RSIA Ananda
Nomor: C01/SK/DIR/RSIAA/I/2019
Tanggal: 07 Januari 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan RSIA Ananda diperlukan dalam mendukung tugas
pokok dan fungsi RSIA Ananda. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan RSIA Ananda
adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah penamaan
lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
Pedoman penyusunan Regulasi di Lingkungan RSIA Ananda sebagai salah satu unsur administrasi
umum mencakup pengaturan tentang Tata Naskah yaitu jenis, penyusunan, penggunaan lambang
rumah sakit, logo, stempel, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam naskah serta
pengelolaan regulasi (kebijakan dan prosedur internal RS).
Keterpaduan penyusunan regulasi di lingkungan RSIA Ananda sangat diperlukan untuk menunjang
kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan tugas RSIA Ananda secara berdaya guna dan
berhasil guna. Untuk itu diperlukan Pedoman Penyusunan Regulasi di lingkungan RSIA Ananda
sebagai acuan dalam melaksanakan tata naskah dan pengendalian di lingkungan RSIA Ananda.
C. SASARAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam penyelenggaraan tata naskah di
Lingkungan RSIA Ananda;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya dalam lingkup
administrasi umum;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di Lingkungan RSIA Ananda yang efisien dan efektif;
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Penyusunan Regulasi di Lingkungan RSIA Ananda meliputi:
1. Pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta kelengkapan naskah termasuk
penggunaan logo, stempel dan amplop serta kewenangan penandatanganan naskah.
2. Pengendalian dokumen internal yang meliputi kegiatan penyusunan, pengesahan,
pengidentifikasian, penertiban, penggandaan, pendistribusian, pemeliharaan, penarikan,
perubahan atau revisi, dan pemusnahan dokumen.
3. Pengendalian dokumen eksternal yang meliputi pengidentifikasian, pemeliharaan dan
pendistribusian dokumen.
F. PENGERTIAN UMUM
1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dikeluarkan
oleh pejabat yang berwenang.
2. Dokumen adalah informasi (data yang ada artinya) dan media pendukungnya (bisa berupa
kertas, file elektronik, dll).
A. JENIS
Naskah di lingkungan RSIA Ananda terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi.
a. Keputusan Direktur;
Keputusan adalah naskah yang berbentuk peraturan dan ketetapan yang mengatur urusan
RSIA Ananda yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu
kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan,
misalnya: kebijakan di unit RS, penetapan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis,
penetapan ketatalaksaan organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian kewenangan
yang bersifat tetap.
b. Surat Edaran Direktur;
Surat Edaran adalah naskah yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu, bisa berupa
perintah, petunjuk, atau penjelasan yang dianggap penting dan mendesak.
c. Standar Prosedur Operasional;
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang memuat serangkaian petunjuk
tentang cara serta urutan suatu kegiatan operasional atau administratif tertentu yang harus
diikuti oleh individu pejabat atau unit kerja. Berdasarkan UU No 29 tahun 2009 tentang
Praktik Kedokteran dan UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, SPO adalah suatu
perangkat instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin
tertentu.
d. Perjanjian.
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang suatu objek yang
mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan suatu tindakan atau
perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
B. BENTUK
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi.
a. Keputusan Direktur
Bentuk dan susunan naskah keputusan Direktur adalah sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo RSIA Ananda
b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis simetris di
tengah margin dengan huruf kapital (bold).
c) Nomor keputusan ditulis simetris ditengah halaman (center) dengan menggunakan
huruf kapital (bold).
d) Kata tentang dicantumkan dibawah surat edaran ditulis dengan huruf kapital.
e) Rumusan judul (kepala) SURAT EDARAN ditulis dengan huruf kapital simetris di
bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat edaran memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap
mendesak;
PEMILIHAN
PEMASOK
MENGKOMUNIKASIKAN
PERSYARATAN
PENERIMAAN BARANG
PERIKSA
BARANG
MENEMPATKAN DI
GUDANG
Nomor SPO
Singkatan unit yang bertanggung
jawab terhadap dokumen
Kode nama dokumen
(c) Tanggal Terbit dicantumkan dibawah nomor dokumen.
