Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
RS. HARAPAN BUNDA
LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2016
SURAT KEPUTUSAN
No. xxx/16/XII/SK_DIR/2013

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

DIREKTUR RS HARAPAN BUNDA LAMPUNG


TENGAH

MENIMBANG : a. Bahwa dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup


dan upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Sakit Harapan Bunda, maka diperlukan
penyelenggaraan Pengorganisasian dan Pelayanan
Rumah Sakit Harapan Bunda;
b. Bahwa agar Pelayanan Rumah Sakit Harapan Bunda
dapat terlaksana dengan baik, maka perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda
sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit
Harapan Bunda;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda.

MENGINGAT : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 290 / Menkes / Per / III / 2008 Tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129 / Menkes / Sk / II / 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
e. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691 / Menkes / Per / VIII / 2001 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas
Pengorganisasian Dan Pelayanan di Rumah Sakit
Harapan Bunda.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA


TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN
PELAYANAN RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Batu


sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Harapan


Bunda harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun
sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada.

KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian dan


Pelayanan Rumah Sakit Harapan Bunda dilaksanakan oleh
Wakil Direktur Umum Keuangan Rumah Sakit Harapan Bunda.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Batu
Pada tanggal : 16 Desember 2013
Direktur RS. Harapan Bunda

dr.Arhwinda Pusparahaju A.SpKFR.,MARS


BAB I
PENDAHULUAN

Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu


organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan
yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien.
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di bawah
pemerintah yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka
mendapatkan dana dari pemerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah
tidak dapat menampung masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari
tempat lain yang dapat melayani mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan
industri jasa di bidang pelayanan kesehatan yang mulai berorientasi profit untuk
menutupi biaya operasional mereka meskipun tidak meninggalkan unsur sosial
sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan
baru dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit
swasta berupaya memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan
yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan
profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna
jasanya (pasien). Dalam pelayanan profesional ini dapat disebut sebagai
perusahaan jasa yaitu perusahaan yang memproduksi jasa bagi para konsumen
yang sangat membutuhkan jasa dari perusahaan tersebut.
Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit
berhubungan langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi
nilai-nilai kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa
dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit.
Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada
perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan
semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah
dan jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap
kegiatan. Jasa-jasa penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu
dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
Manajemen Rumah Sakit Harapan Bunda mempunyai kegiatan sebagai
berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar
dapat tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk
mengendalikan kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu
dalam perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab
tertentu, pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-
individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,
langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai
dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut
manjemen harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang
diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat
bekerja dengan optimal sesuai dengan rencana. Manajemen harus
memberikan gambaran yang jelas apa yang akan dituju, memberikan
petunjuk yang memadahi, dan memiliki perasaan apakah pelaksanaan akan
memberikan sumbangan terhadap tujuan yang akan dicapai tersebut.
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,
menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk
menghemat pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan
pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya
yang dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk
menilai prestasi masa lalu dan meletakan tanggung jawab adanya
penyimpangan yang terjadi.
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer, komite,
instalasi dan bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan
dievaluasi satu tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja
Balanced Score Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja
gabungan antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu
kinerja diukur dari empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan kemampuan
pegawai dengan diklat internal / eksternal.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang
tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum
kepada masyarakat. Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif
dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang
hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses,
hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan indikator ini dimonitoring, dicatat
oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat Kerja
bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna perubahan
menuju arah yang lebih baik.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS. HARAPAN BUNDA.

2.1. DESKRIPSI RS. HARAPAN BUNDA.


Rumah Sakit Harapan Bunda Lampung Tengah merupakan rumah sakit
umum dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan
yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24
jam.
RS Harapan Bunda berlokasi di JL. Raya Lintas Sumatera, Seputih Jaya,
Gunung Sugih Lampung Tengah.
RS. Harapan Bunda diresmikan pada tanggal 15 Mei 2000, dengan status
berada dibawah kepemilikan PT. Bunda Medika Mandiri. RS Harapan Bunda
merupakan rumah sakit tipe madya yang setara dengan rumah sakit pemerintah
tipe C. Pada saat ini RS Harapan Bunda dipimpin oleh dr. Ari Hidayat selaku
direktur.
Pada tahun 2012 RS Harapan Bunda sudah terakreditasi 5 pelayanan dasar
untuk Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi
Gawat Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan.
Pada tahun 2016, RS. Harapan Bunda Lampung Tengah terakreditasi versi
2012 untuk tingkat dasar.
RS Harapan Bunda memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain
klinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat,
serta rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP yang dilengkapi pelayanan
laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, home care.. Kapasitas
tempat tidur pasien yang disediakan di RS Harapan Bunda sebanyak 100 tempat
tidur.

