Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT ARAFAH SERAH TERIMA (HAND OVER) ANTAR

ANWAR MEDIKA PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


01/MKT/RSAAM 0/1/2 dst 1/2

Ditetapkan
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Direktur
Tanggal/Bulan/
OPERASIONAL (SPO)
Tahun
dr. Achmad Yudi Arifiyanto
Komunikasi serah terima pasien adalah proses pengalihan
informasi dan tanggung jawab perawatan pasien dari satu
petugas ke petugas kesehatan lainnya, yang dapat terjadi
PENGERTIAN pada kegiatan :
Antar profesional pemberi asuhan (PPA) seperti antara staf
medis dan staf medis, antara staf medis dan staf keperawatan
atau dengan staf klinis lainnya atau antara PPA dan PPA
lainnya pada saat pertukaran shif
1. Komunikasi harus dilaksanakan dengan terencana,
TUJUAN terpola, efektif, dan sistematis
2. Mengurangi kesalahan pada proses serah terima asuhan
pasien sehingga meningkatkan keselamatan pasien
Sesuai Peraturan Direktur Nomor……….. tentang……….

KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Sebelum melakukan serah terima asuhan pastikan sudah


melakukan :
a. Pengkajian terhadap apa yang akan dilaporkan atau
berupa perintah yang harus diteruskan
b. Mengetahui serah terima asuhan yang akan
dikerjakan
c. Mengetahui diagnosis kerja dan kemungkinan
adanya tambahan diagnosis
d. Mengetahui perubahan yang terjadi dari hasil kajian
sebelumnya
e. Memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan
dengan metode SBAR (Situation, Background,
Assesment, recommendation
2. Melakukan serah terima asuhan dengan menggunakan
metode SBAR yaitu :
Situation : komponen ini menyatakan bahwa terdapat
suatu keluhan atau tanda klinis pada pasien yang
mendorong untuk dilaporkan misalnya sesak nafas, nyeri
dada, penurunan tekanan darah, gangguan irama jantung
Background : komponen ini menyatakan latar belakang
klinis pasien yang menyebabkan keluhan tersebut.
Informasi yang terkandung dalam unsur background
berupa data terapi yang sudah diberikan, diagnosis
pasien, data klinis pasien yang mendorong perawat
melaporkan pasien tersebut kepada dokter. Data klinis
pasien yang dilaporkan berupa data klinis terkait dengan
gangguan sistem neurologis, kardiovaskuler,
gastrointestinal, hasil-hasil pemeriksaan laboratorium,
atau pemeriksaan penunjang lainnya termasuk data klinis
yang dilaporkan adalah data yang mendukung problem
pasien misalnya pasien dengan penyakit paru obstruktif,
data klinis yang dilaporkan sebaiknya yang berhubungan
dengan gangguan fungsi respirasi misalnya frekuensi
nafas, saturasi, atau analisis gas darah
Assesment : komponen penilaian menekan pada analisis
masalah yang terjadi pada pasien sehingga apabila tidak
segera diantispasi akan menyebabkan kondisi pasien
lebih memburuk misalnya pada pasien dengan penyakit
kegawatdaruratan yang mungkin terjadi adalah gagal
nafas
Recommendation : komponen ini menekan pada apa
yang akan dilakukan petugas kesehatan untuk mengatasi
masalah pasien. Perawat atau bidan menghubungi dokter
tentu mempunyai, maksud tertentu yaitu melaporkan
kondisi pasien yang harus diketahui dokter sehingga
mengharapkan dokter segera datang ke bangsal atau
mungkin cukup meminta pemeriksaan penunjang dan
terapi yang perlu diberikan saat itu.
3. Untuk pergantian shift dokter jaga, dokumentasikan
proses serah terima (handover) di CPPT lalu beri cap
handover di akhir tulisan
4. Tulisan nama dan berikan tanda tangan dokter yang
menyerahkan dan dokter yang menerima informasi
- Instalasi Gawat Darurat
- Rawat Inap

UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai