Anda di halaman 1dari 36

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT XXXXXXXX

Nomor : 008.10/RSSE/PER/B/II/2019

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PERSONALIA

DIREKTUR RUMAH SAKIT XXXXXXXX

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan paripurna holistik


kepada masyarakat dan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
Rumah Sakit Xxxxxxxx, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
personalia yang bermutu;
b. bahwa agar pelayanan Personalia di Rumah Sakit Xxxxxxxx dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan Unit Personalia di rumah sakit.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesi nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah


Sakit;
2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
4. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Keputusan Pengurus Yayasan Xxxxxxxx nomor 23/YPR/K/B/III/2014
tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Xxxxxxxx;
6. Keputusan Pengurus Yayasan Xxxxxxxx nomor: 19/YPR/K/B/IV/2017
tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Xxxxxxxx.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT XXXXXXXX TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PERSONALIA
Kedua : Pedoman Pengorganisasian Unit Personalia sebagaimana dimaksud dalam
Diktum Kesatu tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Bantul,
pada tanggal 01 Februari 2019
Direktur

xxxxxxxx
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT XXXXXXXX
NOMOR : 008.10/RSSE/PER/B/II/2019
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN
UNIT PERSONALIA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT PERSONALIA


BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia merupakan faktor sentral dalam pengelolaan suatu organisasi.
Mereka yang menjadi penggerak roda organisasi dalam mencapai dan mewujudkan
tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Karena itu, produktivitas organisasi sangat
ditentukan oleh produktivitas SDM yang bersangkutan.
Untuk memberdayakan SDM bermutu agar tidak menjadi beban, melainkan menjadi
modal perusahaan/organisasi, diperlukan dua kriteria, yakni mereka yang mempunyai
motivasi kerja tinggi dan kemampuan unggul.
Untuk itu diperlukan suatu sistem pengelolaan SDM atau pedoman pengorganisasian
yang baik agar tujuan dan sasaran organisasi tercapai dengan optimal.
Mengingat Pelayanan Personalia bersifat kompleks, maka dalam pemberian
pelayanan harus terorganisir dengan baik, oleh karena itu diperlukan suatu pedoman
pengelolaan didalam memberikan pelayanan Personalia

2. Tujuan
Tujuan disusunnya pedoman pengorganisasian unit Personalia ini, dimaksudkan
untuk menunjukkan jalur komunikasi, kewenangan dan tanggung jawab dalam
penyelenggaraan pelayanan di unit Personalia di rumah sakit.

3. Ruang Lingkup
Secara organisasi ruang lingkup pelayanan Personalia meliputi tata kelola SDM dan
kesejahteraan SDM

4. Batasan Operasional
a. Tata Kelola / Pengelolaan SDM
- Menyusun dan Melaksanakan Perencanaan SDM
- Seleksi dan Rekruitmen SDM

2
- Program Rotasi dan Mutasi
- Bekerjasama dengan Panitia Adhock Kredensial Nakes yang lain dan Komite
Keperawatan dalam hal perencanaan dan pelaksanaan Kredensial tenaga
kesehatan.
- Evaluasi kinerja staf secara berkala
- Penempatan dan penempatan kembali staf
- Pengelolaan dokumen file kepegawaian
- Pemberian sanksi kepada pegawai yang indisipliner
- Melakukan konseling / pembinaan bagi pegawai
- Menangani kontrak pegawai / Perjanjian Kerja

b. Kesejahteraan SDM
- Program retensi pegawai
- Penggajian pegawai
- Jaminan Kesehatan (BPJS Kesehatan)
- Jaminan Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan)
- Program pelayanan Kesehatan Karyawan
 Vaksin secara berkala
 Program Cek Kesehatan berkala bagi karyawan
 Pemberian Vitamin dan makanan ekstra bagi karyawan
 Pemeriksaan Kesehatan bagi karyawan unit yang beresiko
- Menangani kasus Kecelakaan kerja
- Pemberihan hak pegawai (cuti, uang penghargaan, seragam, makan karyawan
dll)

3
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT XXXXXXXX

Rumah Sakit Xxxxxxxx, yang terletak di Xxxxxxxx, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul,


mempunyai sejarah panjang sejak berdirinya di tahun 1920. Saat itu Caroline Maria Theresia
van Rijckevorsel mendirikan Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan. Dalam
perkembangannya, pada 4 April 1930, Ir Julius Robert Anton Maria Schmutzer mendirikan
Rumah Sakit Xxxxxxxx. Tahun 1955, rumah sakit ini mendapat subsidi dari pemerintah dan
membuka Balai Pengobatan di Celep & Guntur Geni. Perjuangan Rumah Sakit Xxxxxxxx
untuk melayani kesehatan masyarakat sekitar akhirnya mendapatkan Surat Ijin
Penyelenggaraan Tetap Rumah Sakit dari Departemen Kesehatan RI dengan Keputusan
Menteri Kesehatan No 0060/Yanmed/RSKS/1986, pada 23 Januari 1986. Dalam kiprahnya,
Rumah Sakit Xxxxxxxx mengukir prestasi sebagai juara II dalam penampilan RS Swasta
Kelas D se- Propinsi DIY dan mendapat Piagam penghargaan dari Menteri Kesehatan RI 30
Desember 1996 dan Piagam Penghargaan Paguyuban “Wehrkreqse” (daerah perlawanan III
Yogyakarta) dari Jendral TNI Purnawirawan Susilo Sudarman, pada 1989.

Dengan semangat terus melayani kesehatan masyarakat sekitar, dan dalam perjuangannya
sekian tahun berbela rasa dengan dinamika kehidupan masyarakat sekitarnya, akhirnya pada
2 September 1989, pengelolaan rumah sakit ini diserahkan kepada Yayasan Xxxxxxxx.
Dalam naungan Yayasan Xxxxxxxx mulai dilakukan pembenahan. Mulai 2001 dilaksanakan
renovasi dan pengembangan. Akhirnya, 10 Desember 2008 dilakukan pemberkatan dan
peresmian Rumah Sakit Xxxxxxxx. Di tengah rutinitas melayani kesehatan masyarakat, maka
dinamika perumahsakitanpun berkembang. Regulasi yang harus dipenuhi juga makin
kompleks. Tantangan semakin terlihat di depan. Mau tak mau berbagai tantangan disambut
dengan upaya dan kerja keras rumah sakit memenuhi regulasi yang ditetapkan. Izin
penyelenggaraan harus diperbaharui. Dengan turunnya SK Nomor 445/DP/RSU/01/IX/2008
Rumah Sakit Xxxxxxxx mendapatkan Izin Penyelenggaraan sebagai Rumah Sakit Umum
hingga 4 September 2013. Tak mau diam dan berupaya untuk selalu memajukan diri,
dibuktikan dengan diterimanya Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit nomor: KARS-
SERT/531/VI/2012, dengan status lulus tingkat dasar, berlaku 1 Juni 2012 hingga 1 Juni
2015. Menyusul kemudian Sertifikat Penetapan Kelas Rumah Sakit dari Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia tanggal 12 Agustus 2014, bernomor HK.02.03/I/2007/2014,
dengan jenis pelayanan rumah sakit umum, dengan tipe/kelas D. Tahun 2016, Rumah Sakit

