BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2. Tujuan
C. Sasaran
D. Asas
E. Ruang Lingkup
BAB II
4 Tata Naskah Dinas di Lingkungan UPTD Puskesmas Maja
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS
Naskah dinas arahan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan pokok
atau kebijakan pelaksanaan yang harus dipedomani dan dilaksanakan
dalam penyelenggaraan tugas dan kegiatan setiap lembaga yang berupa
produk hukum yang bersifat penetapan, dan penugasan.
1. Naskah Dinas Pengaturan
Naskah dinas yang bersifat pengaturan terdiri dari Pedoman,
Kerangka Acuan Kegiatan dan Standar Operasional Prosedur.
1) Pedoman
Pedoman adalah naskah dinas yang memuat acuan yang bersifat
umum di Lingkungan instansi pemerintah yang perlu dijabarkan
ke dalam petunjuk operasional/teknis yang berisi langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pemberlakuan Pedoman
dituangkan dalam bentuk keputusan dan sebagai lampiran
keputusan tersebut.
Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan suatu kegiatan. Pedoman mengatur beberapa hal,
dan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan
SOP.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
pedoman yaitu:
Setiap pedoman harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala Puskesmas untuk pemberlakuan
pedoman tersebut.
Keputusan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun
terjadi penggantian Kepala Puskesmas.
Setiap pedoman sebaiknya dilakukan evaluasi minimal
setiap 2-3 tahun sekali.
Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman
untuk suatu kegiatan/ pelayanan tertentu, maka
Puskesmas dalam membuat pedoman wajib mengacu pada
pedoman yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
BAB V LOGISTIK
6 Tata Naskah Dinas di Lingkungan UPTD Puskesmas Maja
BAB VI KESELAMATAN SASARAN
KEGIATAN/PROGRAM BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
f. Sasaran
7 Tata Naskah Dinas di Lingkungan UPTD Puskesmas Maja
Target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan sesuai dengan SMART (Specific, Measurable,
Agressivebut attainable, Result oriented, Time Bond), yaitu :
Specific :sasaran harus menggambarkan hasil spesifik
yangdiinginkan, bukan cara pencapaiannya. Sasaran
harus memberikan arah dan tolok ukur yang jelas
sehingga dapat dijadikan landasan untuk
penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
Measurable :sasaran harus terukur dan
dapatdipergunakan untuk memastikan apa dan
kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus
ditanamkan ke dalam proses perencanaan. Oleh
karenanya metodologi untuk mengukur pencapaian
sasaran (keberhasilan upaya/ kegiatan) harus
ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan
sasaran tersebut dilaksanakan.
Agressive but Atainable :apabila sasaran harus
dijadikanstandar keberhasilan, maka sasaran harus
menantang, namun tidak boleh mengandung target
yang tidak layak.
Result oriented :sedapat mungkin sasaran
harusmenspesifikkan hasil yang ingin dicapai.
Misalnya: mengurangi komplain masyarakat terhadap
pelayanan rawat inap sebesar 50%.
Time bound :sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam
Email : puskesmasmaja@yahoo.com
.............................................................................
A. Pendahuluan
................................................................................................................
.
B. Latar Belakang
................................................................................................................
.
................................................................................................................
.
................................................................................................................
.
................................................................................................................
.
F. Sasaran
10 Tata Naskah Dinas di Lingkungan UPTD Puskesmas Maja
................................................................................................................
.
................................................................................................................
.
................................................................................................................
.
................................................................................................................
.
(pangkat) NIP.
NIP.
Kop/Heading SOP
Judul
No Dokumen : …….............
SOP No Revisi : …….............
Tanggal Terbit : …………...........
Halaman : ....................
UPTD Nama Ka. Puskesmas
Puskesmas Tanda tangan Kepala Puskesmas Pangkat
Maja NIP
Logo
Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten
Majalengka dan logo Puskesmas.
Kop/heading SOP
1) Heading hanya dicetak pada halaman pertama.
