BAB I
PENDAHULUAN
a) LATAR BELAKANG
Pedoman Penyusunan Regulasi dan Tata Naskah di Lingkungan RS AKA Medika Sribhawono
diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi RS AKA Medika Sribhawono. Salah satu
komponen penting dalam ketatalaksanaan surat menyurat di RS AKA Medika Sribhawono adalah
administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah penamaan lembaga,
singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
Pedoman penyusunan Regulasi di Lingkungan RS AKA Medika Sribhawono sebagai salah satu unsur
administrasi umum mencakup pengaturan tentang Tata Naskah yaitu jenis, penyusunan,
penggunaan lambang rumah sakit, logo, stempel, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam naskah serta pengelolaan regulasi (kebijakan dan prosedur internal RS).
Keterpaduan penyusunan regulasi di lingkungan RS AKA Medika Sribhawono sangat diperlukan
untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan tugas RS AKA Medika
Sribhawono secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu diperlukan Pedoman Penyusunan
Regulasi di lingkungan RS AKA Medika Sribhawono sebagai acuan dalam melaksanakan tata naskah
dan pengendalian di lingkungan RS AKA Medika Sribhawono.
c) SASARAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam penyelenggaraan tata naskah
di Lingkungan RS AKA Medika Sribhawono ;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur
lainnya dalam lingkup administrasi umum;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan RS AKA Medika Sribhawono yang efisien
dan efektif;
e) RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan RS AKA Medika Sribhawono meliputi :
Pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta kelengkapan naskah termasuk
penggunaan logo, stempel dan amplop serta kewenangan penandatanganan naskah.
Pengendalian dokumen internal yang meliputi kegiatan penyusunan, pengesahan,
pengidentifikasian, penertiban, penggandaan, pendistribusian, pemeliharaan, penarikan,
perubahan atau revisi, dan pemusnahan dokumen.
Pengendalian dokumen eksternal yang meliputi pengidentifikasian, pemeliharaan dan
pendistribusian dokumen.
f) PENGERTIAN UMUM
1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dikeluarkan
oleh pejabat yang berwenang.
2. Dokumen adalah informasi (data yang ada artinya) dan media pendukungnya (bisa berupa
kertas, file elektronik, dll).
3. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang mencakup pengaturan jenis,
format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang
digunakan dalam komunikasi.
4. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah (tata
persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan lembaga, singkatan dan akronim,
kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
5. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi yang dilakukan antar
unit kerja di lingkungan RS AKA Medika Sribhawo, secara vertikal dan horisontal.
6. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan penyampaian informasi yang dilakukan oleh RS AKA
Medika Sribhawono dengan pihak lain di luar lingkungan RS.
A. JENIS
Naskah di lingkungan RS AKA Medika Sribhawono terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi.
a. Peraturan Direktur;
Peraturan Direktur RS AKA Medika Sribhawono adalah naskah yang berbentuk peraturan,
yang mengatur urusan RS AKA Medika Sribhawono untuk mewujudkan kebijakan dan
kebijaksanaan baru, melaksanakan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan
menetapkan sesuatu dalam lingkungan RS AKA Medika Sribhawono.
b. Keputusan Direktur;
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat kebijakan pokok atau
kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-undangan,
yaitu kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan
pembangunan, misalnya : penetapan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis,
penetapan ketatalaksaan organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian
kewenangan yang bersifat tetap.
c. Instruksi Direktur;
Instruksi adalah naskah yang memuat arahan atau perintah tentang pelaksanaan
kebijakan.
d. Surat Edaran Direktur;
Surat Edaran adalah naskah yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu, bisa
berupa perintah, petunjuk, atau penjelasan yang dianggap penting dan mendesak.
e. Standar Prosedur Operasional;
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang memuat serangkaian petunjuk
tentang cara, langkah langkah serta urutan suatu kegiatan operasional atau administratif
tertentu yang harus diikuti oleh individu pejabat atau unit kerja. SPO yang disusun oleh RS
AKA Medika Sribhawono mengacu pada UU No 29 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran
dan UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Permen PAN ten tang Tata Naskah Dinas,
Peraturan PT AKA Mitra Perdana, serta buku pedoman tata naskah yang dikeluarkan KARS
tahun 2012. SPO adalah suatu perangkat instruksi /langkah-langkah yang dibakukan untuk
menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
f. Perjanjian.