4
Xxxxxxxx dilakukan survey akreditasi versi KARS 2012, mendapat penilaian terakreditasi
paripurna.
Jenis Pelayanan di Rumah Sakit Xxxxxxxx, meliputi :
1. Pelayanan UGD
2. Pelayanan Umum
3. Pelayanan Gigi dan Mulut
4. Pelayanan Penyakit Dalam
5. Pelayanan Penyakit Anak
6. Pelayanan Obstetri dan Ginekologi
7. Pelayanan Bedah
8. Pelayanan Syaraf
9. Pelayanan Penyakit Mata
10. Pelayanan Penyakit THT
11. Pelayanan Gizi
12. Klinik Laktasi
13. Klinik KB
14. Klinik KIA
15. Pelayanan Kebidanan, Kamar Bersalin, Nifas dan Neonatus
16. Pelayanan Fisioterapi
17. Pelayanan Radiologi
18. Pelayanan Laboratorium
19. Pelayanan Farmasi
20. Imunisasi
21. Pelayanan Rawat Inap kapasitas 50 tempat tidur
22. Pelayanan Home Care
23. Pelayanan Kamar Jenazah
24. Pelayanan Ambulance
25. Pelayanan Transfusi Darah
26. Pelayanan Bedah Minor
27. One day care

Dalam semangat melayani yang tak pernah luntur, ke depan Rumah Sakit Xxxxxxxx
berupaya mengembangkan diri dan bergerak maju, serta mengembangkan sebuah sistem yang
makin kuat agar tata kelola makin efektif, efisien dan mampu mengembangkan berbagai

5
layanan dan makin melayani lebih banyak orang. Dalam terpaan tantangan jaman yang
semakin mengedepankan profit, relasi bersifat transaksional, belitan regulasi yang makin
jelas, semoga Rumah Sakit Xxxxxxxx dalam berkarya tetap memegang nilai-nilai luhur yang
sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.

6
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, MOTTO, TUJUAN
RUMAH SAKIT XXXXXXXX

Dalam lampiran keputusan Pengurus Yayasan Xxxxxxxx, nomor 51/YPR/K/B/XII/2016


tanggal 31 Desember 2016, ditetapkan hal-hal sebagai berikut:
Visi Rumah Sakit Xxxxxxxx
Dalam semangat cinta kasih kristiani, Rumah Sakit Xxxxxxxx senantiasa memberikan
pelayanan yang terbaik dan berkualitas kepada semua yang dilayani.
Misi Rumah Sakit Xxxxxxxx
1. Rumah Sakit Xxxxxxxx menyelenggarakan pelayanan secara ramah, adil, profesional,
ikhlas, holistik dan menghormati martabat serta nilai-nilai kemanusiaan yang luhur
kepada mereka yang berkekurangan dan mereka yang mengalami kesesakan hidup.
2. Rumah Sakit Xxxxxxxx menganggap bahwa para pelayan kesehatan menjadi sumber
daya utama yang sangat bernilai, dan mengembangkan mereka untuk mewujudkan
pelayanan yang berkualitas.
3. Rumah Sakit Xxxxxxxx mengusahakan kesejahteraan dan memberikan yang terbaik
kepada para pelayan kesehatan dalam upaya meningkatkan mutu kehidupan masyarakat
di bidang kesehatan di Indonesia.
Falsafah Rumah Sakit Xxxxxxxx
1. Setiap pasien adalah citra Allah yang unik yang patut dihargai dan dikasihi;
2. Setiap pasien adalah pribadi yang bermartabat dan mempunyai hak untuk memperoleh
layanan optimal, agar dapat menjadi bagian dari masyarakat umum, sehingga derajat
kesehatan masyarakat dapat terwujud;
3. Layanan diberikan secara menyeluruh dilandasi iman, pengharapan dan kasih yang
diwujudkan dalam semangat pendampingan dan layanan kepada para pasien dan
keluarganya;
4. Karyawan Rumah Sakit adalah bagian integral tak terpisahkan dari karya Rumah Sakit
dan kesejahteraan karyawan secara wajar dan terhormat menjadi bagian dari tujuan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan Rumah Sakit.

7
Nilai Inti Pelayanan Rumah Sakit Xxxxxxxx
Berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Yayasan Xxxxxxxx Nomor: 34/YPR/K/B/V/2018
tentang Pengesahan Nilai I-CARE sebagai Nilai Inti (Core Value) Pelayanaan Unit-unit karya
Yayasan Xxxxxxxx, ditetapkan nilai inti pelayanan, sebagai berikut:
1. Integrity : melaksanakan tugas didasari konsistensi tindakan, nilai-nilai profesi,
secara jujur dan bertanggung jawab dengan sepenuh hati, demi kepentingan
organisasi.
2. Compassion : memahami dan merasakan secara mendalam penderitaan orang lain,
serta berani melibatkan diri demi keselamatan sesame.
3. Assurance : segala upaya, sikap, dan tindakan untuk menjamin sebuah kualitas
pelayanan yang dapat membangun kepercayaan dan kenyamanan pelanggan
(pasien, keluarga pasien, rekan kerja dll) dalam bentuk informasi atau solusi
terhadap permasalahan yang dihadapi.
4. Respect : menghormati dan menghargai martabat orang lain tanpa melihat
perbedaan (status social, ekonomi, agama, ras, ide-ide, gagasan, pendapat, aturan,
dan system yang telah ditetapkan) dalam rangka menjalankan tugas serta
pelayanan kepada pelanggan (pasien, keluarga pasien, dan rekan kerja)
5. Embrace Innovation : keinginan dan kemampuan untuk bekerja secara kreatif
melampaui standar prestasi, serta membuat ide baru untuk perubahan yang
konstruktif.
Motto Rumah Sakit Xxxxxxxx
Pelayanan tulus dengan hati penuh kasih
Tujuan Rumah Sakit Xxxxxxxx
Tujuan dan maksud Rumah Sakit Xxxxxxxx adalah mengabdi sesama yang menderita dan
sakit, agar nama Tuhan semakin dimuliakan dengan cara:
1. mengantar masyarakat mencapai status kesehatan yang optimal melalui pendekatan
layanan holistik (menyeluruh) yang meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, spiritual
dan intelektual;
2. menciptakan budaya kerja yang dipenuhi buah penghayatan iman sejati guna
mewujudkan pengabdian yang penuh kasih, aling menghargai, membela hak hidup setiap
insan dan sekaligus mewujudkankesejahteraan umum bagi seluruh karyawan secara
wajar.
3. mengupayakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi bagi seluruh lapisan masyarakat.

8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT XXXXXXXX
Berdasar Keputusan Pengurus Yayasan Xxxxxxxx nomor 23/YPR/K/B/III/2014, maka Struktur Organisasi Rumah Sakit Xxxxxxxx adalah sebagai
berikut:
A. Struktur

9
B. Keterangan/Pengertian
1. Unit Struktural

a. Direksi terdiri atas Direktur dan Wakil Direktur.

