SOPAN, SANTUN,
SETIA”
@rsuddrtengkumansyur
@rsud.dr.tengku.ma
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
MAKSUD DAN TUJUAN MEDICAL STAFF BYLAWS.......................................................4
MANFAAT MEDICAL STAFF BYLAWS...............................................................................4
BAB I KETENTUAN UMUM..............................................................................................5
BAB II PENGORGANISASIAN STAF MEDIS FUNGSIONAL........................................6
BAB III MITRA BESTARI (PEER GROUP).......................................................................11
BAB IV KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE)..........................................12
BAB V DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN PASIEN.............................14
BAB VI PENUGASAN KLINIS...........................................................................................15
BAB VII KOMITE MEDIK....................................................................................................17
BAB VIII RAPAT....................................................................................................................21
BAB IX SUB KOMITE KREDENSIAL...............................................................................23
BAB X SUB KOMITE MUTU PROFESI...........................................................................24
BAB XI TATA CARA REVIEW DAN PERBAIKAN PERATURAN...............................27
BAB XII KETENTUAN PENUTUP......................................................................................27
2
PENDAHULUAN
RSUD dr. Tengku Mansyur menyusun peraturan internal staf medis (medical staff by
laws) untuk mengatur penyelenggaraan profesi medis dan mekanisme tata kerja komite medik
di rumah sakit. Peraturan internal staf medis disusun oleh komite medik dan disahkan oleh
Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur. Paling lama setiap tiga tahun peraturan internal staf
medis rumah sakit ditinjau kembali dan disesuaikan dengan perkembangan profesi medis dan
kondisi rumah sakit.
Peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) dianalogikan sebagai undang-
undang praktik kedokteran bagi para staf medis yang melakukan pelayanan medis di RSUD
dr. Tengku Mansyur. Di dalam peraturan internal staf medis diatur tentang pembentukan
komite medik, tugas dan fungsi serta mekanisme kerja komite medik beserta ketiga
subkomitenya, mitra bestari (peer-group), dan mekanisme pengambilan keputusan dalam
komite medik.
Peraturan internal staf medis menjadi acuan mekanisme pengambilan keputusan oleh
komite medik, dan menjadi dasar hukum yang sah untuk setiap keputusan yang diambil sesuai
dengan mekanisme yang ditentukan oleh peraturan internal staf medis. Selain itu, peraturan
internal staf medis juga menjadi dasar hukum yang sah untuk setiap keputusan yang diambil
oleh Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur yang mengambil keputusan sesuai dengan lingkup
tugasnya yang terkait dengan staf medis.
Dalam hubungannya dengan Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur, peraturan internal
staf medis juga mengatur mekanisme pertanggungjawaban komite medik kepada Kepala
RSUD dr. Tengku Mansyur untuk hal-hal yang terkait dengan penyelenggaraan
profesionalisme kedokteran di rumah sakit. Selain itu dalam peraturan internal staf medis
juga diatur kewajiban Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur untuk menyediakan semua sumber
daya yang dibutuhkan oleh komite medik untuk melaksanakan tugasnya, misalnya kebutuhan
ruangan, petugas sekretariat, sarana dan prasarana komite medik, termasuk penyelenggaraan
pertemuan dan mendatangkan mitra bestari. Kewajiban Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur
juga termasuk menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur (policy and procedures) yang
terkait dengan kredensial, mutu profesi, dan disiplin profesi.
Peraturan internal staf medis tidak mengatur hal-hal yang bersifat pengelolaan rumah
sakit, walaupun hal itu menyangkut tugas staf medis sehari- hari di rumah sakit. Hal-hal yang
3
termasuk pengelolaan rumah sakit tersebut antara lain hal-hal yang menyangkut jasa medis,
pembelian alat-alat medis, pengaturan jadwal jaga, dan sebagainya. Demikian pula, peraturan
internal staf medis tidak mengatur hak dan kewajiban para staf medis seperti misalnya
pengaturan tentang rekam medis, rahasia kedokteran, persetujuan pelayanan medis, dan
kesejahteraan para staf medis. Walaupun beberapa segi yang menyangkut kesejahteraan para
staf medis sangat penting diperhatikan oleh Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur agar para staf
medis dapat melakukan tugasnya dengan baik, namun masalah kesejahteraan tersebut tidak
termasuk dalam tugas komite medik.
