Pembuluh kapiler
korteks
Arteri ginjal
Medula/
Vena ginjal
Sumsum ginjal
ureter
Saluran pembawa
Hasil penyaringan
4. Mengatur PH plasma darah dan cairan
tubuh.
5. Menjalankan fungsi sebagai hormon,
dengan menghasilkan 2 macam zat yaitu
renin dan eritropoietin.
ERITROPOITIN (erythropoietin), hormon
penting yang bertugas mematangkan sel darah
merah (erythroiesis) di sumsum tulang
STRUKTUR GINJAL
Potongan melintang ginjal meliputi 3 daerah
utamayaitu :
- korteks ( bagian luar )
- medula ( bagian sumsum ginjal )
- pelvis renalis ( rongga ginjal )
Pada manusia terdapat nefron yang merupakan unit
fungsional dan strukural terkecil.
Setiap nefron terdiri dari :
- Badan malpighi berupa : - glomerulus
- kapsula Bowman
- Saluran nefron
Pada medula terdapat piramida ginjal dan piala ginjal
yang banyak mengandung pembuluh-pembuluh untuk
mengumpulkan hasil ekskresi.
Pembuluh tersebut berhubungan dengan ureter,
yang bermuara pada vesica urinaria lalu ke uretra.
Nefron ada 2 macam yaitu :
- nefron korteks ( glomerulus dan lengkung
henle terletak di bagian korteks )
- nefron jukstamedula. ( glomerulus terletak
di bagian korteks , lengkung henle terletak
pada medula )
PROSES PEMBENTUKAN URIN
Pembentukan urin melalui proses :
a. Filtrasi ( penyaringan )
b. Reabsorpsi ( penyerapan kembali )
c. Augmentasi / Sekresi .
2. Nefron Juxtamedular
Terletak di bagian medula ginjal
Filtrasi : Merupakan pemindahan cairan dari
glomerulus menuju ruang kapsula
bowman dengan menembus
membran filtrasi.
- Berlangsung di Glomerulus.
- Membran filtrasi terdiri dari 3 lapisan yaitu
sel endotelium glomerulus. membran basiler
dan epitel kapsula bowman.
- Di dalam glomerulus sel-sel darah, trombosit
dan protein plasma disaring dan diikat agar
tidak ikut dikeluarkan.
- Hasil penyaringan berupa urin primer
( filtrat glomerulus )
Reabsorpsi : Merupakan proses pemindahan
cairan dari tubulus renalis
menuju ke pembuluh darah
yang mengelilinya yaitu kapiler
peritubuler.
- Zat-zat makanan seluruhnya direabsorbsi
,reabsorbsi garam anorganik tergantung
kadar zat tsb di dalam plasma.
- Zat penting bagi tubuh yang direabsorpsi
adalah , asam amino, glukosa, asam
asetoasetat dan vitamin.
- Urin yang dihasilkan disebut urin sekunder
( filtrat tubulus ), kadar ureanya tinggi
Reabsorbsi air di tubulus distal dipengaruhi
oleh hormon ADH ( Antidiuretik ).
Augmentasi / Sekresi : adalah proses
penambahan zat-zat yang tidak diperlukan
oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal.
Misalnya penambahan ion hidrogen sangat
penting untuk menjaga keseimbangan PH
dalam darah.
TUBULUS GINJAL
Terdiri dari :
Bagian tubulus yang
mengelilingi
glomerolus disebut
kapsul Bowman
Tubulus proksimal
Lengkung Henle
Tubulus Distal
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembentukan urin :
- Hormon antidiuretik ( ADH )
- Hormon insulin
- Jumlah air yang diminum
GANGGUAN DAN KELAINAN GINJAL
1. Anuria adalah tidak terjadinya
pembentukan urin.
2. Uremia yaitu terbawanya urin ke dalam
aliran darah disebabkan adanya kebocoran
pada salah satu saluran dalam nefron.
Akibatnya penyerapan air oleh darah akan
terganggu sehingga timbul bengkak pada
kaki ( edema ).
3. Nefritis adalah peradangan pada nefron
karena bakteri Streptococcus. Protein pada
urin primer tidak dapat disaring sehingga
keluar bersama urin.
4. Diabetis insipidus adalah suatu penyakit
yang disebabkan kelenjar hipofisis gagal
mensekresi hormon ADH sehingga ekskresi
urin meningkat.
5. Diabetes melitus terdapatnya glukosa dalam
urin disebabkan menurunnya hormon
insulin.
Menurunnya insulin menyebabkan
terganggunya pengubahan glukosa menjadi
glikogen dan absorbsi glukosa dalam
tubulus proksimal.
6. Albuminuria yaitu terdapatnya molekul
albumin dan protein lain di dalam urin.
Disebabkan terjadinya kerusakan pada alat
filtrasi pada ginjal.
