Anda di halaman 1dari 30

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA


PT DHARMA CHOERIAH HUSADA
NOMOR : /PER/DIR-PT.DCH/I/2022
TANGGAL : 3 JANUARI 2022
TENTANG PERATURAN INTERNAL
(HOSPITAL BYLAWS) RUMAH SAKIT
JANTUNG HASNA MEDIKA KUNINGAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian

Dalam Peraturan Internal (Hospital Bylaws) ini, yang dimaksud dengan:


1. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan yang dapat disingkat
RSJHMK.
2. Peraturan internal (hospital bylaws) adalah aturan dasar yang mengatur tata cara
penyelenggaraan rumah sakit meliputi peraturan internal korporasi, peraturan internal staf
medis, dan peraturan internal staf keperawatan.
3. Peraturan internal korporasi (corporate bylaws) adalah aturan yang mengatur agar tata kelola
korporasi (corporate governance) terselenggara dengan baik melalui pengaturan hubungan
antara pemilik, pengelola, dan komite di rumah sakit.
4. Peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) adalah aturan yang mengatur tata kelola
klinis (clinical governance) untuk menjaga profesionalisme staf medis di rumah sakit dan
hubungannya dengan pengelola rumah sakit.
5. Peraturan internal staf keperawatan (nursing staff bylaws) adalah aturan yang mengatur tata
kelola keperawatan untuk menjaga profesionalisme staf keperawatan di rumah sakit dan
hubungannya dengan pengelola rumah sakit.
6. PT Dharma Choeriah Husada adalah Perseroan Terbatas sebagai perusahaan perseroan
pemilik dari Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan, yang kepemilikannya terdiri dari
para pemegang saham dan sesuai Akta Notaris Pendirian Perseroan dipimpin oleh direksi
dibawah pengawasan Komisaris.
7. Governing Body PT Dharma Choeriah Husada terdiri dari Komisaris (Komisaris Utama dan
seorang atau lebih anggota Komisaris) dan Direksi (Direktur Utama dan Direktur) sebagai
pemegang kuasa tertinggi didalam pengelolaan perseroan mewakili pemegang saham.
8. Dewan pengawas adalah direktur utama PT. Dharma Choeriah Husada
9. Direktur adalah pimpinan tertinggi yaitu seseorang yang diangkat menjadi Direktur Rumah

1
Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
10. Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
11. Komite Keperawatan adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola
keperawatan agar staf keperawatan di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi keperawatan, dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi keperawatan.
12. Komite Tenaga Kesehatan Lain adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola
tenaga kesehatan lain agar staf di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
13. Komite Etik dan Hukum adalah wadah non-struktural yang bertugas memberikan
pertimbangan kepada Direktur dalam hal menyusun dan merumuskan medikoetikolegal dan
etika pelayanan rumah sakit, penyelesaian masalah etika rumah sakit dan pelanggaran
terhadap kode etik pelayanan rumah sakit, pemeliharaan etika penyelenggaraan fungsi rumah
sakit, kebijakan yang terkait dengan ”hospital bylaws” dan ”medical staf bylaws”, dan gugus
tugas bantuan hukum dalam penanganan masalah hukum di Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika Kuningan.
14. Sub Komite adalah kelompok kerja yang dibentuk oleh Komite, yang bertugas untuk
mengatasi masalah khusus, yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika Kuningan atas usul Komite Medik.
15. Satuan Pemeriksa Internal (SPI) adalah wadah non struktural yang bertugas melaksanakan
pemeriksaan internal di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
16. Staf Medis Fungsional (SMF) adalah kelompok dokter dan/atau dokter spesialis yang
melakukan pelayanan dan telah disetujui serta diterima sesuai dengan aturan yang berlaku
untuk menjalankan profesi masing-masing di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
17. Tenaga medis adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis yang
bekerja di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
18. Dokter adalah tenaga medis yang melakukan pelayanan di Rumah Sakit Hasna Medika
Kuningan.
19. Dokter tetap adalah dokter dan/atau dokter spesialis purna waktu yang sepenuhnya bekerja di
Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
20. Dokter Tamu adalah dokter yang bukan berstatus sebagai pegawai Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika Kuningan, yang diundang atau ditunjuk karena kompetensinya untuk
melakukan atau memberikan pelayanan medis dan tindakan medis di Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika Kuningan untuk jangka waktu dan/atau kasus tertentu.

2
21. Dokter Kontrak dan/atau Dokter Honorer adalah dokter, baik dokter dan/atau dokter spesialis
yang diangkat dengan status tenaga kontrak dan/atau tenaga honorer di Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika Kuningan, yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur dengan masa kerja
untuk jangka waktu tertentu.
22. Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS I) adalah dokter yang sedang
mengikuti Pendidikan Dokter Spesialis di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
23. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege) adalah hak khusus seorang staf medis untuk
melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu
periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan Penugasan Klinis (Clinical Appointment).
24. Penugasan Klinis (Clinical Appointment) adalah penugasan Direktur Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika Kuningan kepada seorang staf medis untuk melakukan sekelompok pelayanan
medis di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan berdasarkan daftar kewenangan klinis
yang telah ditetapkan baginya.
25. Audit Medis adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu pelayanan medis yang
diberikan kepada pasien dengan menggunakan rekam medisnya yang dilaksanakan oleh
profesi medis.
26. Mitra bestari (peer group) adalah sekelompok staf medis dengan reputasi dan kompetensi
profesi yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan profesi medis.

Pasal 2
Peraturan Dasar

(1) Peraturan Dasar


a. Undang-Undang RI No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
b. Undang-Undang RI No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
c. Undang-Undang RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
d. Undang-Undang RI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
e. Undang-Undang RI No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
f. Undang-Undang RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
g. Undang-Undang RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
h. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien
i. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 755/Menkes/Per/IV/2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit
j. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis

3
k. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
l. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws).
m. Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal
18 Oktober 2016 Nomor AHU-0046084.AH.01.01 tentang Pengesahan Pendirian Badan
Hukum Perseroan Terbatas PT Dharma Choeriah Husada sebagaimana Akta Nomor 470
tanggal 10 Oktrober 2016 yang dibuat oleh Notaris Zainul Rochman, SH, Notaris di Jl.
Siliwangi No. 11 Kuningan, 45511.

Pasal 3
Lingkup dan Fungsi

(1) Lingkup
Peraturan internal rumah sakit (Hospital Bylaws) terdiri dari:
a. Peraturan Internal Korporasi (Corporate Bylaws) adalah peraturan internal yang mengatur
hubungan pemilik atau yang mewakili dengan direktur rumah sakit (pengelola rumah
sakit).
b. Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) adalah peraturan internal yang
mengatur staf medis dan hubungannya dengan pengelola rumah sakit.
c. Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staff Bylaws) adalah peraturan internal
yang mengatur staf keperawatan dan hubungannya dengan pengelola rumah sakit.
(2) Fungsi
a. Sebagai acuan bagi pemilik rumah sakit dalam melakukan pengawasan.
b. Sebagai acuan bagi direktur rumah sakit dalam mengelola rumah sakit dan menyusun
kebijakan yang bersifat teknis operasional.
c. Sarana untuk menjamin efektivitas, efisiensi, dan mutu dalam pengelolaan rumah sakit.
d. Sarana perlindungan hukum bagi semua pihak yang berkaitan dengan rumah sakit.
e. Sebagai acuan bagi penyelesaian konflik di rumah sakit antara pemilik, direktur rumah
sakit (pengelola), staf medis, dan staf keperawatan.

Pasal 4
Tujuan

(1) Tujuan Umum


Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan memiliki tatanan peraturan dasar yang

4
mengatur pemilik rumah sakit atau yang mewakili, direktur rumah sakit, tenaga medis, dan
tenaga keperawatan sehingga penyelenggaraan rumah sakit dapat efektif, efisien, dan
berkualitas.

(2) Tujuan Khusus


a. Rumah sakit memiliki pedoman dalam hubungan antara pemilik atau yang mewakili,
direktur rumah sakit, staf medis, dan staf keperawatan.
b. Rumah sakit memiliki pedoman dalam pembuatan kebijakan teknis operasional dan
dalam pengaturan staf medis rumah sakit.
c. Rumah sakit memiliki pedoman dalam pembuatan kebijakan teknis operasional dan
dalam pengaturan staf keperawatan rumah sakit.

Pasal 5
Manfaat

1. Rumah sakit, memiliki acuan hukum dan kepastian hukum dalam pembagian kewenangan
dan tanggung jawab eksternal maupun internal serta sarana perlindungan hukum bagi rumah
sakit.
2. Pengelola rumah sakit, memiliki acuan tentang batas kewenangan, hak, kewajiban, dan
tanggung jawab yang jelas, menjaga hubungan serasi dan selaras serta sebagai pedoman
untuk menyusun kebijakan teknis operasional.
3. Pemilik, mengetahui tugas dan kewajiban, menjadi acuan dalam menyelesaikan konflik
internal, dan menilai kinerja direktur rumah sakit.
4. Pemerintah, mengetahui arah dan tujuan rumah sakit didirikan dan menjadi acuan dalam
menyelesaikan konflik di rumah sakit.
5. Masyarakat, mengetahui visi, misi, dan tujuan rumah sakit serta mengetahui hak dan
kewajiban pasien.

BAB II
IDENTITAS
Pasal 6
Nama, Visi, Misi, dan Nilai

(1) Nama
Nama rumah sakit adalah Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan, milik PT Dharma
Choeriah Husada.

5
(2) Visi
“Menjadi rumah sakit terbaik dan terpercaya dalam pelayanan kesehatan jantung”.
(3) Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan jantung dengan standar kualitas terbaik.
b. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan jantung kepada masyarakat.
c. Membangun Sumber Daya Manusia yang professional dan terpercaya.
(3) Motto
“Melayani dengan Prima”
(4) Nilai
Sebagai upaya mencapai kepuasan pasien dan keluarga pasien, disetiap pelayanan Rumah
Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan menerapkan nilai-nilai:
a. Profesional
b. Ramah
c. Integritas
d. Mutu
e. Aman
(5) Tujuan
a. Mewujudkan derajat kesehatan jantung bagi semua lapisan masyarakat melalui
pelayanan kesehatan jantung secara preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative
dilaksanakan secara menyeluruh.
b. Memberikan pelayanan kesehatan jantung kepada semua lapisan masyarakat.
(6) Visi, Misi, dan Nilai Rumah Sakit mendapat persetujuan melalui Keputusan Direktur Utama PT
Dharma Choeriah Husada.
(7) Visi, Misi, dan Nilai Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditinjau ulang secara
berkala oleh Tim yang dibentuk berdasarkan Keputusan Direktur.
(8) Visi, Misi, dan Nilai Rumah Sakit diumumkan ke publik oleh Bagian Umum Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika Kuningan melalui fasilitas yang dimiliki.

Pasal 7
Sejarah Pendirian, Kelas, dan Alamat

(1) Sejarah Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan


Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan adalah badan yang dimiliki oleh PT Dharma
Choeriah Husada, yang didirikan dengan Akta Nomor 470 tanggal 10 Oktrober 2016 yang
dibuat oleh Notaris Zainul Rochman, SH, Notaris di Jl. Siliwangi No. 11 Kuningan dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

6
tertanggal 18 Oktober 2016 Nomor AHU-0046084.AH.01.01 tentang Pengesahan Pendirian
Badan Hukum Perseroan Terbatas PT Dharma Choeriah Husada sebagaimana.
(2) Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan adalah Rumah Sakit Khusus Kelas C.
(3) Alamat Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan yaitu Jalan Raya Cigugur, Kecamatan
Cigugur, Kabupaten Kuningan.

Pasal 8
Logo

(1) Logo Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan sebagai berikut:

BAB III
KEDUDUKAN RUMAH SAKIT
Pasal 9

Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan berkedudukan sebagai Rumah Sakit milik swasta
dibawah PT Dharma Choeriah Husada yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna.

Pasal 10
Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

(1) Tugas:
Tugas pokok Rumah Sakit adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan khusus jantung
dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan
secara paripurna.
(2) Fungsi :
Fungsi Rumah Sakit dalam menunaikan tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) yaitu:
a. Perumusan kebijakan teknis di Rumah Sakit.
b. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pelayanan kesehatan.

7
c. Pelayanan medis.
d. Pelayanan penunjang medis dan non medis.
e. Pelayanan keperawatan.
f. Pelayanan rujukan.
g. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian
masyarakat.
h. Pengelolaan keuangan dan akutansi.
i. Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan
tatalaksana, rumah tangga, perlengkapan, dan umum.

BAB IV
PT DHARMA CHOERIAH HUSADA
Pasal 11
Status

PT Dharma Choeriah Husada adalah Perseroan Terbatas sebagai perusahaan pemilik dari Rumah
Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan, yang kepemilikannya terdiri dari para pemegang saham
dan sesuai Akta Notaris Pendirian Perseroan dipimpin oleh Direksi sebagai pengurus perseroan
dan Komisaris sebagai pengawas perseroan.

Pasal 12
Susunan Organisasi

(1) Direksi PT Dharma Choeriah Husada dipimpin oleh Direktur Utama sebagai Ketua Governing
Body berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili PT
Dharma Choeriah Husada dalam menjalankan perseroan.
(2) Direktur Utama PT Dharma Choeriah Husada dan para Direktur yang bertugas membantu
Direktur Utama, masing-masing memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang sebagaimana
tercantum dalam Akta Notaris Pendirian Perseroan serta berasal dari pemegang saham yang
profesional dan memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Komisaris PT Dharma Choeriah Husada melakukan pengawasan atas kebijaksanaan direksi
dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
(4) Komisaris PT Dharma Choeriah Husada terdiri dari Komisaris Utama dan Anggota Komisaris
satu orang atau lebih sebagai pengawas perseroan, berasal dari pemegang saham yang
memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(5) Komisaris dan Direksi PT Dharma Choeriah Husada, mempunyai masa jabatan selama 3

8
(tiga) tahun dan dapat diangkat dan ditetapkan kembali melalui keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
(6) Dalam hal Direktur Utama PT Dharma Choeriah Husada tidak hadir atau berhalangan karena
sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan secara tertulis, maka salah seorang
anggota direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama direksi serta
mewakili PT Dharma Choeriah Husada.
(7) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan satu atau lebih anggota direksi dan Komisaris PT
Dharma Choeriah Husada maka dalam jangka waktu 30 hari sejak terjadinya kekosongan
harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham, untuk mengisi kekosongan itu
dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangan dan Akta Notaris pendirian
perseroan.
(8) Dalam hal terjadi kekosongan, semua jabatan anggota Direksi PT Dharma Choeriah Husada
untuk sementara perseroan diurus oleh anggota Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Komisaris.
(9) Anggota Direksi atau Komisaris PT Dharma Choeriah Husada berhak mengundurkan diri dari
jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis kepada perseroan sekurang-kurangnya 30
(tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran diri.