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang suatu objek yang
mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan suatu tindakan atau
perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat.
a. Surat Biasa;
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
b. Surat Keterangan;
Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal atau seseorang untuk
kepentingan kedinasan.
c. Surat Perintah;
Surat perintah adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada bawahan dan memuat
perintah yang harus dilakukan.
Bulan dikeluarkan
Identitas RS
SRIBHAWONO:
Singkatan unit yang RS...
bertanggung jawab
terhadap dokumen
Menetapkan :
Pertama : ...................................................................
Kedua : ...................................................................
Ketiga : ...................................................................
Ditetapkan di…………...
Pada tanggal ……………
Direktur,
NAMA JELAS
B. Keputusan Direktur
Bentuk dan susunan naskah keputusan Direktur adalah sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo RS AKA Medika Sribhawono.
b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis simetris di
tengah margin dengan huruf kapital (bold).
c) Nomor keputusan ditulis simetris ditengah halaman (center) dengan menggunakan
huruf kapital (bold). Penomoran Surat Keputusan Direktur :
XXX/SK/DIR/RSAKA/I/2018
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS
SRIBHAWONO:
Singkatan unit yang RS
AKA MEDIKA
bertanggung jawab
terhadap dokumen
SRIBHAWONO.....
Kode jenis dokumen
Nomor urut dokumen
2) Pembukaan
1. Konsiderans
1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran
yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. Huruf awal kata
menimbang ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda baca titik dua, dan
diletakkan di bagian kiri.
2) Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan keputusan yang
memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan yang menjadi dasar
hukum adalah keputusan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
2. Diktum
1) Diktum Memutuskan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa spasi di
antara suku kata dan diletakkan di tengah margin.
2) Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata Memutuskan, disejajarkan ke
bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata Menetapkan
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua.
Menetapkan :
Pertama : ...................................................................
Kedua : ...................................................................
Ketiga : ...................................................................
Ditetapkan di…………...
Pada tanggal ……………
Direktur,
NAMA JELAS
Bulan dikeluarkan
Identitas RS
b) Diktum
1) Kata Menginstruksikan ditulis simetris di tengah dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua.
2) Kata Kepada ditulis dengan huruf awal kapital dan diletakan sesudah kata
Menginstruksikan yang disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan
mengingat, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua.
3) Kata Kepada diisi dengan menyebutkan kepada siapa instruksi ditujukan
4) Kata Untuk ditulis dengan huruf awal kapital, dan diletakkan pada bagian pinggir
tegak lurus dengan kata Kepada.
5) Kata Untuk ditulis diisi dengan menyebutkan instruksi apa yang harus
dilaksanakan.
3) Batang Tubuh
Batang Tubuh tidak dirumuskan dalam bentuk pasal-pasal, tetapi dirumuskan dalam
bentuk PERTAMA, KEDUA, dan seterusnya. Kata PERTAMA, KEDUA, KETIGA, dan
seterusnya ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan pada bagian pinggir tegak lurus
dengan letak kata Untuk.
4) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda tangan,
cap jabatan, dan nama lengkap pemberi instruksi. Ditulis disebelah kanan margin.
Kepada : 1. ...........................................;
2. dst.
Untuk :
PERTAMA : ...................................................................;
KEDUA : dst.
Ditetapkan di…………...
Pada tanggal ……………
Direktur,
NAMA JELAS
Bulan dikeluarkan
Identitas RS
d) Kata tentang dicantumkan dibawah surat edaran ditulis dengan huruf kapital.
e) Rumusan judul (kepala) SURAT EDARAN ditulis dengan huruf kapital simetris di
bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat edaran memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang
dianggap mendesak;
3) Kaki
Kaki sebelah kanan bawah memuat
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital dan diakhiri
dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan huruf awal kapital;
e) Stempel RS AKA Medika Sribhawono.
4) Penandatanganan.
Surat Edaran Direktur ditandatangani oleh Direktur RS AKA Medika Sribhawono dan
keabsahan salinan dilakukan oleh Sekretaris Direksi.
SURAT EDARAN
Nomor................
TENTANG
...................................................................
......................................................................................................................................................................
.........................................................................................................
......................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................................
.....................................................................
...........................................................................................................................................................
...................................................................................................................
Dikeluarkan di.…………
Pada tanggal…………….
Direktur,
NAMA JELAS
PEMILIHAN
PEMASOK
MENGKOMUNIKASIKAN
PERSYARATAN
PENERIMAAN BARANG
PERIKSA
BARANG
MENEMPATKAN DI
GUDANG
Setelah dibuatkan diagram kotak maka diuraikan kegiatan di masing-masing kotak dan
dibuat alurnya.
- Yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyusunan SPO
1. Ada komitmen dari pimpinan RS AKA Medika Sribhawono yang terlihat dengan adanya
dukungan fasilitas dan sumber daya lainnya
2. Ada fasilitator/petugas yang mempunyai kemampuan dan kemauan untuk menyusun
SPO, jadi ada aspek pekerjaan dan aspek psikologis.
3. Ada target waktu yaitu ada target dan jadwal yang disusun dan disepakati
4. Adanya pemantauan dan pelaporan kemajuan penyusunan SPO
5. Ada sosialisasi SPO-SPO tersebut dan bila SPO tersebut rumit maka untuk
melaksanakan SPO tersebut perlu dilakukan pelatihan.
- Proses Penyusunan SPO
1. Rancangan awal SPO disusun oleh Kepala Unit Kerja, bila melibatkan Unit Kerja lain,
harus melibatkan Kepala Unit Kerja terkait tersebut.
2. Kepala Unit Kerja mengisi Formulir Permintaan Pengajuan atau Perubahan Dokumen
(01//RS AKA/05/2018) dan disampaikan kepada Panitia Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien dengan melampirkan rancangan awal SPO.
3. Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan analisa SPO yang
diajukan untuk mencegah terjadinya duplikasi atau bertentangan dengan regulasi RS
AKA Medika Sribhawono yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Setelah dilakukan analisis, bila terjadi duplikasi atau bertentangan dengan regulasi yang
telah ada, dilakukan koordinasi dengan Unit Kerja yang mengajukan untuk dilakukan
revisi atau pembatalan usulan SPO.
5. Bila rancangan SPO sudah dinilai memenuhi syarat Panitia Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien mengajukannya kepada Direktur RS AKA Medika Sribhawono
melalui Direksi terkait.
6. Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien menyampaikan duplikat SPO yang
telah disahkan kepada Unit Kerja terkait.
- Pengesahan
1. Standar Prosedur Operasional (SPO) yang diajukan dinyatakan mulai berlaku setelah
ditanda-tangani oleh Direktur RS AKA Medika Sribhawono.
2. Apabila SPO yang sudah ditanda-tangani Direktur RS AKA Medika Sribhawono,
dikemudian hari ada duplikasi atau bertentangan dengan SPO yang sudah ada
Pedoman Penyusunan Regulasi dan Tata Naskah 18
sebelumnya, maka Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien segera
melakukan kajian dan mengajukan ketetapan terhadap SPO tersebut kepada Direktur
RS AKA Medika Sribhawono.
- Tata Cara Penyimpanan SPO
1. Dokumen asli SPO yang telah disahkan Direktur RS AKA Medika Sribhawono disimpan
dan didokumentasikan di Sekretariat RS.
2. Penyimpanan SPO yang asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan dokumen sehingga
mudah dicari kembali bila diperlukan.
3. Duplikat SPO disimpan di masing-masing Unit Kerja dimana SPO tersebut
dipergunakan. Yang berwenang menggandakan SPO adalah Sekretariat RS AKA
Medika Sribhawono dengan membubuhkan cap ”Duplikat/Verified” disertai tanggal
pembuatan duplikat dan paraf staf Sekretariat yang melakukan penggandaan
disesuaikan dengan panduan pengendalian dokumen.
4. Bila SPO tersebut sudah tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan lagi karena di revisi
atau hal lainnya, maka Unit Kerja wajib mengembalikan SPO yang sudah tidak berlaku
tersebut ke Sekretariat RS AKA Medika Sribhawono melalui Panitia Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien, sehingga di Unit Kerja hanya ada duplikat SPO yang masih
berlaku .
5. Duplikat SPO di Unit Kerja harus disimpan dengan baik sehingga hanya bisa dibaca
oleh staf RS AKA Medika Sribhawono yang berwenang.
6. Duplikat SPO yang diberikan kepada pihak luar Rumah sakit, harus dengan persetujuan
Direktur RS AKA Medika Sribhawono.