Peraturan internal staf medis RSUD dr. Tengku Mansyur berbeda dengan rumah sakit
yang lain, karena situasi dan kondisi RSUD dr. Tengku Mansyur pun berbeda (hospital
specific) dengan rumah sakit yang lain, disesuaikan dengan sumber daya dan lingkup
pelayanan RSUD dr. Tengku Mansyur. Namun demikian, pada dasarnya peraturan internal
staf medis memuat pengaturan pokok untuk menegakkan profesionalisme tenaga dengan
mengatur mekanisme pemberian izin melakukan pelayanan medis (entering to the profession),
mekanisme mempertahankan profesionalisme (maintaining professionalism), dan mekanisme
pendisiplinan (expelling from the profession). Peraturan internal staf medis juga mengatur
tugas spesifik dari subkomite kredensial, subkomite mutu profesi, dan subkomite etika dan
disiplin profesi sesuai dengan kondisi setiap rumah sakit.
Sedangkan secara khusus, dengan adanya peraturan internal staf medis (medical staff
bylaws) RSUD dr. Tengku Mansyur, diharapkan dapat tercapai kerjasama yang baik antara
staf medik dengan pemilik rumah sakit atau yang mewakili dan antara staf medik dengan
Kepala / pimpinan rumah sakit, tercapainya sinergisme antara manajemen dan profesi medis
untuk kepentingan pasien dan terciptanya tanggung jawab staf medik terhadap mutu
pelayanan medis di rumah sakit.
4
2. Mengetahui prosedur persyaratan dan penerimaan tenaga medis di rumah
sakit.
5
3. Mengetahui mekanisme peer review, reappointment, kewenangan
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
(clinical governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya
melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika
dan disiplin profesi medis.
2. Staf medis adalah dokter, dan dokter spesialis di rumah sakit.
3. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
4. Peraturan internal rumah sakit (hospital bylaws) adalah aturan dasar yang
mengatur tata cara penyelenggaraan rumah sakit meliputi peraturan internal korporasi
dan peraturan internal staf medis.
5. Peraturan internal korporasi (corporate bylaws) adalah aturan yang mengatur agar
tata kelola korporasi (corporate governance) terselenggara dengan baik melalui
pengaturan hubungan antara pemilik, pengelola, dan komite medik di rumah sakit.
6. Peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) adalah aturan yang mengatur
tata kelola klinis (clinical governance) untuk menjaga profesionalisme staf medis di
rumah sakit.
6
BAB II
Pasal 2
Tujuan dan pengorganisasian Kelompok Staf Medis (KSM) adalah agar Staf Medis di rumah
sakit dapat lebih menata diri dengan fokus terhadap kebutuhan pasien, sehingga menghasilkan
pelayanan medis yang berkualitas, efisien dan bertanggung jawab.
Pasal 3
Secara administratif manajerial, Kelompok Staf Medis (KSM) berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala.
Pasal 4
1. Kelompok Staf Medis (KSM) merupakan organisasi Staf Medis yang terdiri dari Dokter
Umum, Dokter Spesialis yang memberikan Pelayanan Medis di RSUD dr. Tengku
Mansyur .
2. Kelompok Staf Medis (KSM) dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala RSUD dr. Tengku
Mansyur yang dikelompokkan berdasarkan keahlian dan/atau spesialisasi yang ada di
Rumah sakit.
3. Untuk Kelompok Dokter Umum masuk dalam Kelompok Staf Medis (KSM) Umum.
4. Untuk Kelompok Dokter Spesialis, masuk dalam Kelompok Staf Medis (KSM) sesuai
dengan bidang spesialisasinya dan jumlah staf medisnya perdisiplin ilmu.
5. Pengorganisasian Staf Medis bertujuan untuk self governing dalam melakukan self
control dan self discipline agar menghasilkan pelayanan medis yang berkualitas, efisien
dan bertanggung jawab.
6. Kelompok Staf Medis (KSM) bukan merupakan organisasi otonom dalam menentukan
kebijakan.
7
Pasal 5
1. Seluruh Staf Medis wajib menjadi Anggota Kelompok Staf Medis (KSM).
2. Anggota tetap Kelompok Staf Medis (KSM), yaitu dokter dan dokter spesialis di Rumah
sakit.
