Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN PELAYANAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK


PERDANA MEDICA
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Pedoman Pengorganisasian
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Perdana Medica ini berhasil disusun. Hal ini karena pelayanan pencegahan
dan pengendalian infeksi tidak akan berjalan maksimal tanpa diimbangi dengan
pengorganisasian yang efektif dan efesien.

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


(PPI) merupakan salah satu komponen penting dalam menjaga agar pelayanan
pencegahan dan pengendalian infeksi di RSIA Perdana Medica berjalan efektif dan
efesien. Karena itu dalam buku pedoman ini telah dirumuskan tentang struktur
pengorganisasian pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi dan uraian tugas
dari masing-masing struktur. Selain itu dalam pedoman ini juga dijelaskan tentang
sistem pelaporan yang harus dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi.

Penghargaan dan ucapan terima kasih kami sampaikan Direktur PT. Perdana
Medica Sejahtera, Direktur RSIA Perdana Medica, Komite PPI dan semua unit yang
telah berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan sampai dengan penerbitan
pedoman. Semoga Buku pedoman ini memberikan manfaat bagi dalam peningkatan
mutu pelayanan di rumah sakit Ibu dan Anak Perdana Medica.

Akhirnya saran dan koreksi demi penyempurnaan buku pedoman ini sangat
kami harapkan.

Terima kasih

Tim Penyusun

i
PERATURAN DIREKTUR RSIA PERDANA MEDICA

NOMOR : 055/PER/RSPM/V/2018

TENTANG

PEDOMAN
PENGORGANISASIAN PELAYANAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERDANA MEDICA

DIREKTUR RSIA PERDANA MEDICA

Menimbang : a. Bahwa untuk pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi


merupakan salah satu gugus tugas/unit di RSIA Perdana Medica
yang harus mendukung pelayanan rumah sakit secara keseluruhan,
maka itu dibutuhkan penyelenggaraan pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi yang efektif dan efesien;
b. Bahwa agar pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi di
RSIA Perdana Medica berjalan sesuai dengan standar, maka
dibutuhkan pengorganisasian pelayanan pencegahan dan
pengendalian infeksi yang efektif dan efesien;
c. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan b, maka perlu ditetapkan Peraturan Direktur tentang
Pedoman Pengorganisian Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Perdana
Medica.

ii
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor .44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2001 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/2008 tentang Standart Minimal Pelayanan Rumah
Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2008
tentang Standar Kesehatan & Keselamatan Kerja di Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
Lainnya.
8. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Nomor
HK.03.01/II/3744/08 tentang Pembentukan Komite dan Tim
Pencegahan Pengendalian Infeksi di rumah sakit;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PEDOMAN PENGORGANISASIAN PELAYANAN PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK PERDANA MEDICA.

Pasal 1
Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) di Lingkungan RSIA Perdana Medica
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas
pencegahan dan pengendalian infeksi bagi para petugas, pasien
dan pengunjung di lingkungan RSIA Perdana Medica.

iii
Pasal 2
Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) di Lingkungan RSIA Perdana Medica
sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 1 terdiri atas:
a. Bab I : Pendahuluan
b. Bab II : Gambaran Umum
c. Bab III : Visi, Misi, Nilai dan Tujuan
d. Bab IV : Struktur Organisasi Rumah Sakit
e. Bab V : Struktur Organisasi Unit Kerja
f. Bab VI : Uraian Jabatan
g. Bab VII: Tata Hubungan Kerja
h. Bab VIII: Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil PPI
i. Bab IX: Kegiatan Orientasi
j. Bab X: Pertemuan atau Rapat
k. Bab XI: Pelaporan

Pasal 3
Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Perdana Medica sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 1
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur ini.

