248 4
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI
LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
www.djpp.kemenkumham.go.id
5 2014, No.248
1. Maksud
2. Tujuan
D. Asas
Asas yang harus diperhatikan dalam penyusunan naskah dinas adalah
sebagai berikut:
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 6
2. Asas Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang
telah dibakukan.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari
segi isi, format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan kegiatan
administrasi umum.
6. Asas Keamanan
Tata naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi mulai dari
penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak,
pemberkasan, kearsipan, dan distribusi.
E. Ruang Lingkup
www.djpp.kemenkumham.go.id
7 2014, No.248
G. Pengertian Umum
10. Lambang Negara adalah simbol negara yang dituangkan dalam gambar
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 8
11. Logo Badan Pusat Statistik adalah gambar/huruf sebagai identitas resmi
Badan Pusat Statistik.
www.djpp.kemenkumham.go.id
9 2014, No.248
BAB II
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 10
e. Surat Edaran
1) Pengertian
Surat edaran adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan
tentang hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Kewenangan untuk menetapkan dan menandatangani surat
edaran oleh Kepala Badan Pusat Statistik dapat dilimpahkan
kepada Sekretaris Utama atau pejabat yang ditunjuk sesuai
substansi surat edaran.
3) Susunan
a) Kepala
(1) Kop naskah dinas, yang berisi lambang negara dan tulisan
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK untuk surat edaran yang
ditandatangani oleh Kepala Badan Pusat Statistik, atau
logo Badan Pusat Statistik dan nama satuan organisasi
(Badan Pusat Statistik/Badan Pusat Statistik
Provinsi/Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota) untuk
surat edaran yang ditandatangani oleh pejabat yang
ditunjuk, yang ditulis dengan huruf kapital, diletakkan
secara simetris;
(2) Tulisan surat edaran, yang dicantumkan di bawah lambang
negara/logo Badan Pusat Statistik, ditulis dengan huruf
kapital serta nomor surat edaran di bawahnya diletakkan
secara simetris;
(3) Kata tentang, yang dicantumkan di bawah kata surat
edaran ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(4) Rumusan judul surat edaran, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris di bawah kata tentang.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat edaran terdiri dari:
(1) alasan tentang perlunya dibuat surat edaran;
(2) peraturan perundang-undangan atau naskah dinas lain
www.djpp.kemenkumham.go.id
11 2014, No.248
4) Distribusi
Surat edaran disampaikan dengan surat
dinas/memorandum/nota dinas dari pejabat yang berwenang
kepada pejabat dan pihak terkait lainnya.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 12
SURAT EDARAN
NOMOR … TAHUN
TENTANG
…………………………………….
A. Latar Belakang
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
B. Maksud dan Tujuan
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
C. Ruang lingkup
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
D. Dasar
………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
E. ………………………………………………………………………….
dan seterusnya.
Ditetapkan di …………………..
pada tanggal …………………..
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
NAMA LENGKAP
Tembusan:
1. ……………..;
2. ……………..;
3. dan seterusnya.
www.djpp.kemenkumham.go.id
13 2014, No.248
SURAT EDARAN
NOMOR … TAHUN
TENTANG
…………………………………….
A. Latar Belakang
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
B. Maksud dan Tujuan
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
C. Ruang lingkup
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
D. Dasar
………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
E. ………………………………………………………………………….
dan seterusnya.
Ditetapkan di …………………..
pada tanggal …………………..
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
PROVINSI JAWA BARAT,
NAMA LENGKAP
Tembusan:
1. ……………..;
2. ……………..;
3. dan seterusnya.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 14
www.djpp.kemenkumham.go.id
15 2014, No.248
instruksi;
(2) kata mengingat, yang memuat dasar hukum sebagai
landasan penetapan instruksi.
c) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh instruksi memuat substansi instruksi.
d) Kaki
Bagian kaki instruksi terdiri:
(1) tempat (kota sesuai alamat domisili) dan tanggal penetapan
instruksi;
(2) nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi, yang
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menetapkan instruksi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani instruksi,
yang ditulis dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan
gelar, dan Nomor Induk Pegawai (NIP).
4) Distribusi
Instruksi yang ditetapkan didistribusikan kepada yang
berkepentingan.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Instruksi merupakan pelaksanaan kebijakan pokok sehingga
instruksi harus merujuk pada suatu peraturan perundang-
undangan.
b) Wewenang penetapan dan penandatanganan instruksi tidak
dapat dilimpahkan kepada pejabat lain.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 16
Untuk : ……………………………………………………………....;
KESATU : ……………………………………………………………....;
KEDUA : ……………………………………………………………....;
KETIGA : ……………………………………………………………....;
Dikeluarkan di ..............................
pada tanggal ………………………..
NAMA LENGKAP
www.djpp.kemenkumham.go.id
17 2014, No.248
1) Pengertian
Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan atau pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat lain yang berisi perintah
untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Surat perintah dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau
pejabat yang berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang,
dan tanggung jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
(1) kop naskah dinas, yang berisi lambang negara dan tulisan
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK untuk Surat Perintah
yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pusat Statistik,
atau logo Badan Pusat Statistik dan nama satuan
organisasi (Badan Pusat Statistik/Badan Pusat Statistik
Provinsi/Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota) untuk
surat perintah yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang, yang ditulis dengan huruf kapital, diletakkan
secara simetris;
(2) kata surat perintah, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
(3) nomor, yang berada di bawah tulisan Surat Perintah.
b) Batang Tubuh
(1) konsiderans meliputi pertimbangan dan/atau dasar:
pertimbangan memuat alasan ditetapkannya surat
perintah; dasar memuat ketentuan yang dijadikan
landasan ditetapkannya surat perintah tersebut;
(2) diktum dimulai dengan kata memberi perintah, yang ditulis
dengan huruf kapital dicantumkan secara simetris, diikuti
kata kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan pegawai
yang mendapat tugas. Di bawah kata kepada ditulis kata
untuk disertai tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 18
c) Kaki
Bagian kaki terdiri dari:
(1) tempat dan tanggal;
(2) nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis
dengan huruf awal kapital pada setiap awal unsurnya, dan
diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menugasi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat
perintah, yang ditulis dengan huruf awal kapital pada
setiap awal unsurnya;
(5) cap dinas.
4) Distribusi dan Tembusan
a) Surat perintah disampaikan kepada pihak yang mendapat
perintah.
b) Tembusan surat perintah disampaikan kepada
pejabat/instansi yang terkait.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar.
b) Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang
ditugasi dimasukkan ke dalam lampiran yang terdiri dari
kolom nomor urut, nama, pangkat, Nomor Induk Pegawai (NIP),
jabatan, dan keterangan.
c) Surat perintah tidak berlaku lagi setelah tugas yang termuat
selesai dilaksanakan.
www.djpp.kemenkumham.go.id
19 2014, No.248
b. bahwa.........................................................................;
Mengingat : 1. ....................................................................................;
2. ....................................................................................;
Memberi Perintah:
Kepada : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Untuk : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Jakarta, …………………
Kepala Badan Pusat Statistik,
Nama Lengkap
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 20
SURAT PERINTAH
NOMOR ../../../..
Menimbang : a. bahwa.........................................................................;
b. bahwa.........................................................................;
Mengingat : 1. ....................................................................................;
2. ....................................................................................;
Memberi Perintah:
Kepada : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Untuk : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Jakarta, ……………….
Kepala Biro Humas dan Hukum,
Nama Lengkap
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
21 2014, No.248
SURAT PERINTAH
NOMOR ../../../..
Menimbang : a. bahwa.........................................................................;
b. bahwa.........................................................................;
Mengingat : 1. ....................................................................................;
2. ....................................................................................;
Memberi Perintah;
Kepada : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Untuk : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Sambas, ………………
Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Sambas,
Nama Lengkap
(alamat)……………………………………………..……………………….………..,
(Telp.) …………..………..., (Fax.) …………………………….
(website)………………… (E-mail) ……………………..
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 22
b. Surat Tugas
1) Pengertian
Surat tugas adalah naskah dinas dari atasan atau pejabat yang
berwenang yang ditujukan kepada bawahan atau pegawai lainnya
yang berisi penugasan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan tugas dan fungsi.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Surat tugas dibuat dan ditandatangani oleh atasan atau pejabat
yang berwenang berdasarkan lingkup tugas, wewenang, dan
tanggung jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
(1) kop naskah dinas, yang berisi lambang negara dan tulisan
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK untuk Surat Tugas yang
ditandatangani oleh Kepala Badan Pusat Statistik, atau
logo Badan Pusat Statistik dan nama satuan organisasi
(Badan Pusat Statistik/Badan Pusat Statistik
Provinsi/Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota) untuk
surat tugas yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang, yang ditulis dengan huruf kapital, diletakkan
secara simetris;
(2) kata surat tugas, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
(3) nomor, yang berada di bawah tulisan Surat Perintah.
b) Batang Tubuh
(1) konsiderans meliputi pertimbangan dan/atau dasar:
pertimbangan memuat alasan ditetapkannya surat
perintah; dasar memuat ketentuan yang dijadikan
landasan ditetapkannya surat tugas tersebut;
(2) diktum dimulai dengan kata memberi tugas, yang ditulis
dengan huruf kapital dicantumkan secara simetris, diikuti
kata kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan pegawai
www.djpp.kemenkumham.go.id
23 2014, No.248
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 24
SURAT TUGAS
NOMOR ../../../..
Menimbang : a. bahwa..........................................................................;
b. bahwa.........................................................................;
Mengingat : 1. .....................................................................................;
2. ....................................................................................;
Memberi Perintah;
Kepada : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Untuk : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Jakarta, …………….
Kepala Badan Pusat Statistik,
Nama Lengkap
www.djpp.kemenkumham.go.id
25 2014, No.248
SURAT TUGAS
NOMOR ../../../..
Menimbang : a. bahwa.........................................................................;
b. bahwa.........................................................................;
Mengingat : 1. ....................................................................................;
2. ....................................................................................;
Memberi Perintah;
Kepada : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Untuk : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Jakarta, ………….
Kepala Biro Humas dan Hukum,
Nama Lengkap
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 26
b. bahwa.........................................................................;
Mengingat : 1. ....................................................................................;
2. ....................................................................................;
Memberi Perintah;
Kepada : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Untuk : 1. ...................................................................................;
2. ...................................................................................;
3. ...................................................................................;
4. dan seterusnya.
Manado, …………………
Kepala Badan Pusat Statistik
Kota Manado,
www.djpp.kemenkumham.go.id
27 2014, No.248
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 28
c) Kaki
Bagian kaki nota dinas terdiri dari tanda tangan, nama
pejabat, dan tembusan (jika perlu).
4) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Nota dinas tidak dibubuhi cap dinas.
b) Tembusan nota dinas berlaku di lingkungan intern Badan
Pusat Statistik.
c) Penomoran nota dinas dilakukan dengan mencantumkan
nomor nota dinas, kode jabatan penanda tangan, kode
klasifikasi arsip, bulan, dan tahun.
www.djpp.kemenkumham.go.id
29 2014, No.248
Contoh 10. Format nota dinas yang ditandatangani pejabat di lingkungan Badan
Pusat Statistik
NOTA DINAS
NOMOR …/…/…/…
Yth. :...........................................
Dari :...........................................
Hal :...........................................
Tanggal :...........................................
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ………………..;
2. ………………..;
3. dan seterusnya.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 30
Yth. :...........................................
Dari :...........................................
Hal :...........................................
Tanggal :...........................................
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ………………..;
2. ………………..;
3. dan seterusnya.
www.djpp.kemenkumham.go.id
31 2014, No.248
b. Memorandum
1) Pengertian
Memorandum adalah naskah dinas intern yang bersifat
mengingatkan suatu masalah, menyampaikan arahan, peringatan,
saran, dan pendapat kedinasan.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Memorandum dibuat oleh pejabat di lingkungan Badan Pusat
Statistik sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala memorandum terdiri dari:
(1) kop memorandum, yang berisi nama satuan organisasi di
lingkungan Badan Pusat Statistik yang ditulis secara
simetris di tengah atas, kecuali memorandum yang
ditandatangani oleh Kepala Badan Pusat Statistik
menggunakan kop dinas Lambang Negara;
(2) kata memorandum, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
(3) kata nomor, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
(4) singkatan Yth., yang ditulis dengan huruf awal kapital
diikuti dengan tanda baca titik;
(5) kata Dari, yang ditulis dengan huruf awal kapital;
(6) kata Hal, yang ditulis dengan huruf awal kapital;
(7) kata Tanggal, yang ditulis dengan huruf awal kapital.
b) Batang Tubuh
Batang tubuh memorandum terdiri dari alinea pembuka,
alinea isi, dan alinea penutup yang singkat, padat, dan jelas.
c) Kaki
Bagian kaki memorandum terdiri dari tanda tangan, nama
pejabat, dan tembusan jika diperlukan.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 32
www.djpp.kemenkumham.go.id
33 2014, No.248
MEMORANDUM
NOMOR …/…/…/…
Yth. :...........................................