Direksi bertugas melaksanakan kebijakan pengelolaan Rumah Sakit yang sudah


ditetapkan oleh Yayasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan segala
ketentuan umum yang berlaku dan memperhatikan hasil pelaksanaan tindakan/audit
yang dilaksanakan oleh komite dan audit internal atau SPI (Satuan Pengawasan
Intern) di Rumah Sakit.

b. Kasie
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih macam pelayanan
rumah sakit, yakni:
1) Kasi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
2) Kasi Pelayanan Keperawatan
3) Kasi Administrasi Umum dan Keuangan
2. Unit kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi
tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan
maupun pendukung operasional rumah sakit. Daftar unit kerja sebagai berikut:
a. Unit Gawat Darurat
b. Unit Rawat Jalan
c. Unit Kamar Bedah
d. Unit Home Care
e. Unit Patologi Klinik dan Patologi Anatomi
f. Unit Radiologi
g. Unit Fisioterapi
h. Unit Farmasi
i. Unit Pelayanan Gizi dan Produksi Makanan
j. Unit Rekam Medis
k. Unit Rawat Inap
l. High Care Unit
m. Unit Kamar Jenazah
n. Unit Kebidanan dan Kandungan
o. Unit Ruang Bersalin
p. Unit Rawat Nifas dan Rawat Neonatus

10
q. Unit Personalia
r. Unit Pengelola Sarana Informasi
s. Unit Diklat
t. Unit Keuangan
u. Unit Akuntansi
v. Unit Rumah Tangga dan Logistik
w. Unit Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
x. Unit Kesehatan Lingkungan dan Laundry
y. Unit Kendaraan
z. Unit Kendaraan
aa. Sekretariat
bb. SMF/KSM (Satuan Medik Fungsional/Kelompok Staf Medik)

3. Unit Fungsional
Adalah satuan kerja atau tim kerja yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur,
dengan mekanisme penugasan spesifik sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan
mekanisme anggaran kerja tersendiri. Masing-masing bekerja secara spesifik dan
berkoordinasi secara horizontal dan vertikal.
a. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
b. Komite Medik
c. Komite Keperawatan
d. Komite Farmasi dan Terapi
e. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
f. Panitia Rekam Medik
g. Komite Etik dan Hukum
h. Satuan Pengawas Internal
i. Tim kerja yang lain

11
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PERSONALIA

A. Struktur Organisasi Unit Personalia

Kasi Administrasi Umum &


Keuangan

Kasubsi Personalia, Diklat,


PSI, UPKM

Koordinator Personalia

Staf Tata Staf


Kelola / Kesejahteraan
Pengelolaan SDM
SDM

B. Keterangan/Pengertian
1. Kasi Administrasi Umum dan Keuangan adalah pejabat yang membantu Direktur
dalam memantau pelaksanaan tata kelola pelayanan di lingkup Administrasi
Umum dan Keuangan.

2. Kasubsi Personalia, Diklat, PSI, UPKM adalah pembantu Kasi Administrasi


Umum dan Keuangan dalam memfasilitasi tata kelola di unit Personalia, Diklat,
PSI dan UPKM.

3. Koodinator Personalia adalah penanggung jawab tata kelola pelayanan Personalia,


dimulai dari perencanaan (plan), pelaksanaan (organizing), pengarahan
(actuating) dan pengawasan (controlling) terhadap layanan Personalia serta
mengelola risiko yang ada di unit tersebut.

4. Staf Tata Kelola / Pengelolaan SDM adalah staf Personalia yang melaksanakan
tugas rekruitmen dan seleksi calon pegawai , memproses penerimaan pegawai,
kontrak kerja, pengangkatan dan penempatan, mengelola administrasi cuti
pegawai, melaksanakan mutasi, promosi atau demosi pegawai, mengurus dan
mendokumentasikan perijinan urusan kepegawaian, melaksanakan penilaian
12
kinerja seluruh karyawan secara periodik, melakukan pengelolaan file
kepegawaian (up data file kepegawaian), membuat jadwal
perpanjangan/pemutusan kontrak kerja pegawai, melakukan verifikasi ijazah,
melaksanakan survey kepuasan karywan, melaksanakan kredensial untuk tenaga
kesehatan bekerjasama dengan komite medis, komite keperawatan dan panitia
Adhock tenaga Nakes lainnya.

5. Staf Kesejahteraan SDM adalah staf Personalia yang melakukan tugas


melaksanakan program retensi pegawai, membuat jadwal perhitungan dan
pembayaran gaji pegawai, melaksanakan pembayaran lembur, bonus,THR, uang
penghargaan dan yang lainnya, melaksanakan pengadaan pakaian seragam,
mengelola Jaminan Kesehatan Karyawan, mengelola BPJS Ketenagakerjaan,
mengelola BPJS Kesehatan, melaksanakan program vaksin untuk karyawan secara
berkala, melaksanakan program cek kesehatan berkala bagi karyawan tetap,
mengkoordinir pembagian vitamin dan makanan ekstra bagi karyawan,
mengkoordinir pemeriksaan kesehatan bagi karyawan di unit yang beresiko,
menghitung take home pay pinjaman karyawan

13
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Kasubsie Personalia, PSI, Diklat dan UPKM


N Hal Uraian
o
1 Persyaratan Pendidikan Minimal D III.
jabatan
2 Uraian 1) Fungsi Perencanaan:
tugas a. Merencanakan dan membuat anggaran untuk
kebutuhan administrasi setiap tahun
b. Merencanakan kebutuhan SDM (perkiraan kebutuhan
baik jumlah maupun kualifikasinya, rekruitmen,
pensiun dll)
c. Merencanakan kebutuhan sarana, prasarana dan
infrastruktur untuk operasional pelayanan personalia.
d. Merencanakan pengembangan SDM dalam bentuk
pendidikan dan pelatihan (seminar, workshop, dll)
e. Merencanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan
pengendalian mutu.
f. Merencanakan sistem pengarsipan secara rapi, tertib,
dan benar serta aman.
g. Merencanakan program/kegiatan untuk meningkatkan
mutu pelayanandi personalia
h. Merencanakan pengembangan program Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
i. Merencanakan program kegiatan Promosi Rumah
Sakit.
j. Melakukan identifikasi risiko untuk unit yang menjadi
tanggung jawabnya

2) Fungsi Pelaksanaan dan Pengarahan:


a. Pemberian kesejahteraan / gaji untuk karyawan secara
tepat waktu dan benar
b. Melaksanakan sistem administrasi kekaryawan yang
baik dan benar
c. Melaksanakan penilaian atas kinerja / prestasi kerja
karyawam secara periodik
d. Melaksanakan program pembinaan, pengembangan,
promosi, rotasi, mutasi, serta PHK bagi karyawan.
e. Melaksanakan pemberian balas karya kepada
karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. Terlaksananya pelayanan di bidang kesejahteraan pada
karyawan secara optimal sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
g. Melaksanakan pengelolaan permintaan (Penelitian,
PKL, magang) dari instansi pendidikan.
h. Melaksanakan pembuatan file ketenagaan yang
terbaru.
i. Mensosialisasikan peraturan/ketetapan/ kebijakan dari

