KOTA PROBOLINGGO
TAHUN 2022
KOTA PROBOLINGGO
E-mail: rsabm_probolinggo@yahoo.com
Website: www.rsmkotaprob.rsmuhammadiyahjtim.com
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah-Nya, penyusunan
dokumen "Laporan Tahunan Kinerja Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
Sakit Ibu dan Anak Muhammadiyah Kota Probolinggo. Tahun 2022', dapat diselesaikan oleh
Tim Penyusun.
Laporan Tahunan Kinerja Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Ibu dan Anak Muhammadiyah Kota Probolinggo, merupakan dokumen yang memuat hasil
kerja 12 capaian lndikator Mutu Nasional. Laporan Tahunan ini menjadi salah satu
pedoman/acuan dalam menyusun rencana kegiatan atau program kerja dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien tahun berikutnya yang ada di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Muhammadiyah Kota Probolinggo. Proses penyusunan Laporan Tahun 2022 telah
melibatkan seluruh komponen unit kerja yang terkait. Perbaikan atas segala kekurangan dari
laporan ini tentu sangat diperlukan agar Laporan Tahunan berikutnya dapat tersaji dengan
lebih baik dan lebih sempurna
Dalam kesempatan yang baik ini kami mengajak semua pihak yang terkait untuk
bersama-sama dapat memberikan masukan yang membangun demi kesempurnaan buku
laporan, kritik dan saran sangat kami harapkan agar kedepannya dapat menjadi lebih baik
lagi. Tak lupa kami sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim
penyusun buku laporan ini dan pihak lain yang telah membantu menyelesaikan buku ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman judul………………………………………………………………….
Kata Pengantar ……………………………………………………………….. i
Daftar Isi………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1
A. Lattar belakang……………………………………………………… 1
B. Sejarah………………………………………………………………. 2
C. Profil Rumah Sakit………………………………………………….. 3
D. Maksud & Tujuan…………………………………………………... 5
E. Ruang Lingkup Laporan……………………………………………..6
BAB II ANALISIS SITUASI……………………………………………........ 7
BAB III DASAR HUKUM & 13 INDIKATOR MUTU NASIONAL.……… 9
BAB IV HASIL KERJA……………..………………………………………. 10
BAB V PENUTUP……………………………………………………..…….. 35
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu menjadi
semakin tinggi, baik dari segi kemudahan akses terhadap pelayanan, kualitas petugas
kesehatan sampai dengan kelengkapan fasilitas medis dan penunjang. RSIA Muhammadiyah
Kota Probolinggo sebagai satu-satunya rumah sakit di bawah naungan jaringan
Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk senantiasa meningkatkan mutu pelayanan
yang berorientasi pada keselamatan pasien.
B. Sejarah
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Muhammadiyah merupakan rumah sakit khusus di
Kota Probolinggo yang memberikan pelayanan utamanya untuk kesehatan anak serta
persalinan (kelahiran bayi). RSIA berdiri pada tahun 1977, yang awalnya berbentuk Balai
Pengobatan dan Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BP/BKIA) ‘Siti Aisyah’ kemudian
berubah status menjadi Rumah Bersalin ‘Siti Aisyah’ pada tahun 1980. Pada tahun 2004,
Rumah Bersalin ‘Siti Aisyah’ berubah status menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Muhammadiyah sesuai dengan surat ijin Menteri Kesehatan RI No YM. 02.04.3.5.1340
pertanggal 9 Juli 2004. Seiring dengan perkembangan kebutuhan masyarakat akan
peningkatan pelayanan kesehatan serta pentingnya kualitas dan mutu pelayanan
kesehatan, RSIA Muhammadiyah akan selalu melakukan perkembangan agar dapat
melayani masyarakat dengan prima. Diharapkan dengan pengubahan status dari Rumah
bersalin menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak ini dapat lebih mampu memberikan banyak
kontribusi terkait dengan kesehatan masyarakat, terutama ibu dan anak. Terdapat
beberapa jenis pelayanan dan fasilitas yang dimiliki oleh RSIA Muhammadiyah
Probolinggo, dimana masing-masing dibedakan atas kelas 3, kelas 2, kelas 1, dan ruang
1
VIP. Ruangan yang dimiliki di desain senyaman mungkin dengan fasilitas lengkap dan
modern. RSIA Muhammadiyah Probolinggo memiliki kapasitas 82 (enam puluh lima)
tempat tidur dan menyediakan berbagai layanan kesehatan yang dilengkapi dengan dokter
spesialis dibidang anak dan kandungan. Pelayanan penunjang RSIA Muhammadiyah
Probolinggo sudah cukup canggih dan memadai, yang meliputi layanan farmasi,
laboratorium, SIMRS, sistem antrian pasien, dan layanan konsultasi gizi, dengan tarif
yang relatif mudah dijangkau oleh masyarakat sekitar.
1. Nama Rumah SAKIT Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Muhammadiyah
Kota Probolinggo
2. Alamat Rumah Sakit Jalan Panglima Sudirman No. 65
Kota Probolinggo
Provinsi Jawa Timur
Kode Pos 67214
Telpon (0335) 4430555
Website www.rsiamkotaprob.rsmuhammadiyahjatim.com
e-mail rsabm_probolinggo@yahoo.com
3. Status Kepemilikan
a. Pemilik Pimpinan Pusat Muhammadiyah
b. Pendiri Pimpinan Daerah Muhammadiyah Probolinggo
c. Penyelenggara Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Probolinggo
4. Surat Izin Kemenkes Menteri Kesehatan RI No YM. 02.04.3.5.1340
5. Tipe Rumah Sakit C
6. No. Surat Izin P2T/2/03.26/01/IV/2015
Operasional
7. Masa Berlaku 21 April 2015 sampai dengan 21 April 2020
8. Lama Izin Operasional 5 Tahun
9. Akreditasi Perdana
10. No. Akreditasi KARS-SERT/670/I/2018
11. Tahun Berdiri 1977
2
12. Pimpinan Rumah Sakit 1 (satu) orang Direktur, 1 (satu) Kepala Bidang
Pelayanan Medis, 1 (satu) Kepala Bidang
Penunjang Medik, 1 (satu) Kepala Bidang
Keperawatan, dan 1 (satu) Kepala Bagian
Administrasi & Keuangan.