Pasal 4
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 14 Mei 2018
Direktur,

dr. CHESIA CHRISTIANI LIUWAN

iv
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
PERATURAN DIREKTUR RSIA PERDANA MEDICA ............................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1
B. TUJUAN ......................................................................................................... 2
C. SASARAN ...................................................................................................... 3
D. KEBIJAKAN .................................................................................................... 3
E. DASAR HUKUM ............................................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM RSIA PERDANA MEDICA .......................................... 5
BAB III VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RSIA PERDANA MEDICA ....................... 7
A. VISI ................................................................................................................. 7
B. MISI ................................................................................................................ 7
C. NILAI-NILAI DASAR (CORE VALUES) .......................................................... 7
D. TUJUAN ......................................................................................................... 8
E. MOTTO........................................................................................................... 8
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ................................................. 9
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA TIM PPI ...................................... 10
BAB VI URAIAN JABATAN .................................................................................... 11
A. DIREKTUR ................................................................................................... 11
B. KOMITE PPI ................................................................................................. 11
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ....................................................................... 15
A. TATA HUBUNGAN KERJA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI RSIA PERDANA MEDICA ................................ 15
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL PPI ................... 18
A. POLA KETENAGAAN TIM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI ........................................................................... 18
B. KUALIFIKASI PERSONIL ............................................................................. 18
C. PENGATURAN JAGA .................................................................................. 19
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI ............................................................................. 20
BAB X PERTEMUAN ATAU RAPAT ...................................................................... 21

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica v
A. PENGERTIAN .............................................................................................. 21
B. TUJUAN ....................................................................................................... 21
C. KEGIATAN RAPAT....................................................................................... 21
BAB XI PELAPORAN .............................................................................................. 23
A. PENGERTIAN .............................................................................................. 23
B. JENIS LAPORAN ......................................................................................... 23

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica vi
Lampiran : Peraturan Direktur RSIA Perdana Medica
Nomor : 055/PER/RSPM/V/2018
Tanggal : 14 Mei 2018
Tentang : Pedoman Pengorganisasian Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
di RSIA Perdana Medica

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan masyarakat memiliki
peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Selain itu rumah sakit merupakan lembaga dimana kemajuan ilmiah dipakai
untuk memberikan pelayanan diagnostik dan terapeutik yang terbaik untuk
pasien, namun disadari bahwa rumah sakit juga merupakan tempat yang
memudahkan untuk terjadinya penularan berbagai penyakit infeksi. RIsiko infeksi
selain terjadi pada pasien yang di rawat di rumah sakit juga terjadi pada petugas
rumah sakit tersebut. Berbagai prosedur penanganan pasien memungkinkan
petugas terpajan dengan kuman yang berasal dari pasien. Pengetahuan tentang
pencegahan infeksi sangat penting untuk petugas rumah sakit dan sarana
kesehatan lainnya yang merupakan sarana umum untuk terjadinya infeksi.
Kemampuan untuk mencegah transmisi infeksi di rumah sakit dan upaya
pencegahan infeksi adalah tingkatan pertama dalam pemberian pelayanan yang
bermutu.
Salah satu strategi yang bermanfaat dalam pengendalian infeksi
nosokomial adalah peningkatan kemampuan dalam kewaspadaan universal
adalah upaya mencegah transmisi mikroorganisme melalui darah dan cairan
tubuh.
Bagi rumah sakit infeksi nosokomial akan berdampak pada biaya
operasional yang lebih besar sehingga dapat mengakibatkan menurunnya
kualitas pelayanan rumah sakit ini. Pemerintah telah menetapkan bahwa
pengendalian infeksi sebagai tolok ukur atau standar mutu pelayanan rumah

