Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan melalui
berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional. Rumah sakit
sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya
kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan
organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat
keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan/kedokteran berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh
tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin
kompleksnya permasalahan dalam rumah sakit.
Di sisi lain Era Globalisasi tidak bisa lagi terhindarkan terutama adanya tuntutan untuk
meningkatkan profesionalisme dan transparansi, khususnya dalam pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit. Tuntutan lain yang terus dirasakan meningkat adalah
adanya tuntutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, koordinasi, efisiensi, responsibilitas,
pengawasan serta penyediaan informasi secara cepat, tepat dan akurat untuk semua
tingkatan manajemen rumah sakit dan masyarakat. Dengan demikian, rumah sakit
sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan dituntut untuk menjadi organisasi yang
Responsif, Inovatif, Efektif dan Efisien.
Memperhatikan berbagai tuntutan dan perkembangan teknologi Informasi dan
telekomunikasi saat ini khususnya dalam pelayanan kesehatan maka sebuah Rumah Sakit, khususnya
RSUD Balaraja dipandang perlu membangun suatu Sistem Informasi yang handal berupa Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) yang dapat memberikan kontribusi positif bagi
pelayanan kesehatan baik front office, back office maupun pendukung lainnya.
Dari aspek pembiayaan bahwa Rumah Sakit memerlukan biaya operasional dan
investasi yang besar dalam pelaksanaan kegiatannya, sehingga perlu didukung dengan
ketersediaan pendanaan yang cukup dan berkesinambungan. Apalagi jika Rumah Sakit
akan melakukan investasi dalam bidang teknologi informasi, dimana perubahan
teknologi merupakan hal yang pasti terjadi setiap saat, sehingga investasi tersebut baik
dalam bidang perangkat lunak (Software), perangkat keras (hardware) maupun tenaga
SDM pelaksana (Brainware) akan menjadi investasi yang mahal dan berkelanjutan. Oleh
karena itu, Rumah Sakit berada di dua sisi, yaitu harus menerapkan teknologi informasi
dalam bentuk SIMRS baik Hardware,Software maupun Brainware, sementara Rumah
Sakit juga harus selalu up-to-date baik dari segi teknologi maupun bisnis
proses/kebijakan yang terangkum dalam bentuk software.
Kebutuhan Sistem Informasi pada Rumah Sakit bahkan telah ditetapkan sebagai suatu
kewajiban, seperti yang tertuang pada Undang-Undang No 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit, pasal 52 ayat 1: Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit. serta referensi hukum yang berkaitan tentang
perumah sakitan antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sebagai salah satu Rumah Sakit Umum Daerah, RSUD Balaraja Kabupaten Tangerang
yang mulai beroperional sejak Bulan September Tahun 2011 dengan type Kelas C
tentunya sangat membutuhkan tata kelola sistem informasi yang baik dan harus selaras
dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Dengan target pada tahun 2017 telah
menjadi rumah sakit type B, RSUD Balaraja juga telah memulai berbenah diri dengan
rencana pengadaan SIM-RS pada tahun 2015 ini. Mengingat, dalam kurun waktu 3
tahun sejak beroperasi banyak sekali hambatan-hambatan yang dirasakan terutama
dalam alur informasi baik system medikal maupun accounting karena selama ini masih
beroperasi secara konvensional yang dapat menimbulkan adanya ineffisiensi.
Dengan alasan tersebut, RSUD Balaraja bertekad dan mendambakan adanya sistem
komputerisasi yang dapat memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis
layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi
dalam pengambilan keputusan. Sistem komputerisasi dimaksud adalah terbangunnya
SIM-RS yang handal.
B.
dalam proses pengadaan dimaksud. Kerja sama yang akan dilaksanakan adalah system
Kerja Sama Operasional (KSO).
Ruang Lingkup Sistem
SIM-RS yang akan dibangun di RSUD Balaraja Kabupaten Tangerang setidaknya harus
merupakan suatu sistem yang terintegrasi dengan fungsi yang optimal. Sekurangkurangnya dari segi modul dan operasional harus lengkap, terintegrasi sesuai dengan
standar pelayanan RS, mudah dalam pengoperasian dan juga mudah dalam kemudahan
membuat laporan.