13. Perizinan Rumah Sakit Kemenkes / Pemda / Pemkot
14. Perizinan Sarana LH/ BATAN/ IPAL/ Lain-lain
Penunjang
15. Lahan Rumah Sakit 2399 m2
16. Status Hak Tanah Hak Milik Persyarikatan
17. Jumlah Tempat Tidur 82 TT
18. Layanan Unggulan a) Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD)
b) Paket Operasi Sesar
c) Kerjasama dengan Asuransi Kesehatan
3
3. Rawat Inap (Umum, Spesialis, One Daily
Dose, dan Paket Operasi Sesar
4. Fasilitas Kamar (VIP, Kelas I-II-III, Kamar
Bersalin, Isolasi
PELAYANAN MEDIS 1. Praktek Spesialis (Spesialis Kebidanan &
Kandungan)
2. Poliklinik (Umum dan Kesehatan Ibu &
Anak)
PENUNJANG MEDIS 1. Unit Farmasi
2. Unit Rekam Medis
3. Unit Laboratorium
4. Unit Gizi
UNIT PENUNJANG LAINNYA 1. Mobil Ambulance
2. Perawatan Jenazah
3. Bina Rohani Pasien
4. Melayani JKN
5. Bekerjasama dengan 4 Asuransi Kesehatan
6. Mushollah
7. Pelayanan pasien berbasis system komputer
1. Maksud
Maksud penyusunan laporan tahunan ini adalah dalam rangka mendukung sistem
akuntabilitas program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RSIA Muhammadiyah
Kota Probolinggo agar mampu mendorong kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi organisasi sehingga lebih profesional, efektif dan eifisien dalam
penyampaian hasil yang dicapai oleh RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo.
4
2. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui evaluasi, realisasi kegiatan dan kinerja peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo
c) Sebagai bahan perencanaan tahun yang akan datang terkait upaya peningkatan
mutu dan keselarnatan pasien di RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo
Bab 1 Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penulisan laporan, dan
ruang lingkup laporan
Bab 2 Analisis
5
Bab 3 Dasar Hukum dan lndikator Mutu Rumah Sakit
Bab 4 Hasil Keria Berisi Pencapaian Target Kinerja mutu dan keselamatan pasien
Bab 5 Penutup
6
BAB II
7
pemahaman SDM tentang program mutu dan keselamatan pasien menyebabkan
biasnya data yang dilaporkan.
2.2 Faktor Eksternal
Terdapat beberapa faktor internal yang mempengaruhi penerapan upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien, antara lain sebagai berikut:
1) Harapan masyarakat yang semakin tinggi menyebabkan variasi capaian yang cukup
besar dikarenakan SDM masih belum siap dalam menghadapi perubahan tersebut.
2) Standar pelayanan maupun mutu keselamatan pasien yang terus meningkat baik
standar Kementerian Kesehatan, KARS maupun lainnya mengharuskan RS lebih
fleksibel dan lentur dalam menjawab setiap tantangan dalam upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
3) Kebijakan pemerintah yang berlaku baik secara nasional, regional maupun di
lingkup Kota probolinggo juga dapat mempengaruhi ekspektasi masyarakat terhadap
pelayanan RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo.
8
BAB 3
Dasar hukum yang dijadikan acuan dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan RS
di RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo, yaitu:
N
INDIKATOR MUTU STANDAR MUTU
O
BAB 4
9
HASIL KERJA
10
Suatuproses kolaboratif digunakan untukmengembangkan kebijakan
dan/atau proseduruntuk memastikan telah mengatur semua situasi
yang memungkinkan untukdiidentifikasi.
Ketepatan Identifikasi Pasien difokuskan pada kelengkapan identitas
pasiendengan barcode atau cara lain pada produk – produk layanan
yang sudahditetapkan dengan keputusan Direktur Utama RS.Direktur
Rumah Sakit menetapkan produk layanan yang akan diberikan
barcodeidentitas atau cara lain.Cara lain yang dimaksud adalah
penulisan identitas masih secara manual, tetapiharus jelas.
Frekuensi
Pengumpulan Data Bulanan
Standar 100%
11
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
2022
120
100 100 100
100 100 100 100
80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
12
2. EMERGENCY RESPON TIME SC < 30 MENIT
Waktu Tunggu Penanganan Kegawatdaruratan SC < 30 menit
Area Manajerial
Kategori Indikator Ketepatan Waktu Pelayanan
Perspektif Proses bisnis internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem manajemen klinik
(goodclinical governanc) berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan (continuoum of care) dan
keselamatan pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan kegawatdaruratan SC yang cepat,
tepat dan responsif sehingga mampu mengoptimalkan upaya
menyelamatkan pasien gawat darurat dalam kurun waktu < 30
menit.
Definisi Kecepatan penangan pasien kasus kegawatdaruratan maternal
operasional neonatal dengan indikasi SC cito adalah < 30 menit
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah pelayan SC emenrgency < 30 menit
13
EMERGENCY RESPON TIME SC < 30 MENIT
2022
6
5 5 5 5
4
3
3
2 2
2
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
14
3. WAKTU TUNGGU PASIEN RAWAT JALAN
Area Manajerial
Kategori Indikator Ketepatan Waktu Pelayanan
Perspektif Proses bisnis internal
Sasaran Strategis Terwujudnya Ketepatan Waktu Pelayanan
Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan pada hari kerja
yangmudah dan cepat di akses oleh pasien
Definisi Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) adalah rata-rata waktu
operasional yangdiperlukan mulai dari pasien yang sudah terdaftar tiba di
polikliniksampai dilayani dokter.
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah waktu pasien yang sudah terdaftar sejak tiba di
polikliniksampai dengan dilayani dokter
Denominator Jumlah seluruh sampel atau seluruh pasien rawat jalan
Inklusi Pasien rawat jalan yang telah selesai melakukan pendaftaran
Eksklusi Pasien yang tidak datang pada waktu yang ditentukan, atau
saatdipanggil.
Formula Jumlah waktu sejak pasien yang sudah terdaftar tiba di
polikliniksampai dengan dilayani dokter dibagi Jumlah seluruh
sampel atau jumlah seluruh pasien rawat jalan
Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data Instalasi Rawat Jalan.
