NOMOR 001/PER/DIR/RSIS/IV/2018
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN REGULASI RUMAH SAKIT IBNU SINA
BOJONEGORO
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pedoman penyusunan regulasi di lingkungan Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan Rumah Sakit Ibnu
Sina Bojonegoro adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum
meliputi tata naskah penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan dan tata
ruang perkantoran.
C. SASARAN
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah di lingkungan Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya dalam
lingkup administrasi umum;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di lingkungan Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro yang efisien dan efektif;
D. ASAS
1. Asas Daya Guna dan Hasil Guna
Penyelenggaraan tata naskah regulasi secara berdaya guna dan berhasil guna
dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah, spesifikasi informasi,
serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.
2. Asas Pembakuan
Naskah regulasi diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah
dibakukan, termasuk jenis, penyusun naskah, dan tata cara penyelenggaraannya.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah regulasi dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi,
format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah regulasi terkait dengan kegiatan
administrasi umum dan unsur administrasi umum lainnya.
5. Asas Kecepatan dan Ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan
organisasi, tata naskah regulasi harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat
sasaran, antara lain dilihat dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural,
kecepatan penyempaian dan distribusi.
6. Asas Keamanan
Tata naskah dalam regulasi harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai dari
penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan,
kearsipan dan distribusi.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman penyusunan regulasi di lingkungan Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro meliputi :
a) Pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta kelengkapan
naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop serta kewenangan
penandatanganan naskah.
b) Pengendalian dokumen internal yang meliputi kegiatan penyusunan, pengesahan,
pengidentifikasian, penertiban, penggandaan, pendistribusian, pemeliharaan,
penarikan, perubahan atau revisi, dan pemusnahan dokumen.
c) Pengendalian dokumen eksternal yang meliputi pengidentifikasian, pemeliharaan
dan pendistribusian dokumen.
F. PENGERTIAN UMUM
1. Naskah adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
2. Dokumen adalah informasi (data yang ada artinya) dan media pendukungnya
(bisa berupa kertas, file elektronik, dll).
3. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang mencakup
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan
penyimpanan serta media yang digunakan dalam komunikasi.
4. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata
naskah (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan lembaga,
singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
5. Komunikasi Internal adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi yang
dilakukan antar unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro,
secara vertikal dan horisontal.
6. Komunikasi Eksternal adalah tata hubungan penyampaian informasi yang
dilakukan oleh Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro dengan pihak lain di luar
lingkungan Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
7. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan bentuk
redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang, logo, dan stempel.
8. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban yang ada
pada seorang pejabat untuk menadatangani naskah sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab pada jabatannya.
9. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi informasi dalam naskah
berdasarkan sistem tata berkas instansi bersangkutan.
10.Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar atau tulisan.
11. Dokumen Internal adalah dokumen yang dimiliki Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro
-5-
12.Dokumen Eksternal merupakan dokumen yang berasal dari luar Rumah Sakit
Ibnu Sina Bojonegoro sebagai pendukung kegiatan yang berupa standar,
pedoman dan peraturan.
13.Dokumen dikendalikan adalah bahwa dokumen tersebut diperbaharui secara
berkala sesuai perubahan yang terjadi selama pemakaiannya. Dokumen ini
didistribusikan kepada personil yang sudah ditentukan, dan apabila terjadi
perubahan/revisi terhadap dokumen tersebut, maka SEKRETARIAT berkewajiban
untuk memberikan revisi yang terbaru dan memastikan dokumen yang lama telah
ditarik.
14.Dokumen tidak dikendalikan, adalah bahwa dokumen tersebut sejak diterbitkan
tidak diperbaharui dan karenanya tidak diperuntukkan sebagai acuan kerja.
Dokumen ini didistribusikan kepada personil yang sudah ditentukan, dan apabila
terjadi perubahan/revisi pada dokumen tersebut, maka SEKRETARIAT tidak
berkewajiban untuk memberikan revisi yang terbaru dan juga untuk menarik
dokumen yang lama.
15.Tanggal Efektif sama dengan tanggal berlakunya dokumen yang bersangkutan.
16.Pengubahan dokumen adalah kegiatan amandemen dan revisi.
17.Amandemen adalah pengubahan minor terhadap suatu dokumen.
18.Revisi adalah pengubahan signifikan terhadap suatu dokumen.
BAB II
TATA NASKAH
A. JENIS
Naskah di lingkungan Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk - produk hukum
berupa regulasi.
a. Peraturan Direktur;
Peraturan Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro adalah naskah yang
berbentuk peraturan, yang mengatur urusan Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro untuk mewujudkan kebijakan dan kebijaksanaan baru,
melaksanakan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan
menetapkan sesuatu dalam lingkungan Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
b. Keputusan Direktur;
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat kebijakan
pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan
perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan,
penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya: penetapan
organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksaan
organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang
bersifat tetap.
c. Instruksi Direktur;
Instruksi adalah naskah yang memuat arahan atau perintah tentang
pelaksanaan kebijakan.
d. Surat Edaran Direktur;
Surat Edaran adalah naskah yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu,
bisa berupa perintah, petunjuk, atau penjelasan yang dianggap penting dan
mendesak.
e. Standar Prosedur Operasional;
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang memuat
serangkaian petunjuk tentang cara serta urutan suatu kegiatan operasional
atau administratif tertentu yang harus diikuti oleh individu pejabat atau unit
kerja. Berdasarkan UU No 29 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran dan UU
No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, SPO adalah suatu perangkat
instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja
rutin tertentu.
f. Perjanjian.
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang
suatu objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk
melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati
bersama.
