Tentang
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS (MEDICAL STAF BYLAWS)
RUMAH SAKIT HIKMAH MASAMBA
Menimbang: a. bahwa untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan peningkatan mutu pelayanan
Medik di Rumah Sakit Hikmah Masamba, maka perlu dibuat dan ditetapkan Statuta
Peraturan Internal Staf Medis di Rumah Sakit Hikmah Masamba,
b. bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, dipandang perlu untuk ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Hikmah Masamba,
Ditetapkan di : Masamba
Pada tanggal : 13 April 2014
RS Hikmah Masamba
Direktur,
PENDAHULUAN
Profesionalisme dan Tata Kelola Klinis (clinical governance) yang dilakukan oleh
staf medis adalah mutlak diperlukan dalam pemberian pelayanan medis di Rumah Sakit
Hikmah Masamba demi untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dan melindungi
keselamatan pasien melalui mekanisme kredensial dan mekanisme peningkatan kualitas
pelayanan medis lainnya.
Staf medis memiliki peran penting dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
medis melalui kompetensi dan perilaku serta semangat profesionalisme yang sesuai dengan
peraturan perundang – undangan dibidang kesehatan dan perumahsakitan yang berlaku.
Peraturan Internal Staf medis disusun sebagai upaya untuk memastikan bahwa hanya staf
medis yang kompeten saja yang boleh melakukan pelayanan medis di Rumah Sakit Hikmah
Masamba.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Definisi
Dalam Peraturan Internal Staf Medis ini yang dimaksud dengan :
1. STATUTA ATAU PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS adalah suatu produk hukum yang
merupakan konstitusi sebuah rumah sakit yang ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
Hikmah Masamba sebagai konstitusi dalam mengatur tata cara kerja (Self Governing),
kontrol (Self Controlling), dan ketaatan (Self Discplining) dalam rangka pelayanan medis
yang menyeluruh dengan mutu yang terjaga di Rumah Sakit.
2. RUMAH SAKIT adalah Instistusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat.
3. DOKTER DAN DOKTER GIGI adalah seorang tenaga medis yang memiliki izin praktek
dibidang kedokteran sebagaimana dimaksud dalam Undang -Undang Republik Indonesia
Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan dan yang telah terikat
Pasal 2
Tujuan
Tujuan Peraturan Internal Staf Medis adalah :
1. Mengatur tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis
dan keselamatan pasien di rumah sakit lebih terjamin dan terlindungi serta mengatur
penyelenggaraan pelayanan medis di rumah sakit dalam rangka peningkatan
profesionalisme staf medis.
2. Agar Komite Medik dapat menyelenggarakan tata kelola klinis (good clinical
governance) melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi dan penegakan
disiplin profesi.
3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan kelompok
kerja komite medik.
Pasal 3
Kedudukan dan Tanggung Jawab
BAB III
PENGANGKATAN STAF MEDIS DAN PENGANGKATAN KEMBALI
Pasal 4
Pengangkatan Komite Medik
1. Pembentukan Komite Medis untuk pertama kali. Ketua Komite Medis ditunjuk/diplih
oleh Direktur Rumah Sakit dengan dasar acuan standar profesi dan standar kompetensi
yang dianggap mampu memimpin wadah kelompok profesi. Setelah masa kerjanya
Pasal 5
Tata Cara Pemilihan Ketua Komite Medis
1. Pengangkatan Staf Medis Fungsional (SMF) diusulkan oleh Ketua Komite Medis dengan
dasar acuan standar profesi dan standar kompetensi oleh masing-masing kelompok
profesi dokter/gigi dan dokter spesialis.
2. Komite Medis mengeluarkan rekomendasi untuk pengangkatan staf medis fungsional
setelah melalui seleksi dan pertimbangan Sub Komite Kredensial.
Pasal 7
Seleski Penerimaan Staf Medis
1. Dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis maupun dokter sub spesialis
mengajukan permohonan untuk melakukan pelayanan kesehatan dan perawatan di
Rumah Sakit Umum Hikmah kepada Direktur Rumah Sakit
2. Direktur Rumah Sakit meneruskan permohonan yang dimaksud kepada Komite Medis
untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut
3. Ketua komite medik meneruskan ke Sub Komite Kredensial
4. Sub Komite Kredensial melakukan rapat dan melakukan seleksi staf medis serta
mengajukan kepada Ketua Komite Medik tentang hasil seleksi
a. Ijazah terakhir sesuai dengan bidang keilmuan
b. Surat Tanda Registrasi yang berlaku
c. Tidak mempunyai riwayat reputasi kurang baik / jelek selama pendidikan dan
selama melakukan kegiatan pelayanan kesehatan di tempat kerja lain
d. Mempunyai minat pada profesi yang digeluti dan dapat bekerja dengan sungguh –
sungguh sesuai dengan standar pelayanan medis dan kode etik kedokteran
5. Ketua Komite Medis memberikan rekomendasi hasil seleksi dan memutuskan untuk
menerima atau menolak permohonan tersebut kepada Direktur.
6. Direktur menerbitkan Surat Ketetapan pengangkatan sebagai Staf Medis di Rumah Sakit
Hikmah Masamba.
1. Komite Medis menerima tembusan SK Direktur tentang pengangkatan staf medis untuk
melakukan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Hikmah Masamba.
2. Komite Medis menempatkan staf medis yang dimaksud pada kelompok Staf Medis
Fungsional sesuai bidang keilmuan dan keahlian
3. Selanjutnya Direktur Rumah Sakit menerbitkan Surat Rekomendasi untuk penerbitan
Surat Izin Praktek kepada staf medis yang bersangkutan sesuai bidang keilmuan dan
keahlian
4. Staf Medis bersangkutan melakukan pengurusan Surat Izin Praktek (SIP)
Pasal 9
Pemilihan dan Pengangkatan Ketua Staf Medis Fungsional
1. Anggota Kelompok staf medis mengadakan rapat untuk memilih calon Ketua Staf Medis
Fungsional (SMF) berdasarkan kriteria pemilihan yang disepakati
2. Calon Ketua Staf Medis Fungsional (SMF) diajukan kepada Ketua Komite Medis.
3. Ketua Komite Medis memberikan rekomendasi mengenai calon Ketua Staf Medis
Fungsional (SMF) kepada Direktur Rumah Sakit
4. Ketua Staf Medis Fungsional (SMF) mempunyai masa jabatan 3 (tiga) tahun dan dapat
dipilih kembali dalam dua periode kepengurusan
BAB IV
KATEGORI STAF MEDIS
Pasal 10
1. Staf Medis Fungsional (SMF) adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi
spesialis yang bekerja di Rumah Sakit Hikmah dan telah mempunyai Surat Izin Praktek
(SIP)
2. Kelompok Staf Medis Fungsional (SMF) Bedah adalah Kelompok Staf Medis berdasarkan
Spesialisasi atau bidang keilmuan masing – masing staf medis.
3. Dokter Konsultan adalah dokter spesialis / sub spesialis yang ditunjuk oleh oleh Komite
Medis dengan persetujuan Direktur Rumah Sakit
BAB V
KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PREVILEGES)
Pasal 11
Rekomendasi Kewenangan Klinis
Pasal 12
Pemberian Rekomendasi Kredensial
Pasal 13
Pemberian dan Pengakhiran Kewenangan
1. Pemberian rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat penugasan klinis
diberikan setelah melalui proses kredensial.
2. Prosedur tentang tata cara pemberian dan pengakhiran “privilege” dilakukan oleh
Direktur Rumah Sakit berdasarkan rekomendasi Subkomite Kredensial dan atau
Subkomite Etika dan Disiplin Profesi melalui Komite Medik
Pasal 14
Yang Layak Dikerjakan
1. Dokter Umum
a. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Menegakkan diagnosis, memberi terapi medikamentosa dan melakukan tindakan
medik umum di IGD dan Poliklinik Umum
c. Melakukan tindakan medik darurat untuk penyelamatan jiwa/live saving.
d. Melaporkan dan melakukan koordinasi dengan dokter spesialis tentang rencana
melakukan tindakan spesialistik
a. Melakukan tindakan medik spesalistik dibawah supervise dan instruksi dokter
spesialis.
