OLEH
KRISTIA LULU SABRINA
JOANNE JOSHEPINE
Anatomi Ginjal
Ginjal adalah organ yang berbentuk
seperti kacang merah yang terletak
pada posisi retroperitoneal di
abdomen, masing – masing satu
disetiap sisi kolumna vertebra. Ginjal
terlindung Sebagian oleh sepasang
iga terkahir, dengan ginjal kanan
terletak lebih bawah dari pada ginjal
kiri karena letak hati.
Lanjutan
1. Nefron
Ref: pathofisioly
Fungsi nefron
• Nefron dapat melakukan banyak fungsi secara
bersamaan, menyaring plasma di glomerulus dan
menyerap Kembali dan mengeluarkan zat yang
berbeda diberbagai struktur tubularnya.
• Fungsi Nefron adalah untuk membentuk filtrat
plasma bebas protein, proses ini dikenal sebagai
ultrafiltrasi, terjadi melintasi membrane
glomerulus. Nefron kemudian mengatur filtrat
untuk mempertahankan volume cairan tubuh,
komposisi elektrolit, dan PH dalam batas sempit
lanjutan
Sel ginjal terdiri dari dua struktur: Glomerulus dan Kapsul Bowman. Glomerulus
berfungsi menyerap protein dari darah yang masuk dalam sel ginjal. Sedangkan
• Tubulus renalis
Setelah Kapsul Bowman, darah akan masuk ke tubulus renalis. Struktur ini memiliki
tiga bagian. Tubulus kontortus proksimal dimana air, sodium dan glukosa akan
diserap kembali. Lengkung henle menyerap kembali kalium, klorida, dan natrium.
Tubulus kontortus distal menyerap kembali banyak natrium dan kalium serta asam.
Di ujung tubulus, cairan akan mengandung banyak urea. Cairan tersebut merupakan
Bagian ini merupakan bagian terluar dari ginjal. Korteks ginjal berisikan glomerulus
dan tubulus kontortus. Di tepi korteks ginjal dikelilingi oleh kapsul renal dan lapisan
lemak. Bagian ini berfungsi untuk menjaga jaringan yang ada di dalam ginjal.
• Medula
Di dalam struktur dalam ginjal, terdapat medula. Medula terdiri dari lengkung Henle
dan piramida ginjal. Piramida ginjal merupakan struktur kecil yang terdiri dari
jaringan nefron dan tubulus. Cairan akan masuk melalui tubulus ini menuju ke
ginjal. Saluran pengumpul pada medula terdapat di akhir medula. Bagian ini
merupakan akhir perjalanan cairan dari nefron. Cairan akan bergerak menuju
protein, dan zat zat racun yang berlebihan didalam darah seperti
Urine yang sudah jadi ini dari duktus collecting dibawa menuju
Gagal ginjal akut ditandai dengan gejala yang timbul secara tiba-tiba dan
penurunan volume urin secara cepat. Laju filtrasi glomerulus dapat
menurun secara tiba-tiba sampai dibawah 15 mL/menit. Penyakit ini
mengakibatkan peningkatan kadar serum urea, kreatinin, dan bahan lain.
Gagal ginjal akut bersifat reversibel, namun secara umum tingkat
kematian pasien tinggi (Kenward & Tan,2018)
Gagal ginjal akut merupakan syndrome klinis
yaitu terjadi penurunan tiba – tiba fungsi ginjal
( terjadi selama berapa jam hingga beberapa
hari ) yang menyebabkan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit hemeostatis
asam basa, metabolism kalsium, pengaturan
tekanan darah, eritropoeisis.
a). Prarenal
Hal ini dapat terjadi pada pasien yang mengalami kehilangan plasma atau
vaskuler sehingga aliran darah ke ginjal menurun. Kondisi ini dapat terjadi
Acute Kidney Injury yang disebabkan oleh kerusakan atau penyakit primer dari ginjal yang
menyebabkan Acute Tubuler Necrosis. Gangguan ginjal ini mencakup masalah seperti yaitu :
1) Infeksi
Glomerulonefritis merupakan infeksi yang dapat menyebabkan penurunan filtrasi glomerulus
2) Crush Injury
Trauma hebat dan luas pada otot dan jaringan lunak dapat menyebabkan peningkatan
myoglobulin (pelepasan protein akibat kerusakan otot yang berkaitan dengan hemoglobulin)
5) Racun/Zat Kimia
Ada beberapa zat kimia beracun yang apabila masuk ke dalam tubuh baik
secara inhalasi ataupun ingesti dapat merusak fungsi ginjal. Zat tersebut
diantaranya arsen, merkuri, asam jengkolat dan sebagainya
C. Post-Renal
Acute Kidney Injury post-renal adalah suatu keadaan di
mana pembentukkan urin sudah cukup, tetapi aliran urin di
dalam saluran kemih terhambat. Penyebab yang paling
sering adalah obstruksi saluran kemih karena batu,
penyempitan/striktur, dan pembesaran prostat. Namun,
post-renal juga dapat terjadi akibat proses ekstravasasi.
Patofisiologi
1. Prarenal
Patofisiologi gagal ginjal akut prarenal berpusat pada
respons ginjal terhadap perfusi yang tidak adekuat.
Penurunan perfusi ginjal mneyebabkan pelepasan enzim
renin dari sel jukstaglomerulus di dinding arteiol aferen.
Peristiwa ini mengaktifkan rangkaian renin-
angitensinaldosteron, hasil akhirnya adalah produksi
angiotensin II menyebabkan vasokontriksi sistemik hebat
dan aldosteron mengakibatkan retensi natrium dan air.