2.2. SEJARAH INSTITUSI RS. HARAPAN BUNDA LAMPUNG TENGAH.

Rumah Sakit Harapan Bunda dulunya merupakan Balai Pengobatan


(BP/RB HARAPAN BUNDA) berdiri pada tanggal 15 Mei 2000 yang mempunyai
total 10 tempat tidur, dengan Sumber Daya Manusia berjumlah: 3 dokter umum
(part time), 5 perawat, 5 tenaga non medis, fasilitas laboratorium (KSO)
Pada saat ini pengembangan Rumah Sakit Harapan Bunda dibangun diatas tanah
seluas keseluruhan 20.000, m2 dengan luas bangunan 6.000 m2, luas
parkir/taman dan kebun 14.000 m
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RS. HARAPAN
BUNDA

3.1. VISI.
Rumah Sakit Harapan Bunda memiliki visi :
Menjadi Rumah Sakit yang nyaman, ramah, dan mampu bersaing dengan konsep
Agro Hospital

3.2. MISI.
Rumah Sakit Harapan Bunda memiliki misi :
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang ramah, beradab dan
dilandasi dengan nilai-nilai Islami.
b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memberikan
kepuasan pada konsumen
c) Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas secara
mulidisipliner dengan tingkat profesionalisme yang dapat bersaing

d) Menjadi salah satu rumah sakit rujukan di lampung


e) Mengembangkan agrohospital sebagai bentuk peduli lingkungan

3.3.TUJUAN.
Memberikan suatu layanan kesehatan, pengetahuan dan pendidikan bagi seluruh
masyarakat agar dapat menjadi amal ibadah.

3.6.MOTTO.
Rumah Sakit Harapan Bunda memiliki Motto :

KAMI RAMAH DAN PEDULI


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. HARAPAN BUNDA

BAGAN ORGANISASI

KETERANGAN/PENGERTIAN.

4.2. a. Unit Struktural


i. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Harapan Bunda
iii. Manajer
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu
atau lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu :
1. Manajer Pelayanan
Membawahi pelayanan medis, penunjang medis dan
keperawatan

2. Manajer Keuangan dan Umum


Membawahi bagian keuangan, logistik, dan umum

3. Manajer SDM
Membawahi personalia dan tata usaha.

iv. Unit Kerja


Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun
pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di RS Harapan
Bunda dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah
Instalasi dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Seluruh
instalasi dibawah tanggungjawab Manajer Pelayanan dan seluruh
Bagian dibawah tanggungjawab Manajer Umum Keuangan. Unit
Kerja dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja.
Berikut adalah daftar Unit Kerja :
- Instalasi Rawat Jalan.
- Instalasi Rawat Inap Ibu & Anak.
- Instalasi Rawat Inap Kelas 1 & 2.
-Instalasi Rawat Inap Kelas 3.
- Instalasi Gawat Darurat.
-Instalasi Kamar Operasi.
- Instalasi Farmasi.
- Instalasi Laboratorium.
- Instalasi Radiologi.
- Instalasi Gizi
- Bagian Administrasi.
- Bagian Sumber Daya Manusia.
- Bagian Rekam Medik.
- Bagian Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit.
- Bagian Pemeliharaan Sarana.
- Bagian Layanan Perusahaan & Asuransi.
- Bagian Akuntansi.
- Bagian Inventory.
- Bagian Keuangan.
- Bagian Pemasaran.
- Bagian Humas.
v. Unit Kerja Outsourcing
Cleaning Service, Satpam, Parkir
b. Unit Non Struktural
i. Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah
sakit. Komite yang ada di RS Harapan Bunda adalah sebagai
berikut :

1. Satuan Pemeriksa Internal.


2. Komite Etik Rumah Sakit.
3. Komite Medik.
4. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
5. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
6. Komite Keperawatan
ii. KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam
jabatan fungsional. Kelompok Staf Medis di RS Harapan Bunda
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kelompok Staf Medis Bedah.
2. Kelompok Staf Medis Non Bedah.
3. Kelompok Staf Umum.
iii. Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit
1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.
2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
3. Panitia Rekam Medik.
4. Panitia Farmasi dan Therapi.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Struktur Unit Kerja ada pada lampiran.


