1.
PENDAHULUAN
1.2
1.1
Latar Belakang
Permasalahan
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........
TRANSPORTASI
Pengelolaan Limbah B3
Pengelolaan
Terpadu
Limbah
B3
Pemanfaat/Pengguna
limbah B-3
Transportasi
Pengumpul
Transportasi
Pengolahan Secara
Fisika/Kimia/Biologi
Limbah
Padat/Sludge
Insenerator
Limbah
Padat/Sludge
LANDFILL
dari
program
Secara
305
2.4
BADAN USAHA
Tidak
Menghasilkan
Limbah B3
Menghasilkan Limbah B3
Pemda / Bapedal
Pemda + Bapedal
Peninjauan Lapangan
EVALUASI
Daftar Pertanyaan +
Hasil Peninjauan
Lapangan
Peserta Program
KENDALI B3
Kesepakatan Dlm
Pengelolaan Limbah B3
Bapedal
Pembinaan Teknis
Pemantauan
EVALUASI
Pengelolaan Yg
Telah Dilakukan
Belum Melakukan
Pengelolaan
Pemda
Pembinaan
SANGSI
HUKUM
Pengelolaan Telah Dilakukan Dng Baik
Pemda
3.
3.1
Daftar Pertanyaan
Pemda
Identifikasi
PENGHARGAAN
306
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........
3.2
Foto 5 : Laboratorium.
307
Aktivitas R.T
Libah padat
Septik tank
MCK
Libah cair
IPAL
Domestik
Libah cair
Kebutuhan
pokok
Dapur
Libah padat
- Air,
- Bahan makanan,
- Bahan pakaian,
- Bahan konsumtif
TPA
Libah padat
Aktivitas
lainnya
lainnya,
Limbah cair
Air hujan
Saluran
umum
Saluran umum
No
Sumber
Dari Dapur
Pembersih
Lantai,
Kompos
Gas,
Pembersih Kaca, Plastik, Racun Tikus,
Bubuk Pembersih, Pembuka Sumbat,
Saluran Air Kotor.
Dari Tempat
Cuci
Dari Kamar
Mandi
Dari Kamar
Tidur
Dari Garasi
dan Gudang
Dari Ruang
Tamu
Dari Taman
Pupuk, Insektisida.
Dari Ruang
Makan
Obat Kadaluarsa.
308
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........
3.4
6
7
8
9
Unit/kegiatan
Kantor
/administrasi
Unit obstetric
dan ruang
perawatan
obstetric
Unit
emergency
dan bedah
termasuk
ruang
perawata.
Unit
laboratorium,
ruang mayat,
pathoologi
dan autopsi
Unit isolasi
Unit
perawatan
Unit
pelayanan
Unit gizi/dapur
Halaman
Jenis limbah
Kertas
Dressing, sponge, placenta,
ampul, termasuk kapsul perak
nitrat, Jarum syrynge , masker
disposable, disposable drapes,
sanitary nnnnnapkin nx napkin,
blood blood lancet disposeble
diaper dan underpard, sarsarung
sarung tangan disposeble.
Dressing,sponge jaringan
tubuh,termasuk amputasi,
ampul bekas,masker
disposeble, jarum dan syringe
drapes cabs. Disposeble blood
lancet disposeblekantong
emisis, levin tubes catheter,
drainase set, kantong
colosiomy, underpads, sarung
Gelas terkontaminasi termasuk
pipet petri dish, wadah
specimen, slide specimen,
jaringan tubuh, organ, tulang.
Bahan-bahan kertas yang
mengandung buangan nasal
dan sputum, dressing, dan
bandages, masker disposable,
sisa makanan perlengkapan
makan.
Ampul, jarum disposable, dan
syringe kertas dan lain-lain.
Karton kertas bungkus, kaleng,
botol, sampah dari ruang umum
dan pasien, sisa makanan,
buangan.
Sisa pembungkus, sisa
makanan/bahan makan, sayur
dan lain-lain.
Sisa pembungkus daun ranting,
debu.