Efek ini membantu tubuh memelihara volume sirkulasi
sehingga dapat memelihara aliran darah yang adekuat ke
organ penting seperti jantung dan otak
Prarenal...
1. Fase awitan
1. fase inisiasi, penurunan perfusi atau toksisitas di mana cedera ginjal berkembang,
biasanya berlangsung lama24 hingga 36 jam.
2. fase pemeliharaan, periode terjadinya cedera dan disfungsi ginjal setelah kejadian
awaltelah diselesaikan dan dapat berlangsung dari minggu ke bulan. Produksi urin
sedikit, kreatinin serum, darah nitrogen urea, kadar kalium serum meningkat,
metabolisme asidosis berkembang, kelebihan air dan garam.
3. fase pemulihan, interval ketika cedera ginjal diperbaiki danfungsi ginjal normal
kembali. GFR kembali menujunormal tetapi tubulus yang beregenerasi tidak dapat
mengkonsentrasikan filtrat. Diuresis sering terjadi selama fase ini, dengan
penurunankreatinin serum dan tingkat urea dan peningkatan kreatininin.
Pencegahan GGA
Cara untuk mencegah gagal ginjal akut • Berhenti merokok
adalah dengan menjaga kesehatan ginjal.
• Membatasi konsumsi minuman
Upaya yang dapat dilakukan antara lain:
beralkohol
• Mengonsumsi makanan sehat dan • Mengelola stres dengan baik
bergizi seimbang
• Berolahraga secara teratur
• Membatasi asupan garam dan gula
• Menjalani pemeriksaan prostat secara
• Menjaga berat badan ideal
rutin, terutama bagi pria yang berusia
• Menjaga kadar gula darah dan lebih dari 60 tahun
tekanan darah tetap normal
• Tidak menahan buang air kecil, untuk
• Minum air putih yang cutup mencegah infeksi saluran kemih
berulang yang dapat berujung pada
• Membatasi konsumsi obat pereda
infeksi ginjal
nyeri
Pengobatan GGA
Pengobatan gagal ginjal akut bertujuan untuk mencegah komplikasi dan mengembalikan
fungsi ginjal. Pasien biasanya perlu menjalani rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari
atau minggu, tergantung pada keparahan kondisinya dan seberapa cepat ginjalnya dapat
pulih.
Metode pengobatan gagal ginjal akut akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
• Pengaturan pola makan, yaitu dengan membatasi konsumsi makanan tinggi garam dan
• Pemberian obat-obatan, seperti obat yang dapat menyeimbangkan kadar elektrolit di dalam
• Antibiotik suntik, untuk mengobati gagal ginjal yang disebabkan oleh infeksi bakteri
• Cuci darah, bila kerusakan ginjal yang dialami pasien cukup parah
Pemeriksaan Diagnostik
pucat/kecenderungan perdarahan
3. Pola eliminasi
Tanda : Perubahan warna urin contoh kuning pekat, merah, coklat, berawan, oliguria
5. Neurosensori
Tanda : Gangguan status mental contoh penurunan lapang perhatian,
ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan
tingkat kesadaran (azotemia, ketidak seimbangan elektrolit/asam/basa).
Gejala : Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot/kejang, sindrom “kaki
gelisah”.
6. Nyeri/Kenyamanan
Tanda : Perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah.
Gejala : Nyeri tubuh, sakit kepala.
7. Pernapasan
Tanda : Nafas pendek.
Gejala : Takipnea, dyspnea, peningkatan frekuensi, kedalaman
(pernafasan
Kussmaul); nafas ammonia, batuk produktif dengan sputum kental merah
muda (oedema paru)
8. Keamanan
Tanda : Demam (sepsis, dehidrasi), petekie, area kulit ekimosis, pruritus,
kulit kering.
Gejala : Adanya reaksi transfusi
Pemeriksaan Fisik pada Ginjal
• Perkusi
Perkusi ginjal dilakukan untuk mengetahui adanya
pyelonephritis yang ditunjukkan dengan adanya
nyeri pada perkusi. Perkusi dilakukan dengan cara
meletakkan telapak tangan di area costovertebral
angle (CVA), kemudian “dihantam” dengan sisi
ulnar kepalan tangan. Apabila didapatkan adanya
nyeri, maka dapat dicurigai adanya pyelonephritis,
namun hal ini juga dapat dirasakan pada pasien
dengan kelainan muskuloskeleta
Palpasi
Ginjal merupakan organ retroperitoneal dan biasanya tidak terpalpasi. Palpasi ginjal
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
• Palpasi ginjal kiri dilakukan dengan meletakkan telapak tangan kanan pemeriksa
di punggung, paralel dengan iga ke 12, dengan ujung jari meraih costovertebral
angle (CVA)
• Usahakan telapak tangan kiri mendorong ginjal ke anterior
• Telapak tangan kiri diletakkan pada kuadran kiri atas, lateral dan paralel m. rectus
abdominis
• Minta pasien untuk menarik napas dalam, kemudian pada puncak inspirasi
lakukan penekanan dengan telapak tangan kiri tadi
• Kemudian minta pasien untuk membuang napas sambil melepas perlahan tekanan
• Apabila ginjal dapat terpalpasi, maka deskripsikan ukuran, kontur, dan nyeri
tekan. Tidak semua orang dapat teraba, dan hal ini normal
• Palpasi ginjal kanan dilakukan dengan cara yang sama, namun kali ini tangan
kanan yang berada di dinding abdomen sedangkan tangan kiri yang berfungsi
sebagai penyokong di punggung
Evaluasi and Treatment