Dari :...........................................
Hal :...........................................
Tanggal :...........................................
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ………………..;
2. ………………..;
3. dan seterusnya.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 34
MEMORANDUM
NOMOR …/…/…/…
Yth. :...........................................
Dari :...........................................
Hal :...........................................
Tanggal :...........................................
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ………………..;
2. ………………..;
3. dan seterusnya.
www.djpp.kemenkumham.go.id
35 2014, No.248
MEMORANDUM
NOMOR …/…/…/…
Yth. :...........................................
Dari :...........................................
Hal :...........................................
Tanggal :...........................................
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………….
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ………………..;
2. ………………..;
3. dan seterusnya.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 36
www.djpp.kemenkumham.go.id
37 2014, No.248
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea pembuka, isi, dan
penutup.
3) Kaki
Bagian penutup surat dinas terdiri dari:
a) nama jabatan, yang ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri
tanda baca koma;
b) tanda tangan pejabat;
c) nama lengkap pejabat/penanda tangan, yang ditulis dengan
huruf awal kapital;
d) cap dinas, yang digunakan sesuai ketentuan;
e) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika
ada).
d. Distribusi
Surat dinas disampaikan kepada penerima yang berhak.
e. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama surat
dinas.
2) Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom Lampiran
dicantumkan jumlahnya.
3) Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis dengan
huruf awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri tanda
baca.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 38
Contoh 15. Format surat dinas yang ditandatangani Kepala Badan Pusat
Statistik
Yth. ..................................
.........................................
.........................................
......................................(alinea pembuka)...............................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
..........................................(alinea isi)......................................................
.........................................................................................................................
........................................(alinea penutup)..............................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ………………..;
2. ………………..;
3. dan seterusnya.
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
39 2014, No.248
Yth. ..................................
.........................................
.........................................
......................................(alinea pembuka)...............................................
.........................................................................................................................
..........................................(alinea isi)......................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
........................................(alinea penutup)..............................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ………………..;
2. ………………..;
3. dan seterusnya.
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 40
Yth. ..................................
.........................................
......................................(alineapembuka)................................................
.........................................................................................................................
..........................................(alinea isi)......................................................
.........................................................................................................................
........................................(alinea penutup)..............................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ………………..;
2. ………………..;
3. dan seterusnya.
www.djpp.kemenkumham.go.id
41 2014, No.248
3. Surat Undangan
a. Pengertian
Surat undangan adalah surat dinas yang memuat undangan kepada
pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri
suatu acara kedinasan tertentu, seperti rapat, upacara, dan
pertemuan.
b. Wewenang Penandatanganan
Surat undangan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas,
fungsi, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat undangan terdiri dari:
a) kop surat undangan, yang berisi lambang negara dan tulisan
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK untuk surat undangan yang
ditandatangani oleh Kepala Badan Pusat Statistik, atau logo
Badan Pusat Statistik dan nama satuan organisasi (Badan
Pusat Statistik/Badan Pusat Statistik Provinsi/Badan Pusat
Statistik Kabupaten/Kota) untuk surat undangan yang
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, secara simetris;
b) nomor, sifat, lampiran, dan hal yang diketik di sebelah kiri di
bawah kop surat undangan;
c) tempat dan tanggal pembuatan surat, yang diketik di sebelah
kanan atas sejajar/sebaris dengan nomor;
d) kata Yth., yang ditulis di bawah Hal, yang diikuti dengan nama
jabatan, dan alamat yang dikirimi surat (jika diperlukan).
2) Batang Tubuh
Bagian Batang tubuh surat undangan terdiri dari:
a) alinea pembuka;
b) isi undangan yang meliputi hari, tanggal, waktu, tempat, dan
acara;
c) alinea penutup.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 42
3) Kaki
Bagian penutup surat undangan terdiri dari nama jabatan yang
ditulis dengan huruf awal kapital, tanda tangan, dan nama pejabat
yang ditulis dengan huruf awal kapital.
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Format surat undangan sama dengan format surat dinas; bedanya
adalah bahwa pihak yang dikirimi surat undangan dapat ditulis
pada lampiran.
2) Surat undangan untuk keperluan tertentu dapat berbentuk kartu.
www.djpp.kemenkumham.go.id
43 2014, No.248
Yth. ..................................
.........................................
.........................................
......................................(alinea pembuka)...............................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
pada hari/tanggal : ...............................................
waktu : pukul......................................
tempat : ...............................................
acara : ...............................................
........................................(alinea penutup)..............................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ………………..;
2. ………………..;
3. dan seterusnya.
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 44
Yth. ..................................
.........................................
.........................................
......................................(alinea pembuka)...............................................
.........................................................................................................................
........................................(alinea penutup)..............................................
.........................................................................................................................
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ………………..;
2. ………………..;
3. dan seterusnya.
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
45 2014, No.248
Yth. ..................................
.........................................
......................................(alinea pembuka)...............................................
.........................................................................................................................
pada hari/tanggal : ...............................................
waktu : pukul......................................
tempat : ...............................................
acara : ...............................................
........................................(alinea penutup)..............................................
.........................................................................................................................
Kepala Badan Pusat Statistik
Kota Ambon,
Nama Lengkap
Tembusan:
1. ………………..;
2. ………………..;
3. dan seterusnya.
(alamat)……………………………………………..……………………….………..,
(Telp.) …………..………..., (Fax.) …………………………….
(website)………………… (E-mail) ……………………..
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 46
Lampiran Surat………..
Nomor :../…/…/…
Tanggal :………….
1. ……………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………
6. ……………………………………………………………………
7. ……………………………………………………………………
8. ……………………………………………………………………
9. ……………………………………………………………………
10. ………………………………………………………………….
Nama Lengkap
www.djpp.kemenkumham.go.id
47 2014, No.248
pada acara
………………………………………………………………………..
……………………………………………………………..
………………………………………………..
hari…/tanggal……, pukul……………….WIB
bertempat di………………
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 48
1. Surat Perjanjian
a. Perjanjian Dalam Negeri
1) Pengertian
Kerja sama perjanjian dalam negeri antara Badan Pusat Statistik
dengan pihak lain baik di pusat maupun daerah dibuat dalam
bentuk kesepahaman bersama atau perjanjian kerja sama.
2) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Perjanjian yang dilakukan Badan Pusat Statistik dengan pihak
lain di dalam negeri, baik di pusat maupun di daerah dibuat dan
ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, fungsi,
wewenang, dan tanggung jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala surat perjanjian kerja sama dalam negeri terdiri
dari:
(1) apabila surat perjanjian ditandatangani oleh Kepala Badan
Pusat Statistik dan Pejabat Negara yang lain, kop naskah
dinas menggunakan satu lambang negara yang diletakkan
secara simetris di bagian atas kertas;
(2) apabila surat perjanjian ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang (selain Kepala Badan Pusat Statistik dan
Pejabat Negara yang lain), maka logo Badan Pusat Statistik
diletakkan di sebelah kiri atas kertas, sedangkan logo
Kementerian/Lembaga lain diletakkan di sebelah kanan
atas kertas;
(3) nama instansi;
(4) judul perjanjian; dan
(5) nomor.
www.djpp.kemenkumham.go.id
49 2014, No.248
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat perjanjian kerja sama dalam negeri
memuat materi perjanjian, yang dituangkan dalam bentuk
pasal-pasal.
c) Kaki
Bagian kaki surat perjanjian dalam negeri terdiri dari nama
penanda tangan para pihak yang mengadakan perjanjian dan
para saksi (jika dipandang perlu), dibubuhi meterai sesuai
peraturan perundang-undangan.
b. Perjanjian Internasional
Proses pembuatan perjanjian internasional telah diatur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 50
Contoh 23. Contoh Format Perjanjian Kerja Sama antar Instansi Dalam
Negeri
TENTANG
............................................................................................................
NOMOR....................................
NOMOR....................................
Pada hari ini, ….., tanggal ……, bulan ……, tahun ……., bertempat di ……, yang
bertandatangan di bawah ini:
Bersepakat untuk melakukan kerja sama dalam bidang …………….., yang diatur
dalam ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
TUJUAN KERJA SAMA
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
Pasal 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
Pasal 4
www.djpp.kemenkumham.go.id
51 2014, No.248
PEMBIAYAAN
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
Pasal 6
LAIN-LAIN
(1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau force
majure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu
pelaksanaan tugas pekerjaan dan persetujuan kedua belah pihak.
(3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap perjanjian kerja sama ini akan
diatur bersama kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Pasal 7
PENUTUP
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Nama Nama
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 52
TENTANG
............................................................................................................
NOMOR....................................
NOMOR....................................
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan kerja sama dalam rangka (Program)
….. dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
TUJUAN KERJA SAMA
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
Pasal 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
Pasal 4
PEMBIAYAAN
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………
Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
www.djpp.kemenkumham.go.id
53 2014, No.248
…………………………………………………………………………………………
Pasal 6
LAIN-LAIN
(1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan kedua belah pihak atau force
majure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu
pelaksanaan tugas pekerjaan dan persetujuan kedua belah pihak.
(3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap perjanjian kerja sama ini akan
diatur bersama kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.
Pasal 7
PENUTUP
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Nama Institusi Nama Institusi
Nama Nama
2. Surat Kuasa
a. Pengertian
Surat Kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang
kepada badan hukum/kelompok orang/perseorangan atau pihak lain
dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu
dalam rangka kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Pejabat yang memberikan kuasa adalah Kepala Badan Pusat Statistik,
atau pejabat yang berwenang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c. Susunan
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 54
1) Kepala
Bagian kepala surat kuasa terdiri dari:
a) kop naskah dinas yang berisi logo Badan Pusat Statistik dan
tulisan BADAN PUSAT STATISTIK, yang diletakkan secara
simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul surat kuasa; dan
c) nomor surat kuasa.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat kuasa memuat materi yang
dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki surat kuasa memuat keterangan tempat; tanggal;
bulan; tahun pembuatan serta nama dan tanda tangan para pihak
yang berkepentingan; dan dibubuhi meterai sesuai peraturan
perundang-undangan.
www.djpp.kemenkumham.go.id
55 2014, No.248
SURAT KUASA
NOMOR: .../.../.../.../...
Jakarta,...............................
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 56
SURAT KUASA
NOMOR: .../.../.../.../...
Jakarta,................................
(alamat)……………………………………………..……………………….………..,
(Telp.) …………..………..., (Fax.) …………………………….
(website)………………… (E-mail) ……………………..
www.djpp.kemenkumham.go.id
57 2014, No.248
3. Berita Acara
a. Pengertian
Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi uraian tentang proses
pelaksanaan suatu kegiatan yang harus ditandatangani oleh para
pihak dan para saksi.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala berita acara terdiri dari:
a) kop naskah dinas, yang berisi logo Badan Pusat Statistik dan
tulisan BADAN PUSAT STATISTIK, diletakkan secara simetris
dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul berita acara; dan
c) nomor berita acara.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh berita acara terdiri dari:
a) tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan jabatan para
pihak yang membuat berita acara; dan
b) substansi.
3) Kaki
Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan
penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda tangan para
pihak dan saksi.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 58
BERITA ACARA
NOMOR: .../.../.../.../...
Dibuat di……………………
Mengetahui/mengesahkan
Nama Jabatan,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
59 2014, No.248
BERITA ACARA
NOMOR: .../.../.../.../...
1. ……………………………………………………………………………………………….
2. dan seterusnya.
Dibuat di……………………
Mengetahui/mengesahkan
Nama Jabatan,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
(alamat)……………………………………………..……………………….………..,
(Telp.) …………..………..., (Fax.) …………………………….
(website)………………… (E-mail) ……………………..
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 60
4. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi
mengenai hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat Keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari:
a) kop surat keterangan, yang berisi logo Badan Pusat Statistik
dan tulisan BADAN PUSAT STATISTIK, diletakkan secara
simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) judul surat keterangan; dan
c) nomor surat keterangan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang
menerangkan dan pegawai yang diterangkan serta maksud dan
tujuan diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal,
bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat
yang membuat Surat Keterangan tersebut. Posisi bagian kaki
terletak pada bagian kanan bawah.
www.djpp.kemenkumham.go.id
61 2014, No.248
SURAT KETERANGAN
NOMOR: .../.../.../.../...
nama : ..............................................