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat.
a. Surat Biasa;
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi
pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
b. Surat Keterangan;
Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal atau
seseorang untuk kepentingan kedinasan.
c. Surat Perintah;
Surat perintah adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada bawahan dan
memuat perintah yang harus dilakukan.
d. Surat Izin;
Surat izin adalah surat yang berisi informasi tentang pemberian izin kepada
seseorang untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
e. Surat Kuasa;
Surat kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang dari pimpinan
kepada pejabat/pegawai bawahannya atau orang lain guna bertindak dan atas
namanya melakukan suatu perbuatan hukum mengenai hak dan wewenang
yang tersebut di dalamnya.
f. Surat Undangan;
Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada pejabat/pegawai
pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara tertentu, misalnya rapat,
pertemuan, dan sebagainya.
g. Surat Panggilan;
Surat Panggilan adalah naskah yang dipergunakan untuk memanggil pejabat
instansi pemerintah /badan hukum/ swasta/ perorangan, guna diminta
keterangan mengenai sesuatu permasalahan/persoalan.
h. Memorandum;
Memorandum adalah bentuk naskah intern yang dibuat oleh seorang
pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas guna menyampaikan
pemberitahuan, pernyataan atau permintaan pejabat lain. Memorandum
memuat hal yang bersifat rutin, berupa catatan ringkas yang tidak memerlukan
penjelasan yang panjang dan dapat langsung dijawab dengan disposisi oleh
pejabat yang dituju. Memorandum dibuat dengan menggunakan kertas
setengah folio.
i. Pengumuman;
Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang ditujukan
pada karyawan dan atau staf di lingkungan Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
j. Laporan;
Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai pertanggung jawaban
seorang pejabat atau pegawai kepada atasannya sehubungan dengan
pelaksanaan tugas yang diberikan/dipercayakan kepadanya. Laporan dibuat
dan ditandatangani oleh pejabat atau pegawai yang diserahi tugas.
k. Surat Pengantar;
Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat atau
informasi mengenai suatu pengiriman yang digunakan untuk mengantar/
menyampaikan barang atau naskah.
l. Lembar Disposisi;
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi informasi atau perintah. Lembar disposisi dibuat diatas
kertas ukuran ¼ folio.
m. Berita Acara;
Berita Acara adalah naskah yang berisi pernyataan yang bersifat pengesahan
atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan lain-lain bagi suatu
permasalahan baik berupa perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian
kebijaksanaan pimpinan.
n. Telaahan Staf;
Telaahan Staf adalah naskah yang dibuat oleh staf atau bawahan yang
memuat analisis pertimbangan - pertimbangan, pendapat dan saran-saran
tentang sesuatu masalah.
o. Rekomendasi;
Rekomendasi adalah naskah yang berisikan keterangan / penjelasan atau
catatan dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal urusan yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan oleh atasan.
p. Daftar Hadir;
Daftar Hadir adalah naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang.
q. Sertifikat Pelatihan;
Sertifikat pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah mengikuti
kegiatan.
r. Notulen.
Notulen adalah naskah resmi yang memuat catatan jalannya kegiatan seperti
rapat, sidang dan atau kegiatan lainnya yang ada di Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai
dengan akhir kegiatan yang didalamnya dimungkinkan ada sebuah
pengambilan keputusan, rekomendasi dan atau tindaklanjut serta evaluasi.
B. BENTUK
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk - produk hukum
berupa regulasi.
a. Peraturan Direktur
Bentuk dan susunan naskah peraturan direktur adalah sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kop naskah peraturan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro.
b) Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis
simetris ditengah halaman (center) dengan menggunakan huruf kapital
(bold).
c) Nomor peraturan ditulis dengan huruf kapital di bawah kata
Peraturan. Penomoran Naskah Peraturan Direktur sebagai berikut :
XXX/PER/DIR/RSIS/I/2017
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSIS
Singkatan unit yang bertanggung
jawab terhadap dokumen
2. Kebijakan
Kebijakan Rumah Sakit adalah penetapan direktur Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang
mengikat. Karena kebijakan bersifat garis besar maka untuk penerapan
kebijakan tersebut perlu disusun pedoman atau panduan dan Standar
Prosedur Operasional (SPO) sehingga ada kejelasan langkah – langkah
untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Kebijakan ditetapkan dengan
peraturan direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro. Kebijakan dapat
dituangkan dalam pasal-pasal di dalam peraturan tersebut, atau
merupakan lampiran dari peraturan.
b. Keputusan Direktur
Bentuk dan susunan naskah keputusan direktur adalah sebagai berikut:
1) Kepala
a) Kop naskah keputusan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Ibnu
Sina Bojonegoro
b) Kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan ditulis
simetris di tengah margin dengan huruf kapital (bold).
c) Nomor keputusan ditulis simetris ditengah halaman (center) dengan
menggunakan huruf kapital (bold). Penomoran Surat Keputusan
Direktur :
XXX/SK/DIR/RSIS/I/2017
Tahun dikeluarkan
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSIS
Singkatan unit yang
bertanggung jawab terhadap
dokumen
Kode jenis dokumen
Nomor urut dokumen
b) Diktum
(1) Kata Menginstruksikan ditulis simetris di tengah dengan huruf
kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua.
(2) Kata Kepada ditulis dengan huruf awal kapital dan
diletakan sesudah kata Menginstruksikan yang disejajarkan ke
bawah dengan kata menimbang dan mengingat, dan diakhiri
dengan tanda baca titik dua.
(3) Kata Kepada diisi dengan menyebutkan kepada siapa instruksi
ditujukan
(4) Kata Untuk ditulis dengan huruf awal kapital, dan
diletakkan pada bagian pinggir tegak lurus dengan kata
Kepada .
(5) Kata Untuk ditulis diisi dengan menyebutkan instruksi apa yang
harus dilaksanakan.
3) Batang Tubuh
Batang Tubuh tidak dirumuskan dalam bentuk pasal-pasal, tetapi
dirumuskan dalam bentuk KESATU, KEDUA, dan seterusnya. Kata
KESATU, KEDUA, KETIGA, dan seterusnya ditulis dengan huruf kapital
dan diletakkan pada bagian pinggir tegak lurus dengan letak kata Untuk.
4) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan,
tanda tangan, cap jabatan, dan nama lengkap pemberi instruksi. Ditulis
disebelah kanan margin.
6) Penandatanganan.
Instruksi direktur ditandatangani oleh direktur Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro dan keabsahan salinan dilakukan oleh sekretaris direktur.
Ditulis disebelah kanan margin.
Identitas RS : RSIS
Singkatan unit yang bertanggungjawab
terhadap dokumen
FORMAT SPO
1. Format SPO sesuai dengan lampiran Surat Edaran Direktur Pelayanan
Medik Spesialistik nomer YM.00.02.2.2.837 tertanggal 1 Juni 2001,
perihal bentuk SPO.
2. Format mulai diberlakukan 1 Januari 2002.
3. Format merupakan format minimal, format ini dapat diberi
tambahan materi misalnya nama penyusun SPO, unit yang memeriksa
SPO, dll, namun tidak boleh mengurangi itemitem yang ada di SPO .
