Anda di halaman 1dari 2

RSIA MUHAMMADIYAH KOTA

PROBOLINGGO
SECTIO CESAREA

No. Dokumen No Revisi Halaman:

RSIA Muhammadiyah 11/SPO/RSIA/III.6.AU/I/2018 00 1/2


Kota Probolinggo

Tanggal Terbit : Ditetapkan:


kk

Direktur
STANDAR PROSEDUR
1 September 2022
OPERASIONAL

dr. Beny Rahman Khomaini


NIK: 201906138
PENGERTIAN Sectio Cesarea / Cesarean Section (Bedah Cesar) adalah
tindakan mengiris dinding perut dan rahim untuk
mengeluarkan janin pada ibu hamil dengan umur
kehamilan lebih dari 28 minggu.
TUJUAN 1. melahirkan janin secepatnya.
2. mencegah komplikasi yang mengancam keselamatan
ibu dan janin

KEBIJAKAN Sesuai dengan SK Kebijakan Direktur


No.11/PER/III.6.AU/H/2022 TENTANG OPERASI
SECTIO CESAREA
PROSEDUR A. Persiapan alat
1. Persiapan Personalia
2. Satu orang Dokter Obsgin sebagai operator dan
dua orang selaku Asisten I dan Asisten II, satu
orang selaku Instrumen.
3. Persiapan Pasien
a. Stop makan/minum minimal 6 jam sebelum
operasi (kecuali emergensi).
b. Pasang IVFD.
c. Pasang dauwer kateter
d. Bersihkan dinding perut daerah operasi
4. Persiapan Operasi
a. Konsultasi Anestesi.
b. Pemeriksaan Laboratorium (minimal: Hb, AL,
AT, CT, BT, HbsAg, Golongan darah).
c. Persediaan darah.
d. Persiapan alat operasi (oleh petugas IBS).
e. Informed consent dari Suami atau Keluarga.
RSIA MUHAMMADIYAH KOTA
PROBOLINGGO
PERAWATAN PASIEN PASCA PEMBERIAN
SEDASI
No. Dokumen No Revisi Halaman:

RSIA Muhammadiyah 11/SPO/KBS/III.6.AU/I/2018 00 2/2


Kota Probolinggo

B. PELAKSANAAN
kk

1. Pasien ditidurkan diatas meja operasi dengan


sebelumnya diberikan premedikasi di Ruang
Persiapan oleh bagian anestesi.
2. Dilakukan anestesi oleh Dokter Anestesi.
3. Dilakukan toilet pada daerah operasi dengan
Alkohol 70%, kemudian dengan Betadine.
4. Pasien ditutup dengan duk steril kecuali daerah
operasi.
5. Dilakukan irisan pada daerah perut 1 cm diatas SOP ke
arah pusat sepanjang 10 cm atau irisan melintang
(pfanen style), kemudian irisan diperdalam lapis demi
lapis (subkutis, fasia, otot, peritoneum parietale)
6. Setelah peritoneum dibuka, pasang tampon usus,
dilakukan pembukaan pada plika vesikouterina,
kemudian kandung kencing disisihkan sejauh
mungkin ke kaudal.
7. Dilakukan irisan pada segmen bawah rahim
kemudian dilebarkan secara tumpul.
8. Tangan kiri operator memegang kepala janin
(presentasi kepala), mencari kaki janin, kemudian
melakukan ekstraksi (pada presentasi bokong dan
letak lintang), setelah janin lahir dilakukan
pemotongan tali pusat (diantara dua klem), muka
bayi diusap untuk membersihkan lender, kemudian
janin diserahkan kepada perawat / dokter
perinatologi untuk Resusitasi.
9. Plasenta secara manual, kemudian disuntikkan 10
unit Oksitosin intra mural.
10. Sudut perdarahan kanan dan kiri diklem, kemudian
diikat dengan benang kromik.
11. Segmen bawah rahim dijahit dua lapis secara satu-
satu atau kros, kemudian plika vesikouterina
dijahit secara jelujur.
12. Tampon usus diangkat, kavum abdominal
dibersihkan, control perdarahan.
UNIT TERKAIT 1. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai