini tanpa judul dan berisikan kalimat
– A. Pemeriksaan luar baku “Demikianlah visum et repertum ini
saya buat dengan sesungguhnya
– B. Pemeriksaan dalam (bedah
berdasarkan keilmuan saya dan dengan
jenazah) mengingat sumpah sesuai dengan Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana
– C. Pemeriksaan laboratorium dan
pendukung lainnya
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

No. ..../TU.RS........../XV/20....

Lampiran : Satu sampul Tersegel

Perihal : Hasil Pemeriksaan Pembedahan atas Jenazah Mrs. X

PRO JUSTICIA

Visum Et Repertum

Yang bertandatangan di bawah ini, dr……., dokter pada Rumah Sakit UKRIDA, atas permintaan dari Kepolisian Sektor Kebon Jeruk dengan suratnya
nomor ......... Sek......., tertanggal ............., maka dengan ini menerangkan bahwa pada tangal ………., pukul ..................... Waktu Indonesia bagian .........,
bertempat di RS .........., telah melakukan pemeriksaan korban dengan nomor registrasi ......... yang menurut surat tersebut adalah :
Nama : ---------------------------------------------------------------------------------------------
Umur : 60 tahun-----------------------------------------------------------------------------------
Jenis kelamin : perempuan--------------------------------------------------------------------------------
Bangsa : ---------------------------------------------------------------------------------------------
Agama : ---------------------------------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : ---------------------------------------------------------------------------------------------
Alamat : ---------------------------------------------------------------------------------------------
Pemeriksaan Luar

1. Ditemukan luka lecet pada lengan bawah kanan dan kiri


2. Pada telapak tangan kiri ditemukan luka terbuka tepi tidak rata berukuran 4x3 cm.
3. Pada dada kanan ditemukan memar ukuran 3x2 cm.
Pemeriksaan dalam
4. Pada Apex dan otot jantung ditemukan resapan darah.
5. Pada pembuluh coroner jantung ditemukan penebalan (atherosclerosis) sebesar 80%.
6. Organ2 lain dalam batas normal, tidak ditemukan resapan darah pada otot2 dada, kepala dan perut
 

KESIMPULAN

Pada jenazah perempuan ditemukan adanya luka lecet pada lengan bawah kanan dan kiri. Di perkirakan disebabkan oleh akibat jatuh dan menggesek lantai. Pada telapak tangan kiri ditemukan
adanya luka terbuka tepi tidak rata ukuran 4x3 cm, kemungkinan disebabkan trauma tumpul akibat terjatuh. Pada dada kanan didapatkan memar dengan ukuran 3x2 cm yang kemungkinan
disebabkan oleh karena terjatuh dan terbentur dengan keras. Sebab mati korban adalah sumbatan pada pembuluh darah jantung, mekanisme kematianya adalah gangguan irama jantung,
sedangkan cara kematian korban adalah kematian mendadak(sudden death) --------------------------------------------------------------------------------------------------

...............................................................................................................

Demikianlah visum et repertum ini dibuat dengan sebenarnya dengan menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP)---------------------------------------------------------------------------------------

Dokter Pemeriksa,

dr………..
Kesimpulan
Pada kasus ini perempuan 60 ditemukan meninggal dengan tanda kematian pasti.
Pada kasus ini terjadi kematian mendadak sehingga perlu dilakukan otopsi lebih
lanjut untuk menentukan sebab kematian dari korban tersebut. Dari hasil otopsi
didapatkan adanya penyumbatan pada arteri koroner yang menjadi dasar sebab
kematian pasien tersebut
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai