1. Tujuan umum
- Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TB dengan cara
memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan
masalah kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
- Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA
Positif
- Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehinggan
diharapakan dapat mencapai 70% dari perkiraan semua penderita baru BTA
positif.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Penemuan dan diagnosis penderita
2. Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe TB
3. Pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung
4. Pengobatan penderita dan pengawasan pengobatan
5. Cross check sediaan dahak
6. Penyuluhan Tuberkulosis
7. Pencatatan dan Pelaporan
8. Monitoring dan Evaluasi
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Penemuan dan Diagnosis Penderita
Penemuan penderita TB dilakukan secara pasif,artinya penjaringan tersangka
penderita dilaksanakan pada mereka yang datang berkunjung ke UPK. Pada
penderita dewasa dengan gejala umum batuk terus menerus dan berdahak
selama 2 minggu atau lebih dengan gejala lain yang sering dijumpai : dahak
campur darah, batuk darah, sesak nafas dan nyeri dada, badan
lemah,berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, nafsu makan turun, BB turun,
atau demam meriang lebih dari sebulan dapat dicurugai sebagai tersangka TB.
Diagnosis TB pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya BTA
pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Semua tersangka penderita harus
diperiksa spesimen dahak dalam waktu 2 hari berturut-turut, yaitu sewaktu-pagisewaktu (SPS). Hasil pemeriksaan dinyatakan positif bila sedikitnya 2 dari 3
spesimen SPS BTA hasilnya positif. Alur pemeriksaan TB pada pasien dewasa
selengkapnya tertuang dalam SPO Tuberkulosis.
2. Penentuan dan Klasifikasi penyakit dan Tipe TB
Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe penderita TB memerlukan suatu definisi
kasus yang memberikan batasab baku setiap klasifikasi dan tipe penderita.
Adaempat hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan definisi kasus,yaitu :
a. Organ tubuh yang sakit : paru atau ekstra paru
b. Hasil pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung : BTA positif atau
negatif
c. Riwayat pengobatan sebelumnya : baru atau sudah pernah diobati
d. Tingkat keparahan penyakit : ringan atau berat
dilakukan oleh tenaga kesehatan juga oleh para mitra dari berbagai sektor
termasuk media massa.
7. Pencatatan dan pelaporan
Dalam melaksanakan pencatatan di Puskesmas menggunakan formulir sbb:
a. Daftar tersangka suspek yang diperiksa dahak SPS (TB 06)
b. Formulir permohonan laboratorium TB untuk pemeriksaan dahak (TB 05)
c. Kartu pengobatan TB (TB 01)
d. Formulir rujukan/pindah penderita (TB 09)
e. Formulir hasil akhir pengobatan penderita TB pindahan (TB 10)
f. Register laboratorium (TB 04)
Pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten dilaksanakan tiap bulan secara rutin.
8. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Kegiatan monitoring dilaksanakan secara
berkala dan terus menerus untuk segera dapat mendeteksi bila ada masalah
dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan. Kegiatan monitoring
dilaksanakan tiap bulan.
Evaluasi dilakukan tiap 3 bulan sekali untuk mengetahui sejauh mana tujuan dan
target yang telah ditetapkan sebelumnya.
F. SASARAN
Sasaran program TB ini adalah :
1. Semua pasien batuk yang memenuhi kriteria untuk diperlakukan sebagai suspek.
2. Semua pasien yang kontak erat dengan penderita TB
3. Masyarakat umum
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No
1
2
3
4
Kegiatan
Penemuan
dan
diagnosis
penderita
Penentuan klasifikasi dan tipe TB
Pemeriksaan dahak mikroskopis
Pengobatan
penderita
pengawasan
Cross check sediaan dahak
6
7
8
Penyuluhan Tuberkulosis
Pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan evaluasi
Waktu
Setiap hari kerja
Penanggungjawab
Tenaga klinis
Tenaga klinis
Tenaga
laboratorium
Tenaga klinis, PMO
Tenaga
laboratorium
Tenaga klinis
Tenaga klinis, Lab