7. Kencing batu / batu ginjal yaitu
terbentuknya butiran senyawa kalsium dan
penimbunan asam urat sehingga
membentuk CaCO3 pada ginjal atau saluran
urin yang menyebabkan kesulitan pengeluaran
urin.
1. Batu Ginjal :
adanya batu dari
endapan kalsium
dan garam pada
pelvis ginjal.
a. Penyebab :
sering menaham
urin dan kurang
minum
Pria Ini Selamat Meski Punya Batu Ginjal 1 Kg
Batu ginjal tersebut berada di dalam kandung kemihnya.
Selasa, 7 Januari 2014 | 05:55 WIB
Oleh : Lesthia Kertopati
Batu ginjal tersebut berukuran sebesar bola tenis. (Barcroft Media)
Paru-paru
PARU_PARU
Berperan sebagai alat ekskresi terhadap sisa
metabolisme yang berupa CO2 dan air ( uap air ).
HATI
Fungsi hati dalam sistem ekskresi adalah
menghasilkan empedu.
Empedu mengandung air,asam empedu,garam
empedu ,kolesterol,fosfolipid, zat warna empedu
dan beberapa ion.
Empedu berasal dari penghancuran Hb eritrosit
yang telah tua.
Fungsi hati:
1. Menghasilkan empedu
yang berasal dari perombakan sel
darah merah.
2. Menetralkan racun yang
masuk ke dalam tubuh dan
membunuh bibit penyakit.
3. Mengubah zat gula
menjadi glikogen dan
menyimpanya sebagai cadangan
gula.
4. Membentuk protein
tertentu dan merombaknya.
5. Tempat untuk mengubah
pro vitamin A menjadi vitamin A.
6. Tempat pembentukan
protrombin yang berperan dalam
pembekuan darah.
Hb diuraikan menjadi hemin ,zat besi,dan
globin.
Zat besi dan globin akan disimpan di dalam
hati,lalu dikirim ke sumsum merah untuk
pembentukan antibodi atau Hb baru.
Hemin dirombak menjadi bilirubin dan
biliverdin ( zat warna empedu hijau biru )
Bilirubin dan biliverdin di usus mengalami
oksidasi menjadi urobilin yang memberi warna
kekuningan pada urin dan feses.
Sel darah merah yang sudah tua dipecah
didalam hati.
Hb Fe hati Sumsum tulang
Globin
Metabolisme Pembentukan Hb baru
Hemin protein
urobilin urine
bilirubin
USUS
& sterkobilin feses
biliverdin
Hati
FUNGSI EMPEDU :
- Untuk mencerna lemak.
- Mengaktifkan lipase.
- Mengabsorpsi lemak dalam usus halus.
- Mengubah zat yang tidak larut dalam air
menjadi zat yang larut dalam air.
- Pembentukan urea.
Jika sel tubuh kelebihan asam amino, maka asam
amino tsb akan mengalami deaminasi
( pemindahan gugus amin (-NH) dari asam
amino.
Deaminasi mengakibatkan terkumpulnya
amonia yang bersifat racun.
Hati dengan bantuan enzim arginase akan
mengubah arginin menjadi ornitin dan urea.
Ornitin akan mengikat amonia yang bersifat
racun dan akan dikeluarkan ke dalam empedu
dan urin. Urea akan dibuang melelui ginjal.
arginase
Arginin → ornitin + urea + H2O
Ornitin + NH3 + CO2 → sitrulin
Sitrulin + NH3 → Arginin.
KULIT
Kulit berfungsi sebsgai alat ekskresi yaitu
mengeluarkan keringat.
Struktur kulit terdiri dari 2 lapisan yaitu :
- Lapisan luar ( epidermis ) terdiri dari :
* Stratum korneum (lapisan tanduk )
merupakan lapisan kulit yang mati dan
dapat mengelupas.
* Sratum lusidum,dan stratum granulosum
mengandung pigmen melanin (pigmen
hitam pada kulit )
* Stratum spinosum dan stratum basale
merupakan tempat terjadinya proliferasi /
perbanyakan sel.
Lapisan dalam ( dermis )
Pada dermis terdapat :
- akar rambut
- pembuluh darah
- kelenjar minyak ( glandula sebasea )
-kelenjar keringat ( glandula sudorifera )
-saraf
Pengeluaran keringat diatur oleh pusat
pengatur suhu yaitu hipotalamus. Juga
dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan
dan suhudi dalam pembuluh darah.
Fungsi kulit antara lain sebagai
berikut:
Mengeluarkan keringat
Pelindung tubuh
Menyimpan kelebihan
lemak
Mengatur suhu tubuh, dan
Hipodermis
Ketika suhu lingkungan panas, kelenjar
keringat menjadi aktif,pembuluh darah
melebar sehingga aliran darah lebih banyak.