14
Rumah Sakit, direktur, yayasan dan pemerintah.
j. Menghadiri rapat yang diselenggarakan oleh Yayasan,
direktur, seksi diatasnya/dibawahnya.
k. Melakukan pembinaan dan pengembangan karyawan
di bawah tanggungjawabnya.
l. Melaksanakan program diklat (ekstern/intern) Rumah
Sakit.
m. Melaksanakan program pengembangan sistem
informasi manajemen Rumah Sakit
n. Melaksanakan program pengembangan promosi
Rumah Sakit.
o. Melaksanakan kegiatan pengelolaan risiko di unit
yang menjadi tanggung jawabnya.
3) Fungsi Pengawasan:
a. Memastikan bahwa sistem administrasi ketenagaan
berjalan dengan baik dan benar
b. Memastikan file ketenagaan diarsip dengan baik,
benar dan aman
c. Memastikan pemberian kesejahteraan bagi karyawan
tepat waktu dan benar
d. Memastikan adanya laporan secara berkala maupun
isidentil baik secara tertulis maupun lisan.
e. Memastikan Program Kerja subseksi personalia,
diklat, PSI berjalan tepat waktu.
f. Memastikan pengelolaan ketenagaan berjalan dengan
baik.
4) Fungsi Evaluasi:
a. Menjalankan proses evalusi penilaian kinerja karyawan
b. Mengevaluasi instrumen kriteria penilaian kinerja
karyawan
c. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja subseksi
personalia, diklat, PSI.
d. Mengevaluasi indikator mutu kinerja di subseksi
personalia, diklat, PSI.
e. Mengevaluasi pelaksanaan perubahan status karyawan
(golongan gaji, fungsional, pengangkatan karyawan tetap,
perpanjangan SPHK, dll)
f. Mengevaluasi pelaksanaan pemberian balas karya berjalan
tepat waktu dan benar.
g. Melakukan evaluasi SPO secara periodik di subseksi
personalia, diklat, PSI.
h. Melakukan evaluasi pengelolaan risiko di unit yang
menjadi tanggung jawabnya.
5) Fungsi Perbaikan:
a. Melakukan perbaikan sistem penilaian kinerja
karyawan
b. Melakukan perencanaan kembali dan melaksanakan
program yang belum terealisasi.
c. Melaksanakan perubahan status karyawan dan
pemberian balas karya tepat waktu dan benar.
d. Menindaklanjuti hasil temuan.

15
3 Tanggung Jabatan ini dimaksudkan untuk menjamin/memastikan bahwa
jawab pelayanan di Sub Sie Personalia, PSI, Diklat dapat terlaksana
secara profesional dan lancar sehingga mendukung mutu
pelayanan rumah sakit.
4 Wewenang 1. Memberikan motivasi, pembinaan, dan penilaian kinerja
kepada karyawan yang menjadi tanggungjawabnya.
2. Membuka dan memberikan dialog serta membantu
memecahkan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi
karyawan
3. Menentukan prioritas masalah yang berkaitan dengan
karyawan
4. Merencanakan pengembangan dalamunit kerjanya
maupun secara keseluruhan.
5. Mengusulkan mutasi, alih tugas, rotasi, promosi kepada
pimpinan.
6. Menghadiri rapat yang diadakan oleh Rumah Sakit
7. Menyelenggarakan rapat/pertemuan berkala maupun
isidentil dengan sub seksi/ staff yang menjadi
tanggungjawabnya serta pihak yang terkait dalam rangka
meningkatkan mutu.
8. Mengusulkan sanksi terhadap karyawan kepada pimpinan
9. Menerima/mendapatkan data dan informasi, laporan yang
tepat dan benar dari staf dan/subseksi dibawah
tanggungjawabnya dan sub seksi lain terkait dengan
pengelolaan ketenagaan.
10. Melakukan coaching dan counselling staf yang ada di unit
yang menjadi tanggung jawabnya.

B. Koordinator Personalia
N Hal Uraian
o
1 Persyaratan Minimal D III
jabatan
2 Uraian 1) Fungsi Perencanaan:
tugas a. Merencanakan dan membuat anggaran untuk
kebutuhan administrasi setiap tahun
b. Merencanakan kebutuhan SDM (perkiraan kebutuhan
baik jumlah maupun kualifikasinya, rekruitmen,
pensiun dll)
c. Merencanakan kebutuhan sarana, prasarana dan
infrastruktur untuk operasional pelayanan personalia.
d. Merencanakan pengembangan SDM dalam bentuk
pendidikan dan pelatihan (seminar, workshop, dll)
e. Merencanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan
pengendalian mutu.
f. Merencanakan sistem pengarsipan secara rapi, tertib,
dan benar serta aman.
g. Merencanakan program/kegiatan untuk meningkatkan
mutu pelayanan di personalia
h. Melakukan identifikasi risiko untuk unit yang menjadi

16
tanggungjawabnya.
2) Fungsi pelaksanaan/pengarahan
a. Pemberian kesejahteraan/gaji untuk karyawan secara
tepat waktu dan benar.
b. Melaksanakan sistem administrasi kekaryawan yang
baik dan benar.
c. Melaksanakan penilaian atas kinerja/prestasi kerja
karyawam secara periodik.
d. Melaksanakan program pembinaan, pengembangan,
promosi, rotasi, mutasi, serta PHK bagi karyawan.
e. Melaksanakan pemberian balas karya kepada
karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. Terlaksananya pelayanan di bidang kesejahteraan pada
karyawan secara optimal sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
g. Melaksanakan pembuatan file ketenagaan yang
terbaru.
h. Mensosialisasikan peraturan/ketetapan/kebijakan dari
Rumah Sakit, direktur, yayasan dan pemerintah.
i. Melakukan pembinaan dan pengembangan karyawan
di bawah tanggungjawabnya.
j. Melaksanakan kegiatan pengelolaan risiko di unit
yang menjadi tanggung jawabnya
3) Fungsi pengawasan
a. Memastikan bahwa sistem administrasi ketenagaan
berjalan dengan baik dan benar.
b. Memastikan pengarsipan file ketenagaan dengan baik,
benar dan aman.
c. Memastikan pemberian kesejahteraan bagi karyawan
tepat waktu dan benar.
d. Memastikan adanya laporan secara berkala maupun
isidentil baik secara tertulis maupun lisan.
e. Memastikan pengelolaan ketenagaan berjalan dengan
baik
4) Fungsi evaluasi
a. Menjalankan proses evaluasi penilaian kinerja
karyawan.
b. Mengevaluasi instrumen kriteria penilaian kinerja
karyawan.
c. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja subseksi
personalia.
d. Mengevaluasi indikator mutu kinerja di personalia.
e. Mengevaluasi pelaksanaan perubahan status karyawan
(golongan gaji, fungsional, pengangkatan karyawan
tetap, perpanjangan SPHK, dll).
f. Mengevaluasi pelaksanaan pemberian balas karya
berjalan tepat waktu dan benar.
g. Melakukan evaluasi SPO secara periodik di
personalia.
h. Melakukan evaluasi pengelolaan risiko di unit yang
menjadi tanggung jawabnya

17
5) Fungsi perbaikan
a. Melakukan perbaikan sistem penilaian kinerja
karyawan.
b. Melakukan perencanaan kembali dan melaksanakan
program yang belum terealisasi.
c. Melaksanakan perubahan status karyawan dan
pemberian balas karya tepat waktu dan benar.
d. Menindaklanjuti hasil temuan.
3 Tanggung Jabatan ini dimaksudkan untuk menjamin/memastikan bahwa
jawab pelayanan di Personalia, dapat terlaksana secara profesional
dan lancar sehingga mendukung mutu pelayanan rumah sakit.
4 Wewenang 1. Memberikan motivasi, pembinaan, dan penilaian kinerja
kepada karyawan yang menjadi tanggungjawabnya.
2. Membuka dan memberikan dialog serta membantu
memecahkan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi
karyawan.
3. Menentukan prioritas masalah yang berkaitan dengan
karyawan.
4. Merencanakan pengembangan dalam unit kerjanya
maupun secara keseluruhan.
5. Mengusulkan mutasi, alih tugas, rotasi, promosi kepada
pimpinan.
6. Menghadiri rapat yang diadakan oleh Rumah Sakit.
7. Menyelenggarakan rapat/pertemuan berkala maupun
isidentil dengan sub seksi/staff yang menjadi
tanggungjawabnya serta pihak yang terkait dalam rangka
meningkatkan mutu.
8. Mengusulkan sanksi terhadap karyawan kepada pimpinan
9. Menerima/mendapatkan data dan informasi, laporan yang
tepat dan benar dari staf dan/subseksi di bawah
tanggungjawabnya dan sub seksi lain terkait dengan
pengelolaan ketenagaan.
10. Melakukan coaching dan counselling staf yang ada di unit
yang menjadi tanggung jawabnya.

