BUKU PANDUAN
Tentang
PANDUAN TRANSFER PASIEN
RUMAH SAKIT TK.IV MADIUN
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK. IV MADIUN TENTANG
PANDUAN TRANSFER PASIEN DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
TK.IV MADIUN
KEDUA : Panduan Transfer Pasien di Lingkungan Rumah Sakit Tk.IV Madiun
sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini.
KETIGA : Panduan Transfer Pasien di lingkungan Rumah Sakit Tk.IV Madiun
digunakan dalam pemindahan pelayanan pasien dari satu unit kerja
ke unit kerja lain di Rumah Sakit Tk.IV Madiun.
KEEMPAT : Keputusanini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Madiun,
Pada tanggal : 14 Januari 2016
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV Madiun Nomor Kep / 206 / I / 2016 tanggal 4
Januari 2016 tentang Buku Panduan Tentang Tranfer Pasien Rumah Sakit tk.IV Madiun.
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Definisi .................................................................................................................... 1
BAB II RUANG LINGKUP .................................................................................................. 3
A. Kategori Transfer Pasien ........................................................................................ 3
B. Petugas Pelaksana Transfer Pasien ...................................................................... 3
C. Komunikasi ............................................................................................................. 4
D. Peralatan Medis Dan Obat-Obatan ........................................................................ 5
E. Transportasi Rujukan ............................................................................................. 8
BAB III TATA LAKSANA ................................................................................................... 9
A. Kriteria Transfer ...................................................................................................... 9
B. Kriteria Masuk Dan Keluar Unit Khusus ................................................................. 9
C. Tata Laksana Pengambilan Keputusan Transfer Pasien ...................................... 11
D. Tata Laksana Persiapan Pasien ........................................................................... 11
E. Tata Laksana Menentukan Rumah Sakit Penerima Rujukan Dapat Memenuhi
Kebutuhan Pasien ................................................................................................ 12
F. Tata Laksana Pencatatan Rekam Medis Pasien .................................................. 12
G. Tata Laksana Monitoring Pasien Selama Proses Transfer ................................... 12
H. Tata Laksana Serah Terima Pasien (Hand Off).................................................... 14
I. Tata Laksana Hand Off Antar Shift Kerja ............................................................. 15
J. Tata Laksana Rujukan Ke Rs Lain ....................................................................... 15
K. Tata Laksana Pendokumentasian Proses Rujukan Di Lakukan Di Dalam
Rekam Medis ....................................................................................................... 17
BAB IV DOKUMENTASI .................................................................................................. 18
A. Form Serah Terima Pasien Transfer Pasien Intra Rumah Sakit ........................ 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan Pelayanan Berfokus pada pasien (patient centered care), maka
integrasi pelayanan tidak lagi dihambat oleh ketidaktahuan pemberi pelayanan dari
satu unit pemberi layanan dengan pemberi pelayanan unit pemberi layanan lainnya
dalam rumah sakit, maupun antar rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan pasien. Mengingat kompleksitas unit pemberi layanan di dalam suatu
rumah sakit dan kesibukan para pemberi layanan, kerap kali menyebabkan
terbentuknya dinding pemisah antar unit pemberi layanan maupun antar pemberi
pelayanan, berupa minimnya informasi yang tersampaikan kepada pemberi pelayanan
pada unit layanan berikutnya, sehingga kesinambungan pelayanan kesehatan pasien
menjadi kurang optimal, bahkan terjadi over treatment (pengobatan ganda) yang tidak
diperlukan.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 20-30% informasi tidak tersampaikan
kepada pemberi pelayanan berikutnya selama proses transfer dan tidak
terdokumentasi pada berkas rekam medis pasien. Akibatnya menimbulkan dampak
ikutan berupa tertundanya bahkan terulangnya penegakan diagnosis dan pengobatan
medis, yang pada akhirnya berdampak pada rendahnya kualitas pelayanan klinis
pasien, berkurangnya kepuasan pasien, bertambahnya lama perawatan pasien, dan
bertambahnya biaya perawatan kesehatan pasien.