4. Format SPO sebagai berikut :
:
JUDUL SPO
RS.IBNU SINA
BOJONEGORO
Ditetapkan :
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Penjelasan :
Penulisan SPO yang harus tetap di dalam tabel/ kotak adalah : nama RS dan
logo, judul SPO, SPO, no dokumen, no revisi, tanggal terbit dan tanda tangan
Direktur RS, sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur dan
unit terkait boleh tidak diberi kotak/tabel.
MENGKOMUNIKASIKAN PERSYARATAN
PENERIMAAN BARANG
PERIKSA BARANG
MENEMPATKAN DI GUDANG
Bulan dikeluarkan
Identitas RS : RSIS
Singkatan unit yang bertanggung jawab
terhadap dokumen
f. Indikator Mutu
Bentuk dan susunan dari Indikator mutu adalah sebagai berikut :
1) Kepala indikator mutu yang berisi keterangan :
a) Judul dari indikator mutu yang terletak pada posisi paling atas.
b) Logo dari rumah sakit terletak berada di sebelah kiri dari judul
indikator mutu.
c) “Nomor” terletak di bawah judul dari indikator mutu dikotak pertama
terhitung dari sebelah kiri
d) “No revisi” terletak di bawah judul indikator mutu dikotak kedua
terhitung dari sebelah kiri
e) “Halaman” terletak di bawah judul indikator mutu dikotak ketiga
terhitung dari sebelah kiri.
f) “Tanggal terbit” terletak di bawah nomor
g) “Ditetapkan” oleh direktur beserta nama jelas dan jabatan terletak di
bawah halaman
h) Untuk keterangan “area” nya terletak dibawah logo.
2) Batang tubuh atau isi dari indikator mutu adalah sebagai berikut :
a) “Judul” yang berisi dari indikator mutu yang dimaksud, namun
dijabarkan lebih jelas
b) “Dimensi” yang berfungsi sebagai jaminan dari sebuah unit.
c) “Tujuan” yang menjabarkan tentang pencapaian kedepan dari
pembuatan indikator mutu tersebut
d) “Definisi Operasional” adalah penjabaran lebih jauh dari yang ada di
judulnya
e) “Frekuensi pengumpulan data” adalah repetisi / setiap berapa waktu
data dikumpulkan
f) “Periode analisa” adalah lama dari waktu penganalisaan
g) “Numerator” penjabaran yang sama dengan definisi operasional
h) “Denominator”
i) “Sumber data” yang berisi sumber data yang didapat untuk keperluan
yang dimaksud.
j) “Standar”
k) “Penanggung Jawab” adalah penanggung jawab dari indikator mutu.
g. Perjanjian
Bentuk dan susunan naskah perjanjian adalah sebagai berikut :
1) Kepala naskah perjanjian
a) Tulisan “Surat Perjanjian” yang ditempatkan ditengah lembar naskah
dinas;
b) Nomor dan tahun;
c) Tulisan “Tentang”;
d) Judul Surat Perjanjian.
2) Isi naskah perjanjian
a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan;
b) Nama, pangkat, NIP (bagi PNS), NIK (bagi Non PNS), pekerjaan dan
alamat pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian;
c) Permasalahan-permasalahan yang diperjanjikan, dirumuskan dalam
bentuk uraian atau dibagi dalam pasal-pasal dan dikemukakan yang
menyangkut hak dan kewajiban dari masing-masing pihak serta tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d) Sanksi – sanksi Hukum;
e) Penyelesaian-penyelesaian.
3) Bagian akhir naskah perjanjian
a) Tulisan “Pihak ke ……..”;
b) Nama jabatan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
c) Tanda tangan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
d) Materai;
e) Nama jelas pihak-pihak penandatangan;
f) Pangkat dan NIP bagi PNS;
g) Stempel Jabatan/Instansi;
h) Saksi-saksi (nama jelas dan tandatangan).
Singkatan RSIS
b. Surat Keterangan
Bentuk dan susunan surat keterangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat keterangan terdiri logo Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
b) Tulisan surat keterangan seluruhnya menggunakan huruf kapital dan
diletakkan di tengah margin.
c) Nomor surat ditulis di bawah tulisan surat keterangan dan diletakkan di tengah
margin.
Penomoran surat keterangan
013/KET/DIR/2015
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan keterangan
dan pihak yang diterangkan serta maksud dan tujuan diterbitkan keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat, tanggal, bulan, tahun;
b) nama jabatan;
c) tanda tangan;
d) nama pejabat yang membuat surat keterangan, dan
e) stempel jabatan/instansi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan
bawah.
c. Surat Perintah
1) Kepala
a) Kop surat perintah terdiri atas logo Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
b) Kata Surat Perintah ditulis dengan huruf kapital diletakkan ditengah margin.
c) Nomor surat berada di bawah tulisan surat perintah.
2) Batang Tubuh
Diktum dimulai dengan kata Memerintahkan ditulis dengan huruf kapital
diletakkan di tengah margin, diikuti kata kepada di tepi kiri, serta nama dan
jabatan pegawai yang mendapat perintah. Di bawah kepada ditulis untuk disertai
tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas.
a) tempat dan tanggal surat perintah;
b) jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital,
diakhiri dengan tanda baca koma;
c) paraf bawahan langsung dari pejabat penanda tangan surat di sebelah kiri
nama jabatan penanda tangan;
d) tanda tangan pejabat yang memerintahkan;
e) nama lengkap pejabat yang menandatangani surat;
f) stempel.
Hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1) Jika perintah merupakan perintah kolektif, daftar pegawai yang
diperintahkan dimasukkan dalam lampiran yang terdiri atas kolom nomor urut,
nama, jabatan, dan keterangan.
2) Surat perintah tidak berlaku lagi setelah perintah dilaksanakan atau masa
berlakunya berakhir.
f. Surat Undangan
Bentuk dan susunan surat undangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat undangan terdiri atas logo RS. Ibnu Sina Bojonegoro
b) Tempat dan tanggal pembuatan undangan ditulis di sebelah kanan.
c) Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri undangan.
d) Alamat tujuan diletakkan di sebelah kanan di bawah Tempat dan tanggal
pembuatan undangan
2) Batang Tubuh
a) Batang tubuh surat undangan terdiri atas kalimat pembuka;
b) isi undangan, terdiri atas hari / tanggal, pukul, tempat, dan acara, serta
kalimat Penutup.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) nama jabatan;
b) tanda tangan;
c) stempel jabatan/instansi, dan
d) tembusan jika perlu dan diletakkan di sebelah kiri bawah.
g. Surat Panggilan
Bentuk dan susunan surat panggilan adalah sebagai berikut
1)Kepala Surat Panggilan terdiri atas
a)Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
b) Nama perorangan yang dipanggil;
c)Nomor, sifat, lampiran dan perihal.