(d) Tanda Tangan dan Nama Jelas pejabat yang menetapkan standar
prosedur operasional dicantumkan dibawah nomor revisi dan halaman.
b) Batang Tubuh/Isi SPO
Batang tubuh standar prosedur operasional terdiri atas:
(1) Pengertian: berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin
sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian.
Contoh: Pengertian SPO Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien Rawat
Inap adalah proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang identitas
pasien rawat inap pada pergelangan tangan kiri yang tercantum nama, tanggal
lahir dan nomor Rekam Medis.
(2) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata kunci: ”Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk ...................................”
Contoh: Tujuan SPO Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien Rawat Inap
adalah memastikan identitas pasien dengan benar, selama pasien di rawat di
RSIA Ananda.
(3) Kebijakan: berisi kebijakan Direktur/Pimpinan RS yang menjadi dasar
dibuatnya SPO tsb. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SPO tersebut,
kemudian diikuti dengan peraturan/keputusan dari kebijakan terkait.
Contoh: Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas
pasien (Keputusan Direktur Nomor A01/SK/DIR/RSIAA/II/2012) tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit).
(4) Prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-
langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu dan harus berupa
kalimat perintah/instruksi.
Contoh: SPO Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien Rawat Inap
1. Persiapan Alat:
a. Gelang identitas pasien(Gelang Biru/Pink)
b. Berkas Rekam Medis pasien
.........................JUDUL............................
d. Perjanjian
Bentuk dan susunan naskah perjanjian adalah sebagai berikut
1) Kepala naskah perjanjian
a)Tulisan “Surat Perjanjian” yang ditempatkan ditengah lembar naskah dinas;
b) Nomor dan tahun;
c)Tulisan “Tentang”;
Kedua belah pihak telah sepakat dan setuju untuk melakukan PERJANJIAN KERJASAMA
dalam hal ……………………………………. dengan syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur
sebagai berikut:
PASAL 1
PENGERTIAN ISTILAH
1. RS. adalah RSIA Ananda yang terdapat di Jl. Prof. M. Yamin No. 76, Pandan Ujung, Kota
Solok.
2. .................................................................................................................................
PASAL 2
…………………………………………..
PIHAK PERTAMA
Pedoman Tata Naskah PIHAK KEDUA 17
(.................................) (.................................)
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat.
a. Surat Biasa
Bentuk dan susunan surat dinas adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat dinas terdiri atas logo RSIA Ananda;
b) Tanggal pembuatan surat diletakkan di sebelah kanan atas;
c) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri;
Penomoran naskah surat biasa
001/RSIAA/DIR/III/2011
Nomor : ………………………..
Lampiran : ………………………..
Perihal : ………………………..
Kepada Yth.
……………………………
……………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Hormat kami,
Nama Jabatan,
Nama Jelas
Tembusan :
b. Surat Keterangan
Bentuk dan susunan surat keterangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat keterangan terdiri logo RSIA Ananda.
b) Tulisan surat keterangan seluruhnya menggunakan huruf kapital dan diletakkan di
tengah margin.
c) Nomor surat ditulis di bawah tulisan surat keterangan dan diletakkan di tengah
margin. Tahun pembuatan surat
Penomoran surat keterangan
013/KET/DIR/2011
Singkatan untuk jenis
Pedoman Tata
suratNaskah 19
Nomor urut surat
berdasarkan jenis
Singkatan Direktur
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan keterangan dan pihak
yang diterangkan serta maksud dan tujuan diterbitkan keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat, tanggal, bulan, tahun;
b) nama jabatan;
c) tanda tangan;
d) nama pejabat yang membuat surat keterangan, dan
e) stempel jabatan/instansi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan bawah.
SURAT KETERANGAN
Nomor : ……………….
Yang bertanda tangan dibawah ini Direktur RSIA Ananda menerangkan bahwa :
Nama : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Maksud : ……………………………………………
………………., ………………
Jabatan
NAMA JELAS
c. Surat Perintah
1) Kepala
a) Kop surat perintah terdiri atas logo RSIA Ananda.
