Anda di halaman 1dari 6

Tingkat Kepuasan Penggunaan Anjungan Pendaftaran Mandiri Studi

Kasus Pada Pasien BPJS Di RSUD Pandan Arang Boyolali

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020
menjelaskan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Kesehatan
perorangan secara paripurna.yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan sebagai salah satu pelayanan di rumah sakit yang memberi
pelayanan pertama saat pasien berkunjung ke rumah sakit sebagai
langkah pendaftaran pasien menuju ke poliklinik sesuai dengan
keluhan penyakit pasien. Pendaftaran Rawat Jalan sebagai salah
satu pelayanan di rumah sakit yang sangat terdampak terhadap
tuntutan kebutuhan pasien yang berkunjung diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang cepat dan mudah. Dengan adanya
tuntutan kebutuhan pelayanan pasien maka rumah sakit
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
(Kemenkes RI, 2020)
Teknologi Informasi dan komunikasi telah berkembang
pesat di berbagai sektor, salah satunya pada sektor Kesehatan
(Mudiono, et. Al.,2019). Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas
pelayanan Kesehatan memilikki peran penting dalam upaya
menjamin Kesehatan masyarakat. Perkembangan teknologi disertai
dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan Kesehatan yang cepat dan mudah, menuntut rumah
sakit untuk terus meningkatkan kualitas pelayananya dalam
memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu bentuk upaya
pengembangan teknologi di sektor Kesehatan yaitu dilaksanakanya
sistem pendaftaran secara online
Rumah Sakit mempunyai peran penting untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit ialah
institusi pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan perorangan secara menyeluruh, meliputi rawat inap dan
rawat jalan serta pelayanan medis gawat darurat (Permenkes RI
Nomor 4, 2018). Layanan Rawat Jalan telah menjadi fokus yang
signifikan bagi rumah sakit di seluruh dunia akibat jumlah
pasiennya yang substansial dibandingkan dengan pasien rawat
inap. Akibatnya, pasien rawat jalan sebagai pangsa pasar yang
besar yang diproyeksikan untuk mengkompensasi pendapatan
yang dihasillkan oleh pasien rawat inap.
Sistem Pendaftaran Online merupakan sebuah sistem
pendaftaran secara tidak langsng dengan cara pasien akan
melakukan pendaftaran tanpa harus datang ke rumah sakiit,
melainkan dengan menggunakan website atau aplikasi yang
dikeluarkan secara resmi oleh rumah sakit. Setelah pasien
melakukan pendaftaran secara online melalui aplikasi Si-Baper
akan mendapatkan kode boking melalui aplikasi tersebut. Setelah
pasien mendapat kode booking sebagai hasil dari pendaftaran
online maka Langkah selanjutnya pasien dapat mencetak Surat
Eligibilitas Peserta (SEP) pada bagian APM (Anjungan Pendaftaran
Mandiri) di RSUD Pandan Arang Boyolali (Ammai,2021)
APM merupakan mesin pendaftaran secara mandiri yang
didalamnya terdapat layer touchscreen, barcode, scanner, printer
atau alat tambahan apa saja yang diperlukan. Rumah sakit di
Indonesia banya yang sudah mulai menggunakan mesin APM
diantaranya adalah RSUD Pandan Arang Boyolali. APM di RSUD
Pandan Arang Boyolali membantu dalam mencetak bukri
pendaftaran pasien rawat jalan beserta surat eligibilitas peserta
(SEP) bagi pasien yang sebelumnya sudah mendaftar di aplikasi
pendaftaran online sekaligus sebagai check- in pada saat
melakukkan pendaftaran langsung. Pasien yang mendaftar melalui
aplikasi tidak perlu mendaftar Kembali dan mengambil nomor
antrian, sehingga pasien bisa memperkirakan waktu tunggu untuk
mendapat perawatan medis. Persyaratan yang tidak diverifikasi
dapat mengakibatkan pasien tidak bisa melanjutkan proses
pendaftaran dan hal tersebut sering terjadi Ketika pasien akan
mencetak SEP. Keadaan tersebut membuat proses pelayanan
terhadap pasien menjadi terhambat.
Mesin ini sekilas seperti mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
yang memungkinan pasien umum untuk melakukan pendaftaran
secara online, pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) dapat melakukan scan sidik jari dan menerima Surat
Eligibilitas Pasien(SEP) tanpa harus melakukan antrian di loket
pendaftaran. Rumah sakit dapat memanfaatkan perkembangan
teknologi sistem informasi untuk membantu petugas dalam
melakukan tugas yang berkaitan dengan pengolahan data sehingga
pasien mendapatkan pelayanan dibagian rawat jalan yang ditunjuk
secara efiisien, dan efektif. APM juga diharapkan aan mengurangi
antrean masuk, memungkinkan perawatan pasien lebih cepat.
Pendaftaran di loket bisa memakan waktu sekitar10 menit, dengan
APM hanya butuh 5 menit.
Implementasi APM di RSUD Pandan Arang kota Boyolali telah
membantu meningkatkan pelayanan menjadi lebih mudah sehingga
waktu layanan lebih efisien dan efektif. Berbagai emudahan telah
dirasakan oleh pengguna APM di RSUD Pandan Arang kota
Boyolali. Meskipun demikian berdasarkan hasil studi pendahuluan
yang penulis lakukan dengan melakukan observasai penggunaan
APM di RSUD Pandan Arang Boyolali telah berjalan dengan lancar,
namun pelaksanaanya belum optimal karena masih terdapat
beberapa kendala dalam APM yang mempengaruhi kepuasan dan
didukung dengan belum pernah dilakukan uji kepuasan pengguna
APM di RSUD Pandan Arang Boyolali. Adapun beberapa faktor
yang mempengaruhi kepuasan dalam penggunaan APM
diantaranya adalah pasien dengan BPJS masih membutuhkan
verifikasi dari petugas pendaftaran secara langsung terkait
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mencetak SEP, tanggal
rujukan pengobatan pasien dari fasilitas pelayanan Kesehatan
sebelumnya yang sudah habis masa berlakunya, tanggal
pemeriksaan ulang pada pasien yang tidak sesuai dengan waktu
yang sudah dijadwalkan, dan pasien dengan BPJS gagal
melakukan scan sidik jari sebagai kelengkapan syarat pendaftaran
pasien. Sehingga dari beberapa kendala yang dialami oleh pasien
sebagai pengguna tersebut dapat mempengaruhi nilai kepuasan
pengguna APM
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah
penelitian ini adalah “Bagaimana Kepuasan Pengguna Anjungan
Pendaftaran Mandiri (APM) di RSUD Pandan Arang Boyolali?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah mengetahui tingkat
kepuasan pasien pengguna Anjungan Pendaftaran Mandiri pada
pasien BPJS di RSUD Pandan Arang kota Boyolali
2. Tujuan Khusus
a. Mengidetifikasi Kepuasan penggunaan mesin APM di Rumah
Sakit Unit Daerah Pandan Arang kota Boyolalo dari aspek
kemudahan pengguna (Ease of use)
b. Mengidentifikasi kepuasan Pasien BPJS di Rumah Sakit Unit
Daerah Pandan Arang Kota Boyolali

D. Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan bermanfaat dalam Pendidikan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
Sebagai tinjauan serta referensi tentang tingkat kepuasan
penggunaan Anjungan Pendaftaran Mandiri pada pasien BPJS di
RSUD Pandan Arang Boyolali
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan khususnya pada
unit pelayanan pendaftaran rawat jalan guna meningkatkan
produktivitas APM dalam proses pendaftaran pasien.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber referensi bagi Institusi Poltekkes Kemenkes
Semarang terutama bagi jurusan D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan Semarang. Serta menambah informasi untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi
dokumentasi akademik yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai
acuan bagi civitas akademika serta bagi peneliti berikutnya.
c. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan peneliti dalam meninjau tingkat kepuasan
pengguna Anjungan Pendaftaran Mandiri pasien BPJS di RSUD
Pandan Arang kota Boyolali

E. Batasan Masalah
Dalam menggunakan metode EUCS terdapat 5 komponen yaitu
Ease of use (kemudahan Pengguna), Timeliness (ketepatan waktu),
accuracy (Keakuratan), Format(tampilan), content (isi). Pada
Laporan Kasus ini permasalahan yang diangkat oleh peneliti hanya
mendidentifikasi permasalahan yang dibatasi dalam 1 lingkup
komponen metode EUCS yaitu Ease of use (kemudahan pengguna)

Anda mungkin juga menyukai