2)Isi Surat Panggilan terdiri atas :
a) Hari, tanggal, pukul, tempat, menghadap kepada, alamat pemanggil;
b) Maksud surat panggilan tersebut.
3)Bagian Akhir Surat Panggilan terdiri atas :
a) Nama jabatan;
b) Tanda tangan pejabat;
c) Nama pejabat.
d) Stempel jabatan/instansi;
e) Tembusan apabila diperlukan.
h. Memorandum
Bentuk dan susunan memorandum adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop memorandum terdiri atas logo Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro;
b) Kata memorandum ditulis di tengah dengan huruf kapital;
c) Tempat dan tanggal ditulis disebelah kanan;
d) Kata kepada ditulis di sebelah kiri;
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) nama jabatan,
b) tanda tangan pejabat,
c) nama lengkap,
d) tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima.
i. Pengumuman
Bentuk dan susunan pengumuman adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat terdiri atas logo Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
b) Kata Pengumuman dicantumkan di tengah margin dan ditulis dengan huruf
kapital.
c) Kata Tentang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis dengan huruf
kapital.
d) Rumusan judul pengumuman ditulis dengan huruf kapital simetris di bawah
tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat
a) alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman;
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak;
d) informasi tentang sesuatu yang perlu diketahui oleh objek target
pengumuman.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri
dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani;
e) stempel.
j. Laporan
Bentuk dan susunan laporan adalah sebagai berikut :
1) Sampul
Pada sampul laporan memuat judul laporan yang ditulis dengan huruf kapital,
nama pejabat yang menyusun laporan, tanggal penyusunan laporan, dan jumlah
halaman laporan.
2) Isi laporan
a) Pendahuluan memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan, ruang lingkup,
dan dasar laporan.
b) Materi laporan terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, hasil pelaksanaan
kegiatan, hambatan yang dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan.
c) Simpulan dan saran perlu disampaikan sebagai bahan pertimbangan.
d) Penutup merupakan akhir laporan memuat harapan dan ucapan terima kasih.
k. Surat Pengantar
Bentuk dan susunan surat pengantar adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat pengantar terdiri atas logo Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
b) Tempat dan tanggal pembuatan surat ditulis di sebelah kanan.
c) Nomor surat ditulis di sebelah kiri sejajar dengan tempat dan tanggal
pembuatan surat.
d) Alamat tujuan ditulis di bawah nomor surat.
e) Tulisan Surat Pengantar menggunakan huruf kapital diletakkan ditengah
margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan memuat
a) nomor urut,
b) jenis naskah dinas yang dikirim,
c) banyaknya naskah/barang, dan
d) keterangan.
3) Kaki (disebelah kanan pengirim)
Bagian kaki terdiri atas
a) nama jabatan pembuat pengantar,
b) tanda tangan,
c) nama dan
d) stempel jabatan/instansi.
4) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
a) tempat dan tanggal penerimaan,
b) nama jabatan penerima,
c) tanda tangan,
d) nama dan
e) stempel jabatan atau instansi.
Bagian kaki kanan terdiri atas nama jabatan dan nama jelas pengirim.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa surat pengantar dibuat rangkap dua,
lembar pertama untuk penerima, dan lembar kedua untukpengirim.
l. Lembar Disposisi
Lembar Disposisi terdiri atas :
1) Tanggal disposisi;
2) Diteruskan ke siapa;
3) Keterangan surat serta tanggapannya
4) Perihal
5) Dari
6) Untuk
7) Tanda tangan direktur
m. Berita Acara
Bentuk dan susunan berita acara serah terima adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop berita acara terdiri atas logo Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
b) Tulisan berita acara ditulis seluruhnya dengan huruf kapital dan diletakkan di
tengah margin.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat hal-hal berikut.
a) Kalimat pertama diawali dengan frasa Pada hari ini diikuti dengan tanggal,
bulan, dan tahun;
b) Identitas para pihak yang melaksanakan kegiatan;
c) Kegiatan yang dilaksanakan;
d) Kalimat penutup dengan frasa Demikian berita acara ini dibuat
Untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. .
3) Kaki
Bagian kaki memuat hal-hal berikut
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan, tahun;
c) Tanda tangan para pihak;
d) Nama jelas penanda tangan;
e) Stempel jabatan / instansi;
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa saksi ditulis pada bagian tengah
bawah dengan mencantumkan nama dan tanda tangan.
n. Telaah Staf
Bentuk dan susunan telaahan adalah sebagai berikut :
1) Kepala
Bagian kepala memuat
a) judul telaahan dan judul itu diletakkan di tengah atas;
b) telaah ditujukan, tanggal, nomor, sifat, lampiran, perihal, dan uraian singkat
permasalahan.
2) Batang Tubuh
a) Permasalahan/persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang
permasalahan/persoalan yang akan dipecahkan.
b) Praanggapan memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan data yang ada,
saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan merupakan
kemungkinan kejadian pada masa yang akan datang.
c) Fakta yang mempengaruhi memuat fakta yang merupakan landasan analisis
dan pemecahan permasalahan/persoalan.
d) Diskusi kupasan dan analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap
permasalahan/persoalan dan akibatnya, hambatan serta keuntungan dan
kerugian, pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat
dilakukan.
e) Simpulan memuat intisari hasil diskusi yang merupakan pilihan cara
bertindak atau jalan keluar.
f) Saran memuat secara ringkas dan jelas tindakan yang disarankan untuk
mengatasi permasalahan/persoalan yang dihadapi.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas :
a) jabatan penelaah yang ditulis dengan huruf awal kapital;
b) tanda tangan;
c) nama lengkap
d) tembusan.
o. Rekomendasi
Rekomendasi terdiri atas :
1)Kepala
a) Tulisan “Rekomendasi “ ditempatkan ditengah-tengah isi naskah;
b) Nomor ditempatkan dibawah tulisan “Rekomendasi “;
c) Tulisan “Tentang “;
d) Nama / Judul Rekomendasi.
2)Isi Rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian.
3)Bagian Akhir Rekomendasi terdiri atas :
a) Nama tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;
b) Nama Jabatan pembuat Rekomendasi;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama Jelas;
e) Stempel jabatan/instansi.