3. Anggota tidak tetap Kelompok Staf Medis (KSM), yaitu dokter dan dokter spesialis.
4. Setiap Kelompok Staf Medis (KSM) beranggotakan minimal 2 (dua) orang staf medis,
apabila kurang dari 2 (dua) orang, maka staf medis yang bersangkutan dapat bergabung
dengan Kelompok Staf Medis (KSM) lainnya.
5. Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) ditetapkan oleh Kepala Rumah Sakit dengan masa
bakti 3 (tiga) tahun.
6. Dalam keadaan tertentu Kepala Rumah Sakit dapat memberhentikan Ketua Kelompok
Staf Medis (KSM) sebelum berakhirnya masa bakti.
7. Penetapan sebagai Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) disahkan dengan surat keputusan
Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur.
Pasal 6
Pasal 8
1. Pengangkatan kembali Anggota Kelompok Staf Medis (KSM) diberlakukan bagi staf
medis yang selesai menjalani pemberhentian sementara.
2. Calon Anggota Kelompok Staf Medis (KSM) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
menyampaikan:
a) Surat permohonan dari yang bersangkutan atau rekomendasi tertulis dari Ketua
Kelompok Staf Medis (KSM) terkait;
b) Foto copy Surat Tanda Registrasi dari Konsil Kedokteran Indonesia;
c) Foto copy Surat Ijin Praktek;
d) Surat Keterangan Sehat dari dokter yang memiliki SIP;
e) Surat Pernyataan sanggup mematuhi dan melaksanakan etika profesi; dan
f) Surat pernyataan sanggup mematuhi segala peraturan yang berlaku dilingkungan
RSUD dr. Tengku Mansyur.
3. Bila diperlukan pengangkatan kembali Anggota Kelompok Staf Medis (KSM) dilakukan
kajian oleh Komite Medik dan Kelompok Staf Medis (KSM) Terkait.
9
4. Komite Medik menyampaikan rekomendasi kepada Kepala Rumah Sakit untuk
pengangkatan kembali Anggota Kelompok Staf Medis (KSM).
5. Kepala Rumah Sakit dengan waktu singkat harus mengeluarkan keputusan persetujuan
atau penolakan.
6. Calon Anggota Kelompok Staf Medis (KSM) yang ditolak, diberikan surat pemberitahuan
oleh Kepala Rumah Sakit.
7. Calon Anggota Kelompok Staf Medis (KSM) yang disetujui untuk diangkat kembali
diterbitkan surat keputusan pengangkatan sebagai Anggota Kelompok Staf Medis (KSM)
oleh Kepala Rumah Sakit.
Bagian Kedua
Staf Medis
Pasal 9
1. Staf Medis dalam menjalankan tugas profesi / praktik kedokteran dilingkungan RSUD dr.
Tengku Mansyur bertanggung jawab profesi secara mandiri dan bertanggung jawab
tanggung gugat secara proporsional.
2. Hak dan kewajiban staf medis sebagai pegawai RSUD dr. Tengku Mansyur sesuai ketentuan
yang berlaku dan status kepegawaiannya.
3. Hak dan kewajiban staf medis sebagai tenaga profesi di RSUD dr. Tengku Mansyur sesuai
ketentuan yang berlaku dan kewenangan klinis yang diberikan.
Pasal 10
1. Mempunyai Ijazah dari Fakultas Kedokteran / Kedokteran Gigi Pemerintah/ Swasta yang
diakui Pemerintah dan memilki Surat Penugasan dan / atau Surat Tanda Registrasi (STR)
yang masih berlaku dari Pejabat Yang Berwenang.
2. Memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) di Rumah sakit.
3. Memiliki Surat Penugasan Klinis (Clinical appointment) sebagai anggota Kelompok Staf
Medis (KSM), berupa Kewenangan Klinik (Clinical Privilege) dari Kepala Rumah sakit.
4. Mengikuti ketentuan disiplin yang berlaku di Rumah sakit.
10
Pasal 11
11
Pasal 12
1. Pemberhentian staf medis di RSUD dr. Tengku Mansyur merupakan kewenangan Direksi
ditetapkan dengan keputusan Kepala Rumah Sakit.