Pasal 13
Governing Body

(1) Governing Body PT Dharma Choeriah Husada terdiri dari Komisaris (Komisaris Utama dan
seorang atau lebih anggota Komisaris) dan Direksi (Direktur Utama dan Direktur), sebagai
pemegang kuasa tertinggi di dalam pengelolaan perseroan mewakili pemegang saham.
(2) Susunan dan fungsi Governing Body :
a. Direksi PT Dharma Choeriah Husada adalah seorang atau lebih pemegang saham, yang
bertindak atau berfungsi sebagai pengurus menjalankan perseroan, terdiri dari:
1. Direktur Utama adalah seorang profesional, yang menjabat sebagai Ketua Governing
Body.
2. Direktur adalah seorang atau lebih profesional, yang menjabat sebagai anggota
Governing Body.
b. Komisaris PT Dharma Choeriah Husada adalah pemegang saham, terdiri dari Komisaris
Utama dan seorang atau lebih anggota Komisaris, dengan fungsi melakukan pengawasan
atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasihat,
yang menjabat sebagai anggota Governing Body.
(3) Governing Body pada saat pendirian perseroan sesuai dengan Akta Notaris dan selanjutnya
diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai pemegang

9
kuasa tertinggi.
(4) Dalam hubungan antara pemilik dengan pengelola Rumah Sakit Jantung Hasna Medika,
pemilik rumah sakit diwakili oleh Governing Body, sedang pengelola Rumah sakit diwakili oleh
Direksi RS.
(5) Governing Body dapat menunjuk Dewan Pengawas dalam melakukan pengawasan
operasional rumah sakit dan memberikan masukan kepada rumah sakit.

Pasal xx
Ketentuan Umum Dewan Pengawas
1. Istilah Dewan Pengawas Rumah Sakit Jantung Hasna Medika adalah otomatis Direktur utama PT
Dharma Choeriah Husada
2. Direktur utama PT Dharma Choeriah Husada menjalankan fungsi sebagai pemilik sebagaimana
tertera dalam pasal 12 (dua belas) yang dilaksanakan bersama – sama dengan komisaris PT Dharma
Choeriah Husada. Selain menjalankan fungsi pemilik, Direktur utama PT Dharma Choeriah Husada
juga menjalankan fungsi Dewan Pengawas Rumah Sakit Jantung Hasna Medika.
3. Direktur PT Dharma Choeriah Husada diangkat dan diberhentikan oleh pemilik melalui Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) PT Dharma Choeriah Husada dan ditetapkan oleh Komisaris PT Dharma
Choeriah Husada.
4. Direktur PT Dharma Choeriah Husada berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Direktur Utama sekurang-
kurangnya 60 (Enam puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
5. Jabatan Direktur utama PT Dharma Choeriah Husada berakhir apabila:
a. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 5.
b. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku.
c. Meninggal dunia.
d. Diberhentikan oleh Pemilik melalui RUPS PT dengan alasan yang jelas

Pasal xx
Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas
1. Menyetujui dan mengkaji visi misi rumah sakit secara periodik dan memastikan bahwa masyarakat
mengetahui misi rumah sakit.
2. Menyetujui berbagai strategi dan rencana operasional rumah sakit yang diperlukan untuk berjalannya
rumah sakit sehari-hari
3. Menyetujui partisipasi rumah sakit dalam pendidikan profesional kesehatan dan dalam penelitian serta

10
mengawasi mutu dari program-program tersebut.
4. menyetujui dan menyediakan modal serta dana operasional dan sumber daya lain yang diperlukan
untuk menjalankan RS dan memenuhi misi serta rencana strategis RS
5. melakukan evaluasi tahunan kinerja direksi dengan menggunakan proses dan kriteria yang telah
ditetapkan
6. mendukung peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan menyetujui program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
7. melakukan pengkajian laporan hasil pelaksanaan program PMKP setiap 3 (tiga) bulan sekali serta
memberikan umpan balik perbaikan yang harus dilaksanakan dan hasilnya dievaluasi kembali pada
pertemuan berikutnya secara tertulis
8. melakukan pengkajian laporan manajemen risiko setiap 6 (enam) bulan sekali memberikan umpan
balik perbaikan yang harus dilaksanakan dan hasilnya dievaluasi kembali pada pertemuan berikutnya
secara tertulis.
9. Menentukan arah kebijakan Rumah Sakit
10. Menilai dan menyutujui pelaksanaan rencana anggaran
11. Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya
12. Mengawasi dan menjaga Hak dan Kewajiban pasien
13. Mengawasi dan menjaga Hak dan Kewajiban Rumah Sakit dan
14. Mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 14
Tugas PT Dharma Choeriah Husada

(1) Menetapkan visi dan menyetujui misi serta tujuan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan dengan mengumumkan kepada masyarakat serta mengevaluasi secara berkala 2
(dua) tahun sekali.
(2) Menetapkan kebijakan dan memantau pelaksanaan fungsi perumahsakitan dan mengawasi
pengelolaan rumah sakit agar tumbuh, sehat dan berkelanjutan, sesuai visi, misi, dan tujuan
Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
(3) Menetapkan struktur organisasi rumah sakit dan memberikan persetujuan terhadap rencana
strategis dan program kerja rumah sakit, atas usulan Direktur RS.
(4) Menyetujui dan menetapkan dukungan anggaran biaya untuk sarana, prasarana dan fasilitas

11
Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan, atas usulan Direktur RS.
(5) Menentukan target/sasaran kinerja RS setiap tahun atas usulan Direktur RS dan mengawasi
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan.
(6) Menjaga agar Rumah Sakit Jantung Hasna Medika memberikan manfaat secara optimal
terhadap seluruh pemangku kepentingan (stake holder) termasuk masyarakat.
(7) Meningkatkan kompetensi SDM RS sesuai kebutuhan melalui pendidikan formal dan informal
yang berkelanjutan.
(8) Melakukan koordinasi dalam pengelolaan rumah sakit baik eksternal maupun internal.