2) Kotak diberi logo Pemerintah Kabupaten Majalengka dan
nama/logo Puskesmas
3) Kotak Judul diberi judul/nama SOP sesuai proses
kerjanya.
4) Nomor dokumen diisi sesuai dengan ketentuan penomoran
pada UPTD Puskesmas Maja.
5) Nomor revisi diisi dengan status revisi. Dapat
menggunakan huruf. Contoh : Dokumen baru diberi huruf
A, dokumen revisi pertama diberi huruf B dan seterusnya.
Tetapi bisa juga dengan menggunakan angka.
6) Tanggal terbit diberi tanggal sesuai dengan tanggal
terbitnya atau tanggal diberlakukannya SOP tersebut.
Awal kegiatan
Akhir kegiatan
Ya
Simbol keputusan
Tidak
Penghubung
Dokumen
Arsip
Syarat Penyusunan SOP
Contoh Format
Tata Naskah Dinas Standar Operasional Prosedur (SOP)
Terbit :
Halaman :
MAJA NIP.
1. Pengertian
…................................................................
4. Referensi
c. Langkah-langkah
1. .....
2. ....
3. Dst
6. Unit Terkait
7. Diagram
Alir
Tanggal
diberlakukan
NOMOR : .........../............/.........../.........../........../
TENTANG
..........................................................................................
Menimbang : a.
bahwa .......................................................................;
b.
bahwa .......................................................................;
c.
dst ............................................................................;
Mengingat : 1.
Undang-Undang Republik Indonesia .........................;
2.
Peraturan Pemerintah ...............................................;
3.
dst .............................................................................
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS MAJA
TENTANG …………………………………………………………….
KESATU : ………………………………………………………………………….
KEDUA : ………………………………………………………………………….
KETIGA : ………………………………………………………………………….
Ditetapkan di ............................
Nomor : ..........................
Tanggal : ..........................
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .
.................................................................
.................................................................
..........
Contoh:
NIP.
c. Susunan
1) Kepala
Kepala Bagian kepala Surat Tugas terdiri dari:
kop naskah dinas, yang berisi logo pemda dan
logoPuskesmas;
kata surat tugas, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris; dan
nomor, berada di bawah tulisan surat tugas.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Tugas terdiri dari hal berikut:
Alinea pembuka meliputi pertimbangan dan / atau
dasar: pertimbangan memuat alasan ditetapkannya
surat tugas.
Contoh Format
Tata Naskah Dinas Surat Tugas Perorangan di UPTD Puskesmas Maja
NOMOR : . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . .
Dasar : ........................................................................................
MENUGASKAN
NIP.
1. Kepala
Bagian kepala surat undangan terdiri dari:
a. Alinea pembuka.
b. Isi undangan, yang meliputi hari, tanggal, waktu, tempat,
dan acara.
c. Alinea penutup.
3. Kaki
Bagian kaki surat undangan terdiri dari nama jabatan ditulis
dengan huruf awal kapital, tanda tangan, dan nama pejabat
ditulis dengan huruf awal kapital.
Contoh Format
Tata Naskah Dinas Surat Undangan di UPTD Puskesmas Maja
:.............. Kepada
Nomor
:.............. Yth. ..........................................
Sifat
:.............. .........................................
Lampiran
:.............. .........................................
Hal
............................. .........................................
NIP.
Tembusan :
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. dan seterusnya
Lampiran :..................
Nomor :..................
Tanggal :..................
NIP.
2. Surat Kuasa
Surat Kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang
kepada badan hukum/kelompok orang/ perseorangan atau pihak
lain dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan
tertentu dalam rangka kedinasan.
a. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat kuasa terdiri dari:
3) Kaki
Bagian kaki Surat Kuasa memuat keterangan tempat,
tanggal, bulan, dan tahun pembuatan serta nama, NIP (bila
ada) dan tanda tangan para pihak yang berkepentingan, dan
dibubuhi meterai sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Contoh Format
Tata Naskah Dinas Surat Kuasa di UPTD Puskesmas Maja
PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MAJA
Jln. Pasukan Sindang Kasih No. 08 Maja Kode Pos 45461 Telp ( 0233) 282410
Email : puskesmasmaja17@gmail.com
SURAT KUASA
NOMOR : . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . .
Nama : ..................
Jabatan : ..................
Alamat : ..................
:
Nama
:
Jabatan :
Alamat
untuk . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........................................................
...........................................................
Surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
a. Susunan
1) Kepala
Bagian Kepala berita acara terdiri dari:
(a) kop naskah dinas, yang berisi logo Pemda dan logo
puskesmas;
(b) judul berita acara ditulis dengan huruf kapital dan
diletakan secara simetris; dan
(c) nomor berita acara ditulis dengan huruf kapital dan
diletakan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh berita acara terdiri dari:
(a) tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan jabatan
para pihak yang membuat berita acara;
(b) substansi berita acara;
(c) keterangan yang menyebutkan adanya lampiran; dan
(d) penutup yang menerangkan bahwa berita acara ini
dibuat dengan sebenar-benarnya.
3) Kaki
Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan
penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda tangan
para pihak dan para saksi.
b. Hal yang Harus Diperhatikan
naskah yang asli yang diparaf harus disimpan sebagai arsip.
penomoran mengacu pada Pola Klasifikasi Arsip.
Contoh Format
Tata Naskah Dinas Berita Acara di UPTD Puskesmas Maja
BERITA ACARA
NOMOR : . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . .
Pada hari ini, . . . . . . . . ., tanggal . . . . . . . . ., bulan . . . . . . . . ., tahun . . . .
. . . . ., kami masing-masing :
1. . . . . . . . .( nama pejabat ) . . . . . . . . . ( NIP dan jabatan ), selanjutnya
disebut Pihak Pertama,
2. . . . . . . . .( pihak lain ) . . . . . . . . ., selanjutnya disebut Pihak Kedua,
telah melaksanakan :
1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. dan seterusnya
Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya berdasarkan . . . . . . . . . . . . . .
..........
Dibuat di . . . . . . . .
Pihak Kedua, Pihak pertama,
Nama Jabatan,
Nama Jelas dengan Gelar
(pangkat)
NIP
4. Surat Pengantar
Surat pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
Surat pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat baik yang
mengirim dan menerima sesuai dengan tugas, wewenang, dan
tanggung jawabnya.
a. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat pengantar terdiri dari:
(a) Kop naskah dinas;
(b) Nomor;
(c) Tanggal;
(d) Nama jabatan/alamat yang dituju; dan
(e) Tulisan surat pengantar ditulis dengan huruf kapital dan
diletakan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom
terdiri dari:
(a) Nomor urut;
(b) Jenis yang dikirim;
(c) Banyaknya naskah dan barang; dan
(d) Keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari:
(a) Pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi:
(1) Nama jabatan pembuat pengantar;
(2) Tanda tangan;
(3) Nama dan NIP; dan
(4) Cap dinas.
(b) penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi:
(1) Nama jabatan penerima;
(2) Tanda tangan;
(3) Nama dan NIP;
(4) Cap dinas;
(5) Nomor telepon instansi; dan
(6) Tanggal penerimaan.
b. Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Surat pengantar dikirim dalam dua rangkap, lembar
pertama untuk penerima dan lembar kedua untuk pengirim.
2) Penomoran surat pengantar mengacu pada Pola Klasifikasi
Arsip di Lingkungan UPTD Puskesmas Maja.
Contoh Format
Tata Naskah Dinas Surat Pengantar di UPTD Puskesmas Maja
SURAT PENGANTAR
NOMOR : . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . .
PENGUMUMAN
NOMOR : . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . .
TENTANG
..........................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
...........................................................
Dikeluaran di . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Pada Tanggal . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kepala UPTD Puskesmas Maja,
( tanda tangan dan cap Puskesmas )
Nama Jelas dengan Gelar
NIP.