2. Pemberhentian Staf Medis RSUD dr. Tengku Mansyur apabila:
a) Telah memasuki masa pensiun sesuai peraturan yang berlaku;
b) Atas permintaan sendiri; atau
c) Melakukan pelanggaran terhadap hukum, etika atau peraturan lain yang berlaku setelah
melalui kajian Komite Medik, Panitia Etik dan Disiplin Rumah Sakit dan Direksi;
3. Pemberhentian Staf Medis RSUD dr. Tengku Mansyur adalah secara otomatis mana kala
telah habis masa kontrak atau penugasannya sesuai perjanjian kerja.
BAB III
Pasal 13
1. Mitra Bestari merupakan sekelompok staf medis dengan reputasi dan kompetensi profesi
yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan profesi medis termasuk evaluasi
kewenangan klinis.
2. Staf medis dalam mitra bestari pada ayat (1) tidak terbatas dari staf medis yang ada di
rumah sakit, tetapi dapat juga berasal dari luar rumah sakit yaitu perhimpunan dokter
spesialis (kolegium) atau Fakultas Kedokteran.
3. Kepala Rumah Sakit bersama Komite Medik dapat membentuk panitia yang terdiri dari
mitra bestari sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk menjalankan fungsi kredensial,
penjagaan mutu profesi, maupun penegakkan disiplin dan etika profesi di rumah sakit.
12
BAB IV
Pasal 14
1. Semua pelayanan medis hanya boleh dilakukan oleh staf medis yang telah diberi
kewenangan klinis melalui proses kredensial.
2. Kewenangan klinis adalah hak yang dimiliki oleh Staf Medis untuk melaksanakan
pelayanan medis sesuai dengan profesi dan keahliannya.
3. Kewenangan Klinis diberikan oleh Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur melalui Surat
Penugasan Klinis (Clinical Appointment) atas Rekomendasi Komite Medik, sesuai dengan
prosedur kredensial dan rekredensial.
Pasal 15
1. Kewenangan Klinis diberikan oleh Kepala Rumah Sakit atas Rekomendasi Komite Medik
melalui Sub Komite Kredensial, setelah melalui Proses Kredensial yang dilakukan oleh
Sub Komite Kredensial.
2. Pemberian kewenangan klinis seora staf medis tidak hanya didasarkan pada kredensial
terhadap kompetensi keilmuan dan keterampilan saja, akan tetapi juga mempertimbangkan
kesehatan fisik, kesehatan mental dan perilaku (behavior) staf medis tersebut.
3. Dalam kondisi tertentu kewenangan klinis dapat didelegasikan kepada dokter spesialis,
perawat atau bidan sesuai dengan kompetensinya.
4. Pendelegasian sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilakukan atas usulan Komite Medik.
Pasal 16
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis (clinical govermence) yang baik,Komite Medik dapat
memberi rekomendasi kepada Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur untuk melakukan
Pencabutan, Pencabutan Sementara atau Pembatasan Kewenangan Klinis Staf Medis.
2. Pencabutan, Pencabutan Sementara atau Pembatasan Kewenangan Klinis ini dapat
dilakukan bila Staf Medis tersebut dalam pelaksanaan tugasnya di RSUD dr. Tengku
Mansyur
13
dianggap tidak sesuai dengan standar pelayanan medis yang berlaku dan atau tidak sesuai
bila dipandang dari sudut kinerja klinis, sudut etik profesi dan sudut hukum.
3. Untuk menjaga mutu pelayanan rumah sakit, Kepala Rumah Sakit dapat melakukan
Pencabutan, Pencabutan Sementara atau Pembatasan Kewenangan Klinis seorang staf
medis tanpa adanya rekomendasi Komite Medik.
Pasal 17
Pemberian kembali kewenangan klinik dilaksanakan oleh Kepala Rumah Sakit Laras dr.
Zulkarnaen atas rekomendasi Komite Medik setelah Staf Medis yang dicabut, dicabut
sementara atau dibatasi kewenangan klinisnya menjalankan seluruh ketentuan yang ditetapkan
kepadanya.
14
BAB V
Pasal 18
1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) merupakan staf medis yang diberikan tugas
khusus sebagai penanggung jawab dalam pelayanan kepada pasien di Rumah sakit.
2. Staf medis yang dapat menjadi DPJP adalah staf medis dengan kriteria yang ditetapkan
oleh Kepala Rumah Sakit.