Pedoman Tata Naskah 20
b) Kata Surat Perintah ditulis dengan huruf kapital diletakkan ditengah margin.
c) Nomor surat berada di bawah tulisan surat perintah.
2) Batang Tubuh
Diktum dimulai dengan kata Memerintahkan ditulis dengan huruf kapital diletakkan di
tengah margin, diikuti kata kepada di tepi kiri, serta nama dan jabatan pegawai yang
mendapat perintah. Di bawah kepada ditulis untuk disertai tugas-tugas yang harus
dilaksanakan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas.
a) tempat dan tanggal surat perintah;
b) jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri
dengan tanda baca koma;
c) paraf bawahan langsung dari pejabat penanda tangan surat di sebelah kiri nama
jabatan penanda tangan;
d) tanda tangan pejabat yang memerintahkan;
e) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat;
f) stempel.
SURAT TUGAS
Format Naskah Surat Perintah/ Tugas
008/ST/RSIAA/IX/20..
Rumah Sakit Ibu dan Anak
Yang bertanda tangan dibawah ini : Ananda
Jl. Prof. M Yamin No. 76 Pandan Ujung Kota Solok 27322 Sumbar
Nama : …………………………………
Telp. (0755) 325578 Hp. 081215911242
Jabatan : ………………………………….
Untuk kepentingan dinas menugaskan kepada :
Nama : …………………………………
Jabatan : …………………………………
Untuk mengikuti “…………………” yang diadakan pada :
Tanggal : …………………………………
Tempat : …………………………………
Selama : …………………………………
Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana semestinya.
Hormat Kami,
Direktur,
Pedoman Tata Naskah 21
(Nama Jelas)
d. Surat Kuasa
Bentuk dan susunan surat kuasa adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat kuasa terdiri atas logo RSIA Ananda.
b) Tulisan surat kuasa seluruhnya menggunakan huruf kapital dan diletakkan di tengah
margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama, alamat, jabatan, nomor KTP pihak pemberi kuasa dan
penerima surat kuasa serta objek yang dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan;
b) tanda tangan dan nama jelas pihak pemberi kuasa dan penerima kuasa;
c) materai.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan.
1) Penerima kuasa terletak di sebelah kanan dan pemberi kuasa terletak disebelah kiri.
2) Materai ditempel di tempat pemberi kuasa.
SURAT KUASA
Format Naskah Surat Kuasa
Yang bertanda tangan dibawah ini,Rumah Sakit Ibu dan Anak
Nama : ........................... Ananda
Jabatan Jl. :Prof.
...........................
M Yamin No. 76 Pandan Ujung Kota Solok 27322
Sumbar
Dengan ini memberi kuasa penuh Telp.kepada
(0755) :325578 Hp. 081215911242
Nama : ............................
Alamat : ............................
Keperluan : ............................
Tembusan :
e. Surat Undangan
Bentuk dan susunan surat undangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat undangan terdiri atas logo RSIA Ananda.
b) Tempat dan tanggal pembuatan undangan ditulis di sebelah kanan.
c) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri undangan.
d) Alamat tujuan diletakkan tegak lurus dengan kata Perihal.
2) Batang Tubuh
a) Batang tubuh surat undangan terdiri atas kalimat pembuka;
b) isi undangan, terdiri atas hari/tanggal, pukul, tempat, dan acara, serta kalimat
penutup.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) nama jabatan;
b) tanda tangan;
c) stempel jabatan/instansi, dan
d) tembusan jika perlu dan diletakkan di sebelah kiri bawah.
Format Naskah Surat Undangan
Nomor : ………………………..
Lampiran : ……………………….. Rumah Sakit Ibu dan Anak
Perihal : ……………………….. Ananda
Jl. Prof. M Yamin No. 76 Pandan Ujung Kota Solok 27322
Sumbar
Kepada Yth. Telp. (0755) 325578 Hp. 081215911242
………………………………..
…………………………………………………………………………
……………………………………………………
Hari / tanggal :……………………….
Pukul :……………………….
