PUSKESMAS NASSAU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pedoman Umum Tata Naskah diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan
fungsi UPT. Puskesmas Nassau, yang salah satu komponen penting dalam
ketatalaksanaannya adalah administrasi umum. Tata Naskah dilingkungan UPT.
Puskesmas Nassau sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup
pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan lambang Puskesmas, logo,
stempel, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam naskah serta
kewenangan penandatanganan naskah. Keterpaduan tata naskah sangat
diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan
tugas secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu diperlukan Pedoman
Umum Tata Naskah sebagai acuan dalam melaksanakan tata naskah di UPT.
Puskesmas Nassau.
C. Sasaran
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah UPT. Puskesmas Nassau.
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya
dalam lingkup administrasi umum.
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis.
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah UPT. Puskesmas Nassau yang
efisien dan efektif.
1
D. Ruang lingkup
Ruang lingkup Pedoman Umum Tata Naskah UPT. Puskesmas Nassau meliputi
pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta kelengkapan
naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop serta kewenangan
penandatanganan naskah.
E. Asas
a. Asas Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan efisien
dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, penentuan
spesifikasi informasi serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik,
benar, dan lugas.
b. Asas Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk baku,
termasuk jenis, penyusunan naskah dinas, dan tata cara
penyelenggaraannya.
c. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari segi
isi, format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.
d. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan unsur
administrasi umum lainnya.
e. Asas Kecepatan dan Ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan
organisasi, naskah dinas harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat
sasaran antara lain dilihat dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural,
kecepatan penyampaian dan distribusi.
f. Asas Keamanan
Naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi mulai dari penyusunan,
klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan
distribusi.
2
F. Pengertian
1. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata
naskah dinas (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan
lembaga, singkatan, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
2. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata letak
dan redaksional, serta penggunaan logo dan cap dinas.
3. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi naskah berdasarkan
sistem Tata Kearsipan Dinamis.
4. Komunikasi Internal adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi
kedinasan yang dilakukan antar pejabat dalam satuan kerja, secara vertikal
dan/atau horisontal.
5. Komunikasi Eksternal adalah tata hubungan antar unit dalam penyampaian
informasi kedinasan yang dilakukan oleh satuan kerja dengan pihak lain di
luar lingkungan satuan kerja yang bersangkutan.
6. Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak dan kewajiban
yang ada pada pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab kedinasan pada jabatannya.
7. Logo adalah gambar/huruf sebagai identitas lembaga negara, pemerintah
daerah, perguruan tinggi negeri, dan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha
Milik Daerah.
8. Lampiran adalah bahan keterangan yang disertakan pada surat asli sebagai
bukti, penguat tambahan terhadap apa yang dinyatakan di dalam surat.
9. Tata Naskah adalah pengaturan tentang jenis dan format, teknik penyusunan,
kewenangan penandatanganan, serta pengamanan naskah dinas yang
digunakan dalam komunikasi Administrasi.
10. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dibuat dan diterima oleh pejabat yang berwenang dilingkungan UPT.
Puskesmas Nassau dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pembangunan.
11. Tembusan surat adalah hasil penggandaan dari suatu naskah dinas yang
jumlahnya sesuai dengan jumlah pejabat atau satuan kerja yang dipandang
perlu untuk mengetahui isi surat dan disebut dalam naskah asli sebagai
penerima tembusan.
3
12. Verbal konsep surat adalah rancangan surat yang ditulis dalam bentuk verbal
oleh staf atau pejabat yang terkait dengan substansi isi surat yang kemudian
diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang akan menetapkan yang berwenang
menandatangani surat tersebut
4
BAB II
TATA NASKAH
A. Jenis Naskah
Naskah dilingkungan UPT. Puskesmas Nassau terdiri dari dua jenis yaitu :
I. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk hukum berupa
regulasi, yaitu :
a. Keputusan Kepala Puskesmas
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat kebijakan
pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari
peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka
ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya
: penetapan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis, penetapan
ketatalaksaan organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian
kewenangan yang bersifat tetap.
b. Standar Operasional Prosedur (SOP)
SOP adalah naskah yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara serta
urutan suatu kegiatan operasional atau administratif tertentu yang harus diikuti
individu pejabat atau unit kerja.
II. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk bukan produk hukum berupa surat.
a. Surat Biasa
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi
pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
b. Surat Perintah Tugas
Surat Perintah Tugas adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada
bawahan dan memuat tugas yang harus dilakukan.
c. Surat Undangan
Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada pejabat /
pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara tertentu, misalnya
rapat, pertemuan dan sebagainya.
d. Surat Keterangan
Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal atau
seseorang untuk kepentingan kedinasan.
5
e. Surat Pengantar
Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat atau
informasi mengenai suatu pengiriman yang digunakan untuk mengantar /
menyampaikan barang atau naskah.
f. Notulen
Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang,
rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan
pengambilan Peraturan serta penutupan.
g. Lembar Disposisi
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi informasi atau perintah.
B. Bentuk
Dalam rangka penyeragaman tata naskah dilingkungan UPT. Puskesmas Nassau
Kabupaten Toba Samosir, maka ditetapkan aturan umum sebagai berikut :
1. Penggunaan kertas pada penulisan naskah surat-menyurat adalah kertas
ukuran F4 (21,5 cm x 33 cm) 70 gram, makalah (tata naskah, manual mutu,
pedoman) menggunakan ukuran kertas A4 (21 cm x 29,7 cm) 70 gram atau
sesuai aturan khusus sesuai permintaan pihak luar.
7
2. Aturan pengetikan :
a. Penggunaan huruf Arial 12 atau disesuaikan kebutuhan.
b. Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan.
c. Margin untuk penulisan naskah surat-menyurat adalah kiri dan bawah 2 cm,
kanan 1,5 cm dan atas 1 cm. Untuk makalah adalah kiri 3 cm, kanan, atas,
bawah 2 cm atau disesuaikan kebutuhan.
d. Warna tinta hitam atau disesuaikan kebutuhan.
e. Menyelaraskan penggunaan kertas, ruang tepi, alinea, penomoran,
pemberian nomor halaman dan kata penyambung.
3. Menetapkan penulisan Kop naskah dinas sebagai berikut :
a. Memuat sebutan Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, sebutan Dinas
Kesehatan, sebutan UPT. Puskesmas Nassau, alamat, nomor telepon/HP,
email puskesmas serta menggunakan lambang Pemda Toba Samosir di
sebelah kiri dan lambang Puskesmas sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No. 75 Tahun 2014 di sebelah kanan.
b. Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan.
c. Tulisan “Pemerintah Kabupaten Toba Samosir” menggunakan huruf Arial
ukuran 14 ditulis tebal (Bold) dan :”Dinas Kesehatan” menggunakan huruf
Arial ukuran 16 ditulis tebal (Bold).
d. Tulisan “ UPT. PUSKESMAS NASSAU” ditulis menggunakan huruf Arial 20
ditulis tebal (Bold).
e. Tulisan alamat menggunakan Arial ukuran 11, ditulis tebal (bold) dengan
susunan sebagaimana contoh.
f. Nomor telepon/Hp dan email menggunakan Arial ukuran 11, ditulis miring
(italic) dengan susunan sebagaimana contoh.
g. Menggunakan logo pemerintah Kabupaten Toba Samosir di sebelah kiri
dan logo Puskesmas sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 75
Tahun 2014
h. Ditutup dengan garis.
4. Naskah yang berbentuk makalah untuk keperluan akreditasi seperti Manual
Mutu, Pedoman, Panduan menggunakan cover/sampul dengan bentuk sebagai
berikut :
a. Kertas untuk sampul depan menggunakan kertas A4 (21 cm x 29,7 cm).
b. Sampul depan terdiri atas Kepala sampul dan kaki.
c. Kepala sampul berbentuk tabel (perhatikan contoh).
8
d. Kepala sampul terdiri atas :
1) Logo Pemerintah daerah di sebelah kiri atas dan logo UPT. Puskesmas
Nassau berjejer di kanan atas.
2) Tulisan “AKREDITASI PUSKESMAS” tertulis pada baris dibawah logo
kabupaten, menggunakan huruf Arial ukuran 14 ditulis tebal (bold).
3) Tulisan “ UPT. PUSKESMAS NASSAU tertulis di antara kedua logo,
menggunakan huruf Arial ukuran 12.
4) Judul naskah terletak pada baris dibawah tulisan UPT. Puskesmas
Nassau Kabupaten Toba Samosir, tertulis menggunakan huruf Arial
ukuran 14 – 18 sesuai kebutuhan.
5) Nomor dokumen, Nomor revisi dan tanggal berlaku ditulis dengan huruf
Arial ukuran 10 dalam satu kolom paling kanan.
6) Ukuran tabel menyesuaikan dengan Panjang Judul Naskah.
7) Bentuk kepala sampul adalah sebagai berikut :
e. Kaki terdiri dari kota dan tahun pembuatan, ditulis menggunakan huruf Arial
ukuran 24, huruf tebal (Bold).
9
Contoh bentuk sampul :
UPT. PUSKESMAS
NASSAU
NASSAU
2019
I. NASKAH YANG DIRUMUSKAN DALAM SUSUNAN DAN BENTUK PRODUK –
PRODUK HUKUM BERUPA REGULASI.
10
d) Kata penghubung “TENTANG” ditulis dengan huruf kapital Arial 12
diletakkan simetris di tengah margin tanpa tanda baca.
e) Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital Arial 12 diletakkan simetris
di tengah margin tanpa tanda baca.
2) Pembukaan
a) Tulisan “KEPALA UPT. PUSKESMAS NASSAU” ditulis seluruhnya,
diletakkan simetris di tengah margin dengan huruf kapital Arial 12.
b) Konsiderans
(1) Konsiderans “Menimbang”, memuat uraian singkat tentang pokok-
pokok pikiran yang menjadi latarbelakang dan alasan pembuatan
keputusan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital,
diakhiri tanda baca titik dua, dan diletakkan di bagian kiri.
(a) Jika konsideran memuat lebih dari satu pokok pikiran, tiap-tiap
pokok pikiran dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang
merupakan kesatuan pengertian.
(b) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad (bukan kapital)
dan dirumuskan dalam satu kalimat yang diawali dengan kata
“bahwa” dan diakhiri dengan tanda baca titik koma (;)
(2) Konsiderans “Mengingat” memuat dasar kewenangan dan keputusan
yang memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan
yang menjadi dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya
sederajat atau lebih tinggi. Huruf awal kata mengingat ditulis dengan
huruf kapital, diakhiri tanda baca titik dua, dan diletakkan di bagian
kiri.
