Anda di halaman 1dari 2

PERDARAHAN POST PARTUM

No. Dokumen : 015/PMB/SOP/IV/2022


S
No. Revisi : 0/0
O
Tanggal : /02/2021
P
Halaman : 1/2

Praktek Mandiri Nina Liliani Dewi, S.Tr.Keb


Bidan KTA. 1805.1800.1121

A. Pengertian Perdarahan Post partum (PPP) adalah perdarahan setelah bayi lahir (Kala IV)
sebelum / pada saat setelah plasenta lahir, dengan jumlah >500 cc. Penyebab
perdarahan Post Partum adalah Atonia uteri, laserasi jalan lahir, retensio plasenta
dan kelainan proses pembekuan darah.

B. Tujuan Sebagai acuan Penerapan langkah- langkah untuk penanganan perdarahan post
partum.

C. Kebijakan -

D. Referensi 1. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
E. Alat dan Bahan 1. Alat dan Bahan
a. Stetoskop
b. Tensi meter
c. Kapas DTT
d. Spekulum Vagina
e. Sarung tangan steril
f. Infus Set
g. Oksigen
h. Alat Tulis
i. Rekam medis
j. Inform consent

F. Langkah - Langkah 1. Atonia Uteri


o Massage uterus melalui dinding abdomen dengan cara : tangan kanan
penolong melakukan gerakan memutar sambil menekan fundus uteri.
o Bersamaan dengan massage uterus ? beri methergin 0,2 mg ( Metil
ergometrin ) iv
o Bila pendarahan belum berhenti -> beri oxytosin 5-10 unit dalam 500 ml
Dextrose 5% atau RL
o Bila tindakan di atas tidak menolong -> kompresi bimanual, dengan
cara : satu tangan masuk uterus, tangan yang lain menahan korpus uteri
melalui abdomen. Uterus diangkat, diantefleksikan, lalu dengan gerakan
memutar uterus dimassage dan ditekan di antara kedua tangan.
o Bila pendarahan belum juga berhenti -> tamponade uterus, dengan cara :
salah satu tangan memegang dan menahan fundus uteri, tangan yang lain
memasukan tampon kasa panjang ke dalam uterus. Tampon dipasang
dari tepi ke tepi sampai seluruh kavum uteri, terisi dan vagina juga terisi
tampon . Pada dinding abdomen di atas fundus uteri diberi ganjal ->
pasang stagen.
o Tampon diangkat 24 jam kemudian.
o Uterus yang makin membesar, tanda vital yang makin jelek -> rujuk
dengan keterangan bahwa di dalam uterus terpasang tampon (selama
dalam perjalanan tetap dilakukan kompresi bimanual).

2. Laserasi Jalan Lahir


Dengan spekulum lakukan eksplorasi, apakah ada :
o Perlukaan jalan lahir / robekan vagina / robekan serviks
o Luka episiotomi / robekan perineum
o Varises pecah
o Ruptur uteri (terutama bila riwayat persalinan sebelumnya sulit /
dilakukan tindakan)
Penanganan :
o Perlukaan -> jahitan silang yang dalam
o Ruptur uteri -> rujuk ke RS / RSUD dengan infus terpasang
didampingi seorang paramedis.

3. Retensio Plasenta
Lakukan manual Plasenta :
o Satu tangan menahan fundus, tangan yang lain (dengan sikap obstetrik)
dimasukan ke dalam vakum uteri dengan menyusuri tali pusat.
o Pinggir plasenta ( sisa ) dicari dan dilepaskan secara tumpul dengan sisi
ulnar tangan.
o Setelah yakin semua plasenta lepas -> genggam dan keluarkan.
o Pengeluaran ini dibarengi dengan massage uterus dari luar dan injeksi
ergometrin 0,152 mg / metergin 0,2 mg iv.Bila ditemukan plasenta
akreta -> rujuk ke RS / RSUD dengan infus terpasang diserta seorang
paramedis.

4. Kelainan proses pembekuan darah - RUJUK

G. Bagan Alir -

H. Hal-hal Yang Perlu Kondisi Kesehatan Pasien ( Vital Sign )


Diperhatikan

I. Unit Terkait 1. Ruang Bersalin dan Nifas

J. Dokumen Terkait 1. Resume Medis


2. Inform Consent
3. Surat Rujukan

K. Historis Perubahan
No Yang diubah Isi Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Halaman 2/2

Anda mungkin juga menyukai