Pasal 15
Kewenangan PT Dharma Choeriah Husada

(1) Menetapkan Hospital Bylaws (Peraturan Internal Rumah Sakit) dan Visi Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika Kuningan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Dharma Choeriah
Husada.
(2) Memberikan persetujuan atas Misi dan Tujuan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika melalui
Surat Keputusan Direktur Utama PT Dharma Choeriah Husada.
(3) Mendelegasikan pengelolaan Rumah Sakit kepada direktur rumah sakit dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenang sebagaimana diatur dalam peraturan internal rumah sakit
(Hospital Bylaws) ini.
(4) Mengangkat, memberhentikan, mengevaluasi kinerja, dan menilai kompetensi Direksi Rumah
Sakit setiap tahun serta menentukan kompensasi melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT
Dharma Choeriah Husada.
(5) Menyetujui struktur organisasi, rencana strategis, program kerja, dan anggaran biaya, dan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan melalui
Surat Keputusan Direktur Utama PT Dharma Choeriah Husada.
(6) Memberikan persetujuan peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika Kuningan.
(7) Memberikan persetujuan pendidikan formal dan informal berkelanjutan guna meningkatkan
kompetensi SDM RS.
(8) Memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar ketentuan yang berlaku dan
memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi.

Pasal 16
Tanggung Jawab PT Dharma Choeriah Husada

12
(1) Mendorong terwujudnya visi, misi, dan tujuan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan
serta dapat mengevaluasi secara berkala 2 (dua) tahun sekali.
(2) Mengawasi dan memantau terlaksananya kebijakan, fungsi perumahsakitan sesuai visi, misi,
dan tujuan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
(3) Mendukung anggaran biaya sarana, prasarana, dan fasilitas untuk pengelolaan rumah sakit
sesuai struktur organisasi, rencana strategi jangka panjang, dan program kerja.
(4) Mengawasi dan mendukung terlaksananya target atau sasaran kinerja RS setiap tahun,
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan.
(5) Berkomitmen agar Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan memberikan manfaat
secara optimal terhadap seluruh pemangku kepentingan.
(6) Berperan dalam meningkatkan kompetensi SDM RS sesuai kebutuhan melalui pendidikan
formal dan informal yang berkelanjutan.
(7) Menjamin adanya perlindungan hukum kepada karyawan sebatas yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pejanjian kerja yang telah disepakati.
(8) Bertanggung jawab menutup defisit anggaran rumah sakit yang bukan karena kesalahan
dalam pengelolaan dan setelah diaudit secara independen.

Pasal 17
Rapat Governing Body

(1) Rapat Rutin Governing Body


a. Rapat rutin diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) bulan sekali dengan interval yang tetap
pada waktu dan tempat yang ditetapkan Governing Body.
b. Dilaksanakan dalam rangka pengawasan dan evaluasi periodik secara menyeluruh
terhadap kinerja dan keuangan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
c. Peserta rapat adalah para pemegang saham atas undangan Governing Body.
d. Keputusan rapat rutin dibuat dalam notulen rapat dan disampaikan kepada pemilik /
pemegang saham dan Direksi RS.
(2) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan)
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan adalah Rapat yang diselenggarakan
sekali dalam satu tahun, paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku perseroan
ditutup, dilaksanakan pada waktu dan tempat yang ditetapkan Governing Body.
b. Dilaksanakan dalam rangka evaluasi kinerja tahunan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan dan pengembangannya, termasuk laporan keuangan rumah sakitterdiri dari

13
laporan neraca, laporan arus kas/cash flow, dan laporan laba rugi yang telah diaudit,
untuk Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
c. Direksi PT Dharma Choeriah Husada menyiapkan laporan tahunan mengenai keadaan dan
jalannya perseroan, hasil yang dicapai dan perkiraan mengenai pengembangan
perseroan dimasa yang akan datang, dan memutuskan penggunaan laba perseroan dan
hal lain.
d. Peserta rapat adalah para pemegang saham yang mempunyai hak suara sah dan dihadiri
oleh Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan tanpa hak suara, atas
undangan Governing Body.
(3) Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB)
a. RUPS luar biasa dapat dilaksanakan berdasarkan kebutuhan setiap saat pada tempat
yang ditetapkan Governing Body.
b. Dilaksanakan bila ada hal-hal khusus atau penting yang perlu segera dibicarakan atas
permintaan tertulis dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama
mewakili paling sedikit 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang sah (sesuai Akta Notaris pendirian perseroan).
c. Peserta rapat adalah para pemegang saham yang mempunyai hak suara sah, atas
undangan Governing Body.
(4) Rapat Khusus
a. Rapat khusus dapat dilaksanakan setiap saat pada tempat yang ditetapkanGoverning
Body.
b. Dilaksanakan bila ada hal-hal khusus atau penting yang perlu segera di bicarakan
c. Peserta adalah Ketua dan Anggota Governing Body PT Dharma Choeriah Husada
(Komisaris dan Direksi).
d. Bila rapat khusus membicarakan masalah penting tentang rumah sakit, Direktur RS diikut
sertakan
(5) Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan luar biasa dapat mengambil
keputusan bila peserta rapat memenuhi qourum (lebih 50% dari hak suara sah).
b. Bila peserta rapat tidak memenuhi qourum (kurang 50% dari hak suara) rapat harus
diulang pada waktu dan tempat yang ditentukan kemudian.
c. Bila pada Rapat (RUPS) yang kedua juga tidak memenuhi qourum, rapat tetap dilanjutkan
dan dapat mengambil keputusan.
d. Keputusan rapat (RUPS) diambil secara musyawarah dan mufakat dan bila tidak tercapai
kata mufakat maka dilakukan pemungutan suara atau voting.
e. Bila pengambilan keputusan melalui pemungutan suara atauvoting maka keputusan dapat

14
diambil dan sah bila hasil pemungutan suara lebih dari 50%.

BAB V
PEJABAT PENGELOLA RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA KUNINGAN
Pasal 18
Pejabat Pengelola

(1) Pejabat Pengelola Rumah Sakit adalah seluruh pejabat struktural baik Direktur, Wakil Direktur,
Manajer, Kepala Instalasi, Kepala Ruangan, maupun Kepala Urusan pada Rumah Sakit yang
sebutannya disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku pada Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika Kuningan.
(2) Pejabat Pengelola Rumah Sakit diangkat dan diberhentikan oleh PT Dharma Choeriah
Husada.
(3) Direktur bertanggungjawab terhadap operasional rumah sakit kepada Direksi PT Dharma
Choeriah Husada.
(4) Komposisi Pejabat Pengelola Rumah Sakit dapat dilakukan perubahan, baik jumlah maupun
jenisnya, setelah dilakukan analisis organisasi guna memenuhi tuntutan perubahan dengan
mengusulkan kepada Direksi PT Dharma Choeriah Husada.
(5) Perubahan komposisi Pejabat Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan
oleh Direksi PT Dharma Choeriah Husada.

Pasal 19
Direktur Rumah Sakit
(1) Untuk melaksanakan kegiatan perumahsakitan, Direksi Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan dibantu oleh para Wakil Direktur dan para Manajer sebagaimana tercantum dalam
struktur organisasi.
(2) Tugas Direktur
a. Memimpin operasionalisasi Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan sesuai visi,
misi, dan tujuan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan dan aturan perundang-
undangan yang berlaku.
b. Menjalankan kebijakan dan melaksanakan fungsi perumahsakitan serta pengelolaan
rumah sakit secara profesional agar tumbuh, sehat, dan berkesinambungan.
c. Menyusun dan mengusulkan misi serta tujuan rumah sakit, struktur organisasi, kebijakan,
rencana strategis, dan program kerja Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan
kepada Direksi PT Dharma Choeriah Husada untuk mendapatkan persetujuan.
d. Merencanakan dan mengusulkan dukungan anggaran biaya untuk sarana, prasarana dan

15
fasilitas Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan kepada Direksi PT Dharma
Choeriah Husada untuk mendapatkan persetujuan.
e. Membuat perkiraan target atau sasaran kinerja setiap tahun, program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien,serta pengembangan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan dan mengusulkan kepada Direksi PT Dharma Choeriah Husada untuk
mendapatkan persetujuan.
f. Mengoordinasikan dan mengelola seluruh sumber daya yang berada di Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika Kuningan sehingga dapat memberikan layanan kesehatan yang
bermutu, efektif, dan efisien.
g. Merencanakan dan melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia sesuai
kebutuhan melalui pendidikan formal dan informal berkelanjutan.
h. Melaksanakan proses pengangkatan dan perjanjian kerjasama dengan staf medis,
setelah mempertimbangkan rekomendasi kewenangan klinis (clinical privilege) dari
Komite Medik (sub komite kredensial).
i. Melakukan pengawasan operasional Rumah Sakit agar dilaksanakan sesuai ketentuan
dan bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan (stake holder) termasuk masyarakat.
j. Menjamin terlaksananya pelayanan yang prima guna memenuhi tanggung jawab rumah
sakit terhadap pasien yang dilayani sesuai peraturan perundang-undangan.
k. Melakukan monitoring, evaluasi kinerja, dan pengawasan terhadap program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien secara berkala dalam 1 (satu) bulan sekali dan membuat
laporan kepada Direktur Utama PT Dharma Choeriah Husada.
(3) Tanggungjawab Direktur
a. Kelancaran operasional Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan sesuai visi, misi,
dan tujuan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan yang ditetapkan dan aturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Terselenggara fungsi perumahsakitan serta pengelolaan rumah sakit secara profesional
agar tumbuh, sehat, dan berumur panjang.
c. Mengendalikan kegiatan organisasi dan menjamin terlaksananya rencana strategi jangka
panjang serta program kerja Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
d. Mengendalikan dan mengawasi dukungan anggaran biaya untuk sarana, prasarana dan
fasilitas Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan agar sesuai dengan ketentuan
e. Tercapainya target atau sasaran kinerja setiap tahun dan terlaksana program peningkatan
mutu, keselamatan pasien dan pengembangan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan.
f. Terlaksana pengelolaan sumber daya yang berada di Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika Kuningan agar dapat memberikan layanan kesehatan yang bermutu, efektif, dan

16
efisien.
g. Terlaksana pengangkatan staf medis dengan perjanjian kerjasama dengan kewenangan
klinis (clinical privilege) yang ditentukan.
h. Terlaksana peningkatan kompetensi sumber daya manusia sesuai kebutuhan melalui
pendidikan formal dan informal berkelanjutan
i. Terlaksana pelayanan yang prima guna memenuhi tanggung jawab rumah sakit terhadap
pasien yang dilayani sesuai peraturan perundang-undangan.
j. Terlaksana pemantauan dan evaluasi laporan kinerja Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika Kuningan secara berkala.
(4) Wewenang Direktur
a. Melakukan koordinasi secara kolektif dengan pimpinan rumah sakit, membuat dan
mengusulkan misi rumah sakit, kebijakan, dan prosedur untuk mendapatkan persetujuan
dari governing body.
b. Membuat kebijakan operasional sesuai visi, misi, dan tujuan Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika Kuningan dan menetapkan aturan yang belum diatur dan tidak bertentangan
dengan Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws).
c. Menggunakan dukungan anggaran biaya untuk sarana, prasarana, dan fasilitas Rumah
Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan yang telah disetujui Direksi PT Dharma Choeriah
Husada.
d. Menentukan target atau sasaran kinerja setiap tahun, program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, serta pengembangan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan.
e. Memberdayakan seluruh sumber daya Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan
sehingga dapat memberikan layanan kesehatan yang bermutu, efektif, dan efisien.
f. Menilai kompetensi sumber daya manusia Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan
untuk ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan.
g. Menerbitkan Surat Keputusan pengangkatan dan penugasan klinis (clinical appoinment)
staf medis yang bertugas di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
h. Mengadakan koordinasi dengan institusi/instansi/dinas diluar rumah sakit dalam hal yang
terkait dengan penyelenggaraan perumahsakitan.

Pasal 20
Wakil Direktur Medis
(1) Tugas Wakil Direktur Medis
a. Menyusun rencana dan program kegiatan pelayanan dalam rangka penetapan kebijakan
Rumah Sakit.

17
b. Merumuskan kebijakan teknis pelayanan serta menyelenggarakan administrasi
berdasarkan kewenangan.
c. Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan sesuai dengan standar yang berlaku
kepada bawahan.
d. Mengoordinasikan penyusunan dan mengawasi pelaksanaan Medical Staff Bylaws.
e. Mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas di Bidang Pelayanan
Medik, Penunjang Medik, dan Keperawatan;
f. Mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas kepada bawahan.
g. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan.
h. Melaksanakan sistem pengendalian intern.
i. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan.
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur.
(2) Tanggung jawab Wakil Direktur Medis
a. Koordinasi seluruh kebutuhan pelayanan medik, penunjang medik, dan keperawatan.
b. Penyelenggaraan pelayanan medis, penunjang medik, dan keperawatan.
c. Perencanaan segala kebutuhan, baik administratif medik dan Standar Prosedur
Operasional (SPO) untuk tenaga medik, tenaga kesehatan keperawatan, dan tenaga
kesehatan profesi lainnya.
d. Pemantauan, pengawasan, penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medik, penunjang
medik, dan keperawatan.
e. Pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan pasien.
f. Penyelanggaraan asuhan keperawatan.
g. Peningkatan etika keperawatan, pengembangan, dan pengendalian mutu keperawatan.

Pasal 21
Wakil Direktur Umum
(1) Tugas Wakil Direktur Umum
a. Menyusun rencana dan program kerja Rumah Sakit.
b. Merumuskan kebijakan umum Rumah Sakit serta menyelenggarakan administrasi
berdasarkan kewenangan.
c. Mengoordinasikan penyusunan rencana dan program kegiatan administrasi umum,
keuangan, perbendaharaan, kepegawaian, pengembangan SDM, kesekretariatan, dan
kegiatan pemasaran.
d. Mengoordinasikan penyusunan program kegiatan perencanaan strategis (Renstra) serta
profil Rumah Sakit dan laporan tahunan Rumah Sakit.

