Anda di halaman 1dari 3

SOP PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU

LAHIR
No.dokumen :

No.revisi :
SOP
Tanggal terbit :

Halaman :

Kepala Puskesmas

UPTD
PUSKESMAS
WANGI-WANGI
SELATAN
HASMI, AM.Keb

NIP. 19690520 199003 2 004

1. Pengertian Kegiatan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan terhadap bayi baru lahir.
2. Tujuan  Untuk memastikan keaadan fisik bayi baru lahir dalam keadaan normal atau
abnormal.
 Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau abnormal.
3. Kebijakan Semua bidan yang melakukan penkajian terhadap pemeriksaan fisik pada bayi
baru lahir harus sesuai dengan standar prosedur kerja yang berlaku
4. Referensi
5. Prosedur/ Persapan Alat
Langkah-Langkah
 Tempat yang datar, rata, kering, dan hangat
 Termo meter
 Stetoskop
 Jam tangan
 Timbangan bayi
 Metlin
 handscoon

Persiapan
 Memberitahukan pada klien bahwa bayinya akan dilakukan pemeriksaan
 Mengambil bayi dari ibu
 Meletakkan bayi ditempat yang sudah disediakan dan tetep menjaga kehagatan
tubuh bayi

Pelaksanaan
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dan memakai
handscoon steril.
 Amati bayi dan ibu sebelum meyentuh bayi. Jelaskan pada ibu bahwa sebaiknya
malakukan kontak mata dengan bayinya, dan memblai bayinya dengan seluruh
tangan ibu. Mintalah ibu untuk membuka baju bayi dan tidak menyelimutinya,
periksa bayi didalam pelukan ibu atau tempatkan yang telah disediakan dan tetap
menjaga kehangatan bayi.
 Lihat postur normal bayi, tonus dan aktivitas. Bayi sehat akan segera akatif
 Lihat pada kulit bayi, jelaskan pada ibunya bahwa wajah, bibir dan selaput
lender, dada harus berwarna merah mudah tanpa ada bintik-bintik kemerahan
atau bisul
 Hitung pernafasan ketika bayi sedang tidak menngis. Jelaskan pada ibu bahwa
frekuensi nafas normal harus 60-60 kali permenit. Liht pernafsan gerakan didada
dan diperut tidak ada retraksi dinding bawah dada (dada tertarik kedalam)
 Stetoskop diletakkan pada dada kiri bayi setinggi apeks
 Hitung detak jantung dengan stetoskop. Frekuensi denyut jantung normal adalah
120-160 kali permenit
 Raba kehangatan bayi : jelaskan bahwa punggung atau dada tidak lebih panans
atau dingin di bandingkan dengan orang sehat. Lakukan pengukuran suhu pada
ketiak
 Lihat dan raba bagian kepala apakah ada pembengkakan atau abnormalitas
 Lihat pada mata : jelaskan harus tidak ada cairan
 Lihat bagian dalam mulut (lidah selaput lendir). Jika bayi menangis masukan satu
jari mennggunakan handscoon kedalam dan raba langit-langit, apakah ada bagian
yang terbuka dan nilai kekuatan hisap bayi
 Lihat dan raba bagian perut untuk memastikan bahwa perutnya terasa lemas
 Lihat pada taki pusat: jelaskan pada ibu bahwa seharusnya tidak ada perdarahan,
cairan, pembengkakan, bau yang tidaka enak, atau kemerahan pada sekitar kulit
 Lihat pada punggung dan raba pada tulang belakang
 Lihat pada lubang anus dan lihat pada kelamin.
 Tanyakan pada ibu apakah bayinya sudah BAB atau BAK. Pastikan dalam 24
jam pertama bayi sudah BAB dan BAK
 Mengukur lingkar kepala bayi, normal: 31-35 cm
 Mengukur lingkar dada bayi, norml: 48-52 cm
 Timbang berat badan bayi, normal 2500-4000 gr. Jelaskan pada ibu tenteng
perubahan berat badan bayi, bahwa BB bayi akan turun pada umur 7-10 hari,
selanjutnya BB bayi akan naik
 Mintalah ibu untuk memakaikan pakaian bayi kembali/menyelimutinya
 Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan kain sarung yang bersih dan
kerig
 Menjelaskan pada ibu tenteng tanda-tnda bahaya pada bayi baru lahir, seperti:
- Kejang
- Hipotermi
- Mata bernanah
- Tidak mau menyusu dan tidak mau menyusu dan memuntahkannya
- Merintih
- Ikterus atau sianosis
- Nafas cepat lebih dari 60 kali permenit
- Ada tarikan dinding dada yang dalam
- Pusar kemerahan
- Diare
- Tidak BAB dalam 24 jam
 Mendokumentasi hasil asuhan atau rujuk bila ada tanda-tanda abnormal

6. Unit Terakait Pustu, puskesmas, rumah sakit

7. Dokumen
Terkait

Anda mungkin juga menyukai