CLINICAL PATHWAY
TAHUN 2019
TENTANG
PEDOMAN PRAKTIK KLINIK DAN CLINICAL PATHWAY
1
MEMUTUSKAN :
2
DAFTAR ISI
Halaman
3
BAB I
PENDAHULUAN
Era pelayanan kesehatan yang lebih berfokus ke pelayanan pasien, membuat RS perlu
mengimplementasikan beberapa alat kendali mutu dan biaya. Pedoman Praktek Klinik adalah
pedoman yang disusun oleh staf medis dalam melaksanakan kegiatan pelayanan klinik ke pasien
Clincal Pathway, sebagai alat kendali mutu dan biaya didefinisikan sebagai catatan multidisiplin
berbasis waktu yang bertujuan meminimalisasi variansi pelayanan sehingga terbatas sebagai
keunikan kondisi pasien dan kebebasan klinik. Menurut Pinzon, 2015 , Clinical pathway
merupakan turunan lebih lanjut dari PPK untuk dapat dikolaborasikan dengan 3 pemberi asuhan
lain ( keperawatan, Gizi, Farmasi )
Manfaat clinical pathway meliputi reminder dalam pelayanan, mencegah duplikasi,
mampu meramalkan lama tinggal dan komponen pelayanan, mengendalikan mutu dan biaya, dan
memudahkan audit klinis dan analisis varian. Kendala yang sering muncul dalam penerapan
clinical pathway adalah kesalahpahaman bahwa clinical pathway akan memangaks kebebasan
klinis seorang tenaga medis. Dengan pembudayaan dan sosialisasi yang memadai, clinical
pathway akan memberi dampak positif bagi budaya kerja klinis Rumah Sakit.
CP merupakan sistem yang memasukkan prediksi luaran klinis dalam kerangka waktu
tertentu sehingga menjamin kontinuitas dan koordinasi pelayanan secara multidisiplin.
Perbedaan dengan CP, pedoman praktek klinis adalah pernyataan konsensus yang secara
sistematis dikembangkan untuk membantu klinisi dalam membuat keputusan terkait penanganan
pasien. Awalnya CP diperkenalkan oleh New England Medical Centre, Boston pada pertengahan
1980-an, dengan pertimbangan hasil observasi yang menyatakan bahwa pasien dengan kondisi
klinis yang sama mendapatkan terapi yang juga serupa
Komponen Esensial CP terdiri dari :
a) Timeline
b) Kategori Aktivitas Pelayanan
c) Tindakan Intervensi Medis
d) Luaran klinis efficient, clinically
appropriate and shortest length of sta
y for a
specific medical pro
cedure condition
4
BAB II
PENGERTIAN dan TUJUAN
A. PENGERTIAN
1. PNPK adalah Standar pelayanan kedokteran yang bersifat nasional dan dibuat oleh
organisasi profesi serta disahkan oleh menteri
2. PPK adalah Pedoman dalam melaksanakan praktek klinis yang didasarkan pada
PNPK
3. Clinical Pathway adalah suatu alat kendali mutu dan biaya yang merupakan turunan
PPK dalam rangka memasukkan luaran klinis yang terprediksi dalam kerangka waktu
tertentu.
4. Audit Klinis adalah mekanisme internal rumah sakit untuk menjamin
terselenggaranya pelayanan kesehatan sesuai standar yang telah ditetapkan
5
BAB III
RUANG LINGKUP
6
Adanya PPK dan CP dapat memenuhi tujuan Standar Pelayanan Kedokteran sesuai
PERMENKES 1438/2010 yaitu
a. Memberikan Jaminan pada pasien untuk memperoleh layanan medis berdasarkan nilai
ilmiah sesuai kebutuhan pasien
b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu layanan
TUDUHAN PELANGGARAN
PASIEN IDEAL PASIEN
DISIPLIN
SEMBUH/TIDAK SEMBUH/TIDAK
CEDERA CEDERA
STAF RS
D. Clinical Pathway
Clincal Pathway, sebagai alat kendali mutu dan biaya didefinisikan sebagai catatan multidisiplin
berbasis waktu yang bertujuan meminimalisasi variansi pelayanan sehingga terbatas sebagai
keunikan kondisi pasien dan kebebasan klinik. Clinical Pathway menjadi tools yang banyak
dipakai secara luas mengingat kemiripannya dengan deskripsi sistem case-mix yang
mendasarkan pada kesamaan karakteristik klinik dan sumber daya yang terlibat. Dari sisi hukum,
8
UU RS Pasal 13 mengamanatkan bahwa Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit
harus bekerja sesuai dengan
– Standar profesi
– Standar pelayanan rumah sakit
– Standar prosedur operasional yang berlaku
– Etika profesi
– Menghormati hak pasien dan
– Mengutamakan keselamatan pasien
Tentu akan sangat menyulitkan RS bila semua topik diagnosis dilakukan penyusunan PPK dan
CP. Pemilihan topik untuk diprioritaskan dibuat PPK dan CP didasarkan pada diagnosis yang
memiliki karakteristik High volume, High risk, High cost, Multidisciplinary , dan Problem
prone. Peran komite medis dan komite PMKP dalam memilih topik PPK CP tersebut sangat
besar mengingat kedua komite tersebut yang lebih memahami masalah sebenarnya dalam
pelayanan rumah sakit,
9
BAB IV
TATA LAKSANA PENYUSUNAN dan IMPLEMENTASI PEDOMAN PRAKTEK
KLINIK & CLINCAL PATHWAY
1. Menentukan Topik
Topik yang dipilih adalah yang berkategori high volume, high cost, high risk dan problem
prone
2. Menunjuk Koordinator (Penasehat Multidisiplin)
Perwakilan dari: semua disiplin yang termasuk dalam pathway, semua level dari struktur
organsisasi, semua pekerja shift, perempuan dan laki-laki
Fungsi
Melakukan tahapan-tahapan pengembangan CP
Memberi informasi ke tim profesi masing-masing terkait pengembangan CP
alur koordinasi, alur komunikasi, dan rekomendasi tim
Melakukan Pertemuan Pertama menentukan pemain utama; menjelaskan peran
siapa melakukan apa; dan merencanakan kegiatan berikutnya.
3. Menetapkan Pemain Kunci
Mengidentifikasi setiap orang yang menguasai untuk dilibatkan dalam pengobatan terhadap
sekelompok pasien yang telah dipilih
Dengan brainstorming siapa saja yang perlu dilibatkan (termasuk pasien)
4. Kunjungan Lapangan
Tujuan:
Untuk melihat praktek, sistem pengukuran dan dasar pemikiran yang ada pada
saat ini di rumah sakit kita
Mengidentifikasi kemungkinan kaji banding kepada institusi lain
Menangkap ide
Menulis laporan dan membuat rekomendasi untuk kesimpulan dalam pathway
Bawa instrumen untuk menggali informasi yang kita butuhkan
5. Pencarian Literatur
Mencari best practice pada kasus tertentu skala nasional maupun internasional (published
guideline) yang bisa dipakai di RS
2 orang penelaah
Memilih kata kunci yg tepat untuk mencari PNPK
Mendistribusikan, membaca, dan membuat telaah pustaka
Membuat rekomendasi untuk penyusunan clinical pathway
6. Melaksanakan Customer Focus Group
Membantu mengidentifikasi kesenjangan antara harapan pelanggan dan pelayanan yang
diberikan.
10
mengijinkan pengembangan indikator mutu pelayanan agar kepuasan konsumen dapat
diukur dan dipantau.
mengijinkan komunikasi ditingkatkan secara lebih besar antara pelanggan dan pemasok.
7. Membuat/Merevisi Pedoman Praktek Klinis (PPK)
CP merupakan pelengkap PPK (Permenkes No. 1438 Tahun 2010) tidak mungkin
membuat CP tanpa PPK
PPK harus direview 2 tahun sekali membuat CP untuk meningkatkan kepatuhan untuk
review PPK
Untuk membuat CP susun PPK (bila belum ada) atau revisi PPK
8. Analisis Casemix
Dasar pengembangan CP mengumpulkan aktivitas–aktivitas dalam pelayanan pasien
untuk dikaitkan dengan DRG tertentu besaran rupiah saat pengajuan klaim.
Dalam tahap ini kita menggali informasi seperti:
Length of stay kalau terlalu panjang malah merugikan RS karena tarif INA
CBG’snya tidak bertambah (harus pas)
Biaya per kasus
Penggunaan obat
Test yang diminta
9. Desain CP
Menetapkan desain yang disepakati, meliputi :
Ukuran kertas
Marjin
Identifikasi pasien
Tempat pengisian
Tanggal pendesainan
Orientasi
Pencatatan informasi
Formulir bebas
Cek list
Kecepatan
Tanda tangan
Catatan variansi
Pengesahan oleh departemen rekam medik
10. Pengukuran Proses dan Outcome
Dalam tahap ini, kita menetapkan item-item aktivitas untuk proses dan outcome pelayanan
untuk pengumpulan data pasien
Item sebaiknya mudah dipahami oleh staf pengisi sehingga mudah diikuti
Pengukuran proses ini juga dilakukan untuk melihat kepatuhan implementasi CP
Contoh Pengukuran
11
Pengukuran fungsi atau mobilitas
Tingkat kesadaran
Temperatur
Tekanan darah
Jumlah sputum
Fungsi paru-paru
Subjective Wellness Indicator (perasaan)
11. Sosialisasi dan Edukasi
Clinical pathway adalah metode pendokumentasian pelayanan yang valid dan sah. Jika
pathway dipahami secara benar dan diisi secara benar, maka hal itu tidak dipandang sebagai
membuat catatan dalam catatan perkembangan pasien.
Perlu sosialisasi dan edukasi (intensif selama 6 bulan
12. Implementasi
Pelaksanaan
Hasil Audit
didapatkan
Rekomendasi
solusi perbaikan
pelayanan
ditetapkan
Evaluasi
13
pelayanan
Pelaksanaan
Hasil Audit
didapatkan
Rekomendasi
solusi perbaikan
pelayanan
ditetapkan
Evaluasi
Terdapat
rencana
perbaikan
14
No Program Rincian Program Target Rentang
pencapaian Waktu
15
BAB V
PELAKSANA PENYUSUNAN dan IMPLEMENTASI PEDOMAN PRAKTEK KLINIK
& CLINICAL PATHWAY
Pelaksana Penyusunan
a. Komite Medis
b. Kelompok Staf Medis yang terkait
c. Komite PMKP subkomite PPK CP
d. Direksi Bidang Pelayanan
Pelaksana Implementasi
a. Para Pemberi Asuhan
- Medis
- Keperawatan
- Gizi
- Farmasi
b. Auditor Mutu Internal Rumah Sakit
c. Komite PMKP subkomite PPK CP
d. Komite Medis
e. Case Manager
16