6. Surat Keterangan
Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi
mengenai hal, peristiwa atau tentang seseorang untuk kepentingan
kedinasan.
Surat Keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang
sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
a. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari:
(a) Kop naskah dinas, yang berisi logo Pemda dan logo
Puskesmas;
(b) Judul surat keterangan ditulis dengan huruf kapital dan
diletakan secara simetris; dan
(c) Nomor surat keterangan ditulis dengan huruf kapital dan
diletakan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang
menerangkan mengenai sesuatu hal, peristiwa, atau tentang
seseorang yang diterangkan, maksud dan tujuan
diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat,
tanggal, bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan
nama pejabat yang membuat surat keterangan tersebut.
Posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan bawah.
b. Hal yang Harus Diperhatikan
Penomoran Surat Keterangan mengacu pada Pola Klasifikasi
Arsip.
Contoh Format Surat Keterangan yaitu sebagai berikut :
Contoh Format
SURAT KETERANGAN
NOMOR : . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . . ./ . . . . .
...........................................................
....................................................
....................... ..............................
..................................................
7. Laporan
Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang
pelaksanaan suatu kegiatan/kejadian.
Wewenang pembuatan laporan dilakukan oleh pejabat/staf yang
diberi tugas. Laporan ditandatangani oleh pejabat/staf yang
diserahi tugas.
a. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan ditulis dengan
huruf kapital dan diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh laporan terdiri dari:
(a) Pendahuluan, yang memuat penjelasan umum, maksud,
dan tujuan serta ruang lingkup dan sistematika laporan;
(b) Materi Laporan, yang terdiri dari kegiatan yang
dilaksanakan, faktor yang mempengaruhinya, hasil
pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapi, dan hal
lain yang perlu dilaporkan;
(c) Simpulan dan saran, sebagai bahan masukan dan
pertimbangan; dan
(d) Penutup, yang merupakan akhir laporan, memuat
harapan/permintaan arahan/ucapan terima kasih.
3) Kaki
Bagian kaki Laporan terdiri dari:
(a) Tempat dan tanggal pembuatan laporan;
(b) Nama jabatan pejabat pembuat laporan, ditulis dengan
huruf awal kapital;
(c) Tanda tangan; dan
(d) Nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital.
b. Hal yang perlu diperhatikan :
Pelapor : Pelaksana kegiatan
Tanggal pelaksanaan kegiatan;
Nama lengkap pelapor dan gelar yang menandatangani
Laporan Pelaksanaan Tugas ditulis dengan huruf awal kapital
pada setiap awal unsurnya dan mencantumkan NIP;
Nama lengkap pejabat yang mengetahui, ditulis dengan huruf
awal kapital pada setiap awal unsurnya dan mencantumkan
NIP
Contoh Format
Tata Naskah Dinas Laporan Pelaksanaan Tugas di UPTD Puskesmas
Maja
Yang dikunjungi,
Pelaksana Tugas
1. Tanda Tangan
Nama Jelas
2. Tanda Tangan
Mengetahui :
NIP.
8. Telaahan Staf
Telaahan Staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat
atau staf yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu
persoalan dengan memberikan jalan keluar/pemecahan yang
disarankan.
a. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala telaahan staf terdiri dari:
(a) judul telaahan staf diletakkan secara simetris di tengah
atas; dan
(b) uraian singkat tentang permasalahan.
2) Batang Tubuh
(a) Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas
tentang persoalan yang akan dipecahkan;
(b) Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan,
berdasarkan data yang ada, saling berhubungan sesuai
dengan situasi yang dihadapi, dan merupakan
kemungkinan terjadi di masa yang akan datang;
(c) Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang
merupakan landasan analisis dan pemecahan masalah;
(d) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap
persoalan dan akibatnya, hambatan serta keuntungan
dan kerugiannya, pemecahan atau cara bertindak yang
mungkin atau dapat dilakukan;
(e) Simpulan, yang memuat intisari hasil telaahan, yang
merupakan pilihan cara bertindak atau jalan keluar; dan
(f) Tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas
dan jelas saran atau usul tindakan untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi.