3. DPJP ditentukan berdasarkan :
a) Permintaan pasien dan keluarga.
b) Jadwal praktek dokter spesialis.
c) Jadwal jaga.
d) Surat rujukan langsung kepada salah satu dokter spesialis / sub spesialis.
4. DPJP wajib membuat rencana asuhan pelayanan terhadap pasien paling lambat 24 jam
sesudah pasien masuk rawat inap, dengan memperhatikan kendali biaya dan kendali mutu
5. DPJP melaksanakan tugas:
a) Melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan pasien, pemeriksaan fisik, diagnosa
penyakit dan pemberian terapi dan melakukan evaluasi keberhasilan terapi;
b) Memberikan informasi dan masukan tentang perkembangan kondisi pasien kepada
pasien, keluarga pasien dan tim pelayanan;
c) Memberikan edukasi kepada pasien/keluarga;
d) Melakukan presentasi kasus medis dihadapan Komite Medik;
e) Membantu dan memberikan bimbingan kepada tenaga kesehatan (perawat, bidan) dan
tenaga kesehatan keperawatan dalam pendidikan klinis di Rumah Sakit;
6. Dalam hal kondisi pasien memerlukan penanganan lebih lanjut di luar kompetensi DPJP,
maka Komite Medik dapat merekomendasikan kepada Kepala Rumah Sakit untuk
mengalihkan DPJP.
7. Ketentuan teknis pelaksanaan DPJP ditetapkan oleh Kepala Rumah Sakit.
15
BAB VI
PENUGASAN KLINIS
Pasal 19
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik maka semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di RSUD dr. Tengku Mansyur
harus senantiasa didukung dengan mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi dan
penegakan disiplin profesi.
2. Untuk melaksanakan pelayanan medis di rumah sakit, staf medis harus memiliki
penugasan klinis dari Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur.
3. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa pemberian kewenangan
klinis (clinical previlege) oleh Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur melalui penerbitan surat
penugasan klinis (clinical appointment) kepada staf medis yang bersangkutan.
4. Surat penugasan klinis (clinical appointment) sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
diterbitkan oleh Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur setelah mendapat rekomendasi dari
Komite Medik.
5. Rekomendasi Komite Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan setelah
dilakukan kredensial.
6. Dalam keadaan darurat Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur dapat memberikan surat
penugasan klinis (clinical appointment) tanpa rekomendasi Komite Medik.
7. Penugasan klinis seperti pada ayat (6) harus ditinjau kembali melalui mekanisme
kredensial setelah keadaan darurat teratasi/terlewati.
Pasal 20
1. Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur menetapkan kriteria dan syarat-syarat penugasan setiap
staf medis untuk suatu tugas atau jabatan klinis tertentu dan akan menyampaikan hal
tersebut kepada setiap tenaga medis yang menghendaki penugasan klinis di rumah sakit.
2. Kriteria dan syarat-syarat penugasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh
Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur setelah disepakati oleh Komite Medik.
3. Surat penugasan klinis Kelompok Staf Medis (KSM) diberikan untuk jangka waktu adalah
3 (tiga) tahun.
16
4. Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur dapat merubah atau mencabut surat penugasan klinis
sebelum berakhirnya jangka waktu yang telah ditentukan, dengan memperhatikan:
a) Ijin praktek yang bersangkutan sudah tidak berlaku sesuai dengan peraturan perundang
undangan yang ada;
b) Kondisi fisik atau mental tenaga medis yang bersangkutan tidak mampu lagi melakukan
tindakan medis secara tetap;
c) Tenaga medis telah mencapai usia pensiun dan tidak melakukan kerja sama dengan
RSUD dr. Tengku Mansyur;
d) Tidak memenuhi ketentuan dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam kerja sama;
e) Melakukan tindakan yang tidak profesional, kelalaian, atau perilaku menyimpang
lainnya yang telah diklarifikasi oleh Komite Medik;
f) Diberhentikan oleh Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur karena yang bersangkutan
mengakhiri kerja sama dengan rumah sakit setelah mengajukan pemberitahuan 1 (satu)
bulan sebelumnya;
5. Surat penugasan klinis diberikan kepada tenaga medis bila tenaga medis tersebut telah
memenuhi syarat sebagai tenaga medis berdasarkan peraturan perundang-undangan
kesehatan yang berlaku dan ketentuan lain sebagaimana ditetapkan dalam medical staff
bylaws ini.
