PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan pemerintah
adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata
naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata
ruang perkantoran.
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum
mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan lambang
negara, logo, cap dinas, serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam naskah dinas.
Ketentuan tata naskah dinas yang berlaku untuk lingkungan Puskesmas
Kertasari mengacu pada Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama. Pengaturan sistem dokumentasi dalam proses
implementasi akreditasi FKTP dianggap penting karena dokumen merupakan
acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan
kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan FKTP. Dengan adanya
sistem dokumentasi yang baik diharapkan fungsi-fungsi setiap personil
maupun bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan
bersama dalam mewujudkan kinerja yang optimal
Keterpaduan tata naskah dinas di lingkungan Puskesmas Kertasari
sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis instansi dalam
penyelenggaraan tugas umum pelayanan dan pembangunan dalam bidang
kesehatan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan Pedoman Tata
Naskah Dinas sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan tata laksana
pelayanan di lingkungan Puskesmas Kertasari.
C. Sasaran
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah dinas di lingkungan Puskesmas Kertasari.
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas dengan unsur
lainnya dalam lingkup administrasi umum.
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis.
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah dinas yang efektif dan efisien.
D. Asas
1. Asas Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan
efisien dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas,
penentuan spesifikasi informasi serta dalam penggunaan bahasa Indonesia
yang baik, benar, dan lugas.
2. Asas Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk baku,
termasuk jenis, penyusunan naskah dinas, dan tata cara
penyelenggaraannya.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari
segi isi, format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan unsur
administrasi umum lainnya.
5. Asas Kecepatan dan Ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi, naskah dinas harus dapat
diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran antara lain dilihat dari kejelasan
redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan penyampaian dan
distribusi.
6. Asas Keamanan
Naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi mulai dari
penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan,
kearsipan dan distribusi.
F. Pengertian
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala Keputusan terdiri dari:
1) Kop naskah dinas, yang berisi lambang Pemerintah Kabupaten
Bandung, nama instansi (Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan
Puskesms Kertasari), serta alamat ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
2) Kata Surat Keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan,
ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
3) Nomor Keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
4) Kata penghubung tentang, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
5) Judul Keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
6) Kalimat Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa ditulis dengan huruf
kapital secara simetris; dan
7) Nama jabatan pejabat yang menetapkan Keputusan, ditulis dengan
huruf kapital secara simetris dan diakhiri dengan tanda baca koma.
4. Distribusi
Keputusan yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang
berkepentingan.
Judul Keputusan
yang ditulis huruf KEPUTUSAN Penomoran
kapital Arial 11 KEPALA PUSKESMAS KERTASARI mengacu pada
pt/Bold NOMOR : P/…/440/KTSR/IV/2023 klasifikasi arsif
2 Spasi
TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
1 Spasi
KEPALA PUSKESMAS KERTASARI
2 Spasi
Memuat alasan
Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan keselamatan tentang perlu
ditetapkannya
pasien puskesmas, perlu disusun aturan tentang kewajiban tenaga
keputusan
klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien;
1,5 Spasi
b. .......
Memuat
peraturan yang
menjadi dasar
dietetapkannya
Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan keputusan
KEDUA : .........
Alamat sesuai
dengan alamat
Ditetapkan di : Kertasari instansi dan
Pada tanggal : 01 April 2023 tanggal
penandatangan
an
KEPALA PUSKESMAS KERTASARI,
Nama jabatan dan
nama ditulis dengan
huruf kapital dan
dicetak tebal tanpa
NENI TOHAENI
gelar dan NIP
PUSKESMAS KERTASARI
Jln. Raya Lebaksari Ds. Cibeureum Kode Pos 40386
e_mail : pkmkertasari_bandungkab@yahoo.com
Penomoran
SURAT PERINTAH TUGAS
mengacu pada
NOMOR : P/440/…//KTSR/IV/2023 klasifikasi arsif
MEMERINTAHKAN
Kepada :
Nama : Petugas/pegawai yang menerima
perintah
Pangkat/Gol :
NIP :
Nama jabatan
Hj. Neni Tohaeni, S.Tr.Keb dan nama
NIP. 19700512 199003 2 004 ditulis dengan
huruf kapital
diawal dan
dicetak tebal
disertai NIP
------------------------------------
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala Surat Tugas terdiri dari:
1) Kop naskah dinas, yang berisi lambang Pemerintah Kabupaten
Bandung, nama instansi (Dinas Kesehatan Kabupaten dan
Puskesmas Kertasari), serta alamat ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
2) Kata Surat Perintah, ditulis dengan huruf kapital secara simetris; dan
3) Nomor, berada di bawah tulisan surat tugas.
b. Batang Tubuh
1) Bagian batang tubuh Surat Tugas terdiri dari hal berikut:
a) Nama pejabat yang memberikan perintah serta jabatannya;
b) Nomor Induk Pegawai (NIP) pejabat yang memberikan perintah
c) Jabatan pejabat yang memberikan perintah
d) Ditulis kata memerintahkan dengan huruf kapital dan ditulis
simetris,
PUSKESMAS KERTASARI
Jln. Raya Lebaksari Ds. Cibeureum Kode Pos 40386
e_mail : pkmkertasari_bandungkab@yahoo.com
MEMERINTAHKAN
Kepada
Petugas yang
Nama / NIP : Hj. Eulis Nafilah, AM.Keb menerima
Jabatan / Gol : Penata TK III/D / Bidan Terampil perintah
Nama jabatan
dan nama
Hj. Neni Tohaeni, S.Tr. Keb ditulis dengan
huruf kapital
NIP. 19700512 199003 2 004
diawal dan
dicetak tebal
disertai NIP
2. Kewenangan
Surat Perintah dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat yang
berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya
dalam hal ini Kepala Puskesmas. Apabila atasan yang berwenang
menandatangani tidak ada ditempat pada saat itu (dibutuhkan surat perintah)
dengan alasan tertentu, maka dapat menggunakan atas nama pejabat
tersebut dengan ijin langsung pejabat yang berwenang. Adapun yang
menandatangani adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas/Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
a.n Kepala Puskesmas Kertasari
Satker Puskesmas Kertasari
---------------------------------------
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala surat undangan terdiri dari:
1) Kop naskah dinas, yang berisi lambang Pemerintah Kabupaten
Bandung, nama instansi (Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan
Puskesmas Kertasari), serta alamat ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
2) Nomor, sifat, lampiran, dan hal, yang diketik dengan huruf awal
kapital di sebelah kiri di bawah kop naskah dinas;
3) Tanggal pembuatan surat, diketik di sebelah kanan atau
sejajar/sebaris dengan nomor; dan
4) Kata Yth., ditulis di bawah hal, yang diikuti dengan nama atau
jabatan, dan alamat yang dikirimi surat undangan (jika diperlukan).
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat undangan terdiri dari:
1) Alinea pembuka;
2) Isi undangan, yang meliputi hari, tanggal, waktu, tempat, dan acara.
3) Alinea penutup.
PUSKESMAS KERTASARI
Jln. Raya Lebaksari Ds. Cibeureum Kode Pos 40386
e_mail : pkmkertasari_bandungkab@yahoo.com
Hari : ......................................................
Waktu : Pukul..............................................
Tempat : ......................................................
Acara : ......................................................
Nama jabatan
KEPALA PUSKESMAS KERTASARI dan nama
ditulis dengan
huruf kapital
diawal dan
dicetak tebal
disertai NIP
Tembusan :
1. ................................................
Tembusan jka
2. ................................................ diperlukan
3. ................................................
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala terdiri dari:
1) Judul perjanjian; dan
2) Nomor.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh perjanjian kerja sama memuat materi perjanjian,
antara lain tujuan kerjasama, ruang lingkup kerjasama, pelaksanaan
kegiatan, pembiayaan, penyelesaian perselisihan, penutup dan hal-hal
lain yang menjadi kesepakatan para pihak.
c. Kaki
Bagian kaki perjanjian kerja sama terdiri dari nama penanda tangan
para pihak yang mengadakan perjanjian, dibubuhi meterai dan cap
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
TENTANG
Sustansi
................................................................................................. Perjanjian
.................................................................................................
..............................................PIHAK KE II
Pasal .....
Memuat
materi
...................................................................................................................... perjanjian yang
...................................................................................................................... dibuat pasal-
..............................................(Isi Perjanjian) pasal
Pasal .....
......................................................................................................................
......................................................................................................................
..............................................(Isi Perjanjian)
Penutup
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, pada hari
dan tanggal tersebut diatas
NIP NIP
Tanda tangan
Saksi-saksi: dan nama
1. .....................................(Tandatangan) saksi-saksi
ketika
2. .....................................(Tandatangan) melakukan
perjanjian
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari:
1) Kop naskah dinas, yang berisi lambang Pemerintah Kabupaten
Bandung, nama instansi (Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan
Puskesmas Kertasari), serta alamat ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
2) Judul surat keterangan ditulis dengan huruf kapital dan diletakan
secara simetris; dan
3) Nomor surat keterangan ditulis dengan huruf kapital dan diletakan
secara simetris.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang
menerangkan mengenai sesuatu hal, peristiwa, atau tentang seseorang
yang diterangkan, maksud dan tujuan diterbitkannya surat keterangan.
c. Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal, bulan,
tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat yang membuat
surat keterangan tersebut. Posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan
bawah.