3) Kaki
Bagian kaki telaahan staf ditempatkan di sebelah kanan
bawah, yang terdiri dari:
(a) Nama jabatan pembuat telaahan staf, ditulis dengan
huruf awal kapital;
I. Persoalan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .
II. Praanggapan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
IV. Analisis
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
V. Simpulan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
VI. Saran
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
( tanda tangan )
NIP.
Daftar Lampiran :
1. . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. . . . . . . . . . . . . . . . . .
9. Daftar Hadir
Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang
berisi keterangan atas kehadiran seseorang dalam suatu kegiatan.
1. Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggungjawab Program
2. Penanggung Jawab Acara : Kasubbag Tata Usaha
3. Kegiatan : yang dilaksanakan oleh Penanggungjawab Program
4. Acara : rapat – rapat pertemuan seperti pertemuan staff
meeting, dll
5. Penggunaan Kop Surat : Boleh pakai Kop dan/atau tanpa Kop.
Contoh Format
Tata Naskah Dinas Daftar Hadir di UPTD Puskesmas Maja
DAFTAR HADIR
( NAMA KEGIATAN / ACARA )
( HARI, TANGGAL, BULAN DAN TAHUN, WAKTU )
( TEMPAT )
Maja,
Mengetahui,
Pembuat Daftar,
Kepala UPTD Puskesmas Maja,
10. Notulen
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses suatu
rapat atau kegiatan.
a) Penanggung Jawab Kegiatan : Penanggungjawab Program
b) Penanggung Jawab Acara : Kasubbag Tata Usaha
c) Kegiatan : yang dilaksanakan oleh Penanggungjawab Program
d) Acara : rapat – rapat pertemuan seperti pertemuan staff meeting,
dll
: .....................................................................
NOTULEN PERTEMUAN : ....................................................................
HARI / TANGGAL : .....................................................................
TEMPAT : ....................................................................
PESERTA : .....................................................................
JUMLAH PESERTA : ....................................................................
SUSUNAN ACARA ...................................................................
PEMBAHASAN : ....................................................................
....................................................................
....................................................................
: ....................................................................
KESIMPULAN : ....................................................................
TINDAK LANJUT : ....................................................................
Mengetahui : Maja,
NIP. NIP.
11. Perencanaan Tingkat Puskesmas
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan secara urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya
yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan
datang, dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau
sebagian masalah kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.
Perencanaan Puskesmas mencakup semua kegiatan program /
upaya Puskesmas yang dilakukan di Puskesmas baik wajib,
pengembangan maupun upaya khusus spesifik wilayah/ Puskesmas
sebagai rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah serta sumber
dana lainnya.
Contoh Format Susunan Perencanaan Tingkat Puskesmas
BAB I PENDAHULUAN
BAB II MEKANISME PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS
BAB III TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS
A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat
dalam proses penyusunan Perencanaan Tingkat
Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan dan
pengetahuan untuk melaksanakan tahap-tahap
perencanaan.
B. TAHAP ANALISIS SITUASI
Tahapan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai keadaan dan permasalahan yang dihadapi
Puskesmas melalui proses analisis terhadap data yang
dikumpulkan. Tim yang telah disusun oleh Kepala
Puskesmas melakukan pengumpulan data. Ada 2 (dua)
kelompok data yang perlu dukumpulkan yaitu data umum
dan data khusus.
1. Data umum :
Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan, Data
Wilayah mencakup luas wilayah, jumlah
desa/dusun/RT/RW, jarak desa dengan Puskesmas,
waktu tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat diperoleh
di kantor Kelurahan/Desa atau Kantor Kecamatan.
