IV/XI-2018
Tanggal : 22November 2018
Tentang : Pemberlakuan Tata Naskah
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pedoman penyusunan regulasidi lingkungan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpatdiperlukan
dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpat.Salah satu
komponen penting dalam ketatalaksanaan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpatadalah
administrasi umum.Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah penamaan lembaga,
singkatan dan akronim, kerumah sakit islam, dan tata ruang perkantoran.
Pedoman penyusunan regulasi di lingkungan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpatsebagai
salah satu unsur administrasi umum mencakup pengaturan tentang Tata Naskah yaitu jenis,
penyusunan, penggunaan lambang rumah sakit, logo, stempel, penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam naskahserta pengelolaan regulasi (kebijakan dan prosedur internal RS).
Keterpaduan penyusunan regulasi di lingkungan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpatsangat
diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan tugas Rumah Sakit
Islam Ibnu Sina SimpangEmpatsecara berdaya guna dan berhasil guna.Untuk itu diperlukan
Pedoman Penyusunan Regulasidi lingkungan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
SimpangEmpatsebagai acuan dalam melaksanakan tata naskah dan pengendalian di lingkungan
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpat.
C. SASARAN
1. Tercapainyakesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam penyelenggaraan tata naskah di
lingkungan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpat;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur
lainnya dalam lingkup administrasi umum;
D. ASAS
1. Asas daya guna dan hasil guna
Penyelenggaraan tata naskah regulasi secara berdaya guna dan berhasil guna dalam penulisan,
penggunaan ruang atau lembar naskah, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang baik, benar dan lugas.
2. Asas pembakuan
Naskah regulasidiproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah dibakukan,
termasuk jenis, penyusun naskah, dan tata cara penyelenggaraannya.
3. Asas pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah regulasidapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur,
keaRumah Sakit Islampan, kewenangan , dan keabsahan.
4. Asas keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah regulasiterkait dengan kegiatan administrasi umum dan
unsur administrasi umum lainnya.
5. Asas kecepatan dan ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan organisasi, tata naskah
regulasi harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran, antara lain dilihat dari kejelasan
redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan penyampaian dan distribusi.
6. Asas keamanan
Tata naskah regulasiharus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai dari penyusunan, klasifikasi,
penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kerumah sakit dan distribusi.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Penyusunan Regulasidi Lingkungan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
SimpangEmpatmeliputi :
Pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta kelengkapan naskah termasuk
penggunaan logo, stempel dan amplop serta kewenangan penandatanganan naskah.
Pengendalian dokumen internal yang meliputi kegiatan penyusunan, pengesahan,
pengidentifikasian, penertiban, penggandaan, pendistribusian, pemeliharaan, penarikan, perubahan
atau revisi, dan pemusnahan dokumen.
Pengendalian dokumen eksternal yang meliputi pengidentifikasian, pemeliharaan dan
pendistribusian dokumen.
F. PENGERTIAN UMUM
1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasikedinasan yang dikeluarkan oleh
pejabat yang berwenang.
A. JENIS
Naskah di lingkungan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpatterdiri dari dua jenis,yaitu :
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi.
a. Peraturan Direktur;
Peraturan Direktur Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpatadalah naskah yang berbentuk
peraturan, yang mengatur urusan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpatuntuk
mewujudkan kebijakan dan kebijaksanaan baru, melaksanakan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi dan menetapkan sesuatu dalam lingkungan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
SimpangEmpat.
b. Keputusan Direktur;
Keputusan adalah naskah yang bersifatpenetapan, dan memuat kebijakan pokok atau kebijakan
pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan
dalam rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya :
penetapan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksaan organisasi,
program kerja dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.
c. Instruksi Direktur;
Instruksi adalah naskah yang memuat arahan atau perintah tentang pelaksanaan kebijakan.
d. Surat Edaran Direktur;
Surat Edaran adalah naskah yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu, bisa berupa
perintah, petunjuk, atau penjelasan yang dianggap penting dan mendesak.
e. Standar Prosedur Operasional;
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang memuat serangkaian petunjuk tentang
cara serta urutan suatu kegiatan operasional atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh
individu pejabat atau unit kerja.Berdasarkan UU No 29 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran
dan UU No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, SPO adalah suatu perangkat
instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
f. Surat Perjanjian.
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang suatu objek yang
mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan suatu tindakan atau
perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat.
a. Surat Biasa;
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
e. Surat Kuasa;
Surat kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang dari pimpinan kepada
pejabat/pegawai bawahannya atau orang lain guna bertindak dan atas namanya melakukan
suatu perbuatan hukum mengenai hak dan wewenang yang tersebut di dalamnya.
f. Surat Undangan;
Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada pejabat/pegawai pada alamat
tujuan untuk menghadiri suatu acara tertentu, misalnya rapat, pertemuan, dan sebagainya.
g. Surat Panggilan;
Surat Panggilan adalah Naskah yang dipergunakan untuk memanggil pejabat instansi
Pemerintah/Badan Hukum/Swasta/Perorangan, guna diminta keterangan mengenai sesuatu
permasalahan/persoalan.
h. Surat Perintah Perjalanan;
Surat Perintah Perjalanan adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada bawahan dan memuat
perintah perjalanan yang harus dilakukan.
i. Surat Peringatan
Surat Peringatan adalah Naskah yang dipergunakan untuk memberi Sanksi / Punishment
kepada pejabat instansi Pemerintah/Badan Hukum/Swasta/Perorangan, guna perbaikan diri
karyawan.
j. Pengumuman;
Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang ditujukan pada pegawai di
lingkungan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpat.
k. Laporan;
Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai pertanggung jawaban seorang pejabat
atau pegawai kepada atasannya sehubungan dengan pelaksanaan tugas yang
diberikan/dipercayakan kepadanya.Laporan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat atau
pegawai yang diserahi tugas.
l. Surat Pengantar;
Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat atau informasi mengenai
suatu pengiriman yang digunakan untuk mengantar/ menyampaikan barang atau naskah.
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA SIMPANG EMPAT
NOMOR : …………………
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Menimbang : a. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
b. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mengingat :1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
3. dst.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Kedua : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Ketiga : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Ditetapkan di…………...
Pada tanggal ……………
Direktur,
NAMA JELAS
b. Keputusan Direktur
Bentuk dan susunan naskah keputusan Direktur adalah sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar Logo Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Simpang Empat.
b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis simetris di
tengah margin dengan huruf kapital (bold).
c) Nomor keputusanditulis simetris ditengah halaman (center) dengan menggunakan
huruf kapital (bold).Penomoran Surat Keputusan Direktur :
XXX/ SK-DIR/IS.Sp.IV/III-2015
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS :IS.Sp.IV
Singkatan unit yang
bertanggung jawab
terhadap dokumen
Kode jenis dokumen
Nomor urut dokumen
d) Kata penghubung tentang ditengah margin (center) dengan menggunakan huruf
kapital (bold).
e) Judul keputusan ditulis ditengah margin (center) dengan menggunakan huruf kapital
(bold).
f) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris di tengah dengan
huruf kapital (bold).
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAMIBNU SINA SIMPANG EMPAT
NOMOR :…………………
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Menimbang : a. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
b.mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mengingat : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
3. dst.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Kedua : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Ketiga : mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Ditetapkan di…………...
Pada tanggal ……………
Direktur,
NAMA JELAS
c. Instruksi
Bentuk dan susunan naskah instruksi adalah sebagai berikut :
d) Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi ditulis simetris, diletakkan di tengah
margin serta ditulis dengan huruf kapital (bold).
2) Pembukaan
a) Konsiderans
(1) Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentangpokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang danalasan pembuatan peraturan.
(2)Konsiderans Mengingatyang memuat dasar kewenangandan peraturan perundang-
undangan yang memerintahkanpembuatan peraturan tersebut. Peraturan
perundangundanganyang menjadi dasar hukumadalah peraturanyang tingkatannya
sederajat atau lebih tinggi.
b) Diktum
(1) Kata Menginstruksikan ditulis simetris di tengah denganhuruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua.
(2) Kata Kepada ditulis dengan huruf awal kapital dan
diletakan sesudah kata Menginstruksikan yangdisejajarkan ke bawah dengan
kata menimbang danmengingat, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua.
(3) Kata Kepada diisi dengan menyebutkan kepada siapainstruksi ditujukan
(4) Kata Untuk ditulis dengan huruf awal kapital, dan
diletakkan pada bagian pinggir tegak lurus dengan kataKepada.
