Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMUJU TENGAH

NOMOR : 800 /RSUD-MATENG/ /2019

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GIZI


DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMUJU TENGAH

DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAMUJU TENGAH

Menimbang: a. Bahwa adalah upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Umum Daerah Mamuju Tengah, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan Instalasi Gizi yang bermutu ;

b. bahwa agar pelayanan Instalasi Gizi di Rumah Sakit Umum Daerah


Mamuju Tengah dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah
sebagai landasan bagi penyelenggaraan Pelayanan Instalasi Gizi Di
Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah ;

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan


Kebijakan Pelayanan Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah
Mamuju Tengah dengan keputusan Gizi Di Rumah Sakit Umum
Daerah Mamuju Tengah ;

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit.

3.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 78 tahun 2013 tentang


Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 tahun 2013 tentang
.

Penyelenggaraan pekerjaan dan praktik tenaga gizi

5. peraturan presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional


perbaikan Gizi
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM TENTANG


KEBIJAKAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT UMUM

KESATU : Memberlakukan Kebijakan Pelayanan gizi rumah sakit


umum sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini.

KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan


gizi rumah sakit umum dilaksanakan oleh seksi pelayanan
medis rumah sakit umum

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Lampiran :
1. Pelayanan Gizi di Rumah Sakit Umum meliputi : Pelayanan Gizi Rawat
Inap dan Penyelenggara Makanan
2. Pelayanan di Instalasi Gizi berorientasi kepada mutu, keselamatan pasien
dan kepuasan pasien
3. Setiap petugas di instalasi Gizi harus bekerja sesuai dengan standar
operasional yang berlaku dan menghormati pasien
4. Rumah Sakit menyediakan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien
5. Rumah Sakit menyediakan 3x makan porsi besar dan 2x makan porsi kecil
bagi pasien rawat inap.
6. Penyelenggara makanan pasien terdiri dari sub bagian gudang gizi dan
pengolahan makanan.
7. Pelayanan gizi rawat inap dilakukan oleh sub bagian gizi ruangan.
8. Pelayanan gizi rawat inap kegiatannya terdiri dari :
a. Assesmen awal gizi mencakup skrinning status nutrisi
b. Pasien dengan risiko nutrisional atau dengan kondisi khusus seperti
Diabetes mellitus, obesitas, penyakit jantung, kanker, penyakit kronis,
hipertensi, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, diare,
hiperkalemi atau hiperlipid, akan dilakukan assesmen lanjut dan
dibuatkan rencana terapi gizi
c. Pasien yang memerlukan diet makanan khusus, direncanakan dan
dipesankan makanan khusus.
d. Pasien dan keluarga berhak mendapatkan edukasi gizi dan makanan
yang disesuaikan dengan kondisi penyakit pasien
e. Edukasi gizi dilakukan oleh ahli gizi dengan bantuan leaflet diet khusus
f. Petugas gizi ruangan merekap jumlah pasien yang mendapat
makanan kemudian melaporkan kepada petugas gudang gizi

9. Penyelenggaraan makanan kegiatannya terdiri dari :


a. Rumah sakit mengurangi resiko infeksi terkait penyelenggaraan
makanan
b. Penyelenggaraan makanan di rumah sakit umum berorientasi pada
kebutuhan dan kepuasan pasien.
c. Pelayanan makanan di rumah sakit mulai dari pengelolaan bahan
makanan (perencanaan bahan makanan, pengadaan bahan makanan,
penerimaan dan penyimpanan bahan makanan, persiapan dan
pengolahan bahan makanan, alat masak, serta alat makan untuk
mengurangi risiko infeksi dan kontaminasi silang
d. Perencanaan kebutuhan bahan makanan dihitung dan disesuaikan
dengan siklus menu dan rata-rata jumlah pasien diruang rawat
e. Tersedia berbagai pilihan makanan sesuai dengan status gizi pasien
dan konsisten dengan asuhan klinisnya
f. Menu makanan pasien disediakan dengan menggunakan siklus 7 hari
diperbaharui setahun sekali
g. Proses pemesanan makanan pasien dilakukan sesuai dengan status
gizi dan kebutuhan pasien, dicatat dalam rekam medis ruang
perawatan
h. Distribusi makanan dilakukan secara sentralisasi (terpusat),
dilaksanakan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Berikut
jadwal distribusi makanan :
Makan pagi : pukul 06:00-07:00 WITA
Snack pagi : pukul 09:30-10:30 WITA
Makan siang : pukul 12:00-13:00 WITA
Snack Sore : pukul 15:30-14:30 WITA
Makan Sore : pukul 18:00-19:00 WITA
10. Asuhan Gizi Terintegrasi
a. Pasien dengan risiko nutrisi atau dengan kondisi khusus menerima
terapi gizi terintegrasi
b. Proses asuhan gizi terintegrasi dimulai dari asesmen awal, penentuan
diagnosa gizi, pemberian intervensi gizi dan melakukan monitoring
sernta evaluasi gizi
c. Pemberian intervensi gizi dilakukan atas dasar persetujuan Dokter
Penanggungjawab Pelayanan (DPJP)
d. Proses asuhan gizi terintegrasi dimonitoring dan dievaluasi oleh ahli
gizi

Ditetapkan di Tobadak
Tanggal, 1 November 2019

DIREKTUR RSUD MAMUJU TENGAH

dr. PATUNRENGI
NIP: 19751217 2000501 1 017

Anda mungkin juga menyukai