C. Staf Tata Kelola / Pengelolaan SDM


N Hal Uraian
o
1 Persyaratan Minimal D III
jabatan
2 Uraian tugas 1) Menerima berkas lamaran kerja.
2) Menyeleksi berkas lamaran kerja.
3) Memanggil pelamar kerja yang memenuhi persyaratan.
4) Melakukan rekruitmen dan seleksi calon pegawai dengan
melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait.
5) Memproses penerimaan pegawai, kontrak kerja,
pengangkatan dan penempatan.
6) Mengelola administrasi cuti pegawai
7) Melaksanakan mutasi, promosi atau demosi pegawai.

18
8) Mengurus dan mendokumentasikan perijinan urusan
kepegawaian.
9) Melaksanakan penilaian kinerja seluruh karyawan
secara periodik
10) Melakukan pengelolaan file kepegawaian (up data file
kepegawaian)
11) Membuat jadwal perpanjangan/pemutusan kontrak kerja
pegawai
12) Mengikuti rapat koordinasi sub bagian personalia.
13) Membuat laporan rutin ( harian/bulanan )
14) Melakukan verifikasi ijazah
15) Melaksanakan survey kepuasan karyawan
16) Melaksanakan kredensial untuk tenaga kesehatan
bekerjasama dengan komite medis, komite keperawatan
dan panitia Adhock Kredensial Nakes lainnya
3 Tanggung 1) Tersedia data base pegawai yang mutakhir.
jawab 2) Selalu tersedia calon pegawai yang dibutuhkan
3) Terlaksananya proses seleksi calon pegawai.
4) Terdokumentasi data kepegawaian dengan baik.
5) Adanya sanksi tertulis sesuai ketentuan bagi pegawai
yang indispliner.
6) Terdokumentasinya pengambilan cuti pegawai.
7) Terlaksana kontrak kerja dengan karyawan (kontrak)
8) Tersedianya data kontrak kerja
9) Melakukan pengarsipan Ijin Ketenagaan (STR, SIK)
10) Seluruh tenaga kesehatan terverifikasi ijazahnya
11) Seluruh tenaga kesehatan telah di kredensial.

4 Wewenang 1) Menyeleksi berkas lamaran yang memenuhi persyaratan


administrasi untuk mengikuti tes seleksi penerimaan
pegawai.
2) Merekomendasikan pemberian sanksi kepada
Koordinator Personalia bagi pegawai yang indisipliner.
3) Mengelola dokumen administrasi kepersonaliaan.
4) Melaporkan kecelakaan kerja kepada pihak terkait.

D. Staf Kesejahteraan SDM


N Hal Uraian
o
1 Persyaratan Minimal D III
jabatan
2 Uraian tugas 1) Melaksanakan program retensi pegawai
2) Membuat jadwal perhitungan dan pembayaran gaji
pegawai.
3) Melaksanakan pembayaran lembur, bonus,THR, uang
penghargaan dan yang lainnya.
4) Melaksanakan pengadaan pakaian seragam.
5) Membuat laporan bulanan.
6) Mengelola Jaminan Kesehatan Karyawan

19
7) Mengelola BPJS Ketenagakerjaan
8) Mengelola BPJS Kesehatan
9) Melaksanakan program vaksin untuk karyawan secara
berkala
10) Melaksanakan program cek kesehatan berkala bagi
karyawan tetap
11) Mengkoordinir pembagian vitamin dan makanan ekstra
bagi karyawan
12) Mengkoordinir pemeriksaan kesehatan bagi karyawan
di unit yang beresiko
13) Menghitung take home pay pinjaman karyawan

3 Tanggung 1) Tersedia data base pegawai yang mutakhir.


jawab 2) T ersedia dan terjaga file penggajian untuk selama 3 (
tiga ) tahun terakhir.
3) Terbayar gaji pegawai tepat waktu/sesuai ketentuan
4) .Terbayar upah lembur, bonus, THR, dll. Sesuai
ketentuan.
5) Terlealisasi pembagian pakaian seragam sesuai
ketentuan.
6) Utang pegawai tertagih sesuai jadwal pelunasan.
7) Pegawai terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan
BPJS Ketenagakerjaan
8) Membuat laporan kecelakaan kerja
4 Wewenang 1) Menerbitkan slip gaji
2) Memotong gaji pegawai untuk pembayaran
pinjaman/denda, sesuai ketentuan.
3) Membayar gaji, upah lembur, THR, bonus, dan lainnya
sesuai ketentuan.
4) Mengajukan pengadaan pakaian kerja / seragam sesuai
ketentuan.
5) Menghitung pembayaran premi BPJS Ketenagakerjaan.
6) Menghitung pembayaran premi BPJS Kesehatan

20
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Seksi
Personalia Seksi
Keperawat
Administrasi
an
1. Unit
Keuangan
Sekretariat 2. Unit
Akuntansi
Seksi Unit- Unit kerja 3. Unit
Pelayanan Fungsional Rumah
Medik dan Tangga
Penunjang 1. Komite Medik dan
Medik 2. Panitia RM Logistik
3. Komite Keperawatan 4. Unit
1. RM 4. KMKP Keamanan
2. Laborat 5. Komite / Panitia dan
3. Radiologi Farmasi
Kendaraan
4. Farmasi 6. Komite PPI
5. Fisioterapi 7. Komite K3 RS
6. PGPM 8. Komite Etika dan
Hukum RS
9. SPI
10. SMF non Bedah
11. SMF Bedah

Tata Hubungan Kerja personalia dengan bidang atau bagian lain sepeti tertera di atas
meliputi :

1. Penyusunan pola ketenagaan rumah sakit.


Pola ketenagaan rumah sakit merupakan kumpulan dari pola ketenagaan dari setiap unit
atau bagian yang ada di lingkungan Rumah Sakit Xxxxxxxx. Dalam hal ini Sub Bagian
Personalia berfungsi mengkoordinir pola ketenagaan dari setiap unit /bagian dan
dikumpulkan serta disusun menjadi pola ketenagaan rumah sakit.
2. Rekruitmen dan seleksi calon pegawai.
Penjaringan calon pegawai beserta tes seleksi calon pegawai yang dibutuhkan di setiap
unit/bagian dilakukan bersama oleh sub bagian personalia dengan unit/bagian terkait. Di
setiap bidang/bagian menentukan persyaratan kualifikasi yang dibutuhkan dan melakukan