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 1
sakit. Karena itu untuk meminimalkan rIsiko terjadinya infeksi di rumah sakit perlu
diterapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta
monitoring dan evaluasi.
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI ) dapat di capai
melalui program kegiatan surveilans, pendidikan dan latihan perawat, dokter,
maupun petugas kesehatan lainnya, pencegahan infeksi, penggunaan
antimikroba yang rasional, dan kewaspadaan universal. Pelaksanaan program
tersebut perlu ditunjang perencanaan yang strategis karena memerlukan
koordinasi dengan banyak pihak, mulai dari individu, bagian atau unit lainnya.
Pelaksanaan kegiatan dalam program tersebut harus dilaksanakan dalam suatu
struktur organisasi yang kuat dan rapi yang mampu menjabarkan program
secara komprehensif, rinci dan jelas. Organisasi yang di maksud adalah Panitia/
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (Panitia PPIRS)
sebagai koordinator dan bekerja di tingkat institusional sebagai pembuat
kebijakan, prosedur kerja yang berkaitan dengan program pengendalian infeksi
serta mengeluarkan rekomendasi, laporan data surveilans yang relevan yang
akan di pakai pihak managemen struktural rumah sakit dalam menjalankan tugas
dan fungsinya.
Hal ini pula yang mendasari semakin dikembangkannya upaya
pengendalian infeksi di rumah sakit ini. Diharapkannya, dengan semakin
ditekannya kejadian infeksi nosokomial maka kualitas pelayanan di RSIA
Perdana Medica secara menyeluruh dapat semakin ditingkatkan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan melalui Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
di RSIA Perdana Medica, yang dilaksanakan oleh semua instalasi/unit di RSIA
Perdana Medica meliputi kualitas pelayanan, manajemen risiko, clinical
governance, serta kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman bagi Direktur RSIA Perdana Medica dalam membentuk
Tim PPI serta menyusun serta melaksanakan tugas, program, wewenang
dan tanggung jawab secara jelas;

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 2
b. Menggerakkan segala sumber daya yang ada di pelayanan rumah sakit
secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI);
c. Menurunkan angka kejadian infeksi di RSIA Perdana Medica secara
bermakna;
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI).

C. SASARAN
1. Terbentuk struktur organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di
Rumah Sakit RSIA Perdana Medica pada tahun 2018.
2. Meminimalkan angka kejadian Infeksi Nosokomial/HAIs di RSIA Perdana
Medica hingga mencapai angka <2 %.

D. KEBIJAKAN
1. Rumah Sakit harus melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI);
2. Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan pedoman PPI
lainnya yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia;
3. Direktur Rumah RSIA Perdana Medica membentuk Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi dan Tim Pencegahan Infeksi yang berlangsung berada
di bawah koordinasi direktur;
4. Komite dan Tim PPI mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas
sesuai dengan Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
di Rumah Sakit;
5. RSIA Perdana Medica wajib memiliki IPCN (Infection Prevention and Control)
purna waktu.

E. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara RI No 4431);

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 3
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengendalian Lingkungan Hidup;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2001 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan No 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Di Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087/Menkes/SK/VIII/2008 tentang
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya
8. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Kesiapan Menghadapi Emerging
Infectious Disease, 2009;

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 4
BAB II
GAMBARAN UMUM
RSIA PERDANA MEDICA

Rumah Sakit Ibu dan Anak Perdana Medica merupakan rumah sakit khusus Ibu
dan Anak kelas C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
:Hk.02.03/I/0532/2015 dan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya
Nomor :503.445/59/P/IO.RSIA/436.6.3/2016 tentang Ijin Operasional RSIA Perdana
Medica.
RSIA Perdana Medica ini berdiri sejak tahun 2012 dan merupakan kepemilikan
dari PT. Perdana Medica Sejahtera yang dikukuhkan dengan Akte Notaris H.
Sartono, SH. Nomor :01 tahun 2009 tanggal 2 Nopember 2009 dan mendapatkan
Pengesahan Oleh Menteri Hukum dan HAM No. AHU-01537, AH.01.01. tanggal 12
Januari 2010. Rumah sakit ini beralamat di Jalan Kutisari Nomor 06 Kelurahan
Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya dengan luas tanah 555 M2 dan
luas bangunan 1300 M2.
Saat ini RSIA Perdana Medica mempunyai tempat tidur sebanyak 27 buah
dengan jumlah pegawai sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 orang tenaga
kesehatan dan 15 orang non kesehatan. Sejak tahun 2016 rumah sakit telah bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan.
Adapun RSIA Perdana Medica menyediakan pelayanan antara lain:
1. Klinik Rawat Jalan
a. Klinik Kebidanan dan Kandungan
b. Klinik Anak
c. Klinik Bedah
2. Ruangan perawatan dengan komposisi sebagai berikut:
a. Kelas VVIP : 2 TT
b. Kelas VIP : 5 TT
c. Kelas I : 6 TT
d. Kelas II : 4 TT
e. Kelas III : 10 TT
f. Ruang Bayi Sehat : 6 TT
g. Ruang Bayi Sakit : 4 TT

