Anda di halaman 1dari 114

Menjelaskan struktur dan fungsi organ

manusia dan hewan tertentu,


kelainan/penyakit yang mungkin terjadi

pada sistem ekskresi serta implikasinya


pada salingtemas.
Menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi dan proses serta kelainan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem ekskresi
pada manusia dan hewan
 Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa
metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi
oleh tubuh.
 Sistem ekskresi sangat berperan dalam
menjaga homeostasis ( kesetimbangan ) tubuh
dengan cara osmoregulasi.
 Osmoregulasi adalah mekanisme untuk
mengatur konsentrasi bahan terlarut dalam
cairan sel atau cairan tubuh.
Berdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran
pada manusia dibedakan menjadi:
 Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil pencernaan
(feses)
 Ekskresi: pengeluaran zat sisa hasil metabolisme
(CO2, keringat dan urine)
 Sekresi: pengeluaran getah yang masih berguna
bagi tubuh (enzim dan hormon)
•LATIHAN SOAL

•1. Tulislah macam – macam organ ekskresi pada


manusia beserta zat yang dihasilkannya !
•2. Sebutkan ciri – ciri ginjal manusia yang meliputi
jumlah, letak, bentuk, ukuran dan warnanya !
•3. Sebutkan 5 fungsi ginjal (ren) yang berhubungan
dengan sistem ekskresi !
•4. Tulislah bagian – bagian dari ginjal mulai dari luar
ke dalam , beri penjelasan singkat !
•5. Gambarkan bagian – bagian dari nefron beserta
nama – namanya !
•6. Tulislah cara kerja nefron mulai proses filtrasi,
reabsorbsi dan augmentasi !
Fungsinya adalah untuk
mengeluarkan
KARBONDIOKSIDA (CO2) dan
UAP AIR (H2O).
Di dalam paru-paru terjadi proses
pertukaran antara gas oksigen dan
karbondioksida. Setelah
membebaskan oksigen, sel-sel
darah merah menangkap
karbondioksida sebagai hasil
metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru. Di paru-paru
karbondioksida dan uap air
dilepaskan dan dikeluarkan dari
paru-paru melalui hidung.
 Alat ekskresi manusia berupa : ginjal, kulit, hati
dan paru-paru.
 GINJAL
 Fungsi ginjal adalah :
1. Mengekskresikan zat sisa seperti urea, asam
urat, kreatinin, kreatin dan zat lain yang
bersifat racun.
2. Mengatur volume plasma darah dan jumlah
air dalam darah.
3. Menjaga tekanan osmosis dengan cara
mengatur ekskresi garam-garam.
4. Mengatur PH plasma darah dan cairan
tubuh.
5. Menjalankan fungsi sebagai hormon,
dengan menghasilkan 2 macam zat yaitu
renin dan eritropoietin.
ERITROPOITIN (erythropoietin), hormon
penting yang bertugas mematangkan sel darah
merah di sumsum tulang
RENIN, enzim yang mengatur tekanan darah
agar darah dapat mengalir dengan lancar.
STRUKTUR GINJAL
Potongan melintang ginjal meliputi 3 daerah
utamayaitu :
- korteks ( bagian luar )
- medula ( bagian sumsum ginjal )
- pelvis renalis ( rongga ginjal )
 Manusia memiliki
sepasang ginjal yang
terletak di depan
sebelah kiri dan
kanan tulang
belakang bagian
pinggang.
Korteks Ginjal
 Merupakan lapisan paling luar
 Mengandung jutaan alat penyaring:nefron(filtrasi)
 Tiap nefron tdr atas:badan malpigi dan tubulus
nefron
 Bdn malpigi tdr atas:glomerulus&kapsul bowman.
 Tubulus tdr dr 3 bagian:Tubulus kontortus proksimal,
distal dan lengkung henle.
 Kedua tubulus ini di hubungkan oleh lengkung
Henle.
 Lapisan dalam ginjal
 Tdpt bangunan bentuk krucut:piramid
 Piramid mengandung bnyk pembuluh untuk
mengumpulkan hasil ekskresi,yang disebut tubulus
kolekta
 Kemudian dr piramid cairan disalurkan melalui
pelvis renalis/rongga ginjal
 Slnjutnya pelvis renalis berhub,dgn ureter
Yang bermuara pd kandung kencing(Vesika
urinaria)
Fungsi kandung kencing: penampung
smentara urin
Kmudian urin akan keluar tubuh melewati sal.
urin yang disebut: uretra
Selanjutnya keluar melalui lubang air seni
glomerulus

