Anda di halaman 1dari 3

Press release (untuk dikutip)

Kemenkes Buka Kesempatan Dokter dan Dokter Gigi Ajukan Akreditasi Mandiri, Begini
Caranya

Jakarta, 25 Mei 2023

Kementerian Kesehatan memberikan kesempatan bagi dokter dan dokter gigi yang akan
membuka tempat praktik mandiri untuk melakukan akreditasi secara mandiri melalui sistem
Informasi SATUSEHAT mobile.

Ketentuan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1368/2023 tentang Penyelenggaraan Akreditasi Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.

Akreditasi ini bertujuan untuk menyediakan dan memelihara mutu pelayanan serta keselamatan
pasien di tempat praktik dokter maupun dokter gigi sekaligus menjadi bukti bahwa pelayanan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan standar jaminan mutu.

Dalam aturan yang diterbitkan tertanggal 16 Mei 2023 tersebut, menjelaskan bahwa untuk
mendapatkan status akreditasi maka setiap TPMD dan TPMDG harus memiliki kode respon
cepat (Quick Response Code). Kode tersebut akan digunakan pasien untuk melakukan
penilaian kepuasan pasien setelah mendapatkan pelayanan kesehatan.

Dan untuk memperoleh kode respons cepat, Dokter/dokter gigi yang telah memiliki Surat Izin
Praktik (SIP) harus melakukan registrasi TPMD/TPMDG dengan mengisi penilaian mandiri (self
assessment) pada aplikasi http://registrasifasyankes.kemkes.go.id untuk
memperoleh nomor registrasi.

Sebelum registrasi, TPMD/TPMDG harus memastikan NIK dokter/dokter gigi telah terdaftar
dalam Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK).

Para dokter dan dokter gigi yang telah mendapatkan nomor registrasi, selanjutnya harus
melaporkan Indikator Nasional Mutu (INM) melalui aplikasi
http://mutufasyankes.kemkes.go.id

Usai seluruh proses dilakukan, dokter dan dokter gigi akan memperoleh kode respon cepat
yang terhubung dengan SATUSEHAT mobile. Kode respons cepat ini selanjutnya harus
diunduh, dicetak dan dipajang di ruang praktik atau tempat yang mudah dilihat serta dijangkau
pasien.

Sesudah mendapatkan pelayanan kesehatan, TPMD dan TPMDG harus menyampaikan


informasi kepada pasien agar melakukan penilaian terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan di TPMD dan TPMDG.
Penilaian oleh pasien dilakukan dengan memindai kode respon cepat melalui button check-in di
SATUSEHAT Mobile, selanjutnya pasien bisa melakukan penilaian yang meliputi 4 (empat)
aspek yakni ketepatan waktu, informasi yang diberikan dokter, pelayanan yang diberikan
dokter, dan penilaian kebersihan TPMD/TPMDG.

Apabila penilaian sudah lengkap, pasien selanjutnya memilih “identitas


pemberi penilaian” lalu klik “kirim penilaian”. Setelah mendapat penilaian, TPMD dan TPMDG
memantau hasil penilaian melalui http://registrasifasyankes.kemkes.go.id.

Selain melalui kode respon cepat, penilaian akreditasi mandiri juga dilakukan melalui kepatuhan
pelaporan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan terkait program nasional yang dibuat oleh
TPMD dan TPMDG melalui aplikasi rekam medik elektronik yang terintegrasi dengan platform
SATUSEHAT.

Jika kedua metode penilaian akreditasi sudah dilakukan oleh TPMD dan TPMDG, maka
penetapan status akreditasi dapat diberikan.

Setelah mendapatkan status akreditasi, TPMD dan TPMDG juga perlu dilakukan monitoring dan
evaluasi secara berkala paling sedikit satu kali setahun untuk memastikan pelayanan kesehatan
seusai dengan mutu. Monitoring dilakukan oleh menteri, gubernur, dan/atau bupati/wali kota
berdasarkan kewenangan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Jika dalam evaluasi ditemukan adanya TPMD dan TPMDG memiliki tingkat kepuasan pasien di
bawah 50 persen selama 6 bulan serta tidak memberikan laporan pelayanan kesehatan secara
berkala selama 6 (enam) bulan, maka menteri, gubernur, dan/atau bupati/wali kota dapat
memberikan rekomendasi perbaikan terhadap pelayanan kesehatan dan pelaporan pelayanan
kesehatan kepada TPMD dan TPMDG terkait.

Selepas itu, TPMD dan TPMDG harus menyampaikan rencana perbaikan strategis terhadap
pelayanan kesehatan dan pelaporan pelayanan kesehatan kepada dinkes kabupaten/kota,
dinkes provinsi, dan/atau Kemenkes, sebagai bagian dari kegiatan pascaakreditasi.

Lebih lanjut, proses pengajuan akreditasi TPMD dan TPMDG ini sendiri gratis. Seluruh proses
pengajuan dari awal hingga akhir ditanggung oleh pemerintah.

Proses akreditasi TPMD dan TPMDG juga mudah dan praktis. Pelaksanaanya sendiri dilakukan
secara online melalui sistem informasi yang disediakan Kementerian Kesehatan dan
terintegrasi dengan SATUSEHAT mobile.

Dikecualikan bagi TPMD dan TPMDG yang tidak terjangkau akses internet yang dibuktikan
dengan surat pernyataan dari dinas kesehatan kabupaten/kota setempat.
TPMD dan TPMDG yang tidak terjangkau akses internet tetap bisa mengajukan akreditasi
secara manual sesuai dengan pedoman teknis Penyelenggaraan Akreditasi TPMD dan
TPMDG.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor
hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik


dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

Anda mungkin juga menyukai