- Tata Cara Evaluasi
1. Evaluasi SPO dilaksanakan oleh Unit Kerja sesuai kebutuhan minimal 3 tahun sekali.
2. Perbaikan/revisi dilakukan:
a. Atas instruksi direksi
b. Terjadi perubahan organisasi RS
c. Usulan Unit Kerja
d. Berdasarkan hasil temuan/evaluasi audit internal atau eksternal
e. Perubahan regulasi pemerintah
f. Berdasarkan rekomendasi dari hasil evaluasi
3. Bila terjadi pergantian direktur/pimpinan RS, bila SPO memang masih
sesuai/dipergunakan maka tidak perlu di revisi.
- Bentuk dan susunan naskah Standar Prosedur Operasional adalah sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kepala sebelah kiri memuat
1) Kop naskah standar prosedur operasional terdiri atas gambar logo RS, serta
alamat RS AKA Medika Sribhawono.
2) Tulisan Standar Prosedur Operasional dicantumkan di bawah logo RS AKA
Medika Sribhawono.
Bulan dikeluarkan
Identitas RS
B. Pelaksanaan
Siapkan gelang identitas pasien sesuai dengan jenis kelamin
Isi label gelang dengan identitas pasien (nama, umur dan nomor Rekam
Medis)sesuai berkas Rekam Medis pasien.
Ucapkan salam “selamat pagi/siang/malam,Bapak/Ibu”
Dst.....
CATATAN :
1. SPO lembar kedua KOP SPO yang digunakan adalah berupa 5 kolom, tanpa ada
tulisan SPO dan tanda tangan Pengesahan SPO.
2. Jika revisi dilakukan terhadap SPO maka pada kolom No.Dokumen tidak berubah,
cukup merubah kolom No. revisi dan Kolom Tanggal Terbit sesuai dengan tanggal
revisi dilakukan.
Pengertian ............................................................................................
Tujuan ..........................................................................................
Kebijakan ..........................................................................................
Prosedur 1. ...........................................................................
2. ...........................................................................
3. ...........................................................................
4. dst
F. Perjanjian
Pedoman Penyusunan Regulasi dan Tata Naskah 21
Bentuk dan susunan naskah perjanjian adalah sebagai berikut
1) Kepala naskah perjanjian
a) Tulisan “Surat Perjanjian” yang ditempatkan ditengah lembar naskah dinas;
b) Nomor dan tahun;
c) Tulisan “Tentang”;
d) Judul Surat Perjanjian.
2) Isi naskah perjanjian
a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan;
b) Nama, pangkat, NIP , pekerjaan dan alamat pihak-pihak yang terlibat dalam
perjanjian;
c) Permasalahan-permasalahan yang diperjanjikan, dirumuskan dalam bentuk uraian
atau dibagi dalam pasal-pasal dan dikemukakan yang menyangkut hak dan
kewajiban dari masing-masing pihak serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d) Sanksi – sanksi Hukum;
e) Penyelesaian-penyelesaian.
3) Bagian akhir naskah perjanjian
a) Tulisan “Pihak ke ……..”;
b) Nama jabatan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
c) Tanda tangan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
d) Materai;
e) Nama jelas pihak-pihak penandatangan;
f) Pangkat dan NIP bagi PNS;
g) Stempel Jabatan/Instansi;
h) Saksi-saksi (nama jelas dan tandatangan).
Penomoran Dokumen :
001/ RSAKA/SPK/BULAN/TAHUN
SURAT PERJANJIAN
NOMOR ..../RSAKA/ SPK/.../20..
TENTANG
........................................................................
Pada hari ..............................., Tanggal ............................, Bulan ............................. dan Tahun ..............,
bertempat di ..........................., kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. ...................................................................................................................................................................................
..........................................PIHAK KE I
2. ...................................................................................................................................................................................
..........................................PIHAK KE II
.........................................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................................
........................................................................................
PIHAK KE II PIHAK KE I
MATERAI
SAKSI-SAKSI :
1. …………….. : (tanda tangan).
2. ……………… : (tanda tangan).
Singkatan Direktur
Singkatan RS AKA
B. S
u
r
a
….…....., ….……………… t
Nomor : ….………………........
Lampiran : ….………………........
Perihal : ….………………........
Kepada Yth.
….………………........