Pembuluh kapiler
korteks

Arteri ginjal

Medula/
Vena ginjal
Sumsum ginjal
ureter

Saluran pembawa
Hasil penyaringan
4. Mengatur PH plasma darah dan cairan
tubuh.
5. Menjalankan fungsi sebagai hormon,
dengan menghasilkan 2 macam zat yaitu
renin dan eritropoietin.
ERITROPOITIN (erythropoietin), hormon
penting yang bertugas mematangkan sel darah
merah (erythroiesis) di sumsum tulang
STRUKTUR GINJAL
Potongan melintang ginjal meliputi 3 daerah
utamayaitu :
- korteks ( bagian luar )
- medula ( bagian sumsum ginjal )
- pelvis renalis ( rongga ginjal )
 Pada manusia terdapat nefron yang merupakan unit
fungsional dan strukural terkecil.
 Setiap nefron terdiri dari :
- Badan malpighi berupa : - glomerulus
- kapsula Bowman
- Saluran nefron
 Pada medula terdapat piramida ginjal dan piala ginjal
yang banyak mengandung pembuluh-pembuluh untuk
mengumpulkan hasil ekskresi.
 Pembuluh tersebut berhubungan dengan ureter,
yang bermuara pada vesica urinaria lalu ke uretra.
 Nefron ada 2 macam yaitu :
- nefron korteks ( glomerulus dan lengkung
henle terletak di bagian korteks )
 - nefron jukstamedula. ( glomerulus terletak
di bagian korteks , lengkung henle terletak
pada medula )
 PROSES PEMBENTUKAN URIN
 Pembentukan urin melalui proses :
a. Filtrasi ( penyaringan )
b. Reabsorpsi ( penyerapan kembali )
c. Augmentasi / Sekresi .
 2. Nefron Juxtamedular
 Terletak di bagian medula ginjal
 Filtrasi : Merupakan pemindahan cairan dari
glomerulus menuju ruang kapsula
bowman dengan menembus
membran filtrasi.
- Berlangsung di Glomerulus.
- Membran filtrasi terdiri dari 3 lapisan yaitu
sel endotelium glomerulus. membran basiler
dan epitel kapsula bowman.
- Di dalam glomerulus sel-sel darah, trombosit
dan protein plasma disaring dan diikat agar
tidak ikut dikeluarkan.
- Hasil penyaringan berupa urin primer
( filtrat glomerulus )
 Reabsorpsi : Merupakan proses pemindahan
cairan dari tubulus renalis
menuju ke pembuluh darah
yang mengelilinya yaitu kapiler
peritubuler.
- Zat-zat makanan seluruhnya direabsorbsi
,reabsorbsi garam anorganik tergantung
kadar zat tsb di dalam plasma.
- Zat penting bagi tubuh yang direabsorpsi
adalah , asam amino, glukosa, asam
asetoasetat dan vitamin.
- Urin yang dihasilkan disebut urin sekunder
( filtrat tubulus ), kadar ureanya tinggi
 Reabsorbsi air di tubulus distal dipengaruhi
oleh hormon ADH ( Antidiuretik ).
 Augmentasi / Sekresi : adalah proses
penambahan zat-zat yang tidak diperlukan
oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal.
Misalnya penambahan ion hidrogen sangat
penting untuk menjaga keseimbangan PH
dalam darah.
TUBULUS GINJAL
 Terdiri dari :
 Bagian tubulus yang
mengelilingi
glomerolus disebut
kapsul Bowman
 Tubulus proksimal
 Lengkung Henle
 Tubulus Distal
 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembentukan urin :
- Hormon antidiuretik ( ADH )
- Hormon insulin
- Jumlah air yang diminum
 GANGGUAN DAN KELAINAN GINJAL
1. Anuria adalah tidak terjadinya
pembentukan urin.
2. Uremia yaitu terbawanya urin ke dalam
aliran darah disebabkan adanya kebocoran
pada salah satu saluran dalam nefron.
 Akibatnya penyerapan air oleh darah akan
terganggu sehingga timbul bengkak pada
kaki ( edema ).
3. Nefritis adalah peradangan pada nefron
karena bakteri Streptococcus. Protein pada
urin primer tidak dapat disaring sehingga
keluar bersama urin.
4. Diabetis insipidus adalah suatu penyakit
yang disebabkan kelenjar hipofisis gagal
mensekresi hormon ADH sehingga ekskresi
urin meningkat.
5. Diabetes melitus terdapatnya glukosa dalam
urin disebabkan menurunnya hormon
insulin.
Menurunnya insulin menyebabkan
terganggunya pengubahan glukosa menjadi