Dari sisi manajerial, system yang dibangun harus mempunya fungsi cepat, akurat, terintegrasi,
terkendali, efektif, efisien dan bersifat interoperasionability. Sedangkan dari sisi organisasi, system yang
dibangun haruslah mampu meningkatkan kinerja dan pelayanan, memudahkan koordinasi
antar unit, dan mampu meningkatkan kemampuan SDM RSUD Balaraja.
Ruang Lingkup Pekerjaan
Berkenaan dengan belum optimalnya fungsi teknologi informasi dalam pelayanan
kesehatan di RSUD Balaraja, maka pekerjaan pengadaan SIM-RS harus dimulai dari
tahap awal, tahap operasional, pendampingan dan maintenance.
Tahapan pekerjaan kegiatan pengadaan SIM-RS pada RSUD Balaraja ini setidaknya
harus mencakup :
1. Tahapan Persiapan dan Perancangan yang meliputi tahapan business requirement
analisys dan tahapan business solution design.
2. Tahapan Pengembangan yang terdiri dari pengembangan SIM-RS itu sendiri yang
terdiri dari berbagai kebutuhan baik software, hardware maupun brainware.
3. Tahapan implementasi dan evaluasi yang dimulai dari configurasi, setup, migrasi
data, pengetesan aplikasi yang terpadu, dsb, termasuk tahapan capacity building
berupa pemberian training bagi SDM yang terlibat.
4. Tahapan Pengembangan. Pada tahap ini antara lain adalah metode pendampingan,
pemeliharaan dan garansi yang diberikan pasca kerja sama.
Dalam pelaksanaannya, ruang lingkup aplikasi SIM-RS, mencakup pengelolaan
informasi dalam lingkup manajemen pasien (front office). Lingkup ini antara lain
sebagai berikut:
1. Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan
pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai keluar.
Modul ini meliputi pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat inap/jalan,
dan info kamar rawat inap.
2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam, bedah,
anak, obstetri dan ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mulut, kardiologi,
radiologi, bedah orthopedi, paru-paru, umum, UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
Modul ini juga mencatat diagnose dan tindakan terhadap pasien agar tersimpan di
dalam laporan rekam medis pasien.
3. Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien, konsultasi
dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
C.
Secara umum, maksud dan tujuan dari kegiatan implementasi kegiatan SIM-RS adalah
untuk mempermudah dan memperlancar segala persolaan yang terkait sehingga satu
sama lain dapat terintegrasi sehinga menghasilkan data yang cepat, tepat, dan akurat
yang berdampak pada pengambilan keputusan
Manfaat Kegiatan (SIMRS)
Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit diharapkan akan
memberikan manfaat lebih dengan meningkatkan :
o
Efisiensi
o
Kemudahan
o
Standard praktek kedokteran yang baik dan benar.
o
Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
o
Mendukung pemasaran jasa RS : mutu, kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya,
bahkan gengsi pelayanan.
o
Meningkatkan propesionalisme dan kinerja manajemen Ruimah Sakit.
o
Mendukung koordinasi antar bagian dalam Rumah Sakit.
o
Meningkatkan akses dan pelayanan Rumah Sakit terhadap berbagai sumber
daya, antara lain Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Pedagang Besar
Farmasi, Jaminan Kesehatan Daerah, Instansi/Perusahaan pemberi jaminan
kesehatan, dll.
o
Meningkatkan profesionalisme manajemen Rumah Sakit :
a) Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab, dan wewenangnya ;
- Fungsi pelayanan dan informasi
Fungsi perawatan ( medical care )
Fungsi penunjang/supporting.
Fungsi administrasi dan keuangan.
Fungsi pengawasan, dll.
b) Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit
dalam
Rumah Sakit.
Dengan demikian, manfaat-manfaat kegiatan pengadaan SIM-RS di RSUD Balaraja
secara umum seperti :
o
o
o
o
o
o
o
o
o
D.
Pencatatan Rekam Medis (Medical Record) menjadi lebih rapi, terpelihara dan
dapat dipertanggung jawabkan.