6. Selain memperhatikan syarat seperti pada ayat (6), syarat lain yang dipertimbangkan pada
penugasan klinis lanjutan (rekredensial) adalah:
a) Mengelola pasien dalam batas-batas sebagaimana ditetapkan oleh Kepala RSUD dr.
Tengku Mansyur setelah mempertimbangkan daya dukung fasilitas rumah sakit;
b) Membuat asuhan medis pasien untuk menjamin agar rekam medis tiap pasien yang
ditanganinya di rumah sakit terpelihara dengan baik dan rekam medis pasien harus
dilengkapi dalam waktu maksimal 1 x 24 jam setelah dilakukan pelayanan kesehatan;
c) Memperhatikan segala permintaan rumah sakit yang dianggap wajar sehubungan
dengan tindakan di rumah sakit dengan mengacu pada ketentuan pelayanan yang
berlaku di rumah sakit;
d) Mematuhi etika kedokteran yang berlaku di Indonesia, baik yang berkaitan dengan
kewajiban terhadap pasien, teman sejawat dan diri sendiri;
e) Memenuhi persyaratan umum praktek klinis yang berlaku di rumah sakit
17
BAB VII
KOMITE MEDIK
Pasal 21
Umum
1. Komite Medik dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan tata kelola klinis
(clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih
terjamin dan terlindungi.
2. Jumlah keanggotaan Komite Medik RSUD dr. Tengku Mansyur 9 (sembilan) orang.
Pasal 22
1. Komite Medik merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di rumah sakit oleh
Kepala RSUD dr. Tengku Mansyur.
2. Komite Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan wadah perwakilan
dari staf medis.
Pasal 23
Susunan Organisasi
a. Ketua.
b. Sekretaris.
c. 3 Subkomite.
Pasal 24
Keanggotaan
18
Pasal 25
1. Komite medik mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja
di RSUD dr. Tengku Mansyur dengan cara :
a) Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan pelayanan medis
di RSUD dr. Tengku Mansyur;
b) Memelihara mutu profesi staf medis;
c) Menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi staf medis;
2. Staf medis yang tergolong sebagai mitra bestari sebagaimana dimaksud dapat berasal dari
rumah sakit lain, perhimpunan dokter spesialis/ kolegium dokter/ kolegium dokter
spesialis, dan/atau institusi pendidikan kedokteran.
3. Dalam melaksanakan tugas kredensial komite medik memiliki fungsi sebagai berikut:
a) Penyusunan dan pengkompilasian daftar kewenangan klinis sesuai dengan masukan
dari kelompok staf medis berdasarkan norma keprofesian yang berlaku;b)
b) Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian:
1) Kompetensi;
2) Kesehatan fisik dan mental;
3) Perilaku;
C) Evaluasi data pendidikan profesional kedokteran berkelanjutan;
D) Wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis;
E) Penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat;
F) Pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan rekomendasi kewenangan
klinis kepada Komite Medik;
G) Melakukan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan
klinis dan adanya permintaan dari Komite Medik;
H) Rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat penugasan klinis;
4. Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis, komite medik memiliki
fungsi sebagai berikut:
a. Pelaksanaan audit medis;
b. Rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi
staf medis rumah sakit;
19
c. Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf
medis rumah sakit;
d. Rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis yang membutuhkan;
5. Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi staf medis,
komite medik memiliki fungsi sebagai berikut:
a) Pembinaan etika dan displin profesi kedokteran;
b) Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran displin;
c) Rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di rumah sakit;
d) Pemberian nasehat/pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis pada asuhan
medis pasien;
Pasal 26
Pasal 27
Masa jabatan
20
Pasal 28
1. Keanggotaan Komite Medik ditetapkan dan diberhentikan oleh Kepala RSUD dr. Tengku
Mansyur dengan mempertimbangkan sikap profesional, reputasi dan perilaku.
2. Jumlah keanggotaan Komite Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah 9
(sembilan) orang yaitu 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Sekretaris, 2 (dua) orang
Subkomite Kredensial, 2 (dua) orang Subkomite Mutu Profesi, 2 (dua) orang Sub Komite
Etik dan Disiplin, dan 1 (satu) orang sebagai Sekretariat.
Pasal 29
1. Ketua Komite Medik ditetapkan oleh Kepala Rumah Sakit dengan memperhatikan
masukan dari staf medis yang bekerja di RSUD dr. Tengku Mansyur.