21
tes yang berkaitan dengan potensi kemampuan untuk dapat melaksanakan tugas
pekerjaan, sedangkan sub bagian personalia berusaha mencari calon pegawai yang
memenuhi kualifikasi dan melakukan tes yang berkaitan dengan kepersonaliaan
3. Pembinaan etika pegawai.
Pembinaan mengenai etika/ perilaku dalam lingkungan kerja agar tercipta suasana kerja
yang kondusif, perilaku yang berkualitas , berintegritas, beretos kerja yang unggul
sehingga dapat memberikan pelayanan prima. Untuk melakukan hal tersebut adalah tugas
bersama antara sub bagian personalia dengan unit/bagian terkait.
4. Penilaian kinerja karyawan secara berkala
Adalah penialain yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan menyangkut unsur-unsur
dan kriterianya dibidang pekerjaan masing-masing, sebagai suatu dasar penentuan
pembinaan karyawan selanjutnya, promosi jabatan, kenaikan gaji berkala dan lain-lain.
Pelaksanaan evaluasi terhadap karyawan pada waktu akan menyelesaikan masa kontrak
kerja serta secara periodik minimal satu kali dalam setahun.
5. Eksekusi pemberian sanksi.
Bagi pegawai yang melakukan pelanggaran atau penyimpangan terhadap peraturan yang
berlaku di rumah sakit, kepadanya akan dikenakan sanksi sesuai dengan bobot atau
tingkat kesalahannya. Pemberian sanksi tersebut dilakukan kerjasama antara sub bagian
personalia dengan bidang/bagian terkait dengan mengacu kepada Perjanjian Kerja
Bersama
6. Mutasi pegawai
Mutasi dan rotasi pegawai salah satu kebijakan direktur yang pelaksanaannya dilakukan
dengan kerja sama antara sub bagian personalia dengan semua unit/bagian yang ada di
lingkungan rumah sakit Yayasan Xxxxxxxx.
7. Pembagian seragam kerja.
Rumah sakit menyediakan seragam kerja bagi para pegawainya, untuk pelaksanaan
pembagiannya dilakukan bersama dengan seluruh bidang/bagian yang ada di rumah sakit.
8. Pelaksanaan Kredensial tenaga kesehatan
Dalam hal ini unit personalia bekerjasama dengan Panitia Adhock Kredensian Nakes
yang lain, komite keperawatan dan komite medis dalam pelaksanaan kredensial.

Selain tata hubungan kerja yang berlaku umum sepeeti tersebut di atas, juga bagian
personalia memiliki tata hubungan kerja yang khusus dengan bidang atau bagian lain, seperti
dengan :

22
1. Bidang pelayanan medis.
Unit personalia dengan bidang pelayanan medis bekerja sama dalam hal melakukan
medical check up ( M C U ) bagi calon pegawai dan pegawai tetap rumah sakit
Xxxxxxxx
2. Bagian keuangan.
Unit personalia dengan bagian keuangan bekerja sama dalam hal pembayaran gaji, upah
lembur, bonus, THR, perjalanan dinas, pembiayaan pendidikan dan pelatihan, dan lain-
lain.
3. Bagian Logistik
Tata hubungan kerja Unit personalia dengan bagian logistik menyangkut pemenuhan alat
tulis kantor ( ATK ), penyediaan sarana kerja dan lain-lain.

23
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

N Jabatan Kualifikasi Kebutuha Ketersediaa


o Pendidikan Pelatihan n Tenaga n Tenaga
Minimal
1 Kasubsie Minimal D3 - Pelatihan PPI
Personalia, - Pelatihan K3 RS
PSI, Diklat, - Pelatihan BHD
UPKM - Pelatihan KPRS
- Pelatihan Mutu
- Pelatihan Komunikasi
Efektif 1 1*
- Pelatihan yang
berhubungan dengan
kompetensi
- Pelatihan Customer
Service/ Service
Excellent
2 Tenaga Minimal D3 - Pelatihan PPI
Personalia - Pelatihan K3 RS
bagian Tata - Pelatihan BHD
Kelola / - Pelatihan KPRS
Pengelolaan - Pelatihan Mutu
SDM - Pelatihan Komunikasi 1
Efektif
- Pelatihan Customer
Service/ Service
Excellent
- Pelatihan yang
berhubungan dengan
kompetensi
3 Tenaga Minimal D3 - Pelatihan PPI 1
1
Kesejahteraan - Pelatihan K3 RS
SDM - Pelatihan BHD
- Pelatihan KPRS
- Pelatihan Mutu
- Pelatihan Komunikasi
Efektif
- Pelatihan Customer
Service/ Service
Excellent
- Pelatihan yang
berhubungan dengan
kompetensi
- Pelatihan Sistem
Pengupahan

24
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas kemampuan pegawai baru di Rumah Sakit
Xxxxxxxx diperlukan mekanisme untuk melakukan pembinaan dan pembekalan kepada
pegawai baru yang akan bekerja di lingkungan Rumah Sakit Xxxxxxxx. Program baru
tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan untuk memberikan
kesempatan kepada pegawai baru untuk melakukan pengenalan terhadap tugas pokok dan
fungsi sesuai dengan tujuan rekruitmen.

Disamping itu masa orientasi akan memberikan pemahaman dan pengenalan bagi para
pegawai baru pada tugas dan fungsi serta visi misi organisasi Rumah Sakit Xxxxxxxx,
sehingga para pegawai baru dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan segera dan
mampu memberikan dukungan yang tepat kepada tugas pelayanan di Rumah Sakit
Xxxxxxxx.

Program orientasi karyawan baru adalah program yang bertujuan memperkenalkan tentang
budaya organisasi, nilai-nilai yang dianut oleh organisasi dan lingkungan kerja di sekitar
tempat kerja.

Karyawan baru merupakan pribadi yang sedang belajar untuk berorientasi dan berproses
bersama karyawan yang lain. Mereka memerlukan suatu pendampingan dan pembekalan
yang memadai untuk semakin mampu terjun didalam tugas pelayanan mereka. Sebagai
karyawan, mereka perlu mengetahui, memahami dan menghidupi visi, misi dan tujuan.

Rumah Sakit Xxxxxxxx beserta dengan ketentuan-ketentuan yang harus


dilaksanakan oleh seluruh karyawan yang dilandasi dan disemangati oleh Spriritualitas
XXXXXXXX. Dalam pelaksanaannya Orientasi karyawan baru di Rumah Sakit Xxxxxxxx
diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Orientasi Umum
2. Orientasi Khusus

A. Tujuan Umum:
Melalui kegiatan orientasi diharapkan karyawan baru mampu memahami tugas dan
fungsinya masing-masing sebagai karyawan baru di Rumah Sakit Xxxxxxxx. Serta dapat

25
meningkatkan mutu dan kemampuan pegawai baru agar dalam pelaksanaan tugas dapat
bekerja secara optimal dan profesional.

B. Tujuan Khusus
1. Mengenal dan memahami organisasi Rumah Sakit Xxxxxxxx
2. Memahami dan menghayati Visi Misi Rumah Sakit Xxxxxxxx dalam tugasnya
sebagai tenaga kesehatan.
3. Memahami dan mengintegrasikan nilai-nilai dasar Rumah Sakit Xxxxxxxx dalam
spiritualitas XXXXXXXX dan aktualisasinya.
4. Mengenal dan memahami :
a. Peran, tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
b. Tujuan, Falsafah, peraturan-peraturan, prosedur, serta kebijakan pimpinan di
lingkungan organisasi Rumah Sakit Santa Elisabett serta fasilitas fisik dan
pelayanan khusus dalam tempat kerja.
c. Prosedur tentang peniaian kinerja
d. Teknik-teknik mengerjakan Pekerjaan secara efektif dan efisien.
e. Komunikasi efektif
f. Standar dan Regulasi
5. Materi yang diberikan dalam Orientasi Khusus bagi karyawan baru sesuai dengan
profesi masing-masing.

C. Pelaksanaan secara Umum


Kebijakan ini berlaku bagi semua pihak di lingkungan Rumah Sakit Xxxxxxxx yang
terkait dengan kegiatan orientasi bagi karyawan baru.
1. Karyawan yang baru bekerja di Rumah Sakit Xxxxxxxx wajib mengikuti
orientasi Rumah Sakit.
2. Pelaksanaan orientasi bagi karyawan baru disesuaikan jumlah karyawan baru dalam
kurun waktu tertentu.
3. Materi yang diberikan didalam Orientasi Umum bagi karyawan baru adalah :
a. Caring Brand & Spiritualitas Karya XXXXXXXX
b. Profil, Visi, Misi, Tujuan dan Falsafah Rumah Sakit Xxxxxxxx
c. Struktur Organisasi Rumah Sakit Xxxxxxxx
d. Sejarah Rumah Sakit
e. Kekaryawanan/SDM meliputi : Jaminan Pelayanan Kesehatan, BPJS
Ketenagakerjaan, Penggajian, Cuti, Penilaian Kinerja, Perjanjian
Kerjasama/Kontrak, Hak dan Kewajiban.
f. Keselamatan Pasien
g. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
h. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
i. Hospital Disaster Plan (HDP)
j. BHD (Bantuan Hidup Dasar)
k. Komunikasi (Efektif) dan Pengenalan Standar Regulasi
4. Materi yang diberikan didalam Orientasi Khusus menyesuaikan dengan penempatan
dinas dan profesi masing-masing karyawan baru dengan mengacu pada Uraian Tugas

26
dan Wewenang unit terkait. Pelaksanaannya menjadi tanggung jawab masing-masing.
Materi orientasi khusus adalah :
a. Struktur Organisasi Unit
b. Falsafah dan Tujuan
c. Uraian Tugas dan Wewenang
d. Mekanisme Kerja di unit
e. Dokumentasi
f. Pengenalan Berkas
g. Pengarsipan
h. Pelaporan
i. Pengenalan Alat bantu kerja
j. Alur Kerja

5. Kegiatan Orientasi dilaksanakan dengan berbagai cara antara lain :


a. Presentasi
b. Tanya Jawab
c. Diskusi
d. Simulasi kerja (role a play)
e. Praktek Kerja

6. Pelaksanaan orientasi bagi karyawan baru disesuaikan jumlah karyawan baru dalam
kurun waktu tertentu di tahun tersebut.

7. Proses Kontrak
a. Poses Perpanjangan Kontrak (dengan melakukan proses Penilaian Kinerja terlebih
dahulu).
b. Proses Pengangkatan Karyawan Tetap (dengan melakukan proses Penilaian
Kinerja terlebih dahulu).

Pelaporan kegiatan orientasi karyawan baru tentang orientasi umum disusun oleh Unit Diklat,
dan dilaporkan kepada Kasi Administrasi Umum dan Keuangan.

D. Pelaksanaan Orientasi Khusus


Untuk unit Personalia, pelaksanaan orientasi khusus di unit kerja, dilaksanakan sebagai
berikut:
Hari Materi Waktu Metode Penanggung
ke Jawab
1 Perkenalan semua unit 07.00 – 10.00 Hospital tour Personalia
Perkenalan tim 10.00 – 11.00 Ramah tamah Koordinator
Personalia Personalia
Struktur Organisasi Unit 11.00 – 14.00 Penjelasan Koordinator
Falsafah dan Tujuan singkat Personalia
Uraian Tugas dan Baca dokumen
Wewenang standar unit

27
2 Mengenal standar kerja 07.00 – 10.00 Penjelasan Koordinator
unit Personalia singkat dan Personalia
observasi
Mengenal mekanisme 10.00 – 14.00 Penjelasan Koordinator
kerja singkat dan Personalia
observasi
3 Mengenal sistem 07.00 – 14.00 Penjelasan Koordinator
pendokumentasian singkat dan Personalia
Personalia, pengenalan observasi
berkas, pengarsipan
4 Pelaporan kerja di unt 07.00 – 14.00 Penjelasan Koordinator
Personalia singkat, Personalia
observasi dan
praktik
5 Mengenal alat bantu 07.00 – 14.00 Penjelasan Koordinator
kerja dan alur kerja singkat, Personalia
observasi dan
praktik
6 Evaluasi 07.00 – 14.00 Tes singkat,
penyusunan
resume dan
praktik

Pelaporan kegiatan orientasi khusus dilaporkan oleh koordinator unit terkait dalam pelaporan
rutin bulanan ke Direktur.

28
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat Rutin
2. Rapat Insidentil

Rapat Rutin
NO Nama Rapat Jenis Waktu Tempat Peserta Materi
1 Breafing Rutin Setiap Depan ruang Seluruh staff 1. Sharing
pagi Administrasi Keuangan, informasi
Akuntansi, terkait
PSI, Logistik, kegiatan
Personalia, masing-
Sekretariat masing unit
2. Pemecahan
Masalah
3. Evaluasi
Pelayanan

Rapat Rutin Setiap Ruang Seluruh Staf 1. Evaluasi


Koordinasi bulan pertemuan / Administrasi Kinerja staf
minggu ke Ruang Umum dan Administrasi
4 Administrasi Keuangan Umum dan
Keuangan
2. Evalusi
Pelayanan
3. Pemecahan
Masalah
4. Tindak lanjut
kinerja
5. Rekomendasi

3 Rapat Rutin Rutin Setiap Ruang Staf 1. Evaluasi


Bulanan bulan pertemuan / Personalia dan Kinerja staf
minggu ke Ruang Diklat Administrasi
3 hari Administrasi Umum dan
Sabtu Keuangan
2. Evalusi
Pelayanan
3. Pemecahan
Masalah
4. Tindak lanjut
kinerja
5. Rekomendasi

4 Rapat Isidentil Isidentil Ruang Staf Pembahasan


Khusus pertemuan Personalia dan khusus
Diklat

29
Apabila karena satu dan lain hal rapat tidak terselenggara sesuai jadwal, maka tetap
diupayakan penyelenggaraan rapat pada waktu yang lain dalam bulan yang sama, dengan
tetap mengkomunikasikannya di lapangan dengan pihak-pihak terkait.

Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas segera.
BAB XI
PELAPORAN
A. Laporan harian
Laporan ini disusun merujuk pada data kegiatan harian yang dicatatat setiap hari oleh petugas
Personalia, sebagai sumber data untuk pelaporan bulanan.

B. Laporan bulanan
Data yang dilaporkan oleh unit Personalia, meliputi :
a. Data kinerja layanan
b. Data indikator mutu
c. Data kondisi fasilitas
d. Data terkait fasilitas SDM
e. Data terkait keselamatan pasien
f. Data terkait kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja
g. Data terkait kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
h. Data terkait efektivitas dan efisiensi
i. Penilaian kinerja unit kerja
j. Pengelolaan manajemen risiko unit
k. Lain-lain yang perlu

Laporan unit lengkap, dalam bentuk soft file, ditandatangani koordinator personalia hingga
Kasi Administrasi Umum dan Keuangan, sebelum tanggal 8 bulan berikutnya. Laporan soft
file yang sudah disetujui dengan tanda tangan berjenjang, diupload ke Sistem Informasi
Rumah Sakit Xxxxxxxx, sesuai hak akses masing-masing, untuk dilaporkan ke Direktur
selambatnya tanggal 10 bulan berikutnya. Kecuali untuk laporan tahunan, diserahkan ke
Direktur, selambatnya tanggal 15 bulan Januari tahun berikutnya.