….………………........
….………………........….………………........….………………........….………………........….
………………........….………………........….………………........
….………………........….………………........….………………........….………………........….
………………........….………………........….………
….………………........….………………........….………………........….………………........….
………………........….………………........….………
Nama Jabatan,
Nama Jelas
Tembusan :
Keterangan
Bentuk dan susunan surat keterangan adalah sebagai berikut.
Singkatan Direktur
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan keterangan dan pihak yang
diterangkan serta maksud dan tujuan diterbitkan keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat, tanggal, bulan, tahun;
b) nama jabatan; SURAT KETERANGAN
c) tanda tangan; NOMOR
d) nama pejabat yang membuat surat keterangan, dan
e) stempel jabatan/instansi.
Yang bertanda tangan
Hal yang perludibawah ini Direktur
diperhatikan RS AKA
adalah Medika
posisi Sribhawono
bagian menerangkan
kaki terletak bahwa
pada bagian : bawah.
kanan
Nama : ...............................................................
Jabatan : ...............................................................
Maksud
.................................................................................................................
.............., ………………
Jabatan
NAMA JELAS
2) Batang Tubuh
Diktum dimulai dengan kata Memerintahkan ditulis dengan huruf kapital diletakkan di tengah
margin, diikuti kata kepada di tepi kiri, serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat
perintah. Di bawah kepada ditulis untuk disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas.
a) tempat dan tanggal surat perintah;
b) jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri dengan
tanda baca koma;
c) paraf bawahan langsung dari pejabat penanda tangan surat di sebelah kiri nama jabatan
penanda tangan;
d) tanda tangan pejabat yang memerintahkan;
e) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat;
f) stempel.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1) Jika perintah merupakan perintah kolektif, daftar pegawai yang diperintahkan dimasukkan
dalam lampiran yang terdiri atas kolom nomor urut, nama, jabatan, dan keterangan.
2) Surat perintah tidak berlaku lagi setelah perintah dilaksanakan atau masa berlakunya
berakhir.
SURAT PERINTAH
NOMOR. …………
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
a. Nama : ..................................................................
b. Jabatan : ..................................................................
Untuk :
................................................................................................................................................................................
............................................................................................
Ditetapkan di ………………
pada tanggal ……………….
Jabatan,
NAMA JELAS
Tembusan :
PERMOHONAN CUTI/IZIN
Ketentuan :
- Sebelum mengajukan cuti wajib melakukan pengecekan jumlah cuti ke Unit HRD
- Pengajuan permohonan cuti tahunan maksimal 1 minggu sebelumnya (berdasar KKB)
- Permohonan cuti besar maksimal 1 bulan sebelumnya (berdasar KKB)
- Selama menjalani masa cuti karyawan yang bersangkutan harus mendelegasikan tugasnya dengan persetujuan atasan langsung
Ket : * (harus diisi), jika tidak terisi maka cuti tidak akan diproses oleh HRD
** berikan alas an izin untuk apa
Selama cuti/izin saya mendelegasikan tugas dan tanggung jawab saya kepada :
Nama :……………………………… NIK :………………………….
Unit :……………………………… Jabatan :………………………….
Selama cuti/izin saya dapat dihubungi ke :
Alamat :…………………………………………………………………………………..
Telpon:…………………………………………
Pemohon :
(Nama………………………)
(Kasi/Kabag………………) (Kabag/Direktur………………..)
SURAT KUASA
KHUSUS
....................................................................................................................................................................................................
.................................................................
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
...............,.................
Materai
Nama Jelas Nama Jelas
Direktur Umum dan Keuangan Manager UMUM
................, ….………………
Nomor : ...................................
Lampiran : ...................................
Perihal : ....................................
Kepada Yth.
.....................................
.........................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Hari / tanggal :……………………….
Pukul : ………………………
Tempat : ………………………
Acara : ………………………
......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
Nama Jabatan,
Nama Jelas
Tembusan :
......
................, ……………
Nomor : ........................
Sifat : ........................
Lampiran : ........................
Perihal : Panggilan.
Kepada Yth.
........................
Untuk
...........................................................................................................................................
Jabatan
Nama Jelas
Tembusan :
H. Memorandum
MEMORANDUM
................., ……………
Kepada Yth.
....................................
............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................
....................
....................................................................................................................................................................
...................................