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 5
3. Ruangan Tindakan Medis:
a. Ruangan bersalin dan UGD 24 jam
b. Ruang OK ( 2 Ruangan)
c. Recovery Room (Pulih sadar)
4. Sarana Penunjang Medis
a. Laboratorium
b. USG 4 Dimensi
c. Farmasi 24 jam
d. Pelayanan Ambulance

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 6
BAB III
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN
RSIA PERDANA MEDICA

A. VISI
RSIA Perdana Medica mempunyai visi yang mengandung cita-cita yang harus
diwujudkan oleh pimpinan, unit kerja dan seluruh pegawai RSIA Perdana Medica
dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat dan pasar industri
perumahsakitan. Adapun visi RSIA Perdana Medica adalah: “Memberikan
Pelayanan Profesional Yang Bernuansa Keluarga”.

B. MISI
Untuk mewujudkan visi dan cita-cita, RSIA Perdana Medica merumuskan dalam
suatu misi sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan yang prima, aman, bertanggungjawab, manusiawi,
dengan memperhatikan nilai sosial kemasyarakatan;
2. Membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, produktif,
berdedikasi dan berkomitmen tinggi;
3. Aktif mendukung peningkatan derajad Kesehatan masyarakat.

C. NILAI-NILAI DASAR (CORE VALUES)


Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi nya, RSIA Perdana Medica memiliki
Nilai Dasar yang merupakan budaya kerja dan menjadi pijakan, pegangan dan
pedoman bagi direksi, unit kerja manajemen, unit kerja pelayanan/operasional
dan seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun nilai-nilai dasar RSIA Perdana Medica, antara lain:
1. Profesionalisme (Professionalism)
SDM yang memiliki kompetensi sesuai kriteria profesinya dan senantiasa
memberikan pelayanan berdasar standar dan etika profesi kepada pasien.
2. Kepedulian (Responsibility)
Setiap tindakan, baik yang bersifat medis maupun non medis yang diberikan
kepada pasien selalu bersifat cepat tanggap, empati dan pengasuhan.

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 7
3. Integritas (Integrity)
Seluruh komponen yang ada di dalam rumah sakit merupakan bagian yang
saling terintegrasi antara struktural, staf dan fungsional (unit), selalu
melakukan komunikasi dan koordinasi dalam setiap pemecahan masalah.
4. Pengabdian (Dedication)
SDM yang mempunyai perasaan yang tulus untuk membaktikan tenaga,
pengetahuan, pikiran sesuai dengan profesinya demi kemajuan rumah sakit
dan kepuasan Customer.
5. Kepuasan Pelanggan (Customer Excelent)
Segala bentuk pelayanan yang diberikan kepada Pasien dengan mutu yang
terbaik yang mampu melampaui harapan pasien demi terciptanya kepuasan
dan loyalitas Pasien.

D. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Perdana
Medica dalam mencapai visi dan misi adalah sebagi berikut:
1. Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani;
2. Terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas sesuai kebutuhan
pengembangan pelayanan;
3. Tersedianya sarana, prasarana dan peralatan kesehatan yang sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Terciptanya citra Rumah Sakit ibu dan Anak Perdana Medica yang positif
dan meningkatnya loyalitas pelanggan;
5. Terselenggaranya tata kelola rumah sakit yang akuntabel, transparan, dan
responsibel.

E. MOTTO
RSIA Perdana Medica memilik Motto:
“Kesehatan Anda, Kebahagiaan kami”

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 8
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 9
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA TIM PPI

Struktur Komite dan Tim Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di
RSIA Perdana Medica sebagai berikut:

Direktur

Komite PPI

Anggota

Komite Medis Penunjang Medik Pelayanan Medis Adm dan Keuangan

 Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (TIM PPIRS)


 Infection Prevention Control Officer (IPCO)
 Infection Prevention Control Nurse (IPCN)
 Infection Prevention and Control Link Nurse (IPCLN)
 Anggota

 Direktur : dr. CHESIA CHRISTIANI LIUWAN


 Komite PPI : Arvi Suci A.
 Komite Medis : dr. Nasir Sp.OG
 Pelayanan dan Penunjang Medik : dr. Siti Nur Khalidah M.Imun
 Adm dan Keuangan : Estinintyas Nugraheni
 IPCN : Kristiani Umi H.
 IPCLN : Betta Anggi P.

