Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan pentingnya tenaga kesehatan harus memiliki STR dan SIP?

Dalam UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan menyebutkan bawhwa tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Undang-undang ini juga
mengatur tentang pentingya Surat Tanda Registrasi (STR) bagi tenaga kesehatan yang didapatkan
jika tenaga kesehatan telah dinyatakan lulus (kompeten) dari hasil Uji Kompetensi (UKOM) bagi
tenaga kesehatan.
Berdasarkan UU No. 36 tahun 2014 tersebut Uji Kompetensi adalah proses dimana pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi bidang kesehatan, namun pada kenyataanya saat ini Uji Kompetensi hanya pada
area PENGETAHUAN SAJA (apakah ini menjadi patokan penilaian bahwa tenaga kesehatan
KOMPETEN? tanpa dilakukan penilain pada area keterampilan/skil dan perilaku). Dalam
peraturan bersama menkes dan mendikbud No. 36 tahun 2013 tetang uji kompetensi menegaskan
bawah “penyelenggaraan uji kompetensi bertujuan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang
kompeten sesuai dengan standar kompetensi lulusan dan kompetensi kerja”

Dinyatakan lulus/kompeten (dibuktikan dengan sertifikat kompetensi) menjadi


langkah awal tenaga kesehatan untuk bisa melakukan pengurusan STR dan SIP (Surat Izin
Prakik) yang merupakan bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota kepada tenaga kesehatan sebagai pemberian kewenangan untuk
menjalankan praktik.
Hal ini yang terjadi di Indonesia (khususnya tenaga kesehatan) adalah pentingnya
sebuah kertas yang bertuliskan Surat Tanda Registrasi (STR) yang saat ini dikeluarkan
oleh pemerintah melalui Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) yang dibawah
naungan departemen kesehatan (terkecuali profesi dokter dikeluarkan oleh konsil
kedokteran dan apoteker dikeluarkan oleh komite farmasi nasional). Bahkan bisa dibilang
STR lebih penting daripada Ijazah yang didapatkan hasil jeripaya selama 4-5 tahun oleh
tenaga kesehatan Indonesia. Bagaimana tidak setiap tenaga kesehatan wajib memiliki STR
untuk bekerja pada pelayanan kesehatan (fasilitas kesehatan, klinik, atau praktik mandiri),
jadi anda yang telah lulus dari perguruan tinggi atau telah memiliki Ijazah dengan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi melamar disebuah RS (kecuali ditempatkan dibagian
administrasi) atau akan membuka praktik mandiri pasti tidak akan diproses jika tidak
memiliki STR.
Yang mana manfaatnya untuk :
- Untuk memperoleh perlindungan hukum dalam melakukan pekerjaan sesuai
profesinya.
- Untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi dalam rangka melindungi masyarakat
dan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
- Sebagai alat bukti komptensi dirinya dalam melaksanakan tugas kerja.
2. Mengapa Akreditasi Laboratorium Klinik KALK wajib diikuti oleh semua
Laboratorium Klinik di Indonesia saat ini?
Agar kompetensi laboratorium Klinik /medik dapat ditunjukkan kepada para pemangku
kepentingan laboratorium medik. Akreditasi juga akan meningkatkan kepercayaan
pengguna pada keabsahan hasil uji medik yang sangat menentukan pada penentuan
diagnosa, pengobatan dan terapi pasien sertamemacu Laboratorium Kesehatan memenuhi
standar sehingga dapat memberikan pelayanan yg bermutu dan bertanggung jawab. 
- Masyarakat   berhak  mendapatkan  pelayanan laboratorium  yang  bermutu, 
perlindungan yang layak dan terjangkau
- Meningkatnya tuntukan pelanggan akan pelayanan laboratorium kesehatan yang prima
- Mampu dalam  memberikan pelayanannya wajib  memenuhi standard pelayanan  
laboratorium kesehatan   sehingga mutu pelayanan dapat dipertanggung  jawabkan
- Mampu dalam melakukan tugasnya  berkewajiban memenuhi  standar  dan
memperhatikan  hak pasien
3. Mengapa penyelenggara dalam proses Akreditasi harus bersifat independen?
Karena Tujuan Akreditasi adalah memberikan informasi dan acuan bagi pelaksana
laboratorium kesehatan dalam melakukan akreditasi laboratorium kesehatan baik secara
nasional maupun international sesuai kebutuhan yang telah ditetapkan.
Yang mana Akreditasi dikelola oleh KALK (Komisi Akreditasi Laboratorium
Kesehatan) suatu komite di bawah Kementerian Kesehatan RI. Pemilihan Surveiyor
direkrut dari daerah-daerah, dipilih dan dilatih sesuai kualifikasiPenilaian dokumen self
assesment dan melakukan pembinaan pasca survei dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Propinsi dan KALK Provinsi.

Anda mungkin juga menyukai