309
LOKASI
Jml TT
Jakarta
Pusat
28
6.054
40
Jakarta
Utara
12
1.189
48
Jakarta Barat
15
2.715
74
Jakarta
Selatan
27
3.343
78
Jakarta
Timur
25
3.673
87
107
16.974
Kep. Seribu
Jmh
Puskesmas
Jml RS
Total
333
Selain
limbah
medis,
R.S
juga
menghasilkan non-medis. Jenis limbah non
medis tersebut antara lain, limbah cair dari
kegiatan loundry, limbah domestik cair dan
sampah padat.
Data jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas
di wilayah DKI Jakarta tahun 2003 di sajikan
pada Tabel 5.Potensi timbulan limbah B3 di tiap
propinsi secara nasional dapat dilihat pada
Lampiran Tabel 6, sedangkan potensi penghasil
limbah B3 secara nasional pada tahun 1990
2003 dapat dilihat pada Lampiran Tabel 7.
3.5
Yang
Harus
Dilakukan
Menghadapai Limbah B3
Dalam
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........
LIMBAH
Analisis Kualitatif:
Fisika, Kimia & Biologi
Tindakan
Preventif
Non-B3
Pengolahan
Limbah
B3
Pengelola
Limbah B3
Teknik
Pengolahan
III
Sisa hasil
pengolahan
Analisis
Kuantitatif:
Teknik
Pengolahan I
Sisa hasil
pengolahan
Teknik
Pengolahan II
Sisa hasil
pengolahan
Landfill
Gambar 5:
pengambilan
limbah.
311
4.
4.2
312
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........
5.
5.1
Kesimpulan
5.2
-
DAFTAR PUSTAKA
1. Charles A. Wentz1989.
Hazardous
Waste Management. McGraw-Hill Book
Company.
2. Mazac, Oldrich et.al. 1990. Geotechnical
and
Enviromental
Geophysics:
Determination
of
Hydraulic
Conductivities by Surface Geoelectrical
Methods, edited by Stanley H. Ward, V.
II, Society of Exploration Geophysicist,
Tulsa, Oklahoma.
3. Reynolds, J.M., 1997. An Introduction to
Applied and Enviromental Geophysics,
John Wiley & Sons, New York.
4. Sekretariat Menteri Negara Sekretaris
Negara. 1999. Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan
Beracun
5. Sekretariat Menteri Negara Sekretaris
Negara. Peraturan Pemerintah Nomor
85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
1999 tentang Pengelolaan Limbah
Berbahaya dan Beracun
6. Sekretariat Menteri Negara Lingkungan
Hidup.
1995.
Keputusan
Kepala
BAPEDAL
Nomor
KEP01/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata
Cara
dan
Persyaratan
Teknis
Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
7. Sekretariat Menteri Negara Lingkungan
Hidup.
1995.
Keputusan
Kepala
BAPEDAL
Nomor
KEP03/BAPEDAL/09/1995
tentang
Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
8. Sekretariat Menteri Negara Lingkungan
Hidup.
1995.
Keputusan
Kepala
BAPEDAL
Nomor
KEP04/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata
Cara Persyaratan Penimbunan Hasil
Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas
Pengolahan,
dan
Lokasi
Bekas
Penimbunan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun
9. Sekretariat Menteri Negara Lingkungan
Hidup.
1998.
Keputusan
Kepala
Saran
Perlu dilakukan kajian khusus tentang limbah
B3 yang bersumber dari sektor domestik di
wilayah DKI, sehingga akan diketahui kondisi
existing di lapangan.
Setelah diketahui kondisi existing limbah B3,
perlu disusun strategi khusus untuk
mengelola limbah B3 dan penentuan
prioritas
pengelolaan yang berdasarkan
data-data
autentik
dengan
mempertimbangkan pula dampak dan jumlah
limbah yang dihasilkan.
313
BAPEDAL
Nomor
KEP02/BAPEDAL/01/1998 tentang Tata
Laksana
Pengawasan
Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
di Daerah.