2. Data Sumber Daya
Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas
Pembantu dan Bidan di desa) mencakup :
a. Ketenagaan
b. Obat dan bahan habis pakai
c. Peralatan
d. Sumber pembiayaan yang berasal dari Pemerintah
(Pusat dan Daerah), Masyarakat dan sumber
lainnya.
e. Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah
dinas, komputer, mesin tik, meubelair, kendaraan.
3. Data Peran Serta Masyarakat
Data ini mencakup jumlah posyandu, kader, dukun
bayi dan tokoh masyarakat.
4. Data Penduduk dan Sasaran Program
Data penduduk dan sasaran program mencakup :
jumlah penduduk seluruhnya berdasarkan jenis
kelamin, kelompok umur (sesuai sasaran program),
sosio ekonomi pekerjaan, pendidikan, keluarga miskin
(persentasi disetiap desa/kelurahan). Data ini dapat
diperoleh di Kantor Kelurahan/Desa, Kantor
Kecamatan, dan data estimasi sasaran di Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
5. Data sekolah
Data sekolah dapat diperoleh dari Dinas Pendidikan
setempat, mencakup jenis sekolah yang ada, jumlah
siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil,
jumlah guru UKS, dll
Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas
Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat,
tempat pembuatan makanan/minuman, tempat-
tempat umum, tempat pembuangan sampah, sarana
air bersih, jamban keluarga dan sistem pembuangan
air limbah)
6. Data Khusus (hasil penilaian kinerja
Puskesmas) Status kesehatan terdiri dari :
a. Data Kematian
b. Kunjungan Kesakitan
c. Pola penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang
ditemukan.
7. Kejadian luar biasa, dapat dilihat pada laporan W1
(simpus).
8. Cakupan program pelayanan kesehatan 1(satu) tahun
terakhir di tiap desa/kelurahan, dapat dilihat dari
laporan penilaian kinerja puskesmas.Hasil survey (bila
ada), dapat dilakukan sendiri oleh puskesmas atau
pihak lain.
C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN
KEGIATAN (RUK)
Penyusunan Rencana UsulanKegiatan (RUK),
dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk
mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada
periode sebelumnya dan memperbaiki program yang
masih bermasalah.
2. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan
dengan kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan
kemampuan Puskesmas.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2
(dua) langkah, yaitu Analisis Masalah dan Penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan.
a. Analisis Masalah
Analisis Masalah dapat dilakukan melalui kesepakatan
kelompok Tim Penyusun Perencanaan Tingkat
Puskesmas dan Forum Kesehatan melalui tahapan :
1) Identifikasi Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Identifikasi masalah dilaksanakan
dengan membuat daftar masalah yang diperoleh
dikelompokkan menurut jenis program, cakupan,
mutu, ketersediaan sumber daya.
NO MASALAH U S G HASIL
1 2 3 4 5 6
1 Masalah A
2 Masalah B
dst
3) Merumuskan Masalah
Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang
terkena masalahnya, berapa besar masalahnya,
dimana masalah itu terjadi dan bilamana masalah
itu terjadi (what,who, when, where, and how).
4) Mencari Akar Penyebab Masalah
Mencari akar masalah dapat dilakukan dengan
menggunakan metode :
Diagram sebab akibat dari Ishikawa, atau yang
disebut diagram tulang ikan
Pohon masalah (problem trees).
5) Menetapkan Cara Memecahkan Masalah
Menetapkan cara pemecahan masalah dapat
dilakukan dengan kesepakatan di antara anggota
tim. Bila tidak terjadi kesepakatan dapat
digunakan kriteria matriks. Untuk itu harus dicari
alternatif pemecahan masalahnya.
Contoh tabel Cara Pemecahan Masalah :
No. Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Keterangan
Masalah Masalah Penyebab Masalah
Masalah Terpilih
1
2
dst
1 Prom. Kes.
2 Kes. Ling
3 KIA & KB
4 Gisi Masy.
5 P2M
6 Pengobata
n
Catatan :
Kegiatan diisi dengan kegiatan dari paket program yang
diusulkan dalam upaya mencapai usulan program.
Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan program.
Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang
akan dicakup dalam kegiatan.