(3) Peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar
hanya peraturan perundang-undangan yang tingkatannya sama atau
lebih tinggi.
(4) Pencantuman peraturan perundang-undangan memperhatikan tata
urutan peraturan perundang-undangan dan jika tingkatannya sama
disusun secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau
penetapannya.
c) Diktum
(1) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis seluruhnya dengan huruf kapital Arial
ukuran 12 diletakkan di tengah margin.
11
(2) Diktum “Menetapkan”, diletakkan di tepi sebelah kiri disejajarkan ke
bawah dengan kata menimbang dan mengingat, ditulis dengan huruf
Arial 12, diawali huruf capital, dan diakhiri tanda baca titik dua (:).
(3) Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya
ditulis dengan huruf capital dan ditulis dengan huruf Arial 12 dan
diakhiri dengan tanda baca titik (.).
3) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan
dalam diktum dan dicetak tebal (Bold) misalnya :
1) KESATU;
2) KEDUA;
dst
b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
keputusan.
4) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda
tangan dan nama lengkap dengan gelar pembuat keputusan yang ditulis
dengan huruf kapital seluruhnya dan memakai NIP serta stempel jabatan.
5) Penandatanganan
Surat Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Nassau ditandatangani oleh
Kepala UPT. Puskesmas Nassau dan keabsahan salinan dilakukan oleh
Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau Penanggungjawab Tata Usaha.
6) Lampiran Surat Keputusan :
a) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul Surat Keputusan
b) Tulisan Lampiran, Nama Dokumen, Nomor dan Judul keputusan dibuat
masuk ke kanan, ditulis dengan huruf kapital dengan jenis huruf Arial
ukuran 11;
c) Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala UPT. Puskesmas
Nassau, ditulis nama dan gelar dengan seluruhnya huruf kapital tanpa
pangkat ataupun NIP.
12
Contoh Surat Keputusan
TENTANG
( JUDUL SK )
KEPALA UPT. PUSKESMAS NASSAU
Mengingat : 1. ......................... ;
2. dan seterusnya ........................ .
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS NASSAU TENTANG
....................................................................................
KESATU : ..............................................................................................
KEDUA : ..............................................................................................
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : NASSAU
Pada Tanggal : .............................
KEPALA UPT. PUSKESMAS NASSAU
TTD dan Cap Instansi
(Nama Lengkap dengan gelar/NIP)
13
Contoh lampiran Surat Keputusan :
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT. PUSKESMAS NASSAU
NOMOR : ........................................
TENTANG : ........................................
JUDUL SK
UPT. PUSKESMAS NASSAU
..................................................
..................................................
..................................................
..................................................
14
B) Standar Operasional Prosedur (SOP)
Bentuk dan susunan naskah Standar Operasional Prosedur (SOP) mengacu
pada Permenpan Nomor 35 tahun 2012. Naskah SOP ditulis dalam kertas
ukuran F4 (21,5 cm x 33 cm) berat 70 gram atau sesuai dengan kebutuhan.
Batas margin : Atas : 1,5 cm
Bawah : 2 cm
Kiri : 2 cm
Kanan : 1,5 cm
Standar Operasional Prosedur (SOP) pada halaman pertama berupa cover.
Standar penulisan dalam cover Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai
dengan tata naskah penulisan Standar Operasional Prosedur (SOP). Susunan
redaksional untuk cover SOP sebagai berikut :
1. Nomor SOP
2. Status revisi
3. Tanggal berlaku SOP
4. Judul SOP ditulis huruf kapital
5. Tanda tangan Penanggungjawab Mutu
6. Tanda tangan Kepala
7. Dan tulisan Seperti pada contoh di bawah
8. Kaki di tuliskan “DINAS KESEHATAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR”
dengan ukuran 16 ditebalkan (bold). Kemudian “UPT. PUSKESMAS
NASSAU” ditulis dengan ukuran 24 ditebalkan (bold). Kemudian disusul
dengan alamat puskesmas, nomor telepon dan alamat email puskesmas
dengan Arial ukuran 10 yang ditebalkan (bold). Dan akhirnya ditutup dengan
tahun keluarnya SOP yang ditulis dengan huruf Arial ukuran 16.
15
Contoh cover SOP :
Nomor :
Revisi ke - :
Berlaku Tanggal :
………………………… ………………………..
NIP……………………… NIP. …………………….
2019
16
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terdiri dari lebih dari 1 halaman, dituliskan
nomor halaman di bagian bawah di tengah margin, menggunakan huruf Arial 12.
Susunan naskah Standar Operasional Prosedur (SOP) di UPT. Puskesmas Nassau
adalah sebagai berikut :
1) Kepala/kop
a. Kepala / kop hanya pada lembar pertama.
b. Judul SOP yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital menggunakan jenis
huruf Arial ukuran 12 dan dicetak tebal (Bold).
c. Tulisan “SOP” ditulis dengan huruf kapital, jenis Arial ukuran 17 dan dicetak
tebal (Bold).
d. Nomor Dokumen, Nomor Revisi, Tanggal terbit dan Halaman ditulis sesuai
contoh diatas menggunakan jenis huruf Arial ditebalkan (bold) ukuran 9
dengan jarak antar baris sebelumnya (before) dan setelahnya (after) masing
– masing 3 pt atau penyesuaikan.
e. Tulisan “ UPT. PUSKESMAS NASSAU” ditulis dalam 2 baris dengan huruf
Arial ukuran 9 dengan jarak antar baris yaitu jarak sebelumnya (before) dan
setelahnya (after) masing – masing 3 pt atau penyesuaian.
f. Tulisan “ Kepala UPT. Puskesmas Nassau”, nama Kepala Puskesmas dan
NIP ditulis dalam bentuk sesuai contoh dibawah dengan jenis huruf Arial
ukuran 9 dengan jarak antar baris yaitu jarak sebelumnya (before) dan
setelahnya (after) masing – masing 3 pt atau penyesuaian.
g. Logo Pemerintah Kabupaten Toba Samosir di sebelah kiri dan logo.