(Contoh Format Naskah Rekomendasi lihat lampiran 22).
p. Daftar Hadir
Daftar Hadir terdiri atas :
1) Kepala Daftar Hadir terdiri atas :
a) Tulisan “Daftar Hadir“ ditempatkan ditengah-tengah lembar naskah;
b) Hal / Tentang, Tempat, hari dan tanggal, serta pemimpin rapat ( optional )
ditulis dibawah tulisan Daftar Hadir sebelah kiri.
2) Isi Daftar Hadir terdiri atas :
a) Kolom nomor urut;
b) Kolom nama;
c) Kolom bagian/unit;
d) Kolom jabatan;
e) Kolom paraf
q. Sertifikat Pelatihan
Bentuk dan susunan sertifikat pelatihan terdiri atas
1) Kepala yaitu tulisan “ Sertifikat”
2) Isi Sertifikat Pelatihan berisi uraian kegiatan yang telah diikuti, nama peserta
pelatihan, termasuk waktu kegiatan.
3) Bagian Akhir Sertifikat pelatihan terdiri atas :
a)Tanggal, Bulan dan Tahun;
b)Nama jabatan dan instansi;
c)Tanda tangan;
d)Nama jelas.
r. Notulen
Bentuk dan susunan notulen adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Pada bagian tengah kertas berisi kata notulen yang ditulis dengan huruf
kapital;
b) Sebelah kiri di bawah kata risalah berisi jenis rapat, hari / tanggal, waktu, dan
tempat;
2) Notulen berisi uraian tentang pokok bahasan, usulan / keputusan rapat, dan
keterangan.
3) Kaki notulen memuat :
a) nama jabatan dan nama jelas penanda tangan risalah,
b) nama jabatan dan nama jelas pembuat notulen.
BAB III
PENYUSUNAN NASKAH
RUMAH SAKIT IBNU SINA BOJONEGORO
2. Panduan
Pengetikan panduan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pengesahan dokumen panduan oleh Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro dengan dibuat menggunakan kertas HVS ukuran A4 70 gram – 80
gram yang pada bagian atas dicantumkan logo Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro.
b. Isi panduan menggunakan kertas HVS ukuran A4 70 gram – 80 gram.
c. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 4 ; 3 ; 4 ; 3 cm atau 1,6
; 1,2 ; 1,6 ; 1,2 inchi.
d. Jenis huruf yang digunakan adalah Arial Narrow dengan ukuran 12 dan lebar
spasi sebesar 1,5 spasi.
e. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan penulisan judul
dokumen maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.
3. Kebijakan
Pengetikan kebijakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Menggunakan kertas HVS ukuran A4 70 gram – 80 gram berlogo Rumah Sakit
Ibnu Sina Bojonegoro.
b. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 4 ; 1,5 ; 2,5 ; 2 cm
atau 1,6 ; 0,6 ; 1 ; 0,8 inchi.
c. Jenis huruf yang digunakan adalah Arial Narrow dengan ukuran 11 dan lebar
spasi sebesar 1 spasi.
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan penulisan judul
dokumen maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah dan
e. Tanpa ada penulisan nomor halaman dilembar kebijakan tersebut.
SR = Sangat Rahasia
9. Kecepatan penyampaian.
a.Amat segera/kilat, surat harus diselesaikan/dikirim/disampaikan pada hari yang
sama dengan batas waktu 24 jam;
b.Segera, surat harus diselesaikan/dikirim/disampaikan dalam waktu 2 x 24 jam;
dan
c. Biasa, surat harus diselesaikan/dikirim/disampaikan menurut yang diterima oleh
bagian pengiriman, sesuai dengan jadwal perjalanan kurir, batas waktu 5 hari.
10.Surat dengan Tingkat Keamanan Tertentu (Sangat rahasia dan rahasia) harus
dijaga keamanannya. Tanda tingkat keamanan ditulis dengan cap (tidak diketik),
berwarna merah pada bagian atas dan bawah setiap halaman surat. Jika surat
tersebut dibuat salinan, cap tingkat keamanan pada salinan harus dengan warna
yang sama dengan warna cap pada surat asli.
11. Penggunaan Kertas Surat.
Kertas yang digunakan adalah HVS ukuran A4 70 gram - 80 gram dan berlogo
Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro atau disesuaikan dengan kebutuhan, antara
lain untuk kegiatan surat-menyurat, penggandaan dan dokumen pelaporan;
12.Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran
a. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah 3 ; 1,5 ; 2,5 ; 2 cm atau
1,6 ; 0,6 ; 1 ; 0,8 inchi.
b. Jenis huruf yang digunakan adalah Arial Narrow dengan ukuran 11 dan lebar
spasi sebesar 1 spasi.
c. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dengan sedikit
penyesuaian yaitu posisi rata kiri kecuali untuk penulisan tanggal posisi yang
digunakan adalah posisi rata kanan dan penulisan judul pada jenis surat
tertentu maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.
d. Pemakaian huruf tebal diatur sendiri tergantung pada jenis surat.
2,5 cm
2. Stempel unit kerja
Bentuk : 1) Stempel unit kerja Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
yaitu berbentuk lingkaran dengan ukuran diameter 2,5 cm
yang didalamnya terdapat logo Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro.
2) Nama unit kerja ditulis dengan ukuran huruf 9 dengan
jenis huruf arial.
3) Rumah Sakit ditulis dengan singkatan RS, ditulis dengan
ukuran huruf 11 dan jenis huruf arial; Ibnu Sina ditulis
dengan ukuran huruf 11 dan jenis huruf arial secara
melingkar dengan pembatas gambar bintang.
4) Nama unit kerja diposisikan di bawah logo dengan urutan
nama unit kerja di baris pertama dan Kota Bojonegoro di
baris ke dua dengan pembatas gambar bintang.
Warna : Warna tinta yang digunakan dalam pemakaian stempel
adalah warna biru
Penerbitan : Masing-masing unit kerja Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro
Gambar :
2,5 cm
E. Bentuk dan ukuran kertas berlogo Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
Kertas A4 70 - 80 gram
DOKUMEN 2,5 cm
TERKENDALI
7 cm
7 cm
3. Stempel Tidak Berlaku
Bentuk : 1). Bentuk persegi panjang dengan panjang 7cm dan lebar 2,5cm
2). Ditulis dengan huruf arial narrow bold ukuran 30.
Warna : warna hijau untuk logo dan warna biru untuk tulisan “ TIDAK
BERLAKU”.
Penerbitan : Sekretariat
7 cm
4. Stempel Kadaluarsa
Bentuk : 1). Bentuk persegi panjang dengan panjang 7cm dan lebar 2,5cm
2). Ditulis dengan huruf arial narrow bold ukuran 30.