Hal tsb menyebabkan penyaringan air dan sisa
metabolisme oleh kelenjar keringat meningkat.
Meningkatnya aktifitas kelenjar keringat
menyebabkan keluarnya keringat dari kulit
dengan cara penguapan. Penguapan pada
permukaan kulit akan menurunkan suhu
sehingga akan mengurangi rasa panas dari
lingkungan.
Hemodialisis (cuci darah) : adalah proses
pembersihan darah dari zat zat sisa
metabolisme melalui proses penyaringan di
luar tubuh .
Skin grafting ( cangkok kulit ) : tindakan
memindahkan sebagian atau seluruh ketebalan kulit
dari donor ke resipien yang membutuhkan.
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy : adalah
penghancuran batu saluran kemih dengan menggunakan
gelombang kejut ( gelombang ultrasonik )yang
ditransmisikan dari luar tubuh.
SISTEM EKSKRESI CACING PIPIH
- Sistem ekskresinya dilakukan oleh
pembuluh yang bercabang-cabang yang
memanjang di bagian kiri dan kanan
sepanjang tubuhnya.
- Saluran tsb disebut protonefridium.yang
dilengkapi dengan sel api yang memiliki
silia dan lubang yang disebut nefridiofor.
- Akibat gerakan silia pada sel api,cairan
tubuh dan zat sisa yang sudah disaring di
dalam sel api akan terdorong masuk ke dalam
saluran ekskresi. Cairan tubuh dan zat sisa lalu
dikeluarkan dari tubuh melalui nefridiofor.
Cacing Pipih
Cacing pipih
Pada setiap segmen tubuhnya terdapat sepasang ginjal
atau nefridium kecuali pada 3 segmen pertama dan
segmen terakhir.
Setiap nefridium memiliki corong yang terbuka dan
bersilia yang disebut nefrostom.
Cairan tubuh ditarik dan diambil oleh nefrostom lalu
masuk ke dalam nefridia(pembuluh panjang dan
berliku-liku), zat yang bermanfaat di serap kembali
( glukosa,air dan ion)lalu zat tsb diedarkan ke seluruh
kapiler sistem sirkulasi, sedangkan zat sisa
(air,nitrogen,garam) dikeluarkan melalui lubang
nefridiofor,
Cacing Tanah
Alat ekskresinya berupa Pembuluh Malpighi.
Bagian pangkal pembuluh malpighi melekat
pada ujung anterior dinding usus, bagian
ujungnya menuju ke homosol yang
mengandung hemolimfa (darah pada
invertebrata dengan sistem peredaran darah
terbuka ).
Pembuluh malpighi bagian dalam tersusun dari
sel epitel yang berperan dalam pemindahan
urea, limbah nitrogen,garam dan air dari
hemolimfa ke dalam rongga pembuluh.
Bahan-bahan yang penting dan air masuk ke
dalam pembuluh, lalu diserap kembali secara
osmosis di rektum untuk diedarkan keseluruh
tubuh oleh hemolimfa.
Bahan yang mengandung nitrogen diendapkan
sebagai kristal asam urat yang akan
dikeluarkan lewat anus bersama feses.
Serangga (Insecta)
Serangga
Pada vertebrata terdapat beberapa type ginjal yaitu :
- Pronefros
- Opistonefros
- Mesonefros
- Metanefros
Pronefros adalah ginjal yang berkembang pada fase
embrio atau larva yang selanjutnya akan berubah
menjadi mesonefros dan akhirnya menjadi
metanefros.
Opistonefros adalah type ginjal yang terdapat pada
ikan dan amfibi.
Alat ekskresi ikan berupa sepasang ginjal yang
memanjang(opistonefros) dan berwarna kemerah-
merahan.
Pada beberapa jenis ikan (ikan mas) saluran ginjal
menyatu dengan saluran kelenjar kelamin ,disebut
saluran urogenital, yang terletak dibelakang anus.
Beberapa jenis ikan yang lain memiliki kloaka.
Pada ikan yang bernafas dengan insang urin
dikeluarkan melalui kloaka atau porus
urogenitalis,dan CO2 dikeluarkan melalui insang.
Pada ikan yang bernafas dengan paru-paru
urin dikeluarkan melalui kloaka dan CO2
dikeluarkan melalui paru-paru.
Ikan yang hidup di air tawar mengekskresikan
amonia melalui urin yang jumlahnya banyak.
Ikan yang hidup di air laut mengekskresikan
amonia melalui urin yang jumlahnya sedikit,
Tubuh ikan laut lebih
hipotonis dari air laut
sehingga air banyak yang Meperoleh air dan Air keluar lewat permukaan tubuh
keluar dari tubuh. garam mineral dengan
Banyak minum air laut
dan lewat insang