Input data/petikan/salinan data terkait indikator mutu, diserahkan ke Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien, selambatnya tanggal 10 bulan berikutnya, setelah disetujui dan tertera
tanda tangan lengkap. Laporan mutu ini diupload ke Sistem Informasi Rumah Sakit
Xxxxxxxx, sesuai hak akses masing-masing.

Input data/petikan/salinan data terkait data kondisi fasilitas dan evaluasi monitoring
pengelolaan manajemen risiko unit, diserahkan ke Tim Manajemen Risiko, selambatnya
tanggal 10 bulan berikutnya, setelah disetujui dan tertera tanda tangan lengkap. Laporan mutu
ini diupload ke Sistem Informasi Rumah Sakit Xxxxxxxx, sesuai hak akses masing-masing.

30
Input data/petikan/salinan data terkait kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja, diserahkan
ke Tim K3RS, selambatnya tanggal 10 bulan berikutnya, setelah disetujui dan tertera tanda
tangan lengkap. Laporan mutu ini diupload ke Sistem Informasi Rumah Sakit Xxxxxxxx,
sesuai hak akses masing-masing.

Input data/petikan/salinan data terkait kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi,


diserahkan ke Tim PPI, selambatnya tanggal 10 bulan berikutnya, setelah disetujui dan tertera
tanda tangan lengkap. Laporan mutu ini diupload ke Sistem Informasi Rumah Sakit
Xxxxxxxx, sesuai hak akses masing-masing.

C. Laporan tahunan
Data yang dilaporkan oleh unit fisioterapi, meliputi :
a. Data kinerja layanan
b. Data indikator mutu
c. Data kondisi fasilitas
d. Data terkait fasilitas SDM
e. Data terkait keselamatan pasien
f. Data terkait kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja
g. Data terkait kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
h. Data terkait efektivitas dan efisiensi
i. Penilaian kinerja unit kerja
j. Pengelolaan manajemen risiko unit
k. Evaluasi dan Rekomendasi

Laporan tahunan unit lengkap, dalam bentuk soft file, ditandatangani koordinator personalia
hingga Kasi Administrasi Umum dan Keuangan, diupload ke Sistem Informasi Rumah Sakit
Xxxxxxxx, untuk diserahkan ke Direktur, selambatnya tanggal 15 bulan Januari tahun
berikutnya.

Input data/petikan/salinan data terkait indikator mutu tahunan, diserahkan ke Komite Mutu
dan Keselamatan Pasien, selambatnya tanggal 15 bulan Januari tahunberikutnya, setelah
disetujui dan tertera tanda tangan lengkap. Laporan mutu ini diupload ke Sistem Informasi
Rumah Sakit Xxxxxxxx, sesuai hak akses masing-masing.

Input data/petikan/salinan data terkait data kondisi fasilitas dan evaluasi monitoring
pengelolaan manajemen risiko unit tahunan, diserahkan ke Tim Manajemen Risiko,
selambatnya tanggal 15 bulan Januari tahun berikutnya, setelah disetujui dan tertera tanda
tangan lengkap. Laporan mutu ini diupload ke Sistem Informasi Rumah Sakit Xxxxxxxx,
sesuai hak akses masing-masing.

Input data/petikan/salinan data terkait kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja tahunan,
diserahkan ke Tim K3RS, selambatnya tanggal 15 bulan Januari tahun berikutnya, setelah
disetujui dan tertera tanda tangan lengkap. Laporan mutu ini diupload ke Sistem Informasi
Rumah Sakit Xxxxxxxx, sesuai hak akses masing-masing.

31
Input data/petikan/salinan data terkait kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi,
diserahkan ke Tim PPI, selambatnya tanggal 15 bulan Januari tahun berikutnya, setelah
disetujui dan tertera tanda tangan lengkap. Laporan mutu ini diupload ke Sistem Informasi
Rumah Sakit Xxxxxxxx, sesuai hak akses masing-masing.

BAB XI
PENILAIAN KINERJA

Penilaian, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara, perbuatan menilai;
pemberian nilai (biji, kadar mutu, harga). Penilaian formal adalah penilaian dari seseorang
atau komite yang mempunyai wewenang secara formal untuk menilai bawahannya di dalam
ataupun di luar pekerjaan dan berhak menetapkan kebijakan selanjutnya terhadap karyawan
itu.

Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan atau kemampuan kerja.

A. Penilaian Kinerja Manajemen


Penilaian kinerja di lingkup Rumah Sakit, meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian kinerja unit
Penilaian kinerja unit adalah penilaian kinerja atau performa unit dalam menjalankan semua
fungsi layanan yang melekat pada unit tersebut, berdasar pada rencana yang telah disusun.
Kriteria penilaian untuk unit personalia, meliputi sejauh mana capaian target unit dalam hal
produktivitas, pencapaian standar mutu, pengelolaan rencana terkait SDM, fasilitas,
implementasi kegiatan keselamatan pasien, kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja,
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi dan manajemen risiko unit, evaluasi layanan
eksternal, efektivitas dan efisiensi. Penilaian kinerja unit dilakukan secara berkala, dengan
metode self assesement, dengan hasil penilaian dilaporkan dalam pelaporan unit bulanan.

2. Penilaian kinerja struktural


Penilaian kinerja struktural adalah penilaian kinerja penanggung jawab unit dalam
menjalankan tata kelola unit yang menjadi tanggung jawabnya, dengan kriteria tertentu yang
ditetapkan oleh manajemen. Penilaian kinerja struktural, dilakukan terhadap koordinator unit,
oleh Kasubsi dan Kasi terkait. Dalam hal ini, penanggung jawab unit personalia, akan dinilai
oleh Kasubsie Personalia, PSI, Diklat dan UPKM dan Kasie Administrasi Umum dan
Keuangan.

Penulisan penilaian kinerja, diatur sebagai berikut:

32
1. nilai < 70, diberikan pada point performa kerja yang kurang baik

2. nilai 70 – 80, diberikan pada point performa kerja cukup baik

3. nilai 81 – 90, diberikan pada point performa kerja baik

4. nilai 91 – 100, diberikan pada point performa kerja sangat baik

Pencatatan penilaian diketahui dan disepakati oleh semua pihak yang terkait, dan dilaporkan
ke unit keuangan rumah sakit, dalam bentuk soft file.

B. Penilaian Kinerja Staf


1. Penilaian kinerja operasional staf
Penilaian kinerja operasional staf adalah penilaian kinerja staf terkait operasional yang
dilakukan di unit, dengan harapan point penilaian merupakan bagian upaya perbaikan staf
yang bersangkutan. Penilaian terhadap staf, dilakukan oleh penanggung jawab unit, diketahui
hingga tingkat kasi. Pencatatan penilaian diketahui dan disepakati oleh semua pihak yang
terkait, dan dilaporkan ke unit keuangan rumah sakit, dalam bentuk soft file.

2. penilaian budaya kerja staf


Penilaian budaya kerja staf merupakan penilaian sejauh mana staf menghayati budaya kerja
organisasi dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari. Penilaian terhadap staf, dilakukan oleh
penanggung jawab unit, diketahui hingga tingkat kasi. Pencatatan penilaian diketahui dan
disepakati oleh semua pihak yang terkait, dan dilaporkan ke unit keuangan rumah sakit,
dalam bentuk soft file.

Ditetapkan di Bantul,
pada tanggal 01 Februari 2019
Direktur,

xxxxxxxx

33
34
35
36

Anda mungkin juga menyukai