glikogen dan absorbsi glukosa dalam
tubulus proksimal.
6. Albuminuria yaitu terdapatnya molekul
albumin dan protein lain di dalam urin.
Disebabkan terjadinya kerusakan pada alat
filtrasi pada ginjal.
7. Kencing batu / batu ginjal yaitu
terbentuknya butiran senyawa kalsium dan
penimbunan asam urat sehingga
membentuk CaCO3 pada ginjal atau saluran
urin yang menyebabkan kesulitan pengeluaran
urin.
1. Batu Ginjal :
adanya batu dari
endapan kalsium
dan garam pada
pelvis ginjal.
a. Penyebab :
sering menaham
urin dan kurang
minum
Pria Ini Selamat Meski Punya Batu Ginjal 1 Kg
Batu ginjal tersebut berada di dalam kandung kemihnya.
Selasa, 7 Januari 2014 | 05:55 WIB
Oleh : Lesthia Kertopati
Batu ginjal tersebut berukuran sebesar bola tenis. (Barcroft Media)
Paru-paru
 PARU_PARU
 Berperan sebagai alat ekskresi terhadap sisa
metabolisme yang berupa CO2 dan air ( uap air ).
 HATI
 Fungsi hati dalam sistem ekskresi adalah
menghasilkan empedu.
 Empedu mengandung air,asam empedu,garam
empedu ,kolesterol,fosfolipid, zat warna empedu
dan beberapa ion.
 Empedu berasal dari penghancuran Hb eritrosit
yang telah tua.
Fungsi hati:
1. Menghasilkan empedu
yang berasal dari perombakan sel
darah merah.
2. Menetralkan racun yang
masuk ke dalam tubuh dan
membunuh bibit penyakit.
3. Mengubah zat gula
menjadi glikogen dan
menyimpanya sebagai cadangan
gula.
4. Membentuk protein
tertentu dan merombaknya.
5. Tempat untuk mengubah
pro vitamin A menjadi vitamin A.
6. Tempat pembentukan
protrombin yang berperan dalam
pembekuan darah.
 Hb diuraikan menjadi hemin ,zat besi,dan
globin.
 Zat besi dan globin akan disimpan di dalam
hati,lalu dikirim ke sumsum merah untuk
pembentukan antibodi atau Hb baru.
 Hemin dirombak menjadi bilirubin dan
biliverdin ( zat warna empedu hijau biru )
 Bilirubin dan biliverdin di usus mengalami
oksidasi menjadi urobilin yang memberi warna
kekuningan pada urin dan feses.
Sel darah merah yang sudah tua dipecah
didalam hati.
Hb Fe hati Sumsum tulang
Globin
Metabolisme Pembentukan Hb baru
Hemin protein
urobilin urine
bilirubin
USUS
& sterkobilin feses
biliverdin
Hati
 FUNGSI EMPEDU :
- Untuk mencerna lemak.
- Mengaktifkan lipase.
- Mengabsorpsi lemak dalam usus halus.
- Mengubah zat yang tidak larut dalam air
menjadi zat yang larut dalam air.
- Pembentukan urea.
Jika sel tubuh kelebihan asam amino, maka asam
amino tsb akan mengalami deaminasi
( pemindahan gugus amin (-NH) dari asam
amino.
 Deaminasi mengakibatkan terkumpulnya
amonia yang bersifat racun.
 Hati dengan bantuan enzim arginase akan
mengubah arginin menjadi ornitin dan urea.
Ornitin akan mengikat amonia yang bersifat
racun dan akan dikeluarkan ke dalam empedu
dan urin. Urea akan dibuang melelui ginjal.
arginase
Arginin → ornitin + urea + H2O
Ornitin + NH3 + CO2 → sitrulin
Sitrulin + NH3 → Arginin.
 KULIT
 Kulit berfungsi sebsgai alat ekskresi yaitu
mengeluarkan keringat.
 Struktur kulit terdiri dari 2 lapisan yaitu :
- Lapisan luar ( epidermis ) terdiri dari :
* Stratum korneum (lapisan tanduk )
merupakan lapisan kulit yang mati dan
dapat mengelupas.
* Sratum lusidum,dan stratum granulosum
mengandung pigmen melanin (pigmen
hitam pada kulit )
* Stratum spinosum dan stratum basale
merupakan tempat terjadinya proliferasi /
perbanyakan sel.
 Lapisan dalam ( dermis )
 Pada dermis terdapat :
- akar rambut
- pembuluh darah
- kelenjar minyak ( glandula sebasea )
-kelenjar keringat ( glandula sudorifera )
-saraf
 Pengeluaran keringat diatur oleh pusat
pengatur suhu yaitu hipotalamus. Juga
dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan
dan suhudi dalam pembuluh darah.
Fungsi kulit antara lain sebagai
berikut:
 Mengeluarkan keringat