Puskesmas di sebelah kanan, dicetak berwarna, dengan ukuran
menyesuaikan ruang tabel.
2) Isi SOP
Bagian isi dibuat dalam bentuk tabel, dengan nomor urut 1, 2, 3, dan seterusnya
dengan jarak antar baris diatur jarak sebelumnya (before) dan setelahnya (after)
masing-masing 3 pt. Penulisan menggunakan huruf Arial ukuran 12, kecuali
untuk diagram alir, dimana tulisan dalam diagram alir menggunakan huruf jenis
Arial ukuran 8. Isi standar operasional prosedur terdiri atas:
a. Pengertian
Diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah
yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian /
menimbulkan multi persepsi.
17
b. Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “ Sebagai acuan
penerapan langkah-langkah untuk ……”
c. Kebijakan
Berisi kebijakan Kepala UPT. Puskesmas Nassau yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP Imunisasi pada bayi, pada
kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Nassau Nomor :
.... tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
d. Referensi
Berisi dokumen sebagai acuan penyusunan SOP, bisa berbentuk buku,
pedoman internal atau pedoman eksternal yang berlaku nasional ataupun
bentuk lain sebagai bahan pustaka.
e. Alat dan bahan
Berisi alat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan dalam
SOP (sesuai kebutuhan).
f. Prosedur/Langkah-langkah
Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu. Urutan penomoran
menggunakan sistem 1,2,3,…dst
g. Diagram Alir
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir
secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan
diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar
dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu
simbol balok:
18
Akhir kegiatan :
Simbol keputusan : Ya
?
Tidak
Penghubung :
Dokumen :
Arsip :
19
Contoh SOP
(JUDUL SOP)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT. PUSKESMAS (Nama Kepala Puskesmas)
(Tanda Tangan Kepala UPT. Puskesmas)
NASSAU NIP.
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan 1. ……………..
Bahan 2. ……………..
6. Prosedur/ 1. ………………
Langkah- 2. ………………
langkah 3. ………………
4. ………………
7. Diagram Alir
(bila
diperlukan)
8. Hal-hal yang
harus
diperhatikan
1. ………………
9. Unit Terkait 2. ………………
3. ………………
10. Dokumen
Terkait
11. Rekaman
Historis Tanggal Mulai
Perubahan No. Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
20
C) Daftar Tilik
Untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan dalam penerapan SOP, dapat digunakan
daftar tilik. Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat,
dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).
1) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
2) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
3) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
4) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi prosedur
yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah pelaksanaan dan
monitoringnya.
(a) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
(b) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
(c) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
(d) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
(e) Lakukan uji-coba,
(f) Lakukan perbaikan daftar tilik,
(g) Standarisasi daftar tilik.
Σ Ya
Complience rate (CR) = x 100 %
Σ Ya+Tidak
21
Contoh Daftar Tilik :
(JUDUL SOP)
No. Dokumen :
Halaman :
UPT. PUSKESMAS (Tanda Tangan Kepala UPT. Puskesmas) (Nama Kepala Puskesmas)
NASSAU NIP.
Unit : ……………………………………………….............
Nama Petugas : ……………………………………………….............
Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………………...........
TIDAK
NO LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
Nassau, ……………….
Auditor
22
II. NASKAH YANG DIRUMUSKAN DALAM BENTUK BUKAN PRODUK –
PRODUK HUKUM.
A. Surat Biasa
Bentuk dan susunan surat biasa adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat dinas;
b) Tanggal pembuatan surat diletakkan di sebelah kanan atas;
c) Pejabat / Alamat yang dituju, diawali dengan Kata “Kepada Yth.
……………….”
Diletakkan tegak lurus dibawah tanggal pembuatan
d) Nomor surat;
e) Sifat surat;
f) Lampiran surat;
g) Perihal surat;
2) Isi Surat
Isi surat di rumuskan dalam bentuk uraian yang terdiri atas alinea
pembuka, isi dan penutup.
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir surat terdiri atas:
a) Nama jabatan;
b) Tanda tangan pejabat;
c) Nama lengkap, Pangkat dan NIP;
d) Stempel ;
e) Tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima tembusan.
23
Contoh format surat biasa
Nassau, …………………...........
Nomor : ......................................... Kepada
Sifat : ......................................... Yth. ...........................................
Lampiran : ........................................ di
Perihal : ........................................ ...............................................
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………..........................................................................
............................................................
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP.
Tembusan :
1. ..................................
2. ..................................