Catatan : Survey observasi langsung (Sampling) bila
jumlahpasien > 50 pasien per bulan
Standar ≤ 60 Menit
Kriteria Penilaian WTRJ (menit) :
WTRJ ≤ 60 --> skor = 100
60 < WTRJ ≤ 80 --> skor = 75
80 < WTRJ ≤ 100 --> skor = 50
100 < WTRJ ≤ 120 --> skor = 25
WTRJ > 120 --> skor = 0
PIC Kepala Instalasi Rawat Jalan
Dasar Pemikiran Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
15
WAKTU TUNGGU PASIEN RAWAT JALAN
2022
120
101 102
93 100
80
60 60 60 60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
16
4. WAKTU TUNGGU OPERASI ELEKTIF
Area Manajerial
Frekuensi
Pengumpulan Data Bulanan
Denominator
Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien dengan
operasiyang terencana
Jumlah waktu tunggu operasi yang terencana dari seluruh pasien yang
Formula
dioperasi dibagi Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien
dengan operasi yang terencana
Standar ≤ 48 jam
17
48 < WTE ≤ 72 --> skor = 75
72 < WTE ≤ 96 --> skor = 50
96 < WTE ≤ 120--> skor = 25
WTE > 120 --> skor = 0
18
WAKTU TUNGGU OPERASI ELEKTIF
2022
60
48 48 48 50
40
30
20
7 8 10
5
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
19
5 . KEPATUHAN JAM VISITE DOKTER SPESIALIS
20
KEPATUHAN JAM VISITE DOKTER
SPESIALIS
2022
90
88 88
88
85 86
84
82
80 80 80 80
78
76
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
21
6.WAKTU LAPOR HASIL TES KRITIS LABORATORIUM
Area Klinis
22
(Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan <30
Formula menit dibagi jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium kritis) x
100%
Standar 100%
23
WAKTU LAPOR HASIL TES KRITIS LABO-
RATORIUM
2022
120
100 100 100
100 100 100 100
80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
24
7. KEPATUHAN PENGGUNAAN FORNAS
25
KEPATUHAN PENGGUNAAN FORNAS 2022
120
98 97 98
100
80 80 80 80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
26
8.KEPATUHAN CUCI TANGAN
Area Manajerial
Kategori Indikator Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Perspektif Keselamatan Pasien
Sasaran Strategis Pencegahan dan pengendalian infeksi untuk mengurangai risiko
infeksiyang terkait pelayanan kesehatan.
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengurangai risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
Penilaian ini berdasarkan dilakukan atau tidaknya cuci tangan dalam
fivemoments for hand hygiene (lima momen cuci tangan) yang
ditetapkan olehWHO. Lima momen tersebut adalah:
1. Sebelum bersentuhan dengan pasien
2. Sebelum melakukan prosedur bersih/steril
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi
4. Setelah bersentuhan dengan pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien
Definisi Operasional Serta dengan menggunakan enam langkah hand hygiene yang telah
ditetapkan oleh WHO.Langkah-langkah tersebut yaitu:
1. Meratakan sabun dengan menggosokkan pada kedua telapak
tangan.
2. Menggosokpunggung tangan kanan dan kiri
3. Menggosok pada sela-sela jari
4. Menggosok punggung jari dan kuku dengan gerakankedua tangan
saling mengunci
5. Menggosok ibu jari kiri dengan diputardalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya.
6. Mengusapujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak
tangan kiri dansebaliknya.
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Formula Telusur dokumen Komite PPI :
1. Ada Kebijakan
2. Ada SOP
3. Dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi
Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data Surveilans Komite PPI (IPCN)
Standar Ada Kebijakan, ada SOP, dan dilaksanakan sesuai dengan SOP
Kriteria Penilaian 1. Ada Kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan
dievaluasi = 100
2. Ada kebijakan, ada SOP dilaksanakan sesuai SOP dan tidak
dievaluasi= 75
3. Ada Kebijakan, ada SOP tidak dilaksanakan sesuai dengan SOP
dan tidak dievaluasi = 50
27
4. Tidak ada kebijakan, tidak ada SOP, dilaksanakan = 25
PIC IPCN
Dasar Pemikiran Permenkes No.11 tentang Keselamatan Pasien
95
88 90
86 87
85
80
75
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
28
9. KEPATUHAN TERHADAP CLINICAL PATHWAY
Area Klinis
Kategori Indikator Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem manajemen klinik (good
clinical governance) berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan (continuum of care) dan keselamatan
pasien
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurangi
risiko proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan
klinis dan memberikan asuhan klinis yang tepat waktu serta
penggunaan sumber daya yg efisien dan konsisten sehingga
menghasilkan mutu pelayanan yang tinggi dengan menggunakan
praktek klinik yang berbasis bukti.
Definisi Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para staf
operasional medis/ DPJP dalam Menggunakan clinical pathway untuk
memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan
terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses
asuhan klinis. Setiap RS menetapkan paling sedikit 5 clinical
pathway dari data 5 penyakit terbanyak dengan ketentuan high
volume, high cost, high risk dan diprediksi sembuh. Evaluasi
atau cara penilaian penerapan ke-5 Clinical pathway tersebut
adalah :
1) Dilakukan audit clinical pathway berupa kegiatan monitoring
dan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan asuhan klinis
(indikator proses) dan terhadap lama hari perawatan /LOS
(Indikator output)
2) Dokumen clinical pathway diintegrasikan pada berkas rekam
medis Kepatuhan diukur dengan ketepatan LOS sesuai CP
pada kasus tanpa varian tambahan.
Clinical pathway harus dilaporkan ke Direktorat Jenderal
Pelayanan Kesehatan sebelum triwulan I berakhir. Audit clinical
pathway dilakukan berkala setiap tiga bulan.
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Eksklusi Kasus dengan varian tambahan
Formula Jumlah CP yang diimplementasikan sesuai dengan SPO
terintegrasi diRekam Medik dan di evaluasi. Menghitung Jumlah
CP yang diimplementasikan sesuai dengan SPO terintegrasi di
Rekam Medik dan di evaluasi :
1. Ada 5 CP = 100
2. Ada 4 CP = 80
29
3. Ada 3 CP = 60
4. Ada 2 CP = 40
5. Ada 1 CP = 20
6. Tidak ada CP = 0
Catatan :
a. Apabila dalam uji petik ditemukan pengisian CP yang tidak
lengkapdalam dokumen rekam medik, maka akan menjadi
faktor pengurangnilai yang diperoleh / dilaporkan.
b. Apabila CP yang dilaporkan tidak ada pasien sama sekali
namunsudah ada hasil evaluasi, maka tetap dihitung sebagai
CP yangsudah dievaluasi. Namun triwulan berikutnya satker
harusmengganti dengan CP yang baru, ditetapkan oleh
Direktur UtamaRS dan dilaporkan ke Ditjen Pelayanan
Kesehatan.
Sumber Data Rekam Medik
PIC Komite Medis
Dasar Pemikiran -Permenkes 1438/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran
-Standar Akreditasi Rumah Sakit
30
KEPATUHAN TERHADAP CP/PPK
2022
120
100 100 100
100
80 80 80 80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
31
10. KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN RISIKO CEDERA AKIBAT PASIEN
JATUH
Area Klinis
Catatan :
1. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien rawat
inap
2. Untuk pasien rawat jalan dan UGD hanya dilakukan
screening
Frekuensi
Pengumpulan Data Bulanan
32
edukasi seperti pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang
sudah melewati fase akut, dan pasien menolak edukasi.
