Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN ATONIA UTERI

S Nomor : 028/PMB/SOP/IV/2022
O No Revisi :
P Tgl Terbit : 05/04/2022
Halaman : 1/2

Praktek Mandiri Bidan Nina Liliani Dewi, S.Tr.Keb


KTA. 1805.1800.1121

1. Pengertian Penanganan atonia uteri adalah asuhan yang di berikan pada saat terjadi
perdarahan segera setelah placenta lahir lebih dari 500 cc karena uterus tidak
berkontraksi
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja bidan dalam penanganan atonia uteri untuk
menghentikan perdarahan sehingga uterus berkontraksi dengan sedikit
melakukan intervensi namun tetap menjaga keamanan proses penghentian
perdarahan tersebut
3. Kebijakan Berdasarkan peraturan menkes No.61 tahun 2014
4. Referensi Buku Asuhan Persalinan Normal tahun 2008
5. Alat dan Bahan 1. Kateter nelaton
2. Bengkok
3. Kain alas bokong
4. Sarung tangan panjang
5. Sarung tangan pendek
6. APD(Alat Pelindung Diri)
7. Infuse RL
8. Methyl Ergometrin
9. Oksitocin
10. Larutan desinfektan
6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan
3. Petugas memberitahu maksud dan tindakan tersebut kepada pasien
4. Petugas memakai sarung tangan pendek
5. Petugas melakukan massase fundus uteri segera setelah lahirnya
placenta(maksimal 15 detik)
6. jJika uterus berkontraksi lakukan evaluasi rutin,jika uterus berkontraksi
namun perdarahan terus berlangsung maka periksa apakah ada robekan
perineum,vagina,dan serviks.jika iya maka segera lakukan penjahitan
segera atau rujuk
7. Jika uterus tidak berkontraksi maka petugas membersihkan bekuan darah
dan selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks.Petugas memastikan
kandung kemih kosong,jika penuh lakukan kateterisasi menggunakan
tehnik aseptic.Petugas melakukan kontaksi bimanual internal selama 5
menit
8. jika uterus berkontaksi maka pertahankan bimanual eksterna selama 2
menit,keluarkan tangan secara perlahan dan lakukan pemantauan kala IV
secara ketat
9. jika uterus tidak berkontraksi petugas menganjurkan keluarga untuk
membantu melakukan kompresi bimaual eksterna,selama petugas
melakukan langkah-langkah selanjut nya
10. Petugas mengeluarkan tangan secara perlahan-lahan
11. Petugas memberikan suntikan methyl ergometrin 0,2 mg secara IM atau
misoprostol 600-1000 mcg per rektal.kontra indikasi methyl ergometrin
adalah ibu dengan hipertensi.
12. Petugas memasang infus dengan menggunakan jarum ukuran 16 dan 18
dan berikan RL+20 unit oksitosin.habiskan 500 cc pertama secepat
mungkin.
7. Diagram alur -
8. Hal-hal yang perlu TTV
diperhatikan
9. Unit Terkait Puskesmas,RS,Dokter
10. Dokumen terkait a. Buku KIA
b. Informed Consent
c. Surat rujukan
11. Rekam histori
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
tgl

Anda mungkin juga menyukai