Puskesmas SOP KOMPRESI BIMANUAL UTERUS No Dokumen No Revisi Halaman
440 / 05 / III.03 / V / 2016 00 1/3
SOP Tanggal Terbit Ditetapkan, di Krui
KEBIDANAN Kepala Bidang Yankes 19 Mei 2016
dr. Budi Wiyono, MH
NIP. 19700217 200012 1 001 Pengertian 1. Kompresi bimanual adalah suatu tindakan untuk mengontrol dengan segera homorrage postpartum. dinamakan demikian karena secara literature melibatkatkan kompresi uterus diantara dua tangan (Varney, 2004). 2. Menekan rahim diantara kedua tangan dengan maksud merangsang rahim untuk berkontraksi dan mengurangi perdarahan (DEPKES RI, 1996-1997). 3. Tindakan darurat yang dilakukan untuk menghentikan perdarahan pasca salin (DEPKES RI, 1997) Tujuan Mengurangi jumlah perdarahan Komplikasi Robekn pada dinding vagina Prosedur 1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda dan tanyakan tujuan kedatangannya 2. Beritahu pada ibu apa yang akan dikerjakan dan berikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan 3. Dengarkan apa yang disampaikan oleh ibu 4. Berikan dukungan emosional dan jaminan pelayanan 5. Pelajari keadaan umum (kesadaran, tensi, nadi, nafas) untuk memastikan bahwa ditemukan keadaan yang merupakan indikasi dan syarat tindakan obstetrik, atasi renjatan 6. Memberitahukan suami/keluarga terdekat akan kondisi ibu dan tindakan yang akan dilakukan Perisapan Tindakan 1. Pasien a. Perut bawah dan lipatan paha sudah dibersihkan dengan air dan sabun b. Cairan infus sudah terpasang jika diperlukan c. Uji fungsi dan kelengkapan peralatan d. Siapkan alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah. 2. Penolong a. Apron plastik, masker, kacamata pelindung b. Sarung tangan panjang DTT/steril c. Alas kaki/sepatu boot karet d. Lampu sorot 1 3. Pencegahan Infeksi Sebelum Tindakan a. Tindakan Kosongkan kandung kemih Setelah kandung kemih dikosongkan, cabut kateter dan masukkan kedalam wadah yang berisi cairan klorin 0,5% Pasang speculum dibawah dan diatas. Bila diperlukan, pasang spekulum lateral kiri dan kanan Tentukan bahwa perdarahan memang keluar melalui ostium serviks, bukan dari laserasi atau robekan jalan lahir Lepaskan spekulum dan letakkan di dalam wadah yang tersedia Bersihkan sarung tangan, lepas dan rendam secara terbalik dalam larutan klorin 0,5% Cuci tangan dan lengan, keringkan dengan handuk Pakai sarung tangan DTT yang baru dengan benar Pastikan cairan infus berjalan baik dan uterotonika sudah diberikan b. Kompresi Bimanual Interna Penolong berdiri di depan vulva. Oleskan larutan antiseptik pada sarung tangan kanan. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, sisihkan kedua labium mayus ke lateral dan secara obstetrik, masukkan tangan kanan melalui introitus. Kepalkan tangan kanan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking pada forniks anterior, dorong uterus ke kranio-anterior. Tapak tangan kiri menekan bagian belakang korpus uteri. Lakukan kompresi dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dengan kepalan tangan kanan pada forniks anterior. Perhatikan perdarahan yang terjadi, bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi demikian hingga kontraksi uterus membaik. Bila perdarahan Belum berhenti, lanjutkan ke tindakan berikut. Keluarkan tangan kanan, bersihkan sarung tangan dan rendam dalam klorin 0,5 %. Cuci tangan dan lengan, keringkan dengan handuk. Pakai sarung tangan DTT yang baru secara benar.
c. Kompresi Bimanual Uterus Eksterna
Penolong berdiri menghadap pada sisi kanan ibu. Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus uteri agar telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus. Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak tangan kanan dapat menekan korpus uteri bagian depan 2 Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dan kanan dan perhatikan perdarahan yang terjadi. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut hingga uterus dapat berkontraksi dengan baik. Bila perdarahan belum berhenti, lanjutkan ke langkah berikut
d. Kompresi Aorta Abdominalis
Raba pulsasi arteri femoralis pada lipatan paha Kepalkan tangan kiri dan tekan bagian punggung jari telunjuk hingga kelingking pada umbilikus ke arah kolumna vetebralis dengan arah tegak lurus Dengan tangan lain, raba pulsasi arteri femoralis untuk mengetahui cukup tidaknya kompresi : Jila pulsasi masih teraba, artinya tekanan kompresi masih belum cukup Jika kepalan tangan mencapai aorta abdominalis, maka pulsasi arteri femoralis akan berkurang / berhenti
e. Dekontaminasi dan Pencegahan Infeksi Pasca Tindakan
Perawatan Lanjutan Perhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi uterus tiap 10 menit dalam 2 jam pertama Tuliskan hasil tindakan dan instruksi perawatan lanjutan, jelaskan dan serahkan pemantauan dan status pada petugas Beritahukan kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan dan hasilnya serta perawatan lanjutan yang masih diperlukan.
Rujukan Perhatikan kondisi pasien selama tindakan dan pasca
persalinan. Bila 5 menit pasca kompresi bimanual interna tidak berkontraksi maka tindakan dilanjutkan deengan kompresi bimanual eksterna dalam persiapan rujukan