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 10
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. DIREKTUR
1. Membentuk KPPI dan Tim PPI dengan Surat Keputusan;
2. Bertanggungjawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial;
3. Bertanggungjawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana
termasuk anggaran yang dibutuhkan;
4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial
berdasarkan saran dari Komite PPI;
5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial berdasarkan saran dari Komite PPI;
6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional dan
desinfektan di rumah sakit berdasarkan saran dari Tim PPI;
7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial
menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan
saran dari Tim PPI;
8. Mengesahkan kebijakan, pedoman, panduan dan SPO untuk PPI.

B. KOMITE PPI
1. Ketua:
a. Membuat dan mengevaluasi kebijakan PPI;
b. Melaksanakan sosialisasi kebijakan Komite PPI, agar kebijakan dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit;
c. Membuat SPO PPI;
d. Menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI dan program
pelatihan dan pendidikan PPI;
e. Bekerjasama dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah
atau KLB PPI;
f. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan pengendalian infeksi;
g. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI;

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 11
h. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI
dan aman bagi yang menggunakan;
i. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan di rumah sakit dalam PPI;
j. Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan;
k. Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur;
l. Berkoordinasi dengan unit terkait lain;
m. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang
rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan
resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi
antibiotika;
n. Membantu menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
bersama dengan Komite K3 rumah sakit;
o. Turut menyususn kebijakan clinical governance dan patient safety;
p. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji
kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan
manajemen rumah sakit;
q. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan
pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara
pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI;
r. Menentukan sikap penutupan ruangan bila diperlukan karena potensial
menyebarkan infeksi;
s. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang
dari SPO/ monitoring surveilans;
t. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksi bila ada KLB di rumah sakit.

2. IPCO (Infection Prevention Control Officer)


a. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar;
b. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans;
c. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi
antibiotika;
d. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi
dan mendeteksi serta menyelidiki KLB;

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 12
e. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi;
f. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien;
g. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami
pencegahan dan pengendalian infeksi.

3. IPCN (Infection Prevention Control Nurse)


a. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang
terjadi di lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya;
b. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kewaspadaan isolasi;
c. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI;
d. Bersama Komite PPI melaksanakan pelatihan petugas kesehatan
tentang PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya;
e. Melakukan investigasi terhadap KLB bersama-sama Komite PPI
memperbaiki kesalahan yang terjadi;
f. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan
infeksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya;
g. Bersama Komite PPI melaksanakan pelatihan petugas kesehatan
tentang PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya;
h. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk terhadap limbah,
laundry, gizi, dan lain-lain dengan menggunakan daftar tilik;
i. Memonitor kesehatan lingkungan;
j. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang
rasional;
k. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilans
infeksi yang terjadi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya;
l. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke Komite PPI;
m. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI;
n. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit sesuai dengan prinsip
PPI;
o. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang
PPIRS;

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 13
p. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan
keluarga tentang topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat,
infeksi dengan insiden tinggi;
q. Sebagai koordinator antara departemen/unit dalam mendeteksi,
mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit.

4. IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)


a. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di unit
rawat inap masing-masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN
ketika pasien pulang;
b. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di
unit rawatnya masing-masing;
c. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien;
d. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB,
penyuluhan bagi pengunjung di ruang masing-masing, konsultasi
prosedur yang harus dijalankan bila belum faham;
e. Memonitor kepatuhan petugas yang lain dalam menjalankan standar
isolasi.

