Anda di halaman 1dari 3

ATONIA UTERI

No. Dokumen : SOP/PKM-BT/2023/


No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

H.SUNARWAN,SKM

PUSKESMAS NIP.
BATANG TUMU 197009111991031004

1. Pengertian Atonia uteri merupakan kegagalan miometrium untuk


berkontraksi setelah persalinan sehingga uterus dalam
keadaan relaksasi penuh, melebar, lembek dan tidak mampu
menjalankan fungsi oklusi pembuluh darah. Akibat dari atonia
uteri ini adalah terjadinya perdarahandan dilakukan dengan
KBI dan KBE.

2. Tujuan Sebagai pedoman langkah-langkah penanganan atonia uteri


dan perdarahan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas

4. Referensi Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan


Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan.Jakarta:
KementerianKesehatan RI. 2013.(Kementerian
Kesehatan),JNPKR 2014 tentang asuhan persalinan normal
5. Prosedur Kompresi Bimanual Internal (KBI)
1. Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril,
dengan lembut masukkan tangan (dengan cara
menyatukan kelima ujung jari) ke intraktus dan ke
dalam vagina itu.
2. Periksa vagina & serviks. Jika ada selaput ketuban
atau bekuan darah pada kavum uteri mungkin uterus
tidak dapat berkontraksi secara penuh.
3. Letakkan kepalan tangan pada fornik anterior tekan
dinding anteror uteri sementara telapak tangan lain
pada abdomen, menekan dengan kuat dinding
belakang uterus ke arah kepalan tangan dalam.
4. Tekan uterus dengan kedua tangan secara kuat.
Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung
pada pembuluh darah di dalam dinding uterus dan
juga merangsang miometrium untuk berkontraksi.
5. Evaluasi keberhasilan:
a) Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang,
teruskan melakukan KBl selama dua menit,
kemudian perlahan-lahan keluarkan tangan dari
dalam vagina. Pantau kondisi ibu secara melekat
selama kala empat.
b) Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus
berlangsung, periksa perineum, vagina dari serviks
apakah terjadi laserasi di bagian tersebut. Segera
lakukan si penjahitan jika ditemukan laserasi.
c) Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam waktu 5
menit, ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi
bimanual eksternal. Kemudian teruskan dengan
langkah-langkah penatalaksanaan atonia uteri
selanjutnya. Minta tolong keluarga untuk mulai
menyiapkan rujukan.
Alasan: Atonia uteri seringkali bisa diatasi dengan
KBl, jika KBl tidak berhasil dalam waktu 5 menit
diperlukan tindakan-tindakan lain.
6. Berikan 0,2 mg ergometrin IM (jangan berikan
ergometrin kepada ibu dengan hipertensi) Alasan:
Ergometrin yang diberikan, akan meningkatkan
tekanan darah lebih tinggi dari kondisi normal.
7. Menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16
atau 18), pasang infus dan berikan 500 ml larutan
Ringer Laktat yang mengandung 20 unit oksitosin.
Alasan: Jarum dengan diameter besar, memungkinkan
pemberian cairan IV secara cepat, dan dapat langsung
digunakan jika ibu membutuhkan transfusi darah.
Oksitosin IV akan dengan cepat merangsang kontraksi
uterus. Ringer Laktat akan membantu mengganti
volume cairan yang hiking selama perdarahan.
Pakai sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat tinggi
dan ulangi KBI.Alasan: KBI yang digunakan bersama
dengan ergometrin dan oksitosin dapat membantu
membuat uterus-berkontraksi
8. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu sampai 2
menit, segera lakukan rujukan Berarti ini bukan atonia
uteri sederhana. Ibu membutuhkan perawatan gawat-
darurat di fasilitas kesehatan yang dapat melakukan
tindakan pembedahan dan transfusi darah.
9. Dampingi ibu ke tempat rujukan. Teruskan melakukan
KBI hingga ibu tiba di tempat rujukan. Teruskan
pemberian cairan IV hingga ibu tiba di fasilitas rujukan:
a) Infus 500 ml yang pertama dan habiskan dalam
waktu 10 menit.
b) Kemudian berikan 500 ml/jam hingga tiba di tempat
rujukan atau hingga jumlah cairan yang diinfuskan
mencapai 1,5 liter, dan kemudian berikan 125
ml/jam.
c) Jika cairan IV tidak cukup, infuskan botol kedua
berisi 500 ml cairan dengan tetesan lambat dan
berikan cairan secara oral untuk asupan cairan
tambahan.
Teknik Kompresi Bimanual Eksternal (KBE). Letakkan satu
tangan pada abdomen di depan uterus, tepat di atas simfisis
pubis.
1. Letakkan tangan yang lain pada dinding abdomen
(dibelakang korpus uteri), usahakan memegang
bagian belakang uterus seluas mungkin.
2. Lakukan gerakan saling merapatkan kedua tangan
untuk melakukan kompresi pembuluh darah di dinding
uterus dengan cara menekan uterus di antara kedua
tangan tersebut. (Pusdiknakes, Asuhan Persalinan
Normal)
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit terkait a. Pemeriksaan umum


b. Ruang KIA

9. Dokumen
terkait

10. Rekaman
No Yang Isi Perubahan Tgl.mulai
historis
dirubah diberlakukan
perubahan
1

Anda mungkin juga menyukai