(5) Kata Untuk ditulis diisi dengan menyebutkan instruksi apayang harus
dilaksanakan.
3) Batang Tubuh
Batang Tubuh tidak dirumuskan dalam bentuk pasal-pasal, tetapidirumuskan dalam
bentuk PERTAMA, KEDUA, dan seterusnya.Kata PERTAMA, KEDUA, KETIGA, dan
seterusnya ditulis denganhuruf kapital dan diletakkan pada bagian pinggir tegak lurus
denganletak kata Untuk.
INSTRUKSI DIREKTUR
RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA SIMPANG EMPAT
NOMOR :…………………
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Menimbang : a. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
b. mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mengingat : 1.Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
2. dst.
MENGINSTRUKSIKAN
Kepada : 1. Mmmmmmmmmmmmmmmmm;
2. dst.
Untuk :
KESATU : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm;
KEDUA : dst.
Ditetapkan di…………...
Pada tanggal ……………
Direktur,
NAMA JELAS
Tembusan kepada Yth :
1. ..........
2. ..........
3. Arsip
SURAT EDARAN
Nomor : ...................................
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Dikeluarkan di.…………
Pada tanggal…………….
Direktur,
NAMA JELAS
PEMILIHAN
PEMASOK
MENGKOMUNIKASIKAN
PERSYARATAN
PENERIMAAN BARANG
PERIKSA
BARANG
MENEMPATKAN DI
GUDANG
Setelah dibuatkan diagram kotak maka diuraikan kegiatan di masing-masing kotak dan
dibuat alurnya.
- Yang mempengaruhi keberhasilan penyusunan SPO
1. Ada komitmen dari pimpinan RS yang terlihat dengan adanya dukungan fasilitas dan
sumber daya lainnya
2. Ada fasilitator/petugas yang mempunyai kemampuan dan kemauan untuk menyusun
SPO, jadi ada aspek pekerjaan dan aspek psikologis.
3. Ada target waktu yaitu ada target dan jadwal yang disusun dan disepakati
4. Adanya pemantauan dan pelaporan kemajuan penyusunan SPO
5. Ada sosialisasi SPO-SPO tersebut dan bila SPO tersebut rumit maka untuk
melaksanakan SPO tersebut perlu dilakukan pelatihan.
- Proses penyusunan SPO
1. Rancangan awal SPO disusun oleh kepala unit kerja, bila melibatkan unit kerja lain,
harus melibatkan kepala unit kerja terkait tersebut.
2. Kepala unit kerja mengisi formulir permintaan pengajuan atau perubahan dokumen
(01/F/PMKP/IS.SP.IV/11/2018)dan disampaikan kepada komite peningkatan mutu dan
keselamatan pasiendengan melampirkan rancanganawal SPO.
3. Komitepeningkatan mutu dan keselamatan pasien melakukan analisa SPO yang diajukan
untuk mencegah terjadinya duplikasi atau bertentangan dengan regulasi RS yang telah
ditetapkan sebelumnya.
JUDUL SPO
No. Dokumen No. Halaman
12/SPO/LAB/RSI.Sp.IV/VIII/2018 Revisi
Ditetapkan oleh,
STANDAR Tanggal terbit Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
Nama Jelas
PENGERTIAN Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
TUJUAN Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
KEBIJAKAN Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
1. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
PROSEDUR 2. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
3. Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
4. dst
UNIT TERKAIT Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
JUDUL SPO
No. Dokumen No. Halaman
12/SPO/LAB/RSI.Sp.IV/VIII/2018 Revisi
f. Perjanjian
Bentuk dan susunan naskah perjanjian adalah sebagai berikut
1) Kepala naskah perjanjian
a) Tulisan “Surat Perjanjian” yang ditempatkan ditengah lembar naskah dinas;
b) Nomor dan tahun;
Penomoran Surat Perjanjian : Kategori B
XX/B/DIR/IS.Sp.IV/X-2014
c) Tulisan “Tentang”;
d) Judul Surat Perjanjian.
2) Isi naskah perjanjian
a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan;
b) Nama, pangkat, NIK pekerjaan dan alamat pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian;
SURAT PERJANJIAN
NOMOR :………./………./………/……..
