PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBI SURABAYA
TENTANG
KEBIJAKAN UNIT LAUNDRY DAN CSSD
N0MOR 012 /PER_DIR/RSIA_IBI/IX/2020
Ditetapkan : di Surabaya
Pada Tanggal 01 September 2020
Direktur RSIA IBI Surabaya
Tembusan :
1. Yang bersangkutan
2. Arsip/Pertinggal
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK IBI SURABAYA
NOMOR : N0MOR 012 /PER_DIR/RSIA_IBI/IX/2020
TANGGAL : 01 September 2020
PERIHAL : KEBIJAKAN UNIT LAUNDRY DAN CSSD PADA RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK IBI SURABAYA
A. PENGELOLAAN LAUNDRY
1. Pelayanan Laundry selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
2. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugaswajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
3. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi , standar prosedur
operasional yang berlaku.
4. Jenis linen di Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Surabaya dikualifikasikan menjadi
linen kotor infeksius, linen kotor non infeksius.
5. Pengelolaan linen kotor harus sesuai dengan prosedur PPI.
6. Pemenuhan kebutuhan linen bersih untuk semua unit pelayanan dilakukan 2 tahap
dalam sehari (pagi setelah proses penimbangan linen kotor dan siang hari setelah
linen selesai diproses)
7. Pemenuhan linen bersih khusus untuk ruang perawatan pasien akan diberikan
stok linen bersih sebanyak 2-3 kali jumlah pasien.
8. Semua petugas laundry harus melakukan cuci tangan sesuai dengan 6 langkah dan
5 moment.
9. Semua petugas laundry wajib menggunakan APD saat melakukan aktifias yang
beresiko paparan.
10. Untuk mencegah kontaminasi, pengangkutan linen menggunakan kantong linen
yang berbeda, linen kotor dengan kantong linen berwarna hitam dan linen kotor
infeksius dengan kantong linen kuning dengan diberi label identitas..
11. Setiap mesin cuci harus diisi maksimal 80% dari kapasitas mesin
12. Laundry bertanggungjawab terhadap pensortiran , perbaikan dan pengadaan linen.
13. Troli dan Bak selesai untuk tempat linen kotor harus dicuci satu kali sehari
B. STERILISASI ALAT/INSTRUMEN KESEHATAN HABOIS PAKAI
1. Di Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Surabaya dilakukan dengan 2 cara yaitu secara
fisika atau kimia, melalui tahapan pencucian (termasuk perendaman dan
pembilasan), pengeringan, pengemasan, labeling, indikatorisasi, sterilisasi,
penyimpanan, distribusi diikuti dengan pemantauan dan evaluai proses serta
kualitas/mutu hasil sterilisasi secara terpusat melalui Pusat Pelayanan Sterilisasi
(CSSD) yang saat ini berada di bawah Unit Laundry
2. Kriteria pemilihan desinfektan didasari telaah secara cermat terkait spektrum luas
dengan daya bunuh kuman yang tinggi dengan toksisitas rendah, waktu disinfeksi
singkat, aman, dan efisien dalam penyimpanan, dan tidak merusak bahan. Unit
kerja bertanggung jawab terhadap penyediaan desinfektan dan antiseptik sesuai
rekomendasi Komite PPI Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Surabaya melalui Unit
Farmasi
3. Pusat Pelayanan Sterilisasi (CSSD) bertanggung jawab menyusun panduan dan
prosedur tetap, mengkoordinasikan serta melakukan monitoring dan evaluasi
proses serta kualitas/mutu hasil sterilisasi dengan persetujuan Komite PPI RS.
C. PEMAKAIAN ULANG PERALATAN & MATERIAL
1. Alat Medis dapat diproses secara benar/tepat dan hasil sterilisasi masih efektif
dan efisien baik secara fisik /fungsi, kualitas serta aman digunakan bagi pasien.
2. Alat Medis yang non steril dilakukan pengawasan mutu dengan melihat secara
visual dan fungsi dari alat/bahan.
3. Pemrosesan yang disterilkan dan digunakan kembali harus melalui proses
pencatatan dan pengawasan mutu di bagian CSSD
Ditetapkan : di Surabaya
Pada Tanggal 01 September 2020
Direktur RSIA IBI Surabaya