Anda di halaman 1dari 53

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM

KESELAMATAN PASIEN DI
RUMAH SAKIT
Dr. Sofia Risti Widhiarty, Sp.M

INHOUSE TRAINING RS TPT


BANJARMASIN 13 Juli 2022
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

Mampu melaksanakan
TUM
komunikasi efektif
1.Mempraktikkan hand
off
2.Mempraktikkan SBAR
tuk & TBaK (TulBaKon)
3.Memahami singkatan
10/27/2015
yang tidak boleh 2
6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Sasaran I Ketepatan identifikasi pasien.
Sasaran II Peningkatan komunikasi yang efektif.

Sasaran III Peningkatan keamanan obat yang perlu


diwaspadai (high-alert).

Sasaran IV Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-


pasien operasi.
Sasaran V Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan.
Sasaran VI Pengurangan risiko pasien jatuh.
7 November 2022 Keselamatan Pasien 3
 Sebagian besar KTD di RS →
MASALAH KOMUNIKASI

 Hasil RCA RS di Amerika:


 65% sentinel event
 90% penyebabnya :
komunikasi
 50% terjadi saat serah terima
informasi pasien
(JCI, Journal on Quality and Patient Safety, Vol.32, March 2006 )
STANDAR KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT

1) Hak pasien
2) Mendidik pasien dan keluarga
3) Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan
4) Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, untuk
melakukan evaluasi dan meningkatkan keselamatan
pasien
5) Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien
6) Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7) Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien

PMK 11 tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien


MUNGKINKAH KOMUNIKASI YANG
TAK MEMATUHI STANDAR
KESELAMATAN PASIEN
MENYEBABKAN PASIEN
MENINGGAL ?
PENDAHULUAN
• Komunikasi efektif di RS memiliki kompleksitas yang tinggi
karena melibatkan banyak orang, banyak informasi, emosi
yg tinggi dari pasien/keluarga dan staf RS

• Akibat Kesalahan komunikasi di RS :


– Kesalahan tindakan  kecacatan, meninggal.
– Konflik berujung  gugatan / tuntutan hukum.
PEDOMAN KOMUNIKASI EFEKTIF
diatur pada :
1. Komunikasi dengan masyarakat/komunitas
(MKE 1 Ep1)
2. Komunikasi dengan pasien dan keluarga
(MKE 2,3)
3. Komunikasi antar PPA (Profesional Pemberi
Pelayanan) di dalam /diluar RS  SKP 2,
(MKE 4-8)

• KOMUNIKASI ANTAR PPA HARUS


DISTANDARDISASI KARENA BILA TERJADI
MISKOMUNIKASI  MEMBAHAYAKAN
PASIEN
KARS
KOMUNIKASI EFEKTIF
DALAM ANTAR PEMBERI PELAYANAN
DIDALAM RS (SKP 2)
1. Melakukan “Read Back (TULBAKON)” Terhadap
Instruksi Yang Diterima Secara Lisan Maupun
Melalui Telpon Atau Melaporkan Hasil Pemeriksaan
Kritis
2. Buat Standar : Singkatan, Akronim, Simbol Yang
Berlaku Di RS dan singkatan yang dilarang
3. Buat Standar Komunikasi Pada Saat Operan /
Hand Overs Communication
(SBAR/ISOBAR/ISOBAR3)
4. Ketepatan Membuat Laporan
KARS
MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF

Standar SKP 2

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses meningkatkan
efektivitas komunikasi verbal dan atau
komunikasi melalui telpon antar profesional
pemberi asuhan (PPA).
Elemen penilaian SKP 2 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang komunikasi R Regulasi tentang komunikasi 10 T
efektif antar profesional pemberi - L
efektif antar profesional
asuhan. (lihat juga TKRS 3.2). (R) 0 -
pemberi asuhan, sesuai
T
MKE 1 EP 1 T

2. Ada bukti pelatihan komunikasi D Bukti pelaksanaan pelatihan 10 T


efektif antar profesional pemberi   5 L
tentang komunikasi efektif
asuhan. (D,W)   0 TS
DPJP
  T
W PPA lainnya T
Staf klinis
STANDAR NASIONAL AKREDITASI
11
RUMAH SAKIT edisi 1
Elemen penilaian SKP 2 Telusur Skor
3. Pesan secara verbal atau verbal D Bukti pelaksanaan tentang 10 T
lewat telpon ditulis lengkap, dibaca   5 L
penyampaian pesan verbal atau
ulang oleh penerima pesan, dan   0 TS
lewat telpon.
dikonfirmasi oleh pemberi pesan.   T
Lihat dengan cek silang dokumen
(lihat juga AP 5.3.1 di maksud dan   T
penyampaian verbal lewat telepon
tujuan). (D,W,S)
dari sisi pemberi dan dari sisi
   
penerima
W
 
 
DPJP
 
Staf klinis
S
 Peragaan proses penerimaan pesan
secara verbal atau verbal lewat telpon
STANDAR NASIONAL AKREDITASI
12
RUMAH SAKIT edisi 1
Elemen penilaian SKP 2 Telusur Skor

4. Penyampaian hasil D Bukti hasil pemeriksaaan diagnostik secara 10 T


pemeriksaaan   verbal ditulis lengkap. (TULBAKON) 5 L

diagnostik secara   Lihat dengan cek silang dokumen 0 TS

verbal ditulis lengkap, penyampaian verbal lewat telepon dari sisi T

dibaca ulang, dan   pemberi dan dari sisi penerima T

dikonfirmasi oleh    DPJP


pemberi pesan secara W PPA lainnya
lengkap. (D,W,S)   Staf klinis
S  Peragaan penyampaian hasil pemeriksaan
diagnostic

STANDAR NASIONAL AKREDITASI


13
RUMAH SAKIT edisi 1
 ISI PERINTAH
 NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
PEMBERI PERINTAH
 NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
1. Tulis Lengkap PENERIMA PERINTAH
 TANGGAL DAN JAM
2. Baca Ulang- Eja
untuk
NORUM/LASA
3. Konfirmasilisan
dan tanda tangan TULBAKON
(verifikasi)
Sutoto.KARS 14
SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI (HIGH-ALERT)

• Rumah sakit Obat high alert


(yang harus
mengembangkan diwaspadai): obat
suatu pendekatan yang dapat
untuk memperbaiki menimbulkan
keamanan obat- KTD atau
kejadian sentinel
obat yang perlu bisa salah
diwaspadai (high- digunakan
alert)

Sutoto.KARS 15
OBAT YG HARUS DIWASPADAI

1. OBAT RISIKO TINGGI: CONTOH MUSCLE


RELAXANT, INSULIN, KEMOTERAPI
2. OBAT LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
3. ELEKTROLIT KONSENTRAT
CONTOH LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)

• hidraALAzine  hidrOXYzine
• ceREBYx  ceLEBRex
• vinBLASTine  vinCRIStine
•  chlorproMAZINE
chlorproPAMIDE
 glYBURIde
• glipiZIde
 dOXOrubicine
• DAUNOrubicine

Sutoto.KARS 17
7 November 2022 Keselamatan Pasien 18
7 November 2022 Keselamatan Pasien 19
Komunikasi efektif 
• Adalah pertukaran informasi, ide, perasaan
yang menghasilkan perubahan sikap
sehingga terjalin sebuah hubungan baik
antara pemberi pesan dan penerima pesan.

Wikipedia Bahasa Indones


KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER PASIEN

Pengembangan hubungan dokter-pasien secara efektif


& berlangsung secara efisien,
tujuan utama : penyampaian informasi / pemberian
penjelasan untuk membangun kerja sama antara dokter
dengan pasien.

Komunikasi yang dilakukan secara verbal dan non-


verbal  pemahaman pasien terhadap keadaan
kesehatannya, peluang & kendalanya mencari
alternatif mengatasi permasalahannya.
Manual Komunikasi Efektif Dokter-Pasien.Konsil Kedokteran Indonesia.Jakarta 2006
KOMUNIKASI DIANGGAP EFEKTIF BILA:
• TEPAT WAKTU,
• AKURAT,
• LENGKAP,
• TIDAK BERMAKNA GANDA (AMBIGU),
• DAPAT DITERIMA OLEH PENERIMA INFORMASI
YANG BERTUJUAN MENGURANGI KESALAHAN-
KESALAHAN DAN MENINGKATKAN
KESELAMATAN PASIEN. SNARS ED 1
BENTUK KOMUNIKASI

– Verbal,
– Elektronik,
– Tertulis.
Komunikasi mudah terjadi kesalahan

Terjadi pada saat:


 Perintah diberikan secara lisan
 Perintah diberikan melalui telpon
 Saat pelaporan kembali hasil pemeriksaan
kritis.

 Penyebab : perbedaan aksen/dialek saat


pengucapan.

24
Definisi SBAR
• SBAR adalah pola/tehnik komunikasi yang 
dilakukan untuk berkomunikasi dengan
teman seprofesi atau antar profesi -
interdisiplin ilmu untuk menghindari
kesalahan komunikasi dan bertujuan untuk
memberikan pelayanan yang baik bagi
pasien.
Prosedur S BAR
1. Sebelum melakukan komunikasi lisan
(Telpon)/konsultasi tentang pasien lakukan :
a. Visite & periksa pasien
b. Diskusikan keadaan pasien dengan perawat
lainnya
c. Review hasil pemeriksaan u/ menetapkan dokter
yang tepat yang akan dilapori
d. Ketahui kapan pasien masuk & diagnosis waktu
masuk
e. Baca catatan perkembangan terakhir dari dokter &
perawat.
f. Gunakan standar SBAR untuk melaporkan

26
2.Ketika melakukan komunikasi lisan
via telpon lakukan urutan berikut:
Introduction (Pendahuluan)
Situation (Situasi),
Background (Latar belakang),
Assessment (Kajian/Penilaian),
Recommendation (Rekomendasi),
Question (Tanya-Jawab)
7 November 2022 Keselamatan Pasien 27
Prosedur S-BAR
3. Penerima komunikasi lisan
melalui telpon mencatat
perintah/info secara lengkap
(Tulis ).
4. Penerima komunikasi lisan
melalui telpon →
membacakan kembali (Baca)
perintah/info.

28
prosedur S BAR
5. Penerima komunikasi lisan melalui telpon
mengulang (Baca kembali) perintah/info dgn
obat-obatan norum (Nama Obat Rupa Ucapan
Mirip).
6. Bila keadaan tidak memungkinkan,
diperbolehkan tidak mengulang kembali (Baca
kembali) misal keadaan Darurat di ICU & IGD.
7. Stempel Konfirmasi dibubuhkan pada bagian
akhir catatan sebagai konfirmasi (K=
Konfirmasi) –Tulis di eRM.

29
30
7 November 2022 Keselamatan Pasien 31
S-BAR
• Perkenalkan nama pelapor
& unit kerja.
S = SITUATION
• Nomor RM :
Nama-Bin/Binti; tanggal
lahir pasien yg dilaporkan.
• Sampaikan
Informasi situasi
klinis yang berhubungan
dgnpenting/masalah
situasi (diagnosa medispasien
pasien
B=
BACKGROUND
yang perlu
dirawat, dilaporkan.
tanggal pasien masuk
dirawat & ringkasan tindakan
sampai hari tersebut).

7 November 2022 Keselamatan Pasien 32


S-BAR
• Jelaskan hasil pengkajian
pasien terkini, tanda vital,
A=
ASSESSMENT pain score, tk kesadaran,
status restrain, risiko jatuh,
status nutrisi, dll.
• Hasil pemeriksaan yg
abnormal
Berdasarkan kondisi px (Pemindahan
R=
• Informasi
pasien klinik lain
ke ICU/PICU, DPJPyg visite
RECOMMENDATION mendukung
pasien saat ini, jelaskan kondisi pasien
kpd keluarga, mengkonsultasikan
pasien kpd konsultan)
Contoh : S-BAR
• Situation : Dr. Tanto, Saya Ani, Perawat di Ruang Kumala.
Melaporkan pasien atas nama Bpk. Djoko bin Amar NO.
RM xxxxx, tgl lahir 20 Juli 1963, pasien mengalami
distress pernafasan.

• Background: Bpk. Djoko, masuk rumah sakit 2 hari yang lalu


dengan riwayat, Pneumothorax, O2 saturasi turun, 95%
dalam 2 menit menjadi 85% dgn non rebreathing.
Auskultasi: suara pernafasan menurun di sebelah kanan.
Tracheal shift, peningkatan distress, pasien saat ini
diposisikan tidur semi fowler’s
• Assessment: Pasien tampaknya mengalami gagal nafas
• Recommendation: Mohon saran tindakan selanjutnya.

7 November 2022 34
Komunikasi Verbal dengan teknik TBaK (Tulis –
Baca – Konfirmasi)
Dilakukan oleh dokter/petugas ketika:
1.Menerima instruksi verbal per telpon/lisan
2.Menerima pelaporan hasil tes kritis/critical test/pemeriksaan cito