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmm
__________________________
Pasal Umum
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmm
PIHAK KE II PIHAK KE I
MATERAI
SAKSI-SAKSI :
1. …………….. : (tandatangan).
2. ……………… : (tanda tangan).
Mmmmmm, ….………………
Nomor : mmmmmmmmmmmm
Lampiran : mmmmmmmmmmmm
Perihal : mmmmmmmmmmmm
Kepada Yth.
Mmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Nama Jabatan,
Nama Jelas
Tembusan :
Singkatan untuk
jenis surat
Nomor urut surat
berdasarkan jenis
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan keterangan dan pihak yang
diterangkan serta maksud dan tujuan diterbitkan keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat, tanggal, bulan, tahun;
b) nama jabatan;
c) tanda tangan;
d) nama pejabat yang membuat surat keterangan, dan
e) stempel jabatan/instansi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan bawah.
SURAT KETERANGAN
NOMOR : ...................................
Yang bertanda tangan dibawah ini Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Simpang Empat menerangkan
bahwa :
Nama : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Maksud
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmm, ………………
Jabatan
NAMA JELAS
Yang bertanda tangan dibawah ini, Direktur Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Simpang Empat
Pasaman Barat dengan ini :
MENUNJUK DAN MENUGASKAN :
Kepada :
Nama : Mmmmmmmmmmmmmmm
Unit kerja/Jabatan : Mmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Demikian surat perintah tugas ini diberikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya
dengan penuh tanggung jawab.
Ditetapkan di ………………
pada tanggal ………………
NAMA JELAS
Jabatan,
Tembusan :
Assalamu’alaikum, Wr.Wb
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ......................................................................................
NIK : ......................................................................................
Jabatan : ......................................................................................
Bidang/Bagian/Seksi : ......................................................................................
Mulai Bekerja : ......................................................................................
Dengan ini mengajukan permohonan cuti
Dari tanggal : ...............................s/d............................... (..........Hari )
Sisa Cuti : ......................................................................................
Untuk Keperluan : ......................................................................................
Alamat Selama Cuti : ......................................................................................
Demikian permohonan cuti ini saya ajukan, atas perkenaan Bapak saya ucapkan terima kasih
*) Diisi : - Cuti Tahunan Wassalam saya
- Cuti Hamil / Melahirkan
- Cuti Menunaikan Ibadah Haji ( ............................ )
( .................................... )
( .................................... ) ( .................................... )
( ................................... )
Catatan Direktur
Dapat di Izinkan Tidak dapat di izinkan
( .............................................. )
e. Surat Kuasa
Bentuk dan susunan surat kuasa adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat kuasa terdiri atas logo rumah sakit.
b) Tulisan surat kuasa seluruhnya menggunakan huruf kapital dandiletakkan di tengah margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama, alamat, jabatan, nomor KTP pihak pemberi kuasa dan penerima
surat kuasa serta objek yangdikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan;
b) tanda tangan dan nama jelas pihak pemberi kuasa dan penerimakuasa;
c) materai.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan.
1) Penerima kuasa terletak di sebelah kanan dan pemberi kuasa terletak disebelah kiri.
2) Materai ditempel di tempat pemberi kuasa.
SURAT KUASA
KHUSUS
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mmmmm,................................................
Mmmmmm, ….………………
Nomor : mmmmmmmmmmmm
Lampiran : mmmmmmmmmmmm
Perihal : mmmmmmmmmmmm
Kepada Yth.
Mmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Hari / tanggal :……………………….
Pukul :……………………….
Tempat : ………………………
Acara : ………………………
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Nama Jabatan,
Nama Jelas
Tembusan :
g. Surat Panggilan
Bentuk dan susunan surat panggilan adalah sebagai berikut
1) Kepala Surat Panggilan terdiri atas
a) Nama tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;
b) Nama Perorangan yang dipanggil;
c) Nomor, Sifat, Lampiran dan Perihal.
Penomoran Surat Panggilan : Kategori B
XX/B/DIR/IS.Sp.IV/X-2014
Mmmmmmmm, ……………
Nomor : mmmmmmmm
Lampiran : mmmmmmmm
Perihal : Panggilan.
Kepada Yth.
