Anda di halaman 1dari 16

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAITUL HIKMAH KENDAL

NOMOR :
TENTANG
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS

DIREKTUR RUMAH SAKIT BAITUL HIKMAH

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan pelayanan medis di rumah sakit perlu


pengaturan internal yang meliputi peran dan fungsi pemilik,
direktur rumah sakit dan staf medis;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
butir a perlu menetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Baitul Hikmah tentang Peraturan Internal Staf Medis Rumah
Sakit Baitul Hikmah Kabupaten Kendal.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 631 / Menkes / SK / VI /
2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis RS (Medical
Staff By Laws).
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAITUL HIKMAH TENTANG
PERTAMA : PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS RUMAH SAKIT BAITUL HIKMAH
KENDAL;
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
KEDUA :
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

1
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Staf Medis adalah Dokter Spesialis Konsultan, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Dokter
Umum yang bekerja purna waktu maupun paruh waktu di unit pelayanan Rumah Sakit.
2. Dokter Tetap adalah dokter yang direkrut oleh Rumah Sakit karena keahliannya,
bekerja sebagai karyawan tetap Rumah Sakit, bertanggung jawab secara mandiri dan
bertanggung gugat sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit
3. Dokter kontrak adalah dokter yang direkrut oleh Rumah Sakit karena keahliannya,
bekerja sebagai karyawan kontrak Rumah Sakit, bertanggung jawab secara mandiri dan
bertanggung gugat sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit
4. Dokter mitra adalah dokter yang direkrut oleh Rumah Sakit karena keahliannya,
berkedudukan sejajar dengan Rumah Sakit, bertanggung jawab secara mandiri dan
bertanggung gugat secara proporsional sesuai kesepakatan atau ketentuan yang berlaku
di Rumah Sakit
KELOMPOK STAF MEDIS (KSM)
Pasal 2
Kelompok staf medis (KSM) Rumah Sakit Baitul Hikmah adalah staf medis yang sesuai dengan
bidang keprofesiannya dan dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kelompok staf medis
Pasal 3
1. KSM berada dibawah koordinasi garis struktural dengan Manajer Pelayanan dan garis
fungsional dengan kepala KSM dan Komite medis.
2. KSM secara fungsional bertanggungjawab kepada kepala KSM dan Komite Medis dan
secara manajerial kepada direktur RS Baitul Hikmah

Pasal 4
Jumlah dan ragam KSM ditentukan oleh direktur RS Baitul Hikmah bersama komite medis RS
Baitul Hikmah
KSM yang dimaksud adalah:
1. KSM Bedah terdiri dari : SM Bedah, SM THT, SM Anestesi, SM gigi dan mulut, SM obsgin
2. KSM non bedah terdiri dari : SM kesehatan anak, SM penyakit dalam, SM penyakit kulit
dan kelamin, SM penyakit saraf
3. KSM dokter umum

2
BAB II
KEWAJIBAN KEPALA KELOMPOK STAF MEDIS

Pasal 5.
1. Kepala KSM adalah SM dalam kelompoknya (KSM) yang dipilih menjadi ketua dengan
kualifikasi dan kompetensi sebagai pemimpin, memiliki komitmen terhadap visi, misi,
kebijakan RS Baitul Hikmah
2. Kepala KSM bertanggungjawab secara fungsional kepada komite medik dan secara
structural kepada direktur RS Baitul Hikmah
3. Ka KSM diangkat dan diberhentikan oleh direktur RS Baitul Hikmah

Pasal 6
Kepala KSM mengadakan pertemuan regular dengan direktur RS Baitul Hikmah dan atau
KSM lainnya
Pasal 7
1. Kepala KSM mempunyai fungsi organisasi, koordinasi, supervise atas terlaksananya
peraturan-peraturan, prosedur-prosedur dan kebijakan-kebijakan RS Baitul Hikmah
2. Kepala KSM mengawasi, monitoring, evaluasi terhadap program kerja yang telah dibuat
dalam KSMnya
3. Program kerja dimaksud adalah program mempertahankan dan meningkatkan mutu
profesi serta kompetensi SM
4. Kepala KSM berkewajiban mensosialisasi dan mengawasi terlaksananya peraturan
internal RSBH ( Hospital Bylaws ) serta kebijakan-kebijakan yang berlaku di RSBH secara
konsekuen
5. Kepala KSM bertanggungjawab terhadap proses orientasi SM baru, pelayanan medis,
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta pengawasan terhadap
SM dalam melaksanakan tugasnya.
6. Kepala KSM berpartisipasi secara aktif terhadap program kebutuhan tenaga dokter
(maping), tata ruang bangunan dan kebutuhan alat kedokteran serta sumber daya
lainnya dalam KSMnya
7. Kepala KSM wajib melaksanakan tugas yang diberikan oleh komite medis dan direktur
RSBH
8. Kepala KSM bertugas membuat laporan secara berkala kepada direktur RSBH dan komite
medis tentang program kerja KSM, kinerja KSM, dan melampirkan usulan-usulannya
yang bersifat positif dan bertanggungjawab
9. Kepala KSM membantu direktur RSBH dan komite medis dalam mengawasi dan memberi
penilaian terhadap kinerja dokter mitra yang sama profesinya
10.Kepala KSM bertanggungjawab kepada direktur dan komite medis

3
BAB III
PERTEMUAN-PERTEMUAN KSM

Pasal 8
1. Pertemuan di KSM bisa diadakan secara regular dan khusus
a. Pertemuan regular adalah pertemuan yang dilakukan secara teratur minimal 3
bulan 1 kali
b. Pertemuan khusus adalah pertemuan yang diadakan khusus untuk menyelesaikan
suatu masalah yang mendesak
2. Pertemuan harus mempunyai jadwal, acara pertemuan, mencatat dan membuat
kesimpulan serta membuat notulen rapat.
3. Notulen rapat dilaporkan kepada komite medis dengan tembusan kepada direktur RSBH
4. Pertemuan diadakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu pelayanan medis
terutama pelayanan rawat jalan.

BAB IV
KEWAJIBAN STAF MEDIS

Pasal 9
1. Melaksanakan profesi kedokteran sesuai dengan standar profesi, standar pelayaan
medis, standar prosedur operasional, juklak, juknis yang berlaku di RSBH dalam bentuk
pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasinya.
2. Melaksanakan peraturan internal RSBH
3. Melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan terhadap teman sejawat
dokter/perawat/bidan serta penelitian dan pengembangan

Pasal 10
1. Menyelenggarakan pelayanan medis prima yang berpihak kepada pelanggan (good
clinical governance)
2. Senantiasa memberikan pelayanan medis dengan sistim kendali mutu, kendali biaya dan
patient’s safety.

Pasal 11
SM wajib melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala KSM, Komite medis dan
direktur RSBH
Pasal 12.
1. SM wajib menulis resep obat dengan menggunakan nama generiknya
2. SM wajib menggunakan obat yang terdapat dalam daftar obat standarisasi/formularium
RS Baitul Hikmah

4
3. SM dilarang membawa obat, alat kesehatan, jamu, bahan habis pakai untuk di
perjualbelikan di lingkungan RS Baitul Hikmah
4. SM wajib mengikuti status dan kelas tindakan sesuai dengan ketetapan RS Baitul
Hikmah.
5. SM dilarang menentukan tarif periksa dan atau tindakan langsung kepada pasien.
6. SM wajib sesegera mungkin merujuk ke dokter atau fasilitas kesehatan lain manakala
terdapat keterbatasan kemampuan, peralatan, waktu atau karena alasan lain yang
masuk akal serta tidak mampu lagi untuk melakukan atau meneruskan upaya kesehatan
terhadap pasien
7. SM wajib memberikan informed consent kepada pasien dan keluarganya, menjalin
kerjasama dan komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya, memenuhi apa
yang menurut etika dan hukum menjadi hak pasien.
8. SM wajib menghormati kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat secara khusus
dengan pasien
9. SM wajib menerbitkan surat keterangan yang diperlukan bagi kepentingan pasien yang
layak, menghormati kerahasiaan (konfidensialitas) rekam medik pasien
10.SM wajib melengkapi rekam medik pasien secara tepat waktu

Pasal 13
Dalam keadaan karena sesuatu hal staf medis tidak dapat melaksanakan kewajibannya
menangani pasien untuk sementara waktu, maka ia wajib memberitahu atau meminta ijin
kepada pasien dan keluarga serta kepala KSM atau pimpinan RSBH serta menunjuk dokter
pengganti (bidang profesi yang sama) yang disetujui oleh pasien

Pasal 14
1. Bersikap hormat dan berprilaku sopan terhadap civitas hospitalia, SM mitra, pasien,
keluarga pasien, pengunjung dan tamu
2. Menyelesaikan semua kewajiban administratif dan rekam medis
3. Wajib hadir dalam rapat-rapat yang diadakan oleh pimpinan RSBH, komite medis atau
badan/tim RSBH yang lain
4. Loyal kepada RSBH, wajib meningkatkan mutu pelayanan RSBH dan diri sendiri
5. Wajib menjaga rahasia jabatan, bahkan setelah pasien meninggal dunia

Pasal 15
Semua staf medis yang memberi pelayanan di RSBH, maka ia sepenuhnya
bertanggungjawab dan bertanggunggugat atas segala bentuk kerugian yang dialami pasien
sebagai akibat dari kesalahan atau kelalaian pelayanan medik yang dilakukannya

5
BAB V
HARI DAN WAKTU KERJA

Pasal 16
1. Hari kerja dimulai dengan hari senin s/d sabtu, kecuali hari minggu dan hari libur
resmi.
2. SM umum yang bertugas sebagai dokter jaga IGD, dokter jaga perawatan khusus, dokter
jaga rawat inap menggunakan system shift kerja shif, sehingga hari kerjanya tidak
mengenal hari minggu dan hari libur resmi.

Pasal 17
Jam kerja dibatasi 40 jam kerja/minggu, kecuali :.
1. Dokter kontrak yang jam kerjanya diatur khusus dalam surat kontrak kerja
2. Dokter mitra yang jam kerjanya diatur khusus dalam surat kesepakatan kerjasama.
3. Dokter yang berstatus konsulen yang memberikan pelayanan konsultasi setiap saat.

Pasal 18
Hari minggu dan hari libur resmi tidak bisa menghindarkan seorang dokter untuk melakukan
kegiatan visite pasien yang menjadi tanggungjawabnya

BAB VI
HAK STAF MEDIS

Pasal 20
1. Hak dokter kontrak mengacu pada surat kontrak kerja dan peraturan perusahaan RSBH
yang berlaku
2. Dokter kontrak berhak mengusulkan obat dari supplier obat yang telah ditetapkan oleh
RS Baitul Hikmah, untuk dimasukkan dalam daftar obat standarisasi/formularium RS
Baitul Hikmah pada periode yang telah ditentukan.
3. Hak mendapat bantuan hukum sepanjang melaksakan tugas sesuai standar profesi dan
standar prosedur operasional.

6
Pasal 21
1. Hak dokter Mitra mengacu pada surat kontrak kerja dan peraturan perusahaan RSBH
yang berlaku.
2. Dokter mitra tidak berhak mengusulkan obat dari supplier obat untuk dimasukkan
dalam daftar obat standarisasi/formularium RS Baitul Hikmah pada periode yang telah
ditentukan.
3. Hak mendapat bantuan hukum sepanjang melaksakan tugas sesuai standar profesi dan
standar prosedur operasional

Pasal 22
1. Hak dokter konsultan mengacu pada surat kontrak kerja dan peraturan perusahaan
RSBH yang berlaku
2. Dokter konsultan tidak berhak mengusulkan obat dari supplier obat untuk dimasukkan
dalam daftar obat standarisasi/formularium RS Baitul Hikmah pada periode yang telah
ditentukan.
3. Hak mendapat bantuan hukum sepanjang melaksakan tugas sesuai standar profesi dan
standar prosedur operasional

Pasal 23
SM berhak:
1. Berkonsultasi dengan dokter lain yang tercatat sebagai staf medis RSBH
2. Untuk mendatangkan dokter tamu (visiting doctor) yang tidak tercatat sebagai staf
medis RSBH, baik untuk kepentingan konsultasi atau untuk membantu melaksanakan
sebagian pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakannya setelah mendapat ijin dari
direktur dan dinas kesehatan.
3. Beristirahat untuk sementara waktu karena sakit atau karena alasan-alasan lain yang
layak

Pasal 24
1. SM yang berkeinginan cuti atau meninggalkan tugas atau absen harus mengajukan
permohonan kepada direktur minimal 7 hari sebelumnya,
a. Bagi SM dari KSM harus mendapat persetujuan dulu dari ka KSM
b. Bagi SM lainnya bisa langsung mengajukan kepada direktur
c. Selama melaksanakan cuti, hak untuk merawat pasien dicabut dan dibebaskan dari
tanggungjawab sebagai anggota staf medis
2. SM yang meninggalkan tugas tidak boleh lebih dari 2 tahun, kecuali tugas belajar atau
ijin khusus

7
Pasal 25
Staf medis mitra dan staf medis konsultan berhenti secara otomatis sebagai staf medis RSBH
tanpa hak pensiun manakala telah menyelesaikan masa kontraknya atau berhenti atas
persetujuan bersama

Pasal 26
Staf medis mitra dan staf medis konsultan yang telah menyelesaikan masa kontraknya dapat
bekerja kembali setelah menandatangani kesepakatan baru dengan pihak RSBH

BAB VII
SANKSI

Pasal 27
1. Staf medis Rumah sakit Baitul Hikmah, baik yang berstatus sebagai dokter
kontrak,dokter mitra ataupun dokter konsultan yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan dan perundang undangan, peraturan rumah sakit, klausula dalam perjanjian
kerja atau etika dapat diberikan sanksi yang beratnya tergantung dari jenis dan berat
ringannya pelanggaran.
2. Pemberian sanksi dilakukan oleh direktur Rumah Sakit Baitul Hikmah setelah mendengar
pendapat atau rekomendasi dari komite Medis atau dan Komite Etik dan hukum
3. Sanksi bisa berupa teguran lisan,peringatan tertulis, penghentian pelayanan medis di RS
Baitul Hikmah untuk sementara waktu, pemberhentian dengan tidak hormat bagi Staf
Medis organik, pemutusan perjanjian kerja bagi yang terikat kontrak kerja,
penghentian waktu praktek untuk dokter mitra dan konsultan.

corrective Action
Pasal 28
1. Tindakan Koreksi (Corrective Action) dilakukan bila pelayanan medis yang di berikan
tenaga profesi sudah mulai membahayakan keselamatan pasien, permintaan tindakan
Koreksi harus tertulis dan di tujukan kepada Komite Medis/Etik dengan tembusan
kepada Direktur Rumah Sakit.
2. Proses penyelidikan dimulai oleh Ka KSM setelah menerima permohonan tindakan
koreksi dari komite Medis/Etis. Setelah investigasi selesai, hasil dilaporkan kembali
kepada komite Medis/Etis.
3. Setelah investigasi selesai dilakukan oleh Komite Medis/Etik, Komite membuat
rekomendasi kepada Direktur RSBH untuk keputusannya.
4. Keputusan yang dimaksud adalah memberi peringatan tertulis, memberi skorsing,
mengurangi kewenangan untuk menangani pasien untuk jangka waktu tertentu,
pemberhentian.

8
Criminal Arrest
Pasal 31
1. Penahanan SM karena proses criminal oleh pihak berwenang,Komite Medis/Etik wajib
melakukan penelitian dan membuat rekomendasinya.
2. Rekomendasi bisa dalam bentuk pencabutan hak dan kewajiban untuk sementara
waktu, pemberhentian.

Konflik Internal
Pasal 32
Setiap Konflik sedapat mungkin diselesaikan diantara anggota staff medis sendiri, bila tidak
dapat, dapat diteruskan kepada Ketua KSM yang bersangkutan atau komite Medis, komite Etik
dan terakhir kepada Direksi.

Pengunduran Diri
Pasal 33
SM dapat mengajukan pengunduran diri secara tertulis 30 hari sebelumnya serta
menyelesaikan semua kewajibannya.

9
BAB VIII
Prosedur Penerima Staff Medis baru dan lama

Penerimaan Staf Medis baru


Pasal 34
Prosedur melamar dilakukan dengan cara memasukan lamarannya kepada Direktur RSBH,
kemudian Direktur meminta pertimbangan dan rekomendasi dari komte medis (Subkomite
Kredensial) serta Ka KSM sebelum memutuskan untuk menerima atau menolaknya.

Pasal 35
Direktur RSBH mempunyai kewenangan khusus untuk menerima lamaran dokter tanpa harus
mendapatkan rekomendasi dari Komite Medis.
Direktur bisa meminta Subkomite kredesial membantu meneliti kelengkapan dokumen
kandidat dokter baik latar belakang pelakunya, prilakunya dll sebelum di proses lebih lanjut.

Pasal 36
1. Di subkomite kredensial Komite Medis, pelamar harus mengisi formulir aplikasi yang
tersedia,melengkapi dokumen yang diminta.
2. Langkah berikutnya, Subhkomite Kredensial Komite medis akan melakukan
wawancara dan mendapatkan data pribadi serta meminta verivikasi dari orang
lain/organisasi profesi dan / atau meminta pendapat dari SM se-profesi dan atau
Ka/KSM yang di tuju.
3. Bila dianggap perlu wawancara dapat dilakukan bersama antara Subkomite
krendensial Komite Medis dan atau Ketua Komite Medis dan atau Ka KSM atau
Direktur RSBH.
4. Subkomite kredensial komite Medis merekomendasikan kepada direktur RSBH untuk
menunda untuk waktu tertentu,menerima,menolak lamarannya.

Pasal 37
Setelah mendapatkan rekomendasi dari sub komite kredensial Komite Medis, Direktur RSBH
akan membuat keputusan yaitu menolak, mengembalikan berkasnya kepada sub komite
kredensial komite medis untuk di tinjau kembali, menerima sebagai tenaga kontrak dan mitra,
menerima sebagai tenaga tetap, dan merekomendasikan lebih lanjut kepada PT Baitus Syifa
untuk pengangkatannya.

Pasal 38
Surat keputusan Direktur RSBH dimaksud pasal 37 yaitu surat penerimaan dengan
mencantumkan kategori Staf Medisnya (Tetap, Kontrak, Mitra, Konsultan, staff) ,KSM yang
dituju sebagai tempat kerjanya, dan ditindak-lanjuti oleh SDM RSBH untuk dibuatkan surat
kontrak kerja antara pelamar dan RSBH.

10
Perpanjangan Staff Medis Lama
Pasal 39
Prosedur perpanjangan kontrak kerja bagi dokter kontak dan dokter mitra, harus diawali 30
hari sebelum masa kontrak selesai, pelamar wajib membuat surat permohonan perpanjangan
kontrak kerja kepada Direktur RSBH.

Pasal 40
Direktur akan meminta rekomendasi dari Subkomite Kredensial Komite Medik untuk menolak
atau menerima.

Pasal 41
Prosedur selanjutnya mengikuti pasal 37 dan pasal 38.

BAB IX
Struktur Organisasi Komite Medis (KM)

Pasal 42
KM merupakan kelompok tenaga medis yang keanggotaannya terdiri dari Ketua-2 KSM terpilih
atau yang mewakilinya dan dipimpin oleh seorang ketua, wakil ketua (bila dirasakan
perlu),sekretaris dan anggotannya.

Pasal 43
1. Ketua KM dan Wakil KM bisa dijabat oleh dokter purna waktu atau dokter paruh
waktu.
2. Sekretaris KM dipilih oleh ketua KM dan bisa berasal dari staf Medis purna waktu atau
dari anggota KM.
3. Anggota KM adalah Ka KSM atau yang mewakilinya.
4. Ketua KM,wakil KM,sekretaris yang berasal darti KM,Anggota KM,bisa menjabat sebagai
ketua sub komite

Pasal 44
Ketua KM Harus mempunyai kredibilitas tinggi dalam profesinya, Bersifat terbuka, bijaksana,
dan jujur, mempunyai kepribadian yang dapat diterima dan dihormati di lingkungan
profesinya, mempunyai integritas keilmuan dan etika profesi yang tinggi, peka terhadap
perkembangan perumahsakitan.

Pasal 45
Wakil ketua KM harus memilih persyaratan seperti untuk Ketua KM dan dapat mewakili ketua
KM bila ketua KM berhalangan.

