Akreditasi Starkes
RSKIA Permata Bunda Yogakarta
Pokja: AKP, HPK, PP, PAP, PAB, PKPO, KE, SKP, PROGNAS
dr. Sussy Listiarsasih, MMR.
Timeline RSKIA Permata Bunda
01 02 03
Februari-Maret Maret April
Peralihan manajemen - Proses izin operasional -Mulai pengukuran
lama ke manajemen baru - Keluar Standar Akreditasi indikator mutu triwulan 2
Kemenkes 2022 -Visitasi Dinkes part 1
04 05 06
Mei Juni Juli-Agustus
-Proses Izin operasional -Visitasi Dinkes part 2 -Juli: Izin Operasional Keluar
-Pendaftaran Akreditasi -24, 26 dan 27 Agustus:
Akreditasi → LULUS UTAMA
AKP AKSES DAN KESINAMBUNGAN PELAYANAN
• Dokumen penting
• 1. CPPT → harus ada verifikasi DPJP
• Layanan risiko tinggi → ada kriterianya
• Ada tim terpadu geriatri → bila RSKIA dan tidak ada komunitas lansia
dan ranap lansia sama sekali, maka bisa TDD untuk PAP 2.1 EP 4, PAP 2.2
EP 1 dan 2
• Tetap lakukan monev proker tim geriatri → disesuaikan dengan RS
• Kerjasama dengan puskesmas untuk layanan geriatri, kolaborasi dengan
tim PKRS untuk edukasi masyarakat dan promosi RS → penyuluhan dan
posyandu lansia
PAP PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
• Layanan darah → lebih baik bila punya bank darah, bila tidak ada
yang penting ada kerjasama dengan PMI
• Pastikan pelayanan darah mencakup:
a. Pemberian persetujuan informed consent
b. Permintaan darah
c. Tes kecocokan
d. Pengadaan darah
e. Penyimpanan darah
f. Identifikasi pasien
g. Distribusi dan pemberian darah
h. Pemantauan pasien dan respons terhadap reaksi transfusi
PAP PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
• EWS harus ada → usahakan ada beberapa jenis EWS karena vital sign
beberapa kelompok usia pasien berbeda
• Di RSKIA Permata Bunda:
• EWS ibu hamil,
• EWS neonatus,
• EWS pediatri, dan
• EWS dewasa umum
• Tidak harus ada 4, di standar yang penting ada EWS, sesuaikan kebutuhan RS.
• Pemantauan gizi di catat di CPPT dan ada lembar skriningnya
• Pengelolaan nyeri harus ada dari awal rawat jalan sampai ke rawat
inap
• Ada pengkajian nyeri ulang dan berkala terutama untuk pasien post
operasi
• Edukasi apapun harus selalu tercatat di form edukasi dan ttd pasien
PAB PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH
• Penanggung jawab kunci lemari narkotika ada 2 orang dan membawa kunci dengan mengalungi
dileher.
• Pelayanan farmasi klinik (MESO – Monitoring Efek Samping Obat, EPO – Evaluasi Penggunaan Obat,
PTO – Pemantauan Terapi Obat)
• Bukti dilakukan double check saat pelayanan resep
• Lakukan pemberian informasi obat termasuk BUD - Beyond Use Date
• Mencantumkan expired date pada masing-masing obat
• Penyiapan obat rawat inap dengan UDD (Unit Dose Dispensing)
• Pengelolaan sisa obat anastesi disertai dengan spo
• Terdapat surat pendelegasian TTK jika Apoteker tidak berada ditempat
• Laporan PPRA dikirim ke direktur RS dan Kemenkes
KE KOMUNIKASI DAN EDUKASI
• Pokja penentu kelulusan, bila SKP tidak lulus maka akreditasi tidak lulus
• Identifikasi harus bisa dilakukan oleh seluruh PPA, minimal pastikan
nama dan tanggal lahir
• Buat pengaturan pelaksanaan identifikasi situasi khusus seperti pada
pasien koma, bayi baru lahir, dan pada saat terjadi darurat bencana
dengan penggunaan LABEL 🡪 SPO
• Harus ada catatan transfer (serah terima) pasien internal saat hand
over pasien :
• 1. Antara PPA
• 2. Antara unit perawatan yang berbeda di dalam rumah sakit
• 3. Dari ruang perawatan pasien ke unit layanan diagnostik seperti radiologi atau
fisioterapi
PROGNAS PROGRAM NASIONAL
- Bila RS khusus dan tidak ada pelayanan Ibu Anak dan KB maka
bisa TDD
- Layanan HIV, TB, dan Stunting sebatas skrining, bila diagnosis
mengarah kesana, maka rujuk 🡪 kerjasama dengan faskes
rujukan
- Faskes rujukan 🡪 RS besar dan puskesmas seusuai wilayah
- Lakukan pemantauan, evaluasi, bukti pelaporan dan analisis
🡪 program prognas
- Kerjasama dengan dinas untuk pelatihan programmer TB, HIIV
AIDS
085720312140
Lets’ keep in touch.. Feel free to ask and share