NIP : ..............................................
pangkat/golongan : ..............................................
jabatan : ..............................................
dan seterusnya
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
...............................................................................................................
.........................................................................................................................
Jakarta,.......................................
Nama Lengkap
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 62
SURAT KETERANGAN
NOMOR: .../.../.../.../...
nama : ..............................................
NIP : ..............................................
pangkat/golongan : ..............................................
jabatan : ..............................................
dan seterusnya
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
...............................................................................................................
.........................................................................................................................
Jakarta,.......................................
Nama Lengkap
(alamat)……………………………………………..……………………….………..,
(Telp.) …………..………..., (Fax.) …………………………….
(website)………………… (E-mail) ……………………..
www.djpp.kemenkumham.go.id
63 2014, No.248
5. Surat Pengantar
a. Pengertian
Surat Pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat Pengantar dibuat dan ditandatangani pejabat sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Pengantar terdiri dari:
a) kop surat pengantar, yang berisi logo Badan Pusat Statistik
dan tulisan BADAN PUSAT STATISTIK, diletakkan secara
simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) nomor surat pengantar;
c) tanggal surat pengantar;
d) nama jabatan/alamat yang dituju; dan
e) tulisan surat pengantar yang diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar terdiri dari:
a) nomor urut;
b) jenis yang dikirim;
c) banyaknya naskah/barang; dan
d) keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari:
a) Pengirim yang berada di sebelah kanan, meliputi:
(1) nama jabatan pembuat pengantar;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP; dan
(4) cap dinas.
b) Penerima yang berada di sebelah kiri, meliputi:
(1) nama jabatan penerima;
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 64
www.djpp.kemenkumham.go.id
65 2014, No.248
Yth. ……………….
…………………….
…………………….
SURAT PENGANTAR
NOMOR: .../.../.../.../...
Diterima tanggal......................................
Penerima Pengirim
Nama Jabatan, Nama Jabatan,
No telepon……………………..
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 66
Yth. ……………….
…………………….
…………………….
SURAT PENGANTAR
NOMOR: .../.../.../.../...
Diterima tanggal......................................
Penerima Pengirim
Nama Jabatan, Nama Jabatan,
No telepon……………………..
(alamat)……………………………………………..……………………….………..,
(Telp.) …………..………..., (Fax.) …………………………….
(website)………………… (E-mail) ……………………..
www.djpp.kemenkumham.go.id
67 2014, No.248
6. Pengumuman
a. Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan
yang ditujukan kepada semua pejabat/pegawai dalam instansi atau
perseorangan dan golongan di dalam atau di luar instansi.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang
mengumumkan atau pejabat lain yang ditunjuk.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala pengumuman terdiri dari:
a) kop pengumunan, yang berisi logo Badan Pusat Statistik dan
tulisan BADAN PUSAT STATISTIK, diletakkan secara simetris
dan ditulis dengan huruf kapital;
b) tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo Badan Pusat
Statistik, yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan
nomor pengumuman dicantumkan di bawahnya;
c) kata tentang, yang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis
dengan huruf kapital secara simetris; dan
d) rumusan judul pengumuman, yang ditulis dengan huruf
kapital secara simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang Tubuh pengumuman hendaknya memuat:
a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar dibuatnya pengumuman; dan
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak.
3) Kaki
Bagian kaki pengumunan tediri dari:
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 68
www.djpp.kemenkumham.go.id
69 2014, No.248
PENGUMUMAN
NOMOR: .../.../.../.../...
TENTANG
..................................................................
..................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..................................................................................................................
................................................................................................................................................
......................................................................................................
Dikeluarkan di ........................
pada tanggal .............................
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 70
PENGUMUMAN
NOMOR: .../.../.../.../...
TENTANG
..................................................................
..................................................................................................................
...........................................................................................................................
..................................................................................................................
...........................................................................................................................
..................................................................................................................
.............................................................................................................................
Dikeluarkan di ........................
pada tanggal .............................
Nama Jabatan,
Nama Lengkap
(alamat)……………………………………………..……………………….………..,
(Telp.) …………..………..., (Fax.) …………………………….
(website)………………… (E-mail) ……………………..
www.djpp.kemenkumham.go.id
71 2014, No.248
LAPORAN
1. Pengertian
Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang
pelaksanaan suatu kegiatan/kejadian yang memerlukan uraian rinci.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Laporan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan yang ditulis dalam
huruf kapital dan diletakkan secara simetris.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh laporan terdiri dari:
1) pendahuluan, yang memuat penjelasan umum, maksud dan
tujuan, serta ruang lingkup dan sistematika laporan;
2) materi laporan, yang terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan,
faktor yang mempengaruhi, hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan
yang dihadapi, dan hal lain yang dilaporkan;
3) simpulan dan saran, sebagai bahan pertimbangan; dan
4) penutup, yang merupakan akhir laporan, memuat
harapan/permintaan arahan/ucapan terima kasih.
c. Kaki
Bagian kaki laporan terdiri dari:
1) tempat dan tanggal pembuatan laporan;
2) nama jabatan pembuat laporan, yang ditulis dengan huruf awal
kapital;
3) tanda tangan; dan
4) nama lengkap yang ditulis dengan huruf awal kapital.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 72
LAPORAN
TENTANG
..................................................................
A. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
Dibuat di ........................
pada tanggal ........................
Nama Lengkap
www.djpp.kemenkumham.go.id
73 2014, No.248
LAPORAN
TENTANG
..................................................................
A. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
Dibuat di ........................
pada tanggal ........................
Nama Lengkap
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 74
TELAAHAN STAF
1. Pengertian
Telaahan Staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat atau
staf yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu persoalan
dengan memberikan jalan keluar/pemecahan yang disarankan.
2. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala telaahan staf terdiri:
1) judul telaahan staf dan diletakkan secara simetris di tengah atas;
dan
2) uraian singkat tentang permasalahan.
b. Batang Tubuh
1) persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas tentang
persoalan yang akan dipecah;
2) praanggapan, yang memuat dugaan beralasan, berdasarkan data
yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang
dihadapi, dan merupakan kemungkinan kejadian di masa yang
akan datang;
3) fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang merupakan
landasan analisis dan pemecahan persoalan;
4) analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan dan
akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya,
pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat
dilakukan;
5) simpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang merupakan
pilihan cara bertindak dan jalan keluar; dan
6) tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas dan jelas
saran atau usul tindakan untuk mengatasi persoalan yang
dihadapi.
c. Kaki
Bagian kaki telaahan staf terdiri dari:
www.djpp.kemenkumham.go.id
75 2014, No.248
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 76
B. Praanggapan
Praanggapan memuat dugaan yang beralasan berdasarkan data dan saling
berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi dan merupakan kemungkinan
kejadian di masa mendatang.
D. Analisis
Bagian ini memuat analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan
serta akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, serta pemecahan atau
cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan.
E. Simpulan
Bagian simpulan memuat intisari hasil diskusi dan pilihan satu cara bertindak atau
jalan keluar sebagai pemecahan persoalan yang dihadapi.
F. Saran
Bagian saran memuat secara ringkas dan jelas tentang saran tindakan untuk
mengatasi persoalan yang dihadapi.
Nama Jabatan Pembuat Telaahan Staf,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
www.djpp.kemenkumham.go.id
77 2014, No.248
FORMULIR
BAB III
A. Persyaratan Penyusunan
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 78
Naskah dinas harus menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
(bahasa formal, efektif, singkat, padat, dan lengkap).
4. Logis dan Meyakinkan
Naskah dinas harus runtut dan logis yang berarti bahwa penuangan
gagasan ke dalam naskah dinas dilakukan menurut urutan yang logis
dan meyakinkan. Struktur kalimat harus lengkap dan efektif sehingga
memudahkan pemahaman penalaran bagi penerima naskah dinas.
5. Pembakuan
Naskah dinas harus taat mengikuti aturan yang baku yang berlaku sesuai
dengan tujuan pembuatan, baik dilihat dari sudut format maupun
penggunaan bahasanya agar memudahkan dan memperlancar
pemahaman isi naskah dinas.
1. Nama Jabatan
Kertas dengan nama jabatan dan lambang negara hanya digunakan
untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pusat
Statistik. Kepala nama jabatan berturut-turut terdiri atas gambar
lambang negara dan nama jabatan yang seluruhnya ditulis dengan huruf
kapital, dicetak di atas secara simetris. Perbandingan ukuran lambang
negara dengan huruf yang digunakan hendaknya serasi dan sesuai
ukuran kertas.
www.djpp.kemenkumham.go.id
79 2014, No.248
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 80
www.djpp.kemenkumham.go.id
81 2014, No.248
6) tahun terbit.
Contoh:
R-88/K.BPS/KKA/11/2011
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 82
www.djpp.kemenkumham.go.id
83 2014, No.248
Nomor halaman naskah ditulis dengan nomor urut angka arab dan
dicantumkan secara simetris di tengah atas dengan membubuhkan tanda
hubung (-) sebelum dan setelah nomor, kecuali halaman pertama naskah
dinas yang menggunakan kop naskah dinas tidak perlu mencantumkan
nomor halaman.
F. Penggunaan Huruf
G. Lampiran
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 84
H. Daftar Distribusi
I. Rujukan
www.djpp.kemenkumham.go.id
85 2014, No.248
Ruang tanda tangan adalah tempat pada bagian kaki naskah dinas
yang memuat nama jabatan (misalnya, Kepala Badan Pusat Statistik,
Sekretaris Utama, Deputi, Direktur, Kepala Biro, Kepala Badan Pusat
Statistik Provinsi, dan Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota) yang
dirangkaikan dengan nama instansi/unit organisasi.
Cara Penulisan
1. Ruang tanda tangan ditempatkan di sebelah kanan bawah setelah baris
kalimat terakhir.
2. Nama jabatan yang diletakkan pada baris pertama tidak boleh disingkat.
3. Ruang tanda tangan sekurang-kurangnya empat paragraf.
4. Jarak ruang antara tanda tangan dan tepi kanan kertas adalah + 3 cm,
sedangkan untuk tepi kiri disesuaikan dengan baris terpanjang.
K. Penentuan Batas/Ruang Tepi
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 86
L. Penggunaan Bahasa
www.djpp.kemenkumham.go.id
87 2014, No.248
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 88
Surat dinas dilipat dengan sudut saling bertemu dan lipatannya harus
lurus dan tidak kusut. Sebelum surat dinas dilipat, harus
dipertimbangkan sampul yang akan digunakan. Surat dinas dilipat
dengan cara sepertiga bagian bawah lembaran surat dilipat ke depan
dan sepertiga bagian atas dilipat ke belakang. Selanjutnya, surat
dimasukkan ke dalam sampul dengan bagian kepala surat
menghadap ke depan ke arah penerima/pembaca surat.
Contoh cara melipat kertas surat:
www.djpp.kemenkumham.go.id
89 2014, No.248
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 90
3. Hal Surat
Hal adalah materi pokok surat yang dinyatakan dengan kelompok
kata singkat tetap jelas. Hal perlu dicantumkan dengan alasan berikut:
a. menyampaikan penjelasan singkat tentang materi yang
dikomunikasikan dan menjadi rujukan dalam komunikasi;
b. memudahkan identifikasi; dan
c. memudahkan pemberkasan dan penyimpanan surat.
4. Alamat Surat
a. Surat dinas ditunjukan kepada nama jabatan pimpinan dari instansi
pemerintah yang dituju. Surat dinas tidak dapat ditujukan kepada
identitas yang tidak individual, misalnya kantor, departemen,
kementerian, dan instansi.
b. Surat dinas yang ditujukan kepada pejabat pemerintah/pejabat negara
ditulis dengan urutan sebagai berikut:
www.djpp.kemenkumham.go.id
91 2014, No.248
1) nama jabatan;
2) jalan;
3) kota; dan
4) kode pos.
Contoh:
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 92
www.djpp.kemenkumham.go.id
93 2014, No.248
2. Alur Surat-Menyurat
Alur surat-menyurat harus melalui hierarki dari tingkat pimpinan
tertinggi instansi hingga ke pejabat struktural terendah yang berwenang
sehingga dapat dilakukan pengendalian penyelesaian.
3. Disposisi
Disposisi merupakan petunjuk tertulis mengenai tindak lanjut
pengelolaan surat, ditulis secara jelas pada lembar disposisi, tidak pada
naskah asli. Lembar disposisi merupakan satu kesatuan dengan
naskah/surat dinas yang bersangkutan.