10. Setiyono, 2002, Sistem Pengelolaan
Limbah B3 di Indonesia, Pusat
Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Lingkungan (P3TL), Deputi TIEML,
BPPT, Jakarta
LAMPIRAN :
Tabel 1: Jumlah Perusahaan /Industri Besar dan Sedang menurut Klasifikasi Industri DKI
Jakarta Tahun 2000 2002
2000
Klasifikasi Industri
(1)
Makanan dan
Minuman
Tekstil, Pakaian Jadi
dan Kulit
Kayu, Bambu, Rotan,
Furnitur
Kertas, Percetakan,
Penerbit, Reproduksi
Media Rekaman
Kimia dan barangbarang dari bahan
kimia
Barang Galian bukan
Logam, Daur Ulang
Barang Bukan Logam
Logam Dasar
Barang Dari Logam,
Mesin dan
Peralatannya, Daur
Ulang Barang Logam
Industri Pengolahan
Lainnya
Jumlah
2001
2002
Jumlah
Perusahaan
% pertumbuhan
Jumlah
Perusahaan
%
pertumbuha
n
Jumlah
Perusahaan
%
pertumbuhan
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
205
6,22
220
7,32
214
- 2,73
913
11,34
861
- 5,70
853
- 0,93
139
10,31
123
-11,51
115
- 0,07
220
5,77
224
1,82
236
5,36
353
9,97
367
3,97
344
- 6,27
41
7,89
33
-19,51
32
- 3,03
38
0,00
29
- 23,68
34
17,24
322
-1,23
325
0,93
298
- 8,31
45
-13,46
41
- 8,89
40
- 2,44
2.276
7,26
2.223
- 2,32
2.166
- 2,56
314
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Komponen
Pasar modern
Berat
%*)
(kg)
133,9
100%
Industri
Berat
%*)
(kg)
84,63
0,15
0,2*
0,2
0,2
0
100%
0,18
Perkantoran
Berat
%*)
(kg)
76,36
100%
0,5
0,84
0,8*
0,65
1,10
1,05*
0,75
0,98
2,89
0,8
2,09
3,78
1,05
2,73
Pasar
Berat
(kg)
145,36
0,18
%*)
100%
Sekolah
Berat
%*)
(kg)
88,738
100%
0,12
0,55*
0,62*
0,25
0,28
0,8
0,55
0,25
0,90
0,62
0,28
0,15*
0,15
0,15
0
0,15
0
0,15
0,18
0
0,18
0,18
0
0,18
0,12
0
0,12
315
Rumah Tangga
Midle
Low
Berat
(kg)
93,79
0,10
0,40
0,22*
0,21*
0,02
0,03*
0,98
0,46
0,52
%*)
100%
0,11
0,42
0,23*
0,22*
0,02
0,03*
1,03
0,48
0,55
Berat
(kg)
69,57
0,15
0,11
0,20*
0,19*
0,13
0,78
0,39
0,39
%*)
100%
0, 22
0, 16
0, 28*
0, 27*
0, 18
1,11
0,55
0,55
Rata-rata
%*)
High
Berat
(kg)
98,23
0, 39
0, 24*
0, 27*
0, 06*
0, 01
0, 25*
1,22
0,82
0,40
%*)
100%
0, 40
0, 24*
0, 28*
0, 06*
0, 01
0, 25*
1,25
0,83
0,42
0.12
0.30
0.30*
0.12*
0.01*
0.18
0,04*
1,07
0,47
0,60
Tabel 6 : Potensi Timbulan Limbah B3 di Tiap Propinsi (dalam ton) Secara Nasional
Propinsi
NAD
64,274
189,616
SUMUT
175,570
Kep. Riau
Riau
287,935
Sum Sel
287,935
990,216
Banten
582,893
DKI Jkt
976,170
Ja Bar
344,118
Ja Teng
1,025,330
Ja Tim
196,639
Kal Sel
1,074,490
Kal Tim
Sul Sel
Maluku
105,342
119,388
238,773
Papua
344,118
Lain-lain
-
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
Dalam ton
Sumber : PPLI, 2003, (Kompas, Selasa 26 April 2005)
316
1,200,000
Series1
Setiyono : Potensi Limbah B3 di Wilayah DKI Jakarta & Strategi Pengelolaannya ........
7.022.808
6.941.572
8.000.000
6.501.121
5.991.964
7.000.000
6.000.000
4.322.862
5.000.000
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
-
Th. 1990
Th. 1997
Th. 1998
317
Th. 2001
Th. 2003
Series1