24
B. Surat Perintah Tugas
Susunan Surat Perintah Tugas terdiri atas :
1) Kepala surat
Kepala surat tugas terdiri dari :
a) Kop surat
b) Tulisan “Surat Perintah Tugas” yang ditulis dengan huruf kapital
ditebalkan (bold) dan digaris bawahi yang diletakkan di tengah margin
tanpa tanda baca
c) Nomor Surat
2) Isi Surat
Isi Surat Perintah Tugas antara lain :
a) Dasar dan pertimbangan penugasan
b) Tulisan “Memerintahkan” yang dituliskan seluruhnya dengan huruf
kapital ditebalkan (bold) yang diletakkan di tengan margin diakhiri
tanda baca titik dua (:)
c) Nama, Pangkat/golongan, NIP, Jabatan yang diberi tugas dan jenis
tugas serta waktu pelaksanaan tugas
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat Perintah Tugas antara lain:
a) Nama tempat;
b) Tanggal, Bulan, Tahun;
c) Nama Jabatan;
d) Tanda tangan pejabat yang memberi tugas
e) Nama Jelas pejabat dengan gelar ditulis dengan huruf kapital;
f) Pangkat dan NIP;
g) Stempel UPT. Puskesmas Nassau.
25
Contoh Format Surat Perintah Tugas
Dasar : .................................................................................................................
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
Perjalanan Dinas dilaksanakan selama 1 ( satu ) hari pada tanggal ............ dan biaya
dibebankan kepada .........................(DPA/DPPA) Dinas Kesehatan Kabupaten Toba
Samosir Tahun Anggaran ................
Demikian Surat Perintah Tugas ini diperbuat untuk dapat dilaksanakan sebaik-
baiknya dengan penuh tanggungjawab dan melaporkan hasil perjalanan dinas
kepada Kepala UPT. Puskesmas Nassau Kabupaten Toba Samosir.
Dikeluarkan di : ......................
Pada Tanggal : ......................
KEPALA UPT. PUSKESMAS NASSAU
KECAMATAN NASSAU
TTD dan Stempel
(NAMA LENGKAP / PANGKAT / NIP)
26
C. Surat Undangan
Susunan Surat Undangan terdiri atas :
1. Kepala surat
Kepala surat Undangan terdiri dari :
a. Kop Surat
b. Nama tempat, tanggal, bulan, tahun ditempatkan di kanan atas;
c. Alamat Undangan yang dituju ditempatkan di bawah nama, tempat,
tanggal, bulan dan tahun;
d. Nomor, sifat, Lampiran dan perihal diketik secara vertikal ditempatkan
di sebelah kiri atas.
2) Isi Surat
Isi surat Undangan antara lain :
a) Maksud dan tujuan;
b) Hari penyelenggaraan;
c) Tanggal, waktu dan tempat penyelenggaraan;
d) Acara yang akan diselenggarakan;
e) Tulisan penutup
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat Undangan antara lain:
a) Nama jabatan pengundang;
b) Tanda tangan pejabat pengundang;
c) Nama jelas Pejabat, pangkat dan NIP Pengundang;
d) Stempel UPT. Puskesmas
e) Catatan yang dianggap perlu
27
Contoh Surat Undangan:
Nassau, ..................................
Nomor : ................................ Kepada
Sifat : ................................ Yth. .........................
Lampiran : ................................ di –
Perihal : Undangan .................................
........................................................................................................................................
..............................................................................
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Acara :
........................................................................................................................................
..................................................................................
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
Catatan :
1. ....................................
2. ....................................
3. dst
28
D. Surat Keterangan
Susunan Surat Keterangan terdiri atas :
1) Kepala surat
Kepala surat keterangan terdiri dari :
a) Kop surat
b) Tulisan “Surat Keterangan” yang ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital yang diletakkan di tengah margin tanpa tanda baca;
c) Nomor dan tahun atau dapat menggunakan nomor panjang menurut
kebutuhan.
2) Isi Surat
Isi surat Keterangan antara lain :
a) Nama dan jabatan yang menerangkan;
b) NIP, Pangkat/Golongan, umur, Kebangsaan; agama, pekerjaan,
alamat dan identitas yang diperlukan dari pihak yang diterangkan;
c) Maksud keterangan.
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat Keterangan terdiri atas :
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan dan tahun;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama jabatan;
e) Nama jelas pejabat
f) Pangkat dan NIP
g) Stempel UPT. Puskesmas
h) Tembusan
29
Contoh Format Surat Keterangan :
PEMERINTAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR
DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS NASSAU
Desa Lumban Rau Tengah – Kecamatan Nassau
HP : 082277607764 Email : puskesnassau19@gmail.com
SURAT KETERANGAN
NOMOR : ……../…………/…………../…….
Nassau, ……………………………
KEPALA UPT. PUSKESMAS NASSAU
NAMA JELAS
Pangkat
NIP
Tembusan :
1. ………………………
2. ………………………
30
E. Surat Pengantar
Sistematika Surat pengantar terdiri atas :
1) Kepala surat
Kepala surat pengantar terdiri dari :
a) Kop surat
b) Pejabat / alamat yang dituju;
c) Tulisan “Surat Pengantar” yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
yang diletakkan di tengah margin tanpa tanda baca;
c) Nomor
2) Isi Surat
Isi surat Pengantar terdiri dari :
a) Kolom Nomor Urut;
b) Kolom jenis yang dikirim;
c) Kolom banyaknya naskah/barang dan sebagainya;
d) Kolom keterangan
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat Pengantar terdiri atas :
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan dan tahun;
c) Nama jabatan pembuat pengantar;
d) Tanda tangan;
e) Nama, pangkat dan NIP
f) Stempel UPT. Puskesmas
31
Contoh surat pengantar :
Nassau, ................................
