Oleh :
Fierny B Frans
Desma Hasibuan
BAB I
PENDAHULUAN
Bahwa berdasarkan latar belakang diatas , maka rumusan masalah yang digunakan adalah:
1. Subjek penelitian ini adalah: Penderita TB paru yang mempunyai PMO yang telah
menjalani pengobatan di klinik TB DOTS RS Advent Bandung pada bulan Januari
2022 hingga Juni 2022.
2. Objek penelitian: Peran PMO sebelum dan sesudah adalah untuk mengontrol
penderita TB Paru menelan obat secara benar dan teratur hingga selesai, memastikan
penderita TB Paru control setiap bulan, mengingatkan untuk melakukan pemeriksaan
dahak ulangan, tidak mangkir berobat dan bisa mengetahui jika ada efek samping
yang ditimbulkan dari OAT.
3. Instrumen yang digunakan adalah: penelitian ini memakai alat ukur berupa
dokumentasi laporan bulanan Pelayanan Klinik TB DOTS RS Advent dan SITB.
1.6 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari – Juni 2022 di Klinik TB DOTS RS
Advent Bandung.
BAB II
Laporan dari Rikesda (2021) menunjukan bahwa penyakit TB Paru merupakan masalah
kesehatan terbesar ke dua di Indonesia. Penelitan yang dilakukan oleh Fitri, Marlindawani dan
Purba (2019) mendapati bahwa kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang masih rendah
terhadap patuh meminum obat TB Paru. Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa kepatuhan
minum obat meningkat apabila pasien memiliki dukungan dari keluarga yang memiliki
pengetahuan yang tinggi, sikap yang menurut, pendidikan yang cukup dan dukungan yang
positif.
Pemberian edukasi kesehatan merupakan hal yang penting agar PMO dapat
melaksanakan fungsinya secara maksimal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh
de Fretes, Mangma dan Dese (2022) bahwa PMO merupakan pendamping dengan fungsi penting
wajib menerima edukasi kesehatan.
Jurnal pendukung:
PMO
2.1 Hipotesis Penelitian
HA: Ada peran yang signifikan PMO dalam meningkatkan kepatuhan menelan obat
HO: Tidak ada peran yang signifikan PMO dalam meningkatkan kepatuhan menelan obat
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik
dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti (Biostatistik,2021).
Populasi pada penelitian ini adalah penderita TB Paru yang mengambil obat di Klinik
TB DOTS RS Advent Bandung dengan jumlah 150 orang.
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk
penelitian (Biostatistik,2021).
Untuk penelitian yang sederhana, yang memakai kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, maka jumlah dari sampel masing-masing kelompok, sebagai berikut:
Dari populasi 150 orang semuanya dijadikan sampel, sampel merupakan penderita di Klinik TB
DOTS yang terdiagnosa penyakit Tuberkulosis Paru sejak Januari sampai dengan Juni 2022.
Kemudian dilakukan tes dengan kelompok kontrol tanpa intervensi sebanyak 75 orang responden
dan kelompok eksperimen sebanyak 75 orang.