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 14
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. TATA HUBUNGAN KERJA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RSIA PERDANA MEDICA

KOMITE PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI

Komite Medis
Laboratorium

Komite
Farmasi
Keperawatan

K3RS Tata Usaha &


Humas

Diklat dan SDM


IGD

CSSD/ Laundry
Rawat Jalan

Rawat Inap Umum dan IPS

Ruang Operasi

Gizi
Ruang Bersalin

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 15
UNIT TATA HUBUNGAN KERJA
Gizi Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan bagian gizi terkait dengan
penerapan universal precaution.
Komite Medis Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan komite medis terkait dengan
rekomendasi hasil pemetaan kuman dan penggunaan antimikroba yang
rasional.
K3RS Komite PPI memiliki hubungan kerja denga Komite Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit terkait dengan penerapan universal
precaution dan pajanan terhadap staf rumah sakit.
Komite Komite PPI memiliki hubungan kerja denga Komite Komite Keperawatan
Keperawatan terkait dengan penerapan universal precaution dan pajanan terhadap staf
rumah sakit.
Kesehatan Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan bagian kesehatan lingkungan
Lingkungan terkait dengan manajemen limbah.
Tata Usaha & Komite PPI memiliki hubungan dengan unit Tata Usaha humas terkait
Humas sosialisasi pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil dan
pelaksanaan program di lapangan.
Laboratorium Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan laboratorium terkait dengan
penerapan universal precaution dan manajemen limbah.
Farmasi Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan bagian farmasi terkait dengan
penggunaan antimikroba.
Rawat Jalan Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan rawat jalan terkait dengan
penerapan universal precaution dan pemilahan pasien terinfeksi.
Rawat Inap Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan bagian keperawatan terkait
dengan surveilans pasien rawat inap, kewaspadaan isolasi dan penerapan
universal precaution.
Ruang Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan instalasi ruag bersalin terkait
Bersalin dengan surveilans pasien di ruang intensif, kewaspadaan isolasi, penerapan
universal precaution.
Diklat & SDM Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan program pelatihan bagi
petugas kesehatan dan karyawan.
CSSD & Linen Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan CSSD terkait dengan universal
precaution dan manajemen linen.
Umum & IPS Mensosialisasikan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ke personil.
Membuat permintaan barang/fasilitas rumah sakit yang sesuai standar.
NICU Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan instalasi perawatan intensif
terkait dengan surveilans pasien di ruang intensif, kewaspadaan isolasi,

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 16
UNIT TATA HUBUNGAN KERJA
penerapan universal precaution.
Ruang Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan instalasi bedah terkait dengan
Operasi pemeriksaan berkala untuk sterilisasi kamar bedah, metode sterilisasi dan
desinfeksi instalasi bedah.
IGD Komite PPI memiliki hubungan kerja dengan ruang intensif terkait dengan
penerapan universal precaution.

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 17
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL PPI

A. POLA KETENAGAAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


Dalam melaksanakan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
di rumah sakit Perdana Medica agar sesuai dengan visi dan misi, maka
dibentuklah organisasi yang mampu menyelenggarakan tugas dan wewenang
secara efektif dan efesien, efektif dimaksud agar sumber daya yang ada di
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dapat dimanfaatkan
secara optimal. Adapun pola ketenagaan di Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi RSIA Perdana Medica adalah sebagai berikut:

No Jabatan Kualifikasi Kualifikasi Kebutuhan


Pendidikan Pelatihan
1. IPCO/Infection Dokter Umum Pelatihan dasar 1 orang
Prevention and pencegahan dan
Control Officer pengendalian infeksi
nosokomial
2. IPCN/Infection D3 Keperawatan Pelatihan IPCN 1 orang
Prevention and
Control Nurse

3. IPCLN/Infection  Min D3  In Hause training 1 orang/unit


Prevention and Keperawatan  Pelatihan 1 orang
Control Link Nurse  Dokter Umum Streilasasi (untuk
perawat)

B. KUALIFIKASI PERSONIL

No Jabatan Fungsi Kualifikasi


1. IPCO/Infection Berkontribusi dalam diagnosa, Dokter mengikuti
Prevention and
memonitor kegiatan, pendidikan dan
Control Officer membimbing dan mengajarkan pelatihan dasar PPI
praktek serta mengevaluasi dan memiliki

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 18
No Jabatan Fungsi Kualifikasi
kemampuan

2. IPCN/Infection  Mendesain, melaksanakan,  Minimal D3


Prevention and memonitor dan memiliki sertifikat
control nurse mengevaluasi surveilans PPI
infeksi  Pengalaman
 Koordinator antara sebagai Kepala
departemen/unit melakukan Ruangan atau
investigasi terhadap KLB setara
 Memberikan  Memiliki
pelatihan,motivasi dan kemampuan
teguran leadership,
inovatif dan
convident
3. IPCLN/ Infection Mengisi, mengumpulkan formulir  Minimal D3
Prevention and surveilans  Memiliki
Sertifikat
4. Control Link  Setiap pasien disetiap unit   PPI
rawat inap memberi motivasi  Memiliki
dan teguran tentang komitmen di
pelaksanaan kepatuhan PPI bidang PPI
 Berkoordinasi dengan IPCN Memiliki
saat terjadi KLB kemampuan
leadership

C. PENGATURAN JAGA
1. Dalam menjalankan tugasnya, IPCN di bantu oleh tim PPIRS untuk
melakukan tugas sesuai dengan unit pelayanan yang ada di RSIA Perdana
Medica.
2. IPCN menjalankan tugas kontrol infeksi dan surveilans selama 6 hari dalam
seminggu, dibantu oleh IPCLN yang terdapat di setiap unit perawatan.

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 19
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi Tim pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSIA


Perdana Medica disampaikan kepada seluruh karyawan dan khusus buat
perawat disampaikan saat orientasi perawat baru.

Waktu Materi Penanggung Peserta


Jawab
Orientasi anggota Hari I Panitia PPIRS Anggota baru
baru tim  Pengenalan tim PPIRS
pencegahan dan keanggotaan
pengendalian  Visi, misi , Motto,
infeksi falsafah dan
tujuan RS
 Kebijakan dan
pedoman
pelayanan dan
pedoman
pengorganisasian
PPIRS.
Hari II Panitia PPI RS Anggota baru
 Program kerja tim PPIRS
PPIRS
 Panduan yang
berkaitan dengan
PPIRS

Orientasi  Pengenalan Tim PPIRS Karyawan


karyawan baru keanggotaan baru
 Visi, misi, motto,
nilai dan tujuan RS
 Kebijakan,
pedoman
pelayanan dan
pedoman
pengorganisasian
PPIRS serta
panduan yang
berkaitan dengan
PPIRS

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 20
BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT

A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu maslah tertentu.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja komite pencegahan dan
pengendalian infeksi yang ada di RSIA Perdana Medica.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terakit dengan program kerja
panitia pencegahan dan pengendalian infeksi di unit pelayanan.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan program kerja komite pencegahan dan pengendalian infeksi guna
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

C. KEGIATAN RAPAT
Rapat diadakan oleh komite pencegahan dan pengendalian infeksi dan dipimpin
oleh ketua komite pencegahan dan pengendalian infeksi. Rapat yang diadakan
ada 2 macam, yaitu :
1. Rapat Rutin
Rapat rutin Tim Pencegahan dan Pengendalian di RSIA Perdana Medica
dilaksanakan setiap bulannya yang diselenggarakan pada:
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja PPI
Peserta : Direktur, Kepala Bagian, semua tim PPI,
Materi:
a. Evaluasi kinerja pencegahan dan pengendalian infeksi
b. Masalah dan pemecahannya Evaluasi dan rekomendasi
c. Isu terbaru terkait PPI

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 21
2. Rapat Insidentil
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh komite pengendalian dan pencegahan infeksi untuk membahas atau
menyelesaikan permasalahan di pelayanan dikarenakan adanya
permasalahan yang bersifat insidentil.

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 22
BAB XI
PELAPORAN

A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program kerja komite
pencegahan dan pengendalian infeksi di RSIA Perdana Medica.

B. JENIS LAPORAN
Laporan dibuat oleh ketua Komite pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai
berikut:.
1. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh ketua komite pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada
direktur rumah sakit.
2. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh ketua komite pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada direktu
rumah sakit.
3. Laporan Insidentil atau KLB
Laporan yang dibuat oleh ketua komite pencegahan dan pengendalian infeksi
umah sakit dalam bentuk tertulis bila ada KLB (kejadian luar biasa) dan
disertakan kepada direktur rumah sakit.

Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


RSIA Perdana Medica 23

Anda mungkin juga menyukai