2. Dokter Spesialis
a. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
b. Menegakkan diagnosis, melakukan tindakan medik yang sesuai dengan bidang
keahlian profesi.
c. Melakukan tindakan medik dalam kondisi kedaruratan dan sebagai tindakan
darurat penyelamatan jiwa.
d. Melakukan koordinasi dengn dokter Spesialis lain dalam rangka rawat bersama.
e. Mencatat semua kegiatan yang dilakukan pada rekam medis pasien dengan
mencantumkan tanggal,jam dan menandatanganinya.
f. Melakukan pemantauan pasien pasca tindakan sampai keadaan mengizinkan
untuk pengalihan pemantauan.
g. Memberi instruksi kepada Dokter umum, perawat dan petugas lain yang berkaitan
dengan tindakan dan perawatan pasien
Pasal 15
Yang Tidak Layak Dikerjakan
1. Dokter Umum
a. Tidak melakukan kegiatan yang selayaknya dikerjakan sesuai pasal 18
ayat (1) di atas
b. Merencanakan atau melakukan tindakan medik spesialistis tanpa
berkonsultasi dengan dokter Spesialis yang berwenang.
c. Tindakan medik spesialistis yang direncanakan atau dilakukan bukan
merupakan tindakan darurat dan atau untuk penyelamatan jiwa.
BAB VI
PENUGASAN KLINIS (CLINICAL APPOINTMENT)
Pasal 16
Penugasan Staf Medis Fungsional
1. Direktur menetapkan kriteria dan syarat – syarat khusus penugasan setiap staf medis
untuk suatu tugas atau jabatan klinis tertentu dan akan menyampaikan hal tersebut
kepada setiap tenaga medis yang menghendaki penugasan klinis di rumah sakit
2. Kriteria dan syarat – syarat penugasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan
oleh Direktur setelah disepakati oleh Komite Medis
3. Tenaga medis yang telah mendapat penugasan klinis di rumah sakit dapat berstatus
sebagai staf medis biasa, staf medis pengganti dan staf medis konsultan. Khusus staf
medis pengganti, diusulkan oleh yang digantikan dan disetujui oleh Direktur
4. Jangka waktu penugasan staf medis adalah 5 (lima) tahun sesuai dengan SIP yang
berlaku yang dapat diperpanjang
5. Hal – hal yang dapat mengakhiri penugasan staf medis di rumah sakit adalah :
1. Izin praktek yang bersangkutan sudah tidak berlaku sesuai dengan peraturan
perundang – undangan yang ada, atau
2. Kondisi fisik dan mental tenaga medis yang bersangkutan tidak mampu lagi
melakukan tindakan medis secara menetap, atau
3. Tenaga medis melakukan pelanggaran etika dan profesi dan telah mendapat
ketetapan dari Komite Medis
4. Tenaga medis yang bersangkutan menyatakan secara tertulis untuk berhenti
Pasal 17
Surat Penugasan Klinis
Setiap staf medis yang melakukan asuhan medis harus memiliki surat penugasan klinis dari
pimpinan rumah sakit berdasarkan rincian kewenangan klinis (delineation of clinical
privilege) yang direkomendasikan komite medic
Pasal 18
Tata Kelola Klinis (clinical governance)
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik, semua pelayanan
medis yang dilakukan oleh staf medis di rumah sakit dilakukan atas peugasan klinis
direktur rumah sakit
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat1 berupa pemberian
kewenangan klinis (clinical privilege) oleh direktur rumah sakit melalui penerbitan surat
penugasan klinis (clinical appointment)
Pasal 19
Bagian Kesatu
PENGORGANISASIAN
Pasal 20
1. Dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis baik purna waktu maupun
paruh waktu yang bekerja di unit pelayanan Rumah Sakit Hikmah Masamba wajib
menjadi anggota staf medis.