Target adalah jumlah bagian dari sasaran/ area yang akan
diberikan pelayanan oleh Puskesmas dihitung berdasarkan
faktor koreksi kondisi geografi, jumlah sumber daya dan target
pasar serta pencapaian tahun lalu.
Besar biaya pengacu pada peraturan daerah yang ada.
Sumber pembiayaan dapat berasal dari Pemerintah, swasta,
masyarakat atau pendapatan fungsional Puskesmas.
Keterangan : berisi mekanisme pengusulan melalui :
1) Musrenbang
2) Dinas Kesehatan
Catatan :
Survey Mawas Diri adalah kegiatan pengumpulan data untuk
mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi, serta potensi
yang dimiliki untuk mengatasi masalah tersebut. Tahapannya
dimulai dari pengumpulan data primer dan data sekunder,
pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang
ada.
Survey Mawas Diri dilakukan secara rutin untuk mengetahui
permasalahan kesehatan di masyarakat. Informasi yang
didapatkan melalui survey ini sangat berguna bagi identifikasi
masalah dan masukan untuk pemecahan masalah kesehatan
di masyarakat.
b) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya
Kesehatan Pengembangan ke dalam matriks.
Kebutuhan
Upaya Sumberdaya Indikator Sumber
No Kesehatan Kegiatan Tujuan Sasara Target Dan Alat Tenaga keberhasilan Pembiayaan
n
1
2
3
4
5
6
BAB IV PENUTUP
12. Profil Puskesmas
Susunan Profil Puskesmas sebagai berikut :
a. COVER PROFIL
Mencantumkan Nama Dokumen (Profil), Nama Puskesmas,
Kabupaten/Kota, Tahun Profil Puskesmas.
b. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil
kesehatan serta sistematika dari penyajian.
c. BAB II GAMBARAN UMUM
Menyajikan gambaran geografis dan kependudukan Wilayah
Kerja Puskesmas, bisa berupa peta demografis, jumlah
penduduk, mata pencaharian, jumlah laki perempuan, anak
anak serta analisis keterkaitannya dengan masalah kesehatan
d. BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Membahas angka kematian, angka kesakitan dan status gizi
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas beserta analisisnya.
e. BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan
kesehatan rujukan dan penunjang, perbaikan gizi masyarakat,
pelayanan kefarmasian, pembinaan kesehatan lingkungan dan
sanitasi dasar termasuk indikator kinerja Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta analisisnya.
f. BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Menjelaskan tentang keadaan tenaga kesehatan baik medis
maupun para medis serta sarana prasarana kesehatan
yang
dimiliki dan pembiayaan kesehatan.
g. BAB VI KESIMPULAN
Diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dan juga saran untuk kedepannya
h. LAMPIRAN
kadaluarsa.
Pertemuan
Hari
............................................................................................
Tanggal
Waktu ............................................................................................
Tempat ............................................................................................
Susunan 1. Pembukaan
Acara 2. Sambutan-sambutan
3. Pembahasan
4. Penutup
Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Maja,
NIP.
15. Daftar Tilik
JUDUL
No Dokumen :……………………………………….
DAFTAR No Revisi :……………………………………….
TILIK Tanggal Terbit :……………………………………….
Halaman :……………………………………….
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1
2
3
4
Dst.
Jumlah jawaban Ya
COMPLIANCE RATE = X 100 %
Jumlah jawaban Ya + Tidak
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………...…………………………………………
……………………………………………………………………………………
Maja,……………………..........
Petugas Pelasksana Program Observer / Penilai
/Kegiatan
BAB IV
PENGENDALIAN DOKUMEN
A. Tujuan Proses
Pedoman ini disesuaikan sebagai acuan untuk melaksanakan
pengedalian dokumen dan rekaman agar terjadinya proses perubahan,
penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen yang ada di UPTD
Puskesmas Maja sesuai dengan Perundangan dan Peraturan yang
berlaku.