Mmmmmmmmm
Demikian surat panggilan ini di sampaikan kepada Saudara sebelumnya kami ucapkan terima
kasih, dan dapat dilaksanakan
Jabatan
Nama Jelas
Tembusan :
1. Nama :
Jabatan :
:
:
:
:
Untuk melakukan perjalanan
Tujuan :
Tanggal :
Dalam rangka :
1
.
Demikian surat tugas ini diberikan untuk dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Tiba di :
Tanggal
: Simpang Empat .........................................
Instansi yang ditemui Direktur
................................
.
Ringkasan Hasil Perjalanan :
1
Di buat oleh Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpat, dalam hal ini ditujukan kepada :
Nama :
Jabatan :
Demikian surat peringatan pertama ini dibuat agar dapat diperhatikan dan ditaati sebaik mungkin oleh
yang bersangkutan
Mengetahui
................................. ..........................................
Ka.Bag SDM dan UMUM Direktur
TembusanYth :
1.
PENGUMUMAN
TENTANG
MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Ditetapkan di …………………….
pada tanggal………………………
Nama Jabatan,
NAMA JELAS
Kepada Yth.
Mmmmmmm
SURAT PENGANTAR
NOMOR : ……………
Yang Menerima
Jabatan Jabatan
No. Surat :
Tgl. Surat :
Diterima Tanggal :
Perihal : ____________________________________
____________________________________
Diteruskan :
n. Berita Acara
Bentuk dan susunan berita acara serah terima adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop berita acara terdiri atas logo rumah sakit.
b) Tulisan berita acara ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diletakkan di tengah margin.
c) Penomoran Berita Acara : Termasuk Penomoran Surat Biasa
001/IS.Sp.IV/DIR/III-2011
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat hal-hal berikut.
a) Kalimat pertama diawali dengan frasa Pada hari ini diikuti dengan tanggal, bulan, dan
tahun;
b) Identitas para pihak yang melaksanakan kegiatan;
c) Kegiatan yang dilaksanakan;
d) Kalimat penutup dengan frasa Demikian berita acara ini dibuat
Untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..
BERITA ACARA
NO : ..............................................
TENTANG
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Mmmmmm, ………….
Pihak ke II Pihak ke I
NAMA JABATAN NAMA JABATAN
DAFTAR HADIR
..................................................................
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Acara : 1........................................................................
2.........................................................................
14
15
........................................... ..............................................
NOTULEN RAPAT
HARI/TANGGAL :
JAM :
TEMPAT RAPAT :
PIMPINAN RAPAT :
NOTULIS :
NDA RAPAT AGENDA RAPAT :
:
JALAN RAPAT
Pokok Bahasan :
Usulan / Keputusan :
Keterangan :
Simpang Empat,
Pimpinan Rapat Notulen
------------------------- ------------------------------
No:..........
SERTIFIKAT ...................................................
.......................................................................
Nama jelas dan tanda tangan Nama jelas dan tanda tangan
Direktur Rumah Sakit Islam Ibnu Sina SimpangEmpat Fasilitator
Keterangan
Kertas Sertifikat ukuran A4, 90 gram
A. Penyusunan naskah regulasi di lingkungan Rumah Sakit harus memperhatikan beberapa hal, yaitu
sebagai berikut :
1. Pedoman
Pengetikan pedoman dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pengesahan dokumen pedoman oleh Direktur RS dengan dibuat menggunakan kertas HVS
ukuran A4– 70 gram
b. Isi panduan menggunakan kertas HVS ukuran A4– 70 gram.
c. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 3 ; 2 ; 3 ; 2 cm
d. Jenis huruf yang digunakan adalah Times News Roman dengan ukuran 11 dan lebar spasi
sebesar 1,15 spasi.
e. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan penulisan judul dokumen
maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.
f. Penulisan nomor halaman di pojok kanan bawah.
2. Panduan
Pengetikan panduan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pengesahan dokumen panduan oleh Direktur RS dengan dibuat menggunakan kertas HVS
70 gram dengan ukuran A4
b. Isi panduan menggunakan kertas HVS 70 gram dengan ukuran A4).
c. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 3 ; 2; 3 ; 2 cm
d. Jenis huruf yang digunakan adalah Times News Roman dengan ukuran 11 dan lebar spasi
sebesar 1,15 spasi.
e. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan penulisan judul dokumen
maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.
f. Penulisan nomor halaman di pojok kanan bawah.
