Anda di halaman 1dari 2

PERDARAHAN PASCA

PERSALINAN
No. Dokumen : SOP/C6/WT/00
S No. Revisi :
O
Tanggal Terbit :
P
Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS SUJATMOKO
WAY TUBA NIP.19710101 199201 1 004
1. Pengertian Perdarahan Pasca persalalinan adalah pertolongan atau tindakan untuk
mengatasi perdarahan pasca persalinan

2. Tujuan Perdarahan pasca persalinan dapat teratasi dan tidak terjadi infeksi

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.800/ /PKM.WT/1/2016 Tentang


Penanggung jawab KIA Program UPT Puskesmas Way Tuba

4. Referensi  Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Tahun 2007


 Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Cetakan Kedelapan, Tahun 2006

5. Alat dan Bahan  Lampu sorot


 Stetoskop dan tensimeter
 Oksigen dan regulator
 Bahan anti septik
 Ember
 Kateter urine terbuat dari logam
 Tempat sampah / kotoran
 Sarung tangan steril : 2 pasang
 Klem tali pusat : 2 pasang
 Spuit disposibel
 Cairan infus
 Selang infus
 Jarum, abocath
 Plester
 Anti biotic
 Dextrose / cairan infus lainnya

6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan


2. Petugas memakai sarung tangan
3. Petugas memasang infus sesuai dengan petunjuk kerja
4. Petugas memeriksa apakah kandung kemih penuh
5. Jika kandung kemih penuh, mintalah ibu untuk buang air kecil
dengan cara dirangsang dengan menekan kandung kencing dari
luar, bila tidak berhasil pasanglah kateter.
6. Petugas mengontrol penyebab perdarahan apakah dari robekan
jalan lahir, sisa plasenta atau kontraksi rahim yang jelek.
7. Jika perdarahan disebabkan oleh robekan jalan lahir lakukan
penjahitan sesuai petunjuk kerja
8. Jika perdarahan disebabkan oleh sisa plasenta lakukan
pembersihan sisa plasenta sesuai petunjuk kerja
9. Jika perdarahan disebabkan oleh kontraksi yang jelek lakukan hal
– hal sebagai berikut :
a. Massage uterus
b. Berikan 10 ui oksitosin ( sintocinon ) secara intramuskuler /
melalui infuse jika mungkin. Kemudian berikan ergometrin 0.2
mg ini jika ibu tidak menderita hypertensi. Jika perdarahan
berkurang / berhenti mintalah ibu menyusui bayi.
c. Jika hal tersebut tidak berhasil menghentikan perdarahan dan
uterus tetap tidak berkontraksi, mulailah melakukan kompresi
bimanual dalam dengan cara :
 Masukkan tangan kanan secara obstetric kedalam rahim,
kemudian kepalkan dan letakkan diatas foniks anterior lalu
tangan kiri menahan fundus uteri.
 Tekan bagian bawah / depan uterus secara mantap
dengan tangan yang berada didalam vagina
 Gerakkan kepalan tangan diatas perut depan cerviks
 Lakukan penekanan yang konstan kebawah dan kedepan
dengan tangan yang terdapat di perut
 Lanjutkan penekanan dengan kedua tangan selama 10
menit agar oksitosin sempat bekerja, serta agar ada waktu
bagi darah untuk membeku pada daerah bekas insersi
plasenta
 Jika hal ini tidak berhasil rujuk ibu ke RS sesuai dengan
prosedur rujukan.

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit terkait  Dokter Puskesmas


 Bidan dan Perawat Puskesmas
 PONED

9. Dokumen
terkait

10. Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal


Historis Mulai Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai