MEMUTUSKAN
Ditetapkan Di : Cabangbungin
Pada Tanggal : 04 Agustus 2022
DIREKTUR RSUD CABANGBUNGIN
KABUPATEN BEKASI
PERKEMBANGAN KEWASPADAAN
Kewaspadaan terhadap infeksi sudah dimulai sejak tahun 1877 (US) yang
disebut sebagai early isolation precaution, dimana dilakuka pemisahan pasien infresi
dengan non infeksi, namun infeksi berlangsung terus.Pada tahun 1980 – 1900 Early
Isolatian precaution di ubah, yaitu pemisahan pasien sesuai jenis infeksinya dan
dilakukan tekhink aeptik, dan infeksi masih saja terus terjadi. Tahun 1910 dilakukan
sistem kubikal, menggunakan gaun, melakukan cuci tangan antidseptik dan disinfeksi
peralatan kesehatan pasien. Pada tahun1950 Rumah sakit infeksi mulai di tutup kecuali
Rumah Sakit TB.Pada tahun 1960 Rumah Sakit TB di tutup, karena pasien lebih suka
berobat ke rumah sakit umunm atau rawat jalan. Pasien penyakit TB Ddi rawat di Rsu
dengan teknik isolasi.
Pada tahun 1970 di bentuk Isolation manual (CDC) yaitu dengan melakukn
tekhnik isolasi, namu pada tahun1975 Isolation manual di revisi menjadi tujuh kategori
isolasi, yaitu : Strict Isolation, Respiratory isolation, Protektiv Isolation, Enteric
Precation, Wound and Skin Precaution, Blood Precaution, Discharge Precaution.
Pada tahun 1985 timbul epidemik HIV pada petugas kesehatan yang tertusukm
jarum bekas pakai.Praktik isolasi diubah secara dramatikal menjadi Univercal
Precaution (UP), yaitu kewaspadaan terhadap darah dan cairan tubuh, sehingga di
terapkan penggunaan sarung tangan, goun, masker, pelindung mata jika kontak atau
atau kemungkinan terkontak darah maupun cairan tubuh pada semua pasien yang
masuk rumah sakit, baik yang dianggap terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi. Pada
tahun 1988 Universan Precaution mengaggap bahwa darah merupakan sumber
penularan HIV dan HBV, sehingga harus waspada terhadap darah dan cairan tubuh
( semen dan vagina), cairan amniotic, cerebrospinal, peritonial, pleural synovial bukan
feces , urine, secret hidung, spitum, air mata, keringat, muntah kecuali terkontaminasi
darah ( harus mencuci tangan setelah melepas sarung tangan)Disisi lain pada tahun
1987 ada beberapa pendapat para ahli di Seatle, Washinton, San diego, Californiayang
meyatakan bahwa Body Subtance isolation (BSI) berfocus terhadap darah, feces,
sputus, urine, saliva would drainase, cairan tubuh laiinya, permukaan tubuh yang basah
dan lembab ditujukan kepada semua pasien dengan menggunakan sarung tangan
( tidak perlu mencuci tangan setelah melpas sarung tangan kecuali terkontaminasi).
Terdapat pendapat dari para ahli Universal precaution dan Body Subtance isolation
(BSI) berbeda, namun akhirnya diambil kesepakatan pada tahun 1990 kedua pendapat
ini disatukan menjadi A New Isolation Guideline, terdiri dua lapis Standar Precaution
( gabungan UP dan BSI) dan Transmission Based Precaution , dan di publikasikan
padatahun 1996.
Standar Precaution ditujukan pada semua pasien tanpa mempertimbangkan
infeksi atau non infeksi. Standar Precaution meliputi : meliputi kebersihan tangan,
penggunanaan alat pelindung diri, (sarung tangan, masker, pelindung mata/wajah,
gaun, /apron) perawatan peralatan pasien, pengendalian lingkungan, penangan limbah,
linen, kesehatan karyawan, penempatan pasien. Transmission Based Precaution
ditujukan kepada pasien yang infeksi atau diduga infeksi meliputi : contact Precaution,
Air borne Precaution, Droplet Precaution. Pada tahun 2007 terjadi perubahan dimana
Standar Precaution di tambah dengan hygiene respiratori / Etika batuk, Praktek
menyuntik yang aman, Praktek pencegahan untuk prosedur Lumbal Fungsi. Kemudian
Hospital Acquired Infektion (HAIs) menjadi Healthcare Associated Infections (HAIs)
Cuci tangn menjadi kebersihan tangan. Pedoman kewaspadaan Isolasi dan
pencegahan transmisi penyeban infeksi disarana kesehatan diluncurkan Juni tahun
2007 oleh CDC dan HICPAC.
BAB III
KEBIJAKAN
RUANG LINGKUP
REKOMENDASI
a. Kategori IA
Sangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit, terlah didukung
penelitian dan studi epidemiologi
b. Kategori IB
Sangat direkomendasikan dan telah ditinjau efektif oleh para ahli dilapangan.
Dan berdasarkan kesepakatan HICPAC (hospital Infection Control Advisory
Commite) sesuai dengan bukti nasinal walaupun mungkin belum dilaksanakan
suatu studi scientifik
c. Kategori II
d. Tidak direkomendasikan
Dibutuhkan untuk memutus mata rantai transmisi mikroba penyebab infeksi dibuat
untuk diterapkan terhadap pasien yang diketahui maupun dugaan terinfeksi atau
terkolonisasi pathogen yang dapat dutransmisikan lewat udara, droplet, kontak
dengan kulit atau permukaan terkontaminasi. Jenis kewaspadaan berdasarkan
transmisi :
a. Kontak
b. Melalui droplet
c. Melalui udara (airborne)
d. Melalui common vehicle (makanan, air, obat, alat, peralatan)
e. Melalui vektor (lalat, nyamuk, tikus)
Catatannya adalah Suatu infeksi dapat ditransmisikan lebih dari satu cara.
Kewaspadaan berdasarkan transmisi ini dapat dilaksanakan secara terpisah
ataupun kombinasi dengan kewaspadaan standar seperti dengan mencuci tangan
sebelum dan sesudah tindakan, memakai sarung tangan sekali pakai, gaun dipakai
bila terdapat kemungkinan terkena percikan cairan tubuh, memakai masker, goggle
untuk melindungi wajah dari percikan cairan tubuh.
Tranportasi pasien Batasi gerak, transportasi Batasi gerak dan Batasi gerakan dan
pasien hanya kalau transportasi untuk transport pasien
diperlukan pasien keluar batasi droplet dari hanya kalau
ruangan perlu kewaspadaan pasien dengan diperlukan saja.
agar resiko minimal transmisi mengenakan masker Bila perlu untuk
ke pasien lain atau pada pasien (kategori pemeriksaan
lingkungsn (kategori IB). IB) dan menerapkan pasien dapat diberi
hygiene respirasi dan masker bedah
etika batuk. untuk cegah
mentebarnta
droplet nuklie
(kategori IB)
Ditetapkan di : Bekasi
Pada tanggal : 4 Agustus
2022
Direktur,