BAB VI
URAIAN TUGAS & WEWENANG

Uraian Tugas dan Wewenang ada pada lampiran.


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
RINGKASAN POLA KETENAGAAN

JUMLAH
HASIL PENGUSULAN
UNIT KERJA PROFESI KUALIFIKASI PENGHITUNGAN YANG KETENAGAAN KETERANGAN
ADA
IRJ Perawat DIII 13 12 2
Pekarya SMA 5 5 - -
Kesehatan
Adminstrasi SMA 1 1 -

Perawat Gigi SPRG 2 1 - -


Tekniker Gigi SPRG 1 1 - -
IRNA Ibu dan Bidan DIII 13 10 1
Anak Perawat DIII 5 5 -
Pekarya SMA 2 1 -
Kesehatan
IRNA Bedah Perawat DIII 14 14 2
Dalam A Pekarya SMA 3 2 -
Kesehatan
IRNA Bedah Perawat DIII 12 9 2
Dalam B Pekarya SMA 3 1 -
Kesehatan
Instalasi Perawat DIII 13 10 3
Rawat Pekarya SMA 3 1 -
Intensif Kesehatan
IGD Perawat DIII 7 8 -
Pekarya SMA 3 3 -
IKO Perawat DIII 9 6 3
Perawat DIII 2 2 3
Anestesi
Instalasi Apoteker S1 8 3 -
Farmasi AA SMF, DIII 10 6 4
Juru Racik SMA 9 4 -
Admin Farmasi SMA 5 3 -
Instalasi Fisioterapis DIII 3 2 - Sedang sekolah
Rehabilitasi 1.
Medik PEmbantu SMA 3 2 -
Terapis
Laboratorium Analis DIII 10 5 - Perlu kajian lagi
penghitungan
Adm Lab DIII, SMA 2 2 -
Petugas DIII 1 1
Sampling
Radiologi Radiografer DIII 7 3 1
Petugas Umum SMA 1 1 -
JUMLAH
HASIL PENGUSULAN
UNIT KERJA PROFESI KUALIFIKASI PENGHITUNGAN YANG KETENAGAAN KETERANGAN
ADA
Instalasi Gizi Ahli Gizi DIII, S1 3 1 2
Penyaji ke SMA, SMK 7 7 -
Pasien
Pengolah SMK 5 5 -
makanan
Asisten SMK 1 1 -
Pengolah
Makanan
Penyaji SMA 2 2
Karyawan
Instalasi Pendaftaran SMA 7 4 -
Rekam Medik Adm. MR DIII Rekam 9 7 2
Medik
P. Sirkulasi SMA 2 2 -
Pusat Pelaksana SMA, DIII 5 2 2
Sterilisasi sterilisasi
Loundry Pelaksana SMA 4 4 -
Loundry
Bagian Adm Umum DIII, S1 3 3 -
Administrasi
Bagian SDM Adm SDM S1 1 1 -
Adm S1 1 1 -
Personalia
Adm. Diklat S1 1 1 -
Adm. S1 1 1 -
Pengembangan
SDM
Bagian SIM Programmer S1 6 1 2
TI S1 4 1 -
Bagian Adm. S1 3 2 1
Pemasaran Pemasaran
Bagian Humas Customer S1 3 3 -
Service
Driver SMA 4 4 1
Operator SMA 2 4 - Perlu evaluasi
cara
penghitungan
Bagian Kasir SMU, S1 5 5 -
Keuangan Adm. SMU, S1 1 1 -
Keuangan R.
Inap
Adm. S1 1 1 -
Pembayaran
Checker Billing SMU 1 0 1
Bagian LPA Adm LPA SMU, S1 4 4 -
JUMLAH
HASIL PENGUSULAN
UNIT KERJA PROFESI KUALIFIKASI PENGHITUNGAN YANG KETENAGAAN KETERANGAN
ADA
Bagian Adm. S1 3 2 1
Akuntansi Akuntansi
BPS Teknisi STM 4 4 1 Untuk
menggantikan
tenaga yang akan
pension
Admin BPS SMU 1 1 -
Bagian Ka Inventory/ 2
3 1
Inventori Pengadaan S1 Ekonomi
Administrasi 1
3 2
Logistik SMA/SMEA
Petugas House SMA/SMK -
2 2
Keeping Perhotelan
Petugas Kamar SMK Tata -
3 2
Jahit Busana
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Pengertian Orientasi adalah saha membantu para pekerja agar mengenali