Panduan ini memberikan ketentuan yang perlu diperhatikan oleh pemberi
pelayanan, dokter, dokter spesialis, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya
dalam memberikan pelayanan kepada pasien di unit layanan masing-masing.
B. Definisi
1. Transfer Pasien
Transfer pasien didefinisikan sebagai suatu proses pemindahan atau serah
terima kewenangan primer (primary authority) dan tanggung jawab atas pemberian
asuhan klinis pasien dari suatu unit pemberi asuhan pelayanan kepada unit
penerima asuhan pelayanan selanjutnya di dalam rumah sakit maupun di luar
rumah sakit.
2. Serah terima/Penyerahan Pasien (Handoff)
Serah terima (handoff) adalah salah satu kegiatan utama transfer pasien
yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang akurat atas asuhan pasien,
pengobatan pasien, kondisi terkini pasien, dan perubahan kondisi pasien yang
mungkin terjadi untuk mencapai kesinambungan asuhan pelayanan pasien dan
keselamatan pasien.
1
2
Handoff asuhan pasien dilaksanakan apabila terjadi perubahan pada lokasi asuhan
pasien atau perubahan pemberi asuhan pasien, seperti:
a. Perubahan tingkat asuhan pasien
Pasien MRS dari klinik rawat jalan, IGD, atau unit pemberi asuhan lainnya
(Kamar Operasi, Kamar Bersalin, dsb.)
Transfer pasien dari IGD ke HCU
Transfer pasien dari klinik rawat jalan ke IGD
b. Transfer sementara asuhan pasien
Transfer dari ruangan rawat inap, klinik rawat jalan, atau IGD ke unit
penunjang diagnostik
c. Pemulangan/discharge/keluar rumah sakit
Transfer alih rawat ke rumah sakit lain
Transfer pasien ke rumah tinggal
Transfer pasien ke sarana pelayanan kesehatan lain untuk pemeriksaan
penunjang diagnostik
d. Pergantian shift pemberi asuhan
Pergantian shift kerja
Cuti DPJP didelegasikan ke DPJP pengganti
Penerima dan sekaligus Pemberi Asuhan berikutnya bertanggung jawab atas
asuhan pasien berikut:
a. Melaksanakan kegiatan asuhan klinis secara kompeten
b. Mengetahui narasi riwayat asuhan pasien (keluhan utama dan riwayat
kesehatan pasien yang relevan)
c. Menyadari data atau kejadian penting atas kondisi pasien
d. Mengetahui data penting untuk monitoring perubahan dan tingkat
ketidakpastian kondisi pasien
e. Mampu menangani terulangnya kejadian sebelumnya dan mengantisipasi
kemungkinan terjadinya kejadian yang akan datang
f. Merencanakan strategi asuhan pasien selanjutnya
g. Melakukan koordinasi ke atas maupun koordinasi ke bawah
kewenangannya dan melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
dalam pemberian asuhan pasien selanjutnya
h. Melibatkan pasien dan keluarganya dalam pengambilan keputusan
2
3
BAB II
RUANG LINGKUP
E. Komunikasi
1. Dalam proses transfer pasien perlu dilakukan komunikasi dalam bentuk tatap muka
secara langsung, yang terdiri atas elemen informasi sebagai berikut:
a. I-D-E-A-L
I Identity Identitas pasien : nama, nomor Rekam Medis, tanggal lahir
D Diagnosis Diagnosis dan kondisi saat ini
E Events Kejadian/kondisi terakhir dan perubahan kondisi atau pengobatan
A Anticipated Antisipasi terhadap perubahan kondisi dan pengobatan,
monitoring
L Leave Luangkan waktu untuk memberi kesempatan bertanya/klarifikasi
b. I-S-O-B-A-R
I Identification of PERKENALAN DIRI PETUGAS DAN PASIEN
Patient Melakukan identifikasi untuk memastikan identitas pasien
