Anda di halaman 1dari 4

SOP PENATALAKSANAAN

MANAJEMEN AKTIF KALA III


No. Dokumen
S No. Revisi
O
Tgl Terbit
P
Halaman 4/4
UPTD PUSKESMAS Sri Nangsi Ladici, S,Si. Apt
DULUKAPA Nip. 19870716 201503 2 001

1. Pengertian Manajemen aktif kala III adalah tahap persalinan dimana plasenta dan selaput
ketuban dikeluarkan disertai kontrol perdarahan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk manajemen aktif kala III.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas
4. Referensi a. Permenkes No. 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Kehamilan,
Melahirkan, Kontrasepsi, Dan Seksual.
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/320/2020 Tentang Standar Profesi Bidan.
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Sarung tangan steril
2. Partus set
3. Oxytocin
4. Spuit 3cc
5. Kassa steril
6. Umbilical klem
7. Bengkok
8. Tempat plasenta
9. Baskom berisi cairan DTT dan waslap
10. Baskom berisi cairan Klorin 0,5%
11. Tempat sampah basah dan kering

Langkah-langkah :
1. Palpasi abdominal untuk memastikan tidak ada janin kedua
2. Beri penjelasan pada ibu bahwa akan dilakukan injeksi pada paha
3. Injeksi Oxytocin 10 IU IM pada bagian lateral dari paha ibu kira-kira 1/3
atas paha dalam waktu 2 menit dari kelahiran bayi
4. Pindahkan klem tali pusat diujung, tempatkan kira-kira 5-10 cm dari vulva
5. Lakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT) dengan cara :
a. Letakkan tangan kiri di atas symphysis,
b. Tegangkan tali pusat dengan tangan kanan
c. Dorong Uterus kea rah Dorso Cranial pada saat ada His dan terlihat
tanda-tanda pelepasan plasenta, sementara tangan kanan menegangkan
tali pusat
d. Bila dalam waktu 15 menit uterus tidak berkontraksi, ulangi pemberian
Oxytocin 10 IU
6. Keluarkan plasenta dengan memutar berlawanan arah jarum jam
7. Setelah plasenta lahir, segera tangan kiri melakukan massasse fundus uteri
dengan gerakan melingkar sampai uterus berkontraksi
8. Sementara itu tangan kanan melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta
dan selaput ketuban
9. Tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan dan cuci tangan
menggunakan larutan Klorin
10. Setelah dilakukan MAK III, eksplorasi jalan lahir untuk melihat apakah
ada robekan pada perineum atau tidak
11. Jika tidak terdapat robekan, pasien di bersihkan, kemudian di istirahatkan
dan pantau Postpartum selama 2 jam.
12. Pencatatan menggunakan Partograf.
6. Diagram alir
Langkah 1. Palpasi
Persiapan Alat
abdominal untuk
dan bahan
memastikan tidak
ada janin kedua

Langkah 3. Injeksi Langkah 2. Beri


Oxytocin 10 IU IM pada penjelasan pada
bagian lateral dari paha ibu bahwa akan
ibu kira-kira 1/3 atas paha dilakukan injeksi
dalam waktu 2 menit. pada paha

Langkah 4. Pindahkan Langkah 5. Melakukan


klem tali pusat diujung, penegangan tali pusat
tempatkan kira-kira 5-10 terkendali (PTT) dengan
cm dari vulva memperhatikan 4 poin
dilangkah ke-5.

Langkah 7. Setelah plasenta


Langkah 6. Keluarkan
lahir, tangan kiri melakukan
plasenta dengan memutar
massasse fundus uteri
berlawanan arah jarum
dengan gerakan melingkar
jam
sampai uterus berkontraksi

Langkah 8. Sementara itu Langkah 9. Tempatkan


tangan kanan melakukan plasenta pada wadah yang
pemeriksaan kelengkapan telah disediakan dan cuci
plasenta dan selaput tangan menggunakan
ketuban larutan Klorin

Langkah 11. Jika tidak Langkah 10. Setelah dilakukan


terdapat robekan, pasien di MAK III, eksplorasi jalan lahir
bersihkan, kemudian di untuk melihat apakah ada
istirahatkan dan pantau robekan pada perineum atau
Postpartum selama 2 jam. tidak
7. Dokumen Terkait a. Rekam medis pasien
b. Partograf
c. Register persalinan
8. Unit terkait a. KIA-KB
b. Dokter
c. Bidan
d. Obat
e. Rujukan
9. Rekam histori perubahan
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai