Anda di halaman 1dari 4

TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Umum Daerah 1/4
Meuraxa

Tanggal Terbit : Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa


Kota Banda Aceh
Direktur,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

Dr. dr. Syahrul, Sp. S-K


Pembina Utama Muda
NIP. 19620202 198903 1 001

Transfer pasien antar ruang perawatan adalah memindahkan


PENGERTIAN pasien dari satu ruangan keruang perawatan/ ruang tindakan
lain didalam RSUD Meuraxa

Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung dengan


TUJUAN aman dan lancar serta pelaksanaannya sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan

- Pelaksanaan transfer pasien harus memperhatikan


keselamatan dan keamanan pasien
KEBIJAKAN - Transfer boleh dilakukan apabila kondisi pasien stabil/
layak untuk transfer ( Peraturan Direktur Nomor 1/PER-
DIR/RSUDM/VII/2012 tentang kebijakan pelayanan RSUD
Meuraxa)

PROSEDUR A. Persiapan :
a. Status Rekam Medis Pasien
b. Hasil pemeriksaan penunjang
c. Formulir transfer/ serah terima
d. Peralatan medis yang digunakan selama transfer
sesuai kondisi pasien
B. Pelaksanaan :
1. Ucapkan salam Assalammualaikum Wr Wb, Selamat
pagi/ siang/ malam, Bapak/ Ibu/sdr/I .
2. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang
rencana transfer yang akan dilakukan.
Bapak/ Ibu/sdr/i, sesuai kondisi saat ini kami akan
pindahkan Bapak/ Ibu/sdr/i ke ruang perawatan
(sebutkan ruang perawatan/ ruang tindakan/ pemeriksaan
yang dituju Ruang Rawatan, no kamar, bed. / ICU/,
Kamar Operasi), sebelumnya kami akan siapkan lebih
dulu peralatan yang diperlukan untuk pemindahan.
3. Lakukan koordinasi dengan perawat/ petugas unit
yang dituju dan komunikasikan tentang rencana
pemindahan pasien yang meliputi :
a. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
b. Diagnosa medis dan riwayat penyakit
c. Keadaan umum pasien
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Umum Daerah 2/4
Meuraxa
d. Dokter yang merawat
e. Alasan pasien dipindahkan
4. Periksa kelayakan kondisi pasien untuk ditransfer
(oleh DPJP/ dr Anesthesi/ dr IGD/ dr ruangan).
5. Tentukan SDM yang akan mendampingi pasien
selama transfer dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pasien Level 0 : didampingi oleh perawat yang
memiliki kompetensi kemampuan BLS
b. Pasien Level 1 : didampingi oleh perawat yang
memiliki kompetensi BLS dan cara pemberian
oksigen, sudah berpengalaman dalam
memberikan obat-obatan yang spesifik, dapat
melakukan suction.
c. Pasien Level 2 : didampingi dua orang perawat
yang mempunyai kompetensi seperti pada level 1
ditambah dengan kompetensi : dapat
memberikan bantuan pernafasan menggunakan
ambu bag, dapat melakukan perawatan CVP,
tracheostomi dan pengalaman kerja 2 tahun
merawat pasien kritis (Perawat ICU) bila
memungkinkan.
d. Pasien Level 3 : didampingi oleh dua orang
perawat yang memliki kompetensi seperti pada
level 2 ditambah dengan kompetensi dapat
menggunakan defibrilator, pengalaman kerja 2
tahun merawat pasien kritis (Perawat ICU) serta
dokter yang memiliki kompetensi ACLS dan
pengetahuan tentang panduan monitor pasien
saat transfer.
6. Siapkan peralatan yang harus disertakan saat
transfer pasien, sesuai dengan kondisi pasien
berdasarkan Level yaitu:
a. Pasien Level 0 : Status rekam medis pasien,
hasil pemeriksaan penunjang (foto rontgen, dll),
formulir transfer/ serah terima yang sudah diisi
dengan lengkap, kursi roda/ tempat tidur
b. Pasien Level 1 : Semua peralatan yang
disertakan pada level 0 ditambah dengan tabung
oksigen dan canul, standar infus.
c. Pasien Level 2 : Peralatan yang disertakan pada
level 1 ditambah dengan Monitor EKG bila
dimungkinkan
d. Pasien Level 3 : Peralatan yang disertakan pada
level 2 ditambah dengan alat bantu pernafasan
bila diperlukan
7. Isi formulir pemindahan antar ruangan dengan
lengkap, untuk pemeriksaan penunjang ke radiologi
maka di tambahkankan form permintaan pelayanan.
8. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
pasien, sebelum pasien ditransfer oleh perawat
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Umum Daerah 3/4
Meuraxa
pendamping.
9. Catat hasil observasi pada catatan keperawatan
10. Informasikan pada pasien dan keluarga saat pasien
akan ditransfer
Bapak/ Ibu, kita pindah keruang perawatan (sebutkan
ruang perawatan yang dituju Rawatan, no kamar,
bed. / ICU/, Kamar Operasi), sekarang
11. Antar pasien ke unit yang dituju (IRNA/ ICU/ Kamar
Operasi/Ruang Radiologi/ Ruang Haemodialisa)
12. Monitor kondisi pasien (keadaan umum, kesadaran)
selama transfer.
13. Lakukan serah terima dengan perawat unit yang
dituju.
Hal-hal yang diserahterimakan adalah:
a. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
b. Dokter yang merawat
c. Diagnosa medis dan riwayat penyakit
d. Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi
tanda-tanda vital pasien
e. Tindakan yang telah dilakukan
f. Terapi yang telah diberikan (cairan infus, obat-
obatan)
g. Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan
serta administrasinya (Laboratorium, radiologi,
dll, serta untuk follow up hasil pemeriksaan yang
belum selesai)
h. Alergi obat
i. Rencana tindakan, pemeriksaan penunjang,
terapi yang akan dilakukan/ dilanjutkan serta
administrasinya
j. Status Rekam Medis Pasien
k. Daftar barang pasien (bila pasien tidak ada
keluarga)
l. Informasi lain yang dianggap perlu
14. Tandatangani formulir serah terima
15. Kembalikan peralatan yang telah selesai dipakai saat
transfer ke tempat semula
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Pastikan level kondisi pasien:
a. Level 0 : Pasien yang hanya membutuhkan ruang
perawatan biasa
b. Level 1: Pasien yang berisiko mengalami perburukan
kondisi, pasien yang sebelumnya menjalani perawatan
di ICU
c. Level 2: Pasien yang memerlukan observasi dan
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


Rumah Sakit Umum Daerah 4/4
Meuraxa
intervensi lebih ketat, termasuk penanganan kegagalan
satu sistem organ atau perawatan pasca-operasi.
d. Level 3: Pasien yang membutuhkan bantuan
pernapasan lanjut (advanced respiratory support) atau
bantuan pernapasan dasar (basic respiratory support)
dengan dukungan / bantuan pada minimal 2 sistem
organ, termasuk pasien-pasien yang membutuhkan
penanganan kegagalan multi-organ.

1. InstalasiGawat Darurat (IGD)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Instalasi Rawat Intensif (OK & ICU)

Anda mungkin juga menyukai