PUSKESMAS KERTASARI
Jln. Raya Lebaksari Ds. Cibeureum Kode Pos 40386
e_mail : pkmkertasari_bandungkab@yahoo.com
Penomoran
mengacu pada
SURAT KETERANGAN tata kelola arsif
NOMOR............ /........./............
Maksud :.......................................................................
Tempat dan
tanggal terbut
surat
Kertasari, 02 April 2023 keterangan
Kepala Puskesmas Kertasari
Nama jabatan
dan nama
ditulis dengan
huruf kapital
Hj. Neni Tohaeni, S.Tr. Keb diawal dan
NIP. 19700512 199003 2 004 dicetak tebal
disertai NIP
PUSKESMAS KERTASARI
Jln. Raya Lebaksari Ds. Cibeureum Kode Pos 40386
e_mail : pkmkertasari_bandungkab@yahoo.com Penomoran
mengacu pada
tata kelola arsif
.....................................................................................................................................................................
..............................................................................................
Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya dalam rangkap........untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Tempat
penandtangan
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya. an
Nama jabatan
Dibuat di........................................ dan nama
ditulis dengan
Pihak Kedua Pihak Kedua huruf kapital
diawal dan
dicetak tebal
disertai NIP
Nama Pejabat
Pangkat
NIP
14
J. Penyusunan Rencana Pelaksana Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan baik Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama UKM esensial
dan pengembangan secara bersama-sama, terpadu dan terintegrasi dengan
langkah-langkah:
1. Mempelajari alokasi kegiatan
2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK.
3. Menyusun rencana awal secara terperinci.
4. Mengadakan loka karya mini.
5. Membuat rencana pelaksana kegiatan.
Sistematika penyusunan Rencana Pelaksana Kegiatan (RPK) adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penyusunan RPK
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Penyusunan RPK
BAB II RENCANA PELAKSANA KEGIATAN (RPK)
BAB III PENUTUP
Rencana Pelaksana Kegiatan disusun menggunakan format yang
mengacu pada lampiran Permenkes 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas, dengan format sebagai berikut:
14
K. Penyusunan Kerangka Acuan Program/Kegiatan
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan
dilakukan oleh Puskesmas Kertasari. Program/kegiatan yang dibuat kerangka
acuan adalah sesuai dengan Standar Akreditasi. Dalam menyusun kerangka
acuan adalah sesuai harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan
mencapai tujuan. Tujuan dibedakan tujuan umum dan tujuan khusus. Dalam
kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan
agar tujuan tercapai dengan penjadwalan dengan jelas evaluasi serta
pelaporan.
Kerangka acuan dapat menggunakan format sebagai berikut:
A. Pendahuluan
B. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
D. Cara Melaksanakan Kegiatan
E. Sasaran
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
G. Monitoring, Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
L. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang member informasi yang konsisten
kedalam maupun keluar tentang system manajemen mutu. Manual mutu
disusun ditetapkan dan dipelihara oleh organisasi. Manual mutu tersebut
meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil Puskesmas
2. Kebijakan mutu
3. Proses Pelayanan
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum
E. Istilah dan Definisi
BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
3. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
b. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
4. Format SOP
Format baku SOP mengacu pada Buku Pedoman Penyusunan
Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau
pada contoh format SOP yang ada dalam tata naskah ini. Format SOP
sebagai berikut:
1. Kop/Heading SOP
JUDUL
No. Dokumen Logo
Logo Pemda No. Revisi Kementrian
SOP
Tanggal Terbit Kesehatan
Halaman
Nama dan NIP
Nama Tanda Tangan Kepala
Kepala
Puskesmas Puskesmas
Puskesmas
2. Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/lagkah-langkah
6. Unit Terkait
7. Dokumen Terkait
8. Rekaman Historis Perubahan
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah
Nama Puskesmas dan Logo , Judul SOP, Nomor Dokumen, Tanggal
Terbit, dan Tanda Tangan Kepala Puskesmas, sedangkan untit terkait
boleh tabel atau kotak.
c. Isi SOP
1. Pengertian : diisi definisi judul SOP dan berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian menimbulkan multi prsepsi.
2. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara scara spesifik. Kata
kunci : “sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk…….”
3. Kebijakan : berisi kebijakan kepala Puskesmas Kertasari yang
menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut.
4. Referensi : berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusun
SOP, bias berbentuk buku, peraturan dan perundang-undangan
ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
5. Unit terkait : berisis unit-unit yang terkait dan prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut
1. Pengertian Pemberian obat secara intracutan adalah : pemberian obat dengan cara Badan SOP di
memasukkan obat kedalam permukaan kulit. Lokasi utama yg banyak digunakan tulis dengan
Huruf Time
utk melakukan suntikan intrakutan yaitu bagian atas dari lengan bawah. New Roman
12, Spasi 1,5
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk injeksi intra kutan
BAB III
PENYUSUNAN NASKAH DINAS
B. Prosedur
1. Penyusunan Konsep
Setiap naskah dinas yang akan ditindaklanjuti wajib dilakukan dengan
penyusunan konsep yang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Konsep naskah dinas disusun/disiapkan oleh pejabat dengan
menggunakan verbal konsep.
b. Setiap verbal konsep yang diajukan kepada pimpinan wajib terlebih
dahulu diteliti oleh pejabat tata usaha mengenai:
1) Redaksi, sesuai dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar; dan
2) Bentuk, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Konsep naskah dinas dicetak di balik verbal, jika konsep naskah
dinas lebih dari satu halaman dapat menggunakan lembar
berikutnya
2. Persetujuan Konsep
Dalam persetujuan konsep harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Apabila isi naskah dinas dan lampirannya menyangkut lebih dari
satu unit kerja, verbal konsep tersebut harus terlebih dahulu
diedarkan dan disetujui oleh pejabat atau petugas yang ada diunit
kerja tersebut.
4. Pengetikan
Setelah naskah dinas tersebut diregistrasi, konsep diteruskan kepada unit
pengolah untuk dibuat naskah akhir (net). Beberapa hal harus
diperhatikan dalam pengetikan naskah:
a. Bentuk Naskah Dinas Bentuk naskah dinas di lingkungan Puskesmas
Kertasari dalam bahasa Indonesia menggunakan bentuk setengah
lurus atau setengah balok (semi block style).
b. Ukuran dan jenis kertas
1) Ukuran
Untuk keseragaman tata naskah dinas, ukuran kertas yang
digunakan adalah kertas F4 berukuran 215 x 330 mm( 8,5 x 13
inci);
2) Jenis Kertas
Untuk naskah dinas, digunakan jenis kertas HVS putih 80 gram.
5. Pembubuhan Paraf
Naskah akhir (net) terlebih dahulu diteliti dan diparaf oleh pejabat
setingkat di bawah pejabat penanda tangan di akhir nama jabatan, yaitu
Kepala Subag Tata Usaha.
6. Warna Tinta
Tinta yang digunakan untuk penulisan surat berwarna hitam,
sedangkan untuk warna tinta yang digunakan dalam pembubuhan
paraf dan tanda tangan Biru.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Keterangan:
1) Lambang Kementerian Kesehatan diletakan di sebelah kiri dan logo
Pemerintah Kabupate Bandung di sebelah kanan.
2) Tulisan PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG menggunakan
huruf Arial ukuran 14.
3) Tulisan DINAS KESEHATAN menggunakan huruf Arial ukuran 16.
4) Tulisan PUSKESMAS KERTASARI menggunakan huruf Arial
ukuran 18.
b. Warna
c. Penggunaan
R1
R4 R2
R4
Contoh Cap
E. Nomor Halaman
Nomor halaman ditulis dengan menggunakan nomor urut angka dan
dicantumkan secara simetris di tengah atas dengan membubuhkan tanda
hubung (-) sebelum dan setelah nomor, kecuali halaman pertama naskah
dinas yang menggunakan kop naskah dinas tidak perlu mencantumkan
nomor halaman.
G. Tembusan
Tembusan surat bagian ini dicantumkan di sebelah kiri bawah, yang
menunjukan bahwa pihak tersebut perlu mengetahui isi surat tersebut.
H. Lampiran
Jika naskah memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus diberi nomor
urut dengan angka Arab. Nomor halaman lampiran merupakan nomor
lanjutan dari halaman sebelumnya
Naskah dinas masuk adalah semua naskah dinas yang diterima dari
orang/lembaga lain (eksternal). Prinsip-prinsip penanganan naskah dinas
masuk:
b. Penggandaan
1) Penggandaan naskah dinas adalah kegiatan memperbanyak
naskah dinas dengan sarana penggandaan yang tersedia sesuai
dengan kebutuhan.
2) Penggandaan naskah dinas dilakukan setelah naskah dinas
keluar ditandatangani oleh pejabat yang berhak.
3) Penggandaan naskah dinas keluar yang kategori klasifikasi
keamanannya sangat rahasia, rahasia, dan terbatas harus
diawasi secara ketat.
4) Halaman pertama naskah dinas harus menggunakan kop asli
dan penandatangan menggunakan cap basah.
c. Pengiriman
Naskah dinas keluar yang akan dikirimkan oleh unit pengolah
dimasukkan ke dalam amplop dengan mencantumkan alamat
lengkap dan nomor naskah dinas sesuai dengan kategori klasifikasi
keamanan Sangat Rahasia (SR), Rahasia (R), Terbatas (T), dan
pembubuhan cap dinas.