Anda di halaman 1dari 3

ATONIA UTERI

No. Dokumen : SOP/………../UPTD-

10/I/2023

SOP No. Revisi : 01

Tanggal Terbit :

Halaman : 1/4

UPTD PUSKESMAS
ITA NURSANTI, S.Kep., Ners
JABUNG KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR NIP. 19800211 200604 2 011

1. Pengertian Atonia uteri merupakan kegagalan miometrium untuk berkontraksi setelah


persalinan sehingga uterus dalam keadaan relaksasi penuh, melebar,
lembek dan tidak mampu menjalankan fungsi oklusi pembuluh darah.
Akibat dari atonia uteri ini adalah terjadinya perdarahandan dilakukan
dengan KBI dan KBE.

2. Tujuan Sebagai pedoman langkah-langkah penanganan atonia uteri dan perdarahan

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Jabung No. 445/ /UPTD-10/I/2023

4. Referensi Kementerian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan


Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI. 2013. (Kementerian Kesehatan), JNPKR 2014
tentang asuhan persalinan normal
5. Prosedur Kompresi Bimanual Internal (KBI)
1. Pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril, dengan
lembut masukkan tangan (dengan cara menyatukan kelima ujung
jari) ke intraktus dan ke dalam vagina itu.
2. Periksa vagina & serviks. Jika ada selaput ketuban atau bekuan
darah pada kavum uteri mungkin uterus tidak dapat berkontraksi
secara penuh.
3. Letakkan kepalan tangan pada fornik anterior tekan dinding anteror
uteri sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan dengan
kuat dinding belakang uterus ke arah kepalan tangan dalam.
4. Tekan uterus dengan kedua tangan secara kuat. Kompresi uterus ini
memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam
dinding uterus dan juga merangsang miometrium untuk
berkontraksi.
5. Evaluasi keberhasilan:
a) Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan
melakukan KBl selama dua menit, kemudian perlahan-lahan
keluarkan tangan dari dalam vagina. Pantau kondisi ibu secara
melekat selama kala empat.
b) Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung,
periksa perineum, vagina dari serviks apakah terjadi laserasi di
bagian tersebut. Segera lakukan penjahitan jika ditemukan
laserasi.
c) Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam waktu 5 menit, ajarkan
ATONIA UTERI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksternal.


Kemudian teruskan dengan langkah-langkah penatalaksanaan
atonia uteri selanjutnya. Minta tolong keluarga untuk mulai
menyiapkan rujukan.
Alasan: Atonia uteri seringkali bisa diatasi dengan KBl, jika
KBl tidak berhasil dalam waktu 5 menit diperlukan tindakan-
tindakan lain.
6. Berikan 0,2 mg ergometrin IM (jangan berikan ergometrin kepada
ibu dengan hipertensi) Alasan: Ergometrin yang diberikan, akan
meningkatkan tekanan darah lebih tinggi dari kondisi normal.
7. Menggunakan jarum berdiameter besar (ukuran 16 atau 18), pasang
infus dan berikan 500 ml larutan Ringer Laktat yang mengandung
20 unit oksitosin.
Alasan: Jarum dengan diameter besar, memungkinkan pemberian
cairan IV secara cepat, dan dapat langsung digunakan jika ibu
membutuhkan transfusi darah. Oksitosin IV akan dengan cepat
merangsang kontraksi uterus. Ringer Laktat akan membantu
mengganti volume cairan yang hiking selama perdarahan.
Pakai sarung tangan steril atau disinfeksi tingkat tinggi dan ulangi
KBI. Alasan: KBI yang digunakan bersama dengan ergometrin dan
oksitosin dapat membantu membuat uterus-berkontraksi.
8. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu sampai 2 menit, segera
lakukan rujukan Berarti ini bukan atonia uteri sederhana. Ibu
membutuhkan perawatan gawat-darurat di fasilitas kesehatan yang
dapat melakukan tindakan pembedahan dan transfusi darah.
9. Dampingi ibu ke tempat rujukan. Teruskan melakukan KBI hingga
ibu tiba di tempat rujukan. Teruskan pemberian cairan IV hingga
ibu tiba di fasilitas rujukan:
a) Infus 500 ml yang pertama dan habiskan dalam waktu 10 menit.
b) Kemudian berikan 500 ml/jam hingga tiba di tempat rujukan
atau hingga jumlah cairan yang diinfuskan mencapai 1,5 liter,
dan kemudian berikan 125 ml/jam.
c) Jika cairan IV tidak cukup, infuskan botol kedua berisi 500 ml
cairan dengan tetesan lambat dan berikan cairan secara oral
untuk asupan cairan tambahan.
Teknik Kompresi Bimanual Eksternal (KBE). Letakkan satu tangan pada
abdomen di depan uterus, tepat di atas simfisis pubis.
1. Letakkan tangan yang lain pada dinding abdomen (dibelakang
korpus uteri), usahakan memegang bagian belakang uterus seluas
mungkin.
2. Lakukan gerakan saling merapatkan kedua tangan untuk melakukan
kompresi pembuluh darah di dinding uterus dengan cara menekan
uterus di antara kedua tangan tersebut. (Pusdiknakes, Asuhan
Persalinan Normal)
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang
ATONIA UTERI

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

perlu
diperhatikan

8. Unit terkait a. Pemeriksaan umum


b. Ruang KIA
c. Rawat inap
d. PONED
9. Dokumen
terkait

10.Rekaman
No Yang Isi Perubahan Tgl. mulai
historis
dirubah diberlakukan
perubahan
1

Anda mungkin juga menyukai