Anda di halaman 1dari 61

dr. Hj.R. TRIOCLARISE, M.K.

M
SEPTEMBER 2022
Ginjal dilihat dari depan
Sistem urinary adalah sistem organ yang
memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin.
Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua
ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.
BAGIAN-BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN

 GINJAL/ RENAL
 URETER
 VESICA URINARIA/ KANDUNG KEMIH
 URETRA
PENGERTIAN

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana


terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh.

Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut


dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
SISTEM PERKEMIHAN

• dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin


• dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke
vesika urinaria (kandung kemih)
• satu vesika urinaria (VU), tempat urin
dikumpulkan
• satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria
GINJAL
• Terdiri dari dua buah, berbentuk seperti kacang,
terletak pada dinding posterior abdomen di
belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra
thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3.

• Ginjal kiri lebih tinggi dari ginjal kanan karena


adanya lobus hepatis dexter yang besar.

• Urin yang terbentuk pada penyaringan


terkumpul dalam pelvis renalis, yaitu sebuah
rongga yang terletak di tengah ginjal.
FUNGSI GINJAL
• memegang peranan penting dalam
pengeluaran zat-zat toksis atau racun,

• mempertahankan suasana keseimbangan


cairan,

• mempertahankan keseimbangan kadar asam


dan basa dari cairan tubuh

• mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari


protein ureum, kreatinin dan amoniak.
FASCIA RENALIS

• fascia (fascia renalis),

• Jaringan lemak peri renal

• kapsula yang sebenarnya (kapsula


fibrosa), meliputi dan melekat dengan
erat pada permukaan luar ginjal
SRUKTUR GINJAL
• Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula
fibrosa, terdapat cortex renalis di bagian luar, yang berwarna
cokelat gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna
cokelat lebih terang dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk
kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tadi
menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut
papilla renalis.
• Hilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu
masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan nervus..
Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima urin yang
diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga calices renalis
majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga
calices renalis minores
• Struktur halus ginjal terdiri dari banyak nefron yang merupakan unit
fungsional ginjal. Diperkirakan ada 1 juta nefron dalam setiap
ginjal. Nefron terdiri dari : Glomerulus, tubulus proximal, ansa
henle, tubulus distal dan tubulus urinarius.
Jaringan ginjal
Potongan membujur ginjal
Warna biru menunjukkan
satu tubulus
PROSES PEMBENTUKAN URINE
1. Proses Filtrasi di glomerulus
Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah
kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang
terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke
tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa,
sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi
secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada
tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila
diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan
sisanya dialirkan pada papilla renalis.
3. Proses sekresi.
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke
papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
MekanismePembentukanUrin
3 proses utama pembentukan urin:
1. Filtrasi glomerulus
proses penyaringan besar-besaran plasma (hampir
bebas protein) dari kapiler glomerulus ke dalam
kapsula bowman
2. Reabsorpsi tubulus
perpindahan zat dari lumen tubulus menuju plasma
kapiler peritubulus
3. Sekresi tubulus
perpindahan zat dari plasma kapiler menuju lumen
tubulus
PERDARAHAN
Ginjal mendapatkan darah dari aorta
abdominalis yang mempunyai percabangan
arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan
kanan. Arteri renalis bercabang menjadi
arteria interlobularis kemudian menjadi arteri
akuarta. Arteri interlobularis yang berada di
tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae
aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus.
Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus
disebut arteriolae eferen gromerulus yang
kemudian menjadi vena renalis masuk ke
vena cava inferior.
PERSARAFAN GINJAL

Ginjal mendapatkan persarafan dari


fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini
berfungsi untuk mengatur jumlah darah
yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh
darah yang masuk ke ginjal.
FILTRASI
DARAH FILTRAT
di Glomerulus

Reabsorbsi
Bermanfaat Dibuang
Di tubulus

Sekresi
Bahan tambahan
Di Tubulus

GINJAL URIN
E=F–R+S

•. E : ekskresi
•. F : filtrasi
•. R : reabsorpsi
•. S : sekresi
GFR:
Kecepatan filtrasi glomerulus
Regulasi GFR
GFR bergantung pada :
1. tekanan arteri
Cafeine  vasodilatasi aferent 
2. aliran aferent Aliran aferent GFR  diuresis
3. aliran eferent
Reabsorpsi & sekresi tubulus