Standar 100%
33
KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN RISIKO
CEDERA AKIBAT PASIEN JATUH 2022
101
100 100 100 100
99
98
97
96
96
95
95
94
94
93
92
91
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
34
11.KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA
Area Manajerial
Perspektif Customer
Frekuensi
Pengumpulan Data Semester (6 bulan)
Standar ≥ 85%
35
KP (%) :
K ≥ 85skor = 100
70 < KP < 85 skor = 75
Kriteria Penilaian
55 < KP ≤ 70 skor = 50
40 < KP ≤ 55 skor = 25
KP ≤ 40 skor = 0
PIC MOD
36
KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA
2022
98.2 98.2 100
97.4
95
90
85 85 85 85
80
75
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
37
12. KETEPATAN WAKTU TANGGAP KOMPLAIN
KECEPATAN RESPON KOMPLAIN (KRK)
Area Manajerial
Kategori Indikator Kepuasan Pelanggan
Perspektif Customer
Sasaran Strategis Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Efektivitas dan Mutu Pelayanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikankepuasan pelanggan.
Definisi operasional Kecepatan Respon Komplain adalah kecepatan Rumah
sakitdalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau
melalui media social/ masa yang sudah diidentifikasi tingkat
risiko dan dampak risikodengan penetapan grading/ dampak
risiko berupa ekstrim (merah),Tinggi (kuning), Rendah
(hijau), dan dibuktikan dengan data, dan tindaklanjut atas
respon time komplain tersebut sesuai
dengankategorisasi/grading/dampak risiko.
1. Warna Merah: cenderung berhubungan dengan polisi,
pengadilan, kematian, mengancam sistem/kelangsungan
organisasi, poptensi kerugian material dll.
2. Warna Kuning: cenderung berhubungan dengan
pemberitaan media, potensi kerugian in material, dll.
3. Warna Hijau: tidak menimbulkan kerugian berarti baik
material maupun immaterial.
Kriteria Penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan
merah, kuning,hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang
dilakukandalam kurun waktu sesuai standar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti
terhadapseluruh komplain disetiap kategori:
a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan
ditindaklanjutimaksimal 1x24 jam
b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 3 hari
c. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan
ditindaklanjutimaksimal 7 hari
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator KKM + KKK + KKH (%)
Denominator 3
Inklusi Komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
38
Eksklusi (-)
Formula (KKM + KKK + KKH) : 3
Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data Survey kepuasan pelanggan, Laporan, Rekapitulasi
komplain/keluhan
Standar > 75%
Kriteria Penilaian KRK (%) :
75 < KRK ≤ 100 % skor = 100
50 < KRK ≤ 75 % skor = 75
25 < KRK ≤ 50 % skor = 50
KRK < 25% skor = 25
PIC Kepala Unit Humas/ Penanganan Komplain RS
Dasar Pemikiran UU 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
39
WAKTU TANGGAP KOMPLAIN
2022
120
100 100 100
100
75 75 75
80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
40
13. KEPATUHAN PENGGUNAAN APD
Area Manajerial
Kategori Indikator Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Perspektif Keselamatan Pasien
Sasaran Strategis Pencegahan dan pengendalian infeksi untuk mengurangai risiko
infeksiyang terkait pelayanan kesehatan.
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Untuk melindungi petugas dari potensial terjadinya kecelakaan kerja
atau terpapar penyebaran infeksi
Definisi Operasional Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat alat yang dirancang
sebagai penghalang terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair atau
udara untuk melindungi pemakainya dari cidera atau transmisi infeksi
atau penyakit
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah ya dalam penggunaan APD
Denumerator Jumlah ya ditambah tidak dalam penggunaan APD
Formula Jumlah ya dalam penggunaan APD dibagi Jumlah ya ditambah tidak
dalam penggunaan APD
Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data Surveilans Komite PPI (IPCN)
Standar ≥ 80%
PIC IPCN
Dasar Pemikiran Permenkes No.11 tentang Keselamatan Pasien
41
WAKTU PENGGUNAAN APD
2022
120
100 100 100
100
80 80 80 80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
42
a. INDIKATOR MUTU PRIORITAS RUMAH SAKIT
43
KEPATUHAN IDENTIFIKASI PASIEN
2022
120
100 100 100
100 100 100 100
80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
44
2. MELAKUKAN TBAK SAAT MEMBERI/MENERIMA INSTRUKSI
LISAN/LEWAT TELEPON
Judul Melakukan TBAK Saat memberi/Menerima Instruksi
Lisan/Lewat Telepon
Definisi Komunikasi verbal atau per telepon yang efektif adalah proses
operasional serah terima informasi yang akurat, lengkap, tidak meragukan
dan dimengerti oleh penerima pesan secara lisan atau melalui
telepon.
TBAK adalah proses komunikasi dengan menuliskan informasi
yang diterima secara verbal / lisan atau per telepon kemudian
membacakan kembali informasi yang diterima dan dilakukan
konfirmasi kepada pemberi instruksi
Tujuan Terlaksananya evaluasi sasaran keselamatan pasien untuk
menurunkan kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien
Dimensi mutu Keselamatan Pasien
Dasar pemikiran Akar masalah insiden keselamatan pasien tersering adalah
problem komunikasi. Komunikasi yang paling rentan
mengalami kesalahan adalah pemberian instruksi yang
dilakukan secara verbal dan atau melalui telepon. karena itu
perlu dilakukan standarisasi teknik berkomunikasi saat
instruksi verbal/ telepon diberikan. Referensi: Peraturan Meteri
Kesehatan RI no. 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
Numerator Jumlah tenaga kesehatan yang menggunakan teknik TBAK
saat menerima instruksi medisa tau hasil pemeriksaan kritis
secara verbal atau pertelepon
Denominator Jumlah semua instruksi medis atau pelaporan hasil kritis yang
dilaporkan secara verbal atau pertelepon
Formula Jumlah tenaga kesehatan yang menggunakan teknik TBAK
Pengukuran saat menerima instruksi medis atau hasil pemeriksaan kritis
secara verbal atau per telepon / Jumlah semua instruksi medis
atau pelaporan hasil kritis yang dilaporkan secara verbal atau
per teleponX100%
Metodologi Concurrent
Pengumpulan
Data
Cakupan Data Petugas Perawat
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Frekuensi 3 bulan
analisa data
Metodologi Komparasi/perbandingan
analisa data
Sumber data Medical Record dan Observasi