Nama Jabatan,
Nama Jelas
NIP.
Tembusan:
I. Pengumuman
Bentuk dan susunan pengumuman adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat terdiri atas logo RS AKA Medika Sribhawono.
b) Kata Pengumuman dicantumkan di tengah margin dan ditulis dengan huruf kapital.
c) Kata Tentang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis dengan huruf kapital.
d) Rumusan judul pengumuman ditulis dengan huruf kapital simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat
a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman;
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak;
d) informasi tentang sesuatu yang perlu diketahui oleh objek target pengumuman.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat dan tanggal penetapan;
PENGUMUMAN
TENTANG
..............................................................................................
............................................................................................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
............................................................................................
...................................................................................................................................................................................
............................................................................................
Ditetapkan di …………………….
pada tanggal………………………
Nama Jabatan,
NAMA JELAS
JUDUL LAPORAN
Disusun Oleh
TANGGAL :
JUMLAH HALAMAN :
K. Surat Pengantar
Bentuk dan susunan surat pengantar adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat pengantar terdiri atas logo RS AKA Medika Sribhawono.
b) Tempat dan tanggal pembuatan surat ditulis di sebelah kanan.
c) Nomor surat ditulis di sebelah kiri sejajar dengan tempat dan tanggal pembuatan surat.
d) Alamat tujuan ditulis di bawah nomor surat.
e) Tulisan Surat Pengantar menggunakan huruf kapital diletakkan ditengah margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan memuat
a) nomor urut,
b) jenis naskah dinas yang dikirim,
c) banyaknya naskah/barang, dan
d) keterangan.
3) Kaki (di sebelah kanan pengirim)
Bagian kaki terdiri atas
a) nama jabatan pembuat pengantar,
b) tanda tangan,
c) nama dan
d) stempel jabatan/instansi.
4) Kaki
Pedoman Penyusunan Regulasi dan Tata Naskah 42
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat dan tanggal penerimaan,
b) nama jabatan penerima,
c) tanda tangan,
d) nama dan
e) stempel jabatan atau instansi.
Bagian kaki kanan terdiri atas nama jabatan dan nama jelas pengirim.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa surat pengantar dibuat rangkap dua, lembar
pertama untuk penerima, dan lembar kedua untuk pengirim.
Kepada Yth.
...........................
SURAT PENGANTAR
NOMOR : ……………
Diteruskan Kepada :
Disposisi dari,
( )
M. Berita Acara
Bentuk dan susunan berita acara serah terima adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop berita acara terdiri atas logo RS AKA Medika Sribhawono.
b) Tulisan berita acara ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diletakkan di tengah
margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat hal-hal berikut.
a) Kalimat pertama diawali dengan frasa Pada hari ini diikuti dengan tanggal, bulan, dan
tahun;
b) Identitas para pihak yang melaksanakan kegiatan;
c) Kegiatan yang dilaksanakan;
d) Kalimat penutup dengan frasa Demikian berita acara ini dibuat Untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya..
3) Kaki
Bagian kaki memuat hal-hal berikut
Pedoman Penyusunan Regulasi dan Tata Naskah 44
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan, tahun;
c) Tanda tangan para pihak;
d) Nama jelas penanda tangan;
e) Stempel jabatan / instansi;
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa saksi ditulis pada bagian tengah bawah dengan
mencantumkan nama dan tanda tangan.
BERITA ACARA
TENTANG
.....................................................................................................................................................................................
........................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
..............................................
..................., ………….
Pihak ke II Pihak ke I
NAMA JABATAN NAMA JABATAN
N. Telaah Staf
Bentuk dan susunan telaahan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
Bagian kepala memuat
a) judul telaahan dan judul itu diletakkan di tengah atas;
b) telaah ditujukan, tanggal, nomor, sifat, lampiran, perihal, dan uraian singkat permasalahan.
2) Batang Tubuh
a) Permasalahan/persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang
permasalahan/persoalan yangakan dipecahkan.
b) Praanggapan memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan data yang ada, saling
berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan merupakan kemungkinan kejadian
pada masa yang akan datang.
c) Fakta yang mempengaruhi memuat fakta yang merupakan landasan analisis dan pemecahan
permasalahan/persoalan.
TELAAHAN STAF
Kepada : ................................................................
Dari : ................................................................
Tanggal : .........................