Tempat : ………………………
Acara : ………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
Nama Jabatan,
Pedoman Tata Naskah 23
Nama Jelas
Tembusan:
f. Pengumuman
Bentuk dan susunan pengumuman adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat terdiri atas logo RSIA Ananda
b) Kata Pengumuman dicantumkan di tengah margin dan ditulis dengan huruf kapital.
c) Kata Tentang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis dengan huruf kapital.
d) Rumusan judul pengumuman ditulis dengan huruf kapital simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat
a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman;
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak;
d) informasi tentang sesuatu yang perlu diketahui oleh objek target pengumuman.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri dengan
tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani;
e) stempel.
PENGUMUMAN
Format Naskah Pengumuman
TENTANG
Rumah Sakit Ibu dan Anak
Ananda
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Jl. Prof. M Yamin No. 76 Pandan Ujung Kota Solok
27322 Sumbar
Telp. (0755) 325578 Hp. 081215911242
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………
Pedoman TatadiNaskah
Ditetapkan ……………………. 24
pada tanggal………………………
Nama Jabatan
Pedoman Tata Naskah 25
g. Surat Pengantar
Bentuk dan susunan surat pengantar adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat pengantar terdiri atas logo RSIA Ananda.
b) Tempat dan tanggal pembuatan surat ditulis di sebelah kanan.
c) Nomor surat ditulis di sebelah kiri sejajar dengan tempat dan tanggal pembuatan
surat.
d) Alamat tujuan ditulis di bawah nomor surat.
e) Tulisan Surat Pengantar menggunakan huruf kapital diletakkan ditengah margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan memuat
a) nomor urut,
b) jenis naskah dinas yang dikirim,
c) banyaknya naskah/barang, dan
d) keterangan.
3) Kaki (di sbelah kanan pengirim)
Bagian kaki terdiri atas
a) nama jabatan pembuat pengantar,
b) tanda tangan,
c) nama dan
d) stempel jabatan/instansi.
4) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat dan tanggal penerimaan,
b) nama jabatan penerima,
c) tanda tangan,
d) nama dan
e) stempel jabatan atau instansi.
Bagian kaki kanan terdiri atas nama jabatan dan nama jelas pengirim. Hal yang perlu
diperhatikan adalah bahwa surat pengantar dibuat rangkap dua, lembar pertama untuk
penerima, dan lembar kedua untuk pengirim.
LEMBAR DISPOSISI
No. Surat : ............................................................................................
Tanggal terima/ Jam :.............................................................................................
Dari :.............................................................................................
Perihal :.............................................................................................
Keterangan :
Paraf
( )
i. Daftar Hadir
Daftar Hadir terdiri atas:
1) Kepala Daftar Hadir terdiri atas:
a)Tulisan “Daftar Hadir” ditempatkan ditengah-tengah lembar naskah;
b) Tempat, Hari, Tanggal, Waktu dan Acara ditulis dibawah tulisan Daftar Hadir
sebelah kiri.
2) Isi Daftar Hadir terdiri atas:
a)Kolom nomor urut;
b) Kolom nama;
c)Kolom unit;
d) Kolom tanda tangan/paraf;
DAFTAR HADIR
Hari / Tanggal :
Tempat :
Acara :
No Nama Unit Keterangan Tanda
Tangan
1 1.
2 2.
3 3.
j. Absesnsi Karyawan
Absensi karyawan terdiri atas:
1) Kepala absensi karyawan terdiri atas:
a)Tulisan “Absensi Karyawan” ditempatkan ditengah-tengah lembar naskah
b) Hari dan tanggal sebelah kiri.
2) Isi Daftar Hadir terdiri atas:
a)Kolom nomor urut;
b) Kolom nama karyawan;
c)Kolom jam masuk;
d) Kolom tanda tangan;
e)Kolom jam pulang;
f) Kolom tanda tangan;
g) Kolom keterangan
Format Absensi Karyawan
ABSENSI KARYAWAN
Hari :
Tanggal :
No Nama Jam TTD Jam TTD Keterangan
Karyawan Masuk Pulang
Sertifikat
NOTULEN RAPAT
Nama Bagian Pembuat Notulen Rapat :
Hari / Tanggal :
Jam :
Tempat : Dibuat,
Topik : Nama
HADIR : ORANG
Tanda tangan
TIDAK HADIR : ORANG
Tanggal
Dari :
Kepada :
UP :
Hari/Tanggal :
Dengan ini kmi menyatakan bahwa kami telah menerima sejumlah barang/dokumen/surat *) dalam kondisi baik
dengan jumlah dan deskripsi sebagai berikut:
Pengirim, Penerima,
(………………...……………..) (.…………...……………..)