sesuai dengan pasien yang bersangkutan, terdiri atas
Nama Pasien, Tanggal Lahir dan Nomor Rekam Medis
S Situation and PERNYATAAN SINGKAT PERMASALAHAN PASIEN
Status Status klinis pasien, misalnya status kesadaran, tanda vital,
instruksi asuhan selanjutnya, kebutuhan pasien, termasuk
prospek/prognosis pasien saat transfer
O Observation TANDA VITAL TERKAHIR & ASESMEN KLINIS
Observasi terakhir yang dilakukan terhadap pasien,
termasuk monitoring selama proses transfer yang barus
4
5
saja berlangsung
B Background & PERNYATAAN SINGKAT RIWAYAT PENYAKIT
History Riwayat penyakit dan penyakit penyerta, temuan alergi,
pemeriksaan ifisk, pemeriksaan penunjang, dan diagnosis
kerja
A Assessment & PENYAMPAIAN RENCANA ASUHAN PASIEN
Actions Sharing kondisi pasien yang telah teratasi selama asuhan
sebelumnya, dan temuan abnormal pemeriksaan
penunjang diagnostik atau hasil yang tertunda, termasuk
rencana asuhan pasien selanjutnya
R Responsibility & KONFIRMASI DAN SERAH TERIMA TANGGUNG JAWAB
Risk Serah terima kewenangan dan tanggung jawab pasien
Management berupa tanda tangan pada Form Serah Terima Pasien ;
termasuk prosedur read-back atas temuan informasi kritis,
dan penyampaian kewaspadaan terhadap risiko penyakit
menular
2. Informasi yang disampaikan dan diterima tercatat dalam Form Serah Terima
Pasien dan disatukan dengan rekam medis pasien.
3. Komunikasi dilaksanakan sedemikian sehingga penyampaian informasi diterima
dan dimengerti dengan baik oleh penerima informasi, dan tidak terjadi:
Informasi tidak disampaikan sebagian atau seluruhnya kepada penerima
Informasi yang salah disampaikan kepada penerima
Informasi disampaikan tetapi tidak diterima dan dimengerti dengan baik oleh
penerima
4. Penerima informasi perlu melakukan klarifikasi dengan melakukan repeat-back dan
read-back
6
7
G. Transportasi Rujukan
1. Gunakan mobil ambulan. Mobil dilengkapi soket listrik 12 V, suplai oksigen,
monitor, dan peralatan lainnya
2. Sebelum melakukan transfer, pastikan kebutuhan-kebutuhan untuk mentransfer
pasien terpenuhi (seperti suplai oksigen, baterai cadangan, dll).
3. Standar Peralatan di Ambulan
a. Suplai oksigen
b. Ventilator
c. Jarum suntik
d. Suction
e. Baterai cadangan
f. Syringe / infusion pumps (tinggi pompa sebaiknya tidak melebihi posisi pasien
g. Alat penghangat ruangan portabel (untuk mempertahankan temperatur
pasien)
h. Alat kejut jantung (defibrillator)
7
8
BAB III
TATA LAKSANA
A. Kriteria Transfer
1. Derajat 0:
Pasien yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan ruang rawat biasa di unit/
rumah sakit yang dituju; biasanya tidak perlu didampingi oleh dokter, perawat, atau
paramedis (selama transfer).
2. Derajat 1:
Pasien dengan risiko perburukan kondisi, atau pasien yang sebelumnya menjalani
perawatan di High Care Unit (HCU); di mana membutuhkan perawatan di ruang
rawat biasa dengan saran dan dukungan tambahan dari tim perawatan kritis; dapat
didampingi oleh perawat, petugas ambulan, dan atau dokter (selama transfer).
3. Derajat 2:
Pasien yang membutuhkan observasi / intervensi lebih ketat, termasuk
penanganan kegagalan satu sistem organ atau perawatan pasca-operasi, dan
pasien yang sebelumnya dirawat di HCU; harus didampingi oleh petugas yang
kompeten, terlatih, dan berpengalaman (biasanya dokter dan perawat / paramedis
lainnya).
4. Derajat 3:
Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan lanjut (advanced respiratory
support) atau bantuan pernapasan dasar (basic respiratory support) dengan
dukungan / bantuan pada minimal 2 sistem organ, termasuk pasien-pasien yang
membutuhkan penanganan kegagalan multi-organ; harus didampingi oleh petugas
yang kompeten, terlatih, dan berpengalaman (biasanya dokter anestesi dan
perawat ruang intensif / IGD atau paramedis lainnya).
8. Tim transfer harus familiar dengan peralatan yang ada dan secara independen
menilai kondisi pasien.
9. Seluruh peralatan dan obat-obatan harus dicek ulang oleh petugas transfer.
mendapatkan obat anti nyeri tersebut; pasien yang baru selesai dioperasi, pada
saat hand off antar shift didapatkan fakta bahwa pasien belum pernah bangun dari
tempat tidur, maka perlu dilakukan klarifikasi kepada perawat shift selanjutnya
bahwa pasien perlu mendapatkan pengawasan atas risiko jatuh.
8. Seluruh serah terima pasien ditulis pada Form Serah Terima Pasien (terlampir) dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan mencantumkan nama terang.
9. Tanggung jawab asuhan pasien dipindahkan kepada Unit penerima setelah
dilakukan tanda tangan.
4. Di status pasien yang pindah dicatat segala perubahannya dari kondisi / status
pasien selama proses transfer Prosedur pengiriman pasien ke rumah sakit lain
diatur dalam SPO dan kebijakan MOU antar rumah sakit Pemindahan pasien
dilengkapi status dan teregistari pada buku ekspedisi alih rawat. Petugas mencatat
kondisi pasien pada saat transfer pasien tentang
a. Kondisi pasien tidak sadar (kesadaran pasien),
b. Terpasang ventilator termonitor,
c. Pencatatan tensi, nadi, pernapasan
d. Catatan cairan infuse
e. Apabila terjadi terjadi keadaan pasien memburuk, lakukan sesuai dengan SOP
f. Petugas menyampaikan kepada keluarga pasien tentang kondisi Pasien
5. Di status pasien yang pindah dicatat kondisi spesifik/khusus sehubungan dengan
proses pindah. Prosedur pengiriman pasien ke rumah sakit lain diatur dalam SPO
dan kebijakan MOU antar rumah sakit Pemindahan pasien dilengkapi status dan
teregistari pada buku ekspedisi alih rawat. Adapun beberapa cara sebagai berikut.
a. Menyiapkan formulir status pasien, mencatat kondisi pasien, menyiapkan proses
pindah.
b. Menulis nama, tempat tanggal lahir, diagnosa, dan tindakan yang telah
dilakukan.
c. Mengukur tanda-tanda vital, suhu, nadi, tensi, RR
d. Menyiapkan formulir pengawasan selama proses pindah.
e. Menyiapkan pasien dan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses
pindah
18
BAB IV DOKUMENTASI
19
SERAH TERIMA PASIEN
ANTAR RS
A. Form Serah Terima Pasien Transfer Pasien Intra Rumah Sakit
20
1.PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :.
Kesadaran : .
Tanda Vital : Tensi . mmHg Suhu ..oC Nadi x/mnt Pernafasan x/mnt
Keluhan: .
Riwayat Penyakit :....
Riwayat Alergi :......
Alasan Dirujuk :..
4. PEMBERIAN TERAPI
Infus :..
Obat Injeksi :
1 3 ........................
2 4 ..
Obat Oral :
1 4
2 5
3 6
Lainnya :.....................
.. dr.. ..
( Tanda Tangan dan Nama Terang ) ( Tanda Tangan dan Nama Terang ) ( Tanda Tangan dan Nama Terang )
21
Ditetapkan di Madiun
Pada tanggal : 18 Januari 2016