B. Penyusunan naskah dalam bentuk surat di lingkungan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
SimpangEmpatharus memperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan urusan kedinasan melalui surat-menyurat dinas harus dilaksanakan secara
cermat agar tidak menimbulkan salah penafsiran.
2. Koordinasi antar pejabat terkait hendaknya dilakukan dengan mengutamakan metode yang paling
cepat dan tepat, misalnya diskusi, kunjungan pribadi dan jaringan telepon lokal. Jika dalam
menyusun surat dinas diperlukan koordinasi, pejabat yang bersangkutan melakukannya mulai
tahap penyusunan draft, sehingga perbaikan pada konsep final dapat dihindari.
3. Urusan kedinasan yang dilakukan dengan menggunakan tatacara dan prosedur surat menyurat
harus menggunakan sarana komunikasi resmi.
4. Batas waktu jawaban surat disesuaikan dengan sifat surat yang bersangkutan :
a. Amat segera/kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima.
b. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima, dan
c. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja.
5. Waktu penandatanganan surat harus memperhatikan jadwal pengirim surat yang berlaku di
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Simpang Empatdan segera dikirim setelah ditandatangani.
6. Penggandaan/Salinan Surat hanya diberikan kepada yang berhak dan memerlukan, dinyatakan
dengan memberikan alamat yang dimaksud dalam “Tembusan”. Salinan surat dibuat terbatas
hanya untuk kebutuhan sebagai berikut :
a. Salinan Tembusan adalah Salinan surat yang disampaikan kepada pejabat yang secara
fungsional terkait.
b. Salinan Laporan adalah salinan surat yang disampaikan kepada pejabat yang berwenang, dan.
c. Salinan untuk Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Simpang Empatadalah salinan surat yang
disimpan untuk kepentingan pengelolaan arsip.
7. Tembusan surat disampaikan kepada unit kerja terkait, sedangkan lampiran hanya disampaikan
kepada unit yang bertanggung jawab.
8. Tingkat Keamanan.
a. Sangat Rahasia disingkat (SR), tingkat keamanan isi surat yang tertinggi, sangat erat
hubungannya dengan keamanan dan keselamatan Rumah Sakit. Jika disiarkan secara tidak sah
atau jatuh ke tangan yang tidak berhak, akan membahayakan keamanan dan keselamatan
Rumah Sakit.
Gambar
Gambar
Unit Laboratorium
RUMAH SAKIT ISLAM 12
IBNU SINA mm
SIMPANG EMPAT
ukuran11x23 cm
dengan identitas
Rumah Sakit di
pojok kiri atas.
E. Jenis dan kewenangan penandatanganan naskah di lingkungan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Simpang
Empat.
a. Direktur Rumah Sakit menandatangani naskah di lingkungan Rumah Sakit dalam bentuk dan
susunan regulasi serta dalam bentuk surat yang materinya memuat kebijaksanaan dan atas
pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
b. Naskah di lingkungan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditujukan untuk
kebutuhan komunikasi internal dan eksternal Rumah Sakit.
F. Pembubuhan paraf.
Naskah di lingkungan Rumah Sakit sebelum ditandatangani oleh Direktur harus diparaf terlebih
dahulu oleh maksimal tiga orang untuk ikut bertanggung jawab karena tugas pokok dan fungsinya
atau terkait dengan tugasnya, yakni disebelah kanan nama yang berwenang menandatangani naskah.
NAMA JELAS
Direktur
2. Penggunaan “a.n.” :
a.n. DIREKTUR
NAMA JELAS
A. TANGGUNG JAWAB
1. Direktur rumah sakit bertanggung jawab atas pengesahan dokumen internal,
2. Para kepala bidang bertanggung jawab atas kesesuaian dan kebenaran isi dokumen dan/atau
pengubahan dokumen,
3. Para kepala instalasi/kepala unit bertanggung jawab atas materi usulan pembuatan/atau
pengubahan dokumen,
4. Administrasi rumah sakit bertanggung jawab atas penyimpanan dokumen dan pelaksanaan
pemusnahan dokumen,
5. Ketua Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) RS bertanggung jawab atas
pemeriksaan dan penilaian dokumen, pengidentifikasian, pemeriksaan dokumen.