Kepada :
Yth. ......................................
di –
..............................................
SURAT PENGANTAR
NOMOR : 440. ......./.................../............../......./......
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
32
F. Notulen
Sistematika Notulen terdiri atas :
1. Kepala Notulen
Kepala Notulen terdiri dari :
a. Kop Surat Puskesmas
b. Tulisan “Notulen” yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan di tengah margin tanpa tanda baca;
c. Keterangan tentang Notulen Rapat terdiri atas :
1) Nama Pertemuan;
2) Hari / Tanggal;
3) Waktu;
4) Tempat
5) Peserta pertemuan;
2. Isi Notulen terdiri dari :
a. Pembukaan;
b. Pembahasan;
c. Kesimpulan;
d. Rekomendasi
3. Bagian akhir Notulen terdiri atas :
a. Nama Lokasi Pertemuan dan tanggal pelaksanaan pertemuan;
b. Disisi sebelah kiri terdapat nama notulis yang ditulis dengan huruf
kapital dan digaris bawahi, pangkat dan NIP;
c. Disisi sebelah kanan terdapat nama Kepala UPT. Puskesmas Nassau
yang ditulis dengan huruf kapital dan digaris bawahi, pangkat dan NIP.
d. Stempel UPT. Puskesmas
4. Lampiran Daftar Hadir Peserta
Lampiran daftar hadir peserta yang terdiri dari :
a. Kop Surat Puskesmas
b. Tulisan “Daftar Hadir Peserta Pertemuan ..................“ yang ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah margin
tanpa tanda baca;
c. Untuk daftar peserta pertemuan dibuat dalam bentuk kolom yang
tertera Nomor, Nama Peserta, NIP, Jabatan dan Tandatangan.
33
Contoh format notulen :
NOTULEN
Nassau, .............................
Pimpinan Pertemuan, Notulis,
34
Contoh Format Lampiran Daftar Hadir Pertemuan :
Nassau, ......................................
DIKETAHUI OLEH :
KEPALA UPT. PUSKESMAS NASSAU
NAMA JELAS
PANGKAT
NIP
35
G. Lembar Disposisi
36
Contoh Format Lembar Disposisi :
LEMBAR DISPOSISI
ISI DISPOSISI
37
e. Surat undangan;
f. Nota dinas;
g. Nota pengajuan konsep naskah dinas;
h. Lembar disposisi;
i. Telaahan staf;
j. Laporan;
k. Memo;
l. Daftar hadir.
Huruf “a” sampai dengan “l” di atas Semua mengikuti Peraturan Bupati Nomor
07 tahun 2013 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Toba Samosir.
C) Manual Mutu
I. Pendahuluan:
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen:
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perenc. Sistem Manaj Mutu dan Pencapaian Sasaran Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi internal
IV. Tinjauan Manajemen:
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran tinjauan
V. Manajemen sumber daya:
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
40
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan pelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat UPT. Puskesmas Nassau:
1. Perencanaan UKM, akses dan pengukuran kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan) :
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
41
3. Pembelian/pengadaan barang terkait pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (rekam medis, dll).
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Yan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)
42
D) Kerangka Acuan Kegiatan
Sistematika Kerangka Acuan Kegiatan sebagai berikut :
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/ kegiatan
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan alasan mengapa program tersebut disusun.
Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara
rinci.
d. Tata Nilai
Berisi tata nilai UPT. Puskesmas Nassau
e. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapai tujuan program/kegiatan. Oleh karena itu antara
tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
f. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut antara lain dengan membentuk
tim, melakukan rapat, audit, dan lain-lain.
g. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan.
h. Petugas yang Melaksanakan
Petugas yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan.
i. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
Berisi peran dan fungsi lintas program dan lintas sektor dalam suatu
upaya/kegiatan.
j. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap rincian kegiatan
yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan Gantt.
43
k. Sumber Dana
Dana yang digunakan untuk membiayai upaya/kegiatan
l. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap jadual yang direncanakan. Jadual tersebut
akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga
apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan
jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
Program/kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan
kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus
dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara
bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus
dibuat dan ditujukan kepada siapa.
m. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan laporan
harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan secara
menyeluruh. Jadi yang di tulis didalam kerangka acuan, bagaimana
melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan. Jika diperlukan,
dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak
diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan dan anggaran.
Bagian akhir Kerangka Acuan Kegiatan berupa tanda tangan
penanggungjawab program di sebelah kanan dan mengetahui Kepala UPT.
Puskesmas Nassau di sebelah kiri.
Mengetahui,
Kepala UPT. Puskesmas Nassau Penanggungjawab Program
45
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan pedoman dan panduan
adalah :
a. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala FKTP untuk pemberlakuan pedoman/ panduan
tersebut.
b. Peraturan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi pergantian
Kepala FKTP.
c. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap
2-3 tahun sekali.
d. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/Panduan untuk
suatu kegiatan / pelayanan tertentu, maka FKTP dalam membuat
pedoman / panduan wajib mengacu pada pedoman / panduan yang
diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
46
BAB III
TATALAKSANA PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN
1.1. UMUM
1. Pengendalian dokumen adalah suatu proses terkendalinya kerahasiaan
dokumen, proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen.
2. Seluruh dokumen yang dibutuhkan untuk dilakukannya verifikasi mutu
terhadap kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan harus dikendalikan dan
diperlakukan sebagai bukti bahwa sistem manajemen mutu telah dilakukan
efektif dan efisien,
3. Seluruh dokumen baik dokumen internal maupun eksternal harus
dikendalikan.