secara baik dan mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan /
iklim bisnis suatu organisasi / perusahaan.
Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan
bersedia melaksanakan perilaku sosial yang mewarnai kehidupan organisasi /
perusahaan sehari-hari.
Orientasi juga harus mampu membantu para pekerja baru untuk mengetahui
dan memahami berbagai aspek teknis pekerjaan/ jabatannya, agar mampu
melaksanakan tugas-tugasnya secara efektif, efisien dan produktif.

PENANGGUNG
HARI MATERI METODE JAWAB
Orientasi hari pertama : Kepala Bagian SDM dan
I (Hari I) 1) Penjelasan status Penjelasan Personalia
kepegawaian. singkat
2) Penjelasan Program
orientasi yang akan
diterima pegawai,
peraturan dan tata tertib
masa orientasi : pegawai
menandatangani
pernyataan orientasi
pegawai baru.
3) Kepada pegawai Hospital Tour
dikenalkan seluruh unit
kerja di RS Harapan
Bunda,
diajak berkeliling
(Hospital Tour)
4) Orientasi ke unit kerja Serah Terima
dimana pegawai akan ke Unit
ditempatkan diserahkan Terkait
sesuai program orientasi
unit kerja masing-masing.
II Orientasi hari II s.d. XIV
Hari ke-2 meliputi : - Kepala Unit Kerja
s.d. 14 1) Orientasi di unit kerja Teori dan
dimana pegawai Praktek
ditempatkan.
2) Pegawai diberikan In House
pelbagai materi orientasi training - Wa.Dir. Umum
dengan penjadwalan Keuangan
khusus meliputi : - Wa.Dir.Umum
a. Visi, Misi, Nilai, Keuangan
Struktur Organisasi. - Wa. Dir Pelayanan
b. PKB - Ka.KPRS
c. Etika Bekerja - Ka.PPI & IPCN
d. Patient Savety - Komite Pastoral
e. Pencegahan dan - Tim Pelayanan
Pengendalian Infeksi Prima
f. Kesejahteraan - Direktur
Spiritual - Direktur
g. Service Excellence - Manajer Pemasaran
h. Come to XL & Tim
i. Handling Complaints - Manajer Gadar &
j. Produk-Produk Rumah Outcare
Sakit - Ketua P2K3 dan
k. Basic Life Support Tim
l. Penanggulangan
bencana kebakaran
Tahap III Kepala Unit kerja membuat Evaluasi dan
(Evaluasi) laporan terkait hasil orientasi Pelaporan
pegawai.
Hasil evaluasi harus
memberikan rekomendasi
apakah pegawai dapat
bekerja atau tidak, atau
perpanjangan masa orientasi.
BAB XI
PELAPORAN

11.1. PELAPORAN INTERNAL.


Laporan Insidentil, terdiri dari :
Permintaan Laporan dari Direktur RS.
Permintaan Laporan dari Manajer RS.
Permintaan Laporan dari Unit Terkait.

Laporan mingguan dari Kepala Unit terdiri dari :


1. Laporan dari Bagian Rekam Medis, meliputi :
- Laporan kunjungan Instalasi Gawat Darurat.
- Laporan kunjungan Instalasi Rawat Jalan.
- Laporan pelayanan tiap poli.
- Laporan kunjungan Instalasi Rawat Inap.
- Laporan 5 besar asal pasien Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi
Rawat Jalan.
- Laporan 5 besar morbiditas penyakit Instalasi Gawat Darurat,
Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap.
- Indikator efisiensi Instalasi Rawat Inap.
- Laporan kegiatan Instalasi Kamar Operasi.
2. Laporan dari Instalasi Radiologi.
3. Laporan dari Instalasi Laboratorium.
4. Laporan dari Instalasi Farmasi.
5. Laporan dari Instalasi Gizi.