B. PENGESAHAN DOKUMEN
1. Keefektifan dan kesesuaian dokumen yang telah disusun, ditinjau dan dievaluasi jika telah sesuai,
ditandatangani dan dicantumkan tanggal efektifnya.
2. Tanggung jawab pembuatan, pemeriksaan dan pengesahan dokumen sesuai tabel berikut:
Level Jenis Dokumen Disiapkan Oleh Diperiksa Oleh Ditetapkan
Oleh
1 Keputusan Direktur, Sekretariat/ Kepala Bagian Direktur RS
Instruksi Direktur, Surat Personalia Personalia
Edaran Direktur.
2 Kebijakan, Panduan, Unit/Komite terkait Authorized Person Direktur RS
Pedoman, SPO dan
Formulir
3 Perjanjian/MOU Bidang/Instalasi SDM dan Adum Direktur/ Pemilik
terkait RS
Khusus untuk dokumen Level 1,2 dan 3 yang sudah berjalan, tidak perludiganti formatnya sementara
yang baru harus mengikuti aturan.
C. IDENTIFIKASI DOKUMEN
1. Diberi nomor identifikasi yang unik pada setiap dokumen yang diterbitkan untuk memudahkan
mampu telusurnya. Identifikasi tiap-tiap dokumen selain judul adalah dengan penomoran sebagai
berikut :
E. PEMELIHARAAN DOKUMEN
1. Ketua Komite PMKP secara berkala, 1 tahun sekali, mengidentifikasi kesesuaian semua dokumen
yang digunakan.
2. Apabila ditemukan dokumen yang tidak sesuai dan atau sudah tidak berlaku, maka Ketua Komite
PMKP menarik dokumen tersebut, diberi cap TIDAK BERLAKU dan diganti dengan dokumen
yang sesuai dan mutakhir.
3. Ketua Komite PMKP menyerahkan dokumen yang sudah tidak berlaku ke Sekretariat untuk
penyimpanan atau pemusnahan sesuai dengan kategorinya.
F. PERUBAHAN DOKUMEN
1. Unit yang terlibat pada suatu proses dapat mengajukan usulan perubahan dokumen internal yang
diperkirakan mengakibatkan penyimpangan/masalah terhadap kinerja .
2. Usulan diajukan kepada Komite PMKP, dengan menggunakan Formulir Permintaan Perubahan
Dokumen (F/PMKP/IS.Sp.IV/06/11/2018).
3. Semua usulan dievaluasi sesuai dengan jenis permintaannya dan alasan perubahan yang
disampaikan.
G. PEMUSNAHAN DOKUMEN
1. Ketua Komite PMKP mengidentifikasi dan mengusukan pemusnahan dokumen yang tidak
berlaku dan disampaikan kepada Kepala Unit masing-masing melalui memo.
2. Ketua Komite PMKP menyampaikan usulan pemusnahan dokumen yang telah disetujui oleh
Kepala Unit masing-masing kepada Direktur.
3. Atas perintah Direktur, staf sekretariat melaksanakan pemusnahan dokumen dan membuat berita
acara pemusnahan dengan mengisi Formulir Berita Acara Pemusnahan
(F/PMKP/IS.Sp.IV/09/11/2018) dengan melampirkan daftar dokumen yang dimusnahkan.
4. Pemusnahan dokumen dapat dilakukan dengan cara dibakar, dicacah atau dijadikan bubur kertas,
atau cara lain sehingga fisik dan informasinya tidak dapat dikenali lagi.
5. Dokumen yang dimusnahkan direkam deengan menggunakan daftar dokumen yang Dimusnahkan
(F/PMKP/IS.Sp.IV/10/11/2018).
...................., ................................
______________________________
PENINJAUAN DOKUMEN
Hasil Tinjauan Setuju dengan usulan tersebut diatas
Tidak setuju dengan usulan di atas, dengan alasan .........................................
MASTER
2. Format Stempel Dokumen Terkendali (Warna Biru, Ukuran Huruf 28 pt & 14 pt)
TERKENDALI
Salinan No ….
3. Format Stempel Dokumen Kadaluarsa (Warna Merah, Ukuran Huruf 28 pt & 14 pt)
KADALUARSA
Tanggal :
BERLAKU