11
Pasal 46
Pelaksanaan tata usaha KM adalah karyawan RSBH yang di perbantukan di KM untuk
mengerjakan tugas tugas administratif dan keskretariatan di Komite Medis.

Pasal 47
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Medis dibantu oleh subkomite-2 Komite Medis yang
keanggotaannya terdiri staf medis fungsional serta tenaga profesi lainnya secara exoffisio
untuk mengatasi masalah khusus.
Pasal 48
KM diangkat oleh direktur RSBH dengan masa kerja 2 tahun atas persetujuan PT Baitus Syifa
dan bertanggung jawab terhadap direktur RSBH.

Pasal 49
KM mempunyai otorisasi tertinggi di dalam pengorganisasian staf medis dalam bidang
fungsional.

Pasal 50
Rapat-2 Komite Medis bisa berbentuk rapat tahunan, rapat bulanan, rapat khusus atas
permintaan Ketua Komite Medis.

Pasal 51
Rapat-2 KM pada pasal 50 bisa dilakukan:
1. Rapat KM sendiri minimal 1 kali 1 bulan
2. Dengan seluruh SM minimal 1kali tiap 3 bulan
3. Dengan direktur RSBH dilakukan minimal 1 kali 1 bulan.
4. Rapat darurat, untuk memnbahas masalah mendesak dapat dilakukan setiap saat
sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 52
Quorum dianggap sah bila jumlah Personil KM yang hadir adalah 50% plus satu.

Pasal 53
Sumber daya KM adalah tersediannya ruangan pertemuan dan komunikasi, tersediannya tenaga
administrasi penuh waktu, biaya operasional Komite Medis di bebankan pada anggaran RSBH.

12
BAB VI
Tugas dan Tanggung jawab Komite Medis

Pasal 54
Komite Medis mempunyai tugas membantu Direktur RSBH dalam menyusun standar Pelayanan
Medis, yang mengacu secara berkesinambungan kepada kemajuan ilmu kedokteran dan ilmu
teknologi kedokteran serta memantau pelaksanaanya.

Pasal 55
Komite Medis bertanggung jawab atas pembinaan staf medis fungsional, bekerja sama dengan
komite-2 lainnya yaitu komite Etik, Komite Keperawatan,Tim Kerja Khusus,panitia-2 dalam
menjalankan roda organisasinya.

Pasal 56
Komite Medis senantiasa dapat memberikan saran positif kepada direktur RSBH dan senantiasa
melakukan review program atau kebutuhan institusi atau pasien, misalnya, kerjasama dengan
pihak luar,pembentukan tim-2 kerja baru.

Pasal 57
Komite Medis bertanggung jawab terhadap pengaturan kewenangan profesi anggota KM sesuai
dengan kompetensinya serta mengembangkan program pelayanan dan peningkatan mutu.

Pasal 58
KM bertugas mengkoordinasikan dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan medis secara
prima, good clinical governance dan membantu direktur dalam menyusun mapping dokter
serta kebutuhan tenaga dokter.

Pasal 59
Melaksanakan dan melakukan Kode Etik Profesi Kedokteran, Pedoman Etik RSBH tentang
disipilin profesi serta medico-legal.

Pasal 60
Memberikan pertimbangan kepada Direktur tentang rencana pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan peralatan medis dan penunjang medis serta pengembangan pelayanan medis.

Pasal 61
KM bertugas meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam bidang medis.

13
Pasal 62
KM membantu dalam biro hukum RSBH dalam menangani masalah ketidakpuasan pasien dan
keluarganya terhadap RSBH yang berhubungan dengan profesi dokter, serta membantu dalam
penyampaian informasi kepada pihak luar seperti perkumpulan profesi (IDI) dan pihak lain non
profesi seperti dinas kesehatan Kotamadya serta kepolisian dan jajaran Hukum.

Pasal 63
KM wajib memberikan laporan kegiatan kepada Direktur RSBH secara berkala, minimal 1 kali
per bulan dan laporan tahunan.

BAB VII
Struktur Organisasi Subkomite Komite Medis (SKM)

Pasal 64
SKM Diangkat oleh Direktur RSBH atas rekomendasi dari Komite Medik dan SKM dan
bertanggung jawab kepada KM serta mempunyai masa kerja 2 tahun.