 Pelindung tubuh

 Menyimpan kelebihan
lemak
 Mengatur suhu tubuh, dan

 Tempat pembuatan vitamin D


dari pro vitamin D dengan
bantuan sinar matahari yang
mengandung ultraviolet.
 Pada jaringan ikat bawah kulit terdapat cadangan lemak
yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan menjaga
suhu tubuh agar tetap hangat.
Korneum
Granulosum lusidum
spinosum
Germinativum/basal

Hipodermis
 Ketika suhu lingkungan panas, kelenjar
keringat menjadi aktif,pembuluh darah
melebar sehingga aliran darah lebih banyak.
Hal tsb menyebabkan penyaringan air dan sisa
metabolisme oleh kelenjar keringat meningkat.
Meningkatnya aktifitas kelenjar keringat
menyebabkan keluarnya keringat dari kulit
dengan cara penguapan. Penguapan pada
permukaan kulit akan menurunkan suhu
sehingga akan mengurangi rasa panas dari
lingkungan.
 Hemodialisis (cuci darah) : adalah proses
pembersihan darah dari zat zat sisa
metabolisme melalui proses penyaringan di
luar tubuh .
 Skin grafting ( cangkok kulit ) : tindakan
memindahkan sebagian atau seluruh ketebalan kulit
dari donor ke resipien yang membutuhkan.
 ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy : adalah
penghancuran batu saluran kemih dengan menggunakan
gelombang kejut ( gelombang ultrasonik )yang
ditransmisikan dari luar tubuh.
 SISTEM EKSKRESI CACING PIPIH
- Sistem ekskresinya dilakukan oleh
pembuluh yang bercabang-cabang yang
memanjang di bagian kiri dan kanan
sepanjang tubuhnya.
- Saluran tsb disebut protonefridium.yang
dilengkapi dengan sel api yang memiliki
silia dan lubang yang disebut nefridiofor.
- Akibat gerakan silia pada sel api,cairan
tubuh dan zat sisa yang sudah disaring di
dalam sel api akan terdorong masuk ke dalam
saluran ekskresi. Cairan tubuh dan zat sisa lalu
dikeluarkan dari tubuh melalui nefridiofor.
Cacing Pipih
 Cacing pipih
 Pada setiap segmen tubuhnya terdapat sepasang ginjal
atau nefridium kecuali pada 3 segmen pertama dan
segmen terakhir.
 Setiap nefridium memiliki corong yang terbuka dan
bersilia yang disebut nefrostom.
 Cairan tubuh ditarik dan diambil oleh nefrostom lalu
masuk ke dalam nefridia(pembuluh panjang dan
berliku-liku), zat yang bermanfaat di serap kembali
( glukosa,air dan ion)lalu zat tsb diedarkan ke seluruh
kapiler sistem sirkulasi, sedangkan zat sisa
(air,nitrogen,garam) dikeluarkan melalui lubang
nefridiofor,
 Cacing Tanah
 Alat ekskresinya berupa Pembuluh Malpighi.
 Bagian pangkal pembuluh malpighi melekat
pada ujung anterior dinding usus, bagian
ujungnya menuju ke homosol yang
mengandung hemolimfa (darah pada
invertebrata dengan sistem peredaran darah
terbuka ).
 Pembuluh malpighi bagian dalam tersusun dari
sel epitel yang berperan dalam pemindahan
urea, limbah nitrogen,garam dan air dari
hemolimfa ke dalam rongga pembuluh.
 Bahan-bahan yang penting dan air masuk ke
dalam pembuluh, lalu diserap kembali secara
osmosis di rektum untuk diedarkan keseluruh
tubuh oleh hemolimfa.
 Bahan yang mengandung nitrogen diendapkan
sebagai kristal asam urat yang akan
dikeluarkan lewat anus bersama feses.
Serangga (Insecta)
 Serangga
 Pada vertebrata terdapat beberapa type ginjal yaitu :
- Pronefros
- Opistonefros
 - Mesonefros
 - Metanefros
 Pronefros adalah ginjal yang berkembang pada fase
embrio atau larva yang selanjutnya akan berubah
menjadi mesonefros dan akhirnya menjadi
metanefros.
 Opistonefros adalah type ginjal yang terdapat pada
ikan dan amfibi.
 Alat ekskresi ikan berupa sepasang ginjal yang
memanjang(opistonefros) dan berwarna kemerah-
merahan.
 Pada beberapa jenis ikan (ikan mas) saluran ginjal
menyatu dengan saluran kelenjar kelamin ,disebut
saluran urogenital, yang terletak dibelakang anus.
 Beberapa jenis ikan yang lain memiliki kloaka.
 Pada ikan yang bernafas dengan insang urin
dikeluarkan melalui kloaka atau porus
urogenitalis,dan CO2 dikeluarkan melalui insang.
 Pada ikan yang bernafas dengan paru-paru
urin dikeluarkan melalui kloaka dan CO2
dikeluarkan melalui paru-paru.
 Ikan yang hidup di air tawar mengekskresikan
amonia melalui urin yang jumlahnya banyak.
 Ikan yang hidup di air laut mengekskresikan
amonia melalui urin yang jumlahnya sedikit,
 Tubuh ikan laut lebih
hipotonis dari air laut
sehingga air banyak yang Meperoleh air dan Air keluar lewat permukaan tubuh
keluar dari tubuh. garam mineral dengan
Banyak minum air laut
dan lewat insang