Nama dan Tandatangan Nama dan Tandatangan
Jam diterima:
A. Penyusunan naskah regulasi di lingkungan RSIA Ananda harus memperhatikan beberapa hal, yaitu
sebagai berikut:
1. Pedoman
Pengetikan pedoman dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pengesahan dokumen pedoman oleh Direktur RSIA Ananda dengan dibuat menggunakan
kertas HVS ukuran A4-70 gram berlogo RSIA Ananda.
b. Isi panduan menggunakan kertas HVS ukuran A4-70 gram.
c. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2 ; 2 ; 2,5 ; 2 cm.
d. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 11 dan lebar spasi
sebesar 1,5 spasi untuk judul Times New Roman ukuran 13 Bold
e. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan penulisan judul dokumen
maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.
f. Penulisan nomor halaman di pojok kanan bawah.
2. Panduan
Pengetikan panduan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pengesahan dokumen panduan oleh Direktur RSIA Ananda dengan dibuat menggunakan
kertas HVS 70 gram, yang pada bagian atas dicantumkan logo RSIA Ananda.
b. Isi panduan menggunakan kertas HVS 70 gram.
c. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2 ; 2 ; 2,5 ; 2 cm.
d. Jenis huruf yang digunakan adalah Times News Roman dengan ukuran 11 dan lebar spasi
sebesar 1,5 spasi.
e. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan penulisan judul dokumen
maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.
f. Penulisan nomor halaman di pojok kanan bawah.
3. Kebijakan
Pengetikan kebijakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Menggunakan kertas HVS ukuran A4 - 70 gram berlogo RSIA Ananda.
b. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 2 ; 2 ; 2,5 ; 2 cm.
c. Jenis huruf yang digunakan adalah Times News Roman dengan ukuran 11 dan lebar spasi
sebesar 1,5 spasi.
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan penulisan judul dokumen
maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.
B. Penyusunan naskah dalam bentuk surat di lingkungan RSIA Ananda harus memperhatikan beberapa
hal, yaitu sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan urusan kedinasan melalui surat-menyurat dinas harus dilaksanakan secara
cermat agar tidak menimbulkan salah penafsiran.
2. Koordinasi antar pejabat terkait hendaknya dilakukan dengan mengutamakan metode yang
paling cepat dan tepat, misalnya diskusi, kunjungan pribadi dan jaringan telepon lokal. Jika
dalam menyusun surat dinas diperlukan koordinasi, pejabat yang bersangkutan melakukannya
mulai tahap penyusunan draft, sehingga perbaikan pada konsep final dapat dihindari.
3. Urusan kedinasan yang dilakukan dengan menggunakan tatacara dan prosedur surat menyurat
harus menggunakan sarana komunikasi resmi.
4. Batas waktu jawaban surat disesuaikan dengan sifat surat yang bersangkutan :
a. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima.
b. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima, dan
c. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja.
5. Waktu penandatanganan surat harus memperhatikan jadwal pengirim surat yang berlaku di
RSIA Ananda dan segera dikirim setelah ditandatangani.
6. Penggandaan/Salinan Surat hanya diberikan kepada yang berhak dan memerlukan, dinyatakan
sengan memberikan alamat yang dimaksud dalam “Tembusan”. Salinan surat dibuat terbatas
hanya untuk kebutuhan sebagai berikut:
a. Salinan Tembusan adalah Salinan surat yang disampaikan kepada pejabat yang secara
fungsional terkait.
b. Salinan Laporan adalah salinan surat yang disampaikan kepada pejabat yang berwenang,
c. Salinan untuk arsip adalah salinan surat yang disimpan untuk kepentingan pengelolaan arsip.
7. Tembusan surat disampaikan kepada unit kerja terkait, sedangkan lampiran hanya disampaikan
kepada unit yang bertanggung jawab.