2. Dalam melaksanakan tugas staf medis dikelompokkan sesuai sepesialisasi atau
keahliannya atau dengan cara lain dengan pertimbangan khusus.
3. Setiap Kelompok Staf Medis minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter.
4. Pengelompokan staf medis dengan cara lain dengan pertimbangan khusus dengan
memperhatikan jumlah staf medis dalam satu kelompok staf medis.
5. Kelompok Staf Medis Rumah Sakit dibagi dalam Staf Medis Fungsional sebagai berikut :
a. Kelompok Staf Medis Fungsional (SMF) Bedah memberikan pelayanan sesuai
bidang tugas masing-masing yaitu Pelayanan Medis Bedah, Kebidanan dan
Penyakit Kandungan, THT serta Mata,
b. Kelompok Staf Medis Fungsional (SMF) Non Bedah memberikan pelayanan sesuai
bidang tugas masing-masing yaitu Penyakit Dalam, Penyakit Anak, Jantung, Saraf,
Paru, Jiwa, Kulit dan Kelamin, Radiologi serta Patologi Klinik
c. Staf Medis Fungsional (SMF) Umum memberikan pelayanan sesuai bidang tugas
masing-masing yaitu Pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Instalasi rawat jalan
(Pelayanan umum dipoliklinik) dan membantu dokter Spesialis di instalasi rawat
inap.
Paragraf 1
Keanggotaan
Pasal 21
Pasal 22
KETUA
WAKIL KETUA
SEKERTARIS
STAF
SEKRETARIAT
.
Paragraf 3
Pasal 23
Bagian Ketiga
STAF MEDIS
Paragraf 1
Fungsi, Tugas dan Wewenang
Pasal 24
1. Fungsi
Sebagai pelaksana pelayanan medis, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan di bidang medis
2. Tugas
a. Mengelola pelaksanaan tugas profesional dengan landasan etika yang kokoh dengan
tingkat mutu profesi yang tinggi untuk mencapai visi, misi dan tujuan pelayanan
medis Rumah Sakit Hikmah Masamba.
b. Menyusun rencana dan program kerja kelompok Staf Medis Fungsional (SMF)
termasuk rencana anggarannya.
c. Bersama seluruh anggota kelompok Staf Medis Fungsional (SMF) menyepakati dan
menyusun standar operasional prosedur (SOP) pelayanan medis di lingkungan
Rumah Sakit Hikmah Masamba
Paragraf 2
Tanggungjawab
Pasal 25
1. Staf medis mempunyai tanggungjawab yang terkait mutu, etik dan pengembangan
pendidikan staf medis
2. Melakukan perbaikan (up – dating) standar prosedur operasional dan dokumen terkait
lainnya
3. Anggota Staf Medis Fungsional (SMF) bertanggung jawab secara medis kepada Direktur
RumahSakit melalui Ketua SMF dan Komite Medik serta administrasi kepada kepala
instalasi.
4. Pelaksanaan tugas sesuai dengan beban tugas yang diberikan dalam upaya
pencegahan, penyembuhan dan pemulihan akibat penyakit serta peningkatan derajat
kesehatan.
Pasal 26
Bagian Keempat
KOMITE MEDIS
Paragraf 1
Susunan Organisasi
Pasal 27
1. Komite medis adalah suatu wadah non struktural yang beranggotakan kelompok staf
medik di Rumah Sakit Hikmah Masamba yang mempunyai tugas untuk membantu
direktur dalam upaya :
a. Peningkatan mutu pelayanan
b. Pembinaan etika profesi
c. Peningkatan mutu tenaga medis
2. Susunan organisasi Komite Medis terdiri dari
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Anggota
Pasal 28
1. Fungsi
a. Memberikan saran kepada Direktur Rumah Sakit
b. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis
c. Menangani hal – hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
d. Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh
semua kelompok Staf Medis Fungsional
2. Tugas
a. Membantu Direktur Rumah Sakit menyusun standar pelayanan medis dan
memantau pelaksanaannya
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis
d. Membantu Direktur Rumah Sakit dalam menyusun Staf Medical Bylaws dan
memantau pelaksanaannya
e. Membantu Direktur menyusun kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan
mediko-legal
f. Membantu Direktur menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko-
legal
g. Melakukan koordinasi dengan Direksi Rumah Sakit (Kabid Pelayanan Medis dan
Keperawatan) dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan tugas
kelompok staf medis fungsional
h. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan, pelatihan serta penelitian dan
pengembangan program dalam pelaksanaan tugas Staf Medis Fungsional (SMF)
i. Memberikan pertimbangan kepada Direktur tentang penerimaan tenaga Staf Medis
Fungsional (SMF) untuk bekerja di Rumah Sakit setelah mendapat usulan dari
anggota.
j. Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis
3. Wewenang
a. Memberikan usul rencana kebutuhan dan peningkatan kualitas tenaga medis
b. Memberikan pertimbangan tentang rencana pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan peralatan medis dan penunjang medis serta pengembangan
pelayanan medis
c. Monitoring dan evaluasi yang terkait dengan mutu pelayanan medis
d. Monitoring dan evaluasi efesiensi dan efektifitas penggunaan alat kedokteran
rumah sakit
e. Melakukan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan profesi antar
kelompok sataf medis
f. Memberikan rekomendasi tentang kerjasama antara rumah sakit dan fakultas
kedokteran/kedokteran gigi/institusi pendidikan lain
Paragraf 3
Tanggungjawab
Pasal 29
1. Komite Medis mempunyai tanggungjawab yang terkait mutu, etik dan pengembangan
pendidikan staf medis
2. Komite Medis bertanggung jawab secara kepada Direktur Rumah Sakit
Paragraf 4
Kewajiban
Pasal 30
Paragraf 5
Pengangkatan dan Masa Kerja
Pasal 31
1. Komite Medis diangkat dan ditetapkan melalui surat keputusan Yayasan/Badan Hukum
PT Rumah Sakit
2. Masa Kerja Komite Medis adalah 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk dua
periode kepengurusan
Paragraf 6
Tata Kerja
Pasal 32
Pasal 33
1. Komite Medis Rumah Sakit Hikmah Masamba mempunyai ruang tersendiri dengan
fasilitas yang mendukung pelaksanaan kerja
2. Untuk memperlancar tugas – tugas administrasi perkantoran Direktur Rumah Sakit
Hikmah mengangkat satu orang atau lebih sebagai staf pelaksana Sekretariat Komite
Medis
Bagian Kelima
SUB KOMITE MEDIS
Pasal 34
1. Dalam melaksanakan tugas Komite Medis dibantu oleh Sub Komite Medis yang terdiri
dari :
a. Sub Komite Peningkatan Mutu
b. Sub Komite Kredensial
c. Sub Komite Etika dan Disipilin Profesi
2. Sub Komite Medis ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atas usul Ketua Komite medis
setelah mendapat kesepakatan dalam rapat pleno Komite Medis.
3. Dalam melaksanakan kegiatannnya Sub Komite menyusun kebijakan, program dan
prosedur kerja.
4. Sub Komite Medis bertanggungjawab kepada Ketua Komite Medis.
5. Masa tugas Sub Komite Medis adalah adalah 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali
untuk periode pengurusan selanjutnya.
Paragraf 1
Sub Komite Peningkatan Mutu
Pasal 35
1. Fungsi
Melaksanakan kebijakan Komite Medis dibidang mutu profesi medis
2. Tugas
a. Membuat rencana kerja / program kerja peningkatan mutu
b. Melaksanakan rencana kerja program
c. Membuat panduan dan kebijakan mutu pelayanan medis
d. Melakukan pemantauan dan pengawasan mutu pelayanan medis
e. Menyusun indikator mutu klinik dengan koordinasi dengan kelompok Staf Medis
Fungsional dan unit kerja
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan kepada Ketua Komite Medik secara berkala
dan tahunan
3. Wewenang
Melaksanakan kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan medis secara lintas sektoral
dan lintas fungsi sesuai kebutuhan
Paragraf 2
Sub Komite Kredensial
Pasal 36
1. Fungsi
Melaksanakan kebijakan Komite Medis dibidang kredensial profesi medis
2. Tugas
a. Melakukan seleksi permohonan untuk menjadi anggota staf meds rumah sakit
secara tota objektif, adil, jujur dan terbuka
Paragraf 3
Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi
Pasal 37
1. Fungsi
Melaksanakan kebijakan Komite Medis dibidang etiika dan disiplin profesi medis
2. Tugas
a. Membuat rencana kerja / program kerja
b. Melaksanakan rencana kerja program
c. Menyusun tatalaksana pemantauan dan penanganan masalah etika dan disiplin
profesi
d. Melakukan sosialisasi yang terkait dengan etika dan disiplin profesi
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan kepada Ketua Komite Medik secara berkala
dan tahunan
3. Wewenang
Melakukan pemantauan dan penanganan etika profesi kedokteran dan disiplin profesi
secara lintas sektoral dan lintas fungsi sesuai kebutuhan
Bagian Kesatu
RAPAT KOMITE MEDIS
Paragraf 1
Rapat dan Frekuensi
Pasal 38
1. Rapat Komite Medis secara keseluruhan minimal empat kali dalam setahun
2. Rapat Pleno Komite Medis dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan
3. Rapat Komite Medis dengan Pimpinan Rumah Sakit dilakukan 1 (satu) kali dalam
sebulan
4. Rapat Komite Medis dengan Sub Komite Medis dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan
5. Rapat Pengurus Harian Komite Medis dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan
Paragraf 2
Kategori, Maksud dan Tujuan Rapat
Pasal 39
1. Rapat – rapat sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 merupakan rapat untuk laporan
pertanggungjawaban, klarifikasi, pemantauan, evaluasi, konsultasi dan koordinasi
kegiatan pelayanan medis rumah sakit
2. Rapat – rapat bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan pengelolaan agar
semua fungsi komponen organisasi rumah sakit dapat berjalan dengan baik
3. Rapat – rapat sebagaimana dimaksud dalam pasal 34 dibedakan atas rapat khusus dan
rapat regular
4. Rapat Khusus adalah rapat yang diadakan sewaktu – waktu untuk membicarakan dan
menyelesaikan masalah – masalah yang dianggap urgen
5. Rapat Reguler adalah rapat yang diadakan sewaktu – waktu untuk membicarakan
penyelenggaraan kegiatan rutin rumah sakit
Paragraf 1
Rapat Pleno Komite Medis
Pasal 40
1. Tujuan :
a. Untuk menyampaikan saran, usulan dan masukan lain sebagai bahan
pertimbangan bagi pengambilan keputusan Pimpinan Rumah Sakit, bagi anggota
komite medis.
b. Untuk membahas komunikasi dan informasi serta edukasi segala sesuatu yang
berkaitan dengan tugas, wewenang, tanggung jawab Komite Medik.
2. Peserta
a. Ketua Komite Medis
b. Wakil Ketua Komite Medis
c. Sekretaris Komite Medis
d. Anggota Komite Medis
e. Staf Sekretariat Komite Medis (bukan anggota)
f. Staf Medis Fungsional
3. Tempat
a. Ruang pertemuan Rumah Sakit Hikmah Masamba
b. Atau ruangan lain yang ditetapkan.
4. Jadwal Acara Rapat
a. Pembukaan
b. Pengisian daftar hadir
c. Masukan informasi ,komunikasi, edukasi dan diskusi.
d. Pembahasan sesuai tugas dan tanggung jawab dalam keanggotaan Komite Medik
e. Notulen rapat dibuat oleh sekretaris dibantu oleh staf sekretariat Komite Medik
5. Tata Tertib Rapat
a. Surat undangan penyampaian.
b. Daftar hadir
c. Notulen rapat
Paragraf 2
Rapat Komite Medis dengan Pimpinan Rumah Sakit
Pasal 41
1. Tujuan
a. Untuk menyampaikan saran, usulan dan masukan lain sebagai bahan pertimbangan
bagi pengambilan keputusan Pimpinan Rumah Sakit, berkaitan dengan :
(1) Upaya peningkatan mutu pelayanan
(2) Pembinaan etika profesi
(3) Peningkatan mutu kelompok staf medis (KSM).