Penanggung Manajer Rawat Inap,Yansus
jawab
Publikasi data Sesuai prosedur RS
Standar 100%
45
MELAKUKAN TBAK SAAT
MEMBERI/MENERIMA INSTRUKSI
LISAN/LEWAT TELEPON
2022
120
100 100 100
100 100 100 100
80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
46
3. KEPATUHAN PENYIMPANAN OBAT-OBAT HIGH ALERT DI RUANG
PERAWATAN
47
KEPATUHAN PENYIMPANAN OBAT-OBAT
HIGH ALERT DI RUANG PERAWATAN
2022
120
100 100 100
100 100 100 100
80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
48
4. PENERAPAN TIME OUT
49
PENGGUNAAN TIME OUT
2022
120
100 100 100
100 100 100 100
80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
50
5. KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
51
KEPATUHAN CUCI TANGAN
2022
105
100 100 100 100
95
88 90
86 87
85
80
75
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
52
6. PENILAIAN RESIKO JATUH PASIEN RAWAT INAP
53
KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN RISIKO
CEDERA AKIBAT PASIEN JATUH 2022
101
100 100 100 100
99
98
97
96
96
95
95
94
94
93
92
91
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
54
B. Indikator Pelayanan Klinis Prioritas
Angka kejadian infeksi luka operasi (AILO)
Area Klinis
Kategori Indikator Capaian Indikator Medik
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan medis
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Mengetahui kejadian infeksi nosokomial pada luka Operasi
Definisi Adanya infeksi nosocomial pada semua kategori luka
Operasional sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di rumah sakit
di tandai rasa panas (kalor), kemerahan (rubor),
pengerasan (tumor), dan keluarnya dalam waktu lebih
3x24 jam
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Banyaknya infeksi luka operasi bersih/bulan
Denumerator Jumlah operasi bersih bulan tsb
Inklusi Jumlah Pasien dengan lahir SC
Eksklusi Pasien lahir normal
Formula (Banyaknya infeksi luka operasi bersih/bulan dibagi jumlah
total operasi bersih bulan tersebut) x 100%
Sumber Data Rekam Medik
Standar 0%
PIC Ka. OK
Referensi Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
55
ANGKA KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI
2022
0.6
0.49
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0 0
0 0 0 0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
56
C. Indikator Sesuai Tujuan Strategis Rumah Sakit
Kemampuan Menangani BBLR 1500 gr - 2500 gr
Area Klinis
Kategori Indikator Capaian Indikator Medik
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan medis
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menangani BBLR
57
KEMAMPUAN MENANGANI BBLR
1500gr - 2500gr
2022
101
100 100 100 100
99
99
98
97
97
96
96
95
94
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
Mengupayakan Komite Medik, Case Data dari bulan juli – a. Supervisi ke unit perin
capaian target manager kepala Unit september belum dan nicu
kemampuan PERIN dan NICU, mencapai standart b. Himbauan oleh
menangani BBLR Mengupayakan Komite PMKP dalam
1500-2500 gr 100% capaian target kemampuan rapat rutin
menangani BBLR 1500- c. Penyampaian hasil
2500 gr 100% capaian oleh komite
mutu ke direktur
d. Melakukan updating
ilmu external tentang
penanganan BBLR
e. Melengkapi sarana dan
prasarana
f. Kaji ulang SPO
penanganan BBLR
58
D. Indikator Terkait Perbaikan Sistem
WAKTU TUNGGU PASIEN RAWAT JALAN
Area Manajerial
Kategori Indikator Ketepatan Waktu Pelayanan
Perspektif Proses bisnis internal
Sasaran Strategis Terwujudnya Ketepatan Waktu Pelayanan
Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan pada hari kerja
yangmudah dan cepat di akses oleh pasien
Definisi Waktu tunggu rawat jalan (WTRJ) adalah rata-rata waktu
operasional yang diperlukan mulai dari pasien yang sudah terdaftar tiba
di poli klinik sampai dilayani dokter.
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah waktu pasien yang sudah terdaftar sejak tiba di poli
klinik sampai dengan dilayani dokter
Denominator Jumlah seluruh sampel atau seluruh pasien rawat jalan
Inklusi Pasien rawat jalan yang telah selesai melakukan pendaftaran
Eksklusi Pasien yang tidak datang pada waktu yang ditentukan, atau
saat dipanggil.
Formula Jumlah waktu sejak pasien yang sudah terdaftar tiba di poli
klinik sampai dengan dilayani dokter dibagi Jumlah seluruh
sampel atau jumlah seluruh pasien rawat jalan
Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data Instalasi Rawat Jalan.
Catatan : Survey observasi langsung (Sampling) bila
jumlahpasien > 50 pasien per bulan
Standar ≤ 60 Menit
Kriteria Penilaian WTRJ (menit) :
WTRJ ≤ 60 --> skor = 100
60 < WTRJ ≤ 80 --> skor = 75
80 < WTRJ ≤ 100 --> skor = 50
100 < WTRJ ≤ 120 --> skor = 25
WTRJ > 120 --> skor = 0
PIC Kepala Instalasi Rawat Jalan
59
WAKTU TUNGGU PASIEN RAWAT JALAN
2022
120
101 102
93 100
80
60 60 60 60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
60
E. Indikator Terkait Manajemen Risiko
KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN RISIKO CEDERA AKIBAT
PASIEN JATUH
Area Klinis
Kategori Indikator Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
Perspektif Proses Bisnis Internal
Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan
Sasaran Strategis
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan
Tujuan efektif bagi pasien dalam upaya mencapai pemenuhan
sasaran keselamatan pasien internasional (IPSG 6)
Upaya pencegahan jatuh meliputi :
1. Screening di rawat jalan/UGD
2. Asesmen awal risiko jatuh
Asesmen Awal risiko jatuh adalah………….
3. Assesment Ulang risiko jatuh
Asesmen Ulang risiko jatuh adalah…….
4. Edukasi pencegahan pasien jatuh.
Definisi Edukasi pencegahan pasien jatuh adalah………..
operasional
Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya
pencegahan jatuh pada pasien yang berisiko sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh Rumah Sakit.
Catatan :
1. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien rawat
inap
2. Untuk pasien rawat jalan dan UGD hanya dilakukan
screening
Frekuensi
Pengumpulan Data Bulanan
Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan
Numerator pasien jatuh
Denominator Jumlah kasus yang berisiko jatuh. Semua pasien
Inklusi Semua pasien yang berisiko jatuh
Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun
edukasi seperti pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang
Eksklusi sudah melewati fase akut, dan pasien menolak edukasi.