8. Tingkat Keamanan.
a. Sangat Rahasia disingkat (SR), tingkat keamanan isi surat yang tertinggi, sangat erat
hubungannya dengan keamanan dan keselamatan RSIA Ananda. Jika disiarkan secara tidak
sah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak, akan membahayakan keamanan dan keselamatan
RSIA Ananda.
Logo RS
Judul
Alamat RS
Tahun pembuatan
Kertas A4 - 80 gr
H. Pembubuhan paraf.
Naskah di lingkungan RSIA Anandas sebelum ditandatangani oleh Direktur harus diparaf terlebih
dahulu oleh maksimal tiga orang untuk ikut bertanggung jawab karena tugas pokok dan fungsinya
atau terkait dengan tugasnya, yakni disebelah kanan nama yang berwenang menandatangani naskah.
I. Penggunaan a.n,.
Dalam hal Direktur RSIA Ananda memberikan mandat penandatanganan kepada pejabat
bawahannya, maka penggunaan a.n. yaitu sebagai berikut:
NAMA JELAS
2. Penggunaan “a.n.” :
DIREKTUR
a/n
NAMA JELAS
A. TANGGUNG JAWAB
1. Direktur RSIA Ananda bertanggung jawab atas pengesahan dokumen internal
2. Para Kepala Bidang/Kepala Seksi bertanggung jawab atas kesesuaian dan kebenaran isi
dokumen dan/atau pengubahan dokumen
3. Para Kepala Instalasi/Kepala Unit bertanggung jawab atas materi usulan pembuatan/atau
pengubahan dokumen
4. Sekretariat bertanggung jawab atas penyimpanan dokumen dan pelaksanaan pemusnahan
dokumen
5. Ketua Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) RSIA Ananda
bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian dokumen, pengidentifikasian,
pemeriksaan dokumen.
B. PENGESAHAN DOKUMEN
1. Keefektifan dan kesesuaian dokumen yang telah disusun, ditinjau dan dievaluasi jika telah
sesuai, ditandatangani dan dicantumkan tanggal efektifnya
2. Tanggung jawab pembuatan, pemeriksaan dan pengesahan dokumen sesuai tabel berikut:
Level Jenis Dokumen Disiapkan Oleh Diperiksa Ditetapkan
Oleh Oleh
1 Keputusan Direktur, Sekretariat Komite Direktur RS
Instruksi Direktur, Surat PMKP
Edaran Direktur.
2 Kebijakan, Panduan, Manajer terkait Komite Direktur RS
Pedoman, SPO dan PMKP
Formulir
3 Perjanjian/MOU Manajer/Panitia Direktur/ Direktur/
AdHoc terkait Pemilik RS Pemilik RS
3. Khusus untuk dokumen Level 2 yang sudah berjalan, tidak perlu diganti formatnya sementara
yang baru harus mengikuti aturan.
2. Dokumen awal yang baru diterbitkan diberi nomor revisi “0”. Bila terjadi revisi/perubahan,
nomor revisi/perubahannya naik satu hitungan.
3. Dokumen yang berasal dari luar RSIA Ananda diidentifikasi dalam Daftar Induk
CatatanMutu“Eksternal” dan diberikan status pengendalian dokumen (Dokumen Terkendali,
Dokumen Tidak Terkendali, dan Kadaluarsa)
E. PEMELIHARAAN DOKUMEN
1. SDM secara berkala, 1 tahun sekali, mengidentifikasi kesesuaian semua dokumen yang
digunakan.
2. Apabila ditemukan dokumen yang tidak sesuai dan atau sudah tidak berlaku, maka SDM
menarik dokumen tersebut, diberi cap “OBSOLETE DOCUMENT” dan diganti dengan
dokumen yang sesuai dan mutakhir.
3. SDM menyerahkan dokumen yang sudah tidak berlaku ke Sekretariat untuk penyimpanan
atau pemusnahan sesuai dengan kategorinya.
F. PERUBAHAN DOKUMEN
1. Standar regulasi dokumen mutu rumah sakit (Kebijakan, pedoman, panduan dan prosedur)
ditinjau ulang pelaksanaannya minimal satu tahun sekali oleh SDM bersama dengan Kepala
Unit terkait dan Manager Departemen terkait.
