Anda di halaman 1dari 3

SERAH TERIMA ASUHAN PASIEN ANTAR PROFESIONAL

PEMBERI ASUHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


637/HPK/SOP/RSA/II/2019
01 1/3

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan,


PROSEDUR Direktur utama
OPERASIONAL
01 Februari 2019

dr. Ignatius Ivan Putrantyo


NIK. 247.02.070618

PENGERTIAN Komunikasih serah terima pasien adalah proses pengalihan informasi dan
tanggung jawab perawatan pasien dari satu petugas kesehatan ke petugas
kesehatan lainnya, yang dapat terjadi pada kegiatan :
1. Antar profesional pemberi asuhan (PPA) seperti antara staf medis dan
staf medis, antara staf medis dan staf keperawatan atau dengan staf
klinis lainnya atau antara PPA dan PPA lainnya pada saat pertukaran
shift.
2. Atar berbagai tingkat layanan di dalam rumah sakit yang sama seperti
jika pasien di pindah dari unit intensif ke unit perawatan atau dari unit
darurat ke kamar operasi.
Dari unit rawat inap ke unit layanan diagnostik atau unit tindakan seperti
radiologi.

1. Komunikasi harus dilaksanakan dengan terencana, terpola, efektif dan


TUJUAN sistematis.
2. Mengurangi kesalahan pada proses serah terima asuhan pasien sehingga
meningkatkan keselamatan pasien.

KEBIJAKAN SK Direktur No. 501/HPK/SK/RSA/II/2019


Tentang Penetapan dan Pemberlakuan Komunikasi Efektif RS. Almah

A. Media
PROSEDUR 1. Buku laporan
2. Komputer
3. Formulir transfer pasien antar ruangan/instalasi rumah sakit
4. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
SERAH TERIMA ASUHAN PASIEN ANTAR PROFESIONAL
PEMBERI ASUHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


635/HPK/SOP/RSA/II/2019
01 2/3

B. Pelaksanaan
1. Sebelum melakukan serah terima asuhan pastikan sudah melakukan
:
a. Pengkajian terhadap apa yang akan dilaporkan atau berupa
perintah yang harus diteruskan.
b. Mengetahui serah terima asuhan yang akan dikerjakan
c. Mengetahui diagnosis kerja dan kemungkinan adanya tambahan
dignosis
d. Mengetahui perubahan yang terjadi dari hasil kajian sebelumnya
e. Memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan dangan
metode SBAR (situation-background-assessment-
recommendation)
2. Melakukan serah terima asuhan dengan menggunakan metode
SBAR yaitu :
 Situation : komponen ini menyatakan bahwa terdapat suatu
keluahan atau tanda klinis pada pasien yang mendorong untuk di
laporkan misalnya sesak nafas, nyeri dada, penurunan tekanan
darah, gangguan irama jantung.
 Background : komponene ini menyatakan latarbelakang klinis
pasien yang menyebabkan keluhan tersebut. Informasi yang
terkandung dalam unsur background berupa data terapi yang
sudah diberikan, diagnosis pasien, data klinis pasien yang
mendorong perawat melaporkan pasien tersebut kepada dokter
data klinis pasien yang dilaporkan berupa data klinis terkait
dangan gangguan sistem neurologis, kardiovaskuler,
gastrointestinal, hasil-hasil pemeriksaan laboratoriam, atau
pemeriksaan penunjang lainnya tentunya data klinis yang
dilaporkan adalah data yang mendukung problem pasien
misalnya, pasien dengan penyakit paru obstruktif, data klinis
yang dilaporkan sebaiknya yang berhubungan dengan gangguan
fungsi respirasi misalnya frekuensi nafas, saturasi atau analisis
gas darah
 Assessment : komponen assessment atau penilaian menekankan
pada analis masalah yang terjadi pada pasien sehingga apabila
tidak segera diantisipasi akan menyebabkan kondisi pasien lebih
memburuk misalnya pada pasien dengan penyakit kegawatan
yang mungkin terjadi adalah gagal nafas.
 Recomendation : komponen ini menekankan pada apa yang akan
dilakukan petugas kesehatan untuk mengatasi masalah pasien
perawat atau bidan menghubungi dokter tentu mempunyai
maksud tertentu yaitu melaporkan kondisi pasien yang harus
diketahui dokter sehingga mengharapkan dokter segera datang ke
bangsal atau mungkin cukup meminta pemeriksaan penunjang
dan terapi yang perlu diberikan saat itu.
SERAH TERIMA ASUHAN PASIEN ANTAR PROFESIONAL
PEMBERI ASUHAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


635/HPK/SOP/RSA/II/2019
01 3/3

- RAWAT INAP
UNIT TERKAIT
- VK

Anda mungkin juga menyukai