4. Pengendalian dokumen Internal di UPT. Puskesmas Nassau dibagi menjadi
dua, yaitu:
a. Pengendalian Dokumen di Bagian Tata Usaha oleh Kepala Sub Bagian
Tata Usaha atau Penanggungjawab Tata Usaha atau Penanggungjawab
Tata Usaha.
b. Pengendalian Dokumen di Manajemen Mutu oleh Pengendali Dokumen
Mutu
5. Pengendalian dokumen eksternal dilakukan di Bagian Manajemen Mutu
6. Tugas pengendali dokumen meliputi :
a. Penomoran dokumen
b. Pencatatan dokumen
c. Penyerahan dokumen untuk penggandaan
d. Pendistribusian dokumen
e. Penarikan dokumen lama serta pengisian format usulan penambahan /
penarikan dokumen
f. Pengarsipan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dan penyimpanan
dokumen tersebut selama 2 tahun
g. Pemusnahan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
7. Dokumen internal berupa Kebijakan / Surat Keputusan harus dikendalikan
penyimpanannya namun tidak boleh didistribusikan
47
8. Dokumen-dokumen harus dikendalikan dengan menggunakan :
Cap dengan tulisan “ASLI” untuk dokumen terbitan baru yang telah disahkan.
09 Ruang-ruang pelayanan
(Atau menyesuaikan Kebijakan UPT. Puskesmas Nassau)
Bentuk cap :
TERKENDALI __
48
Cap “KEDALUWARSA” dengan tulisan berwarna merah untuk
dokumen Asli yang sudah tidak berlaku lagi (kadaluwarsa) tertera
tanggal, bulan dan tahun;
Bentuk cap :
KEDALUWARSA
9. Dokumen yang terkait dengan setiap kegiatan yang ada di dalam UPT.
Puskesmas Nassau harus berada di tempat yang telah ditentukan serta
terjamin keabsahannya. Setiap pemegang dokumen bertanggung jawab untuk
menjamin bahwa hanya dokumen yang masih berlaku saja yang digunakan,
sedangkan dokumen yang tidak berlaku lagi harus segera disingkirkan.
10. Penyimpanan dokumen yang asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan
sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
11. Dokumen di unit kerja / ruang pelayanan harus diletakkan di tempat yang
mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana.
49
3) Tanggung jawab dan wewenang dalam mempersiapkan/ mengesahkan
dokumen internal adalah sebagai berikut:
Jenis
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Dokumen
Kepala Sub
Bagian Tata
Kepala UPT.
Surat Usaha atau
Bagian Tata Usaha Puskesmas
Keputusan Penanggung
Nassau
jawab Tata
Usaha
Kepala Sub
Bagian Tata
Kepala UPT.
Surat-surat Usaha atau
Bagian Tata Usaha Puskesmas
Kedinasan Penanggung
Nassau
jawab Tata
Usaha
50
1.3. PENGENDALIAN DOKUMEN INTERNAL
1) Dokumen Internal yang harus dikendalikan dengan menggunakan tanggal
berlaku meliputi :
Surat Keluar, terdiri dari :Surat Biasa, Surat Undangan, Surat perintah
Tugas, Surat Keterangan, Surat Pengantar, Lembar disposisi, Daftar Hadir
Surat Keputusan (Kebijakan);
Rencana Lima Tahunan;
Perencanaan Tingkat Pertama (PTP) UPT. Puskesmas Nassau;
Manual Mutu;
Pedoman / Panduan;
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK);
Standar Operasional Prosedur (SOP);
51
pengelolaan surat masuk dan surat keluar sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Bupati TOBA SAMOSIR Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Toba
Samosir.
7) Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau Penanggungjawab Tata Usaha
bertanggung jawab membuat dan memelihara Daftar Induk Dokumen
Kebijakan serta menyimpan Dokumen Kebijakan asli dan arsip surat-surat
kedinasan baik yang masih berlaku maupun yang telah KADALUWARSA
untuk menghindari penggunaan dokumen yang tidak sah atau penggunaan
Dokumen KADALUWARSA tanpa ijin.
8) Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk membuat dan
memelihara Daftar Induk Dokumen, serta menyimpan dokumen asli baik
Dokumen Internal maupun Dokumen Eksternal untuk menghindari
penggunaan dokumen yang tidak sah atau penggunaan dokumen
kadaluwarsa tanpa ijin.
9) Dokumen Asli yang tidak berlaku lagi (KADALUWARSA) disimpan oleh
Wakil Manajemen Mutu dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau
Penanggungjawab Tata Usaha, sedangkan semua salinan dimusnahkan
untuk menghindari penggunaan yang tidak sesuai.
52
2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau Penanggungjawab Tata Usaha
bertanggung jawab pada penyelenggaraan naskah dinas termasuk perihal
pengelolaan surat masuk dan surat keluar sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Bupati TOBA SAMOSIR Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Toba
Samosir.
3) Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk membuat dan
memelihara Daftar Distribusi Dokumen, baik Dokumen sebagai kendali
distribusi untuk menghindari beredarnya salinan dokumen di tempat yang
tidak seharusnya.
4) Wakil Manajemen Mutu harus menjamin bahwa dokumen mutu yang
berlaku senantiasa tersedia di bagian atau fungsi yang kegiatannya
sangat erat kaitannya dengan sistem manajemen mutu.
