PT KAI (Persero) menyatakan pengguna kereta api jarak jauh yang sudah
mendapatkan vaksin lengkap tidak perlu lagi menyerahkan hasil PCR atau antigen.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan kebijakan ini mulai berlaku
pada hari ini, Rabu (9/3). "Pelanggan KA Jarak Jauh yang telah mendapatkan
vaksinasi dosis kedua (lengkap) atau ketiga (booster) tidak diwajibkan
menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau Rapid Test Antigen pada saat proses
boarding," kata Joni melalui siaran pers.
Tak hanya itu, pengguna juga harus dalam kondisi sehat tidak menderita flu, pilek,
batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam, dan suhu badan tidak lebih dari
37,3 derajat celsius.
Pengguna harus menggunakan masker kain 3 lapis atau masker medis yang
menutupi hidung dan mulut. Pengguna juga tidak diperkenankan untuk berbicara
satu arah maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung sepanjang
perjalanan.
Tidak diperkenankan untuk makan dan minum sepanjang perjalanan bagi
perjalanan yang kurang dari 2 jam, terkecuali bagi individu yang wajib
mengkonsumsi obat dalam rangka pengobatan yang jika tidak dilakukan dapat
membahayakan keselamatan dan kesehatan orang tersebut.
Adapun KAI bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, dan Dinas
Kesehatan setempat untuk memberikan pelayanan vaksinasi bagi pelanggan KA
Jarak Jauh di berbagai stasiun dan Klinik Mediska milik KAI.
Selain itu KAI juga masih menyediakan 84 stasiun yang melayani Rapid Test
Antigen seharga Rp35.000, antara lain Stasiun Pasar Senen, Gambir, Bekasi,
Cikampek, Karawang, Cikarang, Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar,
Purwakarta, Cimahi, Cipeundeuy, Ciamis, Cirebon
"KAI terus memastikan seluruh pelanggan menerapkan protokol kesehatan secara
disiplin dan hanya mengizinkan pelanggan yang sesuai persyaratan untuk bisa
naik kereta api," tutur Joni.
Sementara itu, Manajer Humas KAI Cirebon, Jawa Barat, Suprapto mengaku sudah
menerapkan aturan terbaru yang membebaskan penumpang kereta api dari
syarat PCR dan antigen. "Untuk penumpang yang sudah vaksin dua kali dan
booster, tidak diwajibkan," imbuh dia.
"Sementara untuk penumpang kereta api lokal maupun aglomerasi dengan
ketentuan tetap sama minimal vaksin dosis pertama dan tidak ada persyaratan
tes PCR atau antigen," tandas Suprapto.