18
e. Mengoordinasikan penyusunan laporan pertanggungjawaban kinerja Rumah Sakit.
f. Mengoordinasikan penyusunan Tata Kelola Rumah Sakit dan Hospital Bylaws.
g. Mengatur, mendistribusikan, dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan.
h. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada bawahan.
i. Melaksanakan pengawasan terhadap urusan administrasi umum, keuangan,
perbendaharaan, kepegawaian, pengembangan SDM, kesekretariatan, dan kegiatan
pemasaran.
j. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana prasarana tenaga, peralatan,
dan bahan kebutuhan lainnya.
k. Melaksanakan pengawasan terhadap kebersihan, keamanan, dan kenyamanan kantor.
l. Melaksanakan pengawasan terhadap urusan kepegawaian, pendidikan, dan pelatihan,
m. Melaksanakan sistem pengendalian intern.
n. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan.
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.
p. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur.
(2) Tanggung jawab Wakil Direktur Umum
a. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan, kepegawaian, umum, perlengkapan, dan rumah
tangga.
b. Penyelenggaraan perencanaan dan rekam medis, penyusunan program dan laporan,
hukum, dan informasi rumah sakit.
c. Menyelenggarakan keuangan, penyusunan anggaran, dan mobilisasi dana.
d. Penyelenggaraan instalasi penunjang non medis, pendidikan dan pelatihan, pemeliharaan
sarana rumah sakit, pengelolaan limbah, laundry, genset, dan urusan umum lainnya.
e. Penyelenggaraan penyuluhan kesehatan.

Pasal 22
Manajer Pelayanan Medis
1) Tugas Manajer Pelayanan Medis
a. Menyusun rencana dan program kerja bidang.
b. Mengoordinasikan rencana dan program kerja bidang.
c. Mengoordinasikan para bawahan.
d. Memberi petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan.
e. Mengatur, mendistribusikan, dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan.
f. Melaksanakan penerapan mekanisme pengaturan dan pengelolaan kegiatan pelayanan
medik.
g. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana prasarana, tenaga, peralatan

19
medis, dan kebutuhan lainnya.
h. Mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan medis di instalasi terkait.
i. Mengoordinasikan penyusunan dan mengawasi pelaksanaan Medical Staf Bylaws.
j. Mengoordinasikan instalasi terkait lainnya untuk memberikan informasi atau penjelasan
dan meminta persetujuan (informed consent) atas tindakan medis yang dilaksanakan.
k. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahannya.
l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.
m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur Medis.

Pasal 23
Bidang Penunjang Medik
(1) Tugas Manajer Penunjang Medis
a. Menyusun rencana dan program kerja bidang.
b. Mengoordinasikan rencana dan program kerja bidang.
c. Mengatur, mendistribusikan, dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan.
d. Mengoordinasikan para bawahan.
e. Membimbing dan memberikan petunjuk kepada bawahan.
f. Mengoordinasikan kegiatan dan pemeliharaan peralatan kesehatan, diagnostik
(laboratorium dan radiologi), farmasi, gizi, sterilisasi, dan optik.
g. Mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk bahan perencanaan berikutnya.
h. Melaksanakan sistem pengendalian intern.
i. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan.
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.
k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis kepada Wakil
Direktur Medis.

Pasal 24
Bidang Keperawatan
(1) Tugas Manajer Keperawatan
a. Menyusun rencana dan program kerja bidang.
b. Mengoordinasikan rencana dan program kerja bidang.
c. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan.
d. Mengatur, mendistribusikan, dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan.
e. Mengoordinasikan pengaturan kegiatan pelayanan perawatan di seluruh instalasi terkait.
f. Mengoordinasikan rencana pelaksanaan dan evaluasi dan asuhan pelayanan
keperawatan di instalasi rumah sakit.

20
g. Mengadakan pemantauan pengawasan evaluasi dan mutu pelayanan asuhan
keperawatan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
h. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana prasarana, tenaga, peralatan
keperawatan, dan bahan kebutuhan lainnya.
i. Menyiapkan, mengatur, dan melakukan pengawasan serta evaluasi kebutuhan
peralatan/logistik pelayanan dan asuhan keperawatan.
j. Melaksanakan penerapan mekanisme pengaturan dan pengelolaan kegiatan pelayanan
keperawatan.
k. Menyusun dan menerapkan pelaksanaan standar prosedur operasional (SPO) dan ijin
kerja tenaga perawat.
l. Mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk bahan perencanaan berikutnya.
m. Melaksanakan sistem pengendalian intern.
n. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan.
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.
p. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur Medis.

Pasal 25
Bagian Keuangan
(1) Tugas Manajer Keuangan
a. Menyusun rencana dan program kerja Bagian.
b. Mengoordinasikan rencana dan program kerja Bagian.
c. Mengoordinasikan para bawahan.
d. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan.
e. Menyusun rencana anggaran biaya langsung dan tak langsung.
f. Menyusun perencanaan pendapatan dan keuangan.
g. Menyusun retribusi pelayanan, jasa pelayanan, dan unit cost.
h. Menyelenggarakan tata usaha keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan pedoman yang telah ditetapkan.
i. Mengatur mendistribusikan dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan.
j. Melaksanakan sistem pengendalian intern.
k. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan.
l. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.
m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur Umum.

Pasal 26

21
Bagian Umum
(1) Tugas Manajer Umum
a. Menyusun rencana dan program kerja Bagian.
b. Mengoordinasikan rencana dan program kerja Bagian.
c. Mengoordinasikan para bawahan.
d. Membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan.
e. Menyusun rencana pengadaan peralatan dan fasilitas pelayanan rumah sakit.
f. Melakukan promosi, pemasaran sosial pelayanan, penanganan pengaduan atau
komplain, publikasi rumah sakit, dan kegiatan kehumasan.
g. Melaksanakan penatausahaan urusan tata usaha dan kearsipan.
h. Melaksanakan urusan Rumah Tangga dan perlengkapannya.
i. Melaksanaan pengelolaan urusan sumber daya manusia serta penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan.
j. Melaksanakan pengawasan terhadap kebersihan, kenyamanan, dan keamanan kantor,
laundry, dan sanitasi Rumah Sakit.
k. Melaksanakan kegiatan protokoler.
l. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan, kebijakan teknis, pedoman, dan
petunjuk teknis serta melaksanakan penyelenggaraan kerjasama dan MoU dengan pihak
pemerintah, swasta, atau lembaga lainnya.
m. Mengatur mendistribusikan dan mengoordinasikan tugas kepada bawahan.
n. Melaksanakan sistem pengendalian intern.
o. Menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung jawabkan hasil kerja bawahan.
p. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.
q. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur Umum.

Pasal 27
Satuan Pemeriksa Internal
(1) Satuan Pemeriksa Internal (SPI) berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan.
(2) Satuan Pemeriksa Internal (SPI) dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan Direktur.
(3) Tugas dan tanggung jawab Satuan Pemeriksa Internal (SPI) adalah:
a. Melakukan kajian dan analisis terhadap rencana investasi rumah sakit khususnya sejauh
mana uraian kajian dan pengelolaan risiko telah dilaksanakan oleh unit-unit.
b. Melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian, pengelolaan, pemantauan,
efektivitas, dan efisiensi sistem dan prosedur, dalam bidang keuangan, operasional
pelayanan, pemasaran, sumber daya manusia, dan pengembangan rumah sakit.