Formula (Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan
61
pasien jatuh dibagi Jumlah kasus yang berisiko jatuh. Semua
pasien) x 100%
Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data Rekam Medik
Standar 100%
62
KEPATUHAN UPAYA PENCEGAHAN RISIKO
CEDERA AKIBAT PASIEN JATUH 2022
101
100 100 100 100
99
98
97
96
96
95
95
94
94
93
92
91
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
Area Klinis
Kategori Indikator Capaian Indikator Medik
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan kegawat
garuratan berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Terselengaranya pelayanan yang efektif dan mampu
menyelamatkan pasien gawat darurat yang ditangani di
UGD
Definisi Kematian pasien di UGD adalah kematian pasien yang
Operasional terjadi dalam periode ≤ 8 jam sejak pasien dating ke UGD
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah pasien meninggal di UGD ≤ 8 jam sejak datang
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang ditangani di UGD
Inklusi Jumlah pasien meninggal di UGD ≤ 8 jam
Eksklusi Pasien DOA (Death On Arrival)
Formula (jumlah pasien meninggal di UGD ≤ 8 jam dibagi jumlah
seluruh pasien yang ditangani di UGD) x 100%
Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data Rekam Medik
Standar ≤ 2,5%
kriteria Penilaian Hasil ≤ 2,5% → skor = 100
2,5% < Hasil ≤ 3% → skor = 75
3% < Hasil ≤ 3,5% → skor = 50
3,5% < Hasil ≤ 4% → skor = 25
Hasil > 4% → skor = 0
PIC Ka. UGD
Referensi Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
64
KEMATIAN PASIEN DI UGD ≤ 8 JAM
2022
3
2.5 2.5 2.5 2.5
1.5
0.5
0.004 0.012 0
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
65
b. Angka kejadian infeksi luka operasi (AILO)
Area Klinis
Kategori Indikator Capaian Indikator Medik
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan medis
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Mengetahui kejadian infeksi nosokomial pada luka Operasi
Definisi Adanya infeksi nosocomial pada semua kategori luka
Operasional sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di rumah sakit
di tandai rasa panas (kalor), kemerahan (rubor),
pengerasan (tumor), dan keluarnya dalam waktu lebih
3x24 jam
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Banyaknya infeksi luka operasi bersih/bulan
Denumerator Jumlah operasi bersih bulan tsb
Inklusi Jumlah Pasien dengan lahir SC
Eksklusi Pasien lahir normal
Formula (Banyaknya infeksi luka operasi bersih/bulan dibagi jumlah
total operasi bersih bulan tersebut) x 100%
Sumber Data Rekam Medik
Standar 0%
PIC Ka. OK
Referensi Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
66
ANGKA KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI
2022
0.6
0.49
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0 0
0 0 0 0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
67
c. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
Definisi Rekam medik yang lengkap adalah, rekam medik yang telah diisi lengkap
peorasional oleh dokter dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan
atau setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang, yang meliputi
identitas pasien,
Anamnesis
, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut dan resume
Frekuensi 1 bulan
pengumpul
an data
Periode 3 bulan
analisis
Numerator Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi lengkap
Standar 100%
68
KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIK
24 JAM SETELAH PELAYANAN
2022
120
100 100 100 100
73 72 70 80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
Mengupayakan Komite Medik, Case Data dari bulan juli – a. Supervisi ke unit VK
capaian target manager kepala Unit VK, September belum b. Himbauan oleh
kelengkapan Mengupayakan mencapai standart Komite PMKP dalam
pengisian rekam capaian target rapat rutin
medic 24 jam kelengkapan pengisian c. Penyampaian hasil
setelah selesai rekam medic 24 jam capaian oleh komite
pelayanan 100% setelah selesai pelayanan mutu ke direktur
d. Mengingatkan kembali
100%
ke dokter jaga dan
DPJP untuk
melengkapi rekam
medik
69
d. Kemampuan Menangani BBLR 1500 gr - 2500 gr
Area Klinis
Kategori Indikator Capaian Indikator Medik
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan medis
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam menangani BBLR
70
KEMAMPUAN MENANGANI BBLR
1500gr - 2500gr
2022
101
100 100 100 100
99
99
98
97
97
96
96
95
94
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
Mengupayakan Komite Medik, Case Data dari bulan juli – g. Supervisi ke unit perin
capaian target manager kepala Unit september belum dan nicu
kemampuan PERIN dan NICU, mencapai standart h. Himbauan oleh
menangani BBLR Mengupayakan Komite PMKP dalam
1500-2500 gr 100% capaian target kemampuan rapat rutin
menangani BBLR 1500- i. Penyampaian hasil
2500 gr 100% capaian oleh komite
mutu ke direktur
j. Melakukan updating
ilmu external tentang
penanganan BBLR
k. Melengkapi sarana dan
prasarana
l. Kaji ulang SPO
penanganan BBLR
71
e. Angka Kejadian Phlebitis di Ruang Anak
Area Klinis
Kategori Indikator Capaian Indikator Medik
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan medis
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan menurunkan angka kejadian phlebitis
72
Angka KEJADIAN PHLEBITIS DI RUANG
ANAK
2022
0.3
0.25
0.25
0.2
0.2
0.15
0.08 0.1
0.05
0 0 0 0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
Mengupayakan Komite Medik, Case Data dari bulan juli – a. Supervisi ke unit ruang
capaian target manager kepala Unit september belum anak
angka kejadian Ruang Anak mencapai standart b. Himbauan oleh Komite
phlebitis di ruang Mengupayakan PMKP dalam rapat
anak 0% capaian target angka rutin
kejadian phlebitis di ruang c. Penyampaian hasil
anak 0% capaian oleh komite
mutu ke direktur
d. Kaji ulang SPO
pemasangan infus
73
f. Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan
Area Management
Kategori Indikator Capaian Indikator Management
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan medis
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam kelengkapan
informasi rekam medik.
Definisi Rekam medik yang lengkap adalah, rekam medik yang telah
Operasional diisi lengkap oleh dokter dalam waktu < 24 jam setelah
selesai pelayanan rawat jalan atau setelah pasien rawat inap
diputuskan untuk pulang, yang meliputi identitas pasien,
anamnesis, rencana asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak
lanjut dan resume
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi
lengkap
Denumerator Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan.
Inklusi Jumlah Rekam Medik Ranap dan Rajal
Eksklusi Pasien yang tidak berobat ke rumah sakit
Formula (Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1 bulan yang diisi
lengkap dibagi Jumlah rekam medik yang disurvey dalam 1
bulan) x 100%
Sumber Data Survey Rekam Medik
Standar 100%
PIC Ka. Rekam Medik
Referensi Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
74
Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24
Jam Setelah Selesai Pelayanan
2022
120
100 100 100 100
80
60
40
8.89 20
0.32 1.38
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
Mengupayakan Komite Medik, Case Data dari bulan juli – a. Supervisi ke unit RM
capaian target manager kepala Unit september belum b. Himbauan oleh Komite
kelengkapan Ruang Anak mencapai standart PMKP dalam rapat
pengisian rekam Mengupayakan rutin
medic 100% capaian target kelengkapan c. Penyampaian hasil
pengisian rekam medic capaian oleh komite
100% mutu ke direktur
d. Bagian assembling
mengembalikan berkas
yang tidak lengkap ke
ruangan untuk
dilengkapi
75
g. KEPATUHAN PENGGUNAAN FORNAS
Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
Area Klinis
Kategori Indikator Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan
kefarmasianberbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien JKN
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien JKN
Definisi operasional Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
adalahkesesuaian penulisan resep oleh DPJP dengan
FormulariumNasional untuk Pasien JKN
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah item resep (R/) yang sesuai Fornas
Denominator Jumlah total item resep (R/)
Inklusi Pasien JKN
Eksklusi Obat yang ada dalam Clinical Pathway namun tidak ada
dalamFormularium Nasional
Formula (Jumlah item resep (R/) yang sesuai Fornas dibagi jumlah
totalitem resep (R/) ) x 100%
Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data Rekam Medik
Standar ≥ 80%
Kriteria Penilaian Hasil ≥ 80% skor = 100
70% ≤ Hasil < 80% skor = 75
60% ≤ Hasil < 70% skor = 50
50% ≤ Hasil < 60% skor = 25
Hasil < 50 skor = 0
PIC Ka. Instalasi Farmasi
Dasar Pemikiran Kepmenkes No.137 tahun 2016
76
KEPATUHAN PENGGUNAAN FORNAS 2022
120
98 97 98
100
80 80 80 80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
77
h. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium
Area Klinis
Kategori Indikator Capaian Indikator Medik
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan berbasis
mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan
Operasional pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia darah. Waktu
tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan
laboratorium adalah tenggang waktu mulai pasien
diambil
sample sampai dengan menerima hasil yang sudah
diekspertisi.
