Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KONSELING DENGAN PENGINGAT WHATSAPP

TERHADAPKEPATUHAN KONSUMSI OBAT PADA PASIEN TBC


RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT A BANDUNG

Oleh
PUTRI AJENG SARIYANTI
NPM: 260220207506

METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI KLINIK


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Global Tuberculosis Report, World Health Organization (WHO) menguraikan


bahwa Tuberculosis (TB) adalah satu dari sekian banyak salah penyakit menular
penyebab utama dari masalah kesehatan, termasuk satu dari 10 penyebab utama
kematian di dunia. Selain itu, TB sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi dan
faktor risiko yang terkait dengan kesehatan (World Health Organization, 2020).
Penyakit TB salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Kementerian Kesehatan mencatat bahwa Indonesia
merupakan negara ke-2 tertinggi pasien TBnya. Merujuk pada kondisi tersebut,
pemerintah mendorong pengendalian TB Nasional agar terus dilakukan dengan
intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan inovasi program (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2019). Penyakit ini biasanya mempengaruhi paru-paru dan
ditularkan ketika orang-orang yang sakit dengan TB paru melalui udara (Zegeye et al.,
2019). Tuberculosis (TB) adalah penyebab utama kematian akibat penyakit menular
di seluruh dunia (Muller et al., 2018).
Tingginya angka kejadian tuberkulosis di dunia disebabkan antara lain
ketidakpatuhan terhadap program pengobatan maupun pengobatan yang tidak adekuat.
WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcourse) untuk penanggulangan Tuberkulosis sejak tahun 1995. Kepatuhan
merupakan hal yang sangat penting dalam perilaku hidup sehat. Kepatuhan minum
obat anti tuberkulosis adalah mengkonsumsi obat-obatan sesuai yang diresepkan dan
yang sudah ditentukan dokter. Pengobatan akan efektif apabila penderita patuh dalam
mengkonsumsinya. Kondisi di lapangan masih terdapat penderita TB paru yang gagal
menjalani pengobatan secara lengkap dan teratur. Keadaan ini disebabkan oleh
banyak faktor, tetapi yang paling banyak memainkan perannya adalah ketidakpatuhan
penderita dalam menjalani pengobatan. Kegagalan pengobatan TB paru, akan
meningkatkan risiko kesakitan, kematian, dan menyebabkan semakin banyak
ditemukannya penderita TB. Pengaruh TB memberikan dampak buruk dan penuruan
kualitas hidup pasien. Selama terapi pengobatan TB menghadapi tantangan
psikososial luas termasuk putus asa, stres, depresi, stigma dan diskriminasi (Thomas
et al., 2016).
Konsekuensi dari hasil stigma yaitu rendah diri, tertekan, diskriminasi, pengucilan
sosial dan isolasi yang pada gilirannya mengarah pada kualitas hidup menurun dan
tantangan tersebut mempengaruhi kepatuhan pengobatan sehingga disarankan fasilitas
kesehatan, media dan semua pemangku kepentingan lainnya mendidik masyarakat,
keluarga dengan pendekatan edukasi dan konseling (LRoba AA et al., 2018).
Evaluasi kualitas hidup terkait kesehatan (health related quality of live/ HRQOL)
penting karena memprediksi perubahan kondisi kesehatan pada berbagai tingkat
pengobatan dan akhirnya untuk mempengaruhi hasil pengobatan pasien TB (Loosman
et al., 2015). Hal ini sejalan dengan penelitian Jaber et al (2016) bahwa selama
pengobatan TB maka kualitas hidup pasien TB sangat penting diketahui karna secara
lansung mempengaruhi kepatuhan pengobatan TB. Perkembangan terkini dalam
teknologi seluler seperti telepon seluler dan aplikasi mobile phone dapat membantu
dalam mengembangkan platform untuk pengiriman intervensi manajemen diri yang
mudah beradaptasi, berbiaya rendah, dan mudah diakses. Salah satu terobosan baru

2
yang dilakukan untuk menurunkan penderita TB paru adalah melalui telenursing.
penggunaan telenursing mampu meningkatkan perilaku penderita dalam pencegahan
penularan TB Paru. Akan tetapi, metode telenursing ini cukup mahal. Program
terobosan inovasi yang lain adalah penerapan konseling dengan pengingat WhatsApp
terhadap kepatuhan konsumsi obat sebagai langkah self-management therapy yang
cukup terjangkau dan efektif. Sistem SMS memberikan efek positif paling tinggi
dalam mengurangi jumlah kegagalan untuk minum obat bagi pasien HIV maupun TB
Paru dan direkomendasikan teknologi SMS harus digunakan untuk mengirimkan
pengingat untuk janji, minum obat, dan pendidikan kesehatan (Nhavoto et al., 2017).
Salah satu cara yang paling penting dalam menjamin keberhasilan pengobatan TB
adalah dengan meningkatkan kepatuhan pasien untuk dapat mencegah infeksi
penyakit, mencapai kesembuhan, mencegah resistensi obat, kekambuhan hingga
kematian (Gebreweld et al., 2018). Sebagai upaya promosi kesehatan pemanfaatan
interactive nursing reminder berbasis WhatsApp dapat menjadi langkah dalam
membantu meningkatkan keberhasilan terapi OAT. Peningkatan pengetahuan dan
dukungan serta teknik mengatasi penyimpangan perilaku dapat berdampak pada
pasien untuk mampu lebih menerima kondisi dirinya sehingga melakukan usaha
dalam mencapai derajat kesehatan yang lebih baik sehingga kepatuhan akan menjalani
terapi meningkat dan kualitas hidup menjadi lebih baik. Kualitas hidup pasien sangat
penting diketahui terutama bagi kesehatan karna secara lansung mempengaruhi
pengobatan TB diberbagai aspek dan merekomendasikan perawatan dan dukungan
yang luas untuk pasien TB dalam dua bulan pertama pengobatan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien (Jaber et al., 2016).
Berdasarkan uraian diatas maka perlu adanya sebuah metode intervensi tentang
kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien TB yang lebih baik melalui
pengaruh konseling dengan pengingat berbasis WhatApp.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dalam latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Apakah pengaruh konseling dengan pengingat berbasis WhatsApp berpengaruh
terhadap kepatuhan minum obat dan peningkatan kualitas hidup penderita TB?

C. Tujuan
Mengetahui pengaruh konseling dengan pengingat berbasis WhatsApp terhadap
kepatuhan minum obat dan peningkatan kualitas hidup penderita TB.

D. Hipotesis
1. Terdapat perbedaan tingkat kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien
sebelum dan sesudah konseling dengan pengingat berbasis WhatsApp.
2. Terdapat pengaruh konseling dengan pengingat berbasis WhatsApp terhadap
kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pada pasien TB.

3
METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah pasien TB yang melakukan pengobatan rawat jalan
di Rumah Sakit A, Bandung.

B. Kriteria inklusi dan eksklusi


Pada penelitian ini, ada dua kriteria sampel penelitian yang diperlukan yaitu kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria responden berdasarkan pertimbangan peneliti
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
Kriteria inklusi :
1. Penderita TB yang rawat jalan dan tinggal di wilayah kerja Rumah Sakit A
Bandung.
2. Penderita TB yang tinggal bersama salah satu anggota keluarga dewasa
berusia minimal 18 tahun yang membantu memberikan perawatan selama ini dan
bertanggung jawab terhadap penderita.
3. Penderita TB yang berusia diatas 18 tahun..
4. Penderita TB yang tidak ada komplikasi stadium lanjut atau beresiko
mnegalami komplikasi/ penyakit penyerta.
5. Penderita mampu membaca dan menulis serta berkomunikasi dengan baik
6. Penderita sadar dan kooperatif
7. Penderita bersedia menjadi responden dengan menandatangani
informedconsent serta mengikuti setiap sesi intervensi sampai sesesai.

Kriteria eksklusi :
1. Penderita TB yang sudah pindah tempat tinggal diluar wilayah kerja Rumah
Sakit A Bandung.
2. Penderita TB yang tinggal seorang diri tanpa adanya keluarga yang membantu
memberikan perawatan.
3. Penderita yang tidak mengikuti sampai dengan selesai setiap sesi intervensi.

C. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pretest-postest, melalui
pendekatan cross sectional.