22
c. Melakukan penilaian dan pemantauan mengenai sistem pengendalian informasi dan
komunikasi yang meliputi :
1. Informasi penting rumah sakit terjamin keamanannnya.
2. Fungsi sekretariat rumah sakit dalam pengendalian informasi dapat berjalan dengan
efektif.
3. Penyajian laporan-laporan rumah sakit memenuhi peraturan dan perundang-
undangan.
d. Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian internal yang ditugaskan
Direktur.
(4) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), Satuan Pemeriksa
Internal (SPI) berfungsi :
a. Unit monitoring yang bersifat independen untuk:
1. Membantu Direktur agar dapat secara efektif mengamankan investasi dan aset Rumah
Sakit.
2. Melakukan penilaian desain dan implementasi pengendalian internal.
3. Melakukan analisis dan evaluasi efektif proses sesuai dan prosedur pada semua
bagian dan unit kegiatan rumah sakit.
b. Satuan Pemeriksa Internal (SPI) dalam melaksanakan fungsinya bertanggung jawab
langsung kepada Direktur.
(5) Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dan (4) disampaikan dalam bentuk
rekomendasi kepada Direktur.
(6) Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5), adalah
berdasarkan penugasan dari Direktur.

Pasal 28
Komite
(1) Pejabat Pengelola Rumah Sakit dalam mengawal mutu pelayanan kesehatan berbasis
keselamatan pasien maka perlu dibentuk komite yang merupakan wadah profesional dan
memiliki otoritas dalam organisasi staf medik, keperawatan, serta etik dan hukum serta dalam
rangka mengembangkan pelayanan, program pendidikan, pelatihan, serta mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
(2) Pembentukan komite-komite yaitu:
a. Komite Medik,
b. Komite Keperawatan,
c. Komite Tenaga Kesehatan Lain, dan
d. Komite Etik dan Hukum.

23
(3) Komite-komite sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan badan non struktural yang
berada dibawah serta bertanggung jawab kepada Direktur.

Pasal 29
Staf Medis Fungsional
(1) Staf Medis Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja dibidang medis dalam jabatan
fungsional.
(2) Staf Medis Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan
akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan,
penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya staf medis fungsional menggunakan pendekatan tim dengan
tenaga profesi terkait.

Pasal 30
Instalasi
(1) Instalasi dibentuk sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit untuk menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan.
(2) Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan membentuk Instalasi yang terdiri dari:
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Instalasi Rawat Jalan dan MCU
c. Instalasi Rawat Inap
d. Instalasi Intensif
(3) Setiap penyusunan dan tata kerja intalasi rumah sakit harus didasarkan pada penerapan
prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan cross functional approach secara vertikal dan
horizontal baik di lingkungannya serta dengan instalasi lain sesuai dengan tugas masing-
masing.
(4) Pembentukan instalasi ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
(5) Instalasi dipimpin oleh Kepala Instalasi dalam tugasnya dibantu oleh tenaga fungsional dan
atau tenaga non fungsional.
(6) Kepala Instalasi mempunyai tugas dan kewajiban merencanakan, melaksanakan, memonitor
dan mengevaluasi, serta melaporkan kegiatan pelayanan pada instalasinya masing-masing
kepada Direktur melalui Wakil Direktur Medis dan Manajer Pelayanan Medis.
(7) Pembentukan dan perubahan instalasi didasarkan atas analisis organisasi dan kebutuhan.

Pasal 31
Kelompok Jabatan Fungsional

24
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas
berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai bidang keahliannya.
(2) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan
kebutuhan dan beban kerja yang ada.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional bertugas melakukan kegiatan berdasarkan jabatan fungsional
masing-masing sesuai dengan keahlian dan kebutuhan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(5) Masing-masing tenaga fungsional dimaksud berada di lingkungan unit

Pasal 32
Unit Penjamin Mutu dan Keselamatan Pasien
(1) Unit Penjamin Mutu dan Keselamatan Pasien (UPMKP) dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit.
(2) Susunan Unit Penjamin Mutu dan Keselamatan Pasien (UPMKP) terdiri dari:
a. Ketua Unit Penjamin Mutu dan Keselamatan Pasien (UPMKP)

b. Koordinator :
1. Koordinator Mutu Klinik.
2. Koordinator Mutu Manajemen.
3. Koordinator Keselamatan Pasien.
(3) Masa tugas Unit Penjamin Mutu dan Keselamatan Pasien (UPMKP) pada Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika Kuningan selama 3 (tiga) tahun.
(4) Dalam pelaksanaan tugas Unit Penjamin Mutu dan Keselamatan Pasien (UPMKP) pada
Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan bertanggungjawab kepada Direktur.

BAB VI
HUBUNGAN KELEMBAGAAN ANTARAPEMILIK DAN PENGELOLA
Pasal 33
Hubungan Kelembagaan

(1) Peraturan Internal Korporasi (Corporate Bylaws) adalah peraturan internal yang mengatur
hubungan pemilik atau yang mewakili dengan Direktur Rumah Sakit (pengelola rumah sakit),
merupakan hubungan kelembagaan antara pemilik dan pengelola Rumah Sakit Jantung
Hasna MedikaKuningan meliputi program anggaran, pengelolaan keuangan, pengelolaan
sumber daya manusia, administrasi rumah sakit, serta mekanisme pengawasan.

25
(2) Program Anggaran
a. Program anggaran Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan disusun oleh Direksi
Rumah Sakit berdasarkan evaluasi kinerja dan realisasi anggaran tahun sebelumnya
serta menentukan target yang diusulkan kepada Direksi PT Dharma Choeriah Husada,
selanjutnya disetujui dan ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Direktur Utama PT
Dharma Choeriah Husada.
b. Program investasi atau pengembangan rumah sakit diusulkan oleh Direktur Rumah Sakit
kepada Direksi PT Dharma Choeriah Husada, selanjutnya setelah mendapat persetujuan
dalam rapat Governing Body ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Direktur Utama PT
Dharma Choeriah Husada selaku Ketua Governing Body.
(3) Pengelolaan Keuangan
a. Pendapatan operasional Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan, diterima dan
dimasukan atau disetor ke Bank dengan rekening atas nama PT Dharma Choeriah
Husada.
b. Pencairan atau penarikan dari rekening PT Dharma Choeriah Husada untuk pembiayaan
operasional RS dilakukan melalui Cash Management System (CMS) yang disetujui
(approve) oleh Direksi PT Dharma Choeriah Husada.
c. Direksi Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan berdasarkan studi kelayakan
mengajukan usulan pembelian Alat Kesehatan dan Alat Umum yang bernilai Investasi
kepada Direksi PT Dharma Choeriah Husada, selanjutnya setelah mendapat persetujuan
dalam rapat Governing Body ditetapkan dengan Surat Keputusan oleh Direktur Utama PT
Dharma Choeriah Husada selaku Ketua Governing Body.
d. Semua pengeluaran PT Dharma Choeriah Husada menjadi beban anggaran Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika Kuningan.
e. Laporan keuangan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan secara periodik
(bulanan, triwulan, dan tahunan) dilaporkan kepada Direksi PT Dharma Choeriah Husada
untuk diaudit dan dianalisa,selanjutnya khusus laporan tahunan diinformasikan kepada
pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS tahunan) oleh Direksi PT
Dharma Choeriah Husada.
(4) Pengelolaan Sumber Daya Manusia
a. Pengangkatan dan pemberhentian Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
diusulkan Direksi PT Dharma Choeriah Husada untuk mendapat persetujuan dalam rapat
Governing Body, selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur UtamaPT
Dharma Choeriah Husada selaku Ketua Governing Body.
b. Pengangkatan dan pemberhentian Wakil Direktur dan Manajer Rumah Sakit Jantung
Hasna Medika oleh Direktur Rumah Sakit, atas persetujuan Direksi PT Dharma Choeriah