B. Tanggung Jawab Dan Wewenang
1. Wakil Manajemen Mutu
2. Pengendali Dokumen
3. Penanggung Jawab Program
C. Uraian Umum
1. Dokumen Puskesmas adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di
UPTD Puskesmas Maja yang digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, meliputi :
Dokumen Internal
Surat Keputusan/Kebijakan (SK)
Rencana Lima Tahunan
Manual Mutu (MM)
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
Pedoman/Panduan
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Dokumen Eksternal
Dasar Hukum berupa Undang-Undang, Peraturan dan
Keputusan yang berasal dari supra sistem.
Undang-Undang (UU)
Keputusan Menteri Kesehatan (KMK)
Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
Lain-lain
Buku-buku Pedoman atau buku lainnya yang menjadi
referensi.
Buku Pedoman atau panduan lain (Ped)
2. Manual Mutu
Dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu UPTD
Puskesmas Maja
Format Manual Mutu Puskesmas Maja ditentukan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Latar belakang
Profil Organisasi
Kebijakan Mutu
Proses Pelayanan (proses bisnis)
Ruang Lingkup
Tujuan
Landasan Hukum dan Acuan
Istilah dan Definisi
2. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
Persyaratan Umum
Pengendalian Dokumen
Pengendalian Rekaman
3. Tanggung Jawab Manajemen
Komitmen Manajemen
Fokus pada Sasaran/Pasien
Kebijakan Mutu
Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian
sasaran Kinerja/Mutu
Tanggungjawab, Wewenang dan Komunikasi
Wakil Manajemen Mutu/Penanggungjawab Manajemen Mutu
Komunikasi Internal
4. Tinjauan Manajemen:
Umum
Masukan Tinjauan Manajemen
Luaran Tinjauan
5. Manajemen Sumber Daya:
Penyediaan Sumber Daya
Manajemen Sumber Daya Manusia
Infrastruktur
Lingkungan Kerja
6. Penyelenggaraan pelayanan:
Upaya Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perorangan)
7. Penutup
3. Penandaan Dokumen
1. Dokumen Induk
Dokumen asli
Telah disahkan oleh Kepala UPTD Puskesmas Maja
Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen
Tidak memiliki cap “TERKENDALI” atau “TIDAK TERKENDALI”
maupun “KADALUARSA”.
2. Dokumen Terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada setiap unit kerja
Terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen
Menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan
Ditarik bila ada perubahan (revisi)
Pada dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”.
3. Dokumen Tidak Terkendali
Didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas
permintaan pihak di luar Puskesmas Maja.
Digunakan untuk keperluan insidentil.
Tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
pekerjaan
Apabila didistribusikan harus memiliki tanda/stempel
“TIDAK TERKENDALI”.
Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah Wakil
Manajemen Mutu dan tercatat pada Daftar Distribusi Dokumen
Tidak Terkendali.
4. Dokumen Kadaluarsa/Tidak Berlaku
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena
telah mengalami perubahan/revisi.
Tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
Dokumen ini harus ditarik dari seluruh unit dan dicatat
dalam Lembar Distribusi/Penarikan Dokumen.
5. Dokumen induk diberi stempel “KADALUARSA” dan dokumen
sisanya dimusnahkan.
BAB V
Kop, Logo, dan Cap Dinas digunakan dalam Tata Naskah Dinas
sebagai tanda pengenal atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi.
Untuk memperoleh keseragaman dalam penyelenggaraan Tata Naskah
Dinas di Lingkungan UPTD Puskesmas Maja, perlu ditentukan penggunaan
logo, dan cap dinas pada kertas surat dan amplop.
A. Kop Naskah Dinas
Kop naskah dinas UPTD Puskesmas Maja memuat sebutan Pemerintah
Kabupaten Majalengka, nama satuan kerja perangkat daerah, nama
UPTD, alamat, nomor telepon, kode pos, e-mail, logo Pemda dan logo
Puskesmas.
D. Cap Dinas/Stempel
NASKAH DINAS
PENUTUP