2. Peserta
a. Pimpinan Rumah Sakit
1) Direksi
2) Direksi dan Kepala – Kepala Instalasi
3) Direksi dan Kepala – Kepala Seksi / Sub Bagian
4) Direksi, Kepala – Kepala Instalasi dan Kepala – Kepala Seksi / Sub Bagian
b. Pengurus Harian Komite Medis
c. Staf Sekretariat Komite Medis
3. Tempat
a. Ruang pertemuan Rumah Sakit Hikmah
b. Atau ruangan lain yang ditetapkan.
4. Acara Rapat
a. Pembukaan
b. Pengisian daftar hadir
c. Natulen Rapat.
d. Pembahasan materi
e. Penutup/kesimpulan.
5. Tata Tertib Rapat
a. Surat undangan penyampaian.
Paragraf 3
Rapat Komite Medis dengan Sub Komite Medis
Pasal 42
1. Tujuan
Untuk menyampaikan saran, usulan dan masukan dari panitia kerja komite medik
kepada ketua komite medik sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan.
2. Peserta
a. Pengurus harian Komite Medis
b. Sub Komite Medis
c. Staf Sekretariat Komite Medis
3. Tempat
a. Ruang pertemuan Rumah Sakit Hikmah
b. Atau ruangan lain yang ditetapkan.
4. Acara Rapat
a. Pembukaan
b. Pengisian daftar hadir
c. Natulen Rapat.
d. Pembahasan materi
e. Penutup/kesimpulan.
5. Tata Tertib Rapat
a. Surat undangan penyampaian.
d. Daftar hadir
e. Notulen rapat
Pasal 43
1. Tujuan
Membahas segala sesuatu berhubungan dengan kepetingan Komite Medik.
2. Peserta
a. Ketua Komite Medis
b. Wakil Ketua Komite Medis
c. Sekretaris Komite Medis
d. Anggota Komite Medis
e. Staf Sekretariat Komite Medis (bukan anggota)
3. Tempat
a. Ruang pertemuan Rumah Sakit Hikmah
b. Atau ruangan lain yang ditetapkan.
4. Acara Rapat
a. Pembukaan
b. Pengisian daftar hadir
c. Natulen Rapat.
d. Pembahasan materi
e. Penutup/kesimpulan.
5. Tata Tertib Rapat
a. Surat undangan penyampaian.
b. Daftar hadir
c. Notulen rapat
BAB X
KERAHASIAAN DAN INFORMASI MEDIK
Pasal 44
Pengaturan tentang kewajiban staf medis memegang teguh kerahasiaan pasien dan
pemberitahuan informasi medis dijabarkan dalam kebijakan medis yang berisi tentang hak
dan kewajiban pasien, dokter dan Rumah Sakit Hikmah Masamba.
Paragraf 1
Hak Pasien
Pasal 45
1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di rumah sakit.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawia, adil dan jujur.
3. Pasien berhak memperoleh pelayan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh asuhan keperwatan setera dengan standar profesi
keperawatan.
5. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinis dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit
tersebut (second opnion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter
yang merawat.
8. Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya.
9. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :
a. Penyakit yang diderita.
b. Tindakan medik apa yang hendak dilakukan.
c. Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan untuk
mengatasinya.
d. Alternatif terapi lainnya.
e. Prognosanya.
f. Perkiraaan biaya pengobatan.
10. Pasien berhak menyetujui / memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
Paragraf 2
Kewajiban Pasien
Pasal 46
1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata
tertib Rumah Sakit.
2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan perawat
dalam pengobatan.
3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya
tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
4. Pasien atau penaggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas
jasa pelayanan rumah sakit/dokter.
5. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah
disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.