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
pasien yang disurvey dalam satu bulan
Denumerator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvey
dalam bulan tersebut
Inklusi Jumlah pasien yang di cek laboratorium
Eksklusi Jumlah pasien yang tidak di cek laboratorium
Formula (Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium pasien yang disurvey dalam satu bulan dibagi
Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvey
dalam bulan tersebut) x 100%
Sumber Data Buku laporan laboratorium
Standar Rwat Inap < 140 menit
Rawat Jalan < 60 Menit
PIC Ka. Unit Laboratorium
Referensi Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
78
Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Labora-
torium RAjal
2022
70
60 60 60 60
50
40
23 30
20 21
20
10
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Series1 Series2
79
Anilisis data:
80
i. Kepatuhan Visite Pasien oleh Dietisien
Area Managemen
Kategori Indikator Capaian Indikator Managemen
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Terwujudnya ketepatan pemberian diet pasien
Dimensi Mutu Ketepatan waktu, kesinambungan, kompetensi
Tujuan Semua pasien baru harus mendapatkan pengkajian Gizi
dalam waktu ≤ 2 x 24 jam, sebagai pertanggungjawabkan
petugas Gizi dalam memberikan pelayanan Gizi dan agar
tercapai cakupan assesmen Gizi kepada pasien rawat inap di
rumah sakit
Definisi Kegiatan pengumpulan data secara lengkap dan sistematis
Operasional untuk dikaji dengan tujuan mengetahui permasalahan Gizi
dari pasien rawat inap yang terdiri dari data riwayat gizi, data
biokimia, data antropometri, data fisik klinis, dan data
riwayat personal dalam waktu ≤ 2 x 24 jam
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah pasien baru rawat inap yang sudah dilakukan
pengkajian Gizi dengan lengkap dalam waktu ≤ 2 x 24 jam
Denumerator Jumlah semua pasien baru yang dirawat inap
Inklusi Jumlah pasien Rawat Inap
Eksklusi Jumlah pasien Rawat Jalan
Formula (Jumlah pasien baru rawat inap yang sudah dilakukan
pengkajian Gizi dengan lengkap dalam waktu ≤ 2 x 24 jam
dibagi Jumlah semua pasien baru yang dirawat inap) x 100%
Sumber Data Dokumen Rekam Medis pasien Rawat Inap ibu dan anak
Standar 100%
PIC Ka. Unit Gizi
Referensi Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
81
KEPATUHAN VISITE PASIEN OLEH
DIETISIEN
2022
101
100 100 100 100
98.5 99
98
96.5 97
96
96
95
94
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
82
j. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
Area Managemen
Kategori Indikator Capaian Indikator Managemen
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Tergambarnya pelaporan keuangan rumah sakit
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan rumah sakit
Definisi Laporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan arus kas
Operasional Laporan keuangan harus diselesaikan sebelum tanggal 10
setiap bulan berikutnya
Frekuensi Tiga bulan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah hari yang dibutuhkan dalam mengerjakan laporan
keuangan
Denumerator Jumlah hari dalam tiga bulan
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah hari yang dibutuhkan dalam mengerjakan laporan
keuangan dibagi Jumlah hari dalam tiga bulan) x 100%
Sumber Data Sub Bagian Keuangan
Standar 100%
Kriteria Penilaian Jumlah (hari) :
≤ 10 hari --> = 100%
11 - 20 hari --> = 75%
21 – 30 hari --> = 50%
31 - 40 hari --> = 25%
> 40 hari --> = 0%
PIC Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan
Referensi Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
83
KETEPATAN WAKTU PENYUSUNAN LA-
PORAN KEUANGAN
2022
120
100 100 100 100
80
60
33 33 33 40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Analisis Data
Plan DO Study Action
Mengupayakan Komite Medik, Case Data dari bulan juli – a. Supervisi ke unit
capaian target manager dan kepala Unit september belum keuangan
ketepatan keuangan, Mengupayakan mencapai standart b. Himbauan oleh Komite
penyusunan laporan capaian target ketepatan PMKP dalam rapat
keuangan 100% penyusunan laporan rutin
keuangan 100% c. Penyampaian hasil
capaian oleh komite
mutu ke direktur
d. Pemaksimalan
bridging penarikan
data pada aplikasi AIS
e. Penambahan SDM
84
k. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun
Area Managemen
Kategori Indikator Capaian Indikator Managemen
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Tergambarnya pelatihan SDM rumah sakit
Dimensi Mutu Kompetensi Teknis
Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap kualitas
SDM
Definisi Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan kompetensi
Operasional karyawan yang dilakukan baik dirumah sakit ataupun di
luar rumah sakit yang bukan merupakan pendidikan
formal. Minimal per karyawan 20 jam per tahun.
Frekuensi Satu Tahun
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20
jam per tahun
Denumerator Jumlah seluruh karyawan di rumah sakit
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20
jam per tahun dibagi Jumlah seluruh karyawan di rumah
sakit) x 100%
Sumber Data Sub Bagian Keuangan
Standar ≥ 60%
PIC Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan
Referensi Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Analisis Data:
Untuk data Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun tidak bisa dianalisa,
sebab pengumpulannya 1 tahun
86
WAKTU YANG DIBUTUHKAN DALAM
MENANGANI MASALAH PERANGKAT
KOMPUTER
2022
35
30
30
25
20
15 15
15 15 15 15
10
5
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Anilisis data:
87
c. Pemberian Pelayanan Binaan Rohani
Area Managemen
Kategori Indikator Capaian Indikator Managemen
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Tergambarnya pelayan BINROH di rumah sakit
Dimensi Mutu Kompetensi Teknis
Tujuan Pemberian Pelayanan Rohani kepada Pasien bersalin dan
anak
Definisi Pemberian Pelayanan Rohani ialah memberikan pelayanan
Operasional dalam bentuk Do’a ,mensuport dan memberikan pelayanan
konsultasi kepada pasien
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Total kumulatif pasien yang sudah di berikan pelayanan
binaanrohani dalam satu bulan
Denumerator Total pasien yang diamati dalam satu bulan
Inklusi Pasien rawat inap
Eksklusi Pasien rawat jalan
Formula (Total kumulatif pasien yang sudah di berikan pelayanan
binaanrohani dalam satu bulan dibagi Total pasien yang
diamati dalam satu bulan) x 100%
Sumber Data Register Rawat Inap
Standar > 85 %
PIC Binarohani
Referensi Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
88
PEMBERIAN PELAYANAN BINAAN ROHANI
2022
85 85 85 90
85 85 85
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Analisis data
89
d. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance
Area Managemen
Kategori Indikator Capaian Indikator Managemen
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Tergambarnya pelayan Ambulance di rumah sakit
Dimensi Mutu Kenyamanan dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketanggapan rumah sakit dalam menyediakan
kebutuhan pasien akan ambulance
Definisi Kecepatan memberikan pelayanan ambulance adalah
Operasional waktu yang dibutuhkan mulai permintaan ambulance
diajukan oleh pasien / keluarga pasien di rumah sakit
sampai tersedianya ambulance ≤ 30 menit
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah penyediaan ambulance yang tepat waktu dalam 1
bulan
Denumerator Jumlah seluruh permintaan ambulance dalam satu bulan
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah penyediaan ambulance yang tepat waktu dalam 1
bulan dibagi Jumlah seluruh permintaan ambulance dalam
satu bulan) x 100%
Sumber Data Catatan penggunaan ambulance
Standar < 30 menit
PIC Kepala Sub Bagian Umum
90
KECEPATAN MEMBERIKAN PELAYAN
AMBULANCE
2022
35
30 30 30 30
25
20
15
10
10
5 5
5
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Analisis data
91
e. Tidak adanya kejadian linen yang hilang
Area Managemen
Kategori Indikator Capaian Indikator Managemen
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Tergambarnya pelayan pemeliharaan di rumah sakit
Dimensi Mutu Efisiensi dan efektifitas
Tujuan Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundry
Definisi Tidak ada
Operasional
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah linen yang dihitung dalam 4 hari sampling dalam
satu tahun
Denumerator Jumlah linen yang seharusnya ada pada hari sampling
tersebut
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah linen yang dihitung dalam 4 hari sampling dalam
satu tahun dibagi Jumlah linen yang seharusnya ada pada
hari sampling tersebut) x 100%
Sumber Data Survey
Standar 100%
PIC Kepala Sub Bagian Umum
92
TIDAK ADA KEJADIAN LINEN YANG HILANG
2022
120
100 100 100
100 100 100 100
80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Analisis data
93
f. Angka Kejadian Kehilangan dan Kerusakan Kendaraan
Area Managemen
Kategori Indikator Capaian Indikator Managemen
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Tergambarnya pelayan di rumah sakit
Dimensi Mutu Keamanan dan kenyamanan
Tujuan Memberikan layanan keamanan dan kenyamanan kepada
pasien, pengunjung dan karyawan di Rumah Sakit
Definisi - Kehilangan adalah keadaan terjadinya pengambilan
Operasional
barang/uang/benda lainnya dalam wilayah Rumah Sakit
oleh pihak yang diketahui identitasnya maupun tidak,
tanpa sepengetahuan pemiliknya
- Kerusakan adalah keadaan terjadinya barang/benda
yang mengalami perubahan bentuk/fisik yang tidak
sesuai dengan standar
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah kehilangan dalam waktu 1 bulan
Denumerator -
Inklusi -
Eksklusi -
Formula -
94
angka kejadian kehilangan dan kerusakan
kendaraan
2022
120
100 100 100
100 100 100 100
80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Analisis data
95
a. Angka Kejadian Kehilangan
Area Managemen
Kategori Indikator Capaian Indikator Managemen
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Tergambarnya pelayan di rumah sakit
Dimensi Mutu Keamanan dan kenyamanan
Tujuan Memberikan layanan keamanan dan kenyamanan kepada
pasien dan karyawan di Rumah Sakit
Definisi Kehilangan adalah keadaan terjadinya pengambilan
Operasional
barang/uang/benda lainnya dalam wilayah Rumah Sakit oleh
pihak yang diketahui identitasnya maupun tidak, tanpa
sepengetahuan pemiliknya
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah kehilangan dalam waktu 1 bulan
Denumerator -
Inklusi -
Eksklusi -
Formula -
96
angka kejadian kehilangan
2022
120
100 100 100
100 100 100 100
80
60
40
20
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Analisis data
97
Waktu tunggu Pelayanan sterilisasi (CSSD)
Area Managemen
Kategori Indikator Capaian Indikator Managemen
Perspektif Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis Tergambarnya pelayan di rumah sakit
Dimensi Mutu Efektifitas
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis,
mengurangirisiko proses asuhan klinis, mengurangi adanya
variasi asuhanklinis dan memberikan asuhan klinis yang tepat
waktu sertapenggunaan sumber daya yg efisien dan konsisten
sehinggamenghasilkan mutu pelayanan yang tinggi dengan
menggunakanpraktek klinik yang berbasis bukti.
Definisi Waktu tunggu pelayanan sterilisasi adalah waktu yang
Operasional
dibutuhkan sejak instrument, suplai, atau peralatan kotor di
terima di CSSD sampai produk steril keluar dari mesin/ alat
sterilisasi dan siap untuk di distribusikan.
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan sterilisasi dalam
satu bulan
Denumerator Jumlah kumulatif waktu tunggu permintaan pelayanan
sterilisasi
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan sterilisasi dalam
satu bulan dibagi Jumlah kumulatif waktu tunggu permintaan
pelayanan sterilisasi) x 100%
Sumber Data Form Pengumpulan Data
Standar ≤ 90 menit
PIC Koordinator CSSD
98
waktu tunggu pelayanan sterilisasi
2022
100
90 90 90 90
80
70
60 60
60
45 50
40
30
20
10
0
Juli Agustus September
Series1 Series2
Analisis data
99
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil laporan capaian 13 indikator mutu nasional, mutu prioritas rumah sakit
dan mutu unit di RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo diharapkan dari semua poin diatas
dapat terlaksana sepenunya dengan baik, sehingga dapat mencapai standar acuan 100% yang
diinginkan. Jika semuanya sudah mencapai standart 100% maka pelayanan dari seluruh unit
rumah sakit ke pasien menjadi baik, efek positifnya kunjungan pasien semakin banyak dan
citra rumah sakit semakin baik.
Ketua MPKU
100