Contoh 38. format disposisi di lingkungan Badan Pusat Statistik:
LEMBAR DISPOSISI
Nomor Agenda/registrasi : Tkt. keamanan : SR/R/B
Tanggal Penerimaan : Tgl. Penyelesaian :
Tanggal dan Nomor Surat : ……………………………………………
Dari : ……………………………………………
Ringkasan isi : ……………………………………………
……………………………………………
Lampiran : ……………………………………………
Disposisi Diteruskan Kepada: Paraf
1. …………………………..
2. …………………………..
3. …………………………..
4. …………………………..
5. …………………………..
6. …………………………..
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 94
Contoh 39. Format lembar disposisi untuk unit kerja di lingkungan Badan Pusat
Statistik Provinsi/Kabupaten/Kota
LEMBAR DISPOSISI
Nomor Agenda/registrasi : Tkt. keamanan : SR/R/B
Tanggal Penerimaan : Tgl. Penyelesaian :
Tanggal dan Nomor Surat : …………………………………………………
Dari : …………………………………………………
Ringkasan isi : …………………………………………………
…………………………………………………
Lampiran : …………………………………………………
Disposisi Diteruskan Kepada: Paraf
1. …………………………..
2. …………………………..
3. …………………………..
4. …………………………..
5. …………………………..
6. …………………………..
www.djpp.kemenkumham.go.id
95 2014, No.248
BAB IV
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 96
www.djpp.kemenkumham.go.id
97 2014, No.248
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 98
www.djpp.kemenkumham.go.id
99 2014, No.248
b) nomor agenda;
c) nomor dan tanggal surat masuk;
d) lampiran;
e) alamat pengirim;
f) hal/isi surat; dan
g) keterangan.
Surat keluar adalah semua surat dinas yang akan dikirim kepada pejabat
yang tercantum pada alamat surat dinas dan sampul surat dinas. Seperti
penanganan surat masuk, pencatatan, pemberian nomor/cap dan
pengiriman surat keluar sebaiknya dipusatkan di sekretariat atau bagian
lain yang menyelenggarakan fungsi kesekretariatan untuk memudahkan
pengawasan dan pengendalian.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 100
www.djpp.kemenkumham.go.id
101 2014, No.248
b. Pencatatan
Semua surat keluar dicatat dalam Buku Pencatatan Surat
Keluar yang bentuk, susunan, dan tata cara pencatatannya diatur
oleh masing-masing instansi.
c. Penggandaan
1) Penggandaan adalah kegiatan memperbanyak surat dinas dengan
sarana reproduksi yang tersedia sesuai dengan banyaknya alamat
yang dituju.
2) Penggandaan hanya dilakukan setelah surat keluar ditandatangani
oleh pejabat yang berhak.
3) Cap dinas yang dibubuhkan pada hasil penggandaan harus asli
(bukan salinan).
4) Jumlah yang digandakan sesuai dengan alamat yang dituju (alamat
distribusi).
5) Penggandaan surat keluar yang tingkat kecepatan penyampaiannya
kilat dan sangat segera harus didahulukan.
6) Penggandaan surat keluar yang tingkat keamanannya sangat
rahasia/rahasia harus diawasi dengan ketat.
7) Sekretaris/pimpinan sekretaris berkewajiban menjaga agar
penggandaan dilaksanakan menurut ketentuan yang diatur oleh
masing-masing instansi.
d. Pengiriman
1) Surat keluar yang akan dikirimkan dimasukkan ke dalam sampul.
2) Pada sampul surat keluar yang tingkat keamanannya Biasa (B),
Rahasia (R), dan Sangat Rahasia (SR) dicantumkan alamat lengkap,
nomor surat dinas, dan cap yang sesuai dengan tingkat kecepatan
penyampaian (kilat/segera/biasa).
3) Surat yang tingkat keamanannya SR atau R dimasukkan ke dalam
sampul, dibubuhi alamat lengkap, nomor surat dinas, cap dinas,
cap yang sesuai dengan tingkat kecepatan penyampaian dan cap
tingkat kemanan. Selanjutnya, sampul ini dimasukkan ke dalam
sampul kedua dengan tanda-tanda yang sama kecuali cap tingkat
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 102
keamanan.
4) Semua surat keluar yang dikirim dicatat dalam Buku Ekspedisi
sebagai bukti pengiriman atau dibuatkan tanda bukti pengiriman
tersendiri.
5) Untuk kepentingan keamanan, sekretaris/pimpinan sekretariat
mengusahakan keselamatan pengiriman semua surat keluar,
khususnya yang tingkat keamanannya SR/R.
e. Penyimpanan
1) Semua arsip surat keluar (pertinggal) harus disimpan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku tentang kearsipan.
2) Naskah asli surat dinas keluar dan naskah dinas yang diparaf
harus disimpan.
www.djpp.kemenkumham.go.id
103 2014, No.248
BAB V
A. Penandatanganan
1. Penggunaan Garis Kewenangan
Pimpinan organisasi instansi pemerintah bertanggung jawab atas
segala kegiatan yang dilakukan di dalam organisasi atau instansinya.
Tanggung jawab tersebut tidak dapat dilimpahkan atau diserahkan
kepada seseorang yang bukan pejabat berwenang. Garis kewenangan
digunakan jika naskah dinas ditandatangani oleh pejabat yang mendapat
pelimpahan dari pejabat yang berwenang.
2. Penandatanganan
Penandatanganan naskah dinas yang menggunakan garis
kewenangan dapat dilaksanakan dengan menggunakan dua cara, yaitu:
a. Atas Nama (a.n.)
Atas nama yang disingkat (a.n.) digunakan jika pejabat yang
menandatangani surat dinas telah diberi kuasa oleh pejabat yang
bertanggung jawab, berdasarkan bidang tugas dan tanggung jawab
pejabat yang bersangkutan.
Pejabat penanda tangan surat dinas bertanggung jawab atas isi
naskah dinas kepada penanggung jawab, tanggung jawab tetap
berada pada pejabat yang memberikan kuasa. Susunan
penandatanganan atas nama (a.n.) pejabat lain yaitu nama jabatan
pejabat yang berwenang ditulis lengkap dengan huruf kapital pada
setiap awal kata, didahului dengan singkatan a.n.