Paragraf 1
Hak Dokter / Dokter Gigi
Pasal 47
Pasal 48
1. Dokter wajib mematuhi peraturan Rumah Sakit sesuai dengan hubungan hokum
antara dokter tersebut dengan Rumah Sakit.
2. Dokter wajib memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan
menghormati hak-hak pasien.
3. Dokter wajib merujuk pasien ke dokter lain Rumah Sakit lain yang memppunyai
keahlian / kemampuan yang lebik baik, apabila ia tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
4. Dokter wajib memberikan kesempatan kepada pasien agar senatiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan dapat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya.
5. Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
penderita, bahka setelah penderita itu meniggal dunia.
6. Dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perikemanuasiaan,
kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
7. Dokter wajib memberikan informasi yang adekuat tentang perlunya tindakan medik
yuang bersangkutan serta risiko yang dapat ditimbulkannya.
8. Dokter wajib membuat rekam medis yang baik secara berkesinambungan berkaitan
daengan keadaan pasien.
9. Dokter wajib terus menerus menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti
perkembangan ilmu kedokteran / kedokteran gigi
10. Dokter wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang dibuatnya.
11. Dokter wajib bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbale
balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
12. Dokter berhak mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak Rumah Sakit.
Paragraf 1
Hak Rumah Sakit
Pasal 49
1. Rumah Sakit berhak membuat peraturan-peraturan yang berlaku di Rumah Sakit sesui
dengan kondisi/keadaan yang ada di Rumah Sakit (Hospita by laws).
2. Rumah Sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala peraturan
Rumah Sakit.
3. Rumah Sakit berhak mensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala instruksi yang
diberikan dokter kepadanya.
4. Rumah Sakit berhak memilih tenaga dokter yang akan bekerja di Rumah Sakit melalui
panitia kredensial.
5. Rumah Sakit berhak menuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi
(termasuk pasien, pihak ketiga dan lain-lain).
6. Rumah Sakit berhak mendapat perlindungan hukum.
Paragraf 2
Kewajiban Rumah Sakit
Pasal 49
1. Rumah Sakit wajib mematuhi perundangan dan peraturan yang dikeluarkan
oleh Pemerintah.
2. Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan kepada pasien tanpa membedakan
suku, ras, agama, seks dan status sosial pasien.
3. Rumah Sakit wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan
kelas perawatan (duty of care).
4. Rumah Sakit wajib menjaga mutu perawatan dengan tidak membedakan kelas
perawatan ( quality of care).
5. Rumah Sakit wajib memberikan pertolongan pengobatan di Unit Gawat Darurat
tanpa meminta jaminan materi terlebih dahulu.
Pasal 50
1. Pelaksanaan pengawasan terhadap etik dan mutu pelayanan dilakukan oleh Sub
Komite Medis, berdasarkan laporan dari kelompok staf medis atau dari profesi lain dan
masyarakat, bahan temuan diluar maupun didalam rumah sakit yang masuk ke komite
medis
2. Pembahasan dilakukan menurut jenis masalahnya oleh sub komite medis bersama
kelompok staf medis yang terkait
3. Pengawasan terhadap etika dan mutu pelayanan di tindak lanjuti dengan pembinaan,
teguran, sanksi dan revisi standar operating prosedur.
4. Secara berkala sub komite medik pengendalian mutu pelayanan, etika dan disiplin
profesi melakukan audit medik yang telah diprogramkan dalam program kerja Komite
Medis Rumah Sakit Hikmah.
Pasal 51
1. Pedoman Peraturan Internal Medis (Medical Staff Bylaws) ini sewaktu-waktu bisa
dievaluasi sesuai dengan keadaan dan kondisi setempat dapat direvisi menurut
kebutuhan di Rumah Sakit Hikmah Masamba.
2. Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) dapat direvisi apabila
dalam rapat pleno Komite Medis Rumah Sakit Hikmah dengan suara terbanyak yang
menghendaki.
Ditetapkan di : Masamba
Pada tanggal : 13 April 2014
RS Hikmah Masamba
Direktur,