5) Pedoman / Panduan dan SOP yang didistribusikan harus sesuai dengan
nomor salinan yang telah ditetapkan (sama dengan nomor salinan dalam
Manual Mutu).
6) Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau Penanggungjawab Tata Usaha atau
Penanggungjawab Tata Usaha ( Penanggung Jawab Tata Usaha) dan
Wakil manajemen mutu bertanggung jawab membuat ekspedisi dalam
proses distribusi dokumen sehingga tidak ada lagi dokumen yang hilang
disebabkan ketidaktepatan sasaran distribusi.
53
4) Dokumen Kebijakan / Surat Keputusan Asli yang telah mengalami
perubahan harus (direvisi) tetap disimpan oleh Kepala Sub Bagian Tata
Usaha/Penanggungjawab Tata Usaha dan diberi cap ”KEDALUWARSA”
5) Setiap perubahan terhadap dokumen mutu harus dicatat dalam Catatan
Perubahan yang menjelaskan perubahan-perubahan yang dilakukan
terhadap dokumen revisi sebelumnya (misalnya, untuk dokumen dengan
revisi 01 maka riwayat perubahan tersebut menjelaskan perubahan yang
terjadi antara revisi 00 dengan revisi 01, demikian juga untuk revisi 02
dengan 01 dan seterusnya).
6) Dokumen mutu yang telah direvisi harus ditarik dari peredaran dan
dimusnahkan, sedangkan dokumen Asli revisi lamanya tetap disimpan
oleh Wakil Manajemen Mutu dan diberi cap “KEDALUWARSA”.
Kemudian, Wakil Manajemen Mutu mendistribusikan kembali dokumen
tersebut dengan revisi baru.
7) Pejabat yang mempersiapkan dan menyetujui dokumen revisi adalah
sama dengan dokumen sebelumnya. Persetujuan oleh pejabat lain hanya
dimungkinkan atas dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu.
55
4) Kode dari masing-masing jenis dokumen adalah sebagai berikut:
f) Pedoman
UKP/PDM-001/PUSK.NS/I/2019
Keterangan :
UKP = Kode Unit Kerja
PDM = Kode Jenis Dokumen (Pedoman)
001 = Nomor Urut Dokumen
PKM.NS = Kode UPT. Puskesmas Nassau
I = Bulan Pembuatan Dokumen
2019 = Tahun Pembuatan Dokumen
Rekaman adalah semua hasil atau bukti melaksanakan aktivitas sesuai dengan
prosedur kerja, instruksi kerja dan sesuai formulir yang telah ditetapkan.
Pengendalian rekaman adalah suatu proses terkendalinya kerahasiaan rekaman,
proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi rekaman. Masa simpan
rekaman yaitu lamanya rekaman (catatan) disimpan untuk memastikan sistem
manajemen mutu berjalan secara efektif. Masa simpan dapat ditentukan dapat
ditentukan berdasarkan peraturan dari pemerintah atau berdasarkan
kesepakatan bersama.
60
1.1. Prosedur Pengendalian Rekaman
1.1.1. Pengumpulan Rekaman
1) Pengumpulan rekaman dilakukan dengan cara pengisian formulir yang
telah disiapkan untuk masing-masing kegiatan yang merupakan peragaan
dari hasil aktivitas tiap-tiap bagian terkait.
1) Petugas atau penanggungjawab yang berwenang memberikan paraf pada
rekaman.
2) Setiap bagian mendokumentasikan rekaman setiap selesai pelaksanaan
kegiatannya, sesuai periode waktu dan kegiatan yang diatur oleh
dokumen panduannya.
3) Wakil Manajemen mutu harus memeriksa kelengkapan dari pengisian
rekaman tersebut sesuai dengan kolom/kegunaan dari tiap formulir yang
telah disiapkan.
1.1.2. Pengolahan Rekaman
61
2) Identifikasi Rekaman dapat dilakukan dengan menggunakan nama
formulir, nama pelanggan, tanggal, nomor urut atau lainnya
1.1.5. Masa Berlaku dan Pemeliharaan
1) Masa berlaku rekaman secara sesuai dengan masa simpan yakni selama
3 tahun.
2) Penentuan masa berlaku atau masa simpan dapat berbeda sesuai
kepentingan aktivitas yang terkait dengan data tersebut.
3) Untuk menjaga kualitas dan kondisi rekaman cetakan dari kerusakan,
secara periodik minimal sekali setahun setiap rekaman diperiksa kondisi
keutuhannya.
4) Untuk menjaga kualitas dan kondisi rekaman file elektronik dari
kerusakan, secara periodik minimal sekali seminggu setiap rekaman
dalam file komputer diperiksa dan dilakukan pembersihan dari ancaman
virus (Scanning).
1.1.6. Pemusnahan Rekaman
1) Pemusnahan rekaman dilakukan setelah 3 tahun, mengacu pada masa
simpan rekaman.
2) Pemusnahan rekaman dilakukan dengan menggunakan berita acara
pemusnahan rekaman.
62
BAB IV
PENUTUP
63
DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2012 dan
Nomor 135 Tentang Perubahan Atas Tentang Tata Kearsipan di Lingkungan
Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah
4. Perbub. 2011. Peraturan Bupati Toba Samosir Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Toba
Samosir : Bagian Organisasi Sekretariat Daerah KabupatenToba Samosir 2011;
64