Nomor : ................................................................
Sifat : ..................
Lampiran : .......................
Perihal : ................................................................
................................................................ ................................................................
I. Pokok Persoalan :
IV. Pembahasan/Analisis :
V. Kesimpulan :
VI. Saran :
NAMA JABATAN
NAMA JELAS
Tembusan :
1. .........................
RE
KOMENDASI
NOMOR ……………
TENTANG
................................................................ ...............
.......................... .......................................................
..................................................................................................................................................................
..............................................................................................
................................................................................................................................ .....................................
...........................
a. ................................................................................................................................
b. .............................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
.............................................................................................
........................,……………….
NAMA JABATAN
NAMA JELAS
DAFTAR HADIR
Hari / Tanggal :
Waktu :
Acara :
Q. Sertifikat Pelatihan
Bentuk dan susunan sertifikat pelatihan terdiri atas
1) Kepala yaitu tulisan “ Sertifikat Pelatihan”
2) Isi Sertifikat Pelatihan berisi uraian kegiatan yang telah diikuti, nama peserta pelatihan,
termasuk waktu kegiatan dan tempat.
3) Bagian Akhir Sertifikat pelatihan terdiri atas :
a) Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;
b) Nama jabatan dan instansi;
c) Tanda tangan;
d) Nama jelas.
4) Lembar belakang Sertifikat, berisi Materi Pelatihan, Lama Pelatihan dan Nara Sumber /
Instruktur
Sertif
kat
DIBERIKAN KEPADA :
......................
...........................................................................
...........................................................................
Nama jelas dan tanda tangan Nama jelas dan tanda tangan
Direktur RS AKA Medika Sribhawono Fasilitator
NOTULEN
Rapat :
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Mengetahui,
Nama Jabatan Notulis,
R....
Manager Umum
08,......
Jl. .......
Jakarta ,..
Indonesia
Main line:
Mau ikut mailing list “Monthly Health Updates” dan mendapatkan informasi kesehatan terkini?
3. Kebijakan
Pengetikan kebijakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Menggunakan kertas HVS ukuran A4 - 80 gram berlogo RS AKA
Medika Sribhawono.
b. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2,5 ; 1,5 ;
2,5 ; 2 cm atau 0,8 ; 0,6 ; 1 ; 0,8 inchi.
c. Jenis huruf yang digunakan adalah Calibri dengan ukuran 11 dan
lebar spasi sebesar 1 spasi.
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan
penulisan judul dokumen maka yang digunakan adalah posisi
sejajar di tengah.
4. Standar Prosedur Operasional
a. Menggunakan kertas HVS ukuran A4 - 80 gram
b. Jenis huruf yang digunakan adalah Calibri dengan ukuran 11 dan
lebar spasi sebesar 1 spasi dan untuk penulisan judul SPO
adalah menggunakan huruf kapital (Bold).
B. Penyusunan naskah dalam bentuk surat di lingkungan RS AKA Medika
Sribhawono harus memperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
Gambar
2. Stempel Jabatan
Bentuk : 1) Logo RS AKA Medika Sribhawono yaitu berbentuk
double D yang menyerupai anak panah dan
disamping kanan terdapat tulisan DOMPET
DHUAFA dengan jenis huruf Tahoma ukuran 12
dengan huruf kapital.
2) Dibawah Logo RS AKA Medika Sribhawono
terdapat tulisan RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO
dengan jenis huruf Arial Narrow ukuran 9 huruf
kapital.
3) Nama Jabatan ditulis dengan ukuran huruf 10
dengan jenis huruf Arial Narrow.
4) Nama Jabatan diposisikan dibawah logo dengan
urutan nama di baris pertama, dan jabatan dibaris
kedua.
Warna : Warna tinta yang digunakan dalam pemakaian
stempel adalah warna hijau.
Penerbitan : Sekretariat.
DOMPET
DHUAFA
RS. AKA MEDIKA 3 cm
SRIBHAWONO
NAMA JELAS
JABATAN
6 cm
DOMPET
DHUAFA
RS. AKA MEDIKA SRIBHAWONO 3 cm
UNIT KERJA
5 cm
Kertas A4 - 70 gr
H. Pembubuhan paraf.
Naskah di lingkungan RS AKA Medika Sribhawono sebelum
ditandatangani oleh Direktur Utama harus diparaf terlebih dahulu oleh
maksimal tiga orang untuk ikut bertanggung jawab karena tugas pokok
dan fungsinya atau terkait dengan tugasnya, yakni disebelah kanan nama
yang berwenang menandatangani naskah.