1.Tgl & jam pesan diterima


2.Gunakan simbol/ singkatan sesuai
standar
T 3.Dosis/nilai harus spesifik untuk
menghindari salah penafsiran
(Tulis 4.Nama petugas pelapor/memberi pesan
) 5.Nama dan ttd petugas penerima pesan
6.Bila pesan melalui telepon, pengirim
Keselamatan Pasien 35
1.Penerima pesan membaca kembali isi
pesan yang telah ditulis untuk
Ba (Baca) memastikan kebenaran pesan yang
ditulis.
2.Bila keadaan tidak memungkinkan,
diperbolehkan tidak melakukan
pembacaan
3.Pesan untuk terapi dengan obat-
obatan high alert harus dibacakan 2
Penerima pesan
kali (Repeat menuliskan
back) di catatan
dengan mengeja
K terintegrasi /CPPT eRMsafety
menggunakan alfabet
(Konfirm
asi)
7 November 2022 Keselamatan Pasien 36
1 Alprazolam Lorazepam 10 Chlorpropamide
Chlorpromazine
2 Amlodipin Amiloride
11 Clobazam Clonazepam
3 Apidra Spiriva
12 Clonidine Clonipin
4 Atorvastatin Atomoxetine
13 Codein Lodine
5 Captopril Carvedilol
14 Depakote ER Depakote
6 Carbamazepin
Carbimazole 15 Diazepam Lorazepam
e
16 Diovan Dioval
7 Carbamazepin
Oxcarbazepine 17 Diovan Darvon
e
18 Diphenhydramin Dimenhydrinate
8 Cefazolin Ceftriaxone
9 Cetirizine Sertralin 1 eDobutamine Dopamin
7 November 2022 Keselamatan Pasien 37
ALFABET
A = Alpha J = Juliet S = Sierra
B = Bravo K = Kilo T = Tango
C = Charlie L = Lima U = Unifor
m
D = Delta M = Mike V = Victor
E = Echo N = Nopembe W = Water
r
F = Foxtrot O = Oscar X = X –ray
G = Golf
7 November 2022
P = Papa
Keselamatan Pasien
Y = Yankee
Contoh

Suksinilkolin  Citicolin
Suksinilkolin  Sierra – Uniform
– Kilo –Sierra – India -
November – India – Lima –Kilo –
Oscar – Lima – India - Nopember

7 November 2022 Keselamatan Pasien 39


Komunikasi yang TIDAK
diperkenankan
1. Meninggalkan pesan di kotak suara/voice
mail.
2. Memberi instruksi verbal/per telepon pada:
a. Pemberian obat-obat epidural.
b. Pemberian obat kemoterapi.
3. Penulisan pesan/resep memakai
singkatan, perhatikan singkatan yang tidak
diperbolehkan

40
SINGKATAN
• Harus dibuatkan standarisasi daftar
singkatan yang dilarang dan yang
diperbolehkan.
• Satu singkatan hanya diperbolehkan
punya satu pengertian. Daftar singkatan
harus tersedia di setiap unit pelayanan,
disosialisasikan kepada seluruh unit

KARS
Tidak boleh Potensial Seharusnya
disingkat masalah ditulis
U, u (unit) “0” atau “4” Unit
IU (International IV (Intra Vena) International Unit
Unit) atau 10
(sepuluh)
Penggunaan Salah dalam Sesudah koma
angka 0 sesudah poin desimal tidak
koma (X,0 mg) menggunakan 0
atau tidak (X mg).
menggunakan Sebelum koma
angka 0 sebelum gunakan 0 (0,X
koma (,X mg) mg).
MS
7 November 2022
Dapat
Keselamatan Pasien
Tulis “morphine42
CONTOH DAFTAR SINGKATAN DI ICU

KARS
Check back poor hand writing

Coumadin or Kemadrin ?
Lotrison or Lotrimin ?

Doxorubicin or Daunorubicin ? Pentobarbital or Phenobarbital ?

7 November 2022 Keselamatan Pasien 44


Ditujukan dosis " 0,4 mg " diartikan sebagai 4 mg dari
pesanan obat . Harus ditulis sebagai " 0,4 mg

Ditujukan pasien mendapatkan 4 unit Humalog, tetapi


instruksi dapat terbaca menjadi 44 unit.“U” harus ditulis
“Unit”
7 November 2022 Keselamatan Pasien 45
Intended recommendation of “less than 10” was interpreted as 4. “<”
should be written out as “less than.”

7 November 2022 Keselamatan Pasien 46


7 November 2022 Keselamatan Pasien 47
Look A like Sound A like

7 November 2022 Keselamatan Pasien 48


Look A like

7 November 2022 Keselamatan Pasien 49


7 November 2022 Keselamatan Pasien 50
7 November 2022 Keselamatan Pasien 51
ELEKTROLIT KONSENTRATE

7 November 2022 Keselamatan Pasien 52


KESIMPULAN

• Komunikasi merupakan kunci


bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
• Miskomunikasi antar staf dapat
membahayakan pasien

Anda mungkin juga menyukai