Keseluruhan data tersimpan dalam suatu Database
Seluruh kegiatan-kegiatan medis & non medis dari unit-unit/instalasi-instalasi
rumah sakit dapat dipantau secara real-time/semi-real time oleh pihak-pihak
yang berwenang melalui laporan-laporan atau grafik-grafik yang dihasilkan
Kinerja rumah sakit dapat dipantau/termonitor dengan lebih baik.
Pelayanan kepada pasien akan dapat lebih cepat, karena konsep integrasi sistem
SIMRS di semua unit rumah sakit
Rumah sakit akan dapat mengolah semua sumber daya dan data/informasi yang
terintegrasi untuk memaksimalkan kinerja rumah sakit
Manajemen/Direksi dapat melakukan akses data/informasi rumah sakit secara
real time untuk melihat perkembangan/kinerja rumah sakit setiap saat.
Laporan keuangan rumah sakit dapat dilihat setiap saat. Seluruh kegiatankegiatan rumah sakit yang ada hubungannya dengan biaya akan langsung
terhubung ke bagian akuntansi/keuangan.
CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
Agar SIM-RS yang akan dibangun di RSUD Balarja dapat beroperasi/berfungsi optimal,
maka spesifikasi SIM-RS setidaknya meliputi:
Spesifikasi Umum, meliputi :
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
2.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kesiapan SIM-RS beserta perangkat keras dan lunak yang dibutuhkan dapat
beroperasi dengan baik dan memenuhi kebutuhan aplikasi front office,
terintegrasi dengan kegiatan aplikasi back office, serta aplikasi pendukung
lainnya (data warehouse, sistem pendukung keputusan, komunikasi , kolaborasi,
dll)..
Kesiapan pembangunan infrastruktur jaringan dengan backbone Fiber Optic.
Menggunakan aplikasi/softaware/hardware yang legal, dengan mengutamakan
software open sources
Berkontribusi dalam pengembangan kompetensi staf IT RSUD Balaraja
Mampu mengintegrasikan Alat Medik, Paket Aplikasi yang berasal dari
stakeholder ataupun program pemerintah dengan SIM-RS yang ditawarkan.
Memberikan hak kepada pihak rumah sakit untuk melakukan pembuktian sistem
yang telah diimplementasikan beroperasi dengan baik .
Sistem yang ditawarkan terintegrasi (integrated system) dan berbasis enterprise,
yang dirancang dan dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas,
kehandalan, dan keakuratan data serta memberi nilai tambah bagi rumah sakit
dan pelayanan kepada pasien, serta menunjang sistem pelaporan kepada
pemerintah.
Note : Point 2a 2g dibuat dalam satu Surat Pernyataan bermaterai 6.000,tanda tangan dan nama lengkap pimpinan perusahaan serta stempel
basah.
3.
G.
Jadwal pengadaan SIM-RS pada RSUD Balaraja Kabupaten Tangerang dari awal hingga
mendapatkan calon mitra/penyedia, meliputi :
1.
2.
Evaluasi Kualifikasi
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Teknis setelah mendapat daftar calon peserta
SIM-RS RSUD Balaraja. Evaluasi Kualifikasi direncanakan dilaksanakan pada
hari Jumat, 5 Juni 2015 dan dibuktikan dengan Berita Acara Hasil Evaluasi
Kualifikasi.
3.
4.
5.
6.
7.
Evaluasi Ahir
Kegiatan evaluasi akhir akan dilaksanakan pada Seni-Selasa, 22-23 Juni 2015.
Kegiatan ini merupkan gabungan dari penilaian presentasi, site visit tim teknis.
8.
Pengumuman
Pengumuman pemenang dilaksanakan setelah adanya penetapan calon penyedia
oleh Direktur RSUD Balaraja. Pengumuman dilaksanakan oleh Tim Teknis
melalui papan pengumuman RSUD Balaraja dan web resmi Pemerintah
Kabupaetn Tangerang. Pengumuman direncanakan akan dilaksanakan pada hari
Jumat, 26 Juni 2015.
Balaraja, 25 Mei 2015
Ttd
Direktur RSUD Balaraja