Furosemide
Reabsorpsi & sekresi tubulus

Thiazide
Reabsorpsi & sekresi tubulus
Beser (ngompol)
Sfingter urethra eksterna  otot rangka 
kendalikan BAK
Sfingter urethra eksterna tak mampu berkontraksi
 tak mampu tahan BAK
Penyebab : trauma tulang belakang, jatuh
terduduk
Terapi : latihan fisioterapi
Creatinin & Gagal ginjal
Clearance creatinin & kadar creatinin darah
merupakan indikator fungsi ginjal
Clearance creatinin ↓ : fungsi filtrasi ↓  kadar
creatinin darah
Kadar creatinin darah & clearance creatinin ↓  Dx :
gagal ginjal
Penyebab gagal ginjal : aliran glomerulus↓ misal :
batu ginjal & shock
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian
lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam
disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia
dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan
bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh
lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang
dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu
ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai
regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam
tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian
mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan
tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang.
Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan
mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil
akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring
yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang
dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah
yang disebut glomerulus yang berada dalam
kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah
dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus
memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah
dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori
dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya
tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat
yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah
yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri
eferen.
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman.
Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula
Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian
selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada
tubulus konvulasi distal.
Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu
Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an.
Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam
pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel
yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang
menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya
transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam
amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air
(97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi
dan tubulus kolektivus melalui osmosis.
Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke
dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
tubulus penghubung
tubulus kolektivus kortikal
tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan
arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular,
mengandung macula densa dan
sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah
tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin
Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus
dan saluran untuk membentuk urin, yang
kemudian dibawa ke kandung kemih melewati
ureter.
 Nefron membersihkan zat dengan cara :
- seperlima plasma disaring melalui membran glomerulus
& cairan yang terbentu masuk ke tubulus ginjal (filtrasi)
- Dalam tubulus, zat yang masih bermanfaat akan
diabsorbsi kembali seperti air dan elektrolit, dan zat yang
tidak diperlukan tidak direabsorbsi dan dikeluarkan
bersama urine (reabsorbsi)
- Mekanisme lain melalui proses sekresi yaitu zat yang
berasal dari plasma disekresikan melalui epitel tubulus
kedalam lumen tubulus (sekresi)
 fungsi lain ginjal adalah mengeluarkan hormon
eritropoetik (penghaturan pembentukan sel darah merah)
dan hormon renin (pengaturan tekanan darah dan
keseimbangan ion na dalam plasma darah)
URETER
 TERDIRI DARI 2 PIPA YANG MASING-MASING
BERSAMBUNG DARI GINJAL KE KANDUNG KEMIH
 LAPISAN DINDING URETER TERDIRI DARI :
- LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA)
- LAPISAN TENGAH (OTOT POLOS)
 LAPISAN DINDING URETER TERJADI GERAKAN
PERISTALTIK TIAP 5 MENIT SEKALI YANG
MENDORONG URINE MELALUI URETER
VESIKA URINARIA
 Sebuah kantung dengan otot yang mulus dan
berfungsi sebagai penampung air seni yang
berubah-ubah jumlahnya karena kandung kemih
dapat mengembang dan mengempis
 Proses miksi
- Distensi kandung kemih ( 250 cc)  reflek
kontraksi dinding kandung kemih  relaksasi
spinkter internus  relaksasi spinkter eksternus 
pengosongan kandung kemih
- Kontraksi kandung kemih dan relaksasai spinkter
dihantarakan melalui serabut saraf simpatis
- Persarafan vesika urinaria diatur torakolumbal &
kranial dari sistem saraf otonom
URETRA

 MERUPAKAN SALURAN SEMPIT YANG


BERPANGKAL PADA KANDUNG KEMIH
 BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang
menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar
tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang
baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem
seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem
reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
Uretra pada wanita
Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak
di antara klitoris dan pembukaan vagina.
Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya,
wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis
dan infeksi saluran kemih.
Uretra pada pria
Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir
penis.
Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai
dengan letaknya:
pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil,
dimana terletak muara vas deferens.
pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar
bulbouretralis.
pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus
spongiosum penis.
URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari
ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan
penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga
abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari:

1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan


fibrosa)
2. Lapisan tengah lapisan otot polos
3. Lapisan sebelah dalam lapisan
mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-


gerakan peristaltic yang mendorong urin
masuk ke dalam kandung kemih.
Vesica Urinaria (Kandung Kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk
seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam
rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis
seperti balon karet.

Dinding kandung kemih terdiri dari:

1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).


2. Tunika muskularis (lapisan berotot).
3. Tunika submukosa.
4. Lapisan mukosa (lapisan bagian
dalam).
Uretra

Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada


vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan air
kemih ke luar.

Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:

1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot


polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan
elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga
agar urethra tetap tertutup.
2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung
pembuluh darah dan saraf.
3. Lapisan mukosa.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm,
terdiri dari:
1. Urethra pars Prostatica
2. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter
urethra externa)
3. Urethra pars spongiosa.

Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2


cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra
terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan
vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran
ekskresi.
Urine (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:

• Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan


(intake) cairan dan faktor lainnya.
• Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
• Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan
sebagainya.
• Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
• Berat jenis 1,015-1,020.
• Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada
diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).

Komposisi air kemih, terdiri dari:

• Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.


• Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea,
amoniak dan kreatinin.
• Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
• Pagmen (bilirubin dan urobilin).
• Toksin.
• Hormon.
Ciri-Ciri Urin Normal

1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda


sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.

2. Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.

3. Baunya tajam.

4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-


rata 6.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan
urin.
Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:

1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya


meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah
tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2.
2. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan
kandung kemih.

 Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang)
Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat
di pelajari “latih”.
 Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak
spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna
konstriksi.
 Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor
berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI
Fungsi homeostasis ginjal
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan
komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada
kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan
hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat
bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah
proses homeostasis yang melibatkan aldosteron
untuk meningkatkan penyerapan ion natrium
pada tubulus konvulasi.

Anda mungkin juga menyukai