2. Sekretaris Komte Medik dan ketua dan anggota subkomite ditetapkan oleh Kepala Rumah
Sakit berdasarkan rekomendasi dari Ketua Komite Medik dengan memperhatikan masukan
dari staf medis yang bekerja di RSUD dr. Tengku Mansyur.
3. Penetapan pengganti pengurus yang diberhentikan seperti dimaksud pasal 27 ayat 2
mengacu kepada pasal 29 ayat 1 dan 2.
Pasal 30
1. Sekretaris Komite Medik dipilih oleh Ketua Komite Medik, berkualifikasi medik atau
medik spesialis.
2. Surat perintah penugasan sebagai Sekretaris Komite Medik dikeluarkan oleh Kepala
Rumah Sakit.
3. Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Komite Medik dibantu oleh tenaga administrasi
yang tergabung dalam Sekretariat Komite Medik.
21
BAB VIII
RAPAT
Pasal 31
Pasal 32
Rapat khusus
1. Rapat khusus adalah rapat yang diselenggarakan oleh Komite Medik dengan Ketua
Kelompok Staf Medis (KSM) dan atau para Direksi dan pihak lain terkait untuk
menetapkan kebijakan hal-hal khusus yang tidak termasuk dalam rapat rutin.
2. Sekretaris Komite Medik mengundang untuk rapat khusus dalam hal:
a. Ada permasalahan kredensial, mutu profesi dan etika dan disiplin profesi yang harus
segera diputuskan; atau
b. Ada permintaan;
3. Undangan rapat khusus disampaikan oleh Sekretaris Komite Medik kepada peserta rapat
paling lambat dua puluh empat jam sebelum rapat tersebut diselenggarakan.
4. Undangan rapat khusus harus mencantumkan tujuan pertemuan secara spesifik.
5. Rapat khusus yang diminta oleh anggota Komite Medik sebagaimana diatur dalam ayat (2)
butir b diatas harus diselenggarakan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah diterimanya surat
permintaan tersebut.
6. Kepala Bidang Pelayanan Medik berhak meminta klarifikasi terhadap permasalahan yang
timbul khususnya konflik internal dan eksternal.
22
Pasal 33
Kuorum
Pasal 34
Risalah Rapat
Penyelenggaraan setiap risalah rapat Komite Medik menjadi tanggung jawab Sekretaris Komite
Medik.
23
BAB IX
Dalam melaksanakan tugas kredensial Komite Medik memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan dan pengkompilasian daftar kewenangan klinis sesuai dengan masukan dari
kelompok staf medis berdasarkan norma keprofesian yang berlaku.
2. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian:
a. Kompetensi;
b. Kesehatan fisik dan mental;
c. Perilaku etis (ethical standing);
3. Evaluasi data pendidikan profesional kedokteran berkelanjutan.
4. Wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis.
5. Penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat.
6. Pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan rekomendasi kewenangan klinis
kepada Komite Medik.
7. Melakukan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan
klinis dan adanya permintaan dari Komite Medik.
8. Rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat penugasan klinis.
Pasal 36
1. Kewenangan klinis habis masa berlakunya bila penugasan klinis (clinical appointment)
dan atau surat tanda registrasi habis masa berlakunya.
2. Masa berlaku surat kewenangan klinis adalah 3 tahun, kecuali bila ada rekomendasi
pencabutan atau pembekuan.
3. Staf Medis wajib meminta rekredensial 2 (dua) bulan sebelum akhir penugasan klinis.
24
Pasal 37
Keanggotaan
Pasal 38
Pengorganisasian
BAB X
Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis, komite medik memiliki
fungsi sebagai berikut:
25
Pasal 40
Pasal 41
Keanggotaan
26
Pasal 42
Pengorganisasian
27
BAB XI
Pasal 43
1. Peraturan Internal Staf Medis ini dapat dirubah/disempurnakan oleh RSUD dr. Tengku
Mansyur dengan mekanisme yang disepakati oleh Direksi, Komite Medik beserta Staf
Medis Rumah Sakit Laras.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
1. Peraturan Internal Staf Medis ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
2. Semua Peraturan yang berlaku sebelumnya tetap berlaku sepanjang materinya tidak diatur
dalam Peraturan Internal Staf Medis ini.
28
29