26
Husada dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika.
c. Penetapan jumlah dan kualifikasi sumber daya manusia Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika Kuningan disusun oleh Direksi Rumah Sakit dan diusulkan kepada Direksi PT
Dharma Choeriah Husada selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
Utama PT Dharma Choeriah Husada.
d. Pengangkatan dan pemberhentian atau Pemutusan Hubungan Kerja karyawan oleh
Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan,atas persetujuan Direksi PT
Dharma Choeriah Husada dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika Kuningan.
e. Mutasi karyawan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan di lingkungan rumah
sakit (rotasi internal) oleh Direktur Rumah Sakit dan selanjutnya dilaporkan ke Direksi PT
Dharma Choeriah Husada.
(5) Administrasi Rumah Sakit
a. Surat atau Perjanjian Kerjasama dengan pihak ketiga yang menyangkut sistem dan
kebijakan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan dilakukan oleh Direksi PT
Dharma Choeriah Husada dan ditanda tangani oleh Direktur Utama PT Dharma Choeriah
Husada.
b. Surat atau Perjanjian Kerjasama dengan pihak ketiga yang berkaitan operasional Rumah
Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan ditanda tangani oleh Direktur Rumah Sakit
Jantung Hasna Medika Kuningan, atas persetujuan Direksi PT Dharma Choeriah Husada.
c. Proses administrasi pengadaan alat umum, alat kesehatan, dan perbekalan farmasi
dengan pihak ketiga oleh Direksi Rumah Sakit dan atas persetujuan Direksi PT Dharma
Choeriah Husada.
(6) Mekanisme Pengawasan
a. Dalam rangka efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan fungsi perumahsakitan di Rumah
Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan, Governing Body berwenang menetapkan
mekanisme pengawasan dan dapat membentuk satuan pengawas.
b. Di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan dilaksanakan pengawasan internal
secara bertingkat oleh Direksi, Wakil Direktur, Manajer,dan jajaran dibawahnya.

BAB VIII
PERATURAN INTERNAL
Pasal 34
Peraturan Internal Staf Medis

27
(1) Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) adalah peraturan internal yang mengatur
staf medis dan hubungannya dengan pengelola rumah sakit, merupakan bagian dari
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws).
(2) Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) disusun bersama dengan Komite Medik
Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan dengan ditandatangani oleh Ketua Komite
Medik dan disahkan oleh Direktur Rumah Sakit.
(3) Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan, dijelaskan dalam buku tersendiri, meliputi :
a. Pendahuluan; Ketentuan umum (peraturan dan pengertian) dan ketentuan lain
b. Peraturan Internal Staf Medis; Tujuan dan Fungsi
c. Staf Medis Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan;
1. Organisasi, kategori, dan persyaratan staf medis
2. Pengangkatan dan pengangkatan kembali staf medis
3. Tugas, tanggungjawab, dan wewenang staf medis
d. Kewenangan Klinis (Clinical Previlege); Ketentuan, lingkup, masa berlaku, pencabutan,
dan pemberian kembali.
e. Penugasan Klinis (Clinical Appointment); Ketentuan dan penerbitan surat penugasan.
f. Komite Medik;
1) Status dan struktur organisasi, tugas, fungsi, dan wewenang komite medik
2) Hubungan Komite Medik dengan Direktur Rumah Sakit
3) Sub komite kredensial, sub komite mutu, dan sub komite etika dan disiplin
4) Rapat komite medik dan tata kelola klinis
g. Penutup; Perubahan/ perbaikan dan pemberlakuan.

Pasal 35
Peraturan Internal Staf Keperawatan
(1) Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staff Bylaws) adalah peraturan internal yang
mengatur staf keperawatan dan hubungannya dengan pengelola rumah sakit, merupakan
bagian dari Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws).
(2) Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staff Bylaws) disusun bersama dengan Komite
Keperawatan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan dengan ditandatangani oleh
Ketua Komite Keperawatan dan disahkan oleh Direktur Rumah Sakit.
(3) Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staff Bylaws) Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika Kuningan, dijelaskan dalam buku tersendiri, meliputi:
a. Pendahuluan; Ketentuan umum (peraturan dan pengertian) dan ketentuan lain
b. Peraturan Internal Staf Keperawatan; Tujuan dan Fungsi

28
c. Staf Keperawatan Rumah Sakit Jantung Hasna Medika;
1. Organisasi, kategori dan persyaratan staf keperawatan
2. Pengangkatan dan pengangkatan kembali staf keperawatan
3. Tugas, tanggungjawab dan wewenang staf keperawatan
d. Kewenangan Klinis (Clinical Previlege); Ketentuan, lingkup, masa berlaku, pencabutan,
dan pemberian kembali.
e. Penugasan Klinis (Clinical Appointment); Ketentuan dan penerbitan surat penugasan.
f. Komite Keperawatan;
1. Status dan struktur organisasi, tugas, fungsi, dan wewenang komite keperawatan
2. Hubungan Komite Keperawatan dengan Direktur RS
3. Sub komite kredensial, sub komite mutu, dan sub komite etika dan disiplin
4. Rapat komite keperawatan dan tata kelola klinis
g. Penutup; Perubahan/ perbaikan dan pemberlakuan.

BAB IX
PENUTUP
Pasal 36

(1) Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws) Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
(2) Semua peraturan Rumah Sakit yang ditetapkan sebelum berlakunya Peraturan Internal
Rumah Sakit (Hospital Bylaws) ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan Hospital Bylaws ini.
(3) Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan berwenang menetapkan berbagai
peraturan pelaksanaan untuk melaksanakan Peraturan Internal Rumah Sakit ini dan peraturan
lain yang belum diatur dan tidak bertentangan dengan Hospital Bylaws ini.
(4) Struktur, nama, jumlah, dan fungsi satuan organisasi fungsional lain yang tidak tercantum di
dalam Hospital Bylaws ini ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika Kuningan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws) Rumah Sakit Jantung Hasna Medika
Kuningan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
(6) Semua peraturan Rumah Sakit yang ditetapkan sebelum berlakunya Peraturan Internal
Rumah Sakit (Hospital Bylaws) ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan

29
dengan Hospital Bylaws ini.
(7) Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Kuningan berwenang menetapkan berbagai
peraturan pelaksanaan untuk melaksanakan Peraturan Internal Rumah Sakit ini dan peraturan
lain yang belum diatur dan tidak bertentangan dengan Hospital Bylaws ini.
(8) Struktur, nama, jumlah, dan fungsi satuan organisasi fungsional lain yang tidak tercantum di
dalam Hospital Bylaws ini ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna
Medika Kuningan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ditetapkan di : Kuningan
Pada Tanggal : ...........................................
DIREKTUR UTAMA PT DHARMA CHOERIAH HUSADA,

dr. H. Gugun Iskandar H, Sp.JP., FIHA., FAsCC.

30

Anda mungkin juga menyukai