2. Proses peninjauan ulang dokumen dilakukan melalui mekanisme peninjauan dokumen
tahunan serta audit dokumen setiap tahun yang dikoordinasi oleh SDM. Dasar review
dokumen mutu (kebijakan, pedoman, panduan dan prosedur) adalah evidence based atau ilmu
pengetahuan terbaru dari profesi atau disiplin ilmu terkait.
3. Unit yang terlibat pada suatu proses dapat mengajukan usulan perubahan dokumen mutu
internal kepada atasan langsung atas dasar pertimbangan kemungkinan terjadinya
penyimpangan/masalah terhadap proses pelayanan
4. Usulan yang telah dievaluasi dan disetujui oleh atasan langsung diajukan ke SDM, dengan
menggunakan Formulir Permintaan Perubahan Dokumen
5. Semua usulan dievaluasi sesuai dengan jenis permintaannya beserta alasan perubahan
dokumen, proses pengajuan usulan atas dokumen disampaikan kepada SDM, kemudian SDM
menyampaikan usulan pengajuan dokumen ke Direktur. Jika Direktur telah menyetujui maka
segera dilakukan perubahan dokumen oleh SDM.
6. Untuk perubahan yang bersifat redaksional/atau penambahan keterangan tanpa mengubah
substansi dan maksud daripada isi materi tidak dilakukan perubahan nomor revisi, hanya di
catat dalam Catatan Perubahan Dokumen.
7. SDM mendistribusikan dokumen yang telah direvisi dan disahkan oleh Direktur ke unit
terkait dengan menggunakan Formulir Distribusi Dokumen.
8. Dokumen yang telah direvisi, di update dengan menggunakan Formulir Daftar Induk Catatan
Mutu dengan mencantumkan tanggal revisi.
9. Revisi dapat dilakukan sampai revisi 100, setelah itu dokumen harus diterbitkan ulang dan
kembali ke revisi 00.
Tahun Revisi
Bulan Revisi
11. Dokumen dilakukan pemeliharaan oleh unit atau departemen
masing-masing dengan menyimpan dokumen pada tempat yang aman, jika dokumen
mengalami kerusakan atau tidak terbaca maka unit atau departemen mengajukan permintaan
kembali dokumen tersebut kepada QMR yang disetujui oleh atasan langsung (Manager).
12. Dokumen kadaluarsa yang berasal dari master dokumen diberi cap/stempel “OBSOLETE
DOCUMENT” berwarna hitam dan tetap dipelihara untuk satu atau dua kali periode (5-10
tahun) perubahan, sedangkan dokumen lama dokumen yang terkendali yang tersebar
ditarik/untuk dimusnahkan.
13. Khusus untuk dokumen eksternal yang dicap salinan terkendali, apabila mengalami
perubahan, Dokumen yang sudah mengalami perubahan ditarik, dipisahkan dan
dimusnahkan atau jika disimpan diberi identifikasi kadaluarsa.
G. PEMUSNAHAN DOKUMEN
1. SDM mengidentifikasi dan mengusulkan pemusnahan dokumen yang tidak berlaku dan
disampaikan kepada Kepala Unit masing-masing melalui memo internal rumah sakit.
2. SDM menyampaikan usulan pemusnahan dokumen yang telah disetujui oleh Kepala Unit
masing-masing kepada Direktur.
3. Atas perintah Direktur, SDM melaksanakan pemusnahan dokumen dan membuat berita
acara pemusnahan dengan mengisi Formulir Berita Acara Pemusnahandengan melampirkan
daftar dokumen yang dimusnahkan.
4. Pemusnahan dokumen dapat dilakukan dengan cara dibakar, dicacah atau dijadikan bubur
kertas, atau cara lain sehingga fisik dan informasinya tidak dapat dikenali lagi.
5. Dokumen yang dimusnahkan direkam deengan menggunakan Daftar Induk Catatan Mutu
dengan memberi simbol X
6. Pemusnahan dokumen rekam medik dilakukan sesuai regulasi atau peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Ditetapkan di : Solok
Pada Tanggal : 11 Desember 2018
Direktur RSIA Ananda