Warna : warna hijau untuk logo dan warna biru untuk tulisan
“KADALUARSA”
Penerbitan : Bagian Umum
Gambar :
DOKUMEN 2,5 cm
KADALUWARSA
7 cm
NAMA JELAS
2. Penggunaan “a.n.” :
a.n. DIREKTUR
NAMA JELAS
I. Perubahan, pencabutan, pembatalan, dan ralat
1. Pengertian.
a. Yang dimaksud dengan perubahan adalah mengubah sebagian dari suatu
naskah dinas. Dalam hal ini harus dibedakan dengan pengertian ralat yaitu
merubah kekeliruan kecil, misalnya salah ketik.
b. Yang dimaksud dengan pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlaku
lagi suatu naskah dinas terhitung mulai saat ditentukan dalam pencabutan
tersebut.
c. Yang dimaksud dengan pembatalan adalah suatu pernyataan yang dinyatakan
bahwa suatu naskah dinas harus dianggap tidak pernah dikeluarkan.
2. Tatacara mengubah, mencabut atau membatalkan naskah.
a. Naskah yang bersifat mengatur apabila diubah, dicabut atau dibatalkan harus
dengan naskah yang sama jenisnya. Misalnya Peraturan harus dengan
Peraturan.
b. Pejabat yang berhak menentukan perubahan, pencabutan dan pembatalan
adalah pejabat yang semula menandatangani naskah dinas tersebut atau oleh
pejabat yang lebih tinggi kedudukannya.
c. Ralat yang bersifat kekeliruan kecil misalnya salah ketik dikeluarkan oleh
pejabat yang menandatangani naskah dinas atau dapat oleh pejabat setingkat
lebih rendah.
BAB IV
PENGENDALIAN NASKAH RUMAH SAKIT IBNU SINA BOJONEGORO
A. TANGGUNG JAWAB
1. Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro bertanggung jawab atas pengesahan
dokumen internal,
2. Para Manajer dan atau Kepala Bidang bertanggung jawab atas kesesuaian dan
kebenaran isi dokumen dan/atau pengubahan dokumen,
3. Para Kepala Instalasi/Kepala Unit bertanggung jawab atas materi usulan
pembuatan/atau pengubahan dokumen,
4. Sekretariat bertanggung jawab atas penyimpanan dokumen dan pelaksanaan
pemusnahan dokumen,
5. Ketua Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Rumah Sakit
Ibnu Sina Bojonegoro bertanggung jawab atas pemeriksaan dan penilaian
dokumen, pengidentifikasian dan pemeriksaan dokumen.
B. PENGESAHAN DOKUMEN
1. Keefektifan dan kesesuaian dokumen yang telah disusun, ditinjau dan dievaluasi
jika telah sesuai, ditandatangani dan dicantumkan tanggal efektifnya.
2. Tanggung jawab pembuatan, pemeriksaan dan pengesahan dokumen
sesuai tabel berikut:
Ditetapkan
Level Jenis Dokumen Disiapkan Oleh Diperiksa
Oleh
Oleh
1 Keputusan Direktur, Instruksi Sekretariat Ketua Panitia Direktur RS
Direktur, Surat Edaran PMKP
Direktur.
2 Kebijakan, Panduan, Manajer/Kepala Ketua Panitia Direktur RS
Pedoman, SPO dan Formulir Bidang terkait PMKP
3 Perjanjian/MoU Manajer/Panitia Direktur PT / Direktur PT/
AdHoc terkait Pemilik RS Pemilik RS
C. IDENTIFIKASI DOKUMEN
1. Diberi nomor identifikasi yang unik pada setiap dokumen yang diterbitkan untuk
memudahkan saat dilakukan telusurnya. Identifikasi tiap-tiap dokumen selain
judul adalah dengan penomoran sebagai berikut :
E. PEMELIHARAAN DOKUMEN
1. Ketua Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) secara berkala,
1 tahun sekali, mengidentifikasi kesesuaian semua dokumen yang digunakan.
2. Apabila ditemukan dokumen yang tidak sesuai dan atau sudah tidak berlaku,
maka Ketua Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) menarik
dokumen tersebut, diberi cap TIDAK BERLAKU dan diganti dengan dokumen
yang sesuai dan mutakhir.
3. Ketua Panitia PMKP menyerahkan dokumen yang sudah tidak berlaku ke
Sekretariat untuk penyimpanan atau pemusnahan sesuai dengan kategorinya.
F. PERUBAHAN DOKUMEN
1. Unit yang terlibat pada suatu proses dapat mengajukan usulan perubahan
dokumen internal yang diperkirakan mengakibatkan penyimpangan/masalah
terhadap kinerja .
2. Usulan diajukan kepada Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP), dengan menggunakan Formulir Permintaan Perubahan Dokumen
(F/PMKP/RSIS/06/02/2017).
3. Semua usulan dievaluasi sesuai dengan jenis permintaannya dan alasan
perubahan yang disampaikan.
4. Untuk perubahan yang bersifat redaksional/ atau penambahan keterangan tanpa
mengubah substansi dan maksud daripada isi materi tidak dilakukan perubahan
nomor revisi, hanya di catat dalam catatan perubahan dokumen.
5. Dokumen yang telah direvisi didistribusikan ke unit terkait dengan menggunakan
Formulir Pengiriman dan Pengambilan Dokumen (F/PMKP/RSIS/04/02/2017)
yang dilengkapi dengan formulir catatan perubahan dokumen
(F/PMKP/RSIS/07/02/2017).
6. Revisi dapat dilakukan sampai revisi 100, setelah itu dokumen harus diterbit ulang
dan kembali ke revisi 00.
7. Penomoran formulir yang direvisi dilakukan dengan menambahkan perubahan
nomor revisi. Contoh revisi F/SEKRE/RSIS/04/05/2017 (Rev.01).
8. Semua dokumen yang diganti dengan revisi terbaru dan dokumen yang tidak
berlaku dikembalikan pada BAGIAN UMUM.
9. Dokumen kadaluarsa yang berasal dari master dokumen diberi cap / stempel
“KADALUARSA” berwarna biru dan tetap dipelihara untuk satu atau dua kali
periode (5 – 10 tahun) perubahan sedangkan dokumen lama dokumen yang
terkendali yang tersebar ditarik / untuk dimusnahkan.
10. Khusus untuk dokumen eksternal yang dicap salinan terkendali, apabila
mengalami perubahan, dokumen yang sudah mengalami perubahan ditarik,
dipisahkan dan dimusnahkan atau jika disimpan diberi identifikasi kadaluarsa.
G. PEMUSNAHAN DOKUMEN
1. Ketua Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
mengidentifikasi dan mengusukan pemusnahan dokumen yang tidak berlaku dan
disampaikan kepada Kepala Unit masing-masing melalui memo.
2. Ketua Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) menyampaikan
usulan pemusnahan dokumen yang telah disetujui oleh kepala unit masing-masing
kepada direktur.
3. Atas perintah direktur, staf sekretariat melaksanakan pemusnahan dokumen dan
membuat berita acara pemusnahan dengan mengisi Formulir Berita Acara
Pemusnahan (F/PMKP/RSIS/09/02/2017) dengan melampirkan daftar
dokumen yang dimusnahkan.
4. Pemusnahan dokumen dapat dilakukan dengan cara dibakar, dicacah atau
dijadikan bubur kertas, atau cara lain sehingga fisik dan informasinya tidak dapat
dikenali lagi.
5. Dokumen yang dimusnahkan direkam dengan menggunakan daftar dokumen yang
dimusnahkan (F/PMKP/RSIS/10/02/2017).
Kepada
Yth. Karyawan/Karyawati
Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
di
BOJONEGORO
SURAT EDARAN
Nomor : 35 /SE/ DIR / RSIS/ IV /2018
1. Seluruh Karyawan dan Karyawati Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro harus
Absen di Ruang Informasi dengan system sidik jari .
2. ID Card yang sudah dibuat harap dipakai selama melaksanakan kegiatan
pelayanan di Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
Untuk itu dimohon bantuan saudara kepala ruang, Instalasi, dan pejabat structural
di RS. Ibnu Sina untuk menyampaikan kepada karyawan/karyawati yang bertugas di unit
kerja saudara.
Demikian atas perhatiannya disampaikan terima kasih.
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Hj MELANI EKAWATI
Prosedur
1. Pasien dan keluarganya dijelaskan mengenai perlunya diberikan
obat pencahar/lavement sebelum operasi
2. Obat pencahar, perangsang peristaltik colon atau lavement diberikan
pada malam hari sebelum operasi kecuali pada kasus-kasus tertentu
yang membutuhkan ’bowel sterilisation’
3. Lampiran 3
Contoh SURAT PERJANJIAN :
ANTARA
Rumah Sakit IBNU SINA Bojonegoro
DENGAN
Drg. Ratih Damayanti, CHt (Dokter Gigi)
TENTANG
PELAYANAN KESEHATAN GIGI
DI RUMAH SAKIT IBNU SINA BOJONEGORO
Pada hari ini Kamis Tanggal Satu Bulan Mei Tahun Dua Ribu Empat Belas, yang bertanda
tangan dibawah ini :
1. dr. Hj. Melani Ekawati : Selaku Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro yang berkedudukan di Jalan
Lisman Nomor 07 Bojonegoro, yang dalam hal
ini mewakili Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA
Kedua belah pihak sepakat melakukan kerjasama dalam Pelayanan Kesehatan Gigi di
Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
Pasal 5
PIHAK KEDUA dalam melaksanakan Tugas sebagai Dokter Gigi, berkewajiban
melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan etik kedokteran yang sesuai
dengan keilmuan dan keprofesiannya.
Pasal 6
PIHAK KEDUA dalam menjalankan tugasnya diwajibkan mengikuti ketentuan yang berlaku
di Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro dan ketentuan lain yang ditetapkan oleh
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Dinas Kesehatan Kabupaten, Dinas
Kesehatan Propinsi serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pasal 7
PIHAK PERTAMA memberikan Jasa Medis kepada PIHAK KEDUA dalam melaksanakan
tugas sebagai dokter gigi di RS. Ibnu Sina Bojonegoro sesuai yang disepakati
bersama yaitu 90% untuk PIHAK KEDUA dan 10% untuk PIHAK PERTAMA (Rumah
Sakit Ibnu Sina Bojonegoro) sesuai dengan ketentuan yang berlaku di RS. Ibnu Sina
Bojonegoro dan lingkungan Dinas kesehatan serta Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Pasal 8
Untuk Jasa Medis dan Tindakan Medis yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA akan
dikenakan PPh sesuai dengan ketentuan peraturan tentang Undang-Undang
Perpajakan (Pajak Penghasilan), sesuai pasal 17 Undang-Undang PPh tentang Tarif
PPh pasal 21 sebesar 2,5% yang harus dibayar ke Kantor Pelayanan Pajak.
WAKTU PELAKSANAAN
Pasal 9
Perjanjian Kerja Sama ini berlaku selama 1 (Satu) tahun sejak tanggal ditanda tangani dan
dapat diperpanjang apabila diperlukan.
PENUTUP
Pasal 10
1. Perjanjian Kerja Sama ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan meterai secukupnya dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah di tanda tangani oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
2. Hal-hal yang belum tercantum dalam Perjanjian Kerja Sama ini, akan dibahas oleh
kedua belah pihak secara musyawarah.
Demikian Perjanjian Kerja Sama ini dibuat tanpa ada tekanan dan paksaan
dari pihak lain serta ditanda tangani di Bojonegoro pada hari, tanggal dan tahun
tersebut diatas.
SURAT KETERANGAN
No.655 / KET / DIR / I / 2018
Bertindak untuk dan atas nama Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Terhitung mulai tanggal 01 Mei 2010 sampai dengan saat ini masih bekerja di Rumah
Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.
MENUGASKAN
Demikian Surat Perintah Tugas ini dibuat, untuk dilaksanakan dengan rasa tanggung
jawab dan penuh pengabdian.
Dikeluarkan di : Bojonegoro
Pada tanggal : 25 Oktober 2013
Dengan ini mengajukan Ijin Cuti Pernikahan selama 6 (Enam) hari kerja,
terhitung mulai tanggal 12, 13, 17, 18, 19, 20 Juni 2011
Selama menjalankan Ijin Cuti Nikah, tugas –tugas sudah saya limpahkan
kepada teman-teman lainya dalam unit kerja saya dan alamat saya selama
ijin cuti pernikahan :
Jalan/Desa/Kel : Ds.Jamberejo RT.9 RW.03
Kecamatan : Kedungadem
Kabupaten : Bojonegoro
Telp.Rumah/HP : 085 232 582 444
Hormat saya
Yang mengajukan Cuti
MENGETAHUI,
Kepala Kepala Ruang Kamar Bersalin
Bidang Keperawatan
Nama :
Unit Kerja :
Alamat Selama Melaksanakan Cuti :
Nomor Telp/HP yang bias dihubungi :
Demikian Surat Ijin Cuti Hamil ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bojonegoo, ………………………………..
Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
Demikian Surat Kuasa ini dibuat agar dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya dan penuh tanggung jawab.
Tembusan :
1. Kabag. Umum Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
2. Kasub. Bag Umum dan Kepegawaian Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
9. Lampiran 9
Contoh SURAT PANGGILAN :
SURAT PANGGILAN
Pada :
Demikian Surat Panggilan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami
ucapkan terima kasih.
Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
Tembusan :
1. Kabag. Umum Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
2. Kasub. Bag Umum dan Kepegawaian Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
10. Lampiran 10
Contoh MEMORANDUM :
MEMORANDUM
No. 82/RSIS/M/III /2017
Dimohon pada semua Kepala Ruang Unit Kerja Medis di Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro untuk mendata barang-barang inventaris ruangan dan harus di
kumpulkan sebelum tanggal 15 Juli 2018.
Demikian memo ini kami buat atas perhatiannya di sampaikan terima kasih.
Tembusan :
1. Kabag. Umum Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
2. Kasub. Bag Umum dan Kepegawaian Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
11. Lampiran 11
Contoh PENGUMUMAN :
PENGUMUMAN
No.892/RSIS/II/2016
Tentang
Sehubungan dengan akan diadakannya Donor Darah Tahun 2016 oleh Unit Donor darah
(UDD) PMI Kabupaten Bojonegoro, yang akan dilaksanakan besuk pada :
Hari : JUM’AT
Tanggal : 4 Maret 2016
Jam : 13.00 WIB (1 siang)
Tempat : Halaman Depan IRD Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro
Maka dengan ini diumumkan kepada Seluruh Karyawan Rumah Sakit Ibnu Sina
Bojonegoro yang sudah pernah mengikuti Donor Darah yang lalu serta karyawan yang
belum pernah donor darah . diharapkan bisa mengikuti Donor Darah .Adapun nama-nama
karyawan yang pernah ikut donor darah (terlampir).
Demikian pengumuman ini kami sampaikan, atas perhatiannya disampaikan terima kasih
SURAT PENGANTAR
Pada hari ini senin tanggal Dua Puluh Satu Bulan Desember tahun Dua Ribu tujuh
belas, yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Prasetyo
Jabatan /Unit Kerja : Security
Alamat : Jl. Lettu Suwolo 12 Bojonegoro
Dengan ini menerangkan bahwa pihak ke I telah menyerahkan barang berupa Dua
puluh buah almari untuk ruang rawat inap pasien dari RS. Bedah Ibnu Sina Parengan
ke Pihak II di Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro. Penerimaan barang tersebut telah
melalui proses verifikasi jumlah dan keadaan dengan benar.
Demikian Berita Acara serah terima ini di buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Pihak I Pihak II
Mengetahui :
SURAT REKOMENDASI
Nomor : 977/RSIS/SR/II/2016
DAFTAR HADIR
KOORDINASI DAN MONITORING EVALUASI (MONEV)
PENANGGUNG JAWAB, KOORDINATOR & ANGGOTA SATPAM
RUMAH SAKIT IBNU SINA BOJONEGORO
HARI/TANGGAL: SABTU, 30 NOPEMBER 2013
dr.Hj.Melani Ekawati
19. Lampiran 19
Contoh NOTULEN
NOTULEN
1. IPS :
1. Minta gambar mushola,laborat, Ruang Tempat Cuci, Gudang Genset
2. Minta tambah jaringan telpon
2. Bagian Umum
1. Masalah kontark kerja (SPK) karyawan baik medis maupun non medis
cepet diselesaikan.
2. Masalah Laporan Di Dinkes harus disertai Surat pengantar dari Direktur
Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro sebagai bukti pengiriman.
3. Format laporan yang sudah dikirim kepada Kepala Ruangan harap segera
dikirim dan diserahkan kepada petugas RS.(Sdri. Ima Kristy)
3. Instalasi Neonatus:
1. Tenaga yang kurang dan masih ngrangkep.
2. Masalah format Rincian biaya perlu dikoordinasikan ke Kaber dan IRNA.
3. lampu Box bayi kadang-kadang mati.dan perlu dicek oleh IPS .
5. Instalasi Farmasi :
- Surat dari DepKes Jakarta pengangkatan Apoteker sudah turun..
- Pengadaan meja tulis 1 dan kursi petugas 1 buah dan kursi lipat (merk
Citos) 2 buah
- Surat Ijin Apoteker dipasang dipigora.
6. IRD :
- Kekurangan Tenaga Dinas Pagi
- Tabung oksigen kecil perlu ditambah 1 bh.
- Kamar mandi Dokter jaga tidak boleh dipakai selain dokter jaga. Kecuali
tidak ada dinas .
7. Bidang Keperawatan :
- Panambahan tenaga ruang neonatus nunggu keputusan Direktur dan Dr.
Didik.Sp.OG
- Penambahan Tenaga Ruang Anak ditangguhkan bulan maret 2011.
- BOR IRNA bulan ini 68 %
- Kebersihan ruang masing-masing unit amat sangat diperhatikan.
- PT. Sentra Multi Utama dipending terkait oksigen sentral.
- Nunggu kep.Direktur masalah cairan
- Kepala Unit Ruangan harus selalu menjaga komunikasi dan etika stafnya
terhadap pasien dan pengunjung.
- Lamaran dari Staf Rumah Sakit Pemuda untuk tenaga Gizi (Dapur) ditolak
.
- ada rencana penambahan petugas Patologi Klinik
- Disetujui atau tidak untuk petugas pagi diberi snak dan kopi?
- Usul rapat setiap 2 minggu sekali ? masih dipelajari Direktur.
8. Instalasi Perinatologi :
- Tolong kalau makan jangan didepan pasien atau keluarga pasien.
- Kalau habis makan harus dibersihkan.
- Sering mengingatkan kepada stafnya untuk menjaga kebersihan
9. IRNA :
- Pengiriman makan pasien IRNA telat
- Petugas CS kurang menjaga kebersihan perlu ditindaklanjuti. Mengingat
pas yang piket 1 orang.
- Masalah pesan kamar harap saling koordinasi antara Kamar terima, IRD,
dan IRNA.
10. Instalasi Gizi :
- Kebersihan ruang gizi kurang dan perlu perhatian.
- Petugas Gizi tolong diingatkan masalah pengiriman makanan pasien sering
telat.