Contoh:
a.n. Kepala Badan Pusat Statistik
Deputi Bidang Statistik Sosial,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 104
Contoh:
www.djpp.kemenkumham.go.id
105 2014, No.248
Contoh:
Plt. Kepala Biro Umum,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
D. Pelaksana Harian
Ketentuan penandatanganan pelaksana harian yang disingkat (Plh.)
adalah sebagai berikut.
1. Pelaksana harian (Plh.) dipergunakan apabila pejabat yang berwenang
menandatangani naskah dinas tidak berada di tempat sehingga untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehari-hari perlu ada pejabat
sementara yang menggantikannya.
2. Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat yang
definitif kembali di tempat.
Contoh:
Plh. Kepala Biro Umum,
Tanda Tangan
Nama Lengkap
E. Kewenangan Penandatanganan
1. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat dinas
antar/keluar instansi pemerintah yang bersifat
kebijakan/keputusan/arahan berada pada pejabat pimpinan tertinggi
instansi pemerintah.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 106
www.djpp.kemenkumham.go.id
107 2014, No.248
10. Memorandum √ √ √ √ √ √
11. Nota Dinas √ √ √ √ √ √
12. Surat √ √ √ √
Undangan
13. Surat √ √* √* √*
Perjanjian
14. Surat Kuasa √ √* √*
15. Berita Acara √ √ √ √ √
16. Surat √ √ √ √
Keterangan
17. Surat √ √ √ √ √
Pengantar
18. Pengumuman √ √ √ √
19. Laporan √ √ √ √ √ √
20. Telaahan Staf √ √ √ √ √ √
Ket :
(*) Kewenangan penandatanganan yang didelegasikan oleh peraturan perundang-undangan
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 108
BAB VI
Lambang negara, logo, cap dinas, dan nomenklatur digunakan dalam tata
naskah dinas sebagai tanda pengenal atau identifikasi yang bersifat tetap dan
resmi. Untuk memperoleh keseragaman dalam penyelenggaraan tata naskah
dinas di seluruh jajaran aparatur pemerintah, perlu ditentukan penggunaan
lambang negara, logo, cap dinas, dan nomenklatur pada kertas surat dan
sampul.
A. Penggunaan Lambang Negara
1. Ketentuan Penggunaan Lambang Negara
Ketentuan penggunaan Lambang Negara untuk tata naskah dinas
adalah sebagai berikut:
a. Lambang Negara digunakan dalam tata naskah dinas sebagai tanda
pengenal atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi.
b. Lambang Negara berwarna emas digunakan pada naskah dinas yang
ditandatangani oleh Kepala Badan Pusat Statistik.
c. Lambang Negara diletakkan di tengah margin atas naskah dinas.
2. Kop Naskah Dinas Jabatan dengan Lambang Negara
Bentuk dan spesifikasi kop naskah dinas jabatan dengan lambang negara
adalah sebagai berikut:
a. Bentuk kop naskah dinas jabatan menggunakan lambang negara
berwarna kuning emas, dengan ukuran tinggi 21,50 mm dan lebar
20,24 mm sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Lambang negara terletak simetris di tengah kertas yang berjarak 20
mm dari tepi atas kertas dan berada di tengah tulisan nama jabatan.
Tulisan nama jabatan dicetak tebal dengan huruf kapital yang terletak
5 mm di bawah lambang negara.
b. Contoh bentuk dan spesifikasi kop naskah dinas jabatan dengan
lambang negara dapat dilihat pada.
www.djpp.kemenkumham.go.id
109 2014, No.248
Contoh 40:
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 110
Lambang Negara
Republik Indonesia
R1
R2
R3
B. Penggunaan Logo
1. Ketentuan Penggunaan Logo
a. Umum
1) Logo Badan Pusat Statistik adalah logo yang sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor
248 Tahun 2006 tentang Logo Badan Pusat Statistik.
2) Setiap unit kerja di lingkungan Badan Pusat Statistik
menggunakan logo Badan Pusat Statistik pada naskah kedinasan.
b. Logo wajib digunakan untuk:
1) kop naskah dinas;
2) cap dinas;
3) amplop dinas;
4) dokumen resmi yang diterbitkan instansi;
5) stop map;
6) papan nama kantor;
7) kartu tanda pengenal pegawai;
8) tanda pengenal pin pegawai;
9) label barang milik negara; dan
www.djpp.kemenkumham.go.id
111 2014, No.248
Footer:
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Kotak Pos 1003 Jakarta 10010,
Telp. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id, E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 112
Header:
Footer:
Header:
Footer:
Header:
BPS-STATISTIC INDONESIA
Footer:
Jl. dr. Sutomo No 6–8 Jakarta 10710, Post Box 1003 Jakarta 10010,
Phone. : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax. : (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id, E-mail : bpshq@bps.go.id
www.djpp.kemenkumham.go.id
113 2014, No.248
Contoh 46. Cap instansi Badan Pusat Statistik dengan logo, untuk
menyertai tanda tangan pejabat yang mempunyai
kewenangan menandatangani naskah dinas sesuai
dengan bidang tugas dan fungsinya di lingkungan
Badan Pusat Statistik:
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 114
2. Tata letak logo dalam perjanjian kerja sama sektoral, baik antar
kementerian/lembaga/pemerintah daerah (di dalam negeri), logo yang
dimiliki instansi masing-masing diletakan di atas map naskah
perjanjian.
D. Pengawasan
www.djpp.kemenkumham.go.id
115 2014, No.248
BAB VII
A. Pengertian
1. Perubahan
Perubahan berarti bagian tertentu dari naskah dinas diubah. Perubahan
dinyatakan dengan lembar perubahan.
2. Pencabutan
Pencabutan berarti bahwa naskah dinas itu tidak berlaku sejak
pencabutan ditetapkan. Pencabutan naskah dinas dinyatakan dengan
penetapan naskah dinas baru.
3. Pembatalan
Pembatalan berarti bahwa seluruh materi naskah dinas tidak berlaku
mulai saat naskah dinas itu ditetapkan. Pembatalan naskah dinas
dinyatakan dengan penetapan naskah dinas baru.
4. Ralat
Ralat adalah perbaikan yang dilakukan karena terjadi salah pengetikan
atau salah cetak sehingga tidak sesuai dengan naskah aslinya.
www.djpp.kemenkumham.go.id
2014, No.248 116
BAB VIII
PENUTUP
SURYAMIN
www.djpp.kemenkumham.go.id