Anda di halaman 1dari 2

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 di Wilayah

Jawa dan Bali pada 27 Oktober 2021. Secara garis besar aturan itu membolehkan pelaku
perjalanan membawa hasil tes PCR yang sampelnya diambil 3x24 jam sebelum perjalanan
menggunakan pesawat terbang.  Kemudian masa berlaku tes PCR juga 3x24 jam. Hal ini
berbeda dari aturan sebelumnya, yakni masa berlaku tes PCR selama 2x24 jam saja. Syarat
tes PCR ini hanya berlaku untuk perjalanan domestik jarak jauh menggunakan pesawat
terbang yang masuk/keluar wilayah Jawa-Bali.  Selain itu, syarat PCR juga berlaku untuk
perjalanan menggunakan pesawat antar wilayah Jawa-Bali. Adapun sejak 27 Oktober. untuk
perjalanan dengan menggunakan pesawat udara di luar Jawa-Bali, pemerintah masih
memberikan kelonggaran dengan tidak mewajibkan PCR, melainkan cukup dengan antigen.

Pelonggaran aturan perjalanan dengan pesawat terbang resmi berlaku mulai hari, Rabu 3
November 2021. Aturan perjalanan dengan pesawat terbang tidak harus membawa hasil
tes negatif PCR, tapi bisa dengan tes antigen. Aturan baru perjalanan dalam negeri
dengan pesawat terbang menindaklanjuti Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa
Pandemi Covid-19.

Berikut rincian aturan perjalanan terbaru dengan pesawat terbang:

 Selain menunjukkan kartu vaksin minimal dosis pertama, penumpang wajib


menunjukkan surat keterangan hasil tes negatif Covid-19, bisa dengan tes antigen
atau PCR tergantung dengan dosis vaksinasi.
 Bagi penumpang yang baru vaksin dosis pertama, maka wajib menunjukkan hasil
negatif tes Covid-19 dari tes PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu
maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan.
 Bagi penumpang yang sudah melakukan vaksin dosis kedua, bisa menunjukkan
hasil negatif Covid-19 dari tes antigen yang sampelnya diambil dalam kurun
waktu maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan.

Aturan perjalanan terbaru dengan pesawat terbang ini berlaku untuk penerbangan
domestik antar bandara di wilayah Jawa-Bali dan antar bandara di luar wilayah Jawa-
Bali. Serta berlaku untuk penerbangan dari luar wilayah Jawa-Bali ke bandara di Jawa-
Bali, maupun sebaliknya. Adapun ketentuan menunjukan kartu vaksin dikecualikan bagi
pelaku perjalanan usia di bawah 12 tahun, serta pelaku perjalanan dengan kondisi
kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang menyebabkan tidak dapat menerima
vaksin. Namun bagi penumpang dengan alasan kesehatan, diwajibkan melampirkan surat
keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah yang menyatakan bahwa penumpang
tersebut belum dan/atau tidak bisa mengikuti vaksinasi Covid-19.

Selama melakukan aktivitas di tempat umum pada masa PPKM, masyarakat juga tetap
diminta untuk memakai masker dengan benar dan konsisten. Selain itu, dilarang
menggunakan face shield tanpa memakai masker.
Pemerintah kali ini tidak lagi mewajibkan hasil test negatif test PCR sebagai syarat
penerbangan pesawat. Melainkan penumpang pesawat dapat menggunakan hasil negatif
test antigen sebagai syarat penerbangan.

Adendum ini mengubah syarat penerbangan di luar Jawa Bali, yakni boleh
menggunakan tes Antigen. Sebelumnya, syarat penerbangan di luar Jawa Bali
juga wajib tes PCR.

Itulah aturan perjalanan terbaru dengan pesawat terbang yang boleh memakai
tes antigen maupun PCR. Ingat, tetap patuhi protokol kesehatan ya!

Anda mungkin juga menyukai