Pasal 65
Sub komite dari ketua merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota dan anggota. Dan
ketua Subkomite dapat dirangkap oleh seorang Ketua Komite Medis, Wakil Ketua Komite
Medis, Anggota Komite Medis,

Pasal 66
Ragam SKM ditentukan oleh KM untuk memenuhi kebutuhan RSBH.

Pasal 67
Ragam dari SKM terdiri dari:
1. Subkomite Kredensial
2. Subkomite Etika dan Disiplin Profesi
3. Subkomite Mutu

14
Pasal 68
Tata kerja dari SKM adalah penyusunan kebijakan program dan prosedur kerja, membuat
laporan berkala dan laporan akhir tahun kepada Komite Medis dan Laporan Akhir tahun berisi
evaluasi kerja selama setahun dan rekomendasi untuk tahun anggaran berikutnya. Biaya
operasional KSM dibebankan kepada RSBH.

BAB VIII
Tugas dan Tanggung Jawab Subkomite Komite Medis(SKM)
Subkomite Kredensial

Pasal 69
1. Subkomite Kredensial bertugas membantu Direktur dalam proses seleksi tenaga dokter
baru, proses seleksi dilakukan secara objektif,adil,jujur dan terbuka,dan membuat
rekomendasi kepada direksi dari hasil penilaian berdasarkan kriteria yang sudah
ditetapkan dan sesuai dengan kebutuhan tenaga medis di RSBH.
2. Subkomite kredensial membantu komite Medis dalam melakukan penilaian dan laporan
evaluasinya terhadap kompetensi dan kewenangan klinik dari staff medis dalam
melakukan pelayanan medis di RSBH, memberikan pertimbangan dan rekomendasi
kepada Direktur untuk memperpanjang kontrak kerja dari dokjter kontrak,dokter mitra.
3. Subkomite Kredensial bertanggung jawab menyampaikan hasil evaluasi dan analisa atas
tugas tugas subkomite Kredensial, membuat laporan kepada Direktur RSBH melalui
komite medis.
4. Kebijakan penerimaan dokter tetap oleh Subkomite Kredensial adalah sesuai rencana
kebutuhan tenaga medis di RSBH, sudah menyelesaikan masa bakti, sanggup
melepasakn status pegawai negeri, telah melalui prosedur administrasi yang di
tetapkan oleh RSBH.
5. Bertanggung jawab kepada Komite Medis.

Subkomite Etik Profesi Medis


Pasal 70
1. Subkomite Etik Profesi Medis bertugas mengevaluasi pelanggaran etika profesi sesuai
Kode Etik Kedokteran dan pedoman Komite Etik RSBH, membuat dan melaksanakan
rencana kerja, menyusun tatalaksana pemantauan dan penanganan masalah etuika dan
didiplin profesi, melakukan koordinasi dengen komite Etik RSBH, melakukan
pencatatan dan pelaporan secara berkala.
2. Subkomite medisa profesi medis betanggung jawab dalam menyampaikan hasil evaluasi
dan analisa atas tugas tugas Subkomite Etika profesi Dokter tersebut diatas, menyusun
rekomendasi sanksi pelanggaran, rehabilitasi, pembelaan staf medis, menyusun
rekomendasi perbaikan pelayanan medik dan peningkatan profesi medik, membuat
laporan kepada Direktur RSBH melalui komite medis.

15
3. Bertanggung jawab kepada Komite Medis.
Subkomite MUTU
Pasal 71
1. Subkomite mutu bertugas mengevaluasi mutu profesi sesuai Kode Etik Kedokteran dan
pedoman Komite Etik RSBH, membuat dan melaksanakan rencana kerja, menyusun
tatalaksana pemantauan dan penanganan ma, melakukan pencatatan dan pelaporan
secara berkala.
2. Bertanggung jawab kepada Komite Medis.

Ketentuan Penutup
Sejak ditetapkan peraturan ini maka peraturan terdahulu mengenai hal yang sama tidak
berlaku lagi.

Ditetapkan
di Kendal
Direktur RS. Baitul Hikmah

dr. Luqman Hakiem

16

Anda mungkin juga menyukai