I. Penggunaan a.n, dan Plh.
Dalam hal Direktur RS AKA Medika Sribhawono memberikan mandat
penandatanganan kepada pejabat bawahannya, maka penggunaan a.n.
yaitu sebagai berikut :
a. a.n. (atas nama, di tulis a huruf kecil dan n huruf kecil ) dipergunakan
jika yang berwenang menandatangani (pejabat setingkat
dibawahnya) telah mendapat mandat dari pejabat atasannya, dan
pertanggungjawaban materi surat tersebut tetap berada ditangan
yang memberikan mandat. Pejabat yang menandatangani dapat
diminta pertanggungjawabannya tentang isi surat dimaksud oleh
yang memberi mandat;
NAMA JELAS
2. Penggunaan “a.n.” :
a.n. DIREKTUR,
NAMA JELAS
A. TANGGUNG JAWAB
1. Direktur Utama RS AKA Medika Sribhawono bertanggung jawab
atas pengesahan dokumen internal,
2. Para Direktur bertanggung jawab atas kesesuaian dan kebenaran isi
dokumen dan/atau pengubahan dokumen,
3. Para Kepala Instalasi/Kepala Unit bertanggung jawab atas materi
usulan pembuatan/atau pengubahan dokumen,
4. Sekretariat bertanggung jawab atas penyimpanan dokumen dan
pelaksanaan pemusnahan dokumen,
5. Ketua Mutu/Manager Umum RS AKA Medika Sribhawono
bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian dokumen,
pengidentifikasian, pemeriksaan dokumen.
B. PENGESAHAN DOKUMEN
1. Keefektifan dan kesesuaian dokumen yang telah disusun, ditinjau
dan dievaluasi jika telah sesuai, ditandatangani dan dicantumkan
tanggal efektifnya.
2. Tanggung jawab pembuatan, pemeriksaan dan pengesahan
dokumen sesuai tabel berikut:
Khusus untuk dokumen Level 2 yang sudah berjalan, tidak perlu diganti
formatnya sementara yang baru harus mengikuti aturan.
C. IDENTIFIKASI DOKUMEN
1. Diberi nomor identifikasi yang unik pada setiap dokumen yang
diterbitkan untuk memudahkan mampu telusurnya. Identifikasi tiap-
tiap dokumen selain judul adalah dengan penomoran sebagai berikut
:
E. PEMELIHARAAN DOKUMEN
1. Ketua Mutu/Manager Umum secara berkala, 1 tahun sekali,
mengidentifikasi kesesuaian semua dokumen yang digunakan.
2. Apabila ditemukan dokumen yang tidak sesuai dan atau sudah tidak
berlaku, maka Ketua Mutu/Manager Umum menarik dokumen
tersebut, diberi cap TIDAK BERLAKU dan diganti dengan dokumen
yang sesuai dan mutakhir.
3. Ketua Mutu/Manager Umum menyerahkan dokumen yang sudah
tidak berlaku ke Sekretariat untuk penyimpanan atau pemusnahan
sesuai dengan kategorinya.
G. PEMUSNAHAN DOKUMEN
1. Ketua Mutu/Manager Umum mengidentifikasi dan mengusulkan
pemusnahan dokumen yang tidak berlaku dan disampaikan kepada
Kepala Unit masing-masing melalui memo.
2. Ketua Mutu/Manager Umum menyampaikan usulan pemusnahan
dokumen yang telah disetujui oleh Kepala Unit masing-masing
kepada Direktur.
3. Atas perintah Direktur, staf sekretariat melaksanakan pemusnahan
dokumen dan membuat berita acara pemusnahan dengan mengisi
Formulir Berita Acara Pemusnahan dengan melampirkan daftar
dokumen yang dimusnahkan.
4. Pemusnahan dokumen dapat dilakukan dengan cara dibakar, dicacah
atau dijadikan bubur kertas, atau cara lain sehingga fisik dan
informasinya tidak dapat dikenali lagi.
5. Dokumen yang dimusnahkan direkam deengan menggunakan Daftar
dokumen yang Dimusnahkan .
Rumah Sakit
AKA Medika Sribhawono