 Akibatnya ikan laut banyak


minum air laut untuk
menutupi kehilangan air
yang besar Kelebihan garam
Dibuang lewat Ekskresi urin yang pekat
dan sedikit
Urin yang dihasilkan sedikit
insang

dan pekat
 Tubuh ikan air tawar lebih
hipertonis dari Air masuk secara osmosis
lingkungannya sehingga air lewat permukaan
tubuhnya

banyak yang masuk lewat Mendapatkan air


dan garam dari

permukaan tubuhnya. makanan

 Akibatnya ikan air tawar


sedikit minum air.
 Urin yang dihasilkan banyak Mineral diikat
oleh insang Ekskresi urin banyak
dan lebih encer
dan encer
 Alat ekskresinya berupa ginjal ( opistonefros)
yang terletak di kanan dan kiri tulang
belakang,berwarna merah ke coklat-coklatan.
 Ginjal sebagai alat penyaring ,mengeluarkan zat
sisa (garam mineral dan cairan dari darah)
 Saluran ekskresi katak mertupakan sepasang
saluran yang bermuara di kloaka.
 Pada katak jantan ,saluran ginjal dan saluran
kelaminnya menyatu,sedangkan pada katak betina
tidak.
 Alat ekskresinya berupa ginjal ( metanefros )
yang sudah berkembang sejak masa embrio.
 Ginjal dihubungkan oleh saluran ke kantung
kemih dan langsung bermuara ke kloaka.
 Alat ekskresi pada burung berupa ginjal
(metanefros) , paru-paru dan kulit.
 Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna
coklat.
 Saluran ekskresi berupa ginjal yang menyatu dengan
saluran kelamin pada bagian kloaka.
 Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan
garam yang terletak di atas mata.
 Kelebihan larutan garam akan mengalir ke rongga
hidung dan keluar melalui lubang hidung.
 Burung mempunyai kelenjar minyak yang
berguna untuk meminyaki bulu-bulunya.

Anda mungkin juga menyukai