Laporan mingguan dari Manajer, terdiri dari :


1. Manajer Pelayanan
2. Manajer Umum dan Keuangan.
3. Manajer SDM
Laporan Bulanan Internal Terdiri Dari :
1. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rawat Jalan.
2. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Gawat Darurat.
3. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rawat Inap.
4. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Laboratorium
5. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Radiologi.
6. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rehabilitasi
Medik.
7. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Kamar
Operasi.
8. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Gizi.
9. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Rekam Medis.
10. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Akuntansi.
11. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Administrasi.
12. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Inventory.
13. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Keuangan.
14. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Pemasaran.
15. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Pemeliharaan
Sarana.
16. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian SIM-RS.
17. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian SDM.
18. Laporan Bulanan Komite Etik.
19. Laporan Bulanan Komite Pengendalian Infeksi.
20. Laporan Bulanan Komite Keperawatan.
21. Laporan Bulanan Komite Keselamatan Pasien.
22. Laporan Bulanan Komite Satuan Pengawas Internal.
23. Laporan Bulanan Komite Medik.
Laporan Tahunan Terdiri Dari :
1. Laporan Pelayanan Medis dari Bagian Rekam Medis.
2. Laporan Keuangan dari Bagian Akuntansi.
3. Laporan Ketenagaan dari Bagian Sumber Daya Manusia.
4. Laporan Kegiatan dari Bagian Marketing.

11.2. PELAPORAN EKSTERNAL.


Laporan Insidentil :
1. Laporan Surveilans Terpadu ke Dinas Kesehatan Lampung Tengah
2. Laporan Demam Berdarah Dengue ke Dinas Kesehatan Lampung
Tengah.
3. Laporan Wabah ke Dinas Kesehatan Lampung Tengah.

Laporan Bulanan Eksternal Terdiri Dari :


1. Laporan Surveilans Terpadu Dinas Kesehatan Lampung tengah.
2. Laporan Demam Berdarah Dengue Dinas Kesehatan Lampung Tengah
3. Laporan Wabah Dinas KesehatanLampung Tengah.
4. Laporan RL. 5.1 Pengunjung RS SIRS-6 Kementrian Kesehatan -
Jakarta.
5. Laporan RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian
Kesehatan Jakarta.
6. Laporan RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6 Kementrian
Kesehatan Jakarta.
7. Laporan RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6 Kementrian
Kesehatan Jakarta.
8. Laporan Jamkesda, Jamkeskot & SPM ke Dinas Kesehatan Kota Batu.
9. Laporan Klaim ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Laporan Tahunan Eksternal Terdiri Dari :
1. RL. 1.1 Data Dasar RS. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
2. RL. 1.2 Indikator Pelayanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
3. RL. 1.3 Tempat Tidur. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
4. RL. 2. Ketenagaan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
5. RL. 3.1 Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
6. RL. 3.2 Rawat Darurat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
7. RL. 3.3 Gigi Mulut. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
8. RL. 3.4 Kebidanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
9. RL. 3.5 Perinatologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
10. RL. 3.6 Pembedahan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
11. RL. 3.7 Radiologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
12. RL. 3.8. Laboratorium. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
13. RL. 3.9. Rehab Medik. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
14. RL. 3.10 Pelayanan Khusus. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
15. RL. 3.11 Obat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
16. RL. 3.12 Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
17. RL. 3.13. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
18. RL. 3.14. Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
19. RL. 3.15. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
20. RL. 4A. Penyakit Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
21. RL. 4B. Penyakit Rawat Jalan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
22. RL. 5.1 Pengunjung RS SIRS-6 Kementrian Kesehatan - Jakarta.
23. RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian Kesehatan
Jakarta.
24. RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6 Kementrian
Kesehatan Jakarta.
25. RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6 Kementrian Kesehatan
Jakarta.
26. Laporan Aplikasi Sarana dan Prasarana Kesehatan (ASPAK) ke
Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI
Jakarta.
27. Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas
KesehatanLampung tengah.
28. Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas
Kesehatan Lampung Tengah
29. Laporan tahunan kunjungan IGD dan IRJ untuk laporan pajak.

Anda mungkin juga menyukai