4
D. Variabel
1. Variabel independen
Variabel independen pada penelitian ini adalah pengaruh konseling dengan pengingat
berbasis WhatsApp
2. Variabel dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan minum obat dan
peningkatan kualitas hidup

E. Pengumpulan data
Proses pengumpulan data melalui: kuesioner, observasi langsung dan wawancara
mendalam.
Pengambilan data dilakukan secara retrospective-prospective, dengan menggunakan
data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diambil langsung dari
responden dengan cara membagikan kuesioner kepada pasien penderita TB yang
berobat rawat jalan di Rumah Sakit A Bandung. Kuesioner terdiri dari 3 bagian yaitu :
A. Data demografi pasien berupa biodata pasien
B. Pengetahuan pasien mengenai TB
C. Tingkat kepatuhan pasien menggunakan kuesioner kepatuhan yang diadopsi dari
morisky, kuesioner ini terkait perilaku pasien terhadap pengobatannya.
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung, yaitu data yang
diambil dari data yang sudah ada di tempat penelitian dengan menggunakan rekam
medik

F. Analisis data
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif
akan disajikan dalam bentuk tabel sedangkan data kualitatif akan disajikan dalam
bentuk uraian. Data dianalisa menggunakan program SPSS 17. Awalnya akan
dilakukan uji normalitas untuk mengetahui uji yang dilakukan. Data terdistribusi
normal memakai uji parametrik dan data tidak normal memakai uji non parametrik.

5
DAFTAR PUSTAKA

Gebreweld, A., & Tsegaye, A. (2018). Prevalence and Factors Associated with
Anemia among Pregnant Women Attending Antenatal Clinic at St. Paul’s Hospital
Millennium Medical College, Addis Ababa, Ethiopia. Advances in Hematology, 2018,
1–8. https://doi.org/10.1155/2018/3942301

Guo, S., Shen, X., Yan, G., Ma, D., Bai, X., Li, S., & Jiang, Y. (2009). A MAP
Kinase Dependent Feedback Mechanism Controls Rho1 GTPase and Actin
Distribution in Yeast. PLoS ONE, 4(6), e6089.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0006089

Jaber, S., Lescot, T., Futier, E., Paugam-Burtz, C., Seguin, P., Ferrandiere, M.,
Lasocki, S., Mimoz, O., Hengy, B., Sannini, A., Pottecher, J., Abback, P.-S., Riu, B.,
Belafia, F., Constantin, J.-M., Masseret, E., Beaussier, M., Verzilli, D., de Jong,
A., … Molinari, N. (2016). Effect of Noninvasive Ventilation on Tracheal
Reintubation Among Patients With Hypoxemic Respiratory Failure Following
Abdominal Surgery. JAMA, 315(13), 1345. https://doi.org/10.1001/jama.2016.2706

Loosman, W. L., Rottier, M. A., Honig, A., & Siegert, C. E. H. (2015). Association of
depressive and anxiety symptoms with adverse events in Dutch chronic kidney
disease patients: a prospective cohort study. BMC Nephrology, 16(1), 155.
https://doi.org/10.1186/s12882-015-0149-7

Müller, A. M., Maher, C. A., Vandelanotte, C., Hingle, M., Middelweerd, A., Lopez,
M. L., DeSmet, A., Short, C. E., Nathan, N., Hutchesson, M. J., Poppe, L., Woods, C.
B., Williams, S. L., & Wark, P. A. (2018). Physical Activity, Sedentary Behavior, and
Diet-Related eHealth and mHealth Research: Bibliometric Analysis. Journal of
Medical Internet Research, 20(4), e122. https://doi.org/10.2196/jmir.8954

Nhavoto, J. A., Grönlund, Å., & Klein, G. O. (2017). Mobile health treatment support
intervention for HIV and tuberculosis in Mozambique: Perspectives of patients and
healthcare workers. PLOS ONE, 12(4), e0176051.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0176051

Roba, A. A., Dasa, T. T., Weldegebreal, F., Asfaw, A., Mitiku, H., Teklemariam, Z.,
Naganuri, M., Geddugol, B. J., Mesfin, F., Befikadu, H., & Tesfaye, E. (2018).
Tuberculosis patients are physically challenged and socially isolated: A mixed
methods case-control study of Health Related Quality of Life in Eastern Ethiopia.
PLOS ONE, 13(10), e0204697. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0204697

Thomas, D. T., Erdman, K. A., & Burke, L. M. (2016). American College of Sports
Medicine Joint Position Statement. Nutrition and Athletic Performance. Medicine and
Science in Sports and Exercise, 48(3), 543–568.
https://doi.org/10.1249/MSS.0000000000000852

6
Zegeye, A., Dessie, G., Wagnew, F., Gebrie, A., Islam, S. M. S., Tesfaye, B., &
Kiross, D. (2019). Prevalence and determinants of anti-tuberculosis treatment
non-adherence in Ethiopia: A systematic review and meta-analysis